Anda di halaman 1dari 4

POINTER TALKSHOW

SUKSESKAN PENDATAAN KELUARGA 2021 DI JAWA BARAT

Tahun 2020, BKKBN seharusnya melaksanakan hajat besar 5 tahunan yaitu Pendataan
Keluarga. Namun dikarenakan pandemi Covid-19, Pendataan Keluarga ditunda
pelaksanaannya menjadi tahun 2021. Pendataan Keluarga dilaksanakan secara serentak di
Indonesia termasuk tentunya di Provinsi Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan jumlah
terbanyak di Indonesia.

Sebagaimana diketahui bahwa mitra kerja BKKBN salah satunya yaitu Komisi IX DPR RI yang
tentunya sebagaimana tugas dan fungsi legislatif yakni fungsi legislasi, fungsi anggaran dan
fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pemerintah dalam hal ini BKKBN termasuk
dalam hal ini terkait program Pendataan Keluarga Tahun 2021 atau disingkat PK21.

Pertanyaan :
Aspek Legal Pendataan Keluarga itu seperti apa ?
Jawaban :
Aspek legalitas Pendataan Keluarga yaitu :
- UU NO. 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA PASAL 49 DAN PASAL 41 yang mengamanatkan agar
Pemerintah dan Pemda wajib mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan
informasi mengenai kependudukan dan keluarga yang akan digunakan sebagai dasar
penetapan kebijakan, penyelenggaraan perkembangan kependudukan, pembangunan
keluarga, keluarga berencana,
- PP NO. 87 TAHUN 2014 PASAL 53 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA, KELUARGA BERENCANA, DAN SISTEM INFORMASI
KELUARGA yang menyebutkan bahwa Pendataan Keluarga wajib dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota secara serentak setiap 5 (lima) tahun untuk
mendapatkan data keluarga yang akurat, valid, relevan, dan dapat
dipertanggungjawabkan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penyajian,
penyimpanan, serta pemanfaatan data dan informasi kependudukan dan keluarga.
Pendataan keluarga tersebut dilakukan oleh kader pendata setempat di bawah
pembinaan penyuluh Keluarga Berencana dan/atau petugas lapangan Keluarga
Berencana.
- UU N0. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH yang mencantumkan bahwa
data dan informasi digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.

Ketentuan-ketentuan tersebut menjadi dasar hukum dari pelaksanaan pendataan


keluarga

Pertanyaan :
Apa sebetulnya urgensi BKKBN melaksanakan Pendataan Keluarga ?
Jawaban :
Komisi IX DPR RI telah meminta penjelasan dari BKKBN terkait urgensi Pendataan Keluarga,
BKKBN menjelaskan bahwa agenda pembangunan kerap menjadikan keluarga sebagai
sasaran utama. Sayangnya, tidak ada data keluarga dari sumber manapun dengan cakupan
seluruh keluarga. Pendataan Keluarga berupaya untuk menjawab tantangan tersebut,
dengan mendata seluruh keluarga Indonesia dan menyediakan hasil data yang bersifat by
name by address. Secara detail, Pendataan Keluarga mampu menggambarkan kondisi
kehidupan keluarga yang didata, khususnya dilihat dari indikator kependudukan, keluarga
berencana, dan pembangunan keluarga. Hasil Pendataan Keluarga juga akan dapat
menampilkan indikator kinerja utama program Bangga Kencana, seperti TFR, CPR,
Unmetneed, ASFR, Indikator Pembangunan Keluarga (i-Bangga), dan Median Usia Kawin
Pertama Perempuan. Pada tahun 2021, terdapat tambahan indikator penting dalam
Pendataan Keluarga, yaitu adanya data keluarga beresiko stunting.

Pertanyaan :
Apa harapan dari dilaksanakannya Pendataan Keluarga ?
Jawaban :
Harapannya dengan Pendataan Keluarga, BKKBN dapat menghadirkan “SATU DATA
KELUARGA INDONESIA”.
- Penyediaan Data Keluarga
Parameter utama dalam menyediakan data keluarga by name by address untuk
dipergunakan dalam penetapan sasaran, intervensi dan optimalisasi operasional
Program Bangga Kencana di lapangan
- Evidence Based Policy
kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian, dan pemantauan oleh
pengelola dan pelaksana program di semua tingkatan.
- Pemanfaatan secara luas
pemanfaatan data keluarga untuk program pembangunan terkait lain.

Pertanyaan :
Bagaimana peran Komisi IX DPR RI dalam pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2021 ?
Jawaban :
Komisi IX DPR RI tentunya bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yakni fungsi legislasi,
fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Tugas dan fungsi ini lah yang dioptimalkan untuk
mengawal pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2021. Kami berharap BKKBN dapat
melaksanakan Pendataan Keluarga Tahun 2021 ini dengan baik dan berkualitas, pastikan
semua keluarga terdata serta tentunya pastikan data yang dihasilkan merupakan data yang
akurat. Kita akan memonitor pelaksanaan pendataan keluarga khususnya di Jawa Barat
umumnya di Indonesia agar memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pertanyaan :
Pada masa pandemi covid 19 saat ini, Pendataan Keluarga Tahun 2021 tentunya menjadi
tantangan tersendiri, bagaimana seharusnya yang dilakukan BKKBN ?
Jawaban :
BKKBN harus memastikan pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2021 berjalan dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan, kader pendata dan keluarga yang didata harus
menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan air mengalir.
Keluarga yang didata tidak usah berkerumun, berikan data kepada kader pendata oleh salah
satu anggota keluarga yang memang secara pertanyaan sangat terkait. Selain itu juga kader
pendata langsung menyampaikan pertanyaan-pertanyaan sesuai yang ada dalam
formulir/aplikasi sehingga waktu pelaksanaan pendataan menjadi lebih singkat untuk
meminimalisir kontak. BKKBN juga bisa mendorong pemerintah daerah untuk
memprioritaskan vaksinasi covid19 bagi kader pendata.

Pertanyaan :
Untuk mensukseskan pendataan keluarga Tahun 2021 tentunya membutuhkan dukungan
dan peran serta masyarakat serta stakeholder lainnya, apa himbauan dari Bapak/Ibu ?
Jawaban :
Pendataan Keluarga ini sangat penting dilaksanakan dalam rangka untuk penyediaan data
keluarga Indonesia secara mikro Saya berharap masyarakat dalam hal ini keluarga agar
memberikan data yang benar, akurat dan jelas kepada kader pendata, sehingga nantinya
hasil pendataan keluarga akan menjadi intervensi kebijakan pembangunan yang tepat
sasaran.

Anda mungkin juga menyukai