Anda di halaman 1dari 5

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Paparan
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan

PENGUATAN PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA TA 2021


DALAM MENDUKUNG RPJMN 2020 - 2024
Jakarta, 12 November 2020

Yang Saya Hormati,

• Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SPOG, Kepala BKKBN;


• Bapak dan Ibu narasumber;
• Bapak dan Ibu Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama Kementerian/
Lembaga dan Pemerintah Daerah atau yang mewakili; serta
• Seluruh peserta yang hadir dalam acara hari ini.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua,

(Slide 1)
1. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karuniaNya, kita dapat bersama-sama hadir pada acara Kick Off
Meeting Pendataan Keluarga 2021”.
2. Pada kesempatan ini, Saya ingin menegaskan pentingnya acara ini mengingat bahwa
Pendataan Keluarga atau PK 2021 akan dilaksanakan secara bersinergi dengan
pendataan lain yaitu Pendataan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS.
Sehingga PK akan ditempatkan dalam kerangka yang lebih luas, yaitu untuk
mendukung reformasi system perlindungan social yang menjadi focus pembangunan
pada tahun 2021.

Bapak/Ibu hadirin yang Saya Hormati,


(Slide 2)
3. Sebagaimana kita ketahui bersama, dampak Covid-19 sangatlah besar dan tidak ada
satu negara pun di dunia yang siap menghadapi pandemi yang demikian cepat
penularannya.

1
4. Pandemi Covid-19 juga turut memberikan tekanan besar pada berbagai aspek
kehidupan. Per tanggal 10 November 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia
mencapai 444.348 ribu kasus. Kondisi ini meningkat cukup signifikan dibandingkan
pada 17 September yang mencapai 232.628 kasus. Peningkatan ini telah memberikan
dampak yang signifikan tidak hanya di sektor Kesehatan, namun juga sosial dan
ekonomi. Kondisi ini telah mengakibatkan terganggunya pelaksanaan program di
setiap sektor, distribusi rantai pasok komoditas, penurunan aktivitas pada berbagai
kelompok kegiatan serta penurunan mekanisme operasional di lini lapangan.

Bapak/Ibu hadirin yang berbahagia,

(slide 3)
5. Sesuai dengan RPJPN 2005 - 2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020 -
2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur
melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing.
6. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 akan
memberikan dampak terhadap pencapaian berbagai sasaran pembangunan nasional
dalam RPJMN 2020 – 2024. Dalam RPJMN 2020 – 2024 terdapat tujuh prioritas
nasional, dan yang terkait langsung dengan sumber daya manusia adalah peningkatan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing, serta pewujudan revolusi
mental dan pembangunan kebudayaan.

(slide 4)
7. Mengingat bahwa RPJMN 2020 – 2024 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden
Nomor 18 Tahun 2020, maka kita perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
perencanaan yang telah disusun supaya lebih adaptif dalam merespon isu strategis
yang terjadi, terutama dengan adanya pandemi covid-19. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan penajaman perencanaan pembangunan setiap tahunnya dengan
memastikan kebijakan yang disusun benar-benar dapat merespons situasi terkini
sehingga diharapkan tetap dapat mendukung pencapaian target pembangunan pasca
pandemi Covid-19. Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka pendataan menjadi
kunci bagi keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di berbagai
sektor.
8. Pentingnya pendataan juga sudah dituangkan dalam RPJMN dan menjadi salah satu
kegiatan prioritas yang perlu mendapat perhatian kita semua. Dalam RPJMN,
kegiatan tersebut tertuang dalam:
▪ Prioritas Nasional ke-3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan
Berdaya Saing.

2
▪ Program Prioritas ke-1 Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan, dalam
kegiatan Prioritas ke-4 Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian
Penduduk; dengan
▪ Proyek Prioritas Pemanfaatan Data dan Informasi Kependudukan yang salah satu
indikatornya, “Persentase Pemerintah Daerah Provinsi, Kab/Kota yang
melaksanakan dan memanfaatkan analisis kependudukan dan informasi
kependudukan, termasuk hasil Pendataan Keluarga.”

Bapak/Ibu hadirin yang Saya Hormati,

(slide 5)
9. Upaya peningkatan kualitas data ini menjadi salah satu fokus pembangunan RKP 2021
untuk Perlindungan Sosial dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan, melalui sinergi
data dan informasi kependudukan serta transformasi data menuju registrasi sosial
dengan prioritas pada perbaikan data dan sistem pendataan terintegrasi.
10. Untuk itu, pemutakhiran pendataan keluarga, terutama data keluarga rentan dan
berpotensi rentan pasca pandemi Covid-19 merupakan evidence based data untuk
mendukung perbaikan reformasi system perlindungan sosial dan membangun
kesiapsiagaan di berbagai bidang.

(slide 6)
11. Kompleksnya situasi yang kita hadapi saat ini menyadarkan kita semua bahwa kita
tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk dalam upaya
pemulihan kehidupan masyarakat dan ketahanan sistem kesehatan pasca pandemi.
Upaya pemulihan kondisi pasca Covid-19 dapat dimulai dengan memperkuat
ketahanan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Untuk mewujudkan
upaya pembangunan keluarga yang lebih adaptif dengan situasi terkini, serta dapat
memastikan adanya kontribusi berbagai pihak dalam pelaksanaannya, maka
pendataan keluarga menjadi suatu kegiatan yang strategis sebagai bahan penyusunan
kebijakan yang lebih baik.
12. Pendataan Keluarga 2021 diharapkan dapat menghasilkan Basis Data Kependudukan,
termasuk di dalamnya Basis Data Individu Anggota Keluarga; Basis Data Keluarga
Berencana; dan Basis Data Pembangunan Keluarga.
13. Selain itu, PK2021 diharapkan dapat memperkuat interoperabilitas antar sistem dan
data keluarga, dalam rangka mewujudkan peningkatan ketersediaan dan
pemanfaatan data keluarga, yang pada akhirnya mendukung ketersediaan data untuk
menjawab capaian target - target RPJMN 2020 – 2024.

Hadirin yang Berbahagia,

3
14. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak seluruh Kementerian/Lembaga,
dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung terlaksananya Pendataan
Keluarga 2021. PK 2021 tidak dapat berjalan sendiri, PK 2021 diharapkan berkolaborasi
dan bersinergi dengan pendataan lain, seperti pemutakhiran Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS).
15. PK 2021 perlu dilakukan untuk mendukung perumusan intervensi kepada keluarga
yang lebih baik dan tepat sasaran pasca pandemi Covid-19, khususnya di daerah 3T
(Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Bapak/Ibu hadirin yang Saya Hormati,

(slide 7)
16. Dalam rangka persiapan pelaksanaan PK 2021, terdapat beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian, pertama dari aspek peningkatan kualitas penyelenggaran
pendataan, perlu memperhatikan:
▪ Kesesuaian data awal keluarga, sasaran dan sebaran keluarga yang didata.
▪ Kesiapan tim pendataan dan koordinasi di lini lapangan.
▪ Keterlibatan Pemerintah Daerah dan OPD terkait lainnya, baik di tingkat
Kabupaten/Kota hingga Provinsi, dalam bentuk pendampingan/sosialisasi
bersama.
17. Kedua, mekanisme sinergitas kelembagaan pengolahan pendataan, termasuk:
▪ Integrasi proses pengolahan/pemilahan data dan/atau integrasi informasi data
antara PK dengan pendataan lainnya, contohnya Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial.
▪ Manajemen pengelolaan dan monitoring kualitas data.
▪ Pendampingan dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam memahami
data dan menterjemahkan angka kedalam kebijakan (evidence based policy
making).

Hadirin yang Berbahagia,

18. Saya yakin saat ini Pendataan Keluarga sudah dan terus melakukan pemutakhiran dan
penyempurnaan, mulai dari metodologi, tahap persiapan, pelaksanaan sampai
dengan evaluasi. Oleh karena itu, Saya menyambut baik inisiatif Gladi Bersih PK 2021
ini yang bertujuan untuk memberikan pengalaman atau pembelajaran awal bagi SDM
pelaksana di tingkat pusat, provinsi sampai dengan lini lapangan dalam melakukan
setiap tahapan kegiatan yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan Pendataan
Keluarga di tahun 2021.
19. Hal yang baik ini perlu terus disosialisasikan kepada pelaksana PK termasuk pengelola
data tingkat provinsi dalam mempersiapkan pengelolaan data PK 2021 di masa
adaptasi kebiasaan baru ini.

4
Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Jakarta, Kamis, 12 November 2020

Subandi Sardjoko
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan.
Kementerian Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas

Anda mungkin juga menyukai