Anda di halaman 1dari 34

LINGKUNGAN PENGENDALIAN SPIP

DI LINGKUNGAN RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO

BAB I
GAMBARAN UMUM

A. Pendahuluan
Instansi pemerintah diwajibkan melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60
Tahun 2008 menjadi dasar Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dengan
tujuan untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dilingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Surat Kepala BPKP Prov. Jateng No.
S-3355/PW11/3.1/2019 tanggal 31 Desember 2019 hal pengelolaan Risiko
pada Pemerintah Daerah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diartikan sebagai proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
mamadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui empat pilar,
yaitu:efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan; keandalan pelaporan
keuangan;pengamanan aset negara; danketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Konsep pengendalian intern tersebut menjadi panduan minimal bagi
instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam merancang
pengendalian intern di sektor pemerintahan.
1. Latar Belakang

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan penerapan


pengendalian intern, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008, RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengahmenyusun Rencana Tindak Pengendalian Intern, sebagai acuan
bagi para penyelenggara tugas dan fungsi organisasi, sehingga diharapkan
dapat memberikan keyakinan memadai atas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Rencana Tindak Pengendalian Intern periode tahun 2020 ini
diprioritaskan untuk mencapai kualitas penyelenggaraan akuntansi dan

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 1
pelaporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan
(SAP) dan didukung pengendalian intern yang memadai, serta ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.

2. Organisasi RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino


Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah disusun berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008 Tanggal 7 Juni 2008,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan Peraturan di atas, Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino


Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah dipimpin Direktur yang mempunyai
tugas pokok dan fungsi, tugas pokoknya adalah menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan khususnya usaha Pelayanan Kesehatan Jiwa
dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan,
pelayanan rujukan, dan penyelengaraaan pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Sedangkan
fungsinya adalah Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan
Kesehatan Jiwa, Pelayanan Penunjang dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa, Penyusunan
Rencana dan Program, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di bidang
Pelayanan Kesehatan Jiwa, Pelayanan Medis Kesehatan Jiwa, Pelayanan
Penunjang Medis dan Non Medis, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan
Rujukan, Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan khususnya
Kesehatan Jiwa, Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian
Masyarakat, Pengelolaan Urusan Kepegawaian, Keuangan, Hukum,
Hubungan Masyarakat, Organisasi dan Tatalaksana, serta Rumah Tangga,
Perlengkapan dan Umum.
Direktur dibantu oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Wakil
Direktur Administrasi serta dibantu 3 Kepala Bidang dan 3 Kepala
Bagian.Wakil Direktur Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok dan
fungsi, tugas pokoknya adalah mengkoordinasikan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan asministrasi dan teknis di
bidang pelayanan medis, pelayanan keperawatan dan pelayanan
penunjang medis. Sedangkan fungsinya adalah pengkoordinasian
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan
administrasi dan teknis di bidang pelayanan medis, pelayanan

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 2
keperawatan, dan pelayanan penunjang medis, pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas dan fungsinya. Dalam
melaksanakan tugasnya Wakil Direktur Pelayanan Medis dibantu oleh
Bidang Pelayanan Medis membawakan Seksi Pelayanan Rawat Inap dan
Rujukan, Bidang Pelayanan Keperawatan membawakan Seksi Pelayanan
Rawat Jalan Rehabilitasi, dan Kesehatan Jiwa Masyarakat, Bidang
Pelayanan Penunjang Medis membawakan Seksi Penunjang Diagnostik
dan Seksi Penunjang Non Diagnostik.
Wakil Direktur Administrasi mempunyai tugas pokok dan fungsi, tugas
pokoknya adalah mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang
perencanaan, pendidikan, penelitian dan pengembangan, keuangan dan
umum. Sedangkan fungsinya adalah pengkoordinasian penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan, administrasi dan
teknis di bidang Perencanaan, Pendidikan, Pengembangan, Keuangan dan
Umum, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan
tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Direktur
Administrasi dibantu oleh Bagian Perencanaan, Pendidikan, Penelitian, dan
Pengembangan membawahkan Subbagian Perencanaan, Monitoring, dan
evaluasi, Subbagian Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, Bagian
Keuangan membawahkan Subbagian Akuntansi, Subbagian
Perbendaharaan dan Verifikasi, dan Bagian Umum membawahkan
Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Hukum, Subbagian Rumah
Tangga dan Umum.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh 2 sub bidang, Kepala Bidang Perawatan dalam melaksanakan
tugasnya dibantu 2 sub bidang. Kepala Bidang Penunjang Medik dalam
melaksanakan tugasnya dibantu 2 sub bidang. Kepala Bagian Umum
dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 sub bagian, Kepala Bagian
Perencanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 sub bagian. dan Kepala Bagian
Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 sub bagian. Wadir
Pelayanan Medik dalam melaksanakan tugasnya dibantu Kelompok
Jabatan Fungsional, Komite Medik dan Komite Keperawatan, serta Unit-
unit Fungsional.

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 3
RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengahmempunyai
tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan khususnya usaha
Pelayanan Kesehatan Jiwa dengan upaya kesembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masarakat.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Rumah Sakit Jiwa Daerah


Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa;


b. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa;
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
di bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa;
d. Pelayanan medis Kesehatan Jiwa;
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
f. Pelayanan keperawatan;
g. Pelayanan rujukan;
h. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan khususnya Kesehatan
Jiwa;
i. Penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat;
j. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum, hubungan
masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga,
perlengkapan dan umum.

4. Visi dan Misi

Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Godohutomo Provinsi


Jawa Tengah adalah“Menjadi Rumah Sakit Pelayanan Paripurna Yang
Bermutu.” Untuk menjalankan visi sebagaimana diatas rumah sakit
mempunyai misi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa paripurna yang


bermutu;
b. Meningkatkan sarana, prasarana, dan teknologi pelayanan;
c. Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia dalam
pelayanan dan pendidikan;

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 4
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam promotif, preventif, dan
rehabilitatif kesehatan.

Falsafah RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa


Tengahadalah pelayanan terbaik adalah budaya kami, kepuasan
pelanggan adalah tujuan utama, bekerja adalah ibadah dan menjaga
amanah, sedangkan Falsafah RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah dijabarkan dalam Budaya Organisasi sebagai berikut :

a. Profesional
b. Akurat, sesuai dengan standart pelayanan
c. Tepat dan cepat dalam memberikan pelayanan
d. Ramah terhadap pelanggan
e. Indah dan rapi baik pribadi maupun lingkungan kerja
f. Obyektif dalam memberikan pelayanan
g. Tanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban
h. Ikhlas
i. Komunikatif
RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah mempunyai
nilai-nilai atau motto “APIK” (Aman, Profesional, dan Inovatif,
Kebersamaan).

5. Maksud dan Tujuan


Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan dokumen yang
berisi gambaran dari efektifitas, struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi
dalam mengendalikan risiko, perbaikan pengendalian yang ada/terpasang
serta pengomunikasian danpemantauan pelaksanaan perbaikannya.
Dokumen ini merupakan rencana tindak pengendalian atas pelaksanaan
tugas pokok RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
sehingga diharapkan dapat memperoleh keyakinan memadai bahwa tujuan
RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan
dapat tercapai.

Rencana tindak pengendalian dimaksudkan untuk memberikan


acuan bagi pimpinan dan para pegawai di lingkungan RSJD Dr Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah dalam rangka membangun
pengendalian yang diperlukan untuk mencegah kegagalan/ penyimpangan
dan/atau mempercepat keberhasilan pencapaian tujuan RSJD Dr Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 5
6. Ruang Lingkup
Rencana tindak pengendalian ini fokus kepada pengendalian atas
kegiatan‐kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan di tingkat RSJD Dr. Amino Godohutomo Provinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaan rencana tindak pengendalian melibatkan seluruh jajaran
pimpinan, tingkatan manajemen, pegawai, dan unit kerja di lingkungan
RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Realisasi atas
rencana tindak pengendalian diharapkan dalam tahun 2020.

7. Manfaat
KeberadaanRencana Tindak Pengendalian Internini diarahkan untuk
menjadi landasan/dasar dalam hal:

a. Pengembangan SPIP secara menyeluruh.


b. Perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan SPIP.
c. Pendokumentasian, pemantauan, dan pengukuran
perkembangan/progres penyelenggaraan SPIP.

B. Sekilas tentang SPIP


1. Pengertian
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), sebagaimana yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, merupakan
salah satu kebijakan pemerintah di bidang pengelolaan keuangan negara
yang dimaksudkan untuk menjadi standar pengendalian intern atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, sehingga pengelolaan keuangan
negara menjadi efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan konsep


pengendalian yang dirancang untuk dapat diimplementasikan secara
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan mamadai
bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, danketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.

Definisi SPI dan SPIP di atas dipahami oleh RSJD Dr Amino


Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu mekanisme
pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan seluruh pegawai serta
diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari‐hari dan dilaksanakan secara

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 6
berkesinambungan guna mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan
organisasi tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga dan
mengamankan aset negara/ daerah yang diamanatkan kepada RSJD Dr
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah menjamin tersedianya laporan
manajerial yang handal, mentaati ketentuan yang berlaku, mengurangi
dampak negatif keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk
kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek kehati‐hatian, serta
meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.

2. Dasar Hukum Penyelenggaraan SPIP


Dasar penyusunan Rencana Tindak Pengendalian Intern adalah:
a. Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
b. Peraturan Pemerintah RI, Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
c. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
d. KeputusanDirektur Nomor067/001/2020 tentang Perubahan Kedua
Atas Keputusan Direktur RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi
Jawa Tengah Nomor 067/011.1/2019 tentang Pembentukan Tim
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) RSJD Dr.
Amino Gondhutomo Provinsi Jawa Tengah.
3. Tujuan SPIP
Penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan
tersebut dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang‐undangan

4. Unsur-Unsur SPIP
Penyelenggaraan SPIP meliputi unsur-unsur sistem pengendalian
intern sebagai berikut yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun dan
diciptakan dalam suatu organisasi yang mempengaruhi efektivitas

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 7
pengendalian intern. Oleh karena itu, setiap organisasi wajib
menciptakan kondisi lingkungan pengendalian yang kondusif agar
sistem pengendalian intern dapat terimplementasi secara efektif.
Untuk mencapai kualitas lingkungan pengendalian yang dapat
mendorong tercapainya pengendilan intern yang efektif, perlu
dikembangkan lingkungan pengendalian yang akan menimbulkan
perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem pengendalian
intern, yaitu:
1) Penegakan integritas dan nilai etika.
2) Komitmen terhadap kompetensi.
3) Kepemimpinan yang kondusif.
4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan.
5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat.
6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia.
7) Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang
efektif.
8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

b. Penilaian risiko
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian terhadap
kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.Kegiatanpenilaian risiko dilaksanakan melalui
aktivitas identifikasi risiko dengan menggunakan metodologi dan
mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko organisasi serta
analisis risiko untuk menentukan pengaruh risiko yang telah
teridentifikasi terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu
dari proses pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dan analisis
risiko) serta sistem pengendalian intern, dengan tujuan untuk:
1) Mengidentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial, baik
yang disebabkan faktor internal maupun disebabkan faktor
eksternal.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 8
2) Memeringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level keutamaan
prioritas perhatian dan penanganannya agar dapat dikelola secara
efektif.
Pelaksanaan proses penilaian risiko dilakukan dalam tiga tahap
kegiatan, yang terdiri atas:
1) Penetapan tujuan organisasi, sebagai target terukur yang
mengarahkan organisasi dalam menjalankan ativitasnya.
Pernyataan tujuan harus bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis, dan terikat waktu.
2) Identifikasi risiko untuk menghasilkan suatu gambaran peristiwa
yang berpotensi mengganggu pencapaian tujuan aktivitas
organisasi. Dalam pelaksanaan proses identifikasi risiko, perlu
diperhatikanfaktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya
peristiwa risiko.
3) Analisis risiko untuk mengestimasi besaran kemungkinan
munculnya peristiwa risiko dan dampak yang ditimbulkan terhadap
upaya pencapaian tujuan organisasi apabila peristiwa risiko
tersebut benar-benar terjadi, serta menetapkan level atau status
risiko sebagai kombinasi hubungan antara kemungkinan dan
dampak risiko.

c. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang yang dipandang
tepat untuk dilakukan dalam rangka mengatasi risiko.Dalam
pelaksanaan kegiatan pengendalian, juga ditetapkan dan
dilaksanakan kebijakan serta prosedur, guna memastikan bahwa
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko telah bekerja secara
efektif. Kegiatan pengendalian yang perlu dilaksanakan organisasi
ditentukan berdasarkan hasil penilaian risiko dengan
mempertimbangkan kecukupan pengendalian existing.
Kegiatan untuk mengendalikan risiko dikelompokan dalam dua
kategori, yaitu prevention dan mitigation.Pengendalian yang
bersifatprevention merupakan kegiatan pengendalian yang dibangun
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa risiko. Sedangkan
pengendalian yang bersifat mitigation merupakan kegiatan

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 9
pengendalian yang dibangun untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan apabila terjadi suatu peristiwa risiko.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diutamakan pada
kegiatan pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan
penilaian risiko, sehingga pelaksanaan kegiatan pengendalian mampu
membantu memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan organisasi
dapat dicapai.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi.Pimpinan organisasi dan seluruh jajaran manajemen
harus mendapatkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan,
yang diperoleh melalui proses identifikasi dan distribusi dalam bentuk
dan waktu yang tepat, agar mereka dapat melaksanakan tugas dan
fungsi secara efisien dan efektif.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dengan
menggunakan media tertentu, baik langsung maupun tidak langsung,
untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.
Dalam rangka penyelenggaraan SPIP, informasi dan komunikasi
yang perlu dikelola adalah informasi dan komunikasi yang dapat
mengintegrasikan pelaksanaan komponen-komponen SPIP secara
efektif, terutama yang terkait langsung dengan pencapaian tujuan
organisasi serta berhubungan dengan pengelolaan risiko dan
pelaksanaan aktivitas pengendalian.
e. Pemantauan Pengendalian Intern
Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas
mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan
pengendalian intern dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem
pengendalian intern sudah bekerja sesuai yang diharapkan dan
perbaikan-perbaikanyang diperlukan telah dilaksanakan sesuai
dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal organisasi.
Pemantauan pengendalian intern mencakup kegiatan penilaian
atas desain dan pelaksanaan pengendalian intern, serta menghasilkan
usulan tindakan perbaikan terhadap kualitas sistem pengendalian
intern, yang dilaksanakan melalui tiga jenis kerangka pemantauan,

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 10
yaitu Pemantauan Berkelanjutan, Evaluasi Terpisah, dan Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil Audit.
Untuk terwujudnya penyelenggaraan SPIP yang efektif, maka
seluruh unsur SPIP tersebut harus diterapkan secara terintegrasi
denganaktivitas organisasi, agar mampu mencegah timbulnya
kegagalan dan ketidakefisienan dalam pencapaian tujuan organisasi.
5. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 mengamanatkan
Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/WaliKabupaten /Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pernyataan ini dibuat setiap tahun bersamaan dengan penyusunan
laporan keuangan.
Pernyataan sebagaimana dikehendaki peraturan tersebut membawa
konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa sistem pengendalian intern
memang sudah diselenggarakan secara memadai. Untuk meyakini
keandalan sistem pengendalian intern yang ada, RSJD Dr Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah memandang perlu menjalankan
siklus penyelenggaraan SPIP setiap tahun, mulai dari identifikasi
sasaran/tujuan sampai dengan pemantauan penyelenggaraan
pengendalian, serta melakukan evaluasi atas efektifitas penyelenggaraan
SPIP tersebut.
.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 11
BAB II
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN INTERN

A. Penerapan SPIP diRSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah


Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
seluruh menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
Dalam kaitan dengan pengendalian intern tersebut, Gubernur Jawa
Tengah telah menerbitkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun
2010, tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, yang memuat acuan
pelaksanaan pengendalian intern pada seluruh kegiatan pemerintahan di
Provinsi Jawa Tengah. Untuk memperlancar penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern di RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah,telah diterbitkan KeputusanDirektur Nomor067/001/2020 tentang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur RSJD Dr Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah Nomor 067/011.1/2019 tentang Pembentukan Tim
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) RSJD Dr. Amino Gondhutomo
Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki mandat tugas umum untuk
melaksanakan proses pembangunan dan pengembangan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern di LingkunganRSJD Dr Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah.

B. Rencana Tindak Pengendalian Intern


Sebagai langkah awal pengembangan pengendalian intern, Satuan
Tugas PenyelenggaraanSPIP telah melakukan kegiatan Focus Group

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 12
Discussion (FGD) tentang pelaksanaanpenyelenggaraan SPIP di lingkungan
RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah, melalui kegiatan
evaluasi atas efektivitas pengendalian intern yang telah ada dan menemukan
celah atau kekurangan pengendalian yang ada/terpasang serta merancang
rencana tindak perbaikan pengendalian intern yang lebih baik dengan kegiatan
Focus Group Discussion (FGD). Rencana tindak pengendalian intern terdiri
dari:

1. Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian


Penguatan lingkungan pengendalian merupakan upaya organisasi
dalam menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif agar sistem
pengendalian intern dapat terimplementasi secara efektif.
Untuk mencapai kualias lingkungan pengendalian yang dapat
mendorong tercapainya pengendalian yang efektif, perlu dikembangkan
lingkungan pengendalian yang akan menimbulkan perilaku posistif dan
kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern, dibutuhkan;
Penegakan integritas dan nilai‐nilai etika, Komitmen terhadap kompetensi;
Kepemimpinan yang kondusif; Pembentukan struktur organisasi yang
sesuai dengan kebutuhan; Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
yang tepat; Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia; Perwujudan aparat pengawasan intern
pemerintah yang berperan efektif; dan Hubungan kerja yang baik antar unit
kerja terkait.Untuk melaksanakan penguatan lingkungan pengendalian
dibutuhkan tahapan-tahapan proses pengendalian sebagai berikut:
a. Proses Evaluasi Lingkungan Pengendalian
Unsur lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari unsur-
unsur pengendalian intern lainnya sehingga unsur lingkungan
pengendalian memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP). Lingkungan pengendalian yang baik/buruk menentukan
keberhasilan/kegagalan penerapan unsur SPIP lainnya. Oleh karena
itu, secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan
untuk menciptakan “atmosfir” yang kondusif yang mendorong
terimplementasinya sistem pengendalian intern secara efektif di
lingkungan RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 13
Hasil evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian dengan
pendekatan Control Environment Evaluation, masih menunjukan
adanya kelemahan lingkungan pengendalian yang perlu segera
diperbaiki selain itu ada tujuan dan sasaran pada hakekatnya
merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi organisasi dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk
mewujudkan visi selama kurun waktu 2018-2023, maka indikator
sasaran jangka menengah RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi
Jawa Tengah juga menjadi hard Control. Sehingga hasil evaluasi atas
kondisi lingkungan pengendalian sebagai berikut:
1) Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia
a) Kebijakan dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia
Sebagian pegawai belum sepenuhnya mengetahui dan
memahami tentang kebijakan dan prosedur pengelolaan
sumber daya manusia yang ada di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo. Hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi
kepada pegawai tentang kebijakan dan prosedur yang sudah
ada maupun yang baru.
Sosialisasi secara berkala tentang kebijakan dan
prosedur yang ada di rumah sakit diharapkan dapat
meningkatkan upaya pelaksanaan seluruh kebijakan dan
prosedur oleh seluruh pegawai. Sehingga dapat meningkatkan
kinerja dan pelayanan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
b) Sistem penilaian kinerja dan sistem penghargaan (reward)
Pelaksanaan sistem penilaian kinerja dan penghargaan
yang ada di RSJD Dr. Amino Gondohutomo belum
sepenuhnya memuaskan. Hal tersebut dikarenakan sistem
penilaian yang belum optimal, sehingga menimbulkan rasa
kepuasan yang kurang oleh beberapa pegawai atas hasil
penilaian dan penghargaan yang ada.
Sistem penilaian kinerja dan penghargaan (reward)
terhadap pagawai akan lebih dioptimalkan serta di
dokumentasikan dangan baik, misalnya seleksi secara
menyeluruh dalam pemilihan pegawai teladan setiap tahun,

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 14
seleksi terhadap pemberian ijin dan tugas belajar kepada
pagawai yang memiliki kompetensi dan kinerja baik
2) Indikator sasaran jangka menengah RSJD Dr Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
a) Meningkatnya angka harapan hidup
b) Tercapainya standar pelayanan minimal
c) Terwujudnya zona integritas
d) Meningkatnya indek kepuasan pelanggan
e) Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
b. Penyusunan Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian
Rencana penguatan lingkungan pengendalian terhadap hasil
evaluasi lingkungan pengendalian dan evaluasi sasaran jangka
menengah RSJD Dr Amino Gondohutomo sebagai berikut:
1) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia
a) Kebijakan dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia
Sebagian pegawai belum sepenuhnya mengetahui dan
memahami tentang kebijakan dan prosedur pengelolaan
sumber daya manusia yang ada di RSJD Dr Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya sosialisasi kepada pegawai tentang kebijakan dan
prosedur yang sudah ada maupun yang baru.
Sosialisasi secara berkala tentang kebijakan dan
prosedur yang ada di rumah sakit diharapkan dapat
meningkatkan upaya pelaksanaan seluruh kebijakan dan
prosedur oleh seluruh pegawai. Sehingga dapat meningkatkan
kinerja dan pelayanan di RSJD Dr Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah.
Hasil evaluasi terkait pembinaan sumber daya manusia
di RSJD dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Tahun
2019 diantarnya telah melaksanakan Bimbingan teknis pegawai
sesuai dengan standar pelayanan minimal dengan indikator
jumlah pegawai yang mendapatkan pelatihan minimal 20 jam
pertahun sebanyak 408 dari 556 karyawan yang artinya

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 15
sebanyak 73,38% telah mendapatkan pelatihan lebih dari 20
jam per tahun.
Upaya pengembangan sumber daya manusia pada
tahun 2020 akan terus dilaksanakan, hal ini tercermin dalam
rencana kegiatan di tahun 2020 telah menargetkan jumlah
pegawai yang mendapatkan peningkatan pengetahuan melalui
kegiatan bintek dan pelatihan telah menetapkan standar
pelatihan bagi pegawai sebagai wujud pengembangan sumber
daya manusia dengan target sebanyak 60% pegawai
mendapatkan pelatihan minimal 20 jam pertahun.
b) Sistem penilaian kinerja dan system penghargaan (reward)
Pelaksanaan sistem penilaian kinerja dan penghargaan
yang ada di RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah kurang memadai. Hal tersebut dikarenakan sistem
penilaian yang belum optimal, sehingga menimbulkan rasa
kepuasan yang kurang oleh pegawai atas hasil penilaian dan
penghargaan yang ada.
Sistem penilaian kinerja dan penghargaan (reward)
terhadap pagawai akan lebih dioptimalkan serta di
dokumentasikan dangan baik, misalnya seleksi secara
menyeluruh dalam pemilihan pegawai teladan setiap tahun,
seleksi terhadap pemberian ijin dan tugas belajar kepada
pagawai yang memiliki kompetensi dan kinerja baik.
Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai pada tahun
2019 juga telah dilaksanakan pemilihan pegawai teladan
sebagai bentuk upaya organisasi rumah sakit telah menerapkan
reward kepada pegawai yang berprestasi. Pada tahun 2019
telah terpilih 5 (lima) orang pegawai teladan, hal ini mudah-
mudahan dapat meningkatakan motivasi untuk pegawai yang
lain untuk meningkatkan kinerjanya.
Pada tahun 2020 RSJD Dr Amino Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah tetap terus berupaya untuk
meningkatkan kinerja pegawai, hal ini sesuai dengan program
kerja bahwa pada tahun 2020 rumah sakit akan menentukan
dan menetapkan pegawai teladan.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 16
2) Penyusunan dan dan penerapan kebijakan yang sehat
terhadap sasaran kinerja jangka menengah
a) Meningkatnya angka harapan hidup
Angka harapan hidup adalah rata-rata jumlah
tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah
berhasil mencapai umur tertentu pada saat ini angka harapan
hidup seseorang telah mencapai 71 tahun dan hal ini terus
menerus mengalami kenaikan, dengan demikian diperlukan
adanya kondisi lingkungan yang mendukung dalam memenuhi
kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam menghadapi kondisi yang demikian maka rumah
sakit harus terus berupaya untuk senantiasa berinovasi baik
sarana dan lingkungan untuk menyesuaikan dengan kondisi
yang ada, selain itu sarana dan peralatan harus semakin
ditingkatkan untuk memenuhi berbagai permasalahan yang
semakin komplek dengan meningkatnya umur harapan hidup
yang ditarget pada tahun 2019 mencapai 74,09.
Hasil evaluasi yang dilaksanakan BPS tahun 2019
menunjukkan bahwa angka harapan hidup di provinsi Jawa
Tengah telah mencapai 74,18 dengan peningkatan kurang lebih
0,9 point lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan RSJD Dr Amino
Gondohutomo dalam rangka mencapai peningkatan angka
harapan hidup diantaranya yang mendukung program Rumah
Sakit Without Walldapat ditunjukkan dengan adanya kegiatan
promosi dan pemberdayaan masyarakat diantaranya kegiatan
Bincang Jateng di Metro TV bersama dr. Yulianto Prabowo,
M.Kes (Kadinkes Provjateng) dan dr. Siti Badriyah, Sp.KJ.
M.Kes (RSJD dr. Amino Gondohutomo) pada tangal 23 Januari
2019 dengan tema “penderita gangguan jiwa layakkah
dipasung”

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 17
Kegiatan lainnya adalah pendidikan Kesehatan “Yang Muda
yang Anti Bullying” yang diselenggarakan di SMA 15 Semarang
pada tanggal 15 Februari 2019

Bakti Sosial Pelayanan Kesehatan Jiwa Dan Gigi Di Panti


Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Ngudi Rahayu Boja Kabupaten
Kendal 19 Februari 2019

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 18
Kegiatan yang tidak kalah penting adalah penyelenggaraan
Bakti Sosial Di Panti Samekto Karti Ujunggede Ampelgading
Kabupaten Pemalang, 19 Maret 2019

Promosi Kesehatan Melalui Radio Bekerjasama Dengan


Radio Fit Semarang

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 19
Kegiatan lain yang mendukung program Rumah Sakit Without
Wall adalah Pelaksanaan Gerakan Satu Perangkat Daerah Satu
Desa Dampingan Menuju Desa Lebih Sejahtera, sesuai dengan
Surat Gubernur Jawa Tengah nomor 450/0005861 tertanggal 26
Maret 2019 perihal Desa Binaan untuk penanggulangan
Kemiskinan di Desa Temuroso Kecamatan Guntur Kabupaten
Demak.

Dengan program kegiatan diantaranya:

No Kegiatan Tgl Ket

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 20
Pelaksanaan
1 Penyuluhan TBC 20 Maret
2019
2 Pemeriksaan kesehatan jiwa 26 Juni 2019
3 Pemberian bantuan perlengkapan 10 Juli 2019
jamban kelaurga UPZ
4 Sosialisasi pendamping orang dengan 30 Juli 2019
gangguan jiwa keluarga
5 Refreshing kegawatdaruratan obstetri 31 Juli 2019
dalam upaya promosi kesehatan ibu
dan anak
6 Bakti sosial penanganan stunting 28-29
dalam upaya promosi kesehatan ibu Agustus 2019
dan anak
7 Pembekalan kader kesehatan, 26 November
perangkat desa dan puskesmas
sebagai caregiver ODGJ

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat


dilaksanakan dengan kegiatan pelatihan bagi petugas front
officer, komunikasi efektif bagi petugas pelayanan kesehatan,
pengajuan kepada Kementrian Kesehatan terkait dokter WKDS,
pelatihan dan bintek bagi petugas pelayanan kesehatan baik
bagi dokter, perawat maupun pelayanan penunjang.
Kegiatan tersebut diatas menunjukkan berbagai upaya
yang dilaksanakan RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 21
Jawa Tengah dalam rangka meningkatan angka harapan hidup
di Provinsi Jawa Tengah, dan selanjutnya di tahun 2020
program kegiatan ini akan terus dilaksanakan sebagai bentuk
komitmen organisasirumah sakit menerapkan pelayanan
without wall (pelayanan tanpa dinding) kepada masyarakat
Jawa Tengah.
b) Tercapainya standar pelayanan minimal
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal
atau ketentuan tentang spesifikasi teknis tentang tolok ukur
layanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum
Daerah kepada masyarakat.Standar Pelayanan Minimal
dilaksanakan sesuai dengan Pergub No. 22 Tahun 2017
tentang Penerapan dan Rencana Pencapaian SPM RSJD/
RSUD Provinsi Jawa Tengah.
Standar pelayanan minimal ini bertujuan untuk
memberikan gambaran terkait dengan pelayanan kesehatan
minimal yang akan diterima oleh masyarakat, misalnya terkait
dengan pelayanan kegawatdaruratan, pelayanan rawat inap,
pelayanan rawat jalan, pelayanan administrasi manajemen,
pengelolaan limbah, pengelolaan gizi dan sarana prasarana
pelayanan kesehatan sampai dengan pengendalian infeksi dan
pelayanan pemulasaran jenazah, dengan rencana capaian 90%
terlayani dengan baik sesuai dengan standar pelayanan
minimal.
Hasil penilaian standar pelayanan minimal terhadap
mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada pasien
menujukkan angka yang sangat memuaskan dari angka target
90% tercapai angka 99,59% standar pelayanan minimal, hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan telah
sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada.
Sebagai salah satu upaya yang dilakukan rumah sakit
sebagai wujud komitmen bersama dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan di tahun 2020 RSJD Dr Amino

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 22
Gondohutomo menargetkan angka standar pelayanan minimal
menjadi 100%.
c) Terwujudnya zona integritas
Rumah sakit merupakan salah satu badan layanan
publik yang bergerak dalam bidang kesehatan, dalam rangka
melaksanakan tugas fungsi diperlukan adanya upaya layanan
yang maksimal sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku. Untuk dapat mencapai zona integritas maka diperlukan
adanya upaya komitmen bersama untuk melaksanakan
kebijakan dan prosedur yang ada dengan mengikuti penilaian
yang diselenggarakan oleh Kementrian PAN dan RB melalui
kepgiatan penilaian WBK dan WBBM
RSJD Dr Amino Gondohutomo provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2017 telah lulus WBK, sehingga pada tahun 2018
juga telah dilakukan penilaian oleh Kementrian PAN RB namun
tidak lulus.
Sebagai bentuk upaya bersama dalam mewujudkan
zona integritas pada tahun 2019 telah dilakukan penilaian ulang
terhadap standar yang ada namun demikian masih ada
beberapa indikator memperoleh nilai kurang dari yang
diharapkan sehingga pada saat penilaian di tingkat Provinsi
Jawa Tengah belum dilanjutkan ke proses penilaian berikutnya.
Hal ini mendorong rumah sakit bahwa pada tahun 2020
untuk berupaya lebih semangat agar proses penilaian WBBM
memperoleh nilai 80% seperti yang dipersyaratkan untuk
melangkah ke proses penilaian berikutnya.

d) Meningkatnya indek kepuasan pelanggan


Indek kepuasan pelanggan menjadi salah satu indikator
dalam evaluasi terhadap capaian pelayanan yang telah
diselenggarakan, dengan adanya indek ini akan menjadi
pedoman dan evaluasi dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien, target indek kepuasan pelanggan
tahun 2019 adalah 79 %.
Hasil penilaian indek kepuasan pelanggan pada tahun
2019 menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dari target

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 23
79 tercapai nilai 95,55. Hal ini mendorong semua lini pelayanan
yang ada di rumah sakit pada tahun 2020 untuk lebih
bersemangat untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai
indek kepuasan masyarakat dan ini dapat dicapai dengan
adanya komitmen bersama dalam rangka memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
indek kepuasan pelanggan diantaranya adalah dengan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan
kesehatan, Survey indek kepuasan masyarakat dan
Pemeriksaan oleh Badan Independen

e) Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah


Akuntabilitas kinerja pemerintah salah satunya dapat
ditunjukkan dengan adanya penilaian akuntabilitas yang
dilakukan oleh Kementrian PANRB, hal ini sangat bermanfaat
karena dengan ini rumah sakit akan terus berupaya
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
RSJD d dr Amino Gondohutomo pada tahun 2019
mendapatkan nilai 77,96 melebihi target yang hanya 71,
sedangkan pada tahun 2020 target berubah lebih tinggi menjadi
72.
Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah diantara lainnya adalah
dengan evaluasi monitoring kebijakan dan standar pelayanan
minimal dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
2. Penilaian Resiko dan Penetapan Kegiatan Pengendalian
a. Pernyataan Tujuan
Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan dan sasaran organisasi
sebagaimana dalam Renstra Tahun 2018-2023 RSJD Dr Amino
Gondohutomo. Pemberian keyakinan tersebut dicapai melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 24
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang‐undangan.
Rencana tindak pengendalian yang disusun RSJD Dr Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah diprioritaskan dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa paripurna
yang bermutu.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan adanya peningkatan
kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan; kuantitas pelayanan
dapat dicapai dengan adanya pelayanan kesehatan dasar yang
merupakan pelayanan kesehatan dasar dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dapat di capai dengan adanya kegiatan
menyiapkan sumber daya manusia yang siap dalam memberikan
pelayanan dalam setiap lini pelayanan kesehatan guna
memberikan pelayanan Paripurna kepada masyarakat.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan
dengan kegiatan pelatihan bagi petugas front officer, komunikasi
efektif bagi petugas pelayanan kesehatan, pengajuan kepada
Kementrian Kesehatan terkait dokter WKDS, pelatihan dan bintek
bagi petugas pelayanan kesehatan baik bagi dokter, perawat
maupun pelayanan penunjang.
2) Meningkatkan sarana, prasarana, dan teknologi pelayanan.
Rumah sakit harus memenuhi, persyaratan teknis sarana dan
prasarana rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan
secara paripurna. Keseluruhan persyaratan tersebut harus
direncanakan sesuai dengan standard dan kaidah-kaidah yang
berlaku. Adapun secara umum yang dimaksud dengan sarana
adalah segala sesuatu hal yang menyangkut fisik gedung/
bangunan serta ruangan. Sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang membuat sarana tersebut dapat berfungsi dengan
baik agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan ini dilaksanakan dengan penambahan sarana gedung
pelayanan komprehensif, pemeliharaan gedung rumah sakit,
pemeliharaan sarana alat kesehatan secara berkala, kalibrasi alat
kesehatan dan sarana yang menunjang pelayanan lainnya,
misalnya perbaikan jalan, saluran air dan taman.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 25
3) Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia dalam
pelayanan dan pendidikan.
Sumber Daya Manusia merupakan potensi yang ada dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk social
yang adaftif dan transformative yang mampu mengelola dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di dalamnya menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan.
Kejelasan visi dan misi organisasi merupakan prasyarat bagi
keberhasilan suatu organisasi. Aspek kompetensi menunjukkan
bahwa perhatian organisasi lebih difokuskan kepada kompetensi
sumber daya manusia. Jika kita menggunakan sumber daya
manusia sebagai faktor penentu organisasi, maka kompetensi
menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi.
Pengembangan profesionalisme sumber daya manusia dapat
dilakukan dengan pengembangan karier karyawan, manajemen
dan pengembangan kinerja, pembinaan, pendampingan, pemilihan
pegawai teladan, pengembangan organisasi dan juga pemberian
bantuan edukasi kepada pegawai.

4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam promotif, preventif,


dan rehabilitatif kesehatan.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan jiwa dapat dilaksanakan dengan kegiatan penyuluhan
tumbuh kembang anak, penyuluhan tentang penyekit degeneratif,
penyuluhan tentang reproduksi sehat, bintek deteksi dini gangguan
jiwa bagi guru paud/ TK dan sekolah dasar, penyuluhan tentang
kesehatan jiwa bagi masyarakat sekolah dan kegiatan bakti sosial
pelayanan kesehatan jiwa masyarakat dan yang trend saat ini
adalah sesuai yang dicanangkan bapak Gubernur terkait dengan
pelayanan tanpa dinding (Without wall)

b. Penilaian Risiko
Penilaian Risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan
kejadian yang mengancam tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah.
Kegiatan penilaian risiko dilaksanakan melalui proses identifikasi dan

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 26
analisis risiko, guna menghasilkan output yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan manajemen.

Untuk mendukung terselenggaranya proses penilaian risiko, pada


saat pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) telah ditetapkan
besaran skala risiko dan pengendalian risiko, sebagai berikut:
1) Pengukuran dimensi konsekuensi/dampak risiko dan kemungkinan
kejadian risiko menggunakan 4 (empat) tingkatan, sebagai berikut:

a) Dimensi Pengukuran konsekuensi/dampak risiko

Rating Kategori Contoh Deskripsi

Mengancam Organisasi secara


4 Luar Biasa
keseluruhan
3 Besar Mengancam sebagian program
2 Rendah Mengganggu sebagian kegiatan
Tidak
1 Mengganggu administrasi
Signifikan

b) Dimensi Pengukuran kemungkinan kejadian risiko

Rating Kategori Contoh Deskripsi

4 Hampir pasti terjadi Terjadi setiap tahun


3 Kemungkinan besar Terjadi 1 kali dalam 2 tahun
2 Kemungkinan Kecil Terjadi 1 kali dalam 3 tahun
Hampir mustahil
1 Tidak terjadi lebih dari 3 tahun
terjadi

2) Peringkat/status risiko ditentukan berdasarkan tingkat konsekuensi/


dampak risiko dan kemungkinan kejadian risiko, sebagai berikut:
Biasa (4)
Konsek

Luar

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 27
Tdk Sig- Rendah Besar
(3)
1.1

2.1
nifikan (2)
(1)

Hampir Kemung- Kemun- Hampir


Mustahi kinan Kecil kinan Pasti
l (1) (2) Besar (4)
(3)
Kemungkinan

3) Tingkat keutamaan pengendalian risiko dikelompokkan ke dalam 4


(empat) kategori, sebagai berikut:

Posisi Level Deskripsi Tingkat Keutamaan


Koordinat
9 < X ≤ 16 4 Ekstrim Segera dikelola
6<X ≤9 3 Tinggi Diperlukan tindakan untuk
mengelola risiko
4<X ≤ 6 2 Sedang Dikelola bila tersedia sumber daya
X ≤4 1 Rendah Tidak perlu tindakan

Hasil kegiatan penilaian risiko selanjutnya dituangkan dalam


rancangan aktivitas pengendalian intern yang berfokus pada upaya
penanganan risiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan
utama RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.

c. Penetapan Kegiatan Pengendalian


Gambaran umum profil risiko yang teridentifikasi dari 4 tujuan
dan sasaran RSJD Dr Amino Gondohutomo adalah sebagai berikut:
Tujuan 1: Memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan Non Jiwa
paripurna yang bermutu.

No Nama Kegiatan Risiko Rencana Penanganan


Risiko
Meningkatnya Menurunnya usia 1. Meningkatkan kuantitas
Derajat Kesehatan harapan hidup pelayanan kesehatan:
Masyarakat pelayanan Dasar
(penyakit dalam,
penyakit anak, bedah

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 28
dan obstetri dan
gynekologi),
2. Pelatihan bagi petugas
pelayanan kesehatan
baik bagi dokter,
perawat maupun
petugas pelayanan
lainnya
3. Pengajuan kepada
Kementrian Kesehatan
terkait dokter WKDS.
Standar Pelayanan 1. Meningkatkan
Minimal kurang pelayanan kesehatan
dari 90% yang bermutu
2. Pelaksanaan Akreditasi
RS

Tujuan 2: Meningkatkan Tata kelola Organisasi Perangkat Daerah

No Nama Kegiatan Risiko Rencana Penanganan


Risiko
1. Meningkatnya tata Nilai WBM/WBBK 1. Meningkatkan
kelola organisasi kuarang dari 80% komitmen bersama
Perangkat Daerah untuk menciptakan
zona intergritas
melalaui kegiatan
penialian
WBM/WBBK.

Nilai indek 1. Meningkatkan kualitas


kepuasan dan kuantitas sarana
masyarakat pelayanan kesehatan
kurang dari 79% 2. Survey indek
kepuasan masyarakat
3. Pemeriksaan oleh
Badan Independen
Akuntabilitas 1. Evaluasi monitoring
Kinerja kebijakan dan standar
Pemerintah pelayanan minimal
menurun kurang 2. Menyusun laporan
dari 71 akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah
Implementasi 1. Sosialisasi tentang
kebijakan prosedur peraturan
dan Pengelolaan kepegawaian
SDM kurang 2. Sosialisasi tentang
memadai sistem absensi
3. Oriantasi pegawai baru
Pelaksanaan 1. Pemilihan pegawai

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 29
sistem penilaian teladan
kinerja dan sistem 2. Pengiriman tugas
penghargaan belajar
kurang memadai 3. Pemberian ijin
belajar
4. Pengiriman
peserta diklat,
workshop, seminar
bintek

Matrik Rencana Tindak Pengendalian InternRSJD Dr. Amino Gondohutomo


Tahun 2020 secara lengkap disajikan dalam tabel terlampir.

Tujuan 1: Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

No Nama Kegiatan Risiko Rencana Penanganan


Risiko
1. Meningkatnya Menurunnya 1. Meningkatkan
derajat kesehatan angka harapan
kuantitas pelayanan
masyarakat hidup kurang dari
74,09 kesehatan: pelayanan
Dasar (penyakit dalam,
penyakit anak, bedah
dan obstetri dan
gynekologi),

Tidak tercapainya 1. Meningkatkan


Standar pelayanan kesehatan
Pelayanan yang bermutu melalui
Minimal peningkatan
profesionalisme SDM
2. Pelaksanaan
Akreditasi RS

Tujuan 2: Meningkatnya tata kelola organisasi perangkat daerah

No Nama Kegiatan Risiko Rencana Penanganan


Risiko
1. Meningkatnya tata Tidak terciptanya Meningkatkan komitmen
kelola organisasi Zona Integritas bersama untuk
perangkat daerah (Tidak lulus menciptakan zona
WBK/WBBM) integritas melalui
kegiatan Penilaian

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 30
WBK/WBBM oleh
Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah maupun
Kementrian PANRB
Menurunnya nilai 1. Meningkatkan kualitas
kepuasan dan kuantitas
masyarakat 79 pelayanan yang
bermutu dengan
meningkatkan sarana
dan prasaran
pelayanan kesehatan,
2. Survey indeks
kepuasan pelanggan
3. Pemeriksaan oleh
Badan Independen

Menurunnya 1. Evaluasi dan Monitoring


akuntabilitas Kebijakan dan Standar
Kinerja Operasional Prosedur
Pemerintah 2. Pembuatan Laporan
Daerah Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Pelaksanaan 1. Sosialisasi tentang
Kebijakan prosedur Peraturan Kepegawaian
dan pengelolaan 2. Sosialisasi tentang
SDM kurang Sistem Absensi pegawai
memadai 3. Orientasi pegawai baru
Pelaksanaan sistem 1. Pemilihan pegawai
penilaian kinerja dan teladan
sistem penghargaan 2. Pengiriman tugas belajar
kurang memadai 3. Pemberian ijin belajar
4. Pengiriman peserta
diklat, workshop,
seminar, bintek

Matrik Rencana Tindak Pengendalian InternRSJD Dr Amino Gondohutomo


Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 secara lengkap disajikan dalam tabel
terlampir.
3. Sistem Informasi dan Komunikasi
a. Pengelolaan Informasi
Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam RTP ini adalah
informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam rangka mendukung
berjalannya pengendalian yang dibangun. Informasi dan komunikasi
yang perlu diselenggarakan terkait dengan pengendalian yang
dibangun sesuai yang direncanakan dalam RTP meliputi:
1) Sosialisasi tatap muka ( Bimtek atau sosialisasi dalam pertemuan
terbuka )

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 31
2) Penilaian WBK/WBBM.
3) Penilaian akreditasi rumah sakit
4) Pembuatan surat edaran tentang Kebijakan dan Prosedur yang ada
di RJSD Dr. Amino Gondohutomo.
5) Pembuatan surat edaran tentang sistem penilaian kinerja pegawai.
6) Pembuatan surat edaran tentang sistem penghargaan ( reward )
b. Penyelenggaraan Komunikasi
Penyelenggaraan komunikasi bertujuan untuk mengintegrasikan
pelaksanaan komponen-komponen SPIP secara efektif. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan komunikasi langsung dengan tatap muka, lewat
alat komunikasi maupun dengan komunikasi melalui laporan-laporan
yang dibuat satgas SPIP.

4. Pemantauan Pengendalian Intern


Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya
ditujukan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang
telah berjalan efektif mengatasi risiko dan apakah tindakan perbaikan yang
diperlukan telah dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi yang
dilaksanakan meliputi:
a. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas pengendalian
kunci untuk meyakinkan bahwa pengendalian tersebut dijalankan
sebagaimana seharusnya. Masing‐masing unit kerja SKPD pemilik
risiko membangun dan melaksanakan pemantauan berkelanjutan.
Pemantauan berkelanjutan yang perlu dilakukan meliputi sebagai
berikut:
1) Pemantauan pelaksanaan berbagai kebijakan dan prosedur rumah sakit
2) Penyelenggaraan Penilaian WBK/WBBM.
3) Penyelenggaraan Penilaian akreditasi rumah sakit
4) Evaluasi atas penilaian kinerja pegawai
5) Evaluasi atas pelaksanaan pemberian penghargaan (reward) kepada
pagawai.
6) Pemantauan aas pendokumentasian dari pemberian penghargaan
(reward) pagawai

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 32
Pemantauan berkelanjutan atas pengendalian tertuang dan
terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur pengendalian.Beberapa hal
yang harus disiapkan:
1) Siapa yang akan melaksanakan pemantauan
2) Prosedur pemantauan
3) Media pelaporannya
b. Pelaksanaan Tindak lanjut
Setiap unit kerja SKPD melaksanakan tindak lanjutnya. Setiap
SKPD memberikan laporan atas pelaksanaan RTP sesuai
tanggungjawabnya secara berkala kepada tim pemantau. Hasil
pemantauan tim pemantau dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah
melalui Inspektur Provinsi Jawa Tengah.

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 33
BAB III
PENUTUP

Rencana Tindak Pengendalian InternRSJD Dr Amino Gondohutomo


Provinsi Jawa TengahTahun 2020merupakan salah satu dokumen
penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah(SPIP)dalam rangka
mewujudkan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

DokumenRencana Tindak Pengendalian Internini menjadi instrumen untuk


merencanakan sekaligus memantau capaian perbaikan/pembangunan
infrastruktur pengendalian intern agar berjalan efektif, efisien, dan mencapai
tujuan/sasaran.

Komitmen dari segenap manajemen dan seluruh pegawai serta ditunjang


manajemen yang profesional, efektif, efisien, transparan, serta akuntabel
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengendalian, sehingga peningkatan
kualitas penyelenggaraan SPIP secara bertahap dan berkelanjutan akan dapat
tercapai.

Direktur RSJD Dr Amino Gondohutomo


Provinsi Jawa Tengah

dr. ALEK JUSRAN, M.Kes


NIP. 19690211 200701 1 007

Rencana Tindak Pengendalian Intern RSJD Dr. Amino Gondohutomo Tahun 2020 34

Anda mungkin juga menyukai