Anda di halaman 1dari 20

PROFIL PROGRAM KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS PUJER

Di Susun Oleh :
ELLY ISWATUL HASANAH, Amd. Kep

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO


TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa dan perilaku,menurut The World Health Report 2001,dialami kira-kira
25% dari seluruh penduduk pada suatu saat dalam hidupnya lebih dari 40% diantaranya
didiagnosis secara tidak tepat sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan
laboratorium dan pengobatan yang tidak tepat.Gangguan jiwa dan perilaku dialami pada
suatu ketika oleh kira-kira 10% populasi orang dewasa.

Indonesia telah menghadapi berbagai transformasi dan transisi di berbagai bidang


yang mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup,pola perilaku dan tata nilai
kehidupan.Dalam bidang kesehatan terjadi transisi epidemiologi di masyarakat dengan
bergesernya kelompok penyakit menular ke kelompok penyakit tidak menular termasuk
berbagai jenis gangguan akibat perilaku manusia dan gangguan jiwa.

Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun akan
menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi individu,keluarga,masyarakat dan
negara karena penderitanya menjadi tidak produktif dan bergantung pada orang lain.Masalah
kesehatan jiwa juga menimbulkan dampak sosial antara lain meningkatnya angka
kekerasan,kriminalitas,bunuh diri,penganiayaan anak,perceraian,kenakalan
remaja,penyalahgunaan zat,HIV/AIDS,perjudian,pengangguran dan lain-lain.Oleh karena itu
masalah bentuk kesehatan jiwa perlu ditangani secara serius.
Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih ide dengan “gila” (psikotik)
sementara kelompok gangguan jiwa lain ansietas,depresi dan gangguan jiwa yang tampil
dalam berbagai keluhan fisik kurang dikenal.Kelompok gangguan jiwa inilah yang banyak
ditemukan di masyarakat.
Penderita penyakit kesehatan jiwa di wilayah Puskesmas Pujer pada tahun 2016
terjaring sebanyak 47,7% dari 20% penderita yang harus ditemukan dan ditemukan 1( satu )
kasus pasung.
Dan semakin banyaknya kasus pemasungan di masyarakat membuat pemerintah
Provinsi Jawa Timur membuat komitmen bersama untuk kegiatan ” JAWA TIMUR BEBAS
PASUNG”.Dengan harapan kasus pasung yang telah terjadi bisa dihapuskan dengan
melakukan pencegahan dan penanganan kasus secara cepat dan tepat.

B. Dasar Hukum
Dasar Hukum dalam pelaksanaan UKS secara Terpadu antara Lain :

1. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Pasal 1 Ayat 1)


2. UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika
3. UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika
4. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
5. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
6. Keputusan Menteri Kesehatan Ri No 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Kewenagan
Wajib dan Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tertanganinya kasus kesehatan jiwa pada pasien yang datang berobat ke pelayanan
kesehatan dasar
b. Tujuan Khusus
1. Mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan
kesehatan dasar
2. Menangani kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kompetensi masing-masing tenaga kesehatan
3. Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila diperlukan.
D. Tata Nilai
1. Keikhlasan
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan sepenuh hati tanpa
pamrih
2. Keprofesionalan
Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien berdasarkan standart profesi
3. Ramah
Petugas selalu menunjukkan sikap sopan santun bagi semua pelanggan dalam
memberikan pelayanan
4. Transparan
Setiap keputusan dan tindakan dilakukan secara terbuka jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan kepada pelanggan maupun kepada sesama petugas
5. Integritas
Petugas konsisten dalam melaksanakan tindakan yang sesuai dengan nilai standart
metode prosedur dan harapan masyarakat

E. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Program meliputi :
a. Masalah perkembangan manusia yang harmonis dan peningkatan kualitas
hidup,yaitu masalah kesehata jiwa yang berkaitan dengan siklus kehidupan,mulai
dari anak dalam kandungan sampai lanjut usia.
b. Masalah psikososial,yaitu setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang
bersifat psikologis ataupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik dan
dianggap berpotensi cukup besar sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan
jiwa (atau gangguan kesehatan) secara nyata.

F. Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan adalah orang dengan gangguan jiwa dan orang dengan masalah
kejiwaan.
BAB II
GAMBARAN ADMINISTRATIF

A. Visi, Misi, Tujuan dan Motto


1. Visi
Mewujudkan masyarakat kecamatan pujer mengerti terhadap kesehatan jiwa.

2. Misi
a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan jiwa secara langsung
b. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan masalah
kesehatan jiwa terutama dalam mengurangi stigma,diskriminasi dan isolasi
terhadap orang dengan Gangguan Jiwa
c. Meningkatkan kemampuan kader dan tenaga kesehatan dalam mendeteksi
gangguan jiwa
d. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sector dalam penanggulangan
masalah kesehatan jiwa

3. Tujuan
Tertanganinya kasus kesehatan jiwa pada pasien yang datang berobat ke pelayanan
kesehatan dasar

4. Motto
“ Pelayanan terbaik adalah wujud empatiku ,Kesehatan masyarakat adalah
kepuasanku ”

B. Kelembagaan dan Struktur Organisasi


1. Kelembagaan
Kelembagaan berdasarkan Surat Penetapan.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja
antar bagian dan garis kewenangan diantara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab
koordinator UKM Essensial/pengembangan, Koordinator Program dan pelaksana.
KEPALA PUSKESMAS PUJER

dr. Agoes Soetanto


NIP. 19670822 200604 1 003

KOORDINATOR
UKM

Mohammad Ali
NIP. 1968050 719950 3 1 006

KOORDINATOR
PROGRAM KESEHATAN JIWA

Elly Iswatul Hasanah, Amd Kep


-

PELAKSANA

Perawat Bidan Dokter Petugas Kader


Umum Promkes Kesehatan
Jiwa
C. Sumber Daya Manusia Pelaksana Pelayanan Kesehatan
Kompetensi program Kesehatan Jiwa di Puskesmas Pujer, Antara lain : Lampiran 1
a. DIII Keperawatan,Dokter Umum,Promkes,Perawat Dan Bidan,Sarjana
Keperawatan )
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIK

D. Alur Pelayanan
Alur Pelayanan Pada Program Kesehatn Jiwa Dengan penyusunan Matrik Tahunan
selanjutnya mengadakan Pertemuan Pra kegiatan dengan lintas program, perawat serta
bidan wilayah dan melakukan Pelaksanaan kegiatan di masing masing wilayah yang di
sertakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan yang lanjutkan dengan evaluasi hasil
kegaiatan.
Penyusunan Matrik Kegiatan

.
Pra Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan

Pencatatan dan pelaporan

Evaluasi Kegiatan

Pertemuan

Rencana tindak lanjut

Tindak Lanjut
E. Sumber Dana DalamPelaksanaan Program
- BOK
- Swadaya
F. Jenis pelayanan dan Waktu Pelayanan
1. KEGIATAN DALAM GEDUNG

a. Pemeriksaan kesehatan secara fisik dan psikologis


b. Penyuluhan dan konseling kesehatan jiwa

2. KEGIATAN LUAR GEDUNG

a. Penjaringan kasus kesehatan jiwa yang di pasung dan kasus kesehatan jiwa
lainnya
b. Kunjungan rumah pada pasien dengan masalah kejiwaan
c. Penyuluhan dan konseling kesehatan jiwa

G. Indikator Kinerja
a. Semua kader bisa memahami tentang kesehatan jiwa serta dapat merujuk
kasus kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.
b. Pencapaian target kesehatan jiwa meningkat.
c. Tidak ada lagi pasien jiwa yang di pasung.

H. Uraian Tugas dan Tupoksi


Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi pokok diatas maka Kepala
Puskesmas Pujer telah mengatur dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pujer
Tentang Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Petugas dan selanjutnya
dipantau oleh Koordinator UKM Esensial dan Tim Management Mutu Puskesmas Pujer
(Lampiran).

I. Perencanaan Kegiatan dan Jadwal Kegiatan


Perencanaan kegiatan disusun secara terperinci dalam matrix kegiatan program
(lampiran 7).
J. Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan
Pelaksanaan Kegiatan

Pencatatan dari petugas wilayah

Pelaporan ke pemegang program Puskesmas

Rekapitulasi

Pencatatan dan pelaporan ke Sp2Tp

Pelaporan ke pemegang program kabupaten

K. Sarana dan Prasarana Progammer


1. Sarana Administrasi
-Atk
-Komputer
- Format Laporan
2. Sarana Penyuluhan
a. Buku Saku Panduan tentang Kesehatan Jiwa
b. Poster
c. Leaflet

L. Standart Operasional Prosedur


Dalam MelaksanakanKegiatan program Kesehatan Jiwa Puskesmas Pujer, telah
ditetapkan Standar Operasional Prosedur untuk itu diperlukan Kerangka Acuan Kerja
atau Kerangka Acuan Kegiatan yang disingkat KAK adalah dokumen perencanaan
kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, di
mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu kegiatan. Dengan kata lain, KAK
berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan,
dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan. KAK dalam bahasa Inggris adalah Term
Of Reference yang disingkat TOR.
KAK merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga. Dalam
KAK tercakup latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan keluaran, cara
pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan
biaya kegiatan.
Dalam program Kesehatn Jiwa Puskesmas Pujer, terdapat Kerangka Acuan
Program Kesehatan Jiwa dan Kerangka Acuan Pembinaan Kader Kesehatan
Jiwa,Kerangka Acuan Penjaringan Kasus Pasung dan kasus Kesehatan Jiwa
Lainnya,Kerangka Acuan Pembebasan Pasung di PuskesmasPujer.
Standart Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat intruksi / langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu dengan
memberikan langkah – langkah yangt benar berdasarkan consensus bersama untuk
melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan untuk membantu mengurangi
kesalahan dan pelayanan sub standar dengan memberikan langkah – langkah yang
sudah di uji dan disetujui

Di Puskesmas untuk Kegiatan Uks dan remaja terdapat beberapa SOP yang telah
ada dan dilaksanakan.yaitu
a. Sop Pembinaan Kader Kesehatan Jiwa
b. Sop Penjaringan Kasus Pasung dan Kasus Kesehatan Jiwa Lainnya
c. Sop Deteksi Dini Kesehatan Jiwa
d. Sop Penyuluhan Kelompok
e. Sop Rujukan Penderita Gangguan Jiwa di Fasilitas Kesehatan Jiwa yang lebih
tinggi
BAB III
PEMETAAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS PUJER TAHUN 2017

A. Geografis Wilayah KerjaPuskesmas Pujer


PetaPenyebaranSasaran Program

Batas-batas wilayah sebagai berikut :

◦ Sebelah Utara : Kecamatan Tenggarang


◦ Sebelah Selatan : Kabupaten Jember ( Kecamatan sumber Jambe )
◦ Sebelah Timur : KecamatanTlogosari
◦ Sebelah Barat : KecamatanJambesari
Dan terdiri dari 11 Desa meliputi :
1. Desa Sukowono
2. Desa Sukodono
3. Desa Sukokerto
4. Desa Maskuning Kulon
5. Desa Maskuning Wetan
6. Desa Mangli
7. Desa Randu Cangkring
8. Desa Padasan
9. Desa Kejayan
10. Desa Mengok
11. Desa Alassumur
Seluruh desa diwilayah Puskesmas Pujer bisa terjangkau kendaraan roda dua dan roda
empat.

B. Data Kependudukan
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA TOTAL
L P
1 Sukowono 2736 2776 5512
2 Sukodono 2039 1806 3945
3 Sukokerto 1916 1979 3895
4 Maskuning Kulon 2226 2272 4498
5 Maskuning Wetan 2646 1618 4264
6 Mangli 1636 1824 3460
7 Randu Cangkring 1119 1259 2378
8 Padasan 709 815 1524
9 Kejayan 2012 2256 4268
10 Mengok 3628 3838 7466
11 Alassumur 1076 1035 2111
21743 21478 43221

Piramida Penduduk tahun 2017


KELOMPOK LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
 TOTAL

C. Data Capaian Program Tahun 2016

NO JENIS TARGET SASARAN ABSOLUT CAPAIAN SUB VARI


KEGIATAN SETAHUN TARGET VARIAB ABEL
SASARAN EL
Upaya Kesehatan Jiwa
1 Pemberdayaan Kelompok
kelompok
masyarakat
khusus dalam
upaya penemuan
dini dan rujukan
kasus gangguan
jiwa

2 Penemuan dan 25 % Jiwa 434 13,73 54,94


penanganan
kasus gangguan
perilaku,masalah
napza,dll dari
rujukan kader
dan masyarakat

3 Penanganan 30 % Jiwa 76 0,24 0,80


kasus
jiwa,melalui
rujukan ke
RS/Spesialis
4 Deteksi dini dan 30 % Jiwa 2334 44,95 149,84
penanganan
kasus jiwa
(gangguan
perilaku,ganggua
n jiwa,gangguan
psikosomatik,ma
salah napza
dll)yang datang
berobat ke
Puskesmas

D. Tren Capaian Program


NO JENIS KEGIATAN CAPAIAN
2013 2014 2015
1 Kesehatan Jiwa
Sumber: Penilaian kinerja Puskesmas Pujer
Berdasarkan Capaian Program mulai dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2015 terdapat data kader yang tidak mencapai target karena kurangnya pembinaan
kader kesehatan jiwa ke petugas kesehatan

BAB IV
ANALISIS PROGRAM

A. IDENTIFIKASI MASALAH
NO PRORGAM TARGET PENCAPAIN KESENJANGAN MASALAH

Kesehatan Jiwa

1 Pemberdayaan 0 0 M
kelompok masyarakat
khusus dalam upaya
penemuan dini dan
rujukan kasus gangguan
jiwa

2 Penemuan dan 25 % 54,94


penanganan kasus
gangguan
perilaku,masalah
napza,dll dari rujukan
kader dan masyarakat

3 Penanganan kasus 30 % 0,80 - 29,2 M


jiwa,melalui rujukan ke
RS/Spesialis

4 Deteksi dini dan 30 % 149,84


penanganan kasus jiwa
(gangguan
perilaku,gangguan
jiwa,gangguan
psikosomatik,masalah
napza dll)yang datang
berobat ke Puskesmas

B. PRIORITAS MASALAH
MASALAH

Kelompok masyarakat
khusus jiwa Rujukan ke RS/Spesialis
NO KRITERIA

   

1 Tingkat Urgensi ( U ) 1 1

2 Tingkat keseriusan ( s ) 1 1
Tingkat Perkembangan
3 (G) 1 1

  TOTAL 1 1

C. URUTAN PRIORITAS MASALAH


1. Pembentukan kelompok masyarakat khusus jiwa
2. Rujukan kasus kesehatan jiwa ke RS/Spesialis
D. RUMUSAN MASALAH
Rendahnya Cakupan pemberdayaan kelompok masyarakat khusus jiwa dikarenakan
tidak dilakukan pembinaan pada bulan november.Rendahnya capaian rujukan kasus
jiwa ke RS/Spesialis mencapai 0,80% target 30%.
E. ANALISIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM TULANG IKAN
(DIAGRAM ISKAWA )
MENCARI AKAR MASALAH ( Program Kesehatan Jiwa )

Mencari akar penyebab masalah dengan menggunakan diagram tulang ikan ( diagram Ishikawa )

MANUSIA Petugas masih METODE


takut melayani
Metode penyuluhan
penderita pasien
jiwa
jiwa
Minimnya pengetahuan Sistem pelaporan dan
masyarakat mengenai kesehatan pencatatan yang kurang
jiwa tertib

Kurangnya pengetahuan
petugas wilayah
menegakkan diagnosis Kurangnya cakupan penyakit kesehatan jiwa
penyakit kesehatan jiwa

Tidak ada dokter Bantuan transport penyuluhan


tidak ada Budaya masy dg
spesialis jiwa
pasien jiwa
Stigma buruk dimasyarakat
Kurangnya mengucilksn penderita pasien jiwa
Ekonomi
media promosi pasung
masy.rend
ttg kesh.jiwa ah
SARANA DANA

Lingkungan
BAB V
PEMECAHAN MASALAH
A. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ( NGT )

TIM MANAJEMEN PUSKESMAS


No PENYEBAB MASALAH TOTAL
A B C D E

Minimnya pengetahuan
1 masyarakat mengenai 3 3 2 3 2
kesehatan jiwa
Kurangnya pengetahuan
petugas wilayah
2 2 3 2 3 2
menegakkan diagnosis
penyakit kesehatan jiwa
Metode penyuluhan
3 2 3 2 2 2
kurang
Tidak adanya dokter
4 2 3 2 2 2
spesialis kesehatan jiwa
Stigma buruk di
masyarakat mengucilkan
5 3 3 2 3 2
penderita pasien jiwa
yang dipasung

B. MATRIK

ALTERNATIF PEMECAHAN
N PENYEBAB URAIAN
PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
O MASALAH KEGIATAN
MASALAH TERPILIH
1
 
 
 
  Minimnya
  pengetahuan
  Kurangnya masyarakat
  cakupan penyakit mengenai Mengadakan Meningkatka
  kesehatan jiwa kesehatan jiwa penyuluhan n penyuluhan
           
C. CARL

SKOR Hasil
Ranki
No PEMECAHAN MASALAH TERPILIH CxA
C A R L ng
xRxL

1 Meningkatkan penyuluhan 3 2 2 2 24

Pelatihan tenaga kesehatan tentang kesehatan


2 3 2 2 2 24
jiwa
BAB VI
RENCANA USULAN KEGIATAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB VII
PENUTUP

Demikian Profil Program Kesahatan Jiwa di Puskesmas Pujer sebagai Upaya


Kesehatan Masyarakat Pengembangan. Dalam pelaksanaan kegiatan tentunya
banyak sekali hambatan dan rintangan, namun dengan semangat yang tinggi dan
kerja keras, kami mampu mengatasinya, walaupun tentunya masih banyak
kekurangan.
Harapan kami, dengan membaca Profil Program Kesehata Jiwa Puskesmas
Pujer ini, pembaca dapat memperoleh gambaran tentang Kesehatan Jiwa, sehingga
pembaca dapat memberikan apresiasi baik yang bersifat positif atau sebaliknya.
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari
pembaca demi kesempurnaan Profil ini dan demi peningkatan pelayanan kepada
Masyarakat .
Sekian atas perhatian pembaca kami sampaikan banyak terima kasih

Anda mungkin juga menyukai