Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

PUSKESMAS MAKRAYU
Jln.AKBP Agustjik No.90 Kec.Ilir Barat II PALEMBANG
Telp. 085268964616

email :puskesmakrayu@gmail.com

KERANGKA ACUAN PENDAMPINGAN TENAGA AHLI / PSIKIATER


PROGRAM KESWA TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Permasalahan kesehatan jiwa sangat besar dan menimbulkan beban


kesehatan yang signifikan. Data dari Riskesdas tahun 2013, prevalensi gangguan
mental emosional (gejala-gejala depresi dan ansietas) sebesar 6% untuk usia 15
tahun ke atas atau lebih dari 10 juta jiwa menderita gangguan mental emosional di
Indonesia (untuk perkiraan jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 250.000.000).
Sedangkan untuk gangguan jiwa berat seperti gangguan psikosis, prevalensinya
adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 425.000 orang menderita gangguan jiwa
berat (skizofrenia, psikotik akut). Dari jumlah tersebut, ternyata 14,3% (sekitar
60.000 orang dengan gangguan jiwa berat) mengatakan pernah dipasung. Laporan
Survey Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia tahun 2014
memperkirakan jumlah penyalahguna Napza sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta
orang atau sekitar 2,1% - 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berisiko
terpapar narkoba di tahun 2014. Kementerian Kesehatan melalui Kepmenkes No.
HK. 02.02/Menkes/501/2015 tentang Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) telah
menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi penyalahguna Napza di 434 IPWL
yang terdiri dari Klinik, Puskemas, Rumah Sakit dan Rumah Sakit Jiwa di 34
Provinsi. Institusi tersebut bertugas merawat mereka yang menyalahgunakan Napza
melalui rehabilitasi medis. Gangguan jiwa dan penyalahgunaan Napza juga
berkaitan dengan masalah perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain
seperti kekerasan perempuan dan anak terutama kekerasan seksual,
penyalagunaan dan ketergantungan Napza serta percobaan bunuh diri. Berdasarkan
laporan dari Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan bahwa angka bunuh diri
sekitar 0.5 % dari 100.000 populasi, yang berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri
yang dilaporkan dalam satu tahun.

Dalam rangka mendukung dan mencapai target Indonesia bebas pasung


tahun 2016 maka diperlukan pendataan / screening program bebas pasung tahun
2016 guna untuk mendapatkan data pasien jiwa yang masih dipasung oleh
keluarganya.

II. LATAR BELAKANG

Program kesehatan jiwa merupakan upaya kesehatan bersumber daya


masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan jiwa sebagai upaya mendukung
pencapaian Indonesia bebas pasung tahun 2016.

III . TATA NILAI PUSKESMAS

Puskesmas memiliki tata nilai yang di tetapkan dalam pelaksanaan kegiatan,


Tata nilai tersebut adalah:

M : Manis, Sapa : Memberikan pelayanan dengan ramah sesuai dengan motto


puskesmas yaitu senyum, sapa, sabar

A : Adil : Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknyatidak


memandang ras, suku dan agama

K : Kreatif :Selalu bekerja dengan inovasi dan membawa perubahan


yang baik untuk Puskesmas Makrayu

R : Rapi : Berpenampilan menarik dan rapi baik diri maupun


lingkungan

A : Aktif : Aktif berperan serta disetiap kegiatan dalam rangka untuk


meningkatkan kualitas Puskesmas Makrayu

Y : Yakin : Yakin dan percaya diri dalam setiap tindakan memutuskan


rencana terapi dan tindakan sesuai dengan prosedur yang
telah di tetapkan

U : Utama : Selalu mengutamakan keselamatan petugas dan pasien


dalam memberikan pelayanan
IV. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Secara Umum Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan peran


serta masyarakat dalam upaya pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas,
sehingga status kesehatan jiwa masyarakat meningkat.

b. Tujuan Khusus

1. Mendukung pencapaian Indonesia bebas pasung

2. Meningkatkan pelayan kesehatan psikiatri

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan keluarga melalui penyuluhan


tentang kesehatan jiwa

4. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri

5. Memberi pertolongan pertama psikiatri, dengan memberikan pengobatan


atau merujuk pasien ke RS jiwa

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN

a. Kunjungan rumah pasien gangguan jiwa

b. Pemantauan dan kontroling status pengobatan pasien gangguan jiwa

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a) PKRS dan PEMBINAAN

1. Penyuluhan Kesehatan Jiwa yang menunjang usaha preventif dan


promotif

2. Pembuatan WEB dan Jejaring sosial sebagai sarana penyebarluasan


informasi kesehatan melalui media internet

3. Pembuatan Stiker, brosur, leaflet

4. Penyebaran brosur/leaflet sebagai sarana penyebarluasan informasi


kesehatan melalui media cetak
b) PSIKIATRI KOMUNITAS

TOT deteksi dini gangguan jiwa kepada kader

a) TOT deteksi dini gangguan jiwa kepada tenaga kesehatan

b) Layanan rujukan

c) SOSIAL MEDIS dan KERJASA LINTAS SEKTOR

1. Kunjungan rumah

2. Membangun jejaring kerja dalam penanganan masalah kesehatan jiwa


khususnya pasien pasung dan gelandangan psikotik

3. Family Gathering

4. Family Support  

5. Evaluasi Sosial

6. Terapi Individu / Bimbingan Sosial Individu

7. Terapi Keluarga

8. Terapi Kelompok

c) KONSULTASI DAN INFORMASI

1. Layanan konsultasi dan informasi kesehatan jiwa

2. Layanan konseling dan psikoterapi singkat kepada klien

3. Psikoedukasi kepada klien dan keluarga setelah selesai menjalani


perawatan

4. Menghubungi keluarga pasien untuk mngingatkan pentingnya kontrol

5. Menghubungi keluarga pasien yang sudah diijinkan pulang, tetapi


belum dijemput keluarga.

VII. SASARAN

Pasien dengan gangguan jiwa yang telah terdiagnosis.


VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal Kegiatan

2022
NO Kegiatan
6 7 8 9 10 11 12

1 Pendampingan √
tenaga
ahli/psikiater

IX. PERAN LINTAS PROGRAM / LINTAS SEKTOR

No Program/Linsek Peran/ Uraian Tugas

1 Dokter Sebagai penanggung jawab kegiatan kesehatan jiwa

2 Perawat -Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan kesehatan jiwa

- Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan


lintas sektoral

- Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi

- Melaksanakan rencana tindak lanjut kesehatan jiwa

X. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Anggaran yang di butuhkan dalam kegiatan OJT Keswa 2022 Adalah sebesar
RP.2.445.000 dari Dana Alokasi Khusus Non Fisik ( DAK non Fisik). Bantuan
Operasional Kesehatan Satker Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2022.

XI. EVALUASI, PENCATATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi dapat dilakukan untuk keberhasilan program setiap tahun. Hasil


evaluasi di umpan balik pada semua mitra kerja diwilayah kerja serta di informasikan
kepada jajaran administrasi yang lebih tinggi. Dalam pelaksanaan evaluasi
puskesmas melakukan kegiatan sebagai frekuensi kunjungan dan bimbingan
minimal 12 kali setahun.

Pencatatan dilakukan setiap akhir bulan dan pelaporan diisi pada format yang
telah di sediakan dan di laporkan setiap bulan ke Dinas Kesehatan.
XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan ini di buat agar dapat di pergunakan


sebagaimana mestinya.

Palembang, Januari 2022


Plt. Kepala Puskesmas Makrayu Pengelola Program Keswa

Rina Haryanti, S.Tr.Keb, M.Kes Ning Apriani, AMKep


NIP. 198112212006042005 NIP.198104112007012006

Anda mungkin juga menyukai