Anda di halaman 1dari 18

RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUN 2019

PROGRAM KESEHATAN JIWA DAN NAPZA


PUSKESMAS SRIKUNCORO

DI SUSUN

OLEH

DIAN EKA MARSONO, SKM


NIP. 197912272008011009

KABUPATEN BENGKULU TENGAH


TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas

sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada

di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan,

Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program

kegiatan pelayanan kesehatan.

Program kesehatan jiwa adalah salah satu program pokok puskesmas yang

berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang

keseimbangan ekologi yang dinamis  antara manusia dan lingkungan untuk mendukung

tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Perencanaan merupakan unsur manajemen yang paling penting untuk dilakukan

pada tahapan program pelayanan kesehatan di puskesmas. Upaya penyusunan

perencanaan untuk kegiatan program yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan

datang sangatlah penting dilakukan sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan pada

tahun 2019 akan tepat sasaran dan dapat memecahkan permasalahan supaya target

indikator program dapat tercapai. Oleh karena itu disusunlah Rencana Usulan Kegiatan

Program Kesehatan jiwa Puskesmas Srikuncoro Tahun 2019.


1.2 Tujuan

Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Program Kesehatan Jiwa di Puskesmas

Srikuncoro Tahun 2019

1.3 Visi, Misi Dan Tata Nilai Program Kesehatan Jiwa

Visi :

Mewujudkan masyarakat sehat mandiri dan berkeadilan di bidang kesehatan jiwa

Misi :

Mendorong kemandirian masyarakat di bidang kesehatan jiwa melalui

pemberdayaan masyarakat

Tata Nilai : PRIMA

Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam

memberikan pelayanan kesehatan jiwa


Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada

masyarakat dan rekan kerja


Inisiatif dan Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan

ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi

peningkatan pelayanan kesehatan jiwa


Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya
Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan jiwa sesuai dengan

pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat

diukur dan dipertanggungjawabkan


1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA

A. Tugas Pokok dan fungsi

Tupoksi Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA adalah :


1. Menyusun perencanaan program kesehatan Jiwa dan NAPZA

2. Melakukan monitoring dan evaluasi program kesehatan Jiwa dan

NAPZA

3. Melakukan pengawasan

4. Melakukan koordinasi dan jejaring kemitraan dengan Lintas

Program/Lintas Sektoral

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas

Adapun tugas pokok dan fungsi program kesehatan jiwa secara teknis adalah sebagai

berikut :

1 Memberi Penyuluhan Kepada Masyarakat tentang Kesehatan Jiwa dan NAPZA

2 Mengenali Penderita yang memerlukan Pelayanan Kesehatan Psikiatri

3 Memberi pertolongan pertama psikiatri, memberi pendampingan, pengobatan

dan merujuk pasien ke Rumah Sakit Jiwa.

4 Kunjungan ke rumah penderita

5 Perencanaan , Pencatatan dan Pelaporan

B. Uraian Tugas

1.Merencanakan kegiatan kesehatan jiwa

a. Merumuskan masalah kegiatan kesehatan jiwa dan NAPZA

b . M e n y u s u n r e n c a n a u s u l a n k e g i a t a n (RUK)

c . M e n y u s u n r e n c a n a p e l a k s a n a a n kegiatan (RPK)

d. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan

2. Melaksanakan Kegiatan kesehatan jiwa

a . M e l a k u k a n   p e n d a t a a n s a s a r a n d a e r a h binaan
b.Melakukan pendataan keluarga binaan

c . M e l a k u k a n p e m b i n a a n k e p a d a k e l u a r g a binaan

3. Mengkoordinasikan kegiatan k e s e h a t a n j i w a d e n g a n u n i t k e r j a

terkait

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas sesuai 

bidang

5.Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

BAB II

ANALISIS SITUASI
2.1 Data

A. Data Umum

1. Kondisi geografis

Puskesmas Srikuncoro merupakan puskesmas rawat jalan yang terletak di

Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.

Wilayah kerja Puskesmas Srikuncoro meliputi 4 desa yaitu Desa Srikuncoro, Desa

Srikaton, Desa Pancamukti dan Desa Talang Pauh. Puskesmas Srikuncoro berjarak

± 32 km dari Karang Tinggi sebagai Ibu Kota Kabupaten Bengkulu Tengah dan ±

14 km dari Kota Bengkulu sebagai ibu kota Provinsi Bengkulu.

2. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Srikuncoro hingga triwulan

ke I Tahun 2017 adalah sebanyak 5351 jiwa dan 1593 KK. Untuk lebih terinci

dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini :

Tabel 2.1 Data Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Srikuncoro


Tahun 2018

No Desa Jumlah KK Jumlah Penduduk


1 Srikuncoro 452 1612
2 Pancamukti 373 1366
3 Srikaton 276 908
4 Talang Pauh 524 1885
Jumlah 1625 5771

3. Sumber daya
Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA belum memiliki sarana dan prasarana

yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan program. Petugas penanggung jawab

Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Srikuncoro berjumlah 1 orang dengan latar

belakang pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat. Diberikan tugas sebagai

penanggung jawab program kesehatan Jiwa dan NAPZA dimulai dari bulan

Januari Tahun 2017. Namun petugas tidak memiliki STR Perawat Jiwa melainkan

STR Kesehatan Masyarakat disebabkan karena basic pendidikan petugas tidak

memenuhi persyaratan untuk memperoleh STR Perawat Jiwa.

B. Data Khusus

1. Data Pasien

Tabel 2.2 Data Kasus (gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan


psikosomatik,masalah NAPZA dll) di Wilayah Kerja Puskesmas Srikuncoro
Tahun 2018

N Desa Yang Yang Tidak Yang sudah Yang Belum


o mendapat Mendapat mendapat Mendapat
pengobatan Pengobatan pendampingan Pendampingan
1 Talang Pauh 3 0 3 0
2 Pancamukti 3 0 3 0
3 Srikuncoro 2 0 2 0
4 Srikaton 3 0 3 0
Total 11 0 11 0

Berdasarkan data dapat diketahui bahwa jumlah pasien jiwa di wilayah

kerja Puskesmas Srikuncoro ada sebanyak 11 Orang yang sudah mendapat

pengobatan 11 orang yang belum mendapat pengobatan tidak ada, yang sudah

mendapat pendampingan 11 Orang , Yang belum mendapat pendampingan tidak

ada.

2. Cakupan pencapaian kinerja program Jiwa tahun 2018


Pencapaian kinerja Puskesmas Srikncoro Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 2.4 di

bawah ini.

Tabel 2.4 Pencapaian Program Kesehatan jiwa Tahun 2018


No Indikator Target Pencapaian
2018 (%) 2018 (%)

1 Pemberdayaan Kelompok masyarakat Khusus 20% 20%


dalam upaya Penemuan dini & kasus rujukan
2 Penemuan dan penanganan kasus gangguan 100% 100%
prilaku , masalah NAPZA dll dari rujukan
kader dan masyarakat
3 Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui 30 % 23%
rujukan Ke RS/ Spesialis
4 Deteksi dini dan Penanganan Kasus Jiwa 30 % 25%
(gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan
psikosomatik,masalah NAPZA dll) yang
datang berobat ke Puskesmas

Berdasarkan data pencapaian kinerja program Kesehatan Jiwa Triwulan Tahun

2018 diatas, diketahui indikator yang belum mencapai target diantaranya adalah

Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, Deteksi dini dan

Penanganan Kasus Jiwa (gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll) yang datang berobat ke Puskesmas 25%

3. Hasil Survey Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan

MMD adalah sebagai berikut :

a. Hasil MMD di Desa Pancamukti

- Dilakukan pendampingan kader kesehatan untuk melakukan kunjungan rumah

- Dilakukan sosialisasi Deteksi dini dan Penanganan Kasus Jiwa (gangguan

perilaku ,gangguan jiwa,gangguan psikosomatik,masalah NAPZA dll)


b. Hasil MMD di Desa Srikaton

- Penyuluhan (gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll)

- Dilakukan Pemberdayaan Kelompok masyarakat Khusus dalam upaya

Penemuan dini & kasus rujukan

- Penanganan kasus gangguan jiwa , melalui rujukan Ke RS/ Spesialis

c. Hasil MMD di Desa Talang Pauh

- Penyuluhan mengenai (gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll)

- Penanganan kasus gangguan jiwa , melalui rujukan Ke RS/ Spesialis

d. Hasil MMD di Desa Srikuncoro

- Penyuluhan (gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll)

- Dilakukan Pemberdayaan Kelompok masyarakat Khusus dalam upaya

Penemuan dini & kasus rujukan

- Penanganan kasus gangguan jiwa , melalui rujukan Ke RS/ Spesialis

4. Hasil lokakarya Lintas Sektor

Berdasarkan hasil lokakarya mini Lintas Sekor I pada tanggal 16 Februari 2018,

terdapat beberapa masukan diantaranya adalah :

- Lebih memperbanyak penyampaian (gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll)

- Perlu ditingkatkan pemahaman tentang kesehatan jiwa bagi semua kader


2.2 Analisis Masalah

A. Identifikasi Masalah

1. Belum tercapainya target Penanganan kasus gangguan

jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%,

2. Deteksi dini dan Penanganan Kasus Jiwa (gangguan perilaku ,gangguan

jiwa,gangguan psikosomatik,masalah NAPZA dll) yang datang berobat ke

Puskesmas 25%

B. Prioritas Masalah

Dari masalah- masalah tersebut terlebih dahulu akan di tentukan prioritas

masalahnya mengingat terbatasnya sumber daya langkah awal yang diambil adalah

dengan menentukan prioritas SPM yang digunakan pada penyusunan Rencana Usulan

Kegiatan (RUK) ini adalah Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth. Urgency

dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,

pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. Growth,

seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan

masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 2.5 Prioritas Masalah Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA Puskesmas
Srikuncoro Tahun 2018

No Masalah U S G Total
1 Belum tercapainya target Penanganan kasus 5 5 4 14

gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/

Spesialis 23%, dari taget 30%


2 Deteksi dini dan Penanganan Kasus Jiwa 4 4 4 12

(gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll) yang

datang berobat ke Puskesmas 25% dari target

30 %

Pemberian skor berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,

2=kecil, 1=sangat kecil). Maka berdasarkan metode USG Prioritas masalah belum

tercapainya target Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis

23%, dari taget 30%

C. Rumusan Masalah

Setelah ditetapkan masalah utama atau masalah prioritas pada Program Kesehatan Jiwa

dan NAPZA Puskesmas Srikuncoro Tahun 2018 adalah yaitu “Belum tercapainya target

Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget 30%

tahun 2018”.

D. Analisis Akar Penyebab Masalah

Setelah ditetapkan masalah utama atau masalah prioritas pada Program

Kesehatan Jiwa dan NAPZA Puskesmas Srikuncoro Tahun 2018 yaitu “Belum tercapainya

target Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget
30% tahun 2018”. Tahun 2018”, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah

menganalisis penyebab terjadinya masalah tersebut.

Pada penyusunan Rencana Usulan Kesehatan (RUK), metode analisis yang

dipakai adalah analisis penyebab masalah dengan menggunakan diagram fish bone yaitu

dengan mengelompokkan penyebab masalah berdasarkan beberapa sudut pandang.

Analisa penyebab masalah “Belum tercapainya target Penanganan kasus

gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget 30% tahun 2018” dilihat

dari beberapa sudut pandang maka diperoleh penyebab masalah sebagai berikut:
MHETODE
- Peran Stake holder dan Kader di tingkat desa belum
MONEY
maksimal Tidak semua masyarakat memiliki
- Belum ada data base Indikator Kesehatan Jiwa yang kemampuan ,pengetahuan masalah
valid kesehatan jiwa

Belum
tercapainya
target
Penanganan
kasus gangguan
jiwa,melalui
rujukan Ke RS/
Spesialis 23%,
dari taget 30%
ENVIRONMENT MAN tahun 2018
- Belum menjadikan Penanganan kasus gangguan
Masih ada kebiasaan jiwa sebagai kebutuhan prioritas
di lingkungan - Pengetahuan masyarakat yang masih rendah
masyarakat untuk mengenai Kesehatan Jiwa
mengucilkan penderita
gangguan jiwa

Gambar 2.1. Diagram Fishbone Penyebab Masalah


Analisa penyebab masalah “Belum tercapainya target Penanganan kasus gangguan

jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget 30% tahun 2018 di wilayah kerja

Puskesmas Srikuncoro yaitu pada tahun 2018” dilihat dari beberapa sudut pandang maka

diperoleh penyebab masalah sebagai berikut:

1. Man

- Belum menjadikan Peanagan Kasus Gangguan Jiwa sebagai kebutuhan prioritas

- Pengetahuan masyarakat yang masih rendah mengenai Kesehatan Jiwa dan

NAPZA

2. Environtment

Kebiasaan yang ada di lingkungan masyarakat untuk Memgucilkan penderita

(gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan psikosomatik,masalah NAPZA dll)

3. Money

Tidak semua masyarakat memiliki kemampuan secara ekonomi untuk mengobati

Penderita gangguan perilaku ,gangguan jiwa,gangguan psikosomatik,masalah

NAPZA dll

4. Methode

- Peran Stake holder dan Kader di tingkat desa belum maksimal

- Belum ada data base Indikator Kesehatan Jiwa terutama gangguan perilaku

,gangguan jiwa,gangguan psikosomatik,masalah NAPZA yang valid


BAB III

RENCANA USULAN KEGIATAN

2.1 Rencana Usulan Kegiatan untuk Pemecahan Masalah yang Diprioritaskan

Berdasarkan beberapa penyebab belum tercapainya target Belum tercapainya target

Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget

30% pada tahun 2018 maka dapat disusun alternatif pemecahan masalah sebagai

Rencana Usulan Kegiatan berdasarkan masukan dari Lintas Sektor, hasil SMD MMD

dan hasil analisis survey kebutuhan dan harapan masyarakat adalah sebagai berikut :

Tabel.3.1.Rencana Usulan Kegiatan Untuk Pemecahan Masalah yang


Diprioritaskan
No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 MAN
Belum menjadikan Kesehatan Melakukan kegiatan sosialisasi
Jiwa sebagai kebutuhan prioritas KESWA dan NAPZA
Pengetahuan masyarakat yang Penyuluhan mengenai KESWA dan
masih rendah mengenai NAPZA
KESWA dan NAPZA

2 METHODE
Peran Stake holder dan Kader di Kelompok masyarakat Khusus dalam
tingkat desa belum maksimal upaya Penemuan dini & kasus rujukan
di tingkat desa

Belum ada data base Indikator Pendataan best line data KESWA dan
Kesehatan Jiwa dan NAPZA NAPZA
yang valid
3 MONEY
Tidak semua masyarakat Sosialisasi kegiatan sosialisasi
memiliki kemampuan secara KESWA dan NAPZA
ekonomi untuk Memberi
Pengobatan dan Perawatan Mengupayakan kerjasama lintas
Gangguan Perilaku, Gangguan sektor untuk Pemeriksaan,Perawatan
Jiwa dan NAPZA dan Pengobatan Gangguan Perilaku,
Gangguan Jiwa dan NAPZA
4 ENVIRONTMENT
Kebiasaan yang ada di Pendampingan secara berulang kepada
lingkungan masyarakat untuk masyarakat yang Mempunyai
Mengucikan Pasien Jiwa Keluarga terkena Gangguan Jiwa dan
NAPZA (monitoring)

2.2` Rencana Usulan Kegiatan Untuk Permasalahan Bukan Prioritas

Selain membuat Rencana Usulan Kegiatan untuk pemecahan masalah bagi masalah

yang diprioritaskan, maka masih diperlukan juga untuk membuat Rencana Usulan

Kegiatan pada masalah-masalah lainnya yaitu belum tecapainya target Deteksi dini dan
Penanganan Kasus Jiwa (gangguan perilaku ,gangguan jiwa, gangguan

psikosomatik,masalah NAPZA dll) yang datang berobat ke Puskesmas 25% dari target

30 %

Alternatif pemecahan masalah disusun berdasarkan masukan dari lintas sektor,

SMD MMD dan survey kebutuhan dan harapan masyarakat. Adapun alternatif

pemecahan masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel.3.2.Rencana Usulan Kegiatan Untuk Pemecahan Masalah Yang


Tidak Diprioritaskan

No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1 Belum tecapainya target Deteksi Melakukan Pendampingan Langsung

dini dan Penanganan Kasus Jiwa Kerumah Keluarga Yang Menggalami

(gangguan perilaku, gangguan Gangguan Perilaku, Gangguan Jiwa,

jiwa, gangguan psikosomatik, Gangguan Psikosomatik, Masalah

masalah NAPZA dll) yang datang NAPZA dan melakukan pendekatan,

berobat ke Puskesmas 25% dari serta melakukan kemitraan ke stekholer

target 30 % terkait agar kasus keswa dapat diatasi

Sehingga secara keseluruhan alternatif pemecahan masalah akan tertuang pada

Rencana Usulan Kegiatan Program Kesehatan jiwa dan NAPZA Puskesmas Srikuncoro

Tahun 2019 .
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS SRIKUNCORO TAHUN 2019
Pengelola Program
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Rincian Pelaksanaan Alat Lokasi
Jiwa

1 Deteksi Dini masalah keswa dan Untuk mendeteksi dini Masyarakat 80% Transport petugas Kendaraan 4 Desa Pengelola program
napza Keswa dan Napza Jiwa

2 Pendampingan penderita Transport Pendampingan Masyarakat 80% Transport petugs Kendaraan 8 tempat Pengelola program
gangguan jiwa Penderita Gangguan Jiwa Jiwa
dan Napza
3 Konseling dan penyuluhan Transport Konseling dan Masyarakat 81% Transport petugas Kendaraan 4 Desa Pengelola program
gangguan jiwa penyuluhan gangguan jiwa Jiwa

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Srikuncoro

Rusnawati, SKM
NIP. 197303261992122001
BAB IV

PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Kesehatan Jiwa Puskesmas

Srikuncoro Tahun 2019 memprioritaskan pada permasalahan yaitu belum tercapainya

target Deteksi dini dan Penanganan Kasus Jiwa (gangguan perilaku, gangguan jiwa,

gangguan psikosomatik, masalah NAPZA dll) yang datang berobat ke Puskesmas

dilaksanakan secara berkala.

Diharapkan kepada semua pihak yang terkait untuk menyutujui Rencana

Usulan Kegiatan ini agar target program kesehatan Jiwa dapat tercapai, mengingat

bahwa faktor Kesehatan Jiwa dan NAPZA juga merupakan faktor yang sangat

berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai