DI SUSUN
OLEH
sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada
Program kesehatan jiwa adalah salah satu program pokok puskesmas yang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
perencanaan untuk kegiatan program yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan
datang sangatlah penting dilakukan sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2019 akan tepat sasaran dan dapat memecahkan permasalahan supaya target
indikator program dapat tercapai. Oleh karena itu disusunlah Rencana Usulan Kegiatan
Visi :
Misi :
pemberdayaan masyarakat
dengan sebaik-baiknya
Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan jiwa sesuai dengan
NAPZA
3. Melakukan pengawasan
Program/Lintas Sektoral
Adapun tugas pokok dan fungsi program kesehatan jiwa secara teknis adalah sebagai
berikut :
B. Uraian Tugas
b . M e n y u s u n r e n c a n a u s u l a n k e g i a t a n (RUK)
c . M e n y u s u n r e n c a n a p e l a k s a n a a n kegiatan (RPK)
d. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
a . M e l a k u k a n p e n d a t a a n s a s a r a n d a e r a h binaan
b.Melakukan pendataan keluarga binaan
c . M e l a k u k a n p e m b i n a a n k e p a d a k e l u a r g a binaan
3. Mengkoordinasikan kegiatan k e s e h a t a n j i w a d e n g a n u n i t k e r j a
terkait
bidang
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 Data
A. Data Umum
1. Kondisi geografis
Wilayah kerja Puskesmas Srikuncoro meliputi 4 desa yaitu Desa Srikuncoro, Desa
Srikaton, Desa Pancamukti dan Desa Talang Pauh. Puskesmas Srikuncoro berjarak
± 32 km dari Karang Tinggi sebagai Ibu Kota Kabupaten Bengkulu Tengah dan ±
2. Jumlah penduduk
ke I Tahun 2017 adalah sebanyak 5351 jiwa dan 1593 KK. Untuk lebih terinci
3. Sumber daya
Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA belum memiliki sarana dan prasarana
penanggung jawab program kesehatan Jiwa dan NAPZA dimulai dari bulan
Januari Tahun 2017. Namun petugas tidak memiliki STR Perawat Jiwa melainkan
B. Data Khusus
1. Data Pasien
pengobatan 11 orang yang belum mendapat pengobatan tidak ada, yang sudah
ada.
bawah ini.
2018 diatas, diketahui indikator yang belum mencapai target diantaranya adalah
Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, Deteksi dini dan
Berdasarkan hasil lokakarya mini Lintas Sekor I pada tanggal 16 Februari 2018,
A. Identifikasi Masalah
Puskesmas 25%
B. Prioritas Masalah
masalahnya mengingat terbatasnya sumber daya langkah awal yang diambil adalah
dengan menentukan prioritas SPM yang digunakan pada penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) ini adalah Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth. Urgency
dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Tabel 2.5 Prioritas Masalah Program Kesehatan Jiwa dan NAPZA Puskesmas
Srikuncoro Tahun 2018
No Masalah U S G Total
1 Belum tercapainya target Penanganan kasus 5 5 4 14
30 %
Pemberian skor berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,
2=kecil, 1=sangat kecil). Maka berdasarkan metode USG Prioritas masalah belum
C. Rumusan Masalah
Setelah ditetapkan masalah utama atau masalah prioritas pada Program Kesehatan Jiwa
dan NAPZA Puskesmas Srikuncoro Tahun 2018 adalah yaitu “Belum tercapainya target
Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget 30%
tahun 2018”.
Kesehatan Jiwa dan NAPZA Puskesmas Srikuncoro Tahun 2018 yaitu “Belum tercapainya
target Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget
30% tahun 2018”. Tahun 2018”, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah
dipakai adalah analisis penyebab masalah dengan menggunakan diagram fish bone yaitu
gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget 30% tahun 2018” dilihat
dari beberapa sudut pandang maka diperoleh penyebab masalah sebagai berikut:
MHETODE
- Peran Stake holder dan Kader di tingkat desa belum
MONEY
maksimal Tidak semua masyarakat memiliki
- Belum ada data base Indikator Kesehatan Jiwa yang kemampuan ,pengetahuan masalah
valid kesehatan jiwa
Belum
tercapainya
target
Penanganan
kasus gangguan
jiwa,melalui
rujukan Ke RS/
Spesialis 23%,
dari taget 30%
ENVIRONMENT MAN tahun 2018
- Belum menjadikan Penanganan kasus gangguan
Masih ada kebiasaan jiwa sebagai kebutuhan prioritas
di lingkungan - Pengetahuan masyarakat yang masih rendah
masyarakat untuk mengenai Kesehatan Jiwa
mengucilkan penderita
gangguan jiwa
jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget 30% tahun 2018 di wilayah kerja
Puskesmas Srikuncoro yaitu pada tahun 2018” dilihat dari beberapa sudut pandang maka
1. Man
NAPZA
2. Environtment
3. Money
NAPZA dll
4. Methode
- Belum ada data base Indikator Kesehatan Jiwa terutama gangguan perilaku
Penanganan kasus gangguan jiwa,melalui rujukan Ke RS/ Spesialis 23%, dari taget
30% pada tahun 2018 maka dapat disusun alternatif pemecahan masalah sebagai
Rencana Usulan Kegiatan berdasarkan masukan dari Lintas Sektor, hasil SMD MMD
dan hasil analisis survey kebutuhan dan harapan masyarakat adalah sebagai berikut :
2 METHODE
Peran Stake holder dan Kader di Kelompok masyarakat Khusus dalam
tingkat desa belum maksimal upaya Penemuan dini & kasus rujukan
di tingkat desa
Belum ada data base Indikator Pendataan best line data KESWA dan
Kesehatan Jiwa dan NAPZA NAPZA
yang valid
3 MONEY
Tidak semua masyarakat Sosialisasi kegiatan sosialisasi
memiliki kemampuan secara KESWA dan NAPZA
ekonomi untuk Memberi
Pengobatan dan Perawatan Mengupayakan kerjasama lintas
Gangguan Perilaku, Gangguan sektor untuk Pemeriksaan,Perawatan
Jiwa dan NAPZA dan Pengobatan Gangguan Perilaku,
Gangguan Jiwa dan NAPZA
4 ENVIRONTMENT
Kebiasaan yang ada di Pendampingan secara berulang kepada
lingkungan masyarakat untuk masyarakat yang Mempunyai
Mengucikan Pasien Jiwa Keluarga terkena Gangguan Jiwa dan
NAPZA (monitoring)
Selain membuat Rencana Usulan Kegiatan untuk pemecahan masalah bagi masalah
yang diprioritaskan, maka masih diperlukan juga untuk membuat Rencana Usulan
Kegiatan pada masalah-masalah lainnya yaitu belum tecapainya target Deteksi dini dan
Penanganan Kasus Jiwa (gangguan perilaku ,gangguan jiwa, gangguan
psikosomatik,masalah NAPZA dll) yang datang berobat ke Puskesmas 25% dari target
30 %
SMD MMD dan survey kebutuhan dan harapan masyarakat. Adapun alternatif
pemecahan masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
Rencana Usulan Kegiatan Program Kesehatan jiwa dan NAPZA Puskesmas Srikuncoro
Tahun 2019 .
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS SRIKUNCORO TAHUN 2019
Pengelola Program
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Rincian Pelaksanaan Alat Lokasi
Jiwa
1 Deteksi Dini masalah keswa dan Untuk mendeteksi dini Masyarakat 80% Transport petugas Kendaraan 4 Desa Pengelola program
napza Keswa dan Napza Jiwa
2 Pendampingan penderita Transport Pendampingan Masyarakat 80% Transport petugs Kendaraan 8 tempat Pengelola program
gangguan jiwa Penderita Gangguan Jiwa Jiwa
dan Napza
3 Konseling dan penyuluhan Transport Konseling dan Masyarakat 81% Transport petugas Kendaraan 4 Desa Pengelola program
gangguan jiwa penyuluhan gangguan jiwa Jiwa
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Srikuncoro
Rusnawati, SKM
NIP. 197303261992122001
BAB IV
PENUTUP
target Deteksi dini dan Penanganan Kasus Jiwa (gangguan perilaku, gangguan jiwa,
Usulan Kegiatan ini agar target program kesehatan Jiwa dapat tercapai, mengingat
bahwa faktor Kesehatan Jiwa dan NAPZA juga merupakan faktor yang sangat