Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN INTERNAL

KESEHATAN JIWA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUMBERMANJING KULON
Jl. A.Yani No.27 Ds Sumbermanjing Kulon Kec.Pagak
Email: puskesmaspagak@gmail.com
MALANG- 65168
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Pedoman Kesehatan Jiwa Puskesmas Pagak dapat
diselesaikan dengan baik.

Upaya kesehatan jiwa merupakan upaya program pengembangan yangmerupakan


bagian dari Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perseorangan berupa
pelayanan pengobatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas.

Kesehatan jiwa dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar.
Pelaksanaan kesehatan jiwa bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan
pebobatan bagi masyarakat yang mengalami masalah/ gangguan jiwa, sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal.Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan jiwa masyarakat,
maka diharapkan keluarga dengan masalah/ gangguan jiwa dapat memperoleh kunjungan
rumah dan pengawasan minum obat oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan kesehatan jiwa.

Pedoman Kesehatan Jiwa Puskesmas Sumbermanjing Kulon ini merupakan acuan yang
diperlukan untukmeningkatkan kesiapan Puskesmas dalam melaksanakan penatalaksanaan
Kesehatan Jiwa di wilayah kerja puskesmas sehingga lebih bermutu, komprehensif, dan
berkesinambungan. Diharapkan dengan adanya pedoman ini penatalaksanaan Program
Kesehatan Jiwa dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan jiwa masyarakat di Kecamatan Pagak.

Dengan tersusunnya Pedoman Kesehatan Jiwa ini kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan
pedoman ini.

Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran perbaikan
sangka kami harapkan guna penyempurnaannya

Kepala UPT Puskesmas


Sumbermanjing Kulon

dr. Yusliha Dinia


NIP. 198008312010012008
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………1
B. Tujuan ……………………………………………………………………………………………2
1. Tujuan Umum ……………………………………………………………………………..2
2. Tujuan Khusus ………………………………………………………………………………2
3. Sasaran ……………………………………………………………………………………2
BAB II KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN …………………………………………
A. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat ……………………………………….
B. Pemberdayaan kelompok masyarakat melalui penyuluhan KIE Keswa ………………….
C. Penanganan kasus keswa melalui rujukan RS / Spesialis …………………………………
D. Kunjungan rumah pasien jiwa ………………………………………………………………..
E. Penanganan kasus jiwa yang berobat ke Puskesmas ……………………………………..
F. Sweeping / pencarian kasus dan penemuan kasus secara dini …………………………..
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan …………………………………………………………………
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

Gangguan jiwa dan perilaku, menurut The World Health Report 2001 dialami kira-kira
25% dari seluruh penduduk pada suatu saat dalam hidupnya dan lebih dari 40% diantaranya
didiagnosa secara tidak tepat sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan dan
pengobatan yang tidak tepat. Gangguan jiwa dan perilaku dialami pada suatu ketika oleh kira-
kira 10% populasi orang dewasa. Dalam laporan itu dikutip juga penelitian yang menemukan
bahwa 24% dari pasien yang mengunjungi dokter pada pelayanan kesehatan dasar ternyata
mengalami gangguan jiwa.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat
terutama keluarga yang mempunyai masalah/ gangguan jiwa.Upaya pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat yang mengalami masalah/ gangguan jiwa melalui upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat program pengembangan. Salah satu upaya
kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas Pagak adalah program Kesehatan
Jiwa (Keswa).

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun akan
meyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi individu, keluarga dan masyarakat dan
negara karena penderitanya menjadi tidak produktif dan beragntung pada orang lain. Masalah
kesehatan jiwa juga menimbulkan dampak sosial antara lain meningkatkan angka kekerasan,
kriminalitas, bunuh diri, penganiayaan anak, perceraian, kenakalan remaja, penyalahgunaan
zat, HIV/ AIDS, perjudian, pengangguran dan lain-lain. Oleh karena itu masalah kesehatan jiwa
perlu ditangani secara serius.
Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dengan “gila” (psikotik)
sementara kelompok gangguan jiwa lain seperti ansietas, depresi dan gangguan jiwa yang
tampil dalam bentuk berbagai keluhan fisik kurang dikenal. Kelompok gangguan jiwa inilah yang
banyak ditemukan dimasyarakat. Mereka ini akan datang ke pelayanan kesehatan umum
(puskesmas) dengan keluhan fisik, sehingga petugas kesehatan sering kali terfokus pada
keluhan fisik, melakukan berbagai pemeriksaan dan memberikan berbagai jenis obat untuk
mengatasinya. Masalah kesehatan jiwa yang melatarbelakangi keluhan fisik tersebut sering kali
terabaikan, sehingga pengobatan menjadi tidak efektif.
Sasaran kesehatan jiwa adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
mempunyai masalah atau gangguan jiwa akibat faktor stres, masalah beban hidup,
ketidaktahuan ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya khusunya jiwa/ mental..Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah
kesehatan jiwa/ gangguan jiwa (ODMK & ODGJ) terkait dengan masalah kesehatan jiwa
prioritas masyarakat atau keluargaserta individu yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tertanganinya kasus kesehatan jiwa pada pasien yang datang berobat ke
Puskesmas maupun yang ada di tengah masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa yang datang ke Puskesmas.
b. Menangani kasus kesehatan jiwa yang datang ke Puskesmas sesuai dengan
kompetensi masing-masing tenaga kesehatan
c. Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila diperlukan ke Spesialis/ RS
d. Melibatkan peran serta masyarakat, keluarga untuk mendukung upaya rujukan
ke Puskesmas serta pengobatan dan pengawasan minum obat bagi penderita
kasus jiwa.

C. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran program Keswa ini adalah seluruh masyarakat yang dapat
terbagi menjadi:
1. Individu yang mengalami masalah mental/jiwa dan menderita gangguan jiwa.
2. Keluarga yang anggotanya mengalami masalah mental/jiwa dan menderita gangguan
jiwa.
3. Kelompokmasyarakat yang didalamnya ada penderita gangguan jiwa/ masalah
kejiwaan.df

Penghitungan sasaran berdasarkan pedoman pelaksanaan program kesehatan jiwa yang


diterbitkan oleh dinas keshatan propinsi adalah sebagai berikut :
Sasaran Pemberdayaan Kelompak= Total Jumlah Kelompok Masyarakat yang ada di wilayah
kerja puskesmas
Target Pemberdayaan Kelompok = 25 (%) X Sasaran (Kelompok)
Sasaran Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan = ODGJ Berat
Target Penanganan melalui rujukan = 25% x Sasaran (ODGJ Berat)
Sasaran Kunjungan rumah = ODGJ dan ODMK
Target Kunjungan rumah = 25% x ODGJ dan ODMK
Sasaran Kasus Jiwa yang datang berobat ke Puskesmas = Total ODGJ & ODMK
Target Kasus jiwa yang datang berobat ke Puskesmas = 40% x ODGJ & ODMK
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Deteksi dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat


Cara Melaksanakan Kegiatan :
1. Pendataan dan pemeriksaan deteksi dini pada masyarakat oleh kader jiwa dibantu
oleh pelaksana desa
2. Pencatatan dan pelaporan
B. Pemberdayaan kelompok Masyarakat
1. Pemberdayaan dan pembinaan kelompok berupa penyuluhan, sosialisasi dan KIE
tentang kesehatan jiwa
2. Umpan balik
3. Dokumentasi dan Pelaporan kegiatan
C. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan RS/ Spesialis
1. Laporan darai masyarakat, kader, pelaksana desa tentang ODGJ Berat
2. Tindak lanjut penanganan berdasarkan data laporan/ informasi yang diterima
3. Rujuk ke RS/ Spesialis
D. Kunjungan Rumah ( Home Visit ) Pada Individu, Keluarga, dan Kelompok Rawan.
Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Pemberian Asuhan Keperawatan Jiwa pada ODGJ & ODMK
2. Pengawasan minum obat dan pemberian obat jiwa sesuai dengan advis dokter
3. Penyuluhan kesehatan/ KIE keluarga dan pasien jiwa
4. Tindakan Keperawatan (direct care)
5. Konseling keperawatan
6. Rujukan pasien/masalah kesehatan jiwa jika diperlukan
7. Dokumentasi keperawatan
E. Sweeping/ pencarian kasus dan penemuan kasus secara dini
Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Ada laporan, info penemuan atau indikasi kasus gangguan jiwa baru dari kader
keswa, masyarakat
2. Merespon dan melakukan pelacakan kasus jiwa baru sesuai laporan atau pengaduan
masyarakat dan kroscek riil dilapangan
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
BULAN (2018)
NO JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deteksi dini masalah
kesehatan jiwa di
masyarakat
2. Pemberdayaan
kelompok masyarakat
khusus dalam upaya
penemuan dini
danrujukan kasus
gangguan jiwa melalui
sosialisasi dan
penyuluhan KIE Keswa
3. Penanganan kasus
kesehatan jiwa melalui
Rujukan RS/ Spesialis
dengan Pendampingan
Penderita Gangguan
Jiwa, masalah Napza
4. Kunjungan rumah
pasien jiwa/ Home
Care melalui
pemberian obat dan
pelayanan kesehatan
pasien gangguan jiwa
serta konseling
5. Penanganan Kasus
Jiwa (gangguan
perilaku, gangguan
jiwa, masalah Napza,
dll) yang datang
berobat ke Puskesmas
6. Sweeping/ pencarian
kasus dan penemuan
kasus secara dini
7. Monitoring kegiatan
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.

1. Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan tiap akhir bulan.
2. Pencatatan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan dan juga sesuai dengan
format kegiatan program kesehatan jiwa yang ditetapkan oleh dinas kesehatan.
3. Pelaporan dibuat tiap kali kegiatan dalam bentuk laporan hasil kegiatan, notulensi dan
foto kegiatan
4. Evaluasi capain kegiatan program dilaksanakan 3 bulan sekali.
BAB IV
PENUTUP

Puskesmas sebagai ujung tombak terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat,


berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan strata pertama,
diharapkan dapat melakukan promotif, preventif, rehabilitatif dan kuratif dalam penatalaksanaan
program Kesehatan Jiwa.
Diharapkan Penatalaksanaan Perkesmas dapat dilaksanakan di Puskesmas agar
masyarakat dapat menjadi mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai