Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA BONTANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BONTANG LESTARI
Jl. M. Roem RT 07 Kelurahan Bontang Lestari Kecamatan Bontang Selatan Kode Pos 75325
E-mail : bontanglestari.puskesmas@gmail.com Call Center 08115566500
BONTANG
KERANGKA ACUAN PROGRAM
KESEHATAN JIWA
TAHUN 2019
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Pendahuluan
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan,
perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari
kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan
manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu
menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi
kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima
dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang lain.
Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kesehatan secara keseluruhan.

B. Latar Belakang
Upaya Kesehatan jiwa masyarakat adalah kegiatan dan atau pelayanan
yang mengutamakan peningkatan, pencegahan dengan tidak mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan masalah dan gangguan kesehatan masyarakat
serta memberdayakan seluruh potensi yang ada di masyarakat secara aktifoleh
pemerintah, secara komprehensif mulai dari upaya promotif, preventif,kuratif dan
rehabilitatif.
Sistem pelayanan kesehatan jiwa perlu ditata sehingga lebih
komprehensif. Pelayanan kesehatan jiwa yang selama ini masih berfokus
kepada pendekatan kuratif (pengobatan) ternyata kurang meningkatkan status
kesehatan jiwa masyarakat. Untuk itu fokus pendekatan preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif perlu diintensifkan mulai dari tatanan di masyarakat dan
puskesmas, rumah sakit umum, dan rumah sakit jiwa.
Pada tahun 2018 total kunjungan dengan masalah kejiwaan ditahun 2018
sebanyak 31 kunjungan dengan berbagai masalah kejiwaan.Adapun penderita
gangguan kesehatan jiwa yang ditemukan di Puskesmas Bontang Lestari
sebanyak 5 orang ODGJ ( orang dengan gangguan jiwa ) dengan pasien lama
3 orang dan 2 orang pasien baru . Selain itu juga ada kasus ODMK ( orang
dengan masalah kejiwaan ) berupa gangguan cemas 4 orang ditemukan dan
kunjungan dengan epilepsi 6 orang di tahun 2018.. Berdasarkan data tersebut
maka Program Kesehatan jiwa perlu dilakukan secara berkelanjutan di
Puksesmas Bontang Lestari .
Sesuai dengan visi Puskesmas Bontang lestari untuk mewujudkan
masyarakat yang mandiri hidup sehat melalui program kesehatan jiwa ini dapat
tercapai melalui upaya peningkatan mutukesehatan jiwa karena hal ini
merupakan aspek kesehatan yang penting.Tanpa kesehatan jiwa kehidupan
menjadi tidak berarti. Dampak gangguan jiwa terhadap penurunan produktivitas
manusia lebih besar dibandingkan dengan penyakit jantung, kanker, malaria,
dan tuberculosis sekalipun. Adapun misi dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat
tercapai melalui upaya kesehatan promotif , kuratif, dan rehabilitatif secara
berkesinambungan yang diintensifkan di masyarakat di wilayah puskesmas
Bontang Lestari. Dalam pelaksanaan kegiatan program kesehatan jiwa
mengandung tata nilai yang diusung oleh Puskesmas Bontang lestari yang
mengedepankan pelayanan secara teamwork ( kerja sama ), patient safety
( keamanan pasien ).Didukung pula oleh petugas yang melayani secara santun,
empati , handal, amanah dan teladan sehingga masyarakat bisa merasakan
pelayan kesehatan dalam bentuk program pelayanan kesehatan jiwa yang
langsung menyentuh masyarakat.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat
yang ada dalam lingkup wilayah Puskesmas Bontang Lestari
2. Tujuan Khusus
a. Mendukung pencapaian Indonesia bebas pasung
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan psikiatri
c. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan keluarga
tentang kesehatan jiwa.
d. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.
e. Memberi pertolongan pertama psikiatri ,dengan memberikan
pengobatan atau merujuk pasien ke RS jiwa.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Program kesehatan jiwa dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti :
1. Deteksi dini gangguan jiwa
2. Penangan kegawatdaruratan psikiatrik
3. Rujukan pasien jiwa
4. Penyuluhan kesehatan jiwa
5. Pelacakan ODGJ oleh petugas Kesehatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Deteksi dini gangguan jiwa
Deteksi dini adalah metode yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan jiwa pada individu melalui pemeriksaan. Dalam
pelaksanaanya dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan dengan
menggunakan self report questionnair yang berisi pertanyaan berkaitan
dengan kesehatan jiwa . Deteksi dini dilakukan pada pasien di poliklinik
rawat jalan dan UGD Puskesmas Bontang lestari yang melibatkan perawat
dan dokter yang berkolaborasi dalam pemeriksaan pada pasien untuk
mendeteksi adanya gangguan jiwa. Deteksi dini juga dilakukan pada
Kelompok yang resiko tinggi mengalami gangguan jiwa (rumah tahanan),
daerah kumuh, keluarga (keturunan) .Tahap awal penemuan dilakukan
dengan manjaring mereka yang memiliki gejala masalah kejiwaan ;
kelelahan, masalah tidur atau nafsu makan, sering cemas, mudah
tersinggung, kesulitan untuk bekerja, bersekolah, menjalankan pekerjaan
rumah, perilaku abnormal atau disorganisasi, dll. sehingga apabila
ditemukan Individu dengan gangguan jiwa akan dilakukan pendataan dan
tindak lanjut penangan pada kasus gangguan jiwa.
2. Penangan kegawatdaruratan psikiatrik
Pasien yang mengalami gangguan jiwa yang berat seperti gangguan
psikotik akut pasien dapat mengancam keselamatan dirinya sendiri
maupun orang lain sehingga perlu dilakukan penanganan khusus.Selain
itu untuk menghindari ancaman integritas fisik atau psikis terhadap diri
pasien/oranga lain maupun ancaman integritas sosial.
Petugas menggunakan alat pelindung diri ,mendampingi pasien saat
dilakukan pemeriksaan/wawancara .Melakukan orientasi minimal dengan
memanggil nama pasien dan menyebut nama perawat.Meninta kepada
pasien untuk mencoba mengendalikan diri dengan kata-kata yang
sederhana dan mudah dimengerti. Mengajak pasien ketempat tenang dan
memotivasi untuk mengungkap perasaan secara verbal. Bila pasien
gelisah hingga membahayaakan diri/orang lain atau mengganggu jalannya
pengobatan ,berikan obat anti psokotik dosis rendah per oral,yaitu
Haloperidol 0,5mg tiap 4-6 jam,dapat ditingatkan sampai maksimal 10mg
per hari.Pada agitasi berat yang tidak memungkinkan pemberian obat oral
dapat diberikan injeksi Haloperidol 2,5mg IM,dapat diulang setelah 30
menit.Dosis maksimal dewasa 10mg per hari.Pasien gaduh dan tidak
dapat dikendalikan lakukan pembatasan gerak (restraint) .Setelah gaduh
dan gelisah teratasi dan pasien stabil,segera rujuk ke RS untuk
penanganan lebih lanjut.
3. Rujukan pasien jiwa
Bila petugas kesehatan Puskesmas Bontang Lestari menemukan kasus
gangguan jiwa yang perlu dirujuk dilakukan rujukan dengan meminta
persetujuan dari pihak keluarga terlebih dahulu. Kemudian menyiapkan
kelengkapan administrasi dan keperluan sebagainya.Kemudian petugas
menghubungi rumah sakit rujukan untuk konfirmasi mau merujuk pasien.
Petugas bersama supir ambulan membawa pasien kerumah sakit rujukan
kemudian setelah sampai dilakukan serah terima dengan petugas rumah
sakit yang dituju.
4. Penyuluhan tentang kesehatan jiwa
Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan baik dokter ataupun
perawat yang menyampaikan materi kesehatan jiwa baik berupa leaflet ,
lembar balik , ataupun melalui presentasi pada warga Bontang Lestari
untuk meningkatkan pemahaman masyrakat tentang kesehatan jiwa.
Penyuluhan dilakukan baik di dalam gedung ,di posyandu , disekolah
maupun tempat berkumpul masyarakat.

5. Pelacakan ODGJ oleh petugas


Penemuan kasus ODGJ dalam rangka meningkatkan capain SPM
dilakukan oleh petugas puskesmas dengan memanfaatkan kader-kader
posyandu maupun tokoh masyarakat untuk melaporkan jika ada kasus
gangguan jiwa. Petugas melakaukan pelacakan dan pendataan jika ada
laporan dari masyarakat ataupun jika petugas menemukan sendiri
dilakukan intervensi lanjut untuk penanganan masalah kesehatannya.

F. Sasaran
Sasaran program pelayanan kesehatan jiwa adalah seluruh masyarakat
Bontang Lestari , pasien rawat jalan atau emergensi dan pasien yang memiliki
gangguan jiwa baik yang baru terdeteksi, sedang menjalani pengobatan,
ataupun pasien yang kambuh yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bontang
Lestari.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

TAHUN 2019 PERAN TERKAIT


NO KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Ok Nop Des Lintas Program Lintas Sektor
t
1 Deteksi dini
gangguan X X X X X X X X X X X X Semua Poli
jiwa
2 Penangan
LK3, Satpol PP ,
kegawatdarur X X X X X X X X X X X X Dokter , Poli
Babinsa
atan psikiatrik
3 Rujukan LK3, Satpol PP ,
pasien jiwa X X X X X X X X X X X X Dokter , Poli Babinsa, RS
Rujukan
4 Penyuluhan
X X Promkes LAPAS
Keswa
5 Pelacakan
ODGJ oleh
X X X X X X X X X X X X Dokter Perawat Kader, Kelurahan
petugas
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan langsung oleh pelaksana program
Setiap bulan dengan memeriksa angka penderita gangguan jiwa dan penemuan
kasus gangguan jiwa , sedangkan untuk kegiatan program dengan format matrik
evaluasi dan tindak lanjut kegiatan. Hasil evaluasi tersebut dibahas secara
bersama oleh pengelola program dan kordinator UKM setiap satu bulan sekali
sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Pelaporan evaluasi kegiatan dibuat oleh pelaksana program setelah kegiatan
dilaksanakan dan dikumpulkan kepada kordinator UKM Puskesmas Bontang
Lestari.

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan jika ditemukan kasus pasien dengan gangguan jiwa
atau dari hasil deteksi dengan qustionair dengan mencatat data pasien dan
memasukan pada buku laporan kesehatan jiwa.
Pelaporan kegiatan dilakukan sebulan sekali dan setor kebagian PTM dan
Keswa Dinas Kesehatan Kota Bontang.
Evaluasi dilakukan dengan melihat data angka kesakitan jiwa, jenis penyakit
gangguan jiwa serta tingkat kemandirian penderita gangguan jiwa.

Bontang, 01 Pebruari 2019


Mengetahui,
Kepala Pukesmas Bontang Lestari PJ Kesehatan Jiwa,

drg. Faradina Dias Ariskha.S, A.Md. Kep


NIP. 19871213 201402 2 005 NIP.19900618 201402 1 001

Anda mungkin juga menyukai