Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN


PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS BANGGAI
Jl. Patimura No. 177 Kode Pos 94891

KERANGKA ACUAN AUDIT INTERNAL


UNIT POKJA UKM ( PROGRAM JIWA)
DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS BANGGAI
TAHUN 2023

A. Pendahuluan

Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu


dimonitor dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi
masyarakat baik dalam pelayanan kesehatan perseorangan maupun
pelayanan kesehatan masyarakat. Berbagai mekanisme monitoring dan
penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan capaian kinerja,
audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja
semester, dan penilaian kinerja tahunan. Berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi dilakukan analisis dan upaya perbaikan yang berkesinambungan,
sehingga proses pelayanan akan menjadi lebih baik

B. Latar Belakang
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja
puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan.

Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan


efisien, maka disusun rencana program audit.

Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya,


keadaan ini sangat rawan terjadinya masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan
jiwa menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarganya, baik
mental maupun materi. Pengertian, pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap
penderita jiwa dianggap hina dan memalukan, pemahaman yang masih kurang
tentang kesehatan jiwa di berbagai kalangan, didukung mayoritas oleh faktor
kemiskinan keluarga. Dengan masalah tersebut diatas kami terketuk untuk
melaksanakan program kesehatan jiwa. Kegiatan program kesehatan jiwa di
Puskesmas Banggai sudah mulai dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan
sekarang sampai dengan sekarang pasien yg sudah ditangani sejumlah pasien
dengan rincian 152 pasien gangguan jiwa ringan, 36 gangguan jiwa berat yang
sebagian sudah berobat rutin di Puskesmas dan sebagian berobat jalan ke RSUD
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang
signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2016), terdapat
sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor
biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah
kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban
negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang.

Data Riskesdas 2013 memunjukkan prevalensi ganggunan mental


emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk
usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk
Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai
sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.

Berdasarkan fakta fakta permasalahan kesehatan jiwa tersebut, World


Health Organization (WHO) dan World Federation for Mental Health (WFMH)
berupaya menekankan penyelesaian permasalahan kesehatan jiwa dari akarnya,
yang dituangkan ke tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2016. Mengambil tema
Martabat dalam Kesehatan Jiwa: Pertolongan Pertama Psikologis dan Kesehatan
Jiwa Bagi Semua dengan sub tema Jiwa yang Sehat Berawal dari Keluarga Sehat;
maka pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa setiap orang memiliki hak
untuk dihargai dan mendapatkan perlakuan layak sesuai dengan harkat dan
martabat sebagai manusia. Adapun bentuk nyata perwujudan terhadap hak tersebut
tercermin dari sejak kecil berupa dukungan psikologis yang diberikan keluarga
kepada setiap anggota keluarganya. Lebih jauh lagi, pesan ini juga berarti bahwa
penghargaan terhadap hak-hak manusia juga secara perlahan harus mampu
menghapus diskriminasi dan stigma terhadap anggota keluarga atau siapapun yang
memiliki gangguan jiwa; sehingga mereka dapat tetap dapat dihargai selayaknya
manusia bermartabat yang perlu dibantu untuk mendapatkan kembali kehidupan
yang berkualitas.

Visi UPTD Puskesmas Banggai yaitu : Terwujudnya puskesmas yang


berkualitas menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat keluarga sehat
dan mandiri di 3 Kelurahan dan 3 Desa ( 3K dan 3D ) di Kecamatan Banggai
 Misi UPTD Puskesmas Banggai yaitu :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
b. Mendorong kemandirian hidup sehat dengan perilaku hidup bersih dan
sehat menuju keluarga sehat
c. Meningkatkan pemberdayaan / peran aktif masyarakat dalam kegiatan
kesehatan
d. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan dan lingkungan
e. Mengkatkan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral dalam
pembangunan kesehatan.
 Sedangkan Motto UPTD Puskesmas Banggai yaitu Melayani Dengan Hati
 Tata Nilai UPTD Puskesmas Banggai adalah :
 S = SANTUN dalam bertutur kata dan bersikap
 E = EMPATI dalam melayani masyarakat, yaitu memberikan perhatian
yang tulus dan bersifat individual kepada masyarakat yang dilayani
denganberusaha memahami keinginannya
 H = HANDAL dalam memberikan pelayanan yaitu memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya
 A = ADIL dalam memberikan pelayanan yaitu suatu sikap yang tidak
memihak atau menempatkan sesuatu pada porsinya
 T = TANGGAP dalam pekayanan dan terhadap masalah kesehatan
masyarakat yaitu kemauan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat
 I = INOVATIF menyikapi masalah kesehatan masyarakat yaitu
mencurahkan segala kemampuan diri dalam berfikir untuk menciptakan
sesuatu yang baru kesehatan masyarakat dan lingkungan

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melakukan penilaian terhadap kesesuaian proses pelayanan, dan


capaian kinerja pelayanan program kesehatan jiwa

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan penilaian capaian kinerja program kesehatan jiwa di


puskesmas

b. Menurunkan angka kesakitan penyakit jiwa

D. Kegiatan Pokok

1. Lingkup Audit
Cakupan indikator dan target program kesehatan jiwa

E.Rincian Kegiatan
1. Audit di Puskesmas:

a). Melakukan audit terhadap capaian program kesehatan jiwa

F. Cara Melaksanakan Kegiatan

a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:

1. Target cakupan pelayanan kesehatan jiwa puskesmas


2. Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan jiwa, SOP kunjungan rumah
b. Metode untuk melakukan audit internal:

Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan

c. Instrumen Audit: (terlampir)

G. Sasaran
Terlaksananya audit terhadap capaian kinerja pelayanan program kesehatan
jiwa puskesmas

H. Jadwal Kegiatan

a. Audit Pertama
2. Telusur data kinerja program kesehatan jiwa di puskesmas
3. Kunjungan rumah ke

a). Petugas ke RT setempat

b. Audit Kedua:

1. Telusur data kinerja kesehatan jiwa di puskesmas : Juni 2019

2. Analisis dan penyusunan laporan audit : Juni 2019

I. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah
pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun setiap tiga bulan
sekali. Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit
dilaporkan kepada ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit
internal.

J. Pencatatan Dan Pelaporan

Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses kegiatan audit


internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan rencana tindak lanjut yang
disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan kegiatan audit internal harus dievaluasi
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dalam melaksanakan audit

Banggai, Juli 2023

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Banggai Penanggung Jawab Kegiatan

ZAENAB U. HAMID, SST.,MM WA MUSNI LA MARU , SKM


NIP. 19771208 200312 2 010 NIP

Anda mungkin juga menyukai