Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR


PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
JALAN DANAU BUYAN III
NO TELP. (0361) 281166
Email :pusk2.densel@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Pendahuluan

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena


yang berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia. Program kesehatan masyarakat
lebih mengutamakan upaya – upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif yang sering disebut dengan paradigma sehat. Pemberdayaan
masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mempercepat tercapainya program
pembangunan kesehatan. Model pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan meliputi
kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan.

Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggota masyarakat, institusi
masyarakat, kepemimpinan masyarakat, dan akses informasi kesehatan memiliki peran
penting dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Pemberdayaan masyarakat
adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan dalam dimensi kesehatan,
pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa
campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya
yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.

Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya obyek untuk hidup. Kesehatan
adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari sosial dan kekuatan
personal, sehingga promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan
saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat.

Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan masyarakat dalam


meningkatkan kemampuan personal, dan atau aksi dan norma sosial, dan atau kebijakan
publik dan pelaksanaan organisasi dalam kerangka pemberdayaan di bidang kesehatan.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dapat melalui survey PHBS, Evaluasi Pelaksanaan Desa
Siaga dan Refreshing Kader Posyandu. Sebagai kegiatan yang bersifat komprehensif,
tentunya harus diikuti dengan kualitas rekam jejak kegiatan atau sistem informasi yang dapat
diandalkan.

Kegiatan tersebut juga harus mempunyai indikator – indikator yang berkualitas sebagai
referensi dalam meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat. Indikator keberhasilan
ditentukan dengan upaya kompehensif terhadap pelaksanaan kegiatan di masyarakat yang
aplikabel dan terukur, yang disusun berdasarkan data – data pelaksanaan kegiatan dan sudah
barang tentu merupakan modal untuk penilaian kinerja di bidang
tersebut.

Untuk menilai kualitas kinerja diperlukan upaya analisis hasil kegiatan berdasarkan capaian –
capaian kinerja yang selama ini telah dilakukan, yang diaplikasikan dalam dokumen capaian
kinerja berupa laporan rutin.

B. Latar belakang

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah melalukan Survey Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga. PHBS rumah tangga merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu mempraktekkan PHBS
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resikonya terjadi penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat. PHBS rumah tangga merupakan salah satu indikator dalam pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs) melalui pencegahan peningkatan angka kesakitan
dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi pada anggota keluarga. Pada tahun 2015
prosentase rumah tangga sehat yang berPHBS adalah 79% dari 210 KK/desa atau kelurahan.
Berdasarkan Renstra Kemenkes 2010 – 2014 bahwa target rumah tangga yang berPHBS
sebesar 79%.

Upaya pemberdayaan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dapat melalui Pos Pelayanan


Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan jenis upaya pemberdayaan masyarakat yang
dikoordinasi oleh kader kesehatan. Oleh karena itu peran kader kesehatan sangat dibutuhkan
dalam memberdayakan masyarakat. Strata posyandu pratama sebesar 0%, madya sebesar
29,4%, purnama sebesar 61,8%, dan mandiri sebesar 8,8%.

Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga merupakan . Pengembangan Desa Siaga merupakan bagian
dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Kabupaten dan
Kota. Tercapainya Indonesia Sehat dan target-target indikator dalam Millenium Development
Goals (MDGs) sebagian besar ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator dalam SPM
pada tingkat desa dan kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan Desa Siaga merupakan
tanggung jawab pimpinan dan perangkat pemerintahan Desa dan pemerintahan Kelurahan
melalui Forum Kesehatan Desa (FKD). Oleh karena itu diperlukan pembinaan sampai dengan
evaluasi dalam hal pengembangan Desa Siaga secara berkelanjutan. Strata Desa Siaga
Pratama sebesar 0%, Desa Siaga Madya sebesar 25%, Desa Siaga Purnama sebesar 75%, dan
Desa Siaga Mandiri sebesar 0%. Berdasarkan SPM bidang kesehatan bahwa capaian strata
desa siaga aktif sebesar 75%.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus

Tujuan Umum

Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat di tingkat Puskesmas dengan menerapkan


alur kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku pada sumber anggaran

Tujuan Khusus :

a. Terlaksananya kegiatan refreshing kader posyandu melalui peningkatan ketrampilan kader

dan tim pokjanal posyandu

b. Terlaksananya kegiatan survey PHBS

c. Meningkatnya strata posyandu pratama dan madya menjadi purnama

d. Terlaksananya pengembangan Desa Siaga melalui pertemuan pemantapan tim Desa Siaga
di Tingkat Kabupaten dan Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD)

e. Terbentuknya Desa Siaga Aktif Strata Purnama

f. Meningkatnya Jumlah Desa Siaga Aktif Strata Purnama dari 75% menjadi 100%
D. Tata nilai program dan tata hubungan lintas program dan lintas sektoral

Tata nilai Program meliputi CERMAT :

Cekatan : Cepat tanggap dalam memberikan pelayanan kesehatan

Empati : Petugas bias merasakan permasalahan kesehatan masyarakat

Ramah : Pelayanan menerapkan system 3S (Senyum, Salam, Sapa)

Mudah : Pelayanan yang mudah di akses

Akuntable : Pelayanan sesuai standard , terukur dan bertanggung jawab

Terjangkau : Pelayanan dengan biaya terjangkau

E. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1. Kegiatan pokok : Peningkatan strata posyandu

Rincian kegiatan :

a. Pertemuan pengembangan pokjanal posyandu

b. Refreshing kader posyandu di tingkat puskesmas

2. Kegiatan pokok : survey PHBS

Rincian kegiatan :

a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas

b. Pelaksanaan Survey PHBS

3. Kegiatan Pokok : Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga

Rincian kegiatan :

a. Pertemuan pemantapan Tim Desa Siaga

b. Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD)


F. Cara melaksanakan kegiatan

1. Refreshing Kader Posyandu dilakukan melalui pertemuan dengan metode ceramah, tanya
jawab, role play, dan diskusi.

2. Survey PHBS Dilakukan melalui :

a. Pertemuan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi

b. Survey dengan metode survey ke setiap rumah tangga dengan instrumen PHBS

c. Pengolahan dan analisis data hasil survey PHBS secara deskriptif

3. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga, dilakukan melalui pertemuan dengan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi (FGD), dan simulasi (pemetaan daerah risiko)

G. Sasaran

1. Refreshing Kader Posyandu

a. Pertemuan Refreshing : masing-masing 5 Kader di masing-masing posyandu.

2. Survey PHBS

a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas : 5 kader kesehatan dari setiap dusun

b. Pelaksanaan Survey PHBS : 5 kader kesehatan dari setiap dusun

3. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga : tim FKD di setiap desa

H. Jadwal pelaksanaan kegiatan

BULAN
No Kegiatan Pokok Sasaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemberdayaan Masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
masyarakat

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan

Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan sebagai berikut :


1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan

a. Waktu : setiap bulan

b. Pelaksana

1) Kepala Puskesmas

2) Penanggungjawab program

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)

2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan :

a. Waktu :

1) Setiap akhir pelaksanaan kegiatan

2) Triwulan ke-empat

b. Pelaksana

1) Kepala Puskesmas

2) Penanggungjawab program

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)

Denpasar, 16 Januari 2017


Mengetahui
Plt, Kepala Puskesmas II Denpasar Selatan

drg. Alfiana
NIP. 196208181989012002

Anda mungkin juga menyukai