Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

PUSKESMAS SIMPENAN
Jln. Citamiang Desa Cidadap Kec. Simpenan Kode Pos 43364 Telp. (0266)431964
@mail: pkmsimpenan_kabsi@yahoo.com

LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Nomor Dokumen : 440/208/KAK/UKM/2017

No Revisi : 00

Berlaku Tgl : 04 September 2017


PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
PUSKESMAS SIMPENAN
Jln. Citamiang Desa Cidadap Kec. Simpenan Kode Pos 43364 Telp. (0266)431964
@mail: pkmsimpenan_kabsi@yahoo.com

KERANGKA ACUAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat karena


yang berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia. Program kesehatan masyarakat
lebih mengutamakan upaya – upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif yang sering disebut dengan paradigma sehat. Pemberdayaan
masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mempercepat tercapainya program
pembangunan kesehatan. Model pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan meliputi
kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan.

Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggota masyarakat, institusi
masyarakat, kepemimpinan masyarakat, dan akses informasi kesehatan memiliki peran
penting dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Pemberdayaan masyarakat
adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan. dalam dimensi kesehatan,
pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa campur
tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.

Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya obyeek untuk hidup. Kesehatan
adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari sosial dan kekuatan
personal, sehingga promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan
saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat.

Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan masyarakat dalam


meningkatkan kemampuan personal, dan atau aksi dan norma sosial, dan atau kebijakan
publik dan pelaksanaan organisasi dalam kerangka pemberdayaan di bidang kesehatan.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dapat melalui survey PHBS, Evaluasi Pelaksanaan Desa
Siaga dan Refreshing Kader Posyandu. Sebagai kegiatan yang bersifat komprehensif, tentunya
harus diikuti dengan kualitas rekam jejak kegiatan atau sistem informasi yang dapat
diandalkan.
Kegiatan tersebut juga harus mempunyai indikator – indikator yang berkualitas sebagai
referensi dalam meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat. Indikator keberhasilan
ditentukan dengan upaya kompehensif terhadap pelaksanaan kegiatan di masyarakat yang
aplikabel dan terukur, yang disusun berdasarkan data – data pelaksanaan kegiatan dan sudah
barang tentu merupakan modal untuk penilaian kinerja di bidang
tersebut.

Untuk menilai kualitas kinerja diperlukan upaya analisis hasil kegiatan berdasarkan capaian –
capaian kinerja yang selama ini telah dilakukan, yang diaplikasikan dalam dokumen capaian
kinerja berupa laporan rutin.

B. LATAR BELAKANG

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah melalukan Survey Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga. PHBS rumah tangga merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu mempraktekkan PHBS
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resikonya terjadi penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat. PHBS rumah tangga merupakan salah satu indikator dalam pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs) melalui pencegahan peningkatan angka kesakitan dan kematian
penyakit infeksi dan non infeksi pada anggota keluarga. Pada tahun 2013 prosentase rumah
tangga sehat pratama sebesar 4%. Rumah tangga sehat sebesar madya 32%, rumah tangga
sehat utama sebesar 55%, rumah tangga paripurna
sebesar 9%. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2010 – 2014 bahwa target rumah tangga yang
berPHBS sebesar 70%. Sedangkan berdasarkan capaian diatas baru mencapai 64%.

Upaya pemberdayaan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dapat melalui Pos Pelayanan


Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan jenis upaya pemberdayaan masyarakat yang
dikoordinasi oleh kader kesehatan. Oleh karena itu peran kader kesehatan sangat dibutuhkan
dalam memberdayakan masyarakat. Strata posyandu pratama sebesar 20%, madya sebesar
35%, purnama sebesar 35%, dan mandiri sebesar 10%.

Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga merupakan . Pengembangan Desa Siaga merupakan bagian
dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Kabupaten dan
Kota. Tercapainya Indonesia Sehat dan target-target indikator dalam Millenium Development
Goals (MDGs) sebagian besar ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator dalam SPM
pada tingkat desa dan kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan Desa Siaga merupakan
tanggung jawab pimpinan dan perangkat pemerintahan Desa dan pemerintahan Kelurahan
melalui Forum Kesehatan Desa (FKD). Oleh karena itu diperlukan pembinaan sampai dengan
evaluasi dalam hal pengembangan Desa Siaga secara berkelanjutan. Strata Desa Siaga
Pratama sebesar 35%, Desa Siaga Madya sebesar 38%, Desa Siaga Purnama sebesar 16%, dan
Desa Siaga Mandiri sebesar 11%. Berdasarkan SPM bidang kesehatan bahwa capaian strata
desa siaga aktif sebesar 80%. Sedangkan capain target desa siaga mandiri baru mencapai 27%.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum

Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat di tingkat Puskesmas dengan menerapkan


alur kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku pada sumber anggaran

Tujuan Khusus :

a. Terlaksananya kegiatan refreshing kader posyandu melalui peningkatan ketrampilan kader

dan tim pokjanal posyandu

b. Terlaksananya kegiatan survey PHBS

c. Meningkatnya strata posyandu pratama dan madya menjadi purnama

d. Terlaksananya pengembangan Desa Siaga melalui pertemuan pemantapan tim Desa Siaga
di Tingkat Kabupaten dan Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD)

e. Terbentuknya Desa Siaga Aktif Strata Purnama

f. Meningkatnya Jumlah Desa Siaga Aktif Strata Purnama dari 10% menjadi 25%

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan pokok : Peningkatan strata posyandu

Rincian kegiatan :

a. Pertemuan pengembangan pokjanal posyandu

b. Refreshing kader posyandu di tingkat puskesmas

2. Kegiatan pokok : survey PHBS

Rincian kegiatan :

a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas

b. Pelaksanaan Survey PHBS


3. Kegiatan Pokok : Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga

Rincian kegiatan :

a. Pertemuan pemantapan Tim Desa Siaga

b. Pembinaan Forum Kesehatan Desa (FKD)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Refreshing Kader Posyandu dilakukan melalui pertemuan dengan metode ceramah, tanya
jawab, role play, dan diskusi.

2. Survey PHBS Dilakukan melalui :

a. Pertemuan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi

b. Survey dengan metode survey ke setiap rumah tangga dengan instrumen PHBS

c. Pengolahan dan analisis data hasil survey PHBS secara deskriptif

3. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga, dilakukan melalui pertemuan dengan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi (FGD), dan simulasi (pemetaan daerah risiko)

F. SASARAN

1. Refreshing Kader Posyandu

a. Pertemuan Refreshing : masing-masing 10 Kader Posyandu Pratama dan Madya, Kader


PKK sebanyak 10 pada masin-masing starta tersebut

b. Tim Pokjanal : 4 orang dalam tim pokjanal (pokja 1 s/d 4)

2. Survey PHBS

a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas : 5 kader kesehatan dari setiap dusun

b. Pelaksanaan Survey PHBS : 5 kader kesehatan dari setiap dusun

3. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga : tim FKD di setiap desa


G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN (Terlampir)

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan sebagai berikut :

1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan

a. Waktu : setiap bulan

b. Pelaksana

1) Kepala Puskesmas

2) Penanggungjawab program

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)

2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan :

a. Waktu :

1) Setiap akhir pelaksanaan kegiatan

2) Tribulan ke-empat

b. Pelaksana

1) Kepala Puskesmas

2) Penanggungjawab program

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)
Mengetahui, Simpenan, 04 September 2017
Kepala Pukesmas Simpenan Ketua Pokja UKM

Ade Kartini T, S.KM H. Budi Hermansyah I,AMKep


NIP.19680320 198902 2 002 NIP. 19801020 200801 1 004

Anda mungkin juga menyukai