Anda di halaman 1dari 4

Tindakan Darurat Pada Instalasi Pengolahan Air

Limbah Yang Bermasalah


No. Kode Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Puskesmas Cisolok
Terbitan 5 Februari 2022
No. Revisi -
SPO
Tgl. Mulai 5 Februari 2022
UPTD
PUSKESMAS Berlaku
CISOLOK Heri Suherman,SKM.,Msi
Halaman 2 halamn NIP: 19660227 198803 1 001

Pengertian Pengolahan Limbah cair adalah proses untuk mengolah semua air buangan
termasuk tinja yang berasal dari kegiatan puskesmas agar tidak mencemari atau
merusak lingkungan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan Pengolahan
Limbah Cair
Kebijakan  Peraturan Daerah (PERDA) tentang Pengelolaan air limbah Domestik
 (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), 2020).
Salah satu bentuk mitigasi yang dapat diterapkan adalah optimalisasi
manajemen pengelolaan limbah B3 Fasyankes yang efektif,
 efisien, dan sesuai dengan protokol kesehatan.

Referensi  Keputusan MenKes RI nomor 1428 / Menkes / SK / XII / 2006 tentang


pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan Puskesmas
 PP nomor 66 tahun 2014 tetang Kesehatan Lingkungan
 Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
 PP nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun
Prosedur  Petugas mengalirkan limbah Medis dan domestik dari tiap ruangan (Poned,
Ranap, IGD, Dapur, Loundry) melalui pipa pembuangan ke IPAL (Instalasi
Pengolahan Limbah Cair)
 Petugas menyalakan IPAL sebelum pelayanan dengan cara Memutar tombol
pada pintu panel dari off menjadi on (panel pompa, panel blower, panel
pompa sirkulasi, dan panel ozone) dan otomatis limbah akan diolah dengan
proses sebagai berikut :
1.Dari masing masing ruangan limbah ditampung di bak kontrol Dari Bak
kontrol air limbah dipompa ke Bak equalisasi ( bak penampungan 1 dan 2)
untuk meminimumkan dan mengendalikan fluktuasi aliran limbah cair serta
menghomogenkan konsentrasi limbah cair
2. Dari Bak equalisasi air limbah dipompa lagi ke tengki pertama sebagai Bio
Reaktor yang dilengkapi 1 Blower sebagai sumber aerasi bagi mikro
organisme pengurai pada air limbah
3.Dari tengki pertama air limbah dipompa lagi ke tengki ke dua dimana tengki

1
Tindakan Darurat Pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah Yang Bermasalah
No. Kode Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Puskesmas Cisolok
Terbitan 5 Februari 2022
No. Revisi -
SPO
Tgl. Mulai 5 Februari 2022
UPTD
PUSKESMAS Berlaku
CISOLOK Heri Suherman,SKM.,Msi
Halaman 2 halamn NIP: 19660227 198803 1 001

ke dua terdapat System ozonisasi dan pengendapan kotoran atau lumpur


setelah proses pengolahan
4.Dari tengki ke dua kemudian dialirkan lagi ke tabung 3 filtrasi,yang berisikan
arang aktif, zeoliten dan pasir kuarsa dengan system backwashing.
5.Hasil air pengolahan disalurkan ke bak penampungan akhir yang terdapat
ikan sebagai indikator keamanan hasil pengolahan limbah cair
6.Pemeriksaan

Unit Terkait Semua unit penghasil limbah cair di UPTD Puskesmas Cisolok
Sanitarian
Dokumen terkait Checklist
Hasil uji Laboratorium

2
Tindakan Darurat Pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah Yang Bermasalah
No. Kode Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Puskesmas Cisolok
Terbitan 5 Februari 2022
No. Revisi -
SPO
Tgl. Mulai 5 Februari 2022
UPTD
PUSKESMAS Berlaku
CISOLOK Heri Suherman,SKM.,Msi
Halaman 2 halamn NIP: 19660227 198803 1 001

Pengertian Suatu rangkaian tindakan yang dilakukan dengan segera pada saat terjadinya
ketidak sesuaian pada system pengolahan air limbah sebagai upaya menangani
dampak buruk yang ditimbulkan
Tujuan 1. Penanganan dengan cepat terhadap IPAL yang sedang bermasalah
2. Agar tetap terjaga dan terpeliharanya lingkungan sekitar Puskesmas
Cisolok dengan baik
Kebijakan  Peraturan Daerah (PERDA) tentang Pengelolaan air limbah Domestik
 (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), 2020).
Salah satu bentuk mitigasi yang dapat diterapkan adalah optimalisasi
manajemen pengelolaan limbah B3 Fasyankes yang efektif, efisien, dan
sesuai dengan protokol kesehatan.

Referensi  Keputusan MenKes RI nomor 1428 / Menkes / SK / XII / 2006 tentang


pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan Puskesmas
 PP nomor 66 tahun 2014 tetang Kesehatan Lingkungan
 Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
 PP nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun
Prosedur 1. Petugas sanitasi / operator IPAL menemukan adanya masalah pada system
dan hasil Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), seperti:
a. Hasil outlet tidak sesuai baku mutu yang ditentukan
b. Blower (system udara pada aerasi) mati
c. Pompa dan pipa tersumbat
d. Air pada aerasi menimbulkan bau tidak semestinya
e. Lumpur mengapung
2. Petugas sanitasi melaporkan kepada atasan langsung perihal kerusakan
3. Petugas sanitarian dan teknisi melakukan pemeriksaan dan perbaikan
terhadap IPAL
4. Setelah pemeriksaan dan perbaikan selesai dilakukan maka dibutuhkan
waktu percobaan(trial) untuk mengetahui bahwa system IPAL telah
kembali normal

3
Tindakan Darurat Pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah Yang Bermasalah
No. Kode Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Puskesmas Cisolok
Terbitan 5 Februari 2022
No. Revisi -
SPO
Tgl. Mulai 5 Februari 2022
UPTD
PUSKESMAS Berlaku
CISOLOK Heri Suherman,SKM.,Msi
Halaman 2 halamn NIP: 19660227 198803 1 001

5. Setelah waktu percobaan (trial) dirasakan cukup, petugas sanitasi


melakukan pengambilan sampel air limbah untuk diperiksa di
laboratorium
6. Apabila hasil sampel air limbah masih belum memenuhi baku mutu yang
ditentukan, maka pihak puskesmas cisolok melaporkan dan berkordinasi
dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam hal ini puskesmas cisolok
akan terus mengupayakan perbaikan pada system IPAL
7. Setelah perbaikan selesai dilakukam maka puskesmas cisolok melakukan
pemantauan secara intensif seperti melakukan pemeriksaan secara fisik,
kimia dan biologi
Unit Terkait Sanitarian
Operator IPAL
Dokumen terkait Checklist
Hasil uji Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai