0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen tentang pengelolaan IPAL di RS Citra Harapan adalah:
Instalasi pengelolaan air limbah rumah sakit menggunakan sistem DEWATS yang melakukan pengelolaan secara aerobik dan anaerobik. Prosedur pengelolaan meliputi 5 tahap yaitu pembersihan, aerasi, nutrisi bakteri, desinfeksi, dan pengujian mutu air.
Ringkasan dokumen tentang pengelolaan IPAL di RS Citra Harapan adalah:
Instalasi pengelolaan air limbah rumah sakit menggunakan sistem DEWATS yang melakukan pengelolaan secara aerobik dan anaerobik. Prosedur pengelolaan meliputi 5 tahap yaitu pembersihan, aerasi, nutrisi bakteri, desinfeksi, dan pengujian mutu air.
Ringkasan dokumen tentang pengelolaan IPAL di RS Citra Harapan adalah:
Instalasi pengelolaan air limbah rumah sakit menggunakan sistem DEWATS yang melakukan pengelolaan secara aerobik dan anaerobik. Prosedur pengelolaan meliputi 5 tahap yaitu pembersihan, aerasi, nutrisi bakteri, desinfeksi, dan pengujian mutu air.
Direktur Standar Prosedur 20 Januari 2020 Operasional dr. Ferry, MARS Pengertian 1. In stalasi Pengelolaan Air Limbah Adalah Instalasi Pengelolaan Air Limbah Cair Rumah Sakit Dengan Menggunakan System DEWATS 2. DEWATS Adalah “Destralized Wastwater Treadmet System”, Yaitu Pengeloaan Dengan Cara Aerobic Dan Un-Aerobic Tujuan Sebagai Acuan Untuk Menerapkan L9angkah-Langkah Untuk Pemeliharaan IPAL DEWATS Instalasi Pengelolaan Air Limbah Di RS Citra Harapan Kebijakan Peraturan Direktur RS Citra Harapan Nomor 005/RSCH/IV/2013 Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Pemelihraaan Sarana Di RS Citra Harapan Prosedur 1. Air bekas dari ruang pelayanan kesehatan (Ruang pelayanan Kesehatan, Ruang Instalasi gawat Darurat, Lab, Pantry, Gizi, Kantin. Mengalir ke bak 1 IPAL. 2. Pada bak 1 air IPAL dan Partikel yang terbawa disaring melalui saringan yang terbuat dari pasang beton cor berlubang dengan diameter 2cm, dibubuhi batu-batuan, ijuk dan kerikil ke bak 2 IPAL. 3. Di bak 2 air IPAL limbah mendapat perlakuan Airator (pembubuhan oksigen untuk mencukupi kebutuhan O2 bagi jasad renik yang ) mesin Airator hidup 24 jam. 4. Melalui saringan yang sama di bak 3, dibubuhi nutrsi bakteri berupa Biodextran/sejenisnya agar jasad renik bias hidup terus. 5. Melalui saringan di bak 4 di tambahkan kaporit tablet, agar air limbah yang dibuang ke badan air penerima bebas dari kuman pathogen. 6. Setiap hari IPAL di periksa pH dan dipompa ke badan air, kemudian dicatat berapa meter kubik yang dibuang. 7. Setiap bulan diambil sampel kurang lebih 2 liter di bagian outlet IPAL diperiksa ke laboratorium PT Ecosindo Laboranusa. Unit Terkait Kesehatan Lingkungan