Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PELAYANAN

KESEHATA JIWA

UPT BLUD PUSKESMAS PUYUNG

KABUPATEN LOMBOK TENGAH

2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmatnta, buku ini disusun dengan melibatkan pakar dari pusat dan pengelolaan

program kesehatan jiwa di daerah. Dinas kesehatan daerah yangikut memeberikan

konstribusi.

Diharapkan buku ini dapat memenuhi kebutuhan program dalam melakukan

pelayanan kesehatan jiwa difasilitas pelayanan kesehatan.

Kritik maupun saran mengenai buku ini sangat kami harapkan untuk dapat lebih

menyempurnakan buku ini sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat melakukan pelayanan

kesehatan jiwa secara optimal.


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan jiwa memiliki ruang linngkup yang luasa antara lain

masalah perkembangan manusia yang harmonis dan penungkatan kualitas hidup jika

kita ingin meningkatkan kualitas hidup.

Ditinjau dari aspek kesejahteraan social dan kualitas hidup masyarakat

berdasarkan pada zaman Human Development Index (HDI) yang diterbitkan oleh

United Nation Development Program (UNDP).

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan bangsa Indonesia

berdasarkan definisi WHO adalah “ a state of complete Physical. Mental and social

well being and not merely the absence op dieasese or infirmity. Hal ini menunjukkan

bahwa kesehatan fisik mental, social dan bukan hanya tidak adanya penyakit,

sehingga kesehatan jiwa sebagai bagian integral dari kesehatan berperan sebagai salah

satu indikator untuk menentukan bahwa seorang dapat dikatakan sehat.

B. TUJUAN

Dengan pedoman pelayanan ksehatan jiwa di puskesmas diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan, pemahaman , kesadaran, masyarakat terhadap kesehatan

jiwa dan meningkatnya upaya untuk mencegah ganggguan jiwa, terdeteksi dan

tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara dini.

C. SASARAN

Sasaran dari pedoman penelitian ini adalah pemangku kepentingan terkait dengan

bekerjasama dalam pelakssanaan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan

dan mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah kesehatan jiwa.


D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan meningkatkan pengetahuan,

kesadaran, kemauan dan mengatasi kesehatan khususnya masalah keperawatan

kesehatan

E. BATASAN OPERASIONAL

Adapun batasan operasional kesehatan jiwa yang digunakan penyelenggara pelayanan

kesehatan jiwa komunitas adalah sebagai berikut

1. Keterjangkauan

2. Keadilan

3. Perlindungan hak asasi manusia

4. Terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan

5. Efektif

6. Hubungan lintas sektoral

7. Pembagian wilayah pelayanan

8. Kewajiban

F. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota

3. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam melaksanakan kegiatan kesehatan jiwa di puskesmas dilaksanakan oleh petugas

kesehatan. Dalam melaksankan kegiatan kesehatan jiwa perlu melibatkan sektor terkait

yaitu camat, kepala desa dan sektor lainnya yang terkait dengan kesepakatan peran

masing- masing dalam kegiatan kesehatan jiwa.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Petugas kesehatanbertanggung jawab terhadap semua kegiatan jiwa di wilayah

Kecamatan Jonggat

C. JADWAL KEGIATAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan jiwa disepakati dan disusun bersama dengan lintas program

setiap satu bulan sekali dalam dan lintas sektor terkait dalam pertemuan mini lokakarya

tiap tiga bulan sekali.


BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Koordinasi pelaksana kegiatan dilaukan oleh petugas kesehatan

1. Denah Ruangan Yang ada


BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Ruang Lingkup kegiatan perawatan kesehatan masyarakat

Secara sederhana batasan operasional pelayanan kesehatan jiwa dipuskesmas menerima

kasus secara langsung maupun tida langsung. Secara langsung kasus datang sendiri

dibawa oleh keluarga atau pengantar. Secara tidak langsung kasus dirujuk atau dibawa

oleh pihak lain yang ada dimasyarakat baik perorangan maupun lembaga. kasus juga

dapat dijemputoleh puskesmas setelha mendapat laporan atau perintah dari masyarakat.

Selain itu, kasus juga dapat dirujuk dengan fasilitas dengan tingkat yang lebih tinggi

seperti rumah sakit atau lembaga non kesehatan yang ada dimasyarakat.

B. Metode

Metode kesehatan jiwa dilaukan dengan cara metode pendekatan utama yang dilakukan

dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik didalam maupun diluar gedung

puskesmas

C. Langkah-langkah kegiatan pelayanan kesehatan jiwa

1. Didalam puskesmas berturut-turut dilalui proses sebgai berikut

a. Pendaftaran

b. Pemeriksaaan fisik

c. Penilaian psikiatri

d. Tindakan medis

2. Sedangkan pelayanan yang diperoleh

a. Penyuluhan

b. Deteksi dini

c. Pelayanan kedaruratan psikiatri

d. Pelayanan rawat jalaan


e. Pelayanan rujukan

f. Pelayanan kunjungan rumah

Pelaksanaan:

Dalam penyelenggaraab pelaksanaan kesehatan jiwa perawat bekerja sama

dengan petugas kesehataaaan lain serta masyarakat. Kerjasama demgam petugas

lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan kemampuan teknis tertentu ang

bukan kewenangan perawat.Pelaksanaa:

Dalam penyelenggaraan pelaksanaan kesehatan jiwa perawat bekerja sama

dengan petugas kesehataaaan lain serta masyarakat. Kerjasama demgam petugas

lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan kemampuan teknis tertentu ang

bukan kewenangan perawat. Kerjasama dengan kader atau masayarakat terutama

dalam melaksanakan kegiatan yang dapat dilimpajkan kepada masyarakat.

Pemantauan dan Evaluasi

a. Pemantauan kegiatan ini berfungsi untuk mengetahiu sejauh mana

pencapaian pelaksanaan kesehatan jiwa dengan mekanisme, petugas

membuat catatan secara berkala yang dilaporkan kepoada kepoala puskesmas

dan kunjungan lapangan di beberapa lokasi yang dipilih

b. Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap menejarial mulai

darinperencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurangnya pada tiap

pertengahan tahun dan akhir tahun dengan menggunakan indikator pada

setiap tahapan.
BAB V

LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistic untuk pelaksanaan kegiatan puskesmas berasal dari dana BOK

yang direncanakan dalam pertemuan mini lintas program sektor dengan tahapan kegiatan dan

metode pemberdayaan yang akan dilaksanakan.


BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan samapai dengan pelaksanaan kegiatan perlu diperhatikan keselamatan

kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko

terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya

pencegahan resiko terhadap sassaran harus dilaukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Kinerja pelaksanaan kesehatan jiwa di monitor dan evaluasi dengan menggunakan indikator

sebagai berikut:

1. Jumlah keluarga yang dikunjungi atau diberikan pembinaan dan jenis masalah

kesehatannya

2. Kegiatan pelayanan keperawatan keluarga

a. Periode kunjungan untuk setiap kasus

b. Jenis pelayanan

c. Jenis intervensi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

d. Jumlah klien yang ditemukan dan dirujuk kepelayanan kesehatan lain

3. Jumlah klien yang meninggal dan penyebab kematian

4. Perkembangan tingkat kemandirian keluarga

5. Perkembangan tingkat kemampuan keluarga dalam penanganan masalah kesehatan

sesuai dengan kaidah kesehatan

6. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan


BAB VII

PENUTUP

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan YME mengabulkan rencana kita semua,

semoga kegiatan-kegiatan yang kami kemas dialam pedoman ini senantiansa memberikan

manfaat yang setinggi-tingginya kepada banya pihak. Kritik dan saran sangat kami perlukan

dari betbagai pihak untuk kebaikan pedoman ini.

Anda mungkin juga menyukai