Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN (GDPK)


KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022-2045 (revisi 2023)

I. LATAR BELAKANG

Pandangan umum tentang penduduk dapat diartikan sebagai


kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang
tertentu membentuk interaksi sosial dalam suatu masyarakat yang
menjamin kehidupan bersama secara harmonis sesuai peraturan
perundangan yang berlaku. Sementara itu, telah dipahami bersama
bahwa kedudukan penduduk dalam pembangunan sangatlah penting
antara lain sebagai pelaku pembangunan sekaligus berperan sebagai
sasaran dari hasil pembangunan itu sendiri. Sebagai pelaku
pembangunan, penduduk mestinya dalam kondisi ideal baik kuantitas
maupun kualitasnya mampu menjamin kepastian kenyamanan dan
kesejahteraan dari berbagai aspek secara ideal. Demikian juga
penduduk akan diarahkan pada kondisi terkendali dalam aspek
kuantitas dan meningkat dalam aspek kualitas maupun
kesejahteraannya, memiliki mobilitas yang berimbang dalam data yang
baik melalui keluarga yang sehat dan harmonis.
Pembangunan di suatu wilayah akan berhasil apabila penduduk
sebagai modal dasar pembangunan memiliki kondisi yang kondusif,
tidak hanya sisi jumlahnya yang mencukupi, struktur dan
persebarannya yang menguntungkan, tetapi kualitasnya pun harus
memadai. Jumlah penduduk yang besar namun kualitasnya rendah
tidak akan dapat memberi dukungan positif pada pembangunan, yang
terjadi justru akan menjadi beban pembangunan itu sendiri. Bahkan,
bukan tidak mungkin hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai akan
sirna begitu saja apabila jumlah penduduk yang besar dan tidak
berkualitas ini dengan tingkat pertumbuhan yang tidak terkendali.
Oleh karena itu, akan sangat ideal untuk mendukung pembangunan
apabila jumlah penduduk yang ada sesuai dengan daya dukung alam
dan lingkungannya, laju pertumbuhannya terkendali yang diikuti
dengan tingginya kualitas sumber daya manusia.
Guna mengatasi masalah kependudukan di Indonesia yang
demikian kompleks, serta sebagai tindaklanjut dari keberadaan
Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pemerintah baik di level
Pusat maupun Daerah (Kabupaten) perlu menyusun Grand Design
Pembangunan Kependudukan yang dapat memberikan arah kebijakan
bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang
kependudukan.
Grand Design Pembangunan Kependudukan yang selanjutnya
disingkat dengan GDPK ini terdiri dari 5 aspek pembangunan
kependudukan sesuai dengan peraturan presiden Nomor 153 tahun
2014, yaitu:
a. Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk,
b. Grand Design Peningkatan Kualitas Penduduk,
c. Grand Design Pengarahan Mobilitas Penduduk,
d. Grand Design Pembangunan Keluarga,
e. Grand Design Pengembangan Data dan Informasi
Kependudukan terintegrasi.
Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk diarahkan
untuk mengelola pertumbuhan penduduk melalui pengendalian
kelahiran dengan cara mengoptimalkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana (KB). Pengendalian
kelahiran sendiri dilakukan melalui upaya pengaturan usia ideal
perkawinan, usia ideal melahirkan, jarak ideal melahirkan serta
jumlah ideal anak yang dilahirkan. Idealisme kuantitas penduduk
dalam suatu wilayah akan menjamin pengelolaan pembangunan lebih
baik.
Sementara Grand Design Peningkatan Kualitas Penduduk
diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan secara umum dan
pendidikan serta kesempatan kerja/berusaha. Pemerintah telah
menetapkan indikator kualitas penduduk dengan Indeks Pembangunan
Manusia dan berbagai indeks lainnya yang terkait dengan manusia di
masa kini dan masa yang akan datang.
Upaya peningkatan kualitas penduduk, dari sisi pelayanan
kesehatan perlu diupayakan meningkatkan derajat kesehatan melalui
penurunan angka kematian terutama ibu dan anak serta meningkatkan
usia harapan hidup. Sementara dari sisi pendidikan, perlu diupayakan
peningkatan kompetensi dan daya kompetisi penduduk melalui
pendidikan formal, non formal dan informal tanpa mengesampingkan
masalah kesetaraan gender. Sedangkan dari sisi kesempatan
kerja/berusaha perlu diupayakan penyediaan lapangan pekerjaan
dengan penghasilan yang layak atau kemudahan berwirausaha dengan
berbagai fasilitasi yang memberi peluang keluarga untuk
meningkatkan penghasilannya. Faktor ekonomi yang penting di
Kabupaten Sumedang adalah persoalan indeks ketahanan pangan yang
meliputi aspek ketersediaan dan keterjangkauan pangan.
Sedangkan Grand Design Pembangunan Keluarga diarahkan
untuk meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga dalam
rangka pelaksanaan 8 fungsi keluarga sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 87 Tahun 2014 serta memperkuat pengasuhan dan
penumbuhkembangan anak, peningkatan pendapatan keluarga miskin
serta peningkatan kualitas lingkungan keluarga. Pembangunan
keluarga sendiri dilakukan untuk mencapai kondisi keluarga yang
harmonis, sejahtera dan damai yang siap menghadapi perkembangan
zaman yang sangat cepat. Ketahanan keluarga diharapkan dapat
menjadi sandaran kelangsungan berkehidupan yang aman, damai dan
sejahtera. Dalam pembangunan keluarga, setidaknya mencakup upaya
mewujudkan keluarga yang bertaqwa kepada Tuan yang Maha Esa,
membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan yang sah,
membangun keluarga berketahanan, sehat, maju, mandiri dan
harmonis yang berkeadilan dan berkesetaraan gender, membangun
keluarga yang berwawasan nasional yang berkontribusi kepada
masyarakat, bangsa dan negara serta membangun keluarga yang
mampu merencanakan sumber daya keluarga.
Selanjutnya, Grand Design Pengarahan Mobilitas Penduduk
diarahkan untuk mengatur persebaran dan mobilitas penduduk secara
lebih seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung
lingkungan. Hal ini merujuk pada UU No 52 Tahun 2009 pasal 33 ayat
1 yang menyatakan bahwa Pemerintah menetapkan kebijakan
pengarahan mobilitas penduduk dan/atau penyebaran penduduk untuk
mencapai persebaran penduduk yang optimal, didasarkan pada
keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan
daya tampung lingkungan. Migrasi penduduk juga menunjukkan
adanya kualitas sumberdaya manusia dalam menempati ruang-ruang
pekerjaan yang baik di seluruh nusantara bahkan dunia.
Grand Design Pembangunan Data dan informasi
Kependudukan terintegrasi lintas sektoral diarahkan untuk
mengembangkan data kependudukan yang akurat dan dapat dipercaya,
yang terintegrasi dalam suatu sistem informasi serta dimanfaatkan
sebagai dasar perencanaan pembangunan. Informasi ini diharapkan
mudah diakses oleh para pemangku kepentingan. Kondisi ini perlu
didukung dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi tinggi, infrastruktur yang memadai serta sistem
kelembagaan yang kuat. Terbangunnya data base kependudukan yang
akurat akan memberikan banyak sekali keuntungan pada berbagai
sektor pembangunan dan pelayanan publik, termasuk untuk
kepentingan pemilu dan pilkada.
Menyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak langkah
yang perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan grand design ini,
mulai dari membentuk Kelompok Kerja (Pokja), pengesahan pokja oleh
kepala daerah, membangun diskusi terkait lima aspek kependudukan
dan menyusun GDPK yang meliputi pengendalian kuantitas penduduk,
peningkatan kualitas penduduk, persebaran dan mobilitas penduduk,
pembangunan keluarga dan pembangunan data base kependudukan
yang akurat, akuntabel dan terintegrasi dalam empat indikator.
Meskipun bukan pekerjaan mudah, penyusunan Grand Design
Pembangunan Kependudukan untuk 2022-2045 perlu dilakukan oleh
Pemerintah Daerah, agar pembangunan kependudukan memiliki arah
yang jelas, ada Peta Kerja (Roadmap) tahun-tahun penting menuju
Indonesia Emas. Oleh karena itu GDPK ini dapat dijadikan target kerja
atau hasil-hasil yang ingin dicapai, yang kemudian dapat ditentukan
Rencana Aksi Daerah (RAD) setiap tahunnya agar hasil yang
diharapkan di masa-masa mendatang dapat diwujudkan. Rencana
tersebut dapat digunakan untuk menyusun indikator lima tahun
berikutnya sampai tahun 2045 dalam rangka menuju menghadapi
bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan ilustrasi di atas maka GDPK Kabupaten
Sumedang 2022-2045 dapat dijadikan sebagai rujukan, referensi,
teknokratis dan berbagai perencanaan pemerintah daerah seperti
RPJMD, RKPD, Renstra Perangkat Daerah dan sebagainya pada setiap
pembuatan berbagai perencanaan daerah. GDPK Kabupaten Sumedang
Tahun 2022-2045 juga dapat dijadikan rujukan pula bagi kelompok
masyarakat atau ormas dalam menyusun rencana kerja yang terkait
dengan pembangunan penduduk agar kinerja bersama pentahelik
dapat berjalan secara efektif..
Pada tahun 2023 ini Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak melakukan revisi atas kajian GDPK Kabupaten Sumedang yang
disusun pada tahun 2022. Revisi ini diperlukan untuk memberi
berbagai solusi atas persoalan yang belum terinventarisir pada tahun
2022, menyempurnakan data-data yang mengalami perubahan di tahun
2023 sehingga dalam membuat roadmap pembangunan kependudukan
akan lebih sempurna, baik tahapannya maupun program yang akan
dijalankan menuju Indonesia Emas tahun 2045.

II. Maksud dan Tujuan revisi Grand Design Pembangunan


Kependudukan 2022-2045

A. Maksud disusunnya Grand Desain Pembangunan Kependudukan


(GDPK) adalah melakukan revisi untuk menyempurnakan peran
GDPK sebagai panduan dalam menyamakan langkah dan gerak
kebijakan, strategi, program dan kegiatan lintas sector untuk
pengendalian kuatitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk,
pembanguna keluarga, penataan dan pengaturan
persebaran/mobilitas penduduk serta pembangunan data base
kependudukan dalam mewujudkan Indeks Pembangunan
Berwawasan Kependudukan di Kabupaten Sumedang.

B. Tujuan revisi Grand Design Pembangunan Kependudukan


Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :

1. Memberikan arah bagi pelaksanaan pembangunan kependudukan


yang terdiri dari pengendalian jumlah penduduk,peningkatan
kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan dan
pengaturan persebaran/mobilitas penduduk serta pembangunan
data base dan administrasi kependudukan.
2. Menjadi pedoman bagi penyusunan peta jalan (roadmap)
pembangunan kependudukan agar terjadi sinergi, sinkronisasi,
efektifitas dan efisiensi.
3. Menjadi acuan bagi penyusunan rancangan atau evaluasi RPJMD
dan pedoman penyusunan renstra di tingkat dinas atau SKPD
lainnya bahkan kelompok masyarakat yang terkait dengan
pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas,
pengendalian kualitas penduduk, pengarahan mobilitas dan
pembangunan keluarga di Kabupaten Sumedang.

III. Sumber Pendanaan


Sumber Dana untuk melaksanakan kegiatan ini dibebankan
pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
( DPA-SKPD ) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Sumedang Tahun Anggaran 2023, melalui :
A. Nama Program : Pengendalian Penduduk
B. Nama Kegiatan : Penyusunan Analisis Perencanaan Pengendalian
Penduduk Belanja
C. Pelaksana : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten
Sumedang
E. Anggaran yang digunakan untuk kegiatan ini sebesar
Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah)
IV. Ruang Lingkup
Dalam penyusunan revisi Grand Design Pembangunan
Kependudukan (GDPK) ada variabel atau indikator yang diukur
terintegrasi ke dalam RPJMD Kabupaten Sumedang dan Renstra Dinas
terkait serta berbagai laporan hasil kegiatan pembangunan di
Kabupaten Sumedang yang diverifikasi dengan persepsi berbagai pihak
(stakeholder), hal ini sebagai langkah ilmiah dalam menyusun berbagai
proyeksi yang akan dihitung sampai tahun 2045 .
Indikator Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK)
mencakup 5 Aspek meliputi:
A . Kuantitas Penduduk
1. Jumlah Penduduk
2. Dependency Ratio
3. Laju Pertumbuhan Penduduk/tahun (%)
4. Angka Fertilitas Total (per wanita)/TFR
5. NRR
6. CBR
7. CPR
8. Angka kematian kasar/CDR
9. Angka Kematian Bayi/IMR
10. PUS yang umur istrinya dibawah 20 tahun
11. Unmet Need
12. MMR /Angka Kematian Ibu
B. Kualitas Penduduk
1. Perkiraan Rata-Rata Lama Bersekolah
2. Perkiraan Angka Partisipasi Murni SMA
3. Perkiraan Usia Harapan Hidup
4. Angka Melek Huruf (%)
5. Indeks Pendidikan dalam IPM (%)
6. APS 19-24 Tahun
7. Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk
8. Harapan Lama Sekolah
9. Angka Harapan Hidup
10. Daya Beli Masyarakat
11. IPM
12. APK Usia 7-12 tahun
13. APK Usia 13-15 tahun
14. APK Usia 16-18 tahun
15. APM SD/MI/Paket A
16. APM SLTP/MTS/Paket B
17 TPAK
18. TPAK Perempuan
19. TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)
20. TPT Perempuan
21. Presentase Penduduk Miskin
22. PMKS yang memperoleh bantuan sosial
23. Presentase PSKS yang berpartisipasi
24. Konsumsi Riil per kapita (000)
25. Persentase Penduduk di bawah Garis Kemiskinan (%)
C. Pembangunan Keluarga
1. Persentase Penduduk Miskin
2. Rata-rata Banyaknya anak dalam keluarga
3. Persentase Keluarg pra sejahtera
4. Angka perceraian
5. IPG (Indeks Pembangunan Gender)
D. Penataan persebaran dan Pengarahan Mobilitas Penduduk
1. Migrasi Netto antar daerah
E. Pembangunan Data dan Informasi Kependudukan
1. Periode konsolidasi ke dalam dan tertib administrasi
kependudukan
2. Periode pelayann prima administrasi kependudukan
3. Periode pengembangan masyarakat berbasis pengetahuan
4. Periode integrasi data dan informasi kependudukan dari berbagai
sumber ke dalam suatu database yang dapat diakses oleh berbagai
pihak yang memerlukan
5. Periode peningkatan pendayagunaan data dan informasi
kependudukan sebagi sistem pendukung keputusan
6. Persentase penduduk dapat menunjukan catatan sipil berupa akte
kelahiran
7. Persentase penduduk menguasai akses komputer
8. Ketepatan Waktu pelayanan adminsitrasi kependudukan
9. Pemanfaatan Jenis Data Kependudukan yang Dimanfaatkan
10. Cakupan penertiban akte kelahiran.
F. Dasar Hukum
Landasan hukum yang mendasari pelaksanaan Grand Design
Pembangunan Kependudukan Kabupaten Sumedang antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Barat (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor
8),sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1968 tentangPembentukan Kabupaten Purwakarta
danKabupaten Subangdengan Mengubah Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten
DalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (LembaranNegara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851).
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
c. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan
kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5080)
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234)
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587)sebagaimana teal dirubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
f. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4674);
g. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
h. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
i. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
j. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
k. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran
negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
l. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan.
m. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
n. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 Tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ,
Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 319, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5614)
o. Peraturan Presiden Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design
Pembangunan Kependudukan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 310);
p. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional Nomor 163 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur,
Tugas dan Fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana di Provinsi, Kabupaten dan Kota;
V. Tata cara penyelenggaraan
Adapun pelaksanaan penyusunan Grand Design Pembangunan
Kependudukan adalah :
A. Penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan
dilaksanakan oleh DPPKBP3A Kabupaten Sumedang.

B. Pelaksanaan penyusunan Grand Design Pembangunan


Kependudukan dilaksanakan selama satu bulan.
C. Dalam penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan
pihak DPPKBP3A harus melaksanakan :
1. Koordinasi dengan SKPD terkait.
2. Menyusun Tim Perumus penyusunan Grand Design
Pembangunan Kependudukan, dan menyusun tim POKJA yang
akan ditetapkan oleh kepala daerah
3. Membuat Jadwal pelaksanaan pelaksanaan kegiatan beserta
tahapan kegiatan per bulan.
4. Mengadakan Rapat – rapat atau Forum Group Discussion (FDG)
sehubungan dengan penyusunan Grand Design Pembangunan
Kependudukan, sebanyak 5 kali pertemuan.
5. Melaksanakan pengumpulan data yang diperlukan dalam
penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan
6. Sumber data yang di gunakan data sekunder yang bersumber
dari hasil sensus, survei, data BPS, data internal SKPD dan
penelitian lainnya.
7. Membuat laporan secara berkala kegiatan penyusunan Grand
Design (laporan awal, Laporan antara dan laporan Akhir)
VI. Jangka waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan, tersebut
diperkirakan selama 30 (tiga puluh) hari kalender, terhitung sejak
diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).

VII. Tenaga Kerja


Penyedia Barang/jasa harus memiliki tenaga kerja dan
pendukung yang memadai untuk pekerjaan penyusunan Grand Design
Pembangunan Kependudukan , dengan rincian sebagai berikut :
A. kualifikasi Tenaga Ahli
1. Minimal S1 (sarjana) yang berkonsentrasi di bidang
Ekonomi/Pranologi (non sertifikat) sebanyak 2 (dua) orang
berpengalaman di bidangnya minimal 2 tahun.

B. Tenaga Pendukung
Untuk tenaga pendukung ini terdiri dari 1 (satu) orang
SMA/SLTA Sederajat, sebanyak 1 orang berpengalaman minimal 1
tahun dalam survey-survey sosial dan ekonomi.

VIII. Keluaran (output)


Adapun yang menjadi output dari kegiatan ini adalah :
tersusunnya Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK),
sebagai rumusan perencanaan pembangunan kependudukan daerah
untuk jangka waktu sampai tahun 2045 dan dijabarkan dalam tahun
penting menuju Indonesia Emas yang berisi tentang kecenderungan
parameter pembangunan kependudukan, isu-isu penting pembangunan
kependudukan dan program-program pembangunan kependudukan
yang meliputi pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas
penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran dan
pengarahan mobilitas penduduk dan penataan adminisrasi
kependudukan.

IX. KUALIFIKASI PERUSAHAAN :


Memiliki klasifikasi Jasa Konsultansi Non Konstruksi Dengan kode
KBLI 70209 Dan KBLI 71209

X. PENUTUP
Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan /
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Grand Design
Pembangunan Kependudukan (GDPK) Tahun Anggaran 2023.

Sumedang, September 2023


Pejabat Pembuat Komitmen,
ttd
Hj. Ani Gestapiani,SKM.,M.A.P
NIP. 19651025 198501 2 002

Anda mungkin juga menyukai