Anda di halaman 1dari 5

Nama: Juniar Putri Anggraeni (6661220090)

Nia Adelia (6661220138)


Kelas: 3A

PENDAHULUAN

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea keempat yang bermakna tentang tujuan
negara Indonesia yaitu membentu suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan pada ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pada tujuan
Negara Indonesia, ada beberapa poin yang tertulis memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa sampai pada keadilan sosial menjadi sorotan untuk
pembangunan Indonesia sejak kemerdekaan hingga saat ini. Untuk mewujudkan tujuan Negara,
Indonesia perlu melakukan pembangunan merata dari seluruh aspek seperti sumber daya
manusia, sosial, budaya, pendidikan, teknologi, politik, ekonomi, serta infrastruktur karena
pembangunan merupakan proses perubahan yang mencakup seluruh sistem dan proses perubahan
yang direncanakan serta dilakukan secara sadar untuk memperbaiki seluruh aspek kehidupan
masyarakat. Dalam merencanakan pembangunan yang merata diberbagai daerah di Indonesia
pemerintah membuat Rencana Pembangunan dari skala jangka waktu yang berbeda-beda seperti,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RJPD) yang berorientasi untuk 20 tahun
kedepan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) yang berorientasi untuk 5
tahun kedepan. Dokumen-dokumen ini dibuat sebagai arah dan pedoman pembangunan di
Indonesia.
Perencanaan pembangunan memiliki tahap-tahap penyaringan sebelum menyusun
perencanaan pembangunan, menentukan skala prioritas pembangunan, serta menelaah dan
mengkaji isu-isu dan permasalahan di Negara dan lingkungan masyarakat. Isu pembangunan
merupakan isu yang terkait dengan pengendalian usaha (administrasi) oleh Negara atau
pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang
dianggap lebih baik dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dan Negara.
Menegenai isu pembangunan, sudah pasti berkorelasi dengan isu-isu strategis, yaitu kondisi atau
hal yang harus diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan karena memiliki dampak yang
signifikan bagi entitas seperti daerah atau masyarakat di masa mendatang. Untuk menetapkan
suatu kondisi menjadi isu strategis adalah dengan menganalisa identifikasi internal berupa
analisis permasalahan pembangunan dan identifikasi eksternal yaitu kondisi yang memberikan
peluang dan ancaman untuk pemerintah dalam perencanaan pembangunan daerah. Dengan
analisa tersebut, pemerintah dapat mengetahui isu strategis yang menjadi prioritas. Isu strategis
di Indonesia, terkhususnya di Provinsi Banten yaitu Sumber Daya Manusia yang belum
berkualitas, Pembangunan Ekonomi yang belum optimal, Lingkungan Hidup yang Belum
Optimal, Tata Kelola Pemerintahan yang Belum Optimal, serta Penataan Ruang dan
Pembangunan Infrastruktur yang belum Optimal. Sumber Daya Manusia yang belum optimal
menjadi isu strategis karena beberapa faktor seperti masih tidak meratanya pendidikan yang
berkualitas, kepedulian terhadap kesehatan masih rendah, dan kesejahteraan sosial belum
terpenuhi. Sumber Daya Manusia menjadi aspek yang sangat penting dalam pembangunan
Indonesia, atau pembangunan di suatu daerah, karena Sumber Daya Manusia merupakan peran
utama dalam pelaksana dan perealisasi tujuan serta harapan dalam pembangunan Indonesia.
Dengan memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, maka suatu daerah dapat
meningkatkan kesejahteraan sosialnya, mampu berdaya saing, dapat memenuhi kebutuhan dalam
lapangan pekerjaan, dapat memajukan daerahnya, terbentuk pola fikir yang berorientasi pada
masa depan dan dapat menerima perubahan, serta dapat ikut serta mengelola pembangunan di
Indonesia.
Pembangunan di Indonesia sudah dilakukan secara merata sejak 1967, melihat banyaknya
perubahan kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dalam
berperan membangun tata dunia yang berkeadilan. Dalam menuju 100 tahun kemerdekaan
Indonesia, bapak Presiden Joko Widodo meminta Kementrian Perencanaan dan Pembangunan
Nasional atau Bappenas untuk menyusun Visi Indonesia 2045, untuk mencapai tujuan kehidupan
berbangsa dan bernegara sesuai dengan yang tertulis pada UUD 1945. Dalam demografi global
pada tahun 2045, penduduk dunia diperkirakan akan mencapai angka 9,45 miliar dan penduduk
Asia masih menjadi yang terbesar 55%. Dalam urbanisasi dunia, penduduk dunia diperkotaan
diperkirakan akan meningkat 65% pada 2045. Pembangunan perkotaan berperan meningkatkan
daya saing, pertumbuhan ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat. Indonesia memiliki jumlah
usia produktif yang sangat banyak pada era ini, sehingga dapat diprediksi dalam periode 2015-
2045 jumlah penduduk Indonesia usia produktif besar dan mengalami bonus demografi. Dalam
Indonesia Emas 2045, akan memfokuskan pada tingkat kualitas pendidikan, kesehatan,
pembangunan ekonomi, industri, investasi, teknologi, politik yang bersih, serta pembangunan
perkelanjutan lainnya. Hal ini untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara, dengan sejahtera,
adil, dan makmur.
PEMBAHASAN

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dibutuhkannya ada sebuah


manajemen atau rencana untuk dapat mengelola sumber daya yang dimiliki agar dapat mencapai
tujuan bangsa. Salah satunya adalah adanya RPJN yang memiliki manfaat untuk cara atau proses
pencapaian visi, misi, maupun pembangunan di Indonesia. Agar dapat lebih terfokuskan kedalam
wilayah masing-masing maka dibuat juga RPJPD yang tetap mengaju kepada RPJPN. Seperti
Provinsi Banten yang memiliki RPJPD Tahun 2025-2045 yang memiliki dasar pada RPJPN
2025-2045. Pada RPJPD tersebut dijelaskan ada lima tahap, yaitu yang pertama tahap
revitalisasi. Tahap tersebut memiliki fokus untuk mengatasi permasalahan seluruh pembangunan
yang ada di Banten yang tidak hanya pada satu titik yaitu mengenai fasilitas namun juga
membicarakan mengenai pembangunan SDM sendiri, seperti peningkatan dalam pemerataan
sarana dan prasarana wilayah, peningkatan kualitas SDM yang masih rendah, menurunkan angka
pengangguran dan kemiskinan dan juga menciptakan lingkungan hidup. Lalu yang kedua, yaitu
tahap revitalisasi 2 yang dimana memiliki fokus kepada pembangunan yang sudah tersedia. Dan
tahap ketiga yaitu akselerasi yang dimana memiliki fokus pada pelaksanaan atau pemantapan
pembangunan baik dalam segi fasilitas maupun segi SDM pada Provinsi Banten. Yang keempat,
yaitu tahap akselerasi 2 yang memiliki tahap hampir sama dengan tahap akselerasi. Tahap
terakhir, yaitu modernisasi yang memiliki fokus pada kemajuan yang terjadi pada masyarakat
Provinsi Banten seperti adanya peningkatan angka kesejahteraan sosial, hingga penyelenggaran
good governance di Provinsi Banten.
Untuk mencapai keberhasilan tahap-tahap tersebut maka dibutuhkannya isu strategis agar
dapat membantu ketika adanya permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan RPJPD 2025-
2045 Provinsi Banten. Provinsi Banten memiliki macam-macam permasalahan seperti adanya
kemiskinan, tidak meratanya fasilitas maupun tempat pelayanan pemerintah. Ketimpangan
tersebut mewakili permasalahan yang ada di Provinsi Banten dikarenakan Provinsi Banten yang
memiliki kondisi wilayah yang berbeda dan terdiri dari Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota
Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang Selatan. Isu pertama dalam Provinsi Banten yaitu SDM yang masih memiliki
kualitas rendah. Dalam hal ini, SDM sangat penting untuk mencapai keberhasilan RPJPD karena
manusia adalah pelaku dalam pelaksanaan rencana ini maka dibutuhkannya ada SDM yang
memumpuni teknologi maupun SDA yang tersedia agar dapat digunakan dengan efektif. Namun
pada kenyatannya di Provinsi Banten, masih terdapat rendahnya pendidikan, bahkan angka
kesehatan yang belum menujukkan adanya kesehatan tinggi, padahal sebuah kesehatan yang
tinggi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas SDM karena pada bonus demografi
menujukkan bahwa dependency ratio sebesar 43,31% sehingga perbaikan kualitas SDM sangat
dibutuhkan yang dapat dimulai dengan adanya sosialisasi mengenai pentingnya melanjutkan
pendidikan hingga 12 Tahun, dan juga meningkatkan skill atau kompetensi yang dimiliki agar
dapat bersaing dengan SDM lainnya.
Isu selanjutnya yaitu mengenai pembangunan ekonomi yang belum optimal. Isu tersebut
memiliki fokus dimana angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten yang belum tinggi
sehingga menujukkan adanya ketimpangan di beberapa wilayah yang tersebar di Provinsi
Banten, hal tersebut juga didorong karena adanya ketidakoptimalan inovasi sehingga
produktivitas dan investasi di Banten masih rendah, karena dengan adanya daya saing yang baik
maka akan membantu mendorong iklim usaha industri sehingga akan membantu pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Banten. Berdasarkan data BPS (2022), pada Provinsi Banten menujukkan
66,6% UMKM atau koperasi yang mengalami kesulitan dalam usahanya, dikarenakan adanya
kekurangan modal dan juga ketatnya persaingan.
Isu yang ketiga yaitu lingkungan hidup yang belum optimal. Dikarenakan Banten sangat
dekat daerah laut, atau perairan maka tingkat kebencanaannya masih tinggi dan juga aspek
kualitas lingkungan yang masih rendah.
Tabel 1.1
Luas Lahan Kritis Provinsi Banten Tahun 2020

Kabupaten/ Kota Lahan Kritis Lahan Sangat Kritis


Kab. Pandeglang 64.787,11 4.900,99
Kab. Lebak 85.896,59 47.503,90
Kab. Tangerang 29,52 -
Kab. Serang 16.985,15 4.984,53
Kota Tangerang - -
Kota Cilegon 749,87 1.835,52
Kota Serang 2.167,56 -
Kota Tangerang - -
Selatan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, 2020
Kekurangan lahan dalam Provinsi Banten menjadi isu yang penting juga pemerintah
untuk cepat diselesaikan karena mengingat kualitas lahan sangat penting untuk menunjang
keberhasilan RPJPD. Lalu isu selanjutnya adalah penataan ruang dan pembangunan infrastruktur
yang belum optimal. Isu tersebut dikarenakan kondisi wilayah Provinsi Banten yang belum
merata sehingga pembangunan tersebut tidak dapat merata dan menyebabkan adanya
ketimpangan di beberapa wilayah Banten. Padahal infrastruktur sangat berpengaruh dalam
menunjang keberhasilan RPJPD. Dalam penjelasan RPJPD dan isu isu strategis yang sudah
dijelaskan di atas jika dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah daerah maka akan
berdampak positif untuk wilayah Indonesia dimana dapat mendorong terciptanya Indonesia emas
pada tahun 2045. Maka isu isu tersebut sangat penting untuk pemerintah dan masyarakat
perhatikan, karena dalam keberhasilan tujuan atau RPJPD ini dibutuhkan adanya kerjasama
antara pemerintah dan juga masyarakat sehingga akan mempermudah Indonesia untuk mencapai
Indonesia emas 2045. Tidak hanya memperhatikan mengenai pembangunan infrastruktur namun
juga pembangunan kualitas SDM sangat penting untuk diperhatikan terlebih di Provinsi Banten.
Dengan adanya kualitas SDM yang memadai maka teknologi atau SDA yang tersedia juga akan
digunakan dengan efektif dan efisien sehingga tidak adanya pemborosan untuk menuju Indonesia
emas 2045.

Anda mungkin juga menyukai