Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3 SISTEM EKONOMI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas:


Mata Kuliah: Sistem ekonomi Indonesia/ ISIP4310

Disusun oleh:

Yusti Ari’ibah (043592164)

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ-UT JAKARTA

2023
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Untuk merencanakan pembangunan ekonomi Indonesia, ada baiknya kita mencermati


beberapa dokumen yang selama ini dijadikan landasan/rujukan strategi dan kebijakannya.
Dalam GBHN termuat tentang Pola Umun dan Pola Dasar Jangka Panjang, yang
sasaran utamanya adalah “terciptanya landasan yang kuat bagi Bangsa Indonesia untuk
tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila”. Sedangkan titik berat dalam rencana penbangunan jangka panjang
tersebut adalah “pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran untuk mencapai
keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan
pokok rakyat”.
Jika kita mencermati tujuan dan sasaran pembangunan tersebut sebenarnya sangat
abstrak, sehingga tidak mudah untuk menguji apakah sasaran tersebut sudah terpenuhi atau
belum. Namun demikian dengan menggunakan berbagai indikator pembangunan
ekonomi yang umum digunakan, terlihat adanya keberhasilan pembangunan yang
signifikan dalam bidang ekonomi, misalnya:
1.Laju pertumbuhan ekonomi selama PJP I rata-rata 6,8% per tahun. 2.Penduduk miskin
berkurang, dari 40,1% awal orde baru menjadi 13,73% tahun 1993.
3.Komposisi Produk Domestik Bruto (PDB) sudah mengalami pergeseran dari dominasi
pertanian ke dominasi industri.
4.Kontribusi sektor pertanian menurun dari 49,3% (tahun 1969) menjadi hanya 18,5%
(tahun 1993).
5.Kontribusi sektor industri meningkat dari 9,26% menjadi 22,3% untuk kurun waktu
yang sama.
6.Perdagangan luar negeri meningkat pesat, ekspor meningkat 42 kali lipat dan impor
meningkat 3 kali selama PJP I tersebut.
Selain indikator tersebut, masih banyak indikator lain yang bisa dipakai sebagai
gambaran yaitu; pengendalian inflasi, konsumsi energi, cadangan devisa, investasi dan
lain-lain. Yang kesemuanya itu menunjukkan keberhasilan pembangunan ekonomi
yang baik. Namun demikian memang tidak semuanya berhasil seperti yang kita harapkan,
karena masih ada beberapa kondisi yang kurang berhasil yaitu:
1.Kesenjangan pendapatan antar masyarakat masih tinggi.

2.Hutang luar negeri meningkat.


3.Eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan sehingga merusak ekosistem 4.Pemborosan
anggaran dan korupsi yang tidak bisa dikendalikan, dan sebagainya.

Berbagai penyakit ekonomi tersebut tidak bisa dihilangkan/dikendalikan, yang akhirnya


memberi kontribusi pada runtuhnya kekuasaan orde baru (1998) dengan meninggalkan
situasi ekonomi yang dilanda krisis, yang sampai sekarang masih belum sepenuhnya
pulih. Dalam pemerintahan sekarang, sejalan dengan bergulirnya reformasi yang
dilakukan, dokumen pembangunan pun berubah.

Salah satu dokumen yang menjadi acuan dalam pembangunan jangka panjang adalah
Undang-Undang No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
terlihatvdalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang dibuat untuk periode
20 tahun ini merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan negara
Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, dalam bentuk visi,
misi dan arah pembangunan nasional.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sustainable, maka Pemerintah
dan dunia usaha harus memperkuat struktur ekonomi nasional dengan membangun
infrastruktur, mendorong investasi dan memperkuat industri pengolahan yang berbasis ekspor.
Dunia usaha harus meninggalkan ‘kebiasaan’ menjual atau mengekspor bahan mentah atau
bahan baku. Industri dalam negeri harus mengolah bahan mentah/bahan baku menjadi barang
jadi yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Di samping itu, industri harus bisa
menghasilkan barang modal.

Pemerintah juga harus mendorong UMKM agar bertumbuh dan naik kelas, mengingat
jumlah UMKM yang mencapai 99.99% dari total jumlah pelaku usaha dan menyerap 97%
tenaga kerja dunia usaha. Di samping itu, import bahan baku maupun barang modal harus
dikurangi secara siginifikan. Langkah ini sangat strategis, disamping untuk meningkatkan
industri dalam negari, mengurangi ketergantungan terhadap asing, juga untuk mengurangi
pengeluaran devisa negara sekaligus dapat menjaga stabilitas nilai rupiah dan memperkuat
fundamental ekonomi nasional.

Menurut BPS, kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 masih
didominasi pulau jawa dengan porsi 59% disusul Sumatera 21,32%, Kalimantan 8,05%,
Sulawesi 6,33%, Bali Nusra 3,06%, serta Maluku dan Papua sebesar 2,24%. Sementara itu,
masih terdapat perbedaan angka kemiskinan antara provinsi yang paling rendah angka
kemiskinannya yaitu DKI Jakarta sebesar 3,47% dengan provinsi yang paling tinggi angka
kemiskinannya yaitu Papua sebesar 27,53%. Oleh sebab itu, Pemerintah telah membangun
infrastruktur untuk mempercepat dan pemerataan pembangunan terutama di luar pulau Jawa
termasuk Papua. Infrastruktur tersebut diharapkan juga akan membuka akses wilayah dan
memperlancar distribusi dan transportasi. Diharapkan Pemerintah memprioritaskan
pembangunan daerah tertinggal, perbatasan dan terpinggir sesuai dengan Nawacita ketiga
‘Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan’

DI tahun ini dalam rangka pembangunan nasional Pemerintah menetapkan 7 Prioritas Nasional
(PN) dalam RKP 2023 sebagai upaya dalam meningkatkan pembangunan nasional, yakni PN
1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan, PN 2
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan, PN 3
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing, PN 4 Revolusi Mental
dan Pembangunan Kebudayaan, PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, PN 6 Membangun Lingkungan Hidup:
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, serta PN 7 Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Kebijakan pembangunan nasional memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan
strategis bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan
pembangonan nasional tidak hanya ditentukan oleh peran pemerintah, tetapi harus juga
didukung oleh peran swasta dan masyarakat sebagi stakeholderspembangunan.
Oleh sebabnya perencanaan pembangunan ekononi memang harus direncanakan
dengan baik dan matang supaya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia
dan juga harus ada pengawasan yang lebih efektif lagi supaya tidak terjadi kebocoran yang
merugikan rakyat banyak.
SUMBER REFERENSI:

BMP ISIP4310.” SISTEM EKONOMI INDONESIA”. Jakarta; Universitas Terbuka. Edisi 2.


Modul 7. 7.4-7.20

Wibowo Edi. “PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DI INDONESIA”.


Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. V8(1). 16-23

Kemenkeu; Dedy sasongko. (2020). “STRATEGI MEMBANGUN INDONESIA MAJU”.


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13347/Strategi-Membangun-Indonesia-
Maju.html

Bappenas. (2020). “Bappenas: Sasaran Pembangunan 2023 untuk Transformasi Ekonomi dan Bonus
Demografi”. https://www.bappenas.go.id/id/berita/bappenas-sasaran-pembangunan-2023-untuk-transformasi-
ekonomi-dan-bonus-demografi-5dSVW

Anda mungkin juga menyukai