Disusun oleh:
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT JAKARTA
2023
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Salah satu dokumen yang menjadi acuan dalam pembangunan jangka panjang adalah
Undang-Undang No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
terlihatvdalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang dibuat untuk periode
20 tahun ini merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan negara
Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945, dalam bentuk visi,
misi dan arah pembangunan nasional.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sustainable, maka Pemerintah
dan dunia usaha harus memperkuat struktur ekonomi nasional dengan membangun
infrastruktur, mendorong investasi dan memperkuat industri pengolahan yang berbasis ekspor.
Dunia usaha harus meninggalkan ‘kebiasaan’ menjual atau mengekspor bahan mentah atau
bahan baku. Industri dalam negeri harus mengolah bahan mentah/bahan baku menjadi barang
jadi yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Di samping itu, industri harus bisa
menghasilkan barang modal.
Pemerintah juga harus mendorong UMKM agar bertumbuh dan naik kelas, mengingat
jumlah UMKM yang mencapai 99.99% dari total jumlah pelaku usaha dan menyerap 97%
tenaga kerja dunia usaha. Di samping itu, import bahan baku maupun barang modal harus
dikurangi secara siginifikan. Langkah ini sangat strategis, disamping untuk meningkatkan
industri dalam negari, mengurangi ketergantungan terhadap asing, juga untuk mengurangi
pengeluaran devisa negara sekaligus dapat menjaga stabilitas nilai rupiah dan memperkuat
fundamental ekonomi nasional.
Menurut BPS, kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 masih
didominasi pulau jawa dengan porsi 59% disusul Sumatera 21,32%, Kalimantan 8,05%,
Sulawesi 6,33%, Bali Nusra 3,06%, serta Maluku dan Papua sebesar 2,24%. Sementara itu,
masih terdapat perbedaan angka kemiskinan antara provinsi yang paling rendah angka
kemiskinannya yaitu DKI Jakarta sebesar 3,47% dengan provinsi yang paling tinggi angka
kemiskinannya yaitu Papua sebesar 27,53%. Oleh sebab itu, Pemerintah telah membangun
infrastruktur untuk mempercepat dan pemerataan pembangunan terutama di luar pulau Jawa
termasuk Papua. Infrastruktur tersebut diharapkan juga akan membuka akses wilayah dan
memperlancar distribusi dan transportasi. Diharapkan Pemerintah memprioritaskan
pembangunan daerah tertinggal, perbatasan dan terpinggir sesuai dengan Nawacita ketiga
‘Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan’
DI tahun ini dalam rangka pembangunan nasional Pemerintah menetapkan 7 Prioritas Nasional
(PN) dalam RKP 2023 sebagai upaya dalam meningkatkan pembangunan nasional, yakni PN
1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan, PN 2
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan, PN 3
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing, PN 4 Revolusi Mental
dan Pembangunan Kebudayaan, PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, PN 6 Membangun Lingkungan Hidup:
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, serta PN 7 Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
Kebijakan pembangunan nasional memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan
strategis bagi pencapaian tujuan-tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan
pembangonan nasional tidak hanya ditentukan oleh peran pemerintah, tetapi harus juga
didukung oleh peran swasta dan masyarakat sebagi stakeholderspembangunan.
Oleh sebabnya perencanaan pembangunan ekononi memang harus direncanakan
dengan baik dan matang supaya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia
dan juga harus ada pengawasan yang lebih efektif lagi supaya tidak terjadi kebocoran yang
merugikan rakyat banyak.
SUMBER REFERENSI:
Bappenas. (2020). “Bappenas: Sasaran Pembangunan 2023 untuk Transformasi Ekonomi dan Bonus
Demografi”. https://www.bappenas.go.id/id/berita/bappenas-sasaran-pembangunan-2023-untuk-transformasi-
ekonomi-dan-bonus-demografi-5dSVW