BAB IV
Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk menyelesaikan masalahmasalah pembangunan yang ditemukan di
daerah. Pada Bab 2 dan 3 dokumen ini telah
disajikan gambaran umum daerah dan gambaran keuangan daerah. Belum semua potensi sumberdaya Kota Bukittinggi
dapat optimal dimanfaatkan selama tiga periode RPJMD sebelumnya, sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembangunan jangka panjang yang ditetapkan dalam RPJPD 2006-2025. Hal itu juga diperlihatkan oleh hasil Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tahun 2020. RPJMD periode 2021-2026. Sehubungan dengan itu, maka permasalahan
pembangunan Kota Bukittinggi akan dirumuskan pada bab ini.
Tujuan perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kinerja pembangunan daerah pada masa lalu. Berdasarkan identifikasi
permasalahan pembangunan di Kota Bukittinggi maka akan dilakukan pengelompokan berdasarkan 3 bidang
pembangunan Yaitu
4.1.1 Permasalahan Pembangunan Secara Makro Berdasarkan identifikasi permasalahan pembangunan secara makro di
Kota Bukittinggi maka dilakukan pengelompokan berdasarkan 3 bidang pembangunan yaitu bidang Ekonomi, Sumber
Daya Manusia dan Tata Kelola Pemerintahan.
1. Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Tidak berbeda dengan Kabupaten/ Kota lain di Indonesia, pandemi Covid-19
berdampak besar terhadap ekonomi Ekonomi Kota Bukittinggi. Pertumbuhan ekonomi Kota Bukittinggi tahun 2020
terkoreksi sampai ke angka -1,74 persen dari 5,88 pada tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan ekonomi Kota Bukittinggi
tahun 2020 ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020 sebesar -1,60% dan berada
pada urutan ke 16 se-Kabupaten
2.Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Beroperasinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bukittinggi telah
memberi dampak baik terhadap penanganan pandemi covid 19 di Kota Bukittinggi terutama untuk pasien yang
membutuhkan penanganan rawatan. Demikian juga jika mengamati Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat Kota
Bukittinggi yang sudah mencapai 74,34 tahun, angka ini tertinggi diantara Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat,
bahkan jauh lebih tinggi dari Angka Harapan Hidup Provinsi Sumatera Barat sebesar 69,47 tahun.
4.1.2 Permasalahan Pembangunan Berkaitan dengan Urusan Pemerintah Daerah
Perumusan permasalahan pembanguna Berkaitan dengan urusan pemerintah daerah bertujuan untuk merumuskan
program pembangunan daerah pada 5 (lima) tahun yang akan datang. Penyajian permasalah pembangunan berdasarkan
urusan pemerintah daerah dikelompokkan atas permasalahan pembangunan urusan pemerintahan wajib berkaitan
dengan pelayanan dasar, permasalahan pembangunan urusan pemerintahan wajib tidak berkaitan dengan pelayanan
dasar, permasalahan pembangunan urusan pilihan dan permasalahan urusan pendukung, penunjang, dan pengawas
pemerintahan. Permasalahan Pembangunan Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1. Angka Partisipasi Murni (APM) dan angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan belum mencapai 100 persen (APM SD/MI
sebesar 99,38 persen dan SMP/MTs sebesar 81,46 persen, dan APK SMP/MTs 84,76% tahun 2020)
2. Angka partisipasi kasar PAUD masih rendah (APK PAUD dibawah 50 persen tahun 2020)
3. Kondisi bangunan sekolah kondisi baik (sudah mencapai 98,46 persen bangunan SD/MI berkondisi baik dan 93,33
persen bangunan SMP/MTs berkonsidi baik pada tahun 2020)
4. Kualitas penyelenggaraan pendidikan belum optimal (terdapat 4 SD/MI belum terakreditasi minimal B, dan 2 SMP/MTs
belum terakreditasi minimal B pada tahun 2019)
5. Belum semua anak usia 13-15 tahun terserap pada SMP/MTs (APS SD/MI sebesar 99,90 dan SMP/MTs sebesar 98,40
tahun 2020)
Dengan mempedomani permasalahan pembangunan dan faktor-faktor strategis jangka panjang di Kota Bukittinggi maka
teridentifikasi beberapa isu strategis. Isu-isu strategis pada dasarnya menyangkut dengan kondisi dan aspek penting dan
strategis serta menentukan arah pembangunan jangka panjang Kota Bukittingi sampai dengan berakhirnya periode RPJPD
pada Tahun 2025. Karena isu-isu tersebut merupakan kondisi yang mendasar dan menentukan pencapaian tujuan
pembangunan, oleh karena itu penyajian analisis ini menjelaskan butir-butir masalah pokok pembangunan dan isu-isu
strategis. Analisis terhadap isu strategis yang ditetapkan dijabarkan sebagai berikut :
Pemahaman agama dan budaya untuk meningkatkan akhlak dan moral masyarakat kota menjadi isu strategis yang sangat
penting dimasa mendatang. Sebab, meskipun selama ini kegiatan agama dan budaya tumbuh dan berkembang dengan
baik, namun dalam implementasinya terlihat belum mampu untuk meningkatkan akhlak dan moral semua masyarakat.
Aspek ini perlu diberikan penekanan dan perhatian utama guna dijadikan dasar untuk menyusun strategi dan kebijakan
pembangunan daerah yang baik dalam rangka mewujudkan Kota Bukittinggi sebagai kota terkemuka berbasis sumber
daya manusia yang agamais sebagaimana diharapkan masyarakat dalam jangka Panjang
4.2.3. Sasaran-Sasaran Pembangunan yang Belum Dapat Dipenuhi pada Masa RPJMD Sebelumnya
Evaluasi terhadap kinerja penyelanggaraan RPJMD Tahun 2016-2021 menjadi salah satu dasar analisa isu strategis
Rancangan Awal RPJMD Tahun 2021-2026.
Beberapa sasaran pembangunan yang belum optimal pencapaiannya diuraikan sebagai berikut :
1.Pencapaian RTH Kota
Luas RTH publik yang seharusnya tersedia dibandingkan dengan luas Kota Bukittinggi adalah 5.047.800 m2, sedangkan
luas RTH publik pada akhir tahun 2020 adalah 3.924.200 m2 (78% dari target). Oleh karena itu, masih terdapat
kekurangan RTH publik sekitar 1.123.600 m2 atau sekitar 22% dari target yang diamanatkan oleh undang-undang.
Penyebab tidak tercapainya target capaian persentase RTH Publik dikarenakan kawasan yang seharusnya menjadi RTH
dalam kondisi terbangun sehingga hal ini menjadi kendala dalam penambahan luas kawasan RTH. Disamping itu, lahan
untuk pembangunan dan penambahan luas RTH yang sulit disediakan di Kota Bukittinggi.
Penentuan isu strategis di dalam laporan KLHS dilakukan dari 3 (tiga) sumber, yakni (1) Rumusan Isu Strategis Berdasarkan
Konsultasi Publik, (2) Rumusan isu strategis dari Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH), dan (3)
Rumusan Isu Strategis dari Capaian Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sesuai Perpres No. 59/2017.
Berikut diuraikan isu strategis tersebut.4.2.5. Penetapan Isu Strategis Berdasarkan faktor pertimbangan di atas, maka
penetapan isu strategis RPJMD Kota Bukittinggi menggunakan kriteria sbb :
a. Memiliki pengaruh yang besar dan signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional, propvinsi dan
daerah Kota Bukittinggi;
d. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap Pembangunan daerah; Setelah menganalisis isu strategis dari dinamika
internasional, nasional, dan regional serta isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah lainnya yang mempengaruhi
Kota Bukittinggi maka ditetapkan isu strategis Kota Bukittinggi, yaitu :
Strategi yang ditetapkan merupakan rangkaian tahapan atau langkah berikan grand design perencanaan pembangunan
untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap Misi pembangunan Kota Bukittinggi. Rumusan strategi berupa pernyataan
yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai, yang selanjutnya membutuhkan arah kebijakan untuk
memperjelas bagaimana stragtegi akan dilaksanakan
Adapun strategi yang dipilih dalam upaya mencapai visi, misi dan tujuan pembangunan kota bukittinggi adalah terlihat
dalam tabel-tabel berikut :
Strategi ; Percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid,Mengembangkan dukungan untuk meningkatkan skala
usaha mikro,Meningkatkan Peran Koperasi untuk kesejahteraan anggota,dll
Strategi ; Mengembangkan insentif dan disinsentif dalam pengelolaan sampah,Meningkatkan kapasitas pengelolaan
sampah,Internalisasi budaya 3R
Strategi; Meningkatkan olahraga prestasi tingkat propinsi dan nasional,Menumbuhkan dan mengembangkan bakat
olahraga sejah usia muda,Memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya kelompok olahraga,Membiasakan kegiatan olah
raga,dll
Misi 5 Hebat dalam Tata Kelola Pemerintahan
Strategi; Meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender ,MenIngkatkan kesempatan perempuan dalam kehidupan sosial
ekonomi dan politik ditengah masyarakat,dll
Strategi; Meningkatkan kesadaran dan manfaat konsumsi beras organik,Mengarusutamakan bercocok tanam secara
organic,dll
Sementara itu, pada setiap strategi yang dipilih, dirumuskan pula arah kebijakan seperti terlihat pada tabel 6.2.
Program Pembangunan Daerah dikembangkan sesuai dengan arah kebijakan yang telah disusun sebagaimana terlihat
dalam tabel 6.3.
BAB VII
Dalam bab ini akan diuraikan program yang menjadi tanggungjawab perangkat daerah yang dibagi dalam setiap urusan
penyelenggaraan pemerintahan Dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawab daerah,
Pemerintah Kota Bukittinggi menyusun program sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah secara konsisten untuk
melaksanakan amanat Perundang-undangan dengan mengalokasikan anggaran untuk menunjang urusan wajib pelayanan
dasar yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal.
Dalam perencanaan kinerja program, korelasi antara aspek strategis dan operasional menjadi tuntutan yang tidak dapat
diabaikan. Aspek strategis dituangkan dalam tujuan dan sasaran daerah, pada aspek operasional kinerja
diimplementasikan dalam program-program yang dilaksnakan oleh Perangkat Daerah. Program dikategorikan strategis
atau prioritas jika terkait langsung visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan, RPJMD RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2021-2026 VII - 2 sedangkan program yang tidak terkait
langsung dikategorikan sebagai program pendukung (supporting). Program-program tersebut disertai dengan kebutuhan
pendanaan indikatif kegiatan dan target kinerja terukur yang kemudian dijabarkan ke dalam dokumen Rencana Strategis
Perangkat Daerah (RENSTRA PD). Pendanaan kegiatan disusun menggunakan prediksi kebutuhan belanja Perangkat
Daerah berdasarkan target kinerja yang harus diwujudkan serta dengan mempertimbangkan persentase total belanja
pada pengeluaran setiap Perangkat Daerah beberapa tahun sebelumnya. Sehingga persentase tersebut dapat dijadikan
pagu pengeluaran khususnya untuk urusan strategis berapapun perubahan pengeluarannya.
Adapun Proyeksi Belanja Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2021-2026 disajikan pada Tabel 7.1. Sedangkan pada Tabel 7.2
disajikan Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Pemeritah Kota Bukittinggi.