Oleh
Kelompok 11 :
Puji syukur kami ucapkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karna rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “fisher mencari rantai yang hilang
dalam makro ekonomi ”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irwan Muslim, S.
E.,M.P yang telah memberikan tugas terhadap kami sehingga kami mendapatkan pengetahuan
baru. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna karena adanya keterbatasan
ilmu dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati. Kami berharap semoga makalah ini dapat
membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat kita masuk ke abad 20, ada satu kesulitan terakhir yang harus diatasi -memahami peran penting dari
uang dan kredit dalam perekonomian.
Sejauh ini para teoritisi ekonomi telah mengembangkan banyak pengertian tentang mikroekonomi
(ekonomi mikro), yakni bagaimana harga individu dan kuantitas barang ditentukan. Setiap hari, di ruang
kuliah, para pengajar selalu berteriak-teriak "Penawaran dan permintaan, penawaran dan permintaan!"
Secara lebih spesifik, harga dan output didasarkan pada tindak- an konsumen dan produsen individual.
Menurut revolusi marginalis, harga ditentukan oleh jumlah barang yang tersedia dan intensitas
permintaan konsumen untuk barang tersebut, berdasarkan pada utilitas marginalnya bagi konsumen.
Para ekonom juga telah mengembangkan pemahaman yang canggih tentang makroekonomi (ekonomi
makro), yaitu Lagaimana ekonomi bekerja secara keseluruhan. Sebagian besar mendukung model klasik
liberalisme ekonomi dan peran positif tabungan dan investasi modal untuk memaksimal- kan kekayaan
negara.
BAB II
PEMBAHASAN
TETAPI ada yang hilang dalam kotak alat ekonom-misteri uang Mema hami peran uang dan kredit, darah
kehidupan ekonomi, adalah person kaitan antara mikro dan makro yang belum terpecahkan."
Ide komoditas uang sebagai medium pertukaran adalah salah temuan terbesar manusia. Berbeda dengan
komoditas lainnya, uang tak pernah dikonsumsi. Ia berfungsi sebagai medium pertukaran untuk membe
barang, dan sebagai penyimpan nilai, dipakai untuk membeli dima depan. Para ekonom di Eropa dan
Amerika Serikat melihat uang sebagai suatu yang sama sekali berbeda dengan komoditas lainnya dan
tidak berp untuk memasukkan uang ke dalam teori analisis marginal. Uang dan "ting harga" dianalisa
secara terpisah dari aspek ekonomi pasar lainnya.
ASAL-USUL UANG
Dari mana asalnya uang! gustav schmoller dan anggota aliran sejarah jerman lainnya memandang uang
sebagai kategori terpisah dari analisis ekonomi lainnya. mata uang seperti mark jerman dan pound inggris
bukan barang atau jasa, tetapi sekadar ciptaan negara untuk memfasilitasi perda gangan, menciptakan
kekayaan, dan membiayai kerja publik. akan tetapi carl menger, musuh menentang tesis ini. "asal-usul
uang", tulis menger, adalah "sepenuhnya alamiah (natural) dan karena itu berasal dar peraturan
perundang-undangan yang langka. uang bukan ciptaan negara. ia adalah produk dari undang-undang
legislatif" (menger 1976: 262). dia menunjukkan bahwa di pasar yang alamiah, uang muncul sebagai
komoditas spesifik, khususnya berbentuk emas dan perak, yang tahan lama, tidak mudah r
usak, dapat dikenali, dan stabil ini semua merupakan ciri-ciri yang bak untuk medium
pertukaran.
Akhirnya, ada persoalan perbankan. Perbankan yang "liar" dan kacau memperparah gejolak bisnis ini.
Beberapa ekonom mensyaratkan agar bank harus mempertahankan 100 persen cadangan mata uang untuk
simpanan mereka, atau bahkan menarik semua mata uang kertas. Yang lainnya mene- kankan bahwa bank
sentral perlu mengatur bank swasta dan pengeluaran kredit. Jadi, isu perbankan dan kredit menjadi
perhatian utama para ekonom dan legislator.
FISHER: PENDIRI ALIRAN MONETARIS
KRISIS finansial dan ekonomi di abad 19 menimbulkan persoalan serius tentang peran uang dan kredit.
Apa standar moneter yang ideal? Sistem perbankan apa yang sehat? Apakah sistem kebebasan alamiah
Adam Smith pada dasarnya tidak stabil?
Banyak ekonom berusaha mengungkapkan misteri uang dan perbankan, tetapi tak ada yang
menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari Jawabannya ketimbang Irving Fisher (1867-1947),
profesor ekonomi Yale dan pendiri aliran "monetaris". Mulai dari James Tobin sampai Milton Friedman,
para ekonom besar telah memuji Eisher sebagai sesepuh makroekonomi moneter dan salah seorang ahli
teori terbesar di bidangnya. Mark Blaug menyebutnya "salah satu ekonom Amerika terbesar dan paling
memi kat yang pernah hidup" (Blaug 1986: 77). Seluruh kariernya, baik sebag profesor maupun personal,
dicurahkan untuk mengkaji soal uang. Uang adalah darah dan pikirannya. Dia menciptakan Teori
Kuantitas Uang dan dia kelak dituduh sebagai orang yang percaya bahw "yang penting hanyalah uang".
IRVING FISHER YANG PENUH AMBISI
IRVING FISHER lahir di New York pada 1867, dan dia tahu bahwa dirinya adalah "orang besar"
(Tobin 1987: 371). Putra dari pejabat Kongres, Irving mem bawa semangat puritanisme New England dan
evanglisme di sepanjang hidupnya. Dia masuk ke Yale College, almamater ayahnya, dan lulus pada 1889.
Dia juga terpilih menjadi anggota Order of Skull and Bones.
Fisher mengajar matematika di Yale. Pada 1893, pada usia 26 tahun, dia menikahi Margie Hazard, dan
dikaruniai dua putra dan satu putri. Perni kahan mereka cukup bahagia.
Minat profesionalnya adalah ekonomi moneter. Pada 1895 Fisher me nyajikan papernya di hadapan
pertemuan American Economic Association Judulnya adalah "The Relation of Change in the Volume of
Currency to Prosperity". Uang akan menjadi perhatian utama Fisher seumur hidup.
TERKENA PENYAKIT MEMATIKAN
PADA 1898, di usianya yang ke-31, Irving Fisher mengawali kariernya yang wah Sehat, kuat, pengantin
baru, dan baru saja dipromosikan menjadi profesor penuh di jurusan ekonomi politik di Yale, profesor
muda ini sedang mikmati hidup
Kemudian dia menerima kabar tragis. Fisher didiagnosa menderita ruberkulosis (TB) yang pada saat itu
sama saja seperti mendapatkan hukuman mari. Hanya sedikit orang yang bisa sembuh dari penyakit ini.
Ayahnya meninggal karena TB empat belas tahun sebelumnya. Dokter yang memeriksa Faber sangat
terguncang oleh temuan diagnosis itu sehingga dia tak berani menatap wajah Fisher secara langsung, dia
menyampaikan kabar itu kepada strinya yang penyabar.
FISHER BERJUANG MELAWAN PENYAKIT
FISHER bertekad untuk mengalahkan penyakit TB yang "tidak bisa disembuhkan". Satu-satunya obat
yang saat diketahui adalah banyak menghirup udara bersih dan menjalani hidup yang sehat. Dia menyepi
ke New York; menghabiskan waktu setahun di Colorado Springs; dan akhirnya pindah ke Santa Barbara,
California.
Di Colorado dia bertemu dengan orang yang tak akan pernah dilupakan- nya-Roger W. Babson. Orang
ini mempunyai banyak kesamaan dengan Fisher. Dia juga menderita TB, dan keduanya menyukai
ekonomi dan pasar saham. Mereka mencari cara menyembuhkan TB, dan keduanya berjuang agar sehat
dengan menjalani hidup di alam terbuka. Keduanya kemudian banyak menulis tentang topik keuangan
dan moneter.
SOSOK YANG ANEH
FISHER adalah orang yang eksentrik. Dis sangat berdisiplin dalam segala hal. Dia berhasil bertahan
hidup meski terkena TB, dan ini mengubah seluruh pandangan hidupnya. Perjuangan hidup dan matinya
menyebabkan dia mengampanyekan kehidupan di alam, udara bersih, diet dan gizi, olahraga, tidak
merokok, dan anti minuman keras.
Dia biasa bangun jam tujuh pagi, berlari-lari keliling perumahan, dan kemudian sarapan dengan buah,
roti panggang, dan susu. Dia tidak merokok, minum alkohol, kopi, atau teh. Dia tak mau makan coklat
atau menggunakan merica. Dia mengikuti diet ketat, banyak makan pisang dan kacang, da jarang makan
daging.
Dia aktif mendukung perdamaian dunia, Liga Bangsa-Bangia, 100 persen cadangan simpanan
perbankan, liga antimerokok, dan eugenic. Dia percaya pada kemurnian rasial dan menentang pernikahan
antar-ras. Dia mengabdi kepada gereja di sepanjang hayatnya, meksipun agama tak pemah menjadi
perhatiannya.
Fisher setia kepada istrinya, Margie, dan memperlakukannya sebaga cekan intelektualnya yang setara.
Saat bepergian, dia tak pernah melewatan satu hari tanpa menulis surat, menelepon atau mengirim
telegram kepada istrinya.
Tragedi tragedi dalam hidupnya, seperti penyakit TB, sering memengaruhi kariernya. Pada musim semi
1918, putri tertuanya berpacaran dengan tentara yang akan pergi ke Prancis. Fisher mendesak agar
putrinya segera menikahinya sebelum dia pergi, dan di bawah tekanan sosial mendadak putrinya terkena
gangguan syaraf. Dia tak pulih selama berbulan-bulan. Dia meninggal di rumah sakit hanya seminggu
sebelum Fisher memberikan pidato pengangkatannya sebagai Presiden American Economic Association.
Fisher membenci perang, dan setelah kematian putrinya, dia bertambah gigih dalam perjuangannya demi
kedamaian dunia dan mendukung Liga Bangsa-Bangsa.
FISHER MENULIS LEBIH DARI 30 BUKU
FISHER adalah penulis yang berbakat. Di bidang ekonomi, dia menulis tentang modal dan bunga,
standar moneter baru, lingkaran bisnis, angka indeks, dan dollar. Dalam setiap tulisannya dia
mengeksplorasi peran uang. Ekonomi moneter adalah topik favoritnya, dan stabilitas harga adalah tujuan
kebijakannya.
FISHER MENCIPTAKAN ROLODEX DAN MENJADI JUTAWAN
IRVING FISHER juga ahli alat, selalu mencari cara baru untuk menjadi kaya. Dia senang menciptakan
alat-alat kecil saat di sekolah, tetapi terobosan terbesarnya muncul pada 1910 saat dia menemukan sistem
kartu indeks Mengelola kartu file indeks selalu menjadi tugas yang membosankan, sampai Fisher
kemudian menemukan pemecahannya: buat semacam lekukan bawah kartu indeks dan masukkan kartu
pada sebatang logam tipis melalui lekukan itu. Rolodex pun lahir.
Sekarang jutaan orang menggunakan Rolodex, khususnya yang berjenis melingkar Fisher mendapatkan
paten untuk Rolodex pada Desember 1912, tetapi dia tak mendapatkan perusahaan yang mau membuat
dan memasarkanı alat ini. Dia mendirikan perusahaan sendiri, Index Visible Company, dan mulai menjual
temuannya pada 1913.
THE ORACLE OF WALLSTREET
STATUS jutawan Fisher membuatnya dijuluki oracle of Wall Street" (si bijak dari Wall Street) pada era
1920-an. Pandangannya tentang pasar saham dan ekonomi sering dikutip dalam koran New York.
Bersama Profesor Wesley C. Mitchell dari Columbia, dia menjadi pendukung utama optimisme "Era Baru
Roaring Twenties, men- jadi salah satu tokoh dunia baru yang lebih baik.
FISHER VERSUS BABSON
PADA masa kejatuhan 1929 Fisher secara terang-terangan bermusuhan dengan kawannya, Roger
Babson, dalam soal arah pasar. Babson pernah mem- peringatkan sejak 1926 bahwa Wall Street akan
seperti gelem- bung air, dan suatu ketika akan pecah (crash). Ketika Babson memperingatkan investor
pada September 1929 bahwa crash akan segera terjadi, Fisher mengatakan kepada koran-koran New
York, "Mungkin ada resesi dalam harga saham, tetapi tidak akan sampai terjadi crash."
Selama hampir dua bulan, Fisher tampaknya lebih benar pendapatnya ketimbang Babson. Meskipun
harga saham bergejolak pada masa ini, crash tidak terjadi. Pada Senin, 16 Oktober 1929, dua minggu
sebelum crash, Fisher membuat ramalan yang meleset, yakni "harga saham telah mencapai ketinggian
tetap (Skousen 1993: 252-53).
FISHER MENGHADAPI KEBANGKRUTAN
SAYANGNYA, Fisher salah besar. Meskipun dia percaya pada program Presiden Herbert Hoover untuk
menenangkan gejolak di pasar saham, angka industrial Dow jatuh lagi 200 poin sebelum mencapai dasar
pada poin 40 tahun 1932. Nilai saham rata-rata jatuh 90 persen sepanjang gejolak 1929. 1932. Portofolio
milik Fisher di Wall Street langsung susut nilainya.
Selama 1930-an, Fisher yang berusia enam puluh tahun hanya meng satu kelas setahun di Yale, dan
menghabiskan sisa waktunya sebagai pemba dan perintis ekonomi. Pasar saham pulih, tetapi tidak
demikian halnya dengan kondisi keuangan Fisher. Keuangan Fisher tak membaik setela peristiwa crash,
dan dia harus menanggung banyak utang, aset yang meros nilainya, dan perjuangan melelahkan melawan
otoritas pajak federal yang mempermasalahkan pendapatan sebelumnya.
FISHER MENINGGAL SEBAGAI ORANG YANG BANGKRUT
PADA 1935 Fisher harus pensiun dari Yale. Karena tak mampu membayar hipotek untuk rumahnya,
Yale setuju untuk membeli rumah itu dan kemu- dian menyewakannya kembali kepada Fisher dengan
perjanjian sewa untuk seumur hidup. Menjelang 1939, dia meminjam lebih dari $750.000 kepada adik
iparnya, yang tak pernah dilunasinya. Pada 1940, istrinya tercinta me- ninggal, dan dia menghabiskan
waktu berbulan-bulan bepergian tanpa mem- bawa kopor. Dia mencari cara untuk menjadi jutawan
kembali, tetapi usaha- nya gagal. Dia menemukan kursi berkaki tiga yang bisa dilipat dan mencoba
menjualnya ke Sears Roebuck, namun ditolak. Akhirnya, pada 1947 dia kalah melawan kanker yang
dideritanya dan meninggal.
MODEL MONETER FISHER: APANYA YANG SALAH?
MESKIPUN kekayaannya membuat dirinya tak melihat adanya badai keuangan yang mendekat,
kegagalan Irving Fisher untuk mengantisipasi kejatuhan finansial terbesar di abad 20 ini tidak disebabkan
oleh kepentingan- nya di pasar modal. Sebaliknya, ini disebabkan visi moneternya yang tidak lengkap.
Kekurangannya adalah pendekatan "makronya" yang berlebihan ter- hadap teori moneter. Dia tak mau
melihat pada dinamika di dalam ekonomi moneter Jika membahas uang, Fisher mengabaikan teori
perilaku individu dan mikroekonomi. Sebaliknya, dia memandang uang melalui kacamata agregat yang
luas. Dia mengukur output industri negara, tetapi tidak melihat pada naik-turunnya pasar dan industri.
Fisher cenderung untuk melihat secara umum dan enggan serpisah-pisah. Ringkasnya, dia tidak
memahami ketidakseimbangan struk tural yang serius di dalam ekonomi dan sistem perbankan.
KEGAGALAN Irving Fisher untuk meramalkan bencana moneter bear dalam sejarah ini memaksa para
ekonom mencari teori makroekonomi baru. Sebelum kita membahas teori-teori baru yang dikembangkan
sepanjang 1930- an, kita harus menengok pada rival utama teori Fisher, yakni teori moneter yang
berkembang di Benua Eropa-karya Ludwig von Hayek dan Friedrich Hayek dari Austria. Mises dan
Hayek, dengan bersandar pada teori moneter Knut Wicksell dan rekannya, mampu mengantisipasi krisis
1929-32 danı memberikan solusi yang lebih lengkap untuk mata rantai yang hilang dalam moneter.
Mises, Hayek, dan Wicksell adalah subjek Bab 12.