Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ISLAM DAN EKONOMI

KELOMPOK 2 :

AISIYAH RAHMA (0503182182)

KHOMISAH (0503183324)

MAULANA ISKANDAR (0503183249)

MUHAMMAD HAMZAH (0503182175)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2018/2019

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya makalah Pengantar Ilmu Ekonomi dengan judul makalah Islam dan Ekonomi ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah Islam dan Ekonomi ini, terkhusus kepada Bapak Fauzi Arif Lubis,
MA selaku dosen Pengantar Ilmu Ekonomi. Kami menyadari di dalam makalah ini jauh dari
kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata kami mengharapkan makalah Islam dan Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Medan, 17 September 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I :

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….4
C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………………....4
BAB II
A. Pengertian Ilmu Ekonomi…………………………………………………………….….5
B. Masalah Ilmu Ekonomi……………………………………………………………….….7
C. Filosofi Ekonomi Islam…………………………………………………………………..9
D. Pembagian Ilmu Ekonomi…………………………………………………………....…12
E. Mazhab- Mazhab Dalam Ilmu Ekonomi……………………………………………..…16
BAB III
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...……19

DAFTAR PUSTAKA…….…………………………………………………………….20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya.
Mulai dari perilaku masyarakat sebagai pelaku ekonomi, hingga sistem ekonomi yang
mengaturnya. Islam dengan ekonomi adalah dua hal yang erat kaitannya. Islam adalah agama
sempurna yang tidak hanya mengatur tentang akidah dan ibadah, tetapi juga agama yang
memberikan landasan bagi umatnya dalam mengambil keputusan, termasuk yang berkaitan
dengan perekonomian seperti perdagangan/niaga, sewa-menyewa, gadai, utang-piutang.
Landasan itu diambil dari sumber umat muslim yaitu Al Qur’an, hadist dan juga Ijma para
ulama. Maka, di makalah ini akan di jabarkan mengenai hubungan Islam dengan Ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ilmu ekonomi ?
2. Apa saja masalah dalam ilmu ekonomi ?
3. Apa filosofi ekonomi islam ?
4. Apa pembagian ilmu ekonomi ?
5. Apa saja mahzab dalam ilmu ekonomi ?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui hubungan antara islam dengan ekonomi
2. Untuk mengetahui masalah dalam ilmu ekonomi
3. Untuk mengetahui filosofi ekonomi islam
4. Untuk mengetahui pembagian ilmu ekonomi
5. Untuk mengetahui mahzab mahzab dalam ilmu ekonomi

4
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI

Karena ilmu ekonomi memiliki bahasan yang luas, maka banyak definisi dari ilmu ekonomi,
berikut beberapa diantaranya :

 Profesor P.A. Samuelson, ahli ekonomi dunia memberikan definisi ilmu ekonomi
secara berikut :
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu- individu dan masyarakat membuat
pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas,
tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa
dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat.
 Menurut Wikipedia, ilmu ekonomi memiliki definisi sebagai berikut :
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Ilmu ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-
barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan) serta berbagai
hal mengenai pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga.

 Menurut Adam Smith

Ilmu ekonomi merupakan ilmu secara sistematis memprlajari tingkah laku manusia dalam
usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan
tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari tentang interaksi
masyarakat dalam kehidupan guna memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan
memanfaatkan sumber daya yang terbatas.

5
Dalam islam sendiri ilmu ekonomi sangat erat kaitannya. Pada dasarnya definisi antara
ilmu ekonomi dengan ilmu ekonomi islam tidak jauh berbeda, berikut beberapa definisi ilmu
ekonomi islam :
 Pengertian Ekonomi Islam menurut Bahasa
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
 Pengertian Ekonomi Islam menurut Istilah
Pengertian ekonomi Islam adalah segala aktivitas perekonomian beserta aturan-
aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.
 Muhammad Abdul Manan

Ilmu ekonomi islam adalah cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi masyarakat yang diangkat dari nilai-nilai islam. Beliau mengatakan bahwa
ekonomi islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap yang didasarkan pada
empat bagian nyata dari pengetahuan, yaitu Alquran, sunnah, ijma dan qiyas.

 Menurut M.M. Matewally

Pengertian Ekonomi Islam ialah ilmu yang mempelajari perilaku muslim dalam suatu
masyarakat islam yang mengikuti Alquran, Sunnah, Qiyas dan Ijma. Beliau memberikan alasan
bahwa dalam ajaran islam tersebut, perilaku seseorang dan masyarakat dikendalikan ke arah
bagaimana memenuhi kebutuhan dan menggunakan sumber daya yang ada.

 Menurut M. N. Siddiqi

Pengertian Ekonomi Islam ialah "pemikir muslim" respon terhadap tantangan ekonomi
zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Alquran dan sunnah serta dengan alasan
dan pengalaman

Dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi islam ialah ilmu yang memperlajari tentang
perekonomian yang dalam segala aktivitasnya didasarkan pada ajaran islam yang bersumber dari
Al Qur’an, Hadist dan Ijma para ulama.

6
B. MASALAH ILMU EKONOMI
1. KELANGKAAN
Kelangkaan (scarcity) adalah suatu kondisi dimana tidak seimbangnya antara
kebutuhan dengan sumber daya yang ada. Hal ini bisa terjadi bukan hanya karena suatu barang
atau hal tersebut sulit diperoleh, namun bisa juga diakibatkan oleh terbatasnya sumber daya
tersebut. Situasi tersebut mengakibatkan manusia harus melakukan pilihan di antara alternatif
yang paling menguntungkan dari penggunaan sumber daya tersebut.
Kelangkaan menurut ilmu ekonomi mengandung dua pengertian, yaitu:
1. Langka : karena jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah kebutuhan.
2. Langka : karena untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan.

Penyebab Kelangkaan Kebutuhan dan Sumber Daya

Semakin majunya kehidupan masyarakat, maka semakin beraneka ragam pula


kebutuhan hidup masyarkat. Ditambah dengan sifat manusia yang tidak pernah puas sehingga
kebutuhan terus akan muncul tanpa batas. Kelangkaan sumber daya dan barang/ jasa
disebabkan oleh beberapa hal berikut :
a. Bencana alam

Bencana alam seperti tsunami, gempa dan banjir merusak sumber daya dan barang/ jasa
sehingga sumber daya dan barang/ jasa tersebut tidak dapat digunakan lagi.

b. Perang

Perang dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya barang/ jasa, hal itu dapat terjadi karena
kebutuhan untuk perang sangatlah besar. Dan lagi situasi daerah perang juga sangat kacau.
Contoh : Perang saudara yang terjadi di Sudan menimbulkan kelangkaan bahan makanan
sehingga menyebabkan kelaparan.

c. Keterbatasan kemampuan manusia


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang tentunya memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Keterabatasan kemampuan manusia dalam memenuhi dan mengolah sumber daya dapat
mengakibatkan kelangkaan.
d. Banyaknya sumber daya yang rusak karena ulah manusia

Sebagai contoh yaitu illegal loging atau penebangan liar yang dilakukan manusia bisa
menghabiskan sumber daya barang dan jasa yang dapat menimbulkan kelangkaan.

7
e. Kebutuhan manusia terus meningkat, sementara sumberdaya alam yang baru belum
ditemukan.
Faktor yang menyebabkan sumber daya menjadi langka :

a. Cepatnya Pertumbuhan Penduduk


Seiring tumbuhnya pertumbuhan penduduk, namun sumber daya barang dan jasa tidak
bertambah maka akan mengakibatkan ketimpangan antara kebutuhan dengan alat pemuas
kebutuhan. Dan gejala ini sudah menjadi perhatian seorang ekonom, Thomas Robert Malthus.
Malthus mengamati bahwa manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan produksi hasil-
hasil pertanian.
b. Perbedaan Letak Geografis
Antar wilayah di bumi ini tidak memiliki kondisi geografis yang sama, ada daerah yang
subur, tandus, gersang dan lainnya. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan
jumlah sumber daya barang dan jasa, sedangkan kebutuhan terus bertambah.
c. Kemampuan Produksi
Kemampuan faktor produksi dalam proses pembuatan barang dan jasa mempunyai
keterbatasan-keterbatasan. Misalnya, tenaga kerja manusia juga membutuhkan masa istirahat,
sakit, ataupun cuti. Selain itu, mesin-mesin produksi bekerja dengan kapasitas tertentu.
d. Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama

Setiap negara memiliki perkembangan teknologi yang berbeda beda, di negara maju
mungkn sudah memiliki teknologi yang pesat namun negara berkembang belum memiliki
teknologi yang setara dengan negara maju.

2. DISTRIBUSI
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau
sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan ke
pengecer. Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan
biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual
produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Masalah yang terjadi dalam kegiatan distribui adalah sebagai berikut :
1) Pemilihan saluran distribusi yang digunakan

8
Masalah pemilihan ini sangat penting sebab kesalahan dalam pemilihan saluran yang
dipergunakan dapat memperlambat atau menghambat usaha penyaluran barang atau jasa yang
dihasilkan yang telah disesuaikan dengan selera konsumen, tetapi jika saluran distribusi yang
dipergunakan tidak mempunyai kemampuan, tidak mempunyai inisiatif dan kreatif serta
kurang bertanggung jawab dalam menciptakan transaksi, maka usaha untuk penyaluran akan
mengalami kelambatan dan kemacetan. Oleh karena itu pengaruhnya sangat besar terhadap
kelancaran penjualan, maka masalah saluran distribusi harus benar-benar dipertimbangkan.
2) Sifat barang yang diproduksi
Sifat barang itu sendiri dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan
saluran distribusi yang harus ditempuh. Sifat barang ini dapat berupa cepat tidaknya barang
tersebut mengalami kerusakan. Barang yang cepat rusak misalnya sayuran, susu segar,
cenderung menggunakan saluran distribusi yang pendek atau langsung.
3) Biaya
Secara umum mata rantai saluran distribusi yang terlalu panjang akan menimbulkan
biaya yang lebih besar dan mendorong harga jual yang tinggi dan selanjutnya dapat
mengganggu kelancaran penjualan barang-barang tersebut. Untuk menekan harga harga
penjualan, maka perusahaan harus rela untuk mendapatkan keuntungan yang tipis atau
mengusahakan agar komisi dari mata rantai tersebut menjadi lebih kecil.
4) Jumlah setiap kali penjualan
Suatu barang tertentu mungkin setiap kali penjualan dilakukan dalam jumlah yang
relatif besar meskipun jumlah konsumennya relatif kecil. Misalnya bahan-bahan bangunan,
untuk barang seperti ini, perusahaan cenderung menggunakan mata rantai saluran distribusi
pendek, sebab dengan cara ini harga jual kepada konsumen dapat ditekan serendah-rendahnya.
Untuk penjualan langsung kepada konsumen, perusahaan biasanya menawarkan langsung
kepada pabrik yang bersangkutan atau bila tidak langsung biasanya melalui perantara atau
makelar. Untuk penjualan yang ditujukan kepada konsumen perorangan perusahaan langsung
menjual kepada pengecer.

C. FILOSOFI EKONOMI ISLAM


1. Tauhid

‫ِه َْد َعب َِ َعن ِرََِعا ْ َنع‬


‫ِ َراع َّع‬
‫ِهَ َ ملُاع َُ َْ مع‬ ‫عَ ْلَي َعل ّع‬
‫ِهم ىلّص ّع‬ ‫ِه َ َوقع ْ َعن ُ مو مع‬
‫ُا للَّّ ع‬ ‫اَي يَر َعلعَِ ُم َك َامعش اع ّع‬

‫َِنّرَع َلخع ََِعل ُم َك َامعش َ َوي علم َْ َعن ِ َ نّجع َلخع‬

9
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barang siapa bertemu Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu, maka dia masuk surga, dan barang siapa yang bertemu dengan-Nya dalam keadaan
menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka ia akan masuk neraka.” [HR. Muslim].
Tauhid merupakan fondasi utama seluruh ajaran Islam. Dengan demikian Tauhid menjadi
dasar seluruh konsep dan aktivitas umat Islam, baik di bidang ekonomi, politik, sosial
maupun budaya. Hakikat tauhid juga dapat berarti penyerahan diri kepada kehendak Ilahi,
baik menyangkut ibadah maupun muamalah. Sehingga semua aktifitas yang dilakukan adalah
dalam kerangka menciptakan pola kehidupan yang sesuai kehendak Allah. Dalam konteks ini
Ismail Al- Faruqi mengatakan Tauhid sebagai prinsip pertama tata ekonomi yang menciptakan
“negara sejahtera” pertama, dan Islamlah yang melembagakan sosialis pertama dan melakukan
lebih banyak keadilan sosial. Islam juga yang pertama merehabilitasi (martabat) manusia.
2. Adil
Adil merupakan pilar penting dalam ekonomi Islam. Penegakan keadilan ini termasuk
keadilan ekonomi dan penghapusan kesenjangan pendapatan. Allah yang menurunkan Islam
sebagai sistem kehidupan bagi seluruh umat manusia, menekankan pentingnya adanya keadilan
dalam setiap sektor, baik ekonomi, politik maupun sosial. Menurut Ali Syariati dua pertiga
ayat-ayat Al quran berisi tentang keharusan menegakkan keadilan dan membenci kezhaliman.
Beberapa diantaranya yaitu :

Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak


menerimanya. Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu
menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran
kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. – (Q.S An-Nisa: 58)

Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu para penegak keadilan karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu golongan mendorongmu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada takwa. Dan

10
bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan. – (Q.S Al-Maidah: 8)

Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan, ada umat yang memberi petunjuk
dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu pula mereka berlaku adil. – (Q.S Al-A’raf: 181)

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu supaya kamu dapat mengambil pelajaran. –(Q.S An-Nahl: 90)

Tujuan keadilan sosial ekonomi dan pemerataan pendapatan / kesejahteraan, dianggap


sebagai bagian tak terpisahkan dari filsafat moral Islam. Demikian kuatnya penekanan Islam
pada penegakan keadilan sosio ekonomi. Maka, adalah sesuatu yang keliru, klaim kapitalis
maupun sosialis yang menyatakan bahwa hanya mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan. Fenomena ini terlihat sangat jelas terjadi di Indonesia. Akibatnya yang kaya semakin
kaya dan miskin makin miskin. Sedangkan dalam ekonomi Islam, penegakkan keadilan sosio-
ekonomi dilandasi oleh rasa persaudaraan (ukhuwah), saling mencintai (mahabbah), bahu
membahu(takaful) dan saling tolong menolong (ta‟awun), baik antara si kaya dan si miskin
maupun antara penguasa dan rakyat.
3. Khilafah Dalam Islam

Arti surat Al-Baqarah ayat 30

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “ Aku hendak menjadikan
khalifah) di bumi “ Mereka berkata, “ Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “ Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

11
Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah (wakil Allah) di muka bumi. Manusia
telah diberkahi dengan semua kelengkapan akal, spiritual dan material yang
memungkinkannya untuk mengemban misinya dengan efektif. Fungsi kekhalifahan manusia
adalah uttuk mengelola alam dan memakmurkan bumi sesuai dengan ketentuan dan syariah
Allah. Dalam mengemban tugasnya sebagai khalifah ia diberi kebebasan dan juga dapat
berfikir serta menalar untuk memilih antara yang benar dan yang salah, fair dan tidak fair dan
mengubah kondisi hidupnya ke arah yang lebih baik. Berbeda dengan paradigma kapitalisme,
konsep khilafah mengangkat manusia ke status terhormat di dalam alam semesta.
D. PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Dalam mempelajari ilmu ekonomi, perlulah dengan sungguh-sungguh disadari arti dan
perbedaan dari peryataan positif dan pernyataan normatif.
1. Pernyataan positif
Ekonomi positif dapat berupa pernyataan atau analisis positif. Ekonomi positif
menjelaskan tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta dan situasi dalam dunia ekonomi yang
sedang terjadi dan yang akan terjadi. Jadi pendekatan positif berkaitan dengan penjelasan aktual
dan ramalan. Maka hal ini mengarah pada analisis dan bukti empiris, karena kebenaran dalam
sebuah pernyataan positif dapat langsung dilihat atau dibuktikan melalui peristiwa yang
sebenarnya terjadi. Ekonomi positif disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat.

Contoh pernyataan positif :

- Apakah tingkat pengangguran masyarakat Indonesia telah menurun dari tahun sebelumnya?
- Apakah kebijakan pemerintah mampu mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan
masyarakat?
- Bagaimana prosesnya sehingga aksi demo masyarakat pada tanggal 4 November 2016 tempo
hari mampu memengaruhi nilai tukar rupiah dan grafik perekonomian bangsa

Beberapa contoh pernyataan positif tersebut hanya bisa dijawab melalui fakta dan data
empiris yang tersedia serta relevan, sehingga dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh lain pernyataan positif dalam dunia usaha swasta :


Seorang pengusaha menggunakan sumber daya ekonomi dengan cara yang efisien
sehingga mampu menghasilkan produk barang dan jasa bernilai jual rendah atau murah. Karena
itulah pengusaha tersebut bisa memperoleh laba yang maksimal. Akibat pemanfaatan sumber
daya yang efisien, pendapatan perusahaan meningkat. Mereka yang terlibat dalam aktifitas ini

12
termasuk pengusaha dan karyawan juga mengalami hal yang sama. Pendapatan meningkat dan
mereka pun menjadi kaya. Hal seperti di atas merupakan pernyataan positif yang dapat ditelaah
fakta dan hubungan sebab akibatnya.

2. Pernyataan Normatif
Normatif artinya menitikberatkan pada norma, aturan atau ketentuan yang berlaku.
Ekonomi normatif memaparkan tentang hal-hal yang berkaitan erat dengan norma, etika dan
aturan keadilan. Dalam lingkup ini tidak mengedepankan fakta, namun mengedepankan apa
yang seharusnya dilakukan agar menjadi kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Karena dalam sebuah pengambilan keputusan baik oleh pemerintah maupun swasta sebagai
pelaku ekonomi, tidak cukup dengan penjelasan atas fakta dan data empiris yang relevan sekali
pun. Namun hal itu terkait pula tentang “apa yang seharusnya dilakukan sebagai kebijakan
terbaik?” Inilah inti dari pendekatan ekonomi normatif.
Dalam pendekatan normatif, tidak jarang dilengkapi dengan value judgement, yaitu
pertimbangan nilai efisiensi ekonomi. Fungsinya adalah untuk membantu mempertajam analisis
dalam debat politis terkait pengambilan keputusan atas kebijakan yang akan dilakukan.
Contoh pernyataan normatif :
- Haruskah sistem pajak diarahkan untuk mengatasi masalah ekonomi golongan masyarakat
menengah ke bawah?
- Berapa persen sebaiknya anggaran negara dinaikkan per tahun?
- Sampai ke titik berapa nilai inflasi dianggap wajar dan dapat diterima?
Jawaban-jawaban yang diperlukan untuk pernyataan di atas dapat diperoleh melalui proses
politis, dengan fakta-fakta positif namun lebih mempertimbangkan pada norma, etika dan
kebijakan yang berlaku.

3. TEORI MIKROEKONOMI

Mikro berarti kecil, jadi ekonomi mikro dapat diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”.
Teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai: suatu bidang studi ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.

Isu pokok yang dianalisis dalam teori mikroekonomi adalah : bagaimanakah caranya
menggunakan faktor-faktor produktif yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat
dapat dimaksimumkan? Analisis seperti ini dibuat berdasarkan kepada pemikiran bahwa (i)
kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan (ii) kemampuan faktor faktor

13
produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
adalah terbatas. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang paling efisien
dalam menggunakan faktor faktor produksi yang tersedia. Dalam teori mikroekonomi, masalah
diatas dibagi menjadi tiga persoalan, yaitu :

1. Apakah jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan ?


2. Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan ?
3. Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan ?

Interaksi di Pasar Barang


Aspek pertama yang perlu dianalisis dalam ekonomi mikro yaitu interaksi di pasar
barang. Untuk mengetahui corak kegiatan suatu perekonomian, perlu memperhatikan corak
operasi suatu pasar barang, misal pasar kopi atau pasar karet. Melalui interaksi antara penjual
dan pembeli yang berlaku dalam pasar inilah akan dapat ditentukan tingkat harga suatu barang
dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Tingkah Laku Penjual dan Pembeli
Aspek berikutnya yang dianalisis adalah tingkah laku penjual dan pembeli dalam
pasar. Dari aspek ini, dapat ditilik dari dua permisalan. Yang pertama yaitu para pembeli dan
penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Dan yang kedua yaitu pembeli berusaha
memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha
memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan pemisalan tersebut, maka
teori ekonomi mikro menunjukkan bahwa (i) bagaimana seseorang pembeli menggunakan
sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkan, dan (ii) bagaimana
seseorang penjual/produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.

Interaksi di Pasaran Faktor


Aspek penting lain yang dianalisis teori mikroekonomi adalah interaksi penjual dan
pembeli di pasaran faktor faktor produksi. Individu- individu dalam perekonomian adalah
pemilik faktor faktor produksi. Mereka menawarkan faktor faktor produksi tersebut untuk
memperoleh pendapatan. Pendapat tersebut seterusnya akan digunakan untuk membeli barang
dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual penjual membutuhkan faktor faktor
produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi pembeli
faktor faktor produksi. Interaksi antara pembeli dan penjual faktor faktor produksi di berbagai
pasaran faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor

14
produksi yang akan digunakan. Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari analisis-
analisis dalam teori mikroekonomi.

4. TEORI MAKROEKONOMI

Makro berarti besar. Analisis makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan


kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum, dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh unit unit kecil dalam perekonomian. Dalam masyarakat akan selalu terjadi
keadaan dimana keinginan masyarakat untuk berbelanja adalah lebih rendah dari kemampuan
perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Akibatnya, perusahaan (i) tidak akan
menggunakan alat alat produksi yang dimilikinya pada kapasitas maksimum dan (ii) tidak semua
tenaga kerja dalam perekonomian akan digunakan dalam memproduksi sehingga terjadilah
pengangguran.

Penentuan Kegiatan Perekonomian

Aspek pertama yang dibahas dalam teori makroekonomi adalah mengenai penentuan
tingkat perekonomian negara. Analisis ini menerangkan tentang sampai dimana suatu
perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Analisis makroekonomi menunjukkan bahwa
tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat ( perbelanjaan yang
dilakukan dalam perekonomian dalam waktu tertentu). Analisis dalam makroekonomi
merincikan pengeluaran agregat kepada 4 komponen, yaitu : pengeluaran rumah tangga,
pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan-perusahaan dan ekspor impor.

Teori makroekonomi meliputi analisis berbagai aspek berikut:

- Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan
pemerintah untuk mengatasinya.

- Peranan uang dalam penentuan kegiatan ekonomi.

Masalah Pengangguran dan Inflasi

Pada umumnya, pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada
yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan
menimbulkan pengangguran. Adakalanya permintaan agregat melebihi kemampuan

15
perekonomian untuk memproduksikan barang dan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan
harga-harga atau inflasi.

Peranan Kebijakan Pemerintah

Langkah pemerintah yang utama dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi
dibedakan kepada dua bentuk kebijakan :

- Kebijakan fiskal
Upaya pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya dengan
maksud untuk mempengaruhi tingkat perekonomian.

- Kebijakan Moneter
Langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.

E. MAZHAB-MAZHAB DALAM ILMU EKONOMI

Dalam literatur ekonomi islam terdapat beberapa mahzab tentang permasalahan ekonomi.
Mahzab-Mahzab tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Mazhab Baqir as-sadr.
Mazhab ini dipelopori oleh Baqir as-sadr. Pendapat mazhab ini, antara lain sebagai
berikut :
a. Ilmu Ekonomi tidak sejalan dengan Islam. Ekonomi dan islam berasal dari filosofi yang
kontradiktif.
Menurut mereka, perbedaan filosofi berdampak perbedaan memandang masalah
ekonomi. Mereka menolak pendapat keinginan manusia tak terbatas dan sumber daya yang
tersedia untuk memuaskan keinginan ini terbatas. Alasannya Al-Quran, Surah Al-Qamar Ayat
49 ,

)٩٤( ‫إِ اَّن ُك ال َش ْي ٍء َخلَ ْقنَاهُ بَِق َد ٍر‬


Artinya:”Sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-
tepatnya”
b. Mazhab Baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang
tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan exploitasi pihak yang
kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya sehingga
16
menjadi amat kaya, sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumber daya sehingga
menjadi miskin. Karena itu masalah ekonomi muncul bukan sumber daya yang terbatas, tetapi
karena keserakahan manusia yang yang tidak terbatas.
c. Menghentikan pengunaan istilah ekonomi Islam yang dianggap kontradiktif dan
menyesatkan, kemudian digantikan dengan istilah Iqtishad dari kata Qasd yang bermakna
harfiyah equilibirium,”keadaan sama atau seimbang atau pertengahan”.
d. Membuang ilmu ekonomi konvensional digantikan terori-teori baru dalam ekonomi yang
langsung digali dan dideduksi dari Alqur’an dan as-Sunnah.

2. Mazhab Mainstream

Tokoh tokoh mazhab ini diantaranya M. Umer Chapra, M.A, Mannan dan M. Nejatullah
Siddiqi. Mereka para Dokter di bidang ekonomi di unversitas-universitas Barat dan mayoritas
bekerja di Islamic Develeopment Bank yang memiliki dukungan dana dan akses di berbagai
negara sehingga pemikiran mereka mudah tersebar. Adapun pendapat mereka

a. Karim menyampaikan pendapat Capra bahwa usaha mengembangkan ekonomi Islam bukan
berarti memusnahkan semua hasil analisis yang baik dan sangat berharga yang telah dicapai
oleh ekonomi konvensional selama lebih dari seratus tahun terakhir
b. Tentang Masalah Ekonomi, sependapat dengan pandangan ekonomi konvensional bahwa
kelangkaaan merupakan masalah utama dalam perekonomian. Anto menegaskan seperti
dikutip Rahmawati bahwa manusia pada dasarnya juga memiliki keinginan yang relative tidak
terbatas. Justru dengan ajaran Islam, kemudian manusia dintuntut untuk mengendalikan
keinginannya sebab jika keinginan tersebut lepas kendali, maka akan menyengsarakan
kehidupan manusia sendiri.

3. Mazhab alternatif-kritis.

Pelopor mazhab ini adalah Timur Kuran, Jomo dan Muhammad Arif. Mereka mengkritik
mazhab Baqir sebagai mazhab yang berusaha menemukan sesuatu yang baru, yang sebenarnya
sudah ditemukan orang lain, sekaligus mengkritisi mazhab mainstream sebagai jiplakan
ekonomi neo-klasik yang menghilangkan variable riba dan memasukkan variable zakat serta
niat.

Mengacu pendapat karim, bahwa analisis kritis bukan saja kepada kapitalisme dan
sosialisme tetapi juga terhadap Islam. Mereka yakin bahwa Islam itu benar, tetapi ekonomi

17
Islam belum tentu benar karena ekonomi Islam adalah hasil tafsiran manusia atas al-Quran dan
as-Sunnah sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukann oleh
ekonomi Islam harus diuji kebenarannya, sebagaimana yang dilakukan terhadap ekonomi
konvensional
Memahami pendapat dari berbagai pakar ekonomi islam tentang memandang persoalan
ekonomi nampak jelas bahwa dalam pandangan islam distribusi menjadi permasalahan
ekonomi. Mazhab Baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi
yang tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan exploitasi pihak
yang kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya
sehingga menjadi amat kaya, sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumber daya
sehingga menjadi miskin. Karena itu masalah ekonomi muncul bukan sumber daya yang
terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang yang tidak terbatas
Pemikiran lain yang senada, mazhab mainstream mengenai permasalahan ekonomi,
secara lebih rinci dijelaskan bahwa kelangkaan dewasa ini, bukanlah terjadi dengan sendirinya,
melainkan kelangkaan ini sebenarnya hanyalah “kelangkaan relative” yaitu kelangkaan sumber
daya yang terjadi dalam jangka pendek atau area tertentu saja. Kelangkaan relative ini terjadi
disebabkan oleh 3 hal, yaitu :
(1)ketidakmerataan distribusi sumber daya
(2)Keterbatasan manusia
(3)Konflik antar tujuan hidup
Dapat diambil sebuah simpulan masalah utama ekonomi adalalah distribusi. Dalam hal
ini kebutuhan pokok individu bukan keinginan individu sebagaimana yang dikehendaki oleh
ekonomi kapitalis bahwa kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan dalam arti keinginan.
An-nabhani menyampaikan bahwa ketidakmampuan barang dan jasa untuk memenuhi semua
kebutuhan manusia secara menyeluruh, bahkan hal ini dijadikan sebagai masalah utama
ekonomi adalah salah dan bertentangan dengan kenyataan. Sebab kebutuhan–kebutuhan yang
harus dipenuhi secara pasti adalah kebutuhan-kebutuhan primer bukan kebutuhan sekunder
ataupun tersier. Meskipun kebutuhan tersier tersebut juga bisa saja diupayakan dan dipenuhi.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (Q.S. Al-Maidah (5): 3)

Dengan merujuk pada ayat diatas, islam adalah agama yang sempurna, mengatur tidak hanya
tentang akhlak dan ibadah, namun tentang fenomena sosial dan kebudayaan juga di atur dalam
islam. Semua telah terdapat dalam Al-Qur’an sebagai sumber hukum tertinggi umat islam. Tak
terkecuali dalam hal ekonomi. Islam dan ekonomi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Islam mengatur perihal perekonomian sedemikian rupa, dengan sempurna. Perekonomian disusun
secara sistematis berdasarkan sumber sumber utama islam yang mengajarkan ke-tauhidan dan
keadilan bagi semua.. Umat islam tidak akan mengalami ketimpangan baik dari segi sosial maupun
keadilan. Dalam ekonomi tidak hanya mempelajari tentang teori perhitungannya, namun yang
paling dasar adalah menanamkan nilai ke tauhidan dalam memperlajari ekonomi. Sebab,
ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara limpah ruah di
dunia, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada
keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di dunia maupun di akhirat nanti.

19
DAFTAR PUSTAKA :

Ekonomi, dosen “Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif dan Contohnya”. 22
November 2016. https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/perbedaan-ekonomi-positif-dan-
normatif diakses pada 15 September 2018.

Espada, Leo” Ekonomi Islam : Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Perbedaannya dengan
Ekonomi Konvensional”. 5 Aprl 2016.
http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.com/2016/04/ekonomi-islam-pengertian-
tujuan-prinsip.html?m=1. diakses pada 6 September 2018.
Sukirno, Sadono.2013.Mikroekonomi Teori Pengantar.Jakarta.PT RajaGrafindo Persada.
Wikipedia.” Ilmu ekonomi”.2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi. Diakses pada
6 September 2018.

20

Anda mungkin juga menyukai