Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

WAWASAN KEBANGSAAN 3
(Konsep Ekonomi/Perkembangan Ilmu Ekonomi)
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu: Wellfarina Hamer M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 4


Lukman Hakim (2301072006)
Muhammad Rifqi (2301070018)
Maya Indriani (2301071018)
Yohan Andreansyah (2301070036)

JURUSAN PENDIDIKAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Ekonomi/Perkembangann Ilmu
Ekonomi”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPS”.

Pada kesempetan kali ini saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Welfarina Hammer M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS
yang telah memberikan pengarahan kepada saya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
2. Teman-teman tercinta yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca umumnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Metro, 12 November 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Ekonomi............................................................................3


B. Jenis Ilmu Ekonomi......................................................................................9
C. Prinsif Ekonomi.........................................................................................11
D. Kegiatan Ekonomi......................................................................................12
E. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi...................................................................14
F. Tujuan Dan Manfaat Ekonomi...................................................................15
G. Sejarah Perkembangan Ekonomi di Indonesia...........................................20
H. Perkembangan Ekonomi Indonesia............................................................24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................32
B. Saran...........................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata ekonomi berasal dari bahasa bahasa Yunani yaitu “oikonomia”, yang berarti

manajemen rumah tangga. Asal kata “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga,

dan “nomos” yang berarti peraturan, aturan, atau hukum. “Oikonomia” diartikan sebagai

aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang menetapkan rumah tangga yang baik.

Dalam buku yang berjudul “Economic” karya Paul Samuelson disebutkan bahwa ilmu

ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih

menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki alternatif-alternatif penggunaan dalam

rangka memproduksi berbagai komoditas untuk dilanjutkan menyalurkannya baik saat ini

maupun di masa mendatang kepada berbagai individu maupun kelompok yang ada pada suatu

masyarakat.

Manusia tak bisa lepas dari kebutuhan. Manusia dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya tidak pernah puas. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus ada dari hari ke

hari. Kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya.

Karena kebutuhan manusia itu, manusia berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi

kebutuhannya, akibatnya karena terlalu banyak kebutuhan, kelangkaan pun terjadi. Untuk

mengatasi hal tersebut manusia melakukan penghematan agar sumber-sumber daya tidak

habis. Selain itu manusia membuat skala prioitas sehingga dapat didahulukan kebutuhan

mana yang lebih penting.

Untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan transaksi dengan manusia lain

karena tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Manusia berusaha bertemu untuk

melakukan transaksi. Lama-kelamaan semakin banyak orang yang bertemu sehingga

1
terbentuklah pasar secara sederhana. Dari pasar yang sederhana itu akhirnya menjadi pasar

yang lebih besar dan maju. Setelah terbentuk pasar, manusia saling melakukan transaksi.

Semakin lama jaman semakin modern sehingga berbagai macam pasar pun bermunculan.

Untuk memudahkan manusia, pasar dikelompokkan sesuai dengan criteria-kriteria tertentu

sehingga mudah dipelajari. Selain itu manusia berusaha memenuhi kebutuhannya tidak hanya

dengan berjual beli. Lalu munculah konsep produksi. Masyarakat yang mempunyai kebiasaan

konsumsi pelan-pelan beralih menjadi produsen. Dari itu semua munculah pembentukan

harga..

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud Pengertian Ilmu Ekonomi?


2. Apa Saja Jenis Ilmu Ekonomi?
3. Apa Saja Prinsif Ekonomi?
4. Kegiatan Ekonomi?
5. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi?
6. Tujuan Dan Manfaat Ekonomi?
7. Sejarah Perkembangan Ekonomi di Indonesia?
8. Perkembangan Ekonomi Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini agar peserta diskusi atau pembaca dapat mengetahui:

1. Dapat mengetahui pengertian Ekonomi


2. Dapat mengetahui Ilmu Ekonomi
3. Memahami Prinsif Ekonomi
4. Dapat memahami Kegiatan Ekonomi.
5. Menggetahui Ruang Lingkup Ekonomi.
6. Memahami Tujuan dan Ruang Lingkup Ekonomi.
7. Paham Sejarah Perkembangan Ekonomi di Indonesia.
8. Memahami Perkembangan Ekonomi di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Ekonomi

1. Sejarah Ilmu Ekonomi

Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki pengaruh dalam

kehidupan manusia ilmu ekonomi daapat dikatakan sebagai salah satu cabang ilmu yang

masih muda. Suatu cabang pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu setelah memenuhi

beberapa syarat, antara lain memiliki subjek kajian, metode ilmiah, dan berlaku secara

universal. Pada waktu itu objek kajian sudah ada, yaitu masalah pemenuhan kebutuhan dan

persoalan ekonomi lainnya. Namun, yang belum ada adalah metode ilmiah. Bongkohan-

bongkohan ilmu ekonomi sudah ada, tetapi belum menjadi sebuah ilmu kerena belum

memenuhi syarat suatu ilmu pada waktu itu, meskipun masalah ekonomi sejak ribuan tahun

yang lalu telah ada. Mula-mula manusia tidak mengalami masalah ekonomi karena tinggal

menggunakan yang ada.Jika mau makan tinggal memetik buah, jika mau minum tinggal

mengambil air jernih yang ada di sungai atau sumur yang ada di alam. Jika hendak tidur

tinggal mengatur kayu-kayuan dan dedaunan agar bisa tidur. Seiring dengan pertambahan

jumlah manusa, alat pemuah kebutuhan yang tersedia cuma-cuma semakin berkurang, karena

semakin langkanya alat pemuas kebutuhan, maka manusia mulai berburu dan mencari ikan

untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah usaha pemburuan semakin sulit, mulailah orang

memikirkan pertenakan dan berlanjut ke usaha pertanian, yaitu membudidayakan tanaman.

Selain itu, peningkatan kebudayaan membuat orang memulai usaha kerajinan untuk

perhiasan, pakaian, dan alat-alat perhiasan lainnya.1

1
, Mustari , Rahmatullah, Inanna.. Konsep Dasar Ekonomi.( Makasar. Pustaka Taman Ilmu CV. Nur
Lina) 2018.hal 1

3
Akhirnya dengan spesialisasi,sjangkauan kegiatan ekonomi semakin luas sebab

masing-masing daerah berspesialisasi. Untukmempermudah pemenuhan kebutuhan, jenis

usaha semakin beragam dan pembuatan barang semakin berkembang. Kita mengenalnya

dengan sebutan industri. Selain itu, dengan ditemukannya alat transportasi, jangkauan

perdagangan semakin meluas yang akhirnya sampai ke tingkat perdangan internasional.

Evolusi kehidupan yang dijelaskan di atas sesuai dengan sejarah pertumbuhan ekonomi yang

dikemukakan oleh Friedrich List (1789-1846), seorang ahli ekonomi dari jerman yang

membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi sebagai berikut: 1. Masa perburuan dan

perikanan 2. Peternakan 3. Pertanian 4. Pertanian dan kerajinan setempat 5. Pertanian,

industri, dan perniagaan internasional. Dalam sejarah ilmu ekonomi kita tidak dapat

melupakan nama Aristoteles (384-322 SM), murid Plato dan cucu Socrates. Aristoteles

adalah seorang imuawan Yunani dalam bidangilmu pasti, ilmu alam psikolog, sosiolog,

bahkan sebagai ulama dan guru dari Alexander Agung, orang bijak dari Makedonia.

Aristoteles menulis banyak buku, di antaranya Politika dan Etika Nicomachea. Di antara

topik-topik yang dibahas dalam buku itu, ditemukan dasar-dasar teori nilai dan pertukaran,

teori uang, pembagian kerja dan suku bunga.Sebagaian teori yang telah berumur ribuan tahun

itu sampai sekarang masih relevan, misalnya teori teori nilai. Ilmu ekonomi dianggap sebagai

ilmu yang berdiri sendiri setelah terbitnya buku berjudul An Inquiry into the Nature and

Cause of the Wealth of Nations pada tahun 1776.

2. Pengertian Ilmu Ekonomi

Ekonomi merupakan kata yang tidak asing karena sering kita dengar dan gunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, golongan ekonomi lemah, keulitan ekonomi, atau

pertumbuhan ekonomi. Kata ekonomi berasal dari berasal dari bahasa Yunani, yaitu asal

katanya adalah oikos yang berarti (rumah tangga) dan nomos (aturan, pengelolaan). Menurut

kamus besar bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatau bidang yang disusun

4
secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala

tertentu di bidang (pengetahuan). Sementara itu, ekonomi berhungan dengan asas-asas

produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan, seperti dalam hal

keuangan, pendistribusian, dan perdagangan.

Terdapat beberapa para ahlimendefinisi ilmu ekonomi dalam konteks Indonesia

sebagai berikut:

a. Mubyarto menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu social atau ilmu

kemasyarakatan yang harus diabadikan untuk kepentingan kemajuan kemanusiaan.

b. Paul Samuelson menyatakan bahwa ilmu ekonomi ialah studi tentang cara

masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam

mengggunakan sumber daya produksi yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam

berbagai cara untuk keperluan konsumsi saat ini atau dimasa mendatang, kepada

berbagai orang atau kelompik dalam masyarakat.2

c. Albert L. Meyersmenyatakan bahwailmu ekonomi adalah ilmu yang

memepersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia, dimana kata kunci

dari definisi ini adalah merupakan kebutuhan atau suatu keperluan manusia

terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-

macam dalam jumlah yang tidak terbatas.

d. J.L. Meij mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia

kearah kemakmuran, di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo

Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada kemakmuran pencapain

kemakmuran.

Berdasarkan pengertian atau definisi yang dikemukakan para ahli tersebut, jelaslah

bahwaIlmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi

2
Nordhaus, W. D. dan Samuelson, P. A. Ekonomi, Jilid 1, Jakarta: Erlangga. 1990.

5
kebutuhannya yang semakin kompleks dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya

yang ada.3

3. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas dan beragam. Ilmu ekonomi terbagi atas tiga

kelompok yaitu sebagai berikut:

a. Ekonomi deskriptif

Memberikan keterangan yang melibatkan mengidentifikasian, pendefinisian,

kompilasi informasi, pengukuran fenomena, dan pengumpulan data.

b. Teori ekonomi(economic theory)

Teori ekonomi merupakan kerangka konsep yang berasal dari data-data

konkret yang disusun, diolah, serta diuji coba sehingga sehingga akhirnya

membentuk asumsi yang bersifat umum. Teori ekonomi terbagi atas ekonomi

makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro ialah bagian dari ilmu ekonomi yang

khusus mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi

makro meneliti fenemone ekonomi yang luas, seperti tingkat penganggur,

pendapatan nasional, tingkat pertumbuhan, ekonomi, inflasi, dan tingkat harga.

Ekonomi mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku

individudan rumah tangga produksi atau perusahaan dalam membuat keputusan

untuk mengelokasikan sumber daya yang terbatas.

c. Ekonomi terapan (applied economics)

Merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil kajian teori

ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan ekonomi. Ekonomi

terapan termasukan arena kebijakan pengambilan keputusan untuk memecahkan

masalah berdasarkan bukti empiris. Ekonomi terapanantara lain menggunakan teori

3
Ibid, 4.

6
ekonomi, pengukuran, dan metode analisi statistik, serta ekonometrika untuk

menginformasikan kebijakan ekonomi.

Perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-

1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the

Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Dalam buku

tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan

melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Gejala-gejala ekonomi seperti

kenaikan harga barang dan pengangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan

sistem ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan

kepada kondisi keseimbangan. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa sistem ekonomi pun akan

mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment). Hal ini karena ada kekuatan yang

disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat(invisible hands). Dalam arti sederhana, tangan tak

terlihat tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi

berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran.

4. Motif Ekonomi

Motif ekonomi bagi setiap orang pelaku ekonomi sangatlah berbeda akan tetapi motif

yang paling utama dan dapat mendorong pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan

ekonomi yaitu karena adanya keinginan-keinginan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang

senantiasa selalu menuntut dirinya sebagai pelaku ekonomi untuk mencapai kesejahteraan

dan kemakmuran hidup. Motif ekonomi merupakan gagasan dan alasan utama yang dapat

menyebabkan seorang pelaku ekonomi terdorong untuk beraktivitas dalam melakukan

tindakan ekonomi. Ada beberapa motif ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dalam

melkaukan tindakan ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut :4

4
Subhan Purwadinata, Ridolof Wenan Batilmurik, Pengantar Ilmu Ekonomi, Malang, Literasi
Nusantara. 2020

7
1. Motif Benefit (mendapatkan keuntungan)

Seorang pengusaha selalu berorientasi kepada adanya keuntungan dari usaha

yang dilakukan. Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk memperluas dan

mengembangkan usaha tersebut. Selain itu, keuntungan dapat memberikan

kesempatan kepada pengusaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang masih

belum dapat terpenuhi karena sebelum mendapatkan keuntungan hanya berhayal

dalam hati seolah-olah kebutuhan itu telah terpenuhi dan dengan adanya keuntungan

usaha tersebut maka kebutuhan tersebut dengan segera dapat dipenuhi oleh pengusaha

tersebut. Dapat disimpulkan bahwa motif benefit (keuntungan) menjadi dorongan

penguat bagi pelaku ekonomi untuk berupaya besar dalam mendapatkan keuntungan

supaya kebutuhan yang belum terpenuhi dapat dipenuhi dengan segera.

2. Motif Penghargaan

Pelaku ekonomi sebagai mahluk sosial berkeinginan besar untuk mendapatkan

beragam penghargaan dari orang lain seperti pengakuan terhadap harga diri,

menampilkan diri di setiap kesempatan dalam suatu acara, sehingga mendapatkan

pujian dari orang lain, tampil dengan gaya mewah dan glamor agar dapat dinilai kaya

secara ekonomi karena itu merupakan nilai tawar ketika suatu saat harus berhubungan

langsung dalam transaksi ekonomi dengan orang lain sehingga dihormati karena

dianggap sebagai orang yang kaya akan harta dan terpandang selain itu disisi lain juga

senang memberikan bantuan kepada orang lain terutama berupa materi seperti uang

agar mendapat pujian/penghargaan dari pihak lain. Bertitik tolak dari uraian di atas

maka pelaku ekonomi dalam melakukan tindakan ekonominya bermotif pada

penghargaan supaya dapat dihargai oleh masyarakat sekitarnya.

3. Motif Kekuasan Ekonomi

8
Motif ini merupakan motif ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi,

merupakan motif lanjutan dari motif memperoleh keuntungan karena ketika

keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha berjalan dengan lancar sehingga usaha

tersebut berkembang sehingga telah terjadi perluasan usaha dan memiliki cabang

usaha dimana-mana maka pengusaha tersebut berupaya untuk sampai pada titik

dimana berkeinginan besar untuk menguasai sendi-sendi ekonomi yang berkonotasi

negatif yang identik dengan kekuasaan ekonomi.

4. Motif Sosial

Motif sosial adalah keadaan motif yang kompleks yang merupakan sumber

dari banyak tindakan manusia. Motif-motif itu disebut sosial karena mereka dipelajari

dalam kelompok, khususnya kelompok keluarga ketika mereka tumbuh sebagai anak.

Karena biasanya motif ini melibatkan orang lain untuk berinteraksi. Dengan kata lain,

motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-

alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat

sesuatu. Dalam hal ini kegiatan ekonomi seseorang didorong bukan hanya untuk

kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan berbuat sosial seperti

membantu korban bencana alam, memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna

netra dan sebagainya.5

B. Jenis Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi dibagi menjadi delapan jenis, yaitu:

1. Ilmu Ekonomi Moneter

Ilmu ekonomi moneter ialah cabang ilmu ekonomi yang membahas uang

uang, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya.

2. Ilmu Ekonomi Publik

5
Sabila, Dini, Makalah Motif Sosial,https://dinysabila.wordpress. com. Tahun 2014

9
Ilmu ekonomi publik ialah cabang ilmu ekonomi yang membahas kebijakan

pemerintah dalam perekonomian hal-hal yang dibahas pada ilmu ekonomi ini, antara

lain adalah APBNAPBD, utang pemerintah, pajak, dan retribusi.

3. Ilmu ekonomi industry

Ilmu ekonomi indistri ialah cabang ilmu ekonomi yang mengfokuskan

pembahasan pada interaksi berbagai perusahaan dalam suatu industri.

4. Ilmu Ekonomi Internasional

Ilmu ekonomi internasional ialah cabang ilmu ekonomi yang membahas

kegiatan perekonomian antarbangsa atau antar negara. Kegiatan perekonomian

tersebut dapat berupa transaksi perdagangan antarnegara, aliran investasi antarnegara,

dan neraca pembayaran.

5. Ilmu Ekonomi Regional

Ilmu ekonomi regional ialah cabang ilmu ekonomi yang membahas interaksi

ekonomi antarwilayah

6. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA)

Ilmu Ekonomi SDA adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas masalah

dan alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi. Pokok bahasan pada

ilmu ekonomi ini di antarnya adalah eksternalitas positif dan negatif.

7. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia (SDM)

Ilmu Ekonomi SDM adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas faktor

produksi tenaga kerja. Pembahasan pada cabang ini antara lain adalah masalah

pengangguran, upah minimum, dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja.

8. Ilmu Ekonomi Syariah

10
Ilmu Ekonomi Syahriah bertujuan untuk menerapkanekonomi islam. Pokok

pembahasan dalam cabang ilmu ekonomi ini antara lain adalah prinsip bagi hasil,

penghapusan riba dalam perekonomian, dan zakat.6

C. Prinsip Ekonomi

Menurut Ritonga, dkk (2002) Prinsip Ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut ini.

Cobalah perhatikan perkembangan kehidupan manusia sejak roda pertama kali ditemukan.

Manusia menciptakan roda karena sebelumnya ia mendapatkan kenyataan bahwa

memindahkan berbagai keperluan hidupnya dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan

menggunakan tenaganya sendiri atau tenaga binatang, ternyata banyak sekali menyita waktu

yang ia miliki. Ia juga melihat bahwa tenaga yang ia keluarkan untuk melakukan kaegiatan

itu terlampau banyak hingga ia sering sekali kehabisan tenaga untuk melakukan kegiatan

lainnya. Dengan daya cipta dan karya yang ia miliki, ia pun berhasil membuat roda. Hasilnya,

kegiatannya lebih mudah dan cepat diselesaikan dan ia memiliki cukup waktu untuk

melakukan kegiatan lainnya. Sesuadah itu ia pun memadukan roda dengan binatang, maka

ditemukanlah kareta kuda. Namun kareta roda saja tidak memuaskannya, karena itu ia pun

mulai berusaha menemukan cara yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih dan sedikit

mengguanakan tenaganya , tetapi dapat enyelesaikan lebih banyak pekerjaannya.7

Sejarah mencatat, dengan munculnya Revolusi Industri yang dimulai di Inggris

sekitar tahun 1700-an, manusia akhirnya berhasil menciptakan mobil dalam jumlah banyak.

Berkat mobil ini, manusia dapat melakukan banyak kegiatannya tanoa harus mengeluarkan

banyak tenaga. Tidak sampai di sana, sebab sampai saat ini manusia akhirnya berhasil

menemukan pesawat, kapal, laut, bahkan pesawatangkasa. Semua kemajuan teknologi ini

sngat menolong manusia melakukan kegiatanya tanpa harus mengeluarkan banyak tena dari

tubuhnya. Benang merah dari contoh diatas adalah kenyataan bahwa manusia selalu berusaha

6
Ibid, 8.
7
Ritonga, dkk. 2002. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

11
untuk menemukan cara terbaik agar ia dapat meraih hasil terbesar dalam kehidupannya

dengan sedikit mungkin usaha yang ia lakukan. Inilah sebetulnya yang disebut dengan prinsip

ekonomi.

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang

didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu dan dengan mendapatkan hasil

yang maksimal. sehingga tercapailah semua tujuan.

Sepuluh prinsip ekonomi :

1. Kita selalu melakukan Trade Off.

2. Biaya adalah segala sesuatu yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.

3. Orang rasional berfikir secara bertahap.

4. Orang selalu bereaksi terhadap insentif.

5. Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak.

6. Pasar Secara Umum Merupakan Wahana yang Baik Guna Mengkoordinasikan

Kegiatan Ekonomi.

7. Pemerintah Ada Kalanya Dapat Memperbaiki Hasil Kerja Mekanisme Pasar.

8. Standar Hidup di suatu negara tergantung pada kemampuannya memproduksi barang

dan jasa.

9. Harga-harga akan meningkat apabila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.

10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

D. Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi ialah kegiatan yang dilakukan manusia untuk memperoleh barang

dan jasa. Dapat pula dikatakan, kegiatan ekonomi adalah kegiatan manusia untuk mencapai

12
kemakmuran. Ada tiga macam.kegiatan ekonomi. Ketiga macam kegiatan ekonomi itu ialah :

produksi, konsumsi dan distribusi.

a. Produksi

Produksi adalah usaha manusia untuk menghasilkan suatu barang menjadi lebih

berguna untuk memenuhi kebutuhan, atau usaha manusia untuk meningkatkaan kegunaan

suatu barang. Hasil produksi disebut produk. Kerja-yang menghasilkan produk disebut proses

produksi. Orang atau badan yang melaksanakan proses produksi disebut produsen.

Sedangkan tujuan dari produksi ialah untuk menyediakan barang kebutuhan bagi para

konsumen (pernakai).

b. Konsumsi

Konsumsi ialah pemanfaatan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan,

sehingga kegunaan barang atau jasa tersebut secara berangsur-angsur atau sekaligus habis.

Konsumsi bertujuan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan. Orang yang

mempergunakan`barang atau jasa disebut konsumen. Kebutuhan konsumen akan suatu

barang, menyebabkan produsen selalu berusaha memproduksi barang. Distributorlah yang

menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Jadi, antara produsen, distributor, dan

konsumen saling berkaitan.

c. Distribusi

Barang basil produksi yang masih berada di tangan produsen agar dapat segera

dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan, harus segera disalurkan. Usaha menyalurkan

Barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen dinamakan distribusi. Sedangkan

orang atau badan yang menyalurkan barang disebut distributor. Jadi, Barang-barang hasil

produksi harus segera didistribusikan atau disalurkan oleh produsen kepada konsumen

13
(pemakai).Dengan usaha distribusi, Barang basil produksi menjadi berguna untuk memenuhi

kebutuhan manusia.

E. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ekonomi terbagi dua jenis, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Dalam ekonomi

mikro, dipelajari perilaku para pelaku ekonomi secara rinci, sedangkan pada ekonomi makro

kinerja perekonomian secara menyeluruh yang dikaji. 8 Sebab, ekonomi secara agregat

(keseluruhan) berasal dari keputusan-keputusan dari jutaan individu sehingga tidak mungkin

memahami perkembangan ekonomi makro tanpa memperhitungkan keputusan-keputusan

pada tingkat ekonomi mikro. Keduanya bukanlah subjek yang terpisah, melainkan dua cara

pandang terhadap semua persoalan ekonomi yang satu sama lain saling melengkapi.9

Topik-topik yang dibahas pada ekonomi mikro dan makro umumnya adalah sebagai

berikut :

1. Ekonomi mikro: Perilaku konsumen, permintaan, teori biaya, penawaran, harga, pasar

output, pasar input, kegagalan pasar, dan kebijakan public.

2. Ekonomi makro: Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, kebijakan

fiskal, kebijakan moneter, keuangan internasional, perdagangan internasional, serta

ekonomi pembangunan.

Berikut ini contoh-contoh penjelasan mengenai ruang lingkup ekonomi mikro dan

makro. Ekonomi mikro berkaitan dengan pendapatan rumah tangga, ekonomi makro

berurusan dengan pendapatan nasional. Ekonomi mikro memusatkan perhatian pada harga

suatu barang atau jasa, ekonomi makro memperhatikan tingkat harga secara keseluruhan

dalam suatu negara, apakah naik atau turun. Ekonomi mikro mengkaji jumlah orang yang

8
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics (19th ed.). New York: McGraw-Hill/Irwin.
9
Greenlaw, S. A., & Shapiro, D. (2018). Principles of Economics (2nd ed.). Houston: OpenStax Rice
University.

14
akan bekerja atau berhenti bekerja pada suatu industri di daerah tertentu, ekonomi makro

berurusan dengan tingkat pengangguran dan kesempatan kerja secara nasional.

F. Tujuan dan Manfaat Ekonomi

Teori ekonomi menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang

didasarkan atas apa yang ingin dicapai. Perumusan tujuan ekonomi oleh suatu negara tidak

terlepas dari penilaian mengenai kondisi yaang sedang dialami, apa saja yang harus

diperbaiki, serta bagaimana caranya. Berbagai tujuan ekonomi yang dapat ditetapkan oleh

suatu negara adalah sebagai berikut.10

Teori ekonomi menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang

didasarkan atas apa yang ingin dicapai. Perumusan tujuan ekonomi oleh suatu negara tidak

terlepas dari penilaian mengenai kondisi yaang sedang dialami, apa saja yang harus

diperbaiki, serta bagaimana caranya. Berbagai tujuan ekonomi yang dapat ditetapkan oleh

suatu negara adalah sebagai berikut .

1. Efisiensi Dalam ilmu ekonomi dikenal istilah efisiensi alokatif. Ekonomi yang efisien

adalah ekonomi yang menghasilkan produk yang diinginkan oleh masyarakat dengan

biaya serendah mungkin. Bila sistem ekonomi mengalokasikan sumber daya untuk

menghasilkan barang dan jasa yang tidak diinginkan oleh masyarakat, maka yang

terjadi adalah inefisiensi. Umpamanya seluruh anggota masyarakat adalah vegetarian,

namun sumber daya ekonomi digunakan untuk memproduksi daging, ini berarti

ekonominya tidak efisien. Contoh lain adalah, apabila suatu perusahaan beroperasi

dan mengakibatkan kerusakan linngkungan. Adapun contoh sebaliknya yaitu, apabila

suatu perusahaan menerapkan teknologi baru yang dapat menghasilkan produk lebih

10
Case, K. E., Fair, R. C., & Oster, S. M. (2012). Principles of Economics (10th ed.). Boston: Prentice Hall.
(Case et al., 2012; Stanford, 2008).

15
banyak namun dengan mutu yag juga meningkat. Keadaan ini disebut efisien.

Pemerintah berkewajiban menyusun kebijakan yang memastikan efisiensi ekonomi.

2. Keadilan Keadilan dimaknai sebagai terdistribusinya pendapatan dan kekayaan secara

merata sehingga tidak terjadi kesenjangan antara kaya dan miskin. Artinya adalah

bahwa kebijakan ekonomi harus mempersempit jarak antara kaya dan miskin. Untuk

itu, kepada yang tidak mampu, negara memberikan berupa bantuan sosial kepada

masyarakat. Pengusaha golongan ekonomi lemah diberikan fasilitas berupa akses

permodalan dan pelatihan keterampilan usaha. Ini berarti bahwa orientasi

pembangunan diarahkan pada upaya untuk membantu kelompok yang lemah sehingga

mereka memiliki kesempatan untuk maju dan menikmati kue pembangunan.

3. Kemakmuran Untuk mencapai kemakmuran diperlukan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah output dari suatu perekonomian.

Bila pertumbuhan output lebih besar dari populasi, maka output per kapita akan

meningkat, demikian pula standar kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi harus

memastikan bahwa produksi barang dan jasa dapat memberikan kemakmuran

sehingga keinginan masyarakat dapat terpenuhi. Namun dalam hal ini kemakmuran

tidak hanya dipahami semata-mata sebagai banyaknya produksi barang dan jasa.

Kemakmuran dapat diartikan lebih luas, yaitu kehidupan yang imbang antara

konsumsi privat, layanan publik, dan waktu luang untuk menikmati kehidupan.

Dengan demikian tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dilakukan bukan

semata-mata meningkatkan output secara materi, namun hal-hal yang tak

berwujudpun harus diperhatikan seara seimbang.

4. Stabilitas Masyarakat menginginkan agar kondisi ekonomi stabil, tidak terjadi

gejolak. Stabilitas ekonomi artinya adalah pertumbuhan ekonomi yang ajek dengan

angka inflasi yang rendah serta penggunaan sumber daya secara penuh. Pemerintah

16
perlu memastikan agar pertumbuhan ekonomi tidak melambat, atau bahkan negatif.

Sebab, hal ini akan mengakibatkan orang kehilangan pekerjaan sehingga pendapatan

mereka menurun. Bukan hanya itu, pelambatan ekonomi juga berdampak pada

kekhawatiran dan ketakutan pada masyarakat. Dengan demikian pengendalian

terhadap faktor-faktor yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi menjadi

penting.

5. Inovasi Kemajuan ekonomi membuat orang berpikir terus menerus agar dapat bekerja

secara lebih produktif. Inovasi merupakan pengembangan dan penerapan cara-cara

baru dalam memprodusi barang dan jasa secara efisien. Misalnya melalui penemuan

mesin produksi yang memungkinkan produksi massal, atau penggunaan teknologi

informasi sehingga dapat meningkatkan penjualan produk. Ekonomi harus diatur

sehingga mendorong perilaku inovatif. Misalnya dengan memberikan insentif kepda

perusahaan yang melakukan riset dan pengembangan untuk produk-produk inovatif.

6. Pilihan Setiap orang memiliki preferensi masing-masing, berdasarkan harapan dan

mimpinya. Setiap orang membuat keputusankeputusan ekonomi, misalnya dalam

memilih pekerjaan, tempat tinggal, ataupun memilih makanan. Keputusan-keputusan

tersebut sejalan dengan preferensi masing-masing. Kebebasan untuk memilih ini,

sepanjang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, merupakan tujuan ekonomi yang

penting.

7. Keberlanjutan Kehidupan manusia tergantung pada lingkungan alam. Sumber daya

alam merupakan faktor produksi yang penting dalam menghasilkan produk yang

diperlukan oleh masyarakat. Namun eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber

daya alam akan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berdampak buruk bagi

kehidupan. Akibatnya terjadilah bencana seperti banjir, polusi udara, dan polusi air.

Hal ini disamping memperburuk kualitas kehidupan juga mengurangi kemampuan

17
untuk berproduksi dalam jangka panjang. Dengan demikian isyu kelestarian

lingkungan menjadi penting untuk diperhatikan. Kebijakan ekonomi harus

memperhatikan persoalan ini demi keberlanjutan kehidupan masyarakat.

8. Demokrasi dan akuntabilitas Ekonomi dipengaruhi oleh proses sosial. Dalam konteks

ini anggota masyarakat memainkan perannya masing-masing dalam rangka memenuhi

keinginan mereka. Dalm kehidupan sosial ada orang yang memiliki kekuasaan yang

besar dalam pengambilan keputusan, ada yang tidak. Kemudian timbul pertanyaan,

bagaimana kita memastikan bahwa keputusankeputusan ekonomi betul-betul

mencerminkan keinginan kolektif masyarakat? Dalam iklim demokrasi, warga negara

dapat mempengaruhi arah kebijakan ekonomi pemerintah melalui para wakilnya di

parlemen. Namun, pemerintah maupun anggota parlemen dapat terpilih disamping

karena dukungan masyarakat, juga karena dukungan dari para pengusaha dan

penanam modal. Dengan demikian mekanisme pertanggungjawaban (akuntabilitas)

para pengambil keputusan dalam sistem demokrasi perlu diatur agar betul-betul

berpihak kepada kesejahteraan masyarakat secara luas. Setelah memahami tujuan-

tujuan ekonomi, perlu dipahami pula manfaat mempelajari ilmu ekonomi. Case dkk.

(2012) menyebutkan empat manfaat, yaitu membentuk pola pikir yang rasional,

memahami kehidupan masyarakat, memahami masalah-masalah global, serta menjadi

warga yang berpengetahuan (informed citizen). Yang pertama adalah membentuk

pola pikir yang rasional. Dalam ekonomi dikenal konsep kelangkaan, pilihan, dan

opportunity cost. Dalam hidup ini orang membuat berbagai keputusan yang artinya

membuat pilihan dengan keterbatasan yang ada. Setiap pilihan memiliki konsekuensi

pengorbanan atas pilihan yang lain. Misalnya, individu memutuskan apakah ingin

bekerja atau kuliah lagi, pengusaha memutuskan mengenai apa yang harus diproduksi,

bagaimana cara memproduksinya, di mana lokasinya, dan berapa harga produknya.

18
Untuk itu semua perlu analisis ekonomi. Kedua adalah memahami realitas kehidupan

masyarakat secara lebih baik. Kehidupan sosial yang kita alami dewasa ini tidak lepas

dari keputusan-keputusan ekonomi dari para pelaku ekonomi. Contohnya, jika

seseorang pergi ke tempat kerja mencari nafkah, ia dapat pergi dengan naik kendaraan

umum maupun kendaraan pribadi. Dalam perjalanan ia melihat gedung-gedung

perkantoran, pusat belanja, pabrik-pabrik, truktruk pengangkut bahan makanan

maupun bahan bakar minyak, bus yang mengangkut para penumpang, serta ojek

daring yang banyak jumlahnya. Nampak pula orang bertransaksi baik dengan uang

maupun secara elektronik. Semua yang dilihat itu merupakan realitas sosial yang

terbentuk dari berbagai ragam keputusan ekonomi dari individu, perusahaan dan

pemerintah. Ketiga adalah memahami masalah-masalah global. Misalnya peristiwa

pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan banyak orang

yang tertular, sakit dan meninggal. Untuk mengatasi hal tersebut, semua negara

membatasi mobilitas penduduk. Akibatnya orang Indonesia sulit untuk ke luar negeri,

dan sebaliknya, orang asing pun sukar masuk ke Indonesia. Mobilitas dalam negeri

juga diperketat, mengakibatkan orang mengalami kesulitan melakukan jual dan beli.

Akibatnya pendapatan perusahaan banyak berkurang sehingga angka pengangguran

meningkat. Pandemi merupakan isyu global yang berdampak kepada kesejahteraan

ekonomi. Fenomena ini dapat dipahami dengan penjelasan dari sudut pandang ilmu

ekonomi. Keempat adalah menjadi warga negara yang berpengetahuan. Pengetahuan

mengenai ekonomi akan membuat seseorang memahami fenomena melalui berita-

berita yang terkait dengan persoalan ekonomi. Misalnya dalam menghadapi pandemi

ini pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan anggaran belanja kesehatan,

menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, melakukan insentif

pengurangan pajak ataupun keringanan kredit kepada para pengusaha agar ekonomi

19
dapat tumbuh lagi. Dalam kasus ini nampak dinamika interaksi antara rumah tangga,

pengusaha dan pemerintah, yang dapat dipahami berdasarkan pengetahuan tentang

ilmu ekonomi.

G. Sejarah Perkembangan Ekonomi di Indonesia

Sejarah ekonomi Indonesia terbentuk atas lokasi geografisnya yang terletak diantara

persilangan samudera dan benua dunia. Sumber daya alam yang melimpah berupa hasil tani

dan bumi serta penduduk yang tinggal dipenjuru kepulauan yang membentuk dasar dari

perkembangan Negara Indonesia.11

Munculnya kontak dengan perdagangan internasional melalui mitra asing yang datang

untuk berdagang juga ikut berperan penting dalam perkembangan Indonesia berupa

kedatangan pedagang dari India, China, Arab dan Eropa yang ikut mengeksplorasi rempah-

rempah.

Pada awal abad ke-17, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), salah

satu perusahaan multinasional pertama dalam dunia, sejarah telah mendirikan basis

operasional mereka di kepulauan Indonesia untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah

dunia. Pada tahun 1800, Hindia belanda merupakan salah satu negara terbesar yang menerima

manfaat finansial dari monopoli perdagangan komoditas nusantara di pasar internasional

melalui hasil tani seperti kopi, teh, kina, karet dan minyak sawit, hasil bumi

seperti minyak, batubara, timah dan tembaga. Hindia Belanda berubah menjadi Republik

Indonesia setelah Perang Dunia II. Pada awal abad ke-21, Indonesia berkembang menjadi

kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, sekaligus sebagai kekuatan ekonomi negara

berkembang dunia, mengantarkan Indonesia menjadi anggota G-20 dan masuk

sebagai negara industri baru.

11
Dumari. 1996. Perekonomian Indonesia, Jakarta. Erlangga.

20
Sejarah perkembangan perekonomian Indonesia pada dasarnya di mulai seiring

dengan industri perbankannya, karena kinerja dari perekonomian Indonesia secara dinamis

bergantung pada sumber pembiayaan dari sektor perbankan. Dimana keadaan perekonomian

Indonesia tersebut dikenal dengan sebutan bank – based economy. Dalam hal ini, peranan

sektor perbankan dapat dikatakan sebagai fasilitas pemacu untuk perkembangan pertumbuhan

ekonomi Indonesia.

Peranan sektor perbankan dalam membantu mendorong perkembangan perekonomian

Indonesia biasanya terjadi melalui penyediaan dana untuk dunia usaha. Dunia usaha diyakini

merupakan salah satu sektor yang dapat dengan cepat mempengaruhi pergerakan

pertumbuhan ekonomi. Untuk itu dukungan yang lebih komprehensif sangat dibutuhkan bagi

dunia usaha untuk dapat meningkatkan efektivitasnya yang kemudian akan berpengaruh pada

peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dunia usaha membutuhkan sumber – sumber

pembiayaan untuk dapat meningkatkan investasi mereka dan kemudian dapat memperoleh

faktor – faktor produksi yang lebih banyak tentunya, sehingga dapat meningkatkan

pertumbuhan output dan pada akhirnya akan berdampak pada pendorongan pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi.

Indonesia yang merupakan negara berkembang, sumber pembiayaan investasinya

masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan hingga saat ini. Sehingga dapat dikatakan

bahwa jika penyaluran kredit perbankan menurun maka akan mampu juga menurunkan

pertumbuhan output. Misalnya, seperti yang terjadi di Indonesia pada saat setelah terjadinya

krisis tahun 1997, fenomena penurunan kredit yang disalurkan dijadikan tersangka dari

lambatnya pemulihan ekonomi Indonesia walaupun kondisi dari makroekonomi lainnya

seperti inflasi, nilai tukar dan suku bunga setelah krisis berlangsung memperlihatkan kondisi

yang lebih baik, tapi kredit yang disalurkan oleh perbankan belum mampu menjadi motivator

untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi pada keadaan sebelum terjadinya krisis.

21
Keadaan seperti yang disebutkan menekankan bahwa sangat dibutuhkannya fungsi

dari intermediasi perbankan sebagai faktor penggerak untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Sebagaimana dalam Undang – Undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 tentang

Perbankan yaitu “bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana (funding) dari

masyarakat dalam bentuk simpananan dapat menyalurkan dana (financing) tersebut dalam

bentuk pinjaman atau dalam bentuk lainnya kepada masyarakat”. Bank menyalurkan kredit

mereka ke sektor riil agar memicu pertumbuhan ekonomi., menyatakan bahwa fungsi dari

intermediasi perbankan tidak selalu berjalan sesuai dengan hubungannya dengan peningkatan

yang terjadi pada simpanan masyarakat, karena kenaikan pada simpanan masyarakat tidak

selalu diikuti oleh peningkatan pada kredit perbankan yang disalurkan. Dari kondisi tersebut

dapat dibandingka bahwa kredit perbankanlah yang memiliki pengaruh terhadap aktivitas

ekonomi riil dan bukan simpanan dari masyarakat.

Sesuai dengan Undang – Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan

telah diamandemen menjadi Undang – Undang No. 3 Tahun 2004, kebijakan moneter

Indonesia dimaksudkan agar dapat mempengaruhi tujuan tunggal yaitu menstabilkan nilai

tukar dan memelihara kestabilannya yang didalamnya mengandung pengertian kestabilan

harga (laju inflasi) dan kestabilan nilai tukar rupiah sehingga nantinya setelah tercapainya

sasaran yang dimaksud juga memberikan pengaruh kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dinamika perekonomian Indonesia yang terjadi pada tahun 1980-an yang berdampak

pada kemunduran sektor perekonomian Indonesia diatasi oleh pemerintah Indonesia dengan

menjalankan sistem kebijakan deregulasi perbankan dengan cara meningkatkan efisiensi dan

mobilitas dana. Pada saat paket 1 Juni 1983 (Pakjun 1983) dikeluarkan, pada saat itu pula

deregulasi perbankan di Indonesia di mulai. Mendorong bank dalam menghimpun dana dari

masyarakat dan kemudian menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan modal

adalah tujuan utama dari paket kebijakan deregulasi ini. Setelah adanya deregulasi

22
perbankan, pemerintah memberikan kebebesan pada setiap bank. Kebebesan ini ditunjukkan

oleh perilaku bank yang berhak menentukan tingkat suku dan memberikan kredit kepada para

pelaku ekonomi tanpa adanya sistem pagu kredit.

pertumbuhan ekonomi Indonesia diketahui semakin tinggi karena dipengaruhi oleh

kredit yang disalurkan yang artinya pemerintah Indonesia diprediksi telah menjalankan

kebijakan moneternya melalui mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur kredit.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis mencoba menganalisis fenomena tersebut dengan

melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Di

Indonesia melalui Jalur Kredit”.

Teori Perkembangan Ekonomi

Teori Klasik

 Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu

pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan

terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang

berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

 David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar

sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja

melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut

hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan

mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya

yang berjudul The Principles of Political and Taxation.

23
Teori Neoklasik

 Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian

kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan

hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat

berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus

dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

 Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan

ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga

membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja

H. Perkembangan Ekonomi di Indonesia

MASA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1950)

Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang antara

lain disebabkan oleh :

1. Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata

uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI

menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe

Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.

Pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East

Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang

dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang

kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang.

24
Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi

kenaikan tingkat harga.

2. Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup

pintu perdagangan luar negeri RI.

3. Kas Negara kosong

4. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi,antara lain :

1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan IR. Surachman pada

bulan Juli 1946.

2. Upaya menembus blockade dengan diplomasi beras ke, mengadakan kontak dengan

perusahaan swasta Amerika, dan menembus blockade Belanda di Sumatera dengan

tujuan ke Singapura dan Malaysia.

3. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan

yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu :

masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan

administrasi perkebunan-perkebunan.

4. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947

Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga

bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

5. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa

petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan

perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian

merupakan sumber kekayaan).

ORDE BARU (1966-1997)

25
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas

utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan

keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak

dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650% pertahun.

Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata

pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak

memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem

ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang

campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi

dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri.

Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era

Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori

Keynesian. Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin

dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian

pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda,

penyebaran pembangunan, dan peradilan. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai

membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun

(REPELITA). Berikut penjelasan singkat ten tang beberapa REPELITA:

1. REPELITA I (1967-1974)

Mulai berlaku sejak tanggal 1april 1969. Tujuan yang ingin dicapai adalah

pertumbuhan ekonomi 5% per tahun dengan sasaran yang diutamakan adalah cukup pangan,

cukup sandang, perbaikan prasarana terutama untuk menunjang pertanian. Tentunya akan

diikuti oleh adanya perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

26
2. REPALITA II (1974-1979)

Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun. Prioritas utamanya

adalah sektor pertanian yang merupakan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam

negeri dan merupakan dasar tumbuhnya industri yang mengolah bahan mentah menjadi

bahan baku.

3. REPALITA III (1979-1984)

Prioritas tetaap pada pembangunan ekonomi yang dititikberatkan pada sector

pertanian menuju swasembada pangan, serta peningkatan industri yang mengolah bahan baku

menjadi bahan jadi.

4. REPALITA IV (1984-1989)

Adalah peningkatan dari REPELITA III. Peningkatan usaha-usaha untuk

memperbaiki kesejahteraan rakyat, mendorong pembagian pendapatan yang lebih adil dan

merata, memperluas kesempatan kerja. Priorotasnya untuk melanjutkan usaha memantapkan

swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin

industri sendiri.

Jika ditarik kesimpulan maka pembangunan ekonomi menurut REPELITA adalah

mengacu pada sektor pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti pertumbuhan

industri bertahap.

MASA REFORMASI

Pemerintahan reformasi diawali pada tahun 1998. Peristiwa ini dipelopori oleh ribuan

mahasiswa yang berdemo menuntut presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya

dikarenakan pemerintahan Bapak Soerhato dianggap telah banyak merugikan Negara dan

banyak yang melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Tahun 1998 merupakan

27
tahun terberat bagi pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai akibat krisis moneter di Asia

yang dampaknya sangat terasa di Indonesia. Nilai rupiah yang semula 1 US$ senilai Rp.

2.000,- menjadi sekitar Rp. 10.000,- bahkan mencapai Rp. 12.000,- (5 kali lipat penurunan

nilai rupiah terhadap dolar). Artinya, nilai Rp. 1.000.000,- sebelum tahun 1998 senilai dengan

500 US$ namun setelah tahun 1998 menjadi hanya 100 US$. Hutang Negara Indonesia yang

jatuh tempo saat itu dan harus dibayar dalam bentuk dolar, membengkak menjadi lima kali

lipatnya karena uang yang dimiliki berbentuk rupiah dan harus dibayar dalam bentuk dolar

Amerika. Ditambah lagi dengan hutang swasta yang kemudian harus dibayar Negara

Indonesia sebagai syarat untuk mendapat pinjaman dari International Monetary Fund (IMF).

Tercatat hutang Indonesia membengkak menjadi US$ 70,9 milyar (US$20 milyar adalah

hutang komersial swasta). Pemerintahan reformasi dari tahun 1998 sampai sekarang sudah

mengalami beberapa pergantian presiden, antara lain yaitu :

1. Bapak B.J Habibie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)

Pada saat pemerintahan presdiden B.J Habibie yang mengawali masa

reformasi belum melakukan perubahan-perubahan yang cukup berarti di bidang

ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk menstabilkan keadaan politik di

Indonesia. Presiden B.J Habibie jatuh dari pemerintahannya karena melepaskan

wilayah Timor-timor dari Wilayah Indonesia melalui jejak pendapat

2. Bapak Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)

Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman wahid pun belum ada

tindakan yang cukup berati untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan.

Kepemimpinan Abdurraman Wahid berakhir karena pemerintahannya mengahadapi

masalah konflik antar etnis dan antar agama.

28
3. Ibu Megawati (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)

Masa kepemimpinan Megawati mengalami masalah-masalah yang mendesak

yang harus diselesaikan yaitu pemulihan ekonomi dan penegakan hokum. Kebijakan-

kebijakan yang ditempuh untuk mengatasai persoalan-persoalan ekonomi antara lain :

 Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris

Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun

 Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam

periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-

kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil

menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini

memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan

asing. Megawati bermaksud mengambil jalan tengah dengan menjual beberapa asset

Negara untuk membayar hutang luar negeri. Akan tetapi, hutang Negara tetap saja

menggelembung karena pemasukan Negara dari berbagai asset telah hilang dan

pendapatan Negara menjadi sangat berkurang.

4. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004-sekarang)

Masa kepemimpinan SBY terdapat kebijakan yang sikapnya kontroversial yaitu :

 Mengurangi subsidi BBM atau dengan kata lain menaikkan harga BBM.

Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran

subsidi BBM dialihkan ke sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang

yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

 Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua,

yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT

29
tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai

masalah sosial.

 Mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim

investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit

pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan

kepala-kepaladaerah. Investasi merupakan faktor utama untuk menentukan

kesempatan kerja. Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu

ditujukan untuk memberi kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang

salah satunya adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak

investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan

bertambah.

 Lembaga kenegaraan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang dijalankan

pada pemerintahan SBY mampu memberantas para koruptor tetapi masih

tertinggal jauh dari jangkauan sebelumnya karena SBY menerapkan sistem Soft

Law bukan Hard Law. Artinya SBY tidak menindak tegas orang-orang yang

melakukan KKN sehingga banyak terjadi money politic dan koruptor-koruptor

tidak akan jera dan banyak yang mengulanginya. Dilihat dari semua itu Negara

dapat dirugikan secara besar-besaran dan sampai saat ini perekonomian Negara

tidak stabil.

 Program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dikarenakan persediaan

bahan bakar minyak semakin menipis dan harga di pasaran tinggi.

 Kebijakan impor beras, tetapi kebijakan ini membuat para petani menjerit karena

harga gabah menjadi anjlok atau turun drastis

30
Pada tahun 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF (International

Monetary Fund). Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti agenda-agenda

IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri. Namun wacana untuk berhutang lagi pada

luar negri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara

penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa

di bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan

karena beberapa hal, antara lain karena pengucuran kredit perbankan ke sektor riil masih

sangat kurang (perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sektor riil

kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Pengeluaran Negara pun juga semakin

membengkak dikarenakan sering terjadinya bencana alam yang menimpa negeri ini.12

BAB III

12
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/sejarah-perekonomian-indonesia-8/

31
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya untuk memenuhi


kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul karena masalah pemilihan
(problem of choice), dimana kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan terjadi kelangkaan
sumber daya. Konsep dasar ekonomi meliputi motif ekonomi, prinsip ekonomi, tindakan
ekonomi dan lain-lain.

Perekonomian Indonesia sejak masa penjajahan, pemerintahan masa orde lama hingga

masa reformasi masih mengalami beberapa gejolak. Perekonomian Indonesia masih jatuh

bangun. Hal itu dapat dilihat dari :

 Kemiskinan yang masih ada

 Pengangguran tingkat tinggi dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia

tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja

 Maraknya para koruptor karena hukum di negeri ini kurang tegas (Indonesia termasuk

dalam 5 terbesar Negara terkorup didunia)

 Masih terjadi kesenjangan ekonomi antara penduduk yang miskin dan yang kaya

 Masih memiliki hutang ke luar negeri

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap bagi pembaca, penulis menyadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari bentuk maupun isinya.
Maka dari itu, Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam pembuatan
makalah ini, yaitu dengan memberi saran dan kritik demi perbaikan makalah selanjutnya.

Dan semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

32
Rahmatullah, Inanna, Mustari. Konsep Dasar Ekonomi. Pustaka Taman Ilmu. Makasar. CV.
Nur Lina. 2018.

Ritonga, dkk. 2002. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Samuelson, P. A. dan Nordhaus, W. D. 1990. Ekonomi, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Greenlaw, S. A., & Shapiro, D. (2018). Principles of Economics (2nd ed.). Houston:
OpenStax Rice University.

Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics (19th ed.). New York: McGraw-
Hill/Irwin.

Case, K.E,Fair,R.C.&Oster,S.M. (2012). Principles of Economics (10th ed.). Boston: Prentice


Hall.

Subhan Purwadinata, Ridolof Wenan Batilmurik, Pengantar Ilmu Ekonomi, Malang, Literasi
Nusantara. 2020

Sabila, Dini, Makalah Motif Sosial,https://dinysabila.wordpress. com/2013/11/27 Tahun


2014.

Dumari. 1996. Perekonomian Indonesia, Jakarta. Erlangga.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/sejarah-perekonomian-indonesia-8/

33

Anda mungkin juga menyukai