Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENDIDIKAN IPS LANJUTAN

KONSEP ILMU EKONOMI, PASAR, UANG,


BANK DAN KOPERASI
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Yulia, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

Nurul Amalia
200407550018
Kelas C20D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah yang Maha Esa, karena atas berkat limpahan
karunia serta nikmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Ilmu Ekonomi, Uang, Pasar, Bank, dan Koperasi” dengan lancar dan
tepat pada waktu yang semestinya. Tak lupa selawat serta salam dicurahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan bagi semua umat
manusia.

Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah


Pendidikan IPS Lanjutan yang diampuh oleh Ibu Dra. Hj. Yulia, M.Pd. Proses
penyusunannya tak lepas dari masukan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ucapkan terima kasih atas bimbingannya. Ucapan terima kasih juga saya tujukan
kepada teman-teman saya yang sudah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah


ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka
dalam menerima segala kritik saran yang membangun dari pembaca. Demikian
yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk akademisi pada khususnya.

Parepare, 24 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Ilmu Ekonomi
B. Pasar
C. Uang
D. Bank
E. Koperasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ekonomi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan, ekonomi merupakan alat untuk mengukur kemajuan satu negara
apakah kondisi ekonomi menguntungkan atau memburuk. Oleh karena itu ilmu
ekonomi adalah salah satu ilmu yang mempelajari perilaku orang-orang yang
memenuhi kebutuhannya yang terus meningkat dengan sumber daya yang ada
melalui kegiatan konsumsi produksi dan distribusi.
Ekonomi sering dikaitkan dengan uang, uang memang dipelajari dalam
ilmu ekonomi tapi bukan satu-satunya studi. Bahkan uang hanyalah sebagian kecil
dari bahan pelajaran ekonomi. Oleh karena itu, manusia harus mampu membuat
pilihan. Keputusan dalam mengambil suatu pilihan bukanlah pekerjaan yang
mudah, karena harus melalui pertimbangan pertimbangan tertentu, karena
manusia harus belajar bagaimana membuat pilihan. Inilah yang dipelajari dalam
ilmu ekonomi.
Dalam menghadapi berbagai persoalan atau masalah ekonomi, sering
individu kelompok atau masyarakat dihadapkan pada pengambilan keputusan
untuk melakukan aktivitas atau kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi di
definisikan sebagai aktivitas individu atau kelompok masyarakat dalam
memproduksi atau mengkonsumsi barang dan jasa. Tak jarang, dihadapkan pada
berbagai alternatif yang tersedia dalam melakukannya, namun penting untuk
memilih alternatif yang terbaik.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengenai sikap perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. Ilmu ekonomi tidak diciptakan secara
mendadak tetapi berkembang melalui suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi
dianggap sebagai suatu disiplin ilmu baru mulai tahun 1776, yaitu sejak ditulis
dan diterbitkannya buku yang terkenal yang berjudul: The Wealth of Nation tahun

1
1776 karya Adam Smith.

2
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep ilmu ekonomi?
2. Bagaimana konsep pasar dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya dengan
IPS?
3. Bagaimana konsep uang dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya dengan
IPS?
4. Bagaimana konsep bank dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya dengan
IPS?
5. Bagaimana konsep koperasi dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya dengan
IPS?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep ilmu ekonomi.
2. Untuk mengetahui konsep pasar dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya
dengan IPS.
3. Untuk mengetahui konsep uang dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya
dengan IPS.
4. Untuk mengetahui konsep bank dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya
dengan IPS.
5. Untuk mengetahui konsep koperasi dalam ilmu ekonomi dan keterkaitannya
dengan IPS.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ilmu Ekonomi


Silvia, dkk (2018) menyatakan bahwa ilmu ekonomi
merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam
memilih menggunakan sumber daya yang langka dan yang memiliki
beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai
komoditi untuk kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di
masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam
suatu masyarakat. secara realitas manusia dihadapkan pada konflik
antara kelangkaan sumber-sumber ekonomi dengan kebutuhan yang tak
terbatas menimbulkan berbagai masalah yang dihadapi dan harus
dipecahkan oleh semua masyarakat manusia baik secara individu,
kelompok maupun negara, baik kecil maupun besar yang sudah maju
maupun yang masih terbelakang untuk mencapai kemakmuran.

Mempelajari ilmu ekonomi berarti kita mempelajari perilaku atau


tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi adalah suatu tindakan dalam
memilih berbagai alternatif yang memberikan hasil yang terbaik. Hasil
yang terbaik bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, sisi hasil artinya
menunjukkan hasil yang maksimum. Kedua, sisi biaya artinya kalau
dilihat dari hasil tidak menunjukkan adanya perbedaan di antara
berbagai alternatif itu maka dilihat dari biayanya. Kedua aspek itulah
yang disebut prinsip ekonomi. Secara ringkas prinsip ekonomi
menyatakan bahwa:

1. Untuk memperoleh hasil tertentu, biaya yang dikeluarkan harus sekecil


mungkin.
2. Dengan biaya tertentu harus menghasilkan produk semaksimal mungkin.

Jadi, prinsip yang pertama menunjukkan bahwa dalam


melakukan pemilihan harus didasarkan pada pemilihan biaya yang
paling efisien. Sedangkan yang kedua menunjukkan bahwa pemilihan

3
berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas
memang merupakan dua istilah yang melekat dan menjiwai kegiatan
ekonomi.

4
5

Ahman dan Rokhmana (2019) menjelaskan tentang ilmu ekonomi dan


keterkaitannya dengan ilmu-ilmu sosial. Keduanya menyatakan bahwa ilmu sosial
adalah ilmu yang subject matters-nya masyarakat, apakah kelompok dalam
masyarakat lembaga-lembaga dalam masyarakat, hubungan antarmanusia
hubungan antarkelompok serta lembaga, juga hubungan antara manusia dengan
benda dan dengan segala macam yang dibutuhkan. Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari hubungan antara manusia dengan benda dan dengan segala
macam aspek yang dibutuhkan.

Samuelson menjelaskan bahwa ilmu ekonomi memang berkaitan


dan sangat berdekatan dengan ilmu-ilmu sosial, seperti ilmu politik,
psikologi, sejarah, dan antropologi adalah ilmu-ilmu sosial yang sering
bertumpang tindih dengan apa yang dipelajari oleh ilmu ekonomi. Tetapi
keterkaitan antardisiplin ilmu dalam bidang ekonomi merupakan fakta
yang perlu disusun dan diatur dengan tujuan untuk pengembangan dan
pengujian teori ekonomi itu sendiri. Ilmu sosial merupakan tinjauan
ilmiah yang membahas gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan
sosial insani. Berdasarkan pengalaman seharihari, kita menyadari bahwa
gejala sosial itu bermacam ragam coraknya. Atau bisa juga, satu gejala
sosial mengandung beberapa yang kompleks. Akibatnya, ilmu
pengetahuan sosial harus terbagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu.

Ekonomi dalam ilmu-ilmu sosial mempersoalkan usaha manusia


untuk meningkatkan kemakmurannya, baik secara perseorangan maupun
secara berkelompok (keluarga, bangsa dan masyarakat). Sebagai suatu
ilmu, ekonomi tentunya memiliki objek material (apa yang dipelajari)
dan objek formal (bagaimana mempelajarinya). Objek material ekonomi
meliputi produksi, distribusi, pembagian kerja, pembangunan, sistem
moneter dan keuangan, perdagangan dan dunia usaha. Sedangkan objek
formal ekonomi meliputi kemakmuran manusia di masa sekarang dan
masa depan.
6

B. Pasar
1. Defenisi Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual
untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan
pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi
dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan
pada setidaknya satu dari dua belah pihak.
Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan
berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.
Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau
tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional
an pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar
ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta
terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya.
Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori
dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua
peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan
memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar
mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga.
Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh
interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan
barang.
7

2. Unsur-Unsur Pasar
Persaingan adalah ciri lain dari beberapa pranata pasar, seperti
pasar pencipta harga dan lelang, tetapi berbeda dengan nilai setara,
persaingan ekonomis terbatas pada pasar. Akhirnya, ada unsur-unsur
yang dapat ditunjuk sebagai fungsional. Biasanya unsur-unsur
fungsional muncul terlepas dari pranata pasar, tetapi jika unsur-unsur ini
muncul disamping kelompok yang menyediakan atau kelompok yang
membutuhkan, unsur-unsur ini akan membentuk pranata-pranata
tersebut sesuai dengan relevansi praktis.
Mengenai unsur pasar yang biasanya disebut harga, disini unsur
ini termasuk dalam kategori ekuivalensi. Harga mengandalkan adanya
fluktuasi sedangkan ekuivalensi tidak. Harga adalah bentuk ekuivalensi
yang khas dijumpai pada ekonomi yang terintegrasi melalui perilaku
tukar-menukar. Menurut Bernadetta (2017) menyatakan bahwa pasar
adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi diatas terdapat beberapa unsur penting didalam
pasar yaitu:
a. Penjual: orang yang menjual (barang dagangan yang berkali-kali dijual)
b. Pembeli: memperoleh sesuatu dengan menukarnya dengan uang (membayar)
c. Barang dan jasa yang diperjualbelikan: barang yang diperdagangkan, untuk
kemudian ditukar dengan uang.
d. Alat pembayaran: alat yang digunakan oleh penjual maupun pembeli dalam
pasar yang telah disepakati oleh keduanya, biasanya berupa uang, obligasi,
saham, cek, dll.
e. Tempat: ruang (bidang, rumah, dsa) yang dipakai untuk melakukan sesuatu.
f. Perantara (agen): Agen adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan
barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang biasanya akan
8

diberi daerah kekuasaan penjualan / perdagangan tertentu yang lebih kecil


dari daerah kekuasaan distributor. Contoh seperti pedagang grosir beras di
pasar induk kramat jati.
g. Distributor: Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan
produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung.
Pedagang besar biasanya diberikan hak wewenang wilayah/daerah tertentu
dari produsen. Contoh dari agen tunggal adalah seperti ATPM atau singkatan
dari agen tunggal pemegang merek untuk produk mobil.

3. Jaringan Sosial Pasar


Bernadetta (2017) mengungkapkan ada dua karakterisktik
penting dari jaringan sosial:
a. Karakteristik Morphologi
Karakteristik morphologi dapat dikatakan sebagai tempat
yang berujud dan merupakan tempat yang digunakan dalam penjualan.
Misalnya perbedaan dapat kita lihat pada pasar modern dengan pasar
tradisional. Atau pada pasar tradisional dengan supermarket. Kedua hal
itu saling berlainan. Pasar tradisonal tempatnya tidak sebagus seperti
pasar modern. Pasar modern lebih bersih, sedangkan pada pasar
tradisional harganya dapat ditawar. Tidak seperti pada pasar modern,
yang tidak ada tawar menawarnya.
Peminat dari pasar tradisonal dengan pasar modern pun beragam,
kebanyakan di pedesaan lebih banyak peminat pasar tradisional. Karena
jarak yang dekat dan harga yang terjangkau, sehingga membuat orang
dipedesaan yang kebanyaakan ekonomi menengah kebawah memilih
alternatif pasar tradisional. Sedangkan di wilayah perkotaan memilih
pasar modern, hal ini karena pasar modern lebih bersih dan tidak ribet,
karena mereka tidak perlu menawar.
b. Karakteristik interaksional
Karakteristik interaksional lebih dilihat dari interaksi antara
penjual dan pembelinya. Jaman sekarang ada banyak interaksi yang
9

berlangsung, ada yang secara langsung dan tidak langsung. Pada contoh
kasus morphologi diatas yaitu pasar tradisional dan pasar modern
merupakan pasar yang bertatap muka langsung antara penjual dan
pembelinya. Sedangkan pasar yang tidak langsung ada pada pasar bursa
saham atau online shop yang sekarang marak di indonesia.
Mereka melihat barang yang ditwarkan lewat internet. Kemudian
bagi yang berminat bisa menghubungi pada nomor yang tertera di
gambar itu. Setelah mentransfer uangnya maka penjual akan mengirim
paketan barang kepada pembeli. Penjualan ini lebih memiliki resiko
dibandingkan dengan yang bertemu secara langsung. Bisa jadi
pembelian semacam itu merupakan penipuan, atau mungkin barang yang
dipesan tidak sesuai dengan yang diharapkah. Berbeda dengan pasar
yang bertemu langsung, pembeli bisa memilih barang yang terbaik
untuk dipilih agar tidak mengecewakan.

C. Uang
Uang merupakan penemuan yang terbesar yang pernah ditemui
oleh manusia dalam pertukaran ekonomi. Bangsa yang pertamakali
menggunkan uang sebagai alat pertukaran ekonomi alah bangsa
Mesopotamia. Fungsi keseharian uang dalam kehidupan, secara
sederhana diartikan sebagai alat tukar. Menurut Karl Polanyi, uang
menjadi standar yang diberikan harga karena fungsinya sebagai alat
tukar yang penggunaannya tergantung pada eksistensi pasar. Pengertian
standar dari uang adalah menyeimbangkan sejumlah barang yang
berbeda, baik jenis dan nilai yang dikandung, untuk satu tujuan tertentu.
Situasi uang adalah bentuk pertukaran, seperti barter, penyimpanan, dan
manajemen atas kebutuhan pokok.

Firmansyah (2020) menyatakan bahwa uang adalah instrument


yang paling dekat dengan masyarakat. Uang tanpa pernah direncanakan
mempunyai kapasitas yang sangat besar dalam pertukaran. Uang
berharga karena potensinya yang tidak terbatas sebagai alat. Uang
10

memerdekakan individu karena kewajiban memakai uang hanya terkait


dengan produk tenaga kerja, atau antara penjual dan pembeli. Proses
intelektual mempertemukan antara tangan-tangan dengan kekuatan uang
yang menstransformasikan objek ke dalam komoditas yang dapat di
pertukarkan. Prinsip ini menemukan kesadaran yang sangat ekstrim
dalam masyarakat metropolitan bahwa hubungan manusia yang rasional
di hitung oleh angka. Dalam moneterisasi budaya, uang dan kecerdasan
dapat ditukar, masyarakat dan budaya dapat dibeli. Melalui uang,
semuanya dapat di beli, semua saling terkait, dunia pun berfluktuasi.

Hubungan penggunaan uang dengan pasar sangatlah rumit dam


memiliki sejarah yang beragam. Contoh uang dan perhitungan tentang
uang secara bertahap memasuki kehidupan sehari-hari kita melaui
proses komodifikasi. Karena itu pembayaran oleh uang
mengimplikasikan bahwa suatu kewajiban telah ditunaikan, dari sini
hubungannya telah di akhiri.

Uang tidak hanya dapat diartikan sebagai sebuah alat


pembayaran, tapi bisa lebih daripada itu, uang dapat diartikan sebagai
simbol yang diberikan arti dan nilai. Agar uang dapat diberikan arti
secara nilai, uang dapat ditransformasikan ke dalam bentuk lain,
contohnya: mobil, emas, rumah dan lain-lain , maka dari itu uang harus
di analisis sebagai cara berkomunikasi. Uang berkembang melampaui
dirinya, tidak lagi menjadi medium pertukaran, melainkan menjadi cara
penyatuan sosial. Uang dipakai untuk produksi, distribusi, konsumsi
barang dan jasa. Lebih luas lagi, uang di pakai untuk membangun
masyarakat. Dengan uang, kemakmuran menjadi nyata dan bila
masyarakat makmur, hal tersebut merupakan indikasi kecintaan terhadap
Tuhan.

D. Bank
11

1. Pengertian Bank
Secara etimologis, pengertian bank berasal dari kata "Banco"
berarti bangku. Bangku yang dimaksud merujuk pada meja untuk
menunjang aktivitas perbankan dalam melayani nasabah. Istilah bangku
di kemudian hari terus berkembang hingga istilah bank digunakan dalam
kegiatan pelayanan finansial. Secara terminologis, pengertian bank
adalah lembaga keuangan suatu negara yang didirikan dengan
kewenangan menghimpun, mengelola, dan mengatur seluruh hal
berkaitan dengan keuangan. Harapannya, bank mampu memaksimalkan
pemanfaatan keuangan untuk menggerakkan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setiap negara terdapat bank
sentral sebagai pusat dan acuan bank-bank umum. Di Indonesia, Bank
Indonesia (BI) adalah bank sentral. Bank Indonesia diatur oleh Undang-
Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

2. Fungsi Bank Bagi Masyarakat


Beberapa fungsi bank bagi masyarakat sebagai berikut ini:
a. Financial intermediary
Fungsi bank pertama sebagai financial intermediary atau perantara keuangan.
Sejalan dengan pengertian bank menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, bank bertugas menghimpun dan menyalurkan uang dalam
masyarakat melalui berbagai produk keuangan. Sehingga pemanfaatan
keuangan dapat merata ke seluruh kalangan.
b. Agent of Trust
Fungsi bank berikutnya adalah agent of trust bagi masyarakat, negara, dan
pihak-pihak lain yang menggunakan jasanya. Dalam perannya sebagai agent
of trust, bank wajib menjadi pihak layak dipercaya dan menggunakan
kepercayaan pihak-pihak pengguna jasanya dalam menjaga dan memelihara
nilai uang.
c. Agent of Development
12

Adanya bank mampu memberikan aktivitas dan layanan kepada masyarakat


untuk meningkatkan dan mengembangkan penghasilan melalui investasi,
konsumsi, distribusi, dan pemanfaatan uang lainnya. Sehingga masyarakat
mampu memperoleh keuntungan dan pembangunan ekonomi suatu negara
semakin maju.
d. Agent of Service
Fungsi bank yang terakhir adalah sebagai agent of service, yaitu melayani
berbagai kepentingan keuangan masyarakat. Sesuai fungsinya sebagai agent
of service, bank perlu menyediakan layanan keuangan semaksimal mungkin
dan mendengarkan kepentingan para penggunanya.

3. Jenis-Jenis Bank
Jenis bank ada banyak dan dikategorikan berdasarkan berbagai
segi, mulai dari fungsi, kepemilikan, cara kerja operasional, sampai
bentuk badan hukumnya. Selengkapnya tentang jenis jenis bank menurut
Sari (2018) adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan Fungsinya
Jenis bank menurut fungsinya terbagi menjadi tiga macam, yakni bank
sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat. Bank sentral adalah
lembaga keuangan berwenang atas pengelolaan kebijakan moneter suatu
negara sehingga stabilitas keuangan mampu terjaga. Sementara bank umum
merupakan bank yang beraktivitas dalam masyarakat secara konvensional
atau syariah di bawah naungan bank sentral. Jika bank perkreditan rakyat atau
BPR yakni jenis bank yang melaksanakan aktivitas perbankan di luar jasa lalu
lintas pembayaran.
b. Berdasarkan Kepemilikan
Jenis jenis bank berdasarkan kepemilikan terdiri dari bank pemerintah,
swasta, asing, dan campuran. Bank pemerintah merupakan bank yang dimiliki
dan dikelola oleh negara baik pusat atau daerah, contohnya seperti Bank
13

Indonesia dan bank-bank daerah. Sedangkan bank asing adalah bank yang
kepemilikannya oleh pihak asing yang membuka cabang di Indonesia.
Berbeda dengan bank swasta yang dimiliki oleh pihak swasta baik perorangan
maupun kelompok. Terakhir, bank campuran merupakan jenis bank yang
kepemilikan sahamnya gabungan antara swasta, asing, atau pemerintah.
c. Berdasarkan Operasional
Jenis jenis bank berdasarkan operasional ditinjau dari aktivitas dan regulasi
yang mengaturnya, yakni bank konvensional dan syariah. Secara
terminologis, pengertian bank konvensional adalah bank yang menjalankan
kegiatannya secara umum dengan tetap memperhatikan kebijakan bank
sentral dan aturan UU. Sedangkan pengertian bank syariah yakni jenis bank
yang aktivitasnya didasarkan pada prinsip dan syariat agama Islam. Dalam
hal ini, bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil sebagai keuntungan dan
menghindari riba.
d. Berdasarkan Bentuk Badan Usaha
Terakhir, jenis jenis bank berdasarkan bentuk badan usaha dikategorikan
menjadi empat macam, meliputi, koperasi, perusahaan perseorangan,
perseroan terbatas, firma. Pengertian bank berbentuk koperasi adalah struktur
organisasi dan pengelolaannya sesuai prinsip keanggotaan. Bank berbentuk
perusahaan perseorangan yakni bank yang dimiliki individu. Sementara
perseroan terbatas merupakan bank berbadan usaha berbentuk PT. Terakhir,
firma adalah bank badan usaha bentuk persekutuan dua orang atau lebih di
bawah satu nama usaha bersama.

E. Koperasi
Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang
dipilih oleh sebagian anggota masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemajuan ekonomi (rumah tangga) serta kesejahteraan hidupnya. Secara
logika sederhana, orang akan memilih Koperasi jika organisasi ekonomi
tersebut dirasakan atau diyakini bisa mendatangkan manfaat lebih besar
baginya dari pada bentuk organisasi ekonomi lain. Menurut Diahastuti
14

(2016), sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu


meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat
mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari
usaha mereka. Anggota bisa memperoleh nilai tambah jika mereka mau
berpartisipasi dalam Koperasinya. Semakin sering anggota
berpartisipasi, semakin besar nilai tambah yang mereka dapatkan.

Agar Koperasi dapat memberikan nilai tambah kepada anggota,


maka Koperasi itu sendiri harus baik kinerjanya. Dalam hal ini, semakin
baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan Koperasi
mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi
mereka dalam kegiatan Koperasi. Anggota Koperasi mempunyai makna
yang sangat strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat
berfungsi sebagai pemilik (owner) dan sekaligus sebagai pengguna jasa
(user).

Sebagai pemilik harus berpartisipasi dalam penyetoran modal,


pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan harapan akan
memperoleh pembagian SHU yang memadai, tetapi kenyataannya
sangat sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu mengukur
keberhasilan Koperasi jangan hanya dilihat dari sisi kemampuan
Koperasi dalam menghasilkan SHU, tetapi yang utama harus dilihat dari
kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Dalam batas
ekonomi, kesejahteraan seseorang/masyarakat dapat diukur dari
pendapatan yang diperolehnya, dengan demikian tujuan koperasi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota dapat dioperasionalkan menjadi
meningkatkan pendapatan anggota”.

Hamran, dkk (2022) menyatakan bahwa pendapatan yang


diterima oleh seorang anggota Koperasi dapat berupa pendapatan
nominal (uang) dan pendapatan riil dalam bentuk barang atau yang
mampu dibeli oleh anggota. Sebagai contoh dalam Koperasi produsen,
15

yang berarti anggota sebagai produsen produk tertentu, yang


menjalankan usaha/bisnisnya membutuhkan pelayanan dari Koperasi
dalam bentuk penyediaan input produksi, penyediaan kredit, dan atau
pemasaran output yang dihasilkan. Tujuan Koperasi produsen adalah
memajukan bisnis anggotanya dengan meningkatkan laba yang akan
diperoleh. Sebagai pilar ekonomi yang diamanatkan konstitusi sesuai
pasal 33 UUD 1945, Koperasi adalah soko guru perekonomian
Indonesia dibanding pilar ekonomi lainnya, seharusnya diberi ruang
gerak yang lebih luas.

Pada jaman penjajahan, banyak sekali rakyat Indonesia yang


merasakan penderitaan. Mulai dari monopoli penjajah dan pemimpin
lokal yang bersekutu dengan mereka,  tingginya bunga yang mencekik
leher oleh para rentenir, hingga kerja paksa. Pada tahun 1896, R. Aria
Wiriaatmadja, yang saat itu menjadi patih Purwokerto, tergerak untuk
mendirikan koperasi kredit. Koperasi tersebut bertujuan untuk
membantu rakyat yang terlilit hutang dengan cara memberikan kredit.
Kemudian, pada tahun 1911, Serikat Dagang Islam (SDI) yang dipimpin
oleh H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto menyebarkan impian-
impian berdirinya toko koperasi yang menyerupai warung serba ada
(waserda) KUD. Fasilitas tersebut digaungkan oleh SDI untuk
mengimbangi pemerintah kolonial Belanda yang memberikan
kemudahan kepada pedagang asing.

Namun demikian, koperasi-koperasi yang pernah diperjuangkan


tersebut mengalami kegagalan karena banyak kendala. Baik yang
diperjuangkan oleh Budi Utomo, Serikat Dagang Islam (SDI), dan Partai
Nasionalis Indonesia (PNI). Koperasi di Indonesia mengalami kestabilan
setelah Indonesia merdeka dan memiliki UUD 1945. Drs. Mohammad
Hatta memberikan perhatian dan dukungan akan adanya koperasi.
Berbagai upaya dilakukan untuk memberikan edukasi agar rakyat
Indonesia  memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya
16

koperasi. Atas jasa beliau dalam memperjuangkan koperasi, beliau


dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Masyarakat Indonesia yang
menjunjung tinggi kekeluargaan dan gotong royong menjadikan
koperasi sebagai lembaga ekonomi yang sangat cocok untuk diterapkan
di Indonesia.

Kebiasaan kekeluargaan dan gotong royong tersebut sudah


menjadi kebiasaan yang sudah turun-menurun sehingga tidak
mengherankan jika asas kekeluargaan dan gotong royong yang diusung
oleh koperasi bisa menyatu dengan bangsa ini. Bahkan, sistem
perekonomian Indonesia memiliki fundamen yang berbunyi,
“Perekonomian  disusun  sebagai  usaha  bersama  berdasar  atas  asas
kekeluargaan.”  Hal ini tertuang dalam Pasal  33 Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 ayat 1. Berdasarkan situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR-RI), makna dari pasal tersebut adalah sistem
ekonomi yang dikembangkan di Indonesia seharusnya tidak berbasis
persaingan dan asas individualistik.

Ditambah lagi ayat kedua dalam pasal yang sama menyebutkan


secara gamblang bahwa pemerintah memiliki peran yang sangat besar
dalam kegiatan ekonomi negara. Dengan demikian, pemerintah memiliki
wewenang agar pembangunan negara tidak lagi eksklusif. Agar
terwujudnya pembangunan yang inklusif, maka pembangunan yang
dilakukan perlu  difokuskan kepada pembangunan manusianya, bukan
sekadar ekonominya. Karena kemajuan ekonomi yang berbasis
kemajuan sumber daya manusia, mampu mewujudkan kesejahteraan
ekonomi yang merata.

Sitepu dan Hasyim (2021) menyatakan bahwa menjalankan


koperasi berbeda dengan menjalankan usaha biasa karena ada prinsip-
prinsip yang harus dipenuhi. Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
17

Sukarela artinya anggota bergabung tanpa paksaan. Terbuka


berarti siapa saja yang mampu menjalankan kewajiban sebagai anggota
berhak bergabung dalam koperasi.
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi
Demokrasi artinya setiap anggota diperbolehkan menyampaikan
pendapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengurus maupun
Pengawas tidak bisa mencabut hak-hak seorang anggota kecuali anggota
tersebut mengundurkan diri dari posisinya.
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
Setiap anggota memiliki perannya sendiri-sendiri dalam
koperasi, baik sebagai pengurus, pengawas maupun anggota yang
berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan usaha koperasi.
4. Pemberian balas jasa sesuai modal
Balas jasa berupa SHU diberikan kepada anggotanya secara adil.
Bagi anggota yang menyertakan modal besar, maka SHU yang diterima
akan besar juga. Begitu juga sebaliknya.
5. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen
Artinya dalam menjalankan usahanya koperasi tidak dipengaruhi
oleh kepentingan individu anggotanya maupun kepentingan pihak luar.
6. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan diberikan baik untuk anggota atau
masyarakat umum. Pendidikan dan pelatihan untuk anggota bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mereka sehingga koperasi dapat
beroperasi lebih baik, sedangkan pelatihan untuk masyarakat umum
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan.
7. Koperasi memperkuat gerakan dengan bekerjasama
Kerjasama dengan koperasi lain maupun dengan organisasi lain
dapat dilakukan lewat jaringan kegiatan pada tingkat lokal, regional,
nasional dan internasional. Tujuan dari kerja sama adalah untuk
18

memperkuat gerakan koperasi sehingga dapat memberikan manfaat yang


lebih besar lagi bagi perekonomian nasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaimana usaha manusia baik sebagai individu ataupun kelompok masyarakat
dalam melakukan pilihan dalam rangka menggunakan sumber daya yang terbatas
dengan tujuan supaya kebutuhannya dapat terbaik terpenuhi akan barang maupun
jasa. Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Uang tidak hanya dapat diartikan sebagai
sebuah alat pembayaran, tapi bisa lebih daripada itu, uang dapat diartikan sebagai
simbol yang diberikan arti dan nilai.
Secara terminologis, pengertian bank adalah lembaga keuangan suatu
negara yang didirikan dengan kewenangan menghimpun, mengelola, dan
mengatur seluruh hal berkaitan dengan keuangan. koperasi dapat diartikan sebagai
sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya
berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan
yang berasas kekeluargaan.

B. Saran
Sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sudah
seharusnya kita memahami dengan baik konsep-konsep ilmu ekonomi serta dapat
mengaitkannya dengan konsep ilmu sosial. Sebab di kehidupan bermasyarakat,
sangat diperlukan kemampuan sosial yang baik agar dapat tercipta lingkungan
sosial yang baik pula sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan manusia lainnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ahman Eeng, Rokhmana. 2019. Ilmu Ekonomi Dalam IPS. Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia.
Bernadetta. 2017. Sosiologi Ekonomi Pasar Dan Jaringan Sosial. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Diahastuti Rahayu. 2016. Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Firmansyah Muhammad Ferdy. 2020. Model Ekonomi Pengalaman: Memahami
Perilaku Konsumen Dan Layanan Konten Berbayar. Jurnal Pemikiran
Sosiologi. Vol. 07, No.2, Hal. 153-155.
Hamran, Ikhsanti, Sudarmanto, Dan Hasibuan. 2022. Pengantar Ilmu Ekonomi.
Jakarta: Get Press
Sari Dian Indah. 2018. Analisis Terhadap Peranan Dan Strategi Bank Indonesia
Serta Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Di
Indonesia. Jurnal Moneter. Vol. 02, No.01, Hal. 30-34
Silvia, Sukaryadi, Siswanto, Anim Hadi, Andi Prabowo, Agus Wahyudi. 2018.
Ekonomi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Sitepu Camelia Fanny, Hasyim. 2021. Perkembangan Ekonomi Koperasi Di
Indonesia. Jurnal Niagawan. Vol.7, No.2, Hal.68-72.

20

Anda mungkin juga menyukai