Anda di halaman 1dari 29

“KONSEP DASAR EKONOMI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata kuliah Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu : Nourma Oktaviarini, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Inez Melody Helen Nastiti (22186206011)


2. Hanifah Evi Susanti (22186206038)
3. Stefani Vike Kusuma Wardani (22186206073)
4. Siti Pika Roiddatun Nuzulus Sholikkah (22186206074)
5. Surya Nur ‘Afra (22186206117)
6. Fadila Arsely Pramita (22186206129)

KELAS 3C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Dasar Ekonomi”. Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah Konsep Dasar IPS. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan, serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa
sebenarnya Konsep Dasar Ekonomi itu.

Selama penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, kmi mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Nourma Oktaviarini, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Konsep
Dasar IPS atas dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar dan telah
membimbing dan memberikan arahan, serta rekan-rekan yang berperan serta dalam
penyelesaian makalah ini.

Meskipun isi makalah ini jauh dari kekurangan dan kesalahan namun kami
mengharapkan kritik dan saran agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat
lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.

Tulungagung, 4 Oktober 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1
TUJUAN ............................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
PENGERTIAN EKONOMI ................................................................................ 2
KONSEP DASAR EKONOMI ........................................................................... 3
PERSOALAN DAN KAJIAN IMPLIKASI EKONOMI ................................... 6
KEDUDUKAN DAN PERANAN KAJIAN EKONOMI DALAM
PEMBELAJARAN SD ..................................................................................... 16
PENGEMBANGAN MATERI EKONOMI DI SD .......................................... 18
BAB III ................................................................................................................. 25
PENUTUP ............................................................................................................ 25
KESIMPULAN ................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah. Pendidikan IPS jenjang persekolahan erat
kaitannya dengan disiplin ilmu sosial termasuk ilmu ekonomi.
Materi pembelajaran ekonomi merupakan salah satu bidang pendidikan
ilmu sosial yang memfokuskan pada kemampuan guru dalam mengembangkan
pemahaman peserta didik, khususnya dalam kajian peristiwa ekonomi dan
permasalahan ekonomi. Melalui kajian ekonomi, siswa diharapkan dapat
memahami fakta lapangan, peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungan, serta
kemampuan berpikir dan mengevaluasi tingkat tertinggi kegiatan ekonomi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu pengertian ekonomi?
2. Apa saja konsep dasar ekonomi?
3. Apa saja persoalan dan implikasi kajian ekonomi?
4. Bagaimana kedudukan dan peranan kajian ekonomi dalam pembelajaran
IPS SD?
5. Bagaimana pengembangan materi ekonomi di SD?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian ekonomi.
2. Untuk mengetahui konsep dasar ekonomi.
3. Untuk mengetahui persoalan dan implikasi kajian ekonomi.
4. Untuk mengetahui kedudukan dan peraanan kajian ekonomi dalam
pembelajaran IPS SD.
5. Untuk mengetahui pengembangan materi ekonomi di SD.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN EKONOMI


Kata ekonomi berasal dari bahasa bahasa Yunani yaitu “oikonomia”, yang
berarti manajemen rumah tangga. Asal kata “oikos” yang berarti keluarga atau
rumah tangga, dan “nomos” yang berarti peraturan, aturan, atau hukum.
“Oikonomia” diartikan sebagai aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang
menetapkan rumah tangga yang baik.
Secara umum, arti ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari perilaku
manusia dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan menyalurkannya
kedalam berbagai individu atau kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga". Ekonomi ada sejak manusia menciptakan,
memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa.
Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada produk-
produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang
digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini kemudian dimanfaatkan
untuk mengukur berat logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga. Proses
transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih
orang yang berhubungan sosial secara langsung.
Sistem barter masih banyak digunakan. Seiring dengan berkembangnya
masyarakat, sistem ekonomi yang digunakan semakin kompleks. Masyarakat
sumeria misalnya, mengembangkan ekonomi skala besar berbasis uang
komoditas. Di tempat lain, bangsa babilonia dan negara-kota di sekitarnya
mengembangkan sistem utang-piutang, kontrak legal, dan hukum yang
berkaitan dengan praktik bisnis serta properti pribadi
Berikut ini adalah beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian
ekonomi :
1. Ibnu Kaldun Sejarawan muslim dari Tunisia yang juga dikenal sebagai
bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi ini menyebut

2
ekonomi sebagai ilmu yang positif dan normatif. Selain untuk memenuhi
kebutuhan, mempelajari ekonomi juga sekaligus meningkatkan
kesejahteraan masyarakat luas.
2. Paul A. Samuelson Ekonom Amerika Serikat pertama pemenang Nobel
Memorial Prize Ilmu Ekonomi ini menyimpulkan ekonomi sebagai cara-
cara yang dilakukan manusia beserta kelompoknya untuk memanfaatkan
sumber-sumber terbatas dan mendapat berbagai komoditi serta
menyalurkannya untuk kemudian dikonsumsi oleh masyarakat.
3. Adam Smith Ekonom lulusan Kirkcaldy High School ini menjelaskan
pengertian ekonomi sebagai bentuk penyelidikan tentang suatu keadaan
dan sebab adanya kekayaaan suatu negara.
4. Alfred Marshall Salah satu ekonom berpengaruh sepanjang masa ini
menganggap ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tindakan manusia,
baik secara perorangan maupun kelompok dan hubungannya dalam
penggunaan barang-barang material.

2.2 KONSEP DASAR EKONOMI


A. Ruang lingkup Ekonomi
Pada konsep ini, ekonomi dibedakan menjadi 2, yaitu ekonomi makro dan
ekonomi mikro.
1) Ekonomi mikro
Adalah ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi dari
produsen dan konsumen dalam penentuan kuantitas, harga, dan
alokasi sumber daya produksi. Ekonomi mikro berfokus pada
perspektif individu di tingkat konsumen, ruang lingkup ekonomi
mikro yang lebih spesifik, seperti rumah tangga dan perusahaan.
Tujuan dari ekonomi mikro adalah untuk memahami perilaku
konsumen dan perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi,
serta menentukan harga dan kuantitas barang dan jasa yang
diperjualbelikan. Contoh kegiatan ekonomi mikro adalah jual-beli,
bekerja, dan sebagainya.

3
2) Ekonomi makro
Adalah ilmu ekonomi yang mempelajari tentang perekonomian secara
keseluruhan, termasuk kinerja, perilaku, hingga proses pengambilan
keputusan. Ruang lingkup ekonomi makro berfokus pada kebijakan
fiskal dan moneter. Tujuan dari ekonomi makro adalah untuk
memahami dan menganalisis perubahan ekonomi secara keseluruhan,
seperti inflasi, tingkat harga, tingkat pertumbuhan ekonomi,
pendapatan nasional, produk domestik bruto (PDB), dan perubahan
pengangguran. Contoh kegiatan ekonomi makro adalah kebijakan
fiskal dan moneter pemerintah, seperti pengaturan suku bunga,
pengeluaran pemerintah, dan pajak.
B. Kegiatan Ekonomi
Secara garis besar, kegiatan ekonomi terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi adalah menghasilkan sebuah produk. Baik itu
barang maupun jasa sebanyak mungkin dengan biaya tertentu.
2. Kegiatan Distribusi
Kegiatan Distribusi adalah penyaluran barang dari produsen ke
konsumen.
3. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah memakai atau menggunakan produk
(barang / jasa) untuk memenuhi kebutuhan.
C. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang dipai untuk mengelola semua
aktivitas perekonomian. Suatu sistem ekonomi harus berlandaskan dengan
prinsip tertentu agar tercapai kesejahteraan bersama.
Ada beberapa jenis sitem ekonomi, diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar merupakan sisem ekonomi yang berbasis pada
kebebasan baik individu maupun perusahaan untuk menentukan
berbagai kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan produksi.

4
2. Sistem Ekonomi Terpusat
Sisten ekonomi terpusat yaitu sistem ekonomi yang diatur oleh
pemerintah. Dalam sistem ini pemerintah mengatur semua aspek
kegiatan ekonomi.
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomicampuran,
individu bebas menentukan kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah juga
ikut campur dalam memberlakukan kebijakan fisikal dan moneter.
D. Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah segala hal yang menjadi dorongan atau alasan yang
membuat seseorang melakukan tindakan ekonomi, baik dari dalam diri
sendiri maupun dari luar. Secara garis besar, ada dua jenis motif ekonomi,
yaitu berdasarkan asalnya dan berdasarkan pertimbangan ekonomi.
• Berdasarkan asalnya, motif ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu
1. Motif Intrinsik, yaitu dorongan dari dalam diri manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi
Contoh : Manusia mencari makan karena merasa lapar
2. Motif Ekstrinsik, ysitu pengaruh atau dorongan yang bersal dari
luar terhadap manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Contoh : Manusia ingin membeli rumah karena melihat orang lain
membeli rumah.
• Berdasarkan pertimbangan ekonomi, motif ekonomi dibagi menjadi
tiga, yaitu :
1. Motif untuk bertahan hidup, yaitu dorongan dalam diri manusia
untuk mempertahankan hidupnya sehingga berusaha melakukan
berbagai hal.
Contoh : Bekerja untuk mendapatkan uang untuk membeli
makanan.
2. Motif untuk mendapatkan keuntungan, yaitu keinginan manusia
untuk mendaoatkan keuntungan dari kegiatan ekonomi. Biasanya
motif ini dimiliki oleh para produsen dan pedagang.

5
Contoh : Menjual sesuatu kepada orang lain dengan mengambil
keuntungan dari penjualan tersebut.
3. Motif untuk mendapatkan penghargaan, yaitu dorongan dari dalam
diri manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi karena ingin
mendapatkan penghargaan, baik karena jasa maupun keahlian yang
dimiliki.

2.3 PERSOALAN DAN KAJIAN IMPLIKASI EKONOMI


Kelangkaan / keterbatasan adalah fakta kehidupan. Keinginan dan
kebutuhan seseorang sering kali melebihi sumber daya yang tersedia hingga
akhirnya menyebabkan terjadinya kelangkaan / keterbatasan. Saat sumberdaya
yang dimiliki terbatas, seseorang harus memikirkan sumber daya mana yang
akan di korbankan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting / yang lebih
di prioritaskan. Pengorbanan sumber daya yang di miliki seseorang sangat
berkaitan dengan upaya pemenuhan keinginan / kebutuhan orang lain.
Hal ini yang menjadikan persoalan ekonomi semakin kompleks dan
kehadiran ilmu ekonmi sangat di butuhkan untuk mempelajari dan memberikan
jawaban tentang bagaimana individu dan masyarakat seharusnya membuat
keputusan-keputusan ekonomi.
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masalah Ekonomi
Dalam permasalahan ekonomi, masyarakat dihadapkan pada kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan vitalnya berupa pangan, sandang, dan papan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan perekonomian antara
lain:
1. Sumber daya alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang diperoleh dari alam
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh
manusia. Berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dibedakan
menjadi sumber daya alam yang terbarukan (tidak terbatas jumlahnya)
dan sumber daya alam tidak terbarukan (jumlahnya terbatas dan dapat
habis).
Keterkaitan sumber daya alam dengan permasalahan
perekonomiannya erat kaitannya dengan ketersediaan atau

6
kelangkaan bahan baku akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi
dan semakin terbatasnya wilayah yang tersedia sumber daya alam.
2. Sumber daya manusia
Komponen sumber daya manusia (SDM) meliputi ketersediaan tenaga
kerja yang berkualitas dan profesional. Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan individu-individu produktif yang berperan sebagai
penggerak organisasi, baik institusi maupun dunia usaha.
Dibandingkan dengan unsur sumber daya lainnya seperti modal dan
teknologi, sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam suatu
organisasi karena manusia berperan dalam mengendalikan unsur
lainnya.
Pengertian sumber daya manusia (SDM) sendiri terbagi menjadi dua
bagian. Yang pertama adalah human capital (SDM) makro yang
merupakan jumlah penduduk usia kerja di suatu wilayah, dan yang
kedua adalah human capital (SDM) mikro yang merupakan orang-
orang yang bekerja pada suatu organisasi atau sebuah perusahaan.
3. Modal Kerja
Proses produksi tentunya membutuhkan modal kerja agar produksinya
dapat selesai dengan baik, serta memenuhi permintaan konsumen.
Meski terkadang modal kerja sangat sulit diperoleh,Modal kerja
sebagai jumlah dari aktiva lancar. Waktu tersedianya modal kerja
akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur
aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang dan
persediaan
4. Proses Distribusi
Walaupun terbilang sederhana dan merupakan masalah ekonomi
klasik. Proses distribusi mempunyai dampak yang besar terhadap
permasalahan perekonomian khususnya barang-barang kebutuhan
pokok yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan akan distribusi
yang berkeadilan. Distribusi adalah kegiatan atau tindakan
pengangkutan produk dari pemasok ke konsumen dalam bentuk rantai
pasok. Distribusi merupakan salah satu kunci keuntungan suatu

7
perusahaan karena berpengaruh langsung terhadap biaya produk dan
kebutuhan konsumen. Kegiatan penjualan yang tepat sangat
membantu dalam menghasilkan keuntungan bagi suatu perusahaan.
Misalnya, perusahaan dapat mengurangi biaya modalnya dan
menciptakan permintaan konsumen yang lebih tinggi terhadap
produk-produk tersebut. Dengan berkembangnya teknologi digital di
era 4.0 saat ini, proses penjualan pun akan berubah dan beradaptasi
dengan perkembangan. Untuk informasi tentang bagaimana
distributor dapat beradaptasi, lihat Panduan Lengkap Manajemen
Distribusi.
5. Tingkat konsumsi
Tentu saja perbedaan gaya hidup berbanding lurus dengan tingkat
konsumsi konsumen. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
berlanjutnya penurunan konsumsi. Jika penurunan ini terus berlanjut
maka akan timbul permasalahan perekonomian.
Penyebabnya antara lain pembatasan kesempatan kerja. Terbatasnya
kesempatan kerja mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan
pada akhirnya menurunkan kesejahteraan. Jika aset masyarakat
semakin terpuruk akibat pengangguran, maka daya beli masyarakat
tentu akan menurun. Kenaikan harga juga berdampak besar terhadap
perekonomian. Alasan lainnya tentu saja adalah proses kenaikan harga
yang terus menerus. Inflasi adalah proses dimana mata uang terus-
menerus kehilangan nilainya. Hal ini mungkin disebabkan karena stok
yang terbatas meskipun permintaan meningkat, biaya produksi atau
jasa meningkat, atau persediaan uang kartal yang beredar di
masyarakat sangat besar.
B. Permasalahan Kajian Ekonomi Secara Umum
Secara umun hakikat permasalahan ekonomi terutama terletak pada
cara-cara manusia dapat memuaskan kebutuhan mereka yang tak terbatas
dengan benda-benda, Memenuhi kebutuhan atau sumber daya yang
terbatas. Masalah ini menyangkut semua orang, setiap komunitas dan
setiap negara.

8
Masalah ekonomi juga muncul di tingkat Negara. Negara-negara
berkembang sedang mencoba memecahkan masalah ekonomi seperti
bagaimana meningkatkannya pendapatan per kapita, bagaimana
meningkatkan kesejahteraan, mengurangi angka pengangguran dan cara
meningkatkan ekspor. Sedangkan Negara maju berupaya untuk
mempertahankan kemajuan perekonomian yang telah dicapai dan
Meningkatkan kualitas konsumsi agar masyarakat lebih sejahtera.
Semua upaya ini pada dasarnya berasal dari upaya manusia mencapai
kesejahteraan, salah satu kriterianya adalah ketersediaan barang dan jasa
yang diperlukan

Masalah pokok ekonomi terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Masalah Pokok Ekonomi Klasik


Menurut teori ekonomi klasik, permasalahan pokok terbagi menjadi 3
masalah yaitu sebagai berikut :
a. Masalah Produksi, adalah Agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi memenuhi
hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja
yang dibutuhkan masyarakat.
b. Masalah Distribusi, adalah Masalah lain adalah bagaimana
produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai ke tangan
konsumen yang membutuhkan. Sistem distribusi klasik adalah
melalui transaksi langsung antara produsen dengan konsumen
yang dilakukan di pasar (pasar nyata).
c. Masalah Konsumsi, adalah Setelah barang dan jasa sampai di
konsumen, permasalahan selanjutnya adalah; apakah barang
tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena
barang yang tidak tepat, tidak dibutuhkan, tidak diinginkan dan
harganya tidak terjangkau. Ini juga menjadi permasalahan lain
yang harus bisa dijawab oleh produsen selaku pembuat produk.
Di sisi lain, sebagai konsumen, kita harus bisa meningkatkan

9
pendapatan supaya dapat menjangkau produk yang kita
inginkan
2. Masalah Pokok Ekonomi Modern
Masalah utama perekonomian modern adalah kelangkaan dan
kelangkaan pilihan. Masalah kelangkaan menjadi penyebab masalah
internal (masalah pilihan) sehingga muncul empat pertanyaan prinsip
dasar tentang apa, bagaimana, siapa dan untuk siapa. Yang ditetapkan
dalam tiga pertanyaan, yaitu:
a. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa jumlah
banyaknya (apa?)
Isu penting pertama dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana
produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang akan
diproduksi. Apakah akan menghasilkan makanan, obat-obatan,
senjata, mesin industri, elektronik, mainan anak-anak, dll?
Masyarakat tidak dapat memproduksi segala macam benda untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, jumlah produk juga
harus diperhitungkan sebanyak . Untuk apa? Hal ini wajar karena
jika salah perhitungan maka produsen akan mengalami kerugian.
Bahkan, mungkin akan bangkrut karena tumpukan barang yang
tidak berguna. Untuk mengetahui secara pasti perlu dilakukan
riset atau riset pasar. Misalnya, jika kita memiliki tanah yang
terletak di pinggir jalan raya, apa yang akan kita lakukan dengan
tanah tersebut? menanam kedelai dan jagung untuk dijadikan
taman hias, atau membangun townhouse komersial? Begitu pula
jika kita mempunyai dana, apa yang akan kita gunakan untuk
berproduksi dan berapa banyak yang harus diproduksi untuk
mendapatkan keuntungan maksimal. Pertanyaan-pertanyaan ini
harus dijawab dengan hati-hati. Memang kesalahan dalam
merespon akan berakibat pada tidak terpenuhinya kebutuhan
masyarakat, sehingga hilangnya keuntungan yang diperoleh
produsen.

10
b. Bagaimana barang-barang tersebut diproduksi (bagaimana?)
Setelah jenis dan kategori barang dan jasa telah ditentukan,
masalah selanjutnya adalah teknis produksi. Dengan sumber daya
yang ada, produsen harus melakukan hal tersebut dapat
menentukan teknik produksi yang paling efisien. Berapa banyak
karyawan di sana? Teknik apa yang digunakan?. Selain itu, pabrik
juga harus menentukan dihasilkan oleh tenaga manusia, atau
dukungan mesin.
Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan antara lain:
• Bagaimana memilih kombinasi sumberdaya yang akan
digunakan seperti sumber daya alam, sumber daya manusia
dan sumber daya modal, sehingga diperoleh hasil optimal
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
• Bagaimana mengelola biaya produksi agar dengan biaya
minimum diperoleh keuntungan maksimum
• Manakah yang harus lebih dominan, intensifikasi modal
(lebih banyak menggunakan mesin/peralatan) atau
intensifikasi tenaga kerja (padat karya) Cara produksi padat
karya mungkin hasilnya kurang banyak, tetapi memberikan
kesempatan kerja bagi orang banyak.
• Bagaimana kestabilan harga dan nilai uang serta pengaruh
ekonomi dunia
c. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (untuk siapa)
Masalah ini adalah tentang siapa yang membutuhkannya
barang/jasa dan siapa yang memperoleh manfaat dari hasilnya.
Pada dasarnya, keuntungan dari barang dan jasa Produk bukan
hanya untuk konsumen Namun ada pihak lain yang menerimanya.
Misalnya, karyawan akan menerima pendapatan, pemilik bahan
baku akan menerima gaji, pemilik modal akan menerima
pengembalian modalnya, dan tentu saja Produsen juga akan
mendapat keuntungan dari hasilnya menjual produk.

11
Jadi masalah ini sangat berkaitan dengan “siapa yang
diuntungkan” dari menghasilkan barang dan jasa, sehingga
produsen harus mempunyai kemampuan penyelesaian masalah.
Untuk membangun respons dari pertanyaan “kepada siapa” hal-
hal yang perlu dipertimbangkan meliputi:
• Siapa pengguna atau pengguna produk yang diproduksi?
• Bagaimana barang atau jasa dikirimkan kepada konsumen?
• Apakah tenaga kerja mendapatkan pekerjaan atau lokasi
bekerja untuk hidup?

Setelah mengidentifikasi barang dan jasa dengan jelas Apa yang harus
diproduksi, bagaimana memproduksinya dan Barang diproduksi untuk
siapa (apa, bagaimana dan untuk siapa). Langkah selanjutnya adalah
melanjutkan produksi yang sesuai dengan rencana.

C. Permasalahan Kajian Ekonomi di SD


Penyelenggaraan pendidikan ekonomi pada anak di tingkat SD
menimbulkan sejumlah permasalahan. Berdasarkan hasil beberapa
penelitian, permasalahannya adalah:
1) Pendidikan ekonomi bagi siswa pada tingkat dasar sering diabaikan
karena alasan berikut :
Ada anggapan bahwa pendidikan ekonomi bagi siswa tidak
diperlukan, waktu untuk belajar ekonomi di kelas tidak mencukupi
dan jumlah guru di sekolah tidak mencukupi.
2) Guru kesulitan memahami hal-hal penting tentang ekonomi.
3) Adanya kekhawatiran tentang kebijakan pemerintah di bidang
pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan ekonomi di
sekolah.

Permasalahan di atas dalam melaksanakan pendidikan ekonomi juga


dirasakan di Indonesia. Struktur kurikulum sekolah dasar saat ini, baik
KTSP tahun 2006 maupun kurikulum tahun 2013, menunjukkan bahwa
pendidikan ekonomi masih belum mendapat tempat dalam struktur

12
kurikulum seperti matematika, bahasa Indonesia, dan mata pelajaran
lainnya.

Pendidikan ekonomi tidak hanya kekurangan waktu karena


terintegrasi dengan pengajaran mata pelajaran sosial, tetapi juga dari segi
isi, pendidikan ekonomi tidak memberikan landasan bagi anak untuk
memperoleh ilmu ekonomi. Situasi ini semakin diperparah dengan tingkat
pelatihan guru sekolah dasar yang seringkali memiliki pengetahuan
ekonomi yang minim. Akibatnya guru kesulitan memahami ilmu ekonomi
dan akhirnya mengalami kesulitan memehamkan pengetahuan ekonomi
kepada para siswa.

D. Problematika pendidikan ekonomi di SD


• Kedudukan pendidikan ekonomi dalam struktur program pendidikan
dasar
Struktur kurikulum di tingkat SD/MI mencakup seluruh muatan
pembelajaran yang diterapkan di suatu tingkat sekolah selama enam
tahun dari kelas I sampai dengan kelas VI. Dalam struktur program
pendidikan dasar (SD/MI), pendidikan ekonomi diintegrasikan
dengan pendidikan mata pelajaran IPS..
• Guru
Kebanyakan guru sekolah dasar adalah guru kelas yang berlatar
belakang dari lulusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD).
Sebagian lainnya memiliki latar belakang yang sangat beragam,
seperti lulusan sejarah, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan
agama, dll. Namun sayang jika melihat kurikulum PGSD yang terlihat
di berbagai website Perguruan Tinggi (PT) yang menawarkan
kurikulum PGSD, nampaknya tidak ada kurikulum PGSD yang
menawarkan mata kuliah ekonomi secara khusus. Mata kuliah yang
ada hanya mata kuliah IPS SD 1 atau 2 dengan beban mata kuliah
hanya 3 SKS. Sedangkan pada kurikulum program studi non ekonomi,
kondisinya mungkin kurang lebih sama. Oleh karena itu, wajar jika
guru kesulitan membuat siswanya memahami aspek-aspek penting

13
ilmu ekonomi, karena mereka sendiripun kemungkinan juga akan
merasa kesulitan unuk memahami kebijakannya.
Kebijakan pendidikan sering berubah seiring dengan perubahan
pemerintahan. Perubahan kurikulum sekolah bukanlah hal yang tabu
karena kondisi lingkungan terus berubah. Namun, mengubah
program secara tergesa-gesa dan tanpa penelitian menyeluruh adalah
mungkin akan menimbulkan kekacauan dalam praktik pendidikan di
sekolah. Hal ini misalnya terlihat pada peralihan Kurikulum 2006
(KTSP) ke Kurikulum 2013.
Perubahan kurikulum sekolah dimaksudkan untuk memberikan
manfaat, misalnya dengan memasukkan aspek emosional dan
psikomotorik dalam hasil pembelajaran, namun tampaknya persiapan
guru, sarana dan prasarana belum cukup untuk mendukung
pencapaiannya. Akibatnya, guru menghadapi berbagai tantangan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, dan siswa paling
menderita akibat perubahan kurikulum.
Meskipun Program yang ada mengalami perubahan, dan perubahan
kurikulum tidak membawa angin segar untuk menjadikan pendidikan
ekonomi di sekolah dasar menjadi lebih baik, setidaknya dari segi
waktu dan capaian yang diharapkan. Pendidikan ekonomi tetap
diintegrasikan ke dalam pengajaran IPS atau bidang keilmuan lain
yang dianggap relevan dan ditawarkan dalam jangka waktu tertentu.

Menurut Stigler (1970), pendidikan ekonomi idealnya dimulai ketika


anak memasuki sekolah. Oleh karena itu, guru sekolah dasar harus
mendukung anak dalam mempelajari konsep dasar ekonomi dengan baik.
Jika anak menguasainya maka akan membantu mereka memahami dunia
ekonomi disekitarnya. Pada tahap selanjutnya, materi pembelajaran
ekonomi dapat diperluas dan diperdalam secara bertahap sesuai kebutuhan.
dengan setiap tahap perkembangan siswa. Luas dan dalamnya materi yang
diterima siswa akan membantu mereka lebih memahami permasalahan
ekonomi yang lebih kompleks dan mengambil keputusan ekonomi
sebagai individu dan warga negara.

14
Ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan
pendidikan ekonomi yang efektif di sekolah.

1) Pertama, guru harus memiliki pengetahuan ekonomi yang cukup


untuk mampu dapat membantu siswa mempelajari cara
menggunakannya konsep dasar ekonomi untuk menganalisis masalah
pribadi dan sosial yang mereka hadapi.
2) kedua, panduan pengajaran yang baik dan bahan ajar yang sesuai
dengan tingkatan siswa.
3) ketiga, pendidikan ekonomi harus dimilikitempat sentral dalam
kurikulum seperti mata pelajaran lainnya,seperti matematika, sains
dan lain-lain.

Hasil penelitian Becker dan Hallows menemukan dampak segnifikan


terhadap pengetahuan guru dari studi program ekonomi yang berimbas
pada pengetahuan siswa.

Ada beberapa cara dalam meningkatkan kapasitas siswa sebagai


pembelajar ekonomi, yaitu sebagai berikut :

1. Menumbuhkan spirit berkoperasi di sekolah melalui koperasi siswa.


2. Menghidupkan kembali kegiatan produktif siswa melalui “warung
hidup” dan lain-lain.
3. Studi trip ke lembaga keuangan seperti koperasi, credit union (CU),
bank dan berbagai lembaga keuangan lainnya.
4. Menghadirkan guru tamu atau seorang profesional dalam bidang
ekonomi untuk mengajar di kelas
5. Meningkatkan kreatifitas siswa melalui “mini ekonomi”
6. Meningkatkan sikap kritis siswa.

Pengtahuan ekonomi menjadi alat untuk memahami dunia ekonomi


yang dihadapi setiap orang dan membantu mereka menafsirkan apakah
peristiwa ekonomi tersebut secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kehidupan mereka. Jika jumlah anggota masyarakat yang
berpengetahuan ekonomi semakin banyak, maka hal tersebut akan sangat

15
bermanfaat bagi mereka untuk memahami dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan ekonomi suatu bangsa.

2.4 KEDUDUKAN DAN PERANAN KAJIAN EKONOMI DALAM


PEMBELAJARAN SD
Di dalalm kurikulum 2006 dan 2013 ditegaskakn bahwa IPS adalah salah
satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTS. IPS
mengkaji berbagai peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berikaitan
dengan isu sosial dan juga ekonomi.
Pendidikan ekonomi harus dimulai sejak anak masuk sekolah.Guru
pendidikan dasar harus mendampingi anak-anak belajar secara benar tentang
konsep-konsep dasar ekonomi. Jika anak-anak menguasainya, maka hal itu
akan membantu mereka dalam memahami dunia ekonomi dan sekitarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka akan membuat keputusan tentang apa
yang harus mereka beli, berapa banyak dari pendapatan mereka yang harus
dibelanjakan, berapa jumlah yang harus disimpan untuk masa depan mereka,
dan lain-lain.
Ekonomi di sekolah dasar diajarkan secara tematik dengan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Mengingat pendidikan ekonomi pada tingkat sekolah
dasar harus memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampian yang
membuat mereka melek ekonomi. Guru harus memiliki pengetahuan yang
memadai tentang ekonomi agar dapat membantu siswa belajar tentang
bagaimana konsep-konsep dasar ekonomi untuk menganalisis masalah-
masalah pribadi dan sosial yang dihadapinya. Selain itu, panduan kurikulum
dan bahan ajar harus disesuaikan.
Pendidikan ekonomi memiliki peran penting dalam mempersiapkan anak-
anak menghadapi dunia yang semakin kompleks dan kompetetif. Pendidikan
ekonomi bukan hanya membantu anak-anak memahami konsep keuangan,
tetapi juga mengajarkan nilai dan keterampilan yang penting bagi masa depan
mereka.
Selain itu, pendidikan ekonomi juga membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan analistis. Mereka diajarkan bagaimana
membuat keputusan keuangan secara bijaksana dan menghindari kebiasaan

16
berhutang yang merugikan. Ini membantu mereka memahami pentingnya
memiliki perencanaan keuangan yang baik dan teratur.
Pendidikan ekonomi juga membantu anak-anak memahami nilai-nilai
penting seperti kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab. Mereka diajarkan
bagaimana menempatkan prioritas dan mengelola waktu dan uang dengan baik.
Ini membantu mereka memahami bagaimana mencapai tujuan hidup dan
menjadi pribadi yang sukses di masa depan.
Pendidikan ekonomi untuk anak dapat dilakukan di sekolah melalui
berbagai praktik atau kegiatan. Contoh praktik pendidikan ekonomi untuk anak
di sekolah antara lain:
a. Program tabungan sekolah
Melalui program ini, anak-anak diajarkan untuk menabung dan mengelola
uangnya. Anak juga memahami bahwa uang tidak datang dan pergi, namun
harus dijaga dan dikelola dengan baik.
b. Belajar membuat anggaran
Anak-anak dapat belajar membuat anggaran bulanan dan mengelola uang
mereka dengan bijak. Hal ini juga akan membantu anak-anak memahami
bahwa mereka perlu memilih dan memprioritaskan pengeluaran mereka.
c. Pelajaran tentang belanja
Anak juga dapat belajar membelanjakan dan menggunakan uang dengan
bijak, menyadari bahwa uang tidak perlu dibeli hanya untuk membeli barang
yang diinginkannya.

Berkat praktik pendidikan ekonomi / keuangan seperti itu, anak-anak


memiliki landasan yang kuat untuk memahami dan mengelola uangnya secara
bijak dan bertanggung jawab di masa depan. Secara keseluruhan, pendidikan
ekonomi sangat penting bagi masa depan anak-anak. Dengan memahami
konsep dan keterampilan keuangan, mereka dapat mengelola uangnya dengan
baik dan berhasil mencapai tujuan hidupnya. Itulah mengapa penting bagi
orang tua dan sekolah untuk memasukkan pendidikan keuangan dalam
pembelajaran anak-anak mereka.

17
2.5 PENGEMBANGAN MATERI EKONOMI DI SD
Ada banyak cara untuk mengembangkan materi ekonomi di tingkat sekolah
dasar. Menurut Barbara B. Seels dan Rita Richey dalam Warsita,
pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk
fisik. Trianto mengatakan bahwa pengembangan merupakan suatu kegiatan
yang dapat berupa perancangan, pencernaan, atau perekayasaan yang
dilakukan dengan berdasar metode berpikir ilmiah guna memecahkan
permasalahan yang nyata terjadi, sehingga hasil kerja pengembangan berupa
pengetahuan ilmiah atau teknologi yang digunakan untuk masalah tersebut.
Pendidikan ekonomi merupakan salah satu progam yang menggabungkan
komponen-komponen dalam proses pembelajaran yang mengajarkan tentang
tata cara berperilaku ekonomi dan bertindak dalam memenuhi kebutuhan hidup
pada peserta didik. Dengan demikian pendidikan ekonomi adalah sebuah
sistem pembelajaran yang tepat sebagai instrumen dalam menginternalisikan
nilai-nilai moral dalam berperilaku ekonomi. (Baskoro & Wahyono, 2017).
Oleh karena itu, pendidikan ekonomi sebagai salah satu alternatif pengurai
ilmu-ilmu ekonomi sangat penting untuk terus diaktualisasikan dalam berbagai
tingkat pendidikan, termasuk tingkat sekolah dasar sebagai upaya strategis
untuk penanaman dan pengetahuan pada peserta didik yang di mulai sejak dini.
Namun materi ekonomi ini masih tergabung kedalam mata pelajaran IPS. IPS
merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan sosial. IPS merupakan mata
pelajaran yang terintregasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi
serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.
Muatan ekonomi dalam kurikulum sekolah dasar menurut Skeel (Maftuh,
1998:16) sumbangan ilmu ekonomi terhadap ilmu pengetahuan sosial adalah
menyediakan pengetahuan tentang bagaimana masyarakat memutuskan untuk
menggunakan dan mengalokasikan sumber daya mereka, bagaimana sistem
ekonomi berkembang dan berjalan, dan tentang masalah-masalah yang
dihadapi oleh orang-orang dan sistem ekonomi ketika mereka mencoba
memenuhi kebutuhannya. Para siswa akan menyadari bagaimana sumberdaya
yang terbatas akan menyebabkan mereka membuat keputusan tentang
bagaimana menggunakan sumberdaya. Sapriya (2012:50) menjabarkan muatan

18
ekonomi pada muatan ilmu pengetahuan sekolah dasar meliputi produksi,
distribusi, spesialisasi, pembagian kerja, konsumsi, kelangkaan, permintaan,
penawaran, saling ketergantungan dan teknologi.
Berdasarkan peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 tahun
2018 tujuan kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial mencangkup yaitu:
1) Kompetensi sikap spiritual
2) Sikap sosial
3) Pengetahuan
4) Keterampilan

Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,


kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Dalam modul pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi terdapat 3 aspek


sebagai berikut:

1) Kompetensi dasar
2) Karakteristik peserta didik
3) Materi

Adapun kompetensi dasar yang di maksud adalah mengidentifikasi kegiatan


ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta kehidupan
sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi dan menyajikan hasil
identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang
pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai
provinsi.

Karakteristik peserta didik yaitu menggunakan bahan ajar yang dikemas


secara menarik, berwarna, dan terdapat gambar atau ilustrasi yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari. Dan dalam menyampaikan materi pelajaran
guru harus mengetahui karakteristik peserta didik sehingga dapat dijadikan
pijakan dalam pembelajaran agar peserta didik mampu mengikuti dan
memahami pelajaran dengan baik.

Pemilihan materi kegiatan ekonomi dengan proses kegiatan ekonomi yang


sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu

19
ditanamkan juga terkait nilai karakter dalam melakukan kegiatan ekonomi
agar proses tersebut berjalan dengan baik. Selain itu perlu adanya
pengembangan materi ekonomi. Materi yang dikembangkan mengenai
kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter yaitu jujur,
mandiri, peduli sosial, disiplin, religius, toleransi, kerja keras, peduli
lingkungan, bersahabat atau komunikatif, tanggung jawab, kreatif, dan rasa
ingin tahu. Salah satu contoh adalah materi jenis usaha dan kegiatan ekonomi.

Materi jenis usaha dan kegiatan ekonomi mempunyai cakupan yang luas,
mengingat dari segi geografis Indonesia sendiri memiliki perbedaan dataran
contohnya dataran tinggi, rendah dan pesisiran pantai. Perbedaan dari segi
geografis tersebut akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dan jenis
usaha masyarakatnya. Oleh karena itu dengan melihat adanya perbedaan dari
segi kegiatan ekonomi dan jenis usaha, pembelajaran IPS akan mampu
menjelaskannya. Pembelajaran IPS di SD pada hakikatnya mempelajari
berbagai teori ilmu sosial yang akan menciptakan siswa menjadi masyarakat
yang baik (Rahmi et al., 2021). Pada tingkat MI/SD, pembelajaran IPS
menyajikan berbagai ilmu seperti, sejarah, letak geografi, hukum, kebudayaan
(antropologi), dan ekonomi (Susanti et al., 2018).

Ilmu sosial yang mempelajari dan menyampaikam mengenai kehidupan


manusia sehari-hari adalah ilmu ekonomi, salah satu materi dalam ilmu
ekonomi yang dipelajari pada tingkat sekolah ialah kegiatan ekonomi dan jenis
usaha. Menurut Susilaningsih (2008:105) kegiatan ekonomi adalah semua
kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kehidupan sehari-hari tak seorang pun dapat membuat semua barang yang
dibutuhkannya. Oleh sebab itu, ada kerja sama antara orang yang satu dengan
orang lainnya. Kerja sama itu saling melengkapi. Ada orang yang bekerja
sebagai petani yang memproduksi bahan pangan. Ada jenis usaha dalam
bidang ekonomi ada banyak potensi bidang usaha seperti pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan, perindustrian,
perdagangan, dan pariwisata. Oleh karenaya, pada jenjang sekolah dasar
penting untuk menyampaikan ilmu sosial terutama pada bidang ekonomi,

20
dikarenakan agar siswa memiliki pemikiran dasar dalam menyelesaikan
masalah yang ada hubungannya dengan bidang ekonomi.

Dengan demikian, kegiatan ekonomi merupakan tindakan atau perilaku


seseorang yang memiliki tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Kegiatan tersebut dilandasi oleh prinsip-prinsip ekonomi. Disadari atau tidak,
hampir seluruh kegiatan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan ekonomi.
Adapun jenis kegiatan ekonomi diantaranya produksi, distribusi dan
konsumsi.

Dalam pengembangan materi ekonomi di tingkat sekolah dasar juga tidak


terlebas dari berbagai macam media untuk mempermudah penyampaian
materinya, salah satu diantaranya yaiu :

1) Media Pembelajaran Berbasis Literasi


Pentingnya materi literasi ekonomi diberikan pada anak usia dini
dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari sebagian aktivitas yang
dilakukan seseorang hampir tidak lepas dari ilmu ekonomi. Hal tersebut
dikarenakan manusia dihadapkan pada berbagai kebutuhan yang selalu
bertambah dan berubah serta harus dipenuhi, tetapi dihadapkan pada
permasalahan alat pemuas kebutuhan yang terbatas sehingga manusia
dihadapkan pada pengambilan keputusan dan penentuan pemilihan untuk
pemenuhan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam penentuan pengambilan
keputusan yang terkait dalam pemenuhan kebutuhan diperlukan
pengetahuan mengenai ekonomi atau literasi ekonomi yang dapat
diperoleh melalui pendidikan ekonomi dalam keluarga maupun di sekolah
agar keputusan yang ditertapkan rasional, efisien dan mempunyai nilai
manfaat.
Literasi ekonomi merupakan informasi memainkan peranan penting untuk
membuat pertimbangan yang cerdas guna memuaskan kebutuhannya.
Selain itu untuk mengolah informasi yang banyak dan cepat dibutuhkan
pemahaman terkait dasar-dasar pembuatan kuputusan ekonomi yang
cerdas. Pengambilan keputusan ekonomi yang cerdas dapat terindikasi dari
kemampuan meracik sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan

21
benefit. Untuk penciptaan nilai yang tercermin baik dalam perilaku, maka
dibutuhkan literasi ekonomi karena pada prinsipnya literasi ekonomi
merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku dari yang
tidak cerdas menjadi cerdas. Sebagaimana memanfaatkan pendapatan
untuk menabung, dan tahu bentuk bank, pasar trasidional, pasar modern,
dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Membuat keputusan ekonomi yang cerdas adalah suatu pilihan dan pilihan
ini memerlukan upaya. Selain upaya, suatu individu juga perlu memahami
syarat-syarat yang tepat guna membuat keputusan ekonomi sehari-hari.
Terkait hal ini maka sebaiknya literasi ekonomi ini dapat menjadi pilihan
yang seharusnya dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Hanya saja pada
kenyataanya tidak semua siswa memiliki literasi ekonomi yang memadai
guna membuat suatu keputusan yang cerdas, sehingga akibat yang
diperoleh dalam hal ini akan tampak dari bagaimana siswa mengalami
kesalahan ketika membuat keputusan pembelanjaan dan lain-
lainnya.Dalam kegiatan pembelajaran artinya diperlukan penggunaan
buku bahan ajar dalam penyampaian pembelajaran yang dapat membantu
siswa dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
efisien.
Hendaknya guru juga memberikan pemahaman mengenai literasi ekonomi
pada anak didik tingkat SD secara tematik. Selain secara tematik, materi
juga dapat disampaikan dengan cara yang santai dan menyenangkan.
Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami materi secara
mendasar terkait literasi ekonomi. Menurut (Wena 2010) menjelaskan
bahwa memang hendaknya pembelajaran dilakukan secara menyenangkan
yang sesuai dengan karakter peserta didik.

Menurut teori perkembangan psikologi yang dikemukakan oleh Piaget,


karakteristik pada anak usia dini berada pada tahap pra operasional. Artinya
peserta didik harus diberikan pemahaman- pemahaman yang mendasar dan
mendalam. Oleh karena itu perlu kiranya seorang guru mengembangkan
bahan ajar inovatif yang mampu mempermudah peserta didik dalam
memahami materi.

22
2) Media Pembelajaran Berbasis articulate storyline (mengartikulasi alur
cerita)
Selain menggunakan media pembelajaran literasi, para pengajar juga dapat
menerapkan media pembelajaran berupa media interaktif berbasis
articulate storyline (mengartikulasi alur cerita). Media ini dapat dijadikan
salah satu pilihan media pembelajaran bagi pendidik dikarenakan dapat
menjadi angin segar bagi guru dalam proses belajar mengajar terutama
pada saat pembelajaran jarak jauh, membuat pembelajaran lebih bervariasi
sehingga dapat membuat peserta didik lebih mandiri selama proses belajar
mengajar.

Pernyataan ini didukung oleh peneliti (Abdillah, 2020) yang memaparkan


bahwa siswa yang belajar dirumah cenderung merasa bebas, dikarenakan
tidak adanya tuntutan untuk menyelesaikan sesuatu serta kompetensi dengan
siswa lainnya. Maka dari itu dibutuhkan media pembelajaran yang dapat
memaksimalkan keaktifan peserta didik, misalnya media pembelajaran
interaktif berbasis articulate storyline 3 ini yang menekankan peran aktif
siswa sehingga peran guru hanya ditekankan sebagai fasilitator saja.
Pemaparan diatas selaras dengan pendapat ahli bahwa tugas guru tidak hanya
menyampaikan materi saja, akan tetapi guru juga harus menyiapkan sumber
belajar siswa agar pembelajaran berjalan menyenangkan dan bermakna.

3) Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Konstektual


Saat ini materi pelajaran pada jenjang pendidikan sekolah dasar
disederhanakan dengan menguunakan pendekatan tematik terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang menyajikan
focus tema dengan didalamnya memecah lagi menjadi beberapa subtema
kemudian menggabungkan beberapa mata pelajaran lain, salah satunya
termuat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) sekolah dasar.
Muatan IPS merupakan sebutan untuk keterpaduan mata pelajaran dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, ekonomi,
geografi, politik, hokum, budaya yang dirumuskan atas dasar realitas
fenomena sosial dalam masyarakat dan cabang-cabang sosial. Dari uraian

23
ini dapat diketahui mata pelajaran IPS memiliki ruang lingkup materi yang
sangat luas dan padat.

Namun, pada kenyataannya siswa dalam menyerap materi IPS seringkali


menganggap cukup mempelajari materi dengan cara menghafal, yang
menimbulkan kebosasnan dan kelelahan mental sehingga sulit untuk
memperluas wawasannya ketika terlibat dengan situasi baru yang muncul di
sekitarnya dan ini berakibat pada pengetahuan dan keaktifan siswa yang
kurang. Hal ini dapat terjadi karena media pembelajaran yang digunakan
masih terbatas dan belum terlihat adanya keterlibatan dari dua pihak selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.

Solusi yang cocok digunakan dalam mengatasi masalah ini adalah dengan
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis kontekstual yang
merupakan penguatan pemahaman siswa dalam mencerna materi pelajaran
sehingga siswa dapat memaknai apa yang telah dipelajarinya dan mampu
menghubungkan dengan realitas sehari- hari. Selain itu, agar siswa lebih
tertarik untuk mempelajari pokok bahasan IPS yang terhubung dengan dunia
nyata sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

Dalam hal ini guru perlu menguasai penerapan langkah-langkah


pembelajaran konstektual dan materi secara mendalam sehingga pemanfaatan
media dapat berlangsung maksimal dan juga siswa juga perlu memahami apa
makna belajar, apa manfaatnya bagi mereka, dan bagaimana cara
mencapainya. Jika siswa memahami materi pelajaran dengan baik selama
proses pembelajaran, maka kompetensi pengetahuan siswa tentu saja dapat
dioptimalkan. Dengan demikian mereka dapat menyadari bahwa apa yang
dipelajari akan berguna dalam kehidupan mereka di masa depan, sehingga hal
ini akan membuat mereka lebih bersemangat dalam belajar, selain itu melihat
bagaimana perkembangan teknologi yang telah mengubah cara hidup
termasuk mengadaptasikan pada pembelajaran kearah yang lebih canggih dan
praktis.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan Sosial adalah penyederhanaan ilmu-ilmu sosial yang
disusun secara sistematis untuk tujuan pendidikan. Keberadaan pengetahuan
tentang ekonomi dalam struktur IPS sudah melekat dengan ilmu sosial yang
lain.
Makalah tentang "Konsep Dasar Ekonomi" Ini berfokus pada pentingnya
pemahaman konsep ekonomi dan bertujuan untuk memberi siswa pengetahuan
dan pemahaman tentang materi pelajaran, yang memungkinkan mereka
menerapkan pengetahuan mereka di berbagai bidang. Pembahasan dalam
makalah ini mencakup peran pendidikan dalam mempromosikan pemahaman
ekonomi, konsepnya, dan aplikasinya di berbagai bidang. Ekonomi adalah ilmu
sosial yang berfokus pada kegiatan manusia dalam mengelola sumber daya dan
mendistribusikan barang atau jasa. Proses pembangunan ekonomi didasarkan
pada produksi barang dan jasa, dengan sistem produksi menjadi unit
yang paling penting.

25
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Dwi Ningrum. 2019. Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Bayu Permata. 2017. Bahan Ajar Berbasis Cerita Untuk Menanamkan Literasi
Ekonomi Pada Siswa Sekolah Dasar Malang: Jalan Semarang 5 Malang

Dr. Sapriya, M. E. (2012). Pendidikan IPS: Konsep Dasar dan Pembelajaran IPS.
PT Remaja Rosdakarya

Lestari, C. D. (2016). Pengembangan bahan ajar kontekstual untuk mata pelajaran


IPS sekolah dasar. Perspektif Ilmu Pendidikan, 30(2), 105-112.

Nurjanah, S., Rustini, T., & Nurjaman, A. R. (2021). Pengembangan Modul


Pembelajaran IPS Materi Kegiatan Ekonomi Bermuatan Nilai Karakter
untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. FASHLUNA, 2(2), 92-102.

Saptono, Laurentius. dkk. 2016. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Ekonomi


Untuk Meningkatkan Literasi Ekonomi Siswa Sekolah Dasar. National
Conference on Economic Education : Universitas Negeri Malang

Saumi, N. N., Murtono, M., & Ismaya, E. a. (2021) Peran Guru dalam memberikan
motivasi belajar siswa sekolah dasar.

Tsany, Z. A., Rostika, D., & Arifin, M. H. (2023). Rancang Bangun Multimedia
Interaktif pada Materi Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi Kelas V Sekolah
Dasar. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia, 1(4), 247-260.

26

Anda mungkin juga menyukai