Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TEORI EKONOMI KONVESIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ekonomi Islam

Dosen Pegampu: Bpk. Muhamad Masrur, M.EI

Disusun Oleh:

1. Dyah Syahira Tara Dewi (4121011)


2. Jihan Kamelia (4121014)
3. Khalimi Shubhi (4121145)

KELAS B

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2022
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “Teori
Ekonomi Konvesional”. Tidak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada
nabi Muhammad Saw. Yang dinantikan syafaatnya dihari akhir.
Penulis ucapakan terimakasih kepada Bapak Muhamad Masrur M,EI Selaku
dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Ekonomi Islam dan mahasiswa yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis berharap kepada mahasiswa dan dosen pembimbing untuk
memberikan saran serta kritikan untuk menyempurnakan makalah ini.

Pekalongan, 18 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ii

Daftar Isi ............................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Perumusan Masalah ....................................................................2

Bab II PEMBAHASAN ....................................................................................3

A. Teori Ekonomi Invisible Hand Adam Smith ..........................................3


B. Teori Ekonomi Thomas Robert Maltus ..................................................7
C. Teori Ekonomi David Ricardo ...............................................................9
D. Teori Ekonomi John Stuart Mill .............................................................10
E. Teori Ekonomi John Maynard Keynes ...................................................12
F. Teori Ekonomi Karl Mark .......................................................................14

Bab III PENUTUP ............................................................................................17

A. Kesimpulan ............................................................................................17
B. Saran .......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu pengetahuan lahir melalui proses
pengkajian ilmiah yang panjang, dimana pada awalnya terjadi sikap pesimis
terkait eksistensi Ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat saat ini. Hal ini
terjadi karena di masyarakat telah terbentuk suatu pemikiran bahwa harus
terdapat dikotomi antara agama dengan keilmuan. Dalam hal ini termasuk
didalamnya Ilmu Ekonomi, namun sekarang hal ini sudah mulai terkikis. Para
Ekonom Barat pun mulai mengakui eksistensi Ekonomi Islam sebagai suatu
Ilmu Ekonomi yang memberi warna kesejukan dalam perEkonomian dunia
dimana Ekonomi Islam dapat menjadi sistem Ekonomi alternatif yang mampu
mengingatkan kesejahteraan umat, disamping sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis yang telah terbukti tidak mampu meningkatkan kesejahteraan umat.1
Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia merupakan
bagian tak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Sebagai derivasi dari
agama Islam, Ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai
aspeknya. Islam adalah sistem kehidupan (way of life), dimana Islam telah
menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagai kehidupan
manusia termasuk dlam bidang Ekonomi. Setiap manusia bertujuan mencapai
kesejahteraan dalam hidupnya, namun manusia memiliki pengertian yang
berbeda-beda tentang kesejahteraan. Dalam berbagai literatur Ilmu Ekonomi
konvensional dapat disimpulkan bahwa tujuan manusia memenuhi
kebutuhannya atas barang dan jasa adalah untuk mencapai kesejahteraan (well
being). Manusia menginginkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam
hidupnya, dan untuk inilah ia berjuang dengan segala cara untuk mencapainya.
Kesejahteraan manusia yang dikemukakan di dalam Al-Qur‟an
berhubungan dengan kenikmatan dan kesengsaraan manusia di akhirat, dan
kriteria obyektif sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan Ekonomi seperti
makanan, pendidikan perumahan, barang-barang dan jasa-jasa lainnya dan
komoditi-komoditi no-matrteil seperti kesenantiasaan, cinta dan kasih sayang

1
antara suami istri. Konsep ini mengutamakan pemuasan terhadap “keinginan-
keinginan yang bermanfaat”, menolak “keinginan-keinginan yang tidak
bermanfat, dan mendorong manusia untuk mengerahkan sumber-sumber
manusiawi dan materilnya untuk memenuhi “keinginan-keinginan
masyarakat”. Al-Qur‟an mempersiapkan manusia untuk menghadapi
gelombang kehidupan dengan penderitaan psikis seminal mungkin atau sama
sekali tanpa penderitaan karena kematian, kehilangan harapan. Jadi, kriteria
Islam mengenai kesejahteraan manusia bersifat fisik, material. Al-Qura‟an
menciptakan motif agar manusia dapat merasakan kenikmatan psikis karena
melakukan pengeluaran untuk kepentingan pribadi dan negara yang bersifat
altruistik, jadi bukan karena meyakini dan melaksanakan rumusan-rumusan
Ekonomi seperti pajak-pajak yang tidak merangsang dan sedikit manfaatnya.
Sains kesusilaan Ekonomi Islam berusaha memenuhi dan memodifikasikan
keinginan-keinginan, hasrat-hasrat dan kesukaan-kesukaan manusia. Sebuah
prinsip penting mengenai mentalitas kultural Islam yang integral adalah bahwa
kesejahteraan Ekonomi manusia bukanlah merupakan alat penting agar ia
dapat kesejahteraannya yang total.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah masalah
sebagai berikut :
1. Apa itu Teori Ekonomi Invisible Hand Adam Smith?
2. Apa itu Teori Ekonomi Thomas Robert Maltus?
3. Apa itu Teori Ekonomi David Ricardo?
4. Apa itu Teori Ekonomi John Stuart Mill?
5. Apa itu Teori Ekonomi John Maynard Keynes?
6. Apa itu Teori Ekonomi Karl Mark?

2
C. Tujuan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat tujuan masalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Teori Ekonomi Invisible Hand Adam Smith.
2. Untuk mengetahui Teori Ekonomi Thomas Robert Maltus.
3. Untuk mengetahui. Teori Ekonomi David Ricardo.
4. Untuk mengetahui Teori Ekonomi John Stuart Mill.
5. Untuk mengetahui Teori Ekonomi John Maynard Keynes.
6. Untuk mengetahui Teori Ekonomi Karl Mark.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Ekonomi Invisible Hand Adam Smith


Kaum Merkantilis (merkantilists) merupakan pelopor pembuka pintu
zaman, bagi perubahan besar pada suatu perekonomian. Ditemukan daerah-
daerah baru menandai lahirnya suatu masa perniagaan yang luas dan ramai
serta lahirnya negara-negara yang berdaulat. Negara-negara jajahan,
dominion dan protekorat disamping negara boneka yang menjadi “tempat”
untuk berkembangnya perniagaan dan perdaganga. 1 Sebelumnya para
filosofis agama selalu menekankan kepada jemaahnya untuk membina dasar
moral yang baik bagi kehidupan ekonomi. Sampai abad XV kesehatan jiwa
serta kebutuhan masyarakat secara keseluruhan dipandang sebagai hal yang
lebih penting daripada kehidupan ekonomi. Mencari kekayaan duniawi
untuk diri sendiri dinilai dosa, karena hal itu dapat melalaikan orang dari
kesehatan jiwanya, sedangkan perekonomian pasar menghendaki
sebaliknya. Keberhasilan seseorang dapat dinilai dari kemampuannya
menaklukkan pesaing-pesaingnya. Orang dipandang berhasil dalam
hidupnya bila mereka berhasil memperoleh kekayaan materiil daripada
kekayaan moral. Lalu mulailah mereka meragukan ajaran-ajaran pendeta
mereka. 2 Sehingga tumbanglah kekuasaan gereja di dalam perekonomian
setelah mengalami kejayaan pada berabad-abad lamanya. Sejak jaman itu
muncullah pemikir-pemikir baru perekonomian, diantaranya Adam Smith
yang digelari sebagai Founder of New Economics. Perjalanan ilmu ekonomi
mengalami Revolusi, sejak diterbitkan buku oleh Adam Smith yang berjudul
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation yang dikena
dengan teori tangan gaib “ the theori invible hand”. Dalam buku ini pertama
kali muncul perumusan tetang perekonomian kapitalisme. Adam Smith
mendasarkan pada bukunya suatu sistem kebebasan alami (a system of

1 Suherman Rosidi, Pengantar Teori Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hal
13
2 Daniel R. Fusfeld, The Age of the Economist, Ideas that Shape the Way we Live, Pyramid
Publication, New York,1972, hal 18

4
natural liberty) dimana setiap dipersilahkan mengejar kepentingannya
masing-masing. Menurut Adam Smith kepentingan pribadi (self interest)
merupakan kekuatan pengendali perekonomian. Semua proses yang
dijalankan akan menuju kearah kemakmuran bangsa, seolah-olah setiap
individu didorong oleh “tangan gaib” (the invisible hand) yang mendorong
mereka maju. Dalam bukunya The Wealth on Nation. Pendapat Adam Smith
tentang Invisible Hand sebenarnya sudah tua sekali umurnya, bukan saja
sejak jamannya Francois Quesney, tetapi bahkan sejak zaman hidupnya Jean
Baptise Colbert pemuka kaum merkantilis. Laizzes Faire dipakai sebagai
pedoman pokok kaum liberal (pengikut Adam Smith), serta menjadi motto
kaum kapitalis.3 Sejak revolusi Adam Smith inilah perekonomian kapitalis
mengalangi jaman keemasan.
Ekonomi kapitalis yang mulai dikenal pada abad 18 yang dipopulerkan
Adam Smith oleh Milton Spencer didefinisikan sebagai sebuah sistem
ekonomi yang bercirikan hak milik privat atas lat-alat produksi distribusi
dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang kompotitif. 4
Pokok pikiran Adam Smith, tujuan utama menegakkan ilmu ekonomi adalah
pembangunan masyarakat melalui pembangunan ekonomi. Kaum kapitalis
berpendapat bahwa kaum pemilik modal (capital) adalah tokoh sentral
dalam pembangunan ekonomi. Jika para pemilik modal (kaum kapital)
dibebaskan berusaha maka usahanya itu dengan sendirinya akan memberi
manfaat ke pada masyarakat sekitarnya. 5 Buah pikiran Maltus (pengikut
Adam Smith) berkembang kemana-mana, terutama di Amerika Serikat.
Amerika Serikat menggunakan metode pembangunan ekonomi liberal
ciptaan Adam Smith menurut resep Maltus. Para pemilik modal berlomba-
lomba mendirikan perusahaan mempekerjakan masyarakat banyak pada
akhirnya negeri ini mengalami kemakmuran.

3 Ibid,
16
4Winardi, Kapitalisme Versus Sosialisme, Suatu Analisis Ekonomi Teoritis, Remadja
Rosdakarya, Bandung, 1986, Cet. I, hal 33
5 Max Weber, Kapitalisme, Demokrasi dan Agama, Terj. Hartono H., Tiara Wacana

Yogyakarta, 1989, hal. 20

5
B. Teori Ekonomi Thomas Robert Maltus.
Malthus merupakan seorang pakar demografi Inggris dan ekonom politik
yang paling terkenal. Malthus dilahirkan pada tanggal 13 februari 1766 di
Surrey, Inggris dari seorang keluarga kaya. Beberapa karya Malthus yang
terkenal adalah bukunya yang berjudul Essay on Population pada tahun
1978.6
❖ Teori Kependudukan
Kekhawatiran Malthus terkait krisis pangan, bahwa laju
pertumbuhan penduduk meningkat berdasarkan deret ukur,
7
sedangkan produksi pangan berdasar deret hitung. Malthus
berpendapat bahwa manusia hidup membutuhkan makanan,
sedangkan laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk. Apabila tidak
diadakan pembatasan terhadap penduduk maka manusia akan
mengalami kekurangan bahan makanan, hal inilah merupakan
sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.8 Sehingga teori
ini mengingatkan bahwa secara alamiah di masa yang akan datang
muncul berbagai masalah dalam masyarakat yaitu karena dampak
tekanan penduduk hal itu dapat menyebabkan tekanan yang
berkelanjutan terhadap standar hidup manusia, baik dalam arti ruang
maupun output. Malthus berpendapat bahwa untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan melakukan kontrol atau pengawasan
atas pertumbuhan penduduk. Jalan keluar yang ditawarkan adalah
menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak.
Dapat disimpulkan bahwa pendapat Robert Malthus mengenai
kependudukan yaitu:

6 Faruq, Ubaid Al, and Edi Mulyanto. 2017. Sejarah Teori-Teori Ekonomi
7 Pieris, K. W. D. (2015). Ketahanan dan Krisis Pangan dalam Perspektif Malthus,
Depedensi dan Gender (Women in Development). Jurnal Hubungan Internasional, 8(1), 1-13
8 Ruchmawati, S., & Tuasela, A. (2017). ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN

PENDUDUK TERHADAP HARGA TANAH DI KELURAHAN KWAMKI DISTRIK MIMIKA


BARU KABUPATEN MIMIKA. JURNAL KRITIS (Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 1(1), 4-4

6
• Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada
pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat memenuhi
dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.
• Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju
pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung)
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur).9
Namun pendapat Malthus terkait hal ini banyak ditentang oleh
sarjana lain, salah satunya Michael Thomas Sadler yang
mengemukakan bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh
jumlah penduduk yang ada disuatu Negara atau wilayah. Jika
kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun.
Sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, maka daya reproduksi
penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang
10
tersedia. Terdapat tiga klasifikasi ahli-ahli ekonomi yang
menentang argumen dan proposisi Malthus. Golongan pertama
berpendapat bahwa pengendalian preventif akan menjadi semakin
penting untuk memperlambat laju pertumbuhan penduduk meskipun
dalam beberapa hal disarankan juga agar pelaksanaannya harus
bersifat rasional untuk dapat mendukung gagasan tersebut. Golongan
kedua berpendapat bahwa pengendalian preventif menekan akibat
daripada kemajuan sosial dan ekonomi. Dan golongan ketiga
berpendapat bahwa berkurangnya fekunditas alamiah sudah pasti
akan terjadi di dalam perkembangan ekonomi sebagai akibat
daripada seleksi sosial dan perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam lingkungan sekitarnya. Bagaimanapun, pada dasarnya semua
ahli yang beraliran sosialisme bersepakat menentang teori Malthus

9 Muna, T. I., & Qomar, M. N. (2020). Relevansi Teori Scarcity Robert Malthus Dalam

Perspektif Ekonomi Syariah. SERAMBI: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Islam, 2(1), 1-14.
ISO 690).
10 Rosyetti, Studi Keterkaitan Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan Ekonomi di

Kabupaten Kuantan Singingi, (Jurnal Ekonomi Kependudukan, 2009

7
dan ide mereka tentang masalah kependudukan ternyata sangat
berbeda.11
❖ Hukum Pendapatan yang Menurun Malthus mengembangkan
konsep kelangkaan, menurutnya saranasarana untuk mendukung
kehidupan manusia itu trbatas oleh sumber daya alam terutama
tanah. Sumber daya alam cenderung terus menerus berkurang yang
sekarang lebih dikenal dengan “Hukum pendapatan yang menurun”.
Dia mengacu jika seseorang menambahkan lebih banyak capital atau
tenaga kerja pada suatu tanah dengan luas tertentu, maka
penambahan produksi atau outputnya akan melambat (Ubaid, 2017).
❖ Pemikiran Malthus yang relevan dengan perekonomian di Indonesia
adalah: 1. Pengendalian jumlah penduduk untuk menghindari
terjadinya ledakan penduduk dengan adanya program pemerintah
tentang:
• Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional dengan
cara mengenalkan tujuan-tujaun program KB melalui jalur
pendidikan, emengenalkan alat kontrasepsi pada pasangan
usia subur, menepis anggapan yang salah tentang banyak
anak banyak rezeki.
• Menetapkan undang-undang perkawinan yang mengatur
serta menetapkan batas usia menikah.
• Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya
sampai pada anak kedua.
• Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan untuk
menjadi akseptor KB.
• Mempermudah dan meningkatkan pelayanan pendidikan,
sehingga dapat menunda keinginan untuk menikah.
❖ Upaya mengatasi kekurangan bahan pangan karena kenaikkan
jumlah penduduk seperti kekhawatiran Malthus, menumbuhkan
kreativitas dan inovasi di bidang pangan, dengan menghasilkan

11
Subair, S. (2018). RELEVANSI TEORI MALTHUS DALAM DISKURSUS
KEPENDUDUKAN KONTEMPORER. DIALEKTIKA, 9(2)

8
teknologi baru di bidang pangan. Program peningkatan produksi
pangan di Indonesia adalah program intensifikasi pertanian melalui
panca usaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul,
pemupukan, irigasi dan pemberantasan hama), ekstensifikasi
pertanian untuk memperluas lahan pertanian, diversifikasi pangan,
melakukan inovasi peengolahan pangan non beras untuk
mendukung ketahanan pangan, teknologi baru pada bidang
pertanian seperti penemuan bibit baru yang lebih unggul yang
mampu meningkatkan pendapatan petani. 12

C. Teori Ekonomi David Ricardo.


David Ricardo berasal lahir di London pada tahun 1772. David tertarik
dengan ilmu ekonomi dimulai sejak 1799, ketika dia tinggal di Bath saat dia
mulai membaca The Wealth of Nation Adam Smith. David di usianya ke 42,
ia telah menjadi seorang pengusaha sukse dan menjadi tuan tanah desa. Pada
tahun 1817 dia mempublikasikan buku karya yang berjudul “On the
Principle of Political Economy and Taxation”. Dalam buku ini, Ricardo
mengemukakan bahwa pengeluaran pemerintah adalah pemborosan, dan
menghambat akumulasi modal serta pertumbuhan permintaan tenaga
kerja.13
Teori Ricardo yang terkenal adalah tentang teori keunggulan komparatif,
diamna perdagangan tergantung pada keunggulan komparatif atau efisiensi
relatif dari pada keunggulan absolut. Ricardo menganggap bahwa negara
akan cenderung menjual barangnya yang relatif lebih efisien dalam
produksinya. Sehingga melalui spesialisasi, setiap negara akan memperoleh
keuntungan dari perdagangan luar negeri. David Ricardo juga
memperkenalkan teori nilai kerja. Teori ini ia jelaskan bahwa nilai tukar
suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk
menghasilkan barang tersebut. Ricardo menganggap baahwa biaya untuk

12 Atmanti, H. D. (2017). Kajian Teori Pemikiran Ekonomi Mazhab Klasik dan Relevansinya
pada Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 2(2), 511-524.
13 Asia, N. (2021). Artikel Teori Ekonomi David Ricardo.

9
bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk bertahan
hidup bagi buruh yang bersangkutan. Ricardo lebih menekankan pada
maksimalisasi hasil produksi dan minimalisasi ongkos produksi dengan
memberikan upah minimum bagi buruh. David Ricardo dan penekanannya
terhadap sektor ekonomi menyebabkan pemikirannya sejalan dengan
pemikiran ekonomi lainnya seperti Adam Smith dan Karl Marx. David
Ricardo memuju premis dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja
itu merupakan sumber deluruh kekayaan. Maka atas dasar itulah David
merumuskan teori nilai kerja. Dvid mengungkapkan bahwa “keuntungan
kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga kerja”. Teori ekonomi yang
dikembangkan oleh David Ricardo menyangkut empat pokok permasalahan
yaitu: Teori tentang nilai dan harga barang dan berkaitan dengan itu, Teori
tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi
dan disajikan sebagai teori upah, Teori sewa tanah, Teori bunga dan laba,
Teori tentang perdagangan internasional, dan Teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi. Adapun Teori Kuantitas dari David Ricardo yang
menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangatlah tergantung pada
jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali
lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan
begitu pula sebaliknya.14

D. Teori Ekonomi John Stuart Mill.


Mill lahir di London pada 1806. Mill sebagai seorang penulis yang aktif.
Karyanya adalah A System of Logic terbit pada tahun 1843, On Liberty yang
terbit pada tahun 1859, yang merupakan pembelaan kebebasan individu
terhadap segala usaha penyamarataan masyarakat, Essay on Some Unsettled
Questions of Political Economy yang terbit pada tahun 1844, serta Principles
of Political Economy With Some of Their Applications to Social Philosophy
terbit pada tahun 1848 (Deliarnov, 2014). Konsep Mill pada ilmu ekonomi
yang terkenal adalah tentang return to scale, ide tentang elastisitas

14 Fathurrahman, R. A. (2021). Teori Ekonomi David Ricardo, Robert Malthus Dan Jean
Baptiste Say.

10
permintaan, adanya trade-offs sehingga terjadi ketidaksesuaian pada suatu
ekonomi, serta opportunity cost. Mill menjadi pendukung kuat faham laissez
faire, namun berbeda dengan Smith. Laissez-faire dari Mill adalah bahwa
faham itu diperlukan karena akan menghasilkan perkembangan individu
yang terbesar (Pressman, 2000). Mill menawarkan ideologi baru pada
ekonomi modern, di mana hukum pasar harus dihormati, untuk memahami
kekuatan penawaran dan permintaan, kekuatan perdagangan dan berpikir
bagaimana hal-hal akan terjadi tanpa melupakan peran pemerintah dan tanpa
melupakan masyarakat yang berada pada pusat sistem dan tujuan tersebut
(Brue, 2013). Konsep utilirianisme Mill berbeda dengan pemikiran
Bentham. Kualitas dan kuantitas sangat penting pada utilirianisme. Karena
beberapa kesenangan lebih bernilai dan diinginkan daripada kesenangan
yang lain. Kebebasan yang dimiliki semua orang tidak boleh mengganggu
kebebasan orang lain (Skousen, 2012). Mill sedikit melonggarkan peran
pemerintah dalam perekonomian. Mill membolehkan peran pemerintah
dalam hal penerbitan peraturan dan kebijakan yang dapat meningkatkan
efisiensi usaha dan iklim berusaha ke arah yang lebih baik. Pemikiran Mill
dengan memberikan kelonggaran campur tangan pemerintah pada
perekonomian bertentangan dengan pemikiran penganut mazhab klasik yang
lain (Deliarnov, 2014). Pemikiran Mill yang relevan dengan perekonomian
di Indonesia adalah:
o Munculnya opportunity cost pada setiap kegiatan yang dipilih.
o Peran pemerintah dibutuhkan pada bidang-bidang tertentu, seperti
penentuan harga barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
o Terjadinya kecenderungan hasil jangka panjang tidak bisa diramalkan
secara pasti. Misalnya jika terjadi kenaikkan penduduk yang lebih
cepat daripada modal dan teknologi, maka ada kecenderungan upah
pekerja menjadi rendah dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi
menurun.15

15Atmanti, H. D. (2017). Kajian Teori Pemikiran Ekonomi Mazhab Klasik dan Relevansinya
pada Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 2(2), 511-524.

11
E. Teori Ekonomi John Maynard Keynes.
John Maynard Keynes terlahir di keluarga akademisi pada 5 Juni 1883 di
Cambridge. Ayahnya adalah seorang ahli ekonomi dan filsuf. Pada saat itu,
ibunya sempat menjadi walikota, dan merupakan walikota wanita pertama
di masa itu. John Maynard Keynes memulai pendidikannya di taman
kanakkanak lalu melanjutkannya ke sekolah persiapan sebelum akhirnya
berhasil memasuki Eton, sebuah sekolah bergengsi di Inggris. Setelah
menyelesaikan pendidikannya di Eton, John Maynard Keynes berhasil
mendapatkan beasiswa dan karenanya dia berhak mendapatkan kesempatan
untuk mengenyam pendidikan di Cambridge University. Di sana dia
memilih untuk belajar matematika, mata pelajaran yang sangat dikuasainya
sejak kecil.
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno.
Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya
diperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu
ekonomi dan keuangan di Cambridge. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin
sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan
keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai
para ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai
tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes.
Posisi John Maynard Keynes dalam jajaran pemikiran ekonomi masih
dianggap aman. Meskipun ide-ide yang awalnya dianggap sesat,
mengancam jantung pemikiran ekonomi klasik, ekonomi keynesian diterima
secara luas pada waktunya. Banyak ide-idenya telah digantikan dan bahkan
diejek saat ini, namun beberapa ekonom dapat mengklaim telah memiliki
seperti efek mendalam pada pengembangan "ilmu suram" di abad ke-20 atau
telah langsung bertanggung jawab untuk mengembalikan perekonomian
dunia ke kemakmuran dari kedalaman depresi. Keynes dilakukan perannya
di panggung internasional pada saat penting dalam sejarah dunia,
mendorong Pressman untuk menjuluki dia "penyelamat pragmatis
kapitalisme."

12
Keynes merupakan seorang penganut teori ekonomi merkantilis,
kebanyakan teori yang dikeluarkannya difokuskan pada upaya pemerintah
negara bersangkutan untuk menjaga kestabilan ekonominya. Beliau
merupakan seorang pegawai di Badan Keuangan Inggris yang mencetuskan
beberapa pemikiran mengenai sistem perekonomian modern yang hingga
sekarang karyanya digunakan sebagai pedoman ekonomi dunia
internasional.
Sebagai seorang ekonom yang mendasarkan teorinya pada teori
merkantilis, Keynes menekankan segala bentuk upaya penstabilan ekonomi
negara pada kebijakan-kebijakan pemerintah. Keynes menyebutkan bahwa
pemerintah dalam rangka untuk menghindari dan menangani krisis yang
dapat sewaktu-waktu menyerang, perlu melakukan suatu bentuk investasi
dalam bentuk fasilitas publik.
Keynes juga berpendapat mengenai pentingnya suatu negara untuk
terlibat dalam organisasi ekonomi dan perdagangan internasional, seperti
International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Hal tersebut bagi
Keynes dianggap menguntungkan negara karena dengan keterlibatan suatu
negara dalam organisasi tersebut dapat membantu secara langsung
perekonomian negara yang bersangkutan jika suatu saat mengalami krisis.
Oleh sebab itu, tidak heran bahwa Keynes juga merupakan salah satu
ekonom yang setuju terhadap pembentukan sistem moneter global, yakni
bretton woods system. Sistem inilah yang kemudian membawa perubahan
besar bagi kondisi dan sistem perekonomian dunia. Selain itu, Keynes juga
menyarankan akan adanya kebijakan pendapatan (income policies).
Teori makro ekonomi berkembang setelah John Maynard Keynes
menunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik
mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh
penggunaan tenaga kerja penuh. 16 Pandangan Keynes yaitu penggunaan
tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi,
dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud

16 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hal.


161

13
dalam perekonomian. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya
peranan dari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh
sektor perusahaan di dalam menentukan kegiatan ekonomi. Ini berarti
analisis Keynes lebih banyak memperhatikan permintaan yaitu menganalisis
mengenai peranan dari permintaan golongan masyarakat di dalam
menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh suatu
perekonomian. Pada hakikatnya analisis Keynes berpendapat bahwa tingkat
kegiatan ekonomi negara ditentukan besarnya permintaan efektif yaitu
permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa
yang diminta yang diwujudkan dalam perekonomian. Bertambah besar
permintaan efektif yang wujud dalam perekonomian, bertambah pula tingkat
produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini
menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan
penggunaan tenaga kerja dan faktorfaktor produksi.

F. Teori Ekonomi Karl Mark.


Karl Heinrich Marx lahir di kota Trier di distrik Moselle, Prussian
Rhineland, Jerman, pada tanggal 5 Mei 1818. Dilihat dari silsilah keluarga,
Marx termasuk keturunan rabbi Yahudi dari garis keturunan ibunya yang
bernama Henrietta. Ayahnya bernama Heinrich seorang pengacara sukses
dan terhormat di Trier. Marx dan keluarganya penganut Kristen Protestan.17
Karl Marx adalah tokoh fenomenal dalam bidang filsafat materialisme,
Sosiologi dan ekonomi. Beberapa pemikirannya sangat revolusioner
sehingga mampu merubah sejarah. Beberapa peristiwa dunia seperti
revolusi rusia, revolusi china dan beberapa negara asia lainnya baik
langsung maupun tidak langsung terinspirasi dari pemikiran Karl Marx. 18
❖ Teori Ekonomi Marx

17 Kuper.Adam dan Jessica. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Yohanes Bahari, “Karl Marx: Sekelumit Tentang Hidup Dan Pemikirannya,”Jurnal
18

Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora (2010): 1–10.

14
Materialisme Marx dan penekanannya pada sektor ekonomi
menyebabkan pemikirannya sejalan dengan pemikiran ekonomi
lainnya seperti Adam Smith, dan David Ricardo, dimana ia memuji
premis dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja
merupakan sumber seluruh kekayaan, dan atas dasar inilah ia
merumuskan teori nilai tenaga kerja, dimana ia mengatakan
“bahwa keuntungan kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga
kerja. Kapitalis melakukan muslihat sederhana dengan membayar
upah tanaga kerja kurang dari selayaknya yang mereka terima,
karena mereka menerima upah kurang dari nilai barang yang
sebenarnya mereka hasilkan dalam suatu periode bekerja, dan nilai
surpus ini, disimpan dan diinvestasikan kembali oleh kapitalis,
yang merupakan basis dari seluruh sistem kapitalis. Marx juga juga
melukiskan eksploitasi kapitalis terhadap kaum buruh, dan ia
melihat bahwa ini adalah sebagai unsur kejahatan kapitalisme,
maka ia bertekad untuk mengadakan perubahan yang radikal, yaitu
perubahan dari kapitalis kepada sosialis. Inti seluruh teori Marx
adalah proposisi bahwa kelangsungan hidup manusia serta
pemenuhan kebutuhannya bergantung pada kegiatan produktif
dimana secara aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan
alamnya. Namun kegiatan produktif itu mempunyai akibat yang
paradoks dan ironis, karena begitu individu mencurahkan tenaga
kreatifnya itu dalam kegiatan produktif, maka produk darikegiatan
ini memiliki sifat sebagai benda obyektif yang terlepas dari
manusia yang membuatnya. Dalam berbagai tulisannya ia
mengemukakan bahwa struktur ekonomi masyarakat (yaitu, alat-
alat produksi dan hubungan-hubungan sosial dalam produksi)
merupakan dasar yang sebenarnya. Selain menegasakan bahwa
ekonomi merupakan dasar masyarakat, tidak hendak mengatakan
bahwa hanya ekonomi saja yang secara deterministik
mempengaruhi segi-segi lain kehidupan masyarakat, juga semua
proses sosial dalam institusi-institusi lainnya atau semua aspek

15
kebudayaan tidak hanya dapat dijelaskan sebagai akibat
keniscayaan ekonomi. Dalam perjalanan sejarah, proses alamiah
ini dihancurkan, mula mula oleh kondisi peralatan masyarakat
primitif dan kemudian oleh berbagai tatanan struktural yang
diciptakan oleh masyarakat selama perjalanan sejarah, dan
penghancuran ini terjadi paling parah di dalam struktur masyarakat
kapitalis (penghancuran proses produktif alamiah mencapai titik
puncaknya dalam kapitalisme. 19

19 Mahmud Muhammad Babbilli. Ekonomi dari Kacamata Islam. Malaysia: Siri Penerbitan Yayasan
Islam Terengganu 1990, hal. 29

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi kapitalis yang dipopulerkan Adam Smith oleh Milton Spencer
didefinisikan sebagai sebuah sistem ekonomi yang bercirikan hak milik privat
atas lat-alat produksi distribusi dan pemanfaatannya untuk mencapai laba
dalam kondisi yang kompotitif. Teori ekonomi yang dikembangkan oleh
David Ricardo menyangkut empat pokok permasalahan yaitu: Teori tentang
nilai dan harga barang dan berkaitan dengan itu, Teori tentang distribusi
pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan
sebagai teori upah, Teori sewa tanah, Teori bunga dan laba, Teori tentang
perdagangan internasional, dan Teori tentang akumulasi dan perkembangan
ekonomi. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya
berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari berbagai
hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai ekonomi
modern. Teori Ekonomi Marx pemikirannya sejalan dengan pemikiran
ekonomi lainnya seperti Adam Smith, dan David Ricardo, dimana ia memuji
premis dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan sumber
seluruh kekayaan, dan atas dasar inilah ia merumuskan teori nilai tenaga kerja,
dimana ia mengatakan “bahwa keuntungan kapitalis menjadi basis eksploitasi
tenaga kerja. Kapitalis melakukan muslihat sederhana dengan membayar upah
tanaga kerja kurang dari selayaknya yang mereka terima, karena mereka
menerima upah kurang dari nilai barang yang sebenarnya mereka hasilkan
dalam suatu periode bekerja, dan nilai surpus ini, disimpan dan diinvestasikan
kembali oleh kapitalis, yang merupakan basis dari seluruh sistem kapitalis.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun struktur penulisannya.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua

17
DAFTAR PUSTAKA

Suherman Rosidi, Pengantar Teori Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada,


Jakarta, 1995, hal 13
Daniel R. Fusfeld, The Age of the Economist, Ideas that Shape the Way we
Live, Pyramid Publication, New York,1972, hal 18
Winardi, Kapitalisme Versus Sosialisme, Suatu Analisis Ekonomi Teoritis,
Remadja Rosdakarya, Bandung, 1986, Cet. I, hal 33
Max Weber, Kapitalisme, Demokrasi dan Agama, Terj. Hartono H., Tiara
Wacana Yogyakarta, 1989, hal. 20
Faruq, Ubaid Al, and Edi Mulyanto. 2017. Sejarah Teori-Teori Ekonomi
Pieris, K. W. D. (2015). Ketahanan dan Krisis Pangan dalam Perspektif
Malthus, Depedensi dan Gender (Women in Development). Jurnal Hubungan
Internasional, 8(1), 1-13
Ruchmawati, S., & Tuasela, A. (2017). ANALISIS PENGARUH
PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP HARGA TANAH DI
KELURAHAN KWAMKI DISTRIK MIMIKA BARU KABUPATEN MIMIKA.
JURNAL KRITIS (Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 1(1), 4-4
Muna, T. I., & Qomar, M. N. (2020). Relevansi Teori Scarcity Robert
Malthus Dalam Perspektif Ekonomi Syariah. SERAMBI: Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Bisnis Islam, 2(1), 1-14. ISO 690).
Rosyetti, Studi Keterkaitan Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan
Ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi, (Jurnal Ekonomi Kependudukan, 2009
Subair, S. (2018). RELEVANSI TEORI MALTHUS DALAM DISKURSUS
KEPENDUDUKAN KONTEMPORER. DIALEKTIKA, 9(2)
Atmanti, H. D. (2017). Kajian Teori Pemikiran Ekonomi Mazhab Klasik dan
Relevansinya pada Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 2(2), 511-
524.
Asia, N. (2021). Artikel Teori Ekonomi David Ricardo.
Fathurrahman, R. A. (2021). Teori Ekonomi David Ricardo, Robert Malthus
Dan Jean Baptiste Say.
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2007), hal. 161

18
Kuper.Adam dan Jessica. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Yohanes Bahari, “Karl Marx: Sekelumit Tentang Hidup Dan
Pemikirannya,”Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora (2010): 1–10.

Mahmud Muhammad Babbilli. Ekonomi dari Kacamata Islam. Malaysia: Siri


Penerbitan Yayasan Islam Terengganu 1990, hal. 29

19

Anda mungkin juga menyukai