Anda di halaman 1dari 24

TUGAS INDIVIDU

Resume Materi Ekonomi Islam

Tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Islam

Dosen pembimbing : Zainal Arifin, SE.ME

Di susun oleh :

Susantina

Nim 101181010115

Manajemen D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat
dan hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi
Islam. Makalah yang kami susun ini menjelaskan tentang pengertian ekonomi dan islam,
sistem ekonomi islam, kelangkaan dan pilihan, teori prilaku konsumen, teori produksi, dan
distribusi pendapatan. Makalah yang berjudul “resume materi ekonomi islam” ini juga
bertujuan agar kita lebih mendalami materi tentang ekonomi islam.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan pengajar yaitu


Bapak ZAINAL ARIFIN, SE.ME yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah
mengajar kami.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Terima Kasih.

Tembilahan, 26 maret 2019

Penyusun

susantina

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2

A. ISLAM DAN EKONOMI.............................................................................. 2

B. SISTEM EKONOMI...................................................................................... 4

C. KELANGKAAN DAN PILIHAN................................................................. 6

D. TEORI PRILAKU KONSUMEN.................................................................. 11

E. TEORI PRODUKSI....................................................................................... 12

F. DISTRIBUSI PENDAPATAN...................................................................... 17

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 19

A. Kesimpulan.................................................................................................... 19

B. Saran............................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu pengetahuan lahir melalui proses
pengkajian ilmiah yang panjang, dimana pada awalnya terjadi sikap pesimis terkait
eksistensi Ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat saat ini. Hal ini terjadi karena
di masyarakat telah terbentuk suatu pemikiran bahwa harus terdapat dikotomi antara
agama dengan keilmuan. Dalam hal ini termasuk didalamnya Ilmu Ekonomi, namun
sekarang hal ini sudah mulai terkikis. Para Ekonom Barat pun mulai mengakui
eksistensi Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu Ekonomi yang memberi warna
kesejukan dalam perEkonomian dunia dimana Ekonomi Islam dapat menjadi sistem
Ekonomi alternatif yang mampu mengingatkan kesejahteraan umat, disamping sistem
ekonomi kapitalis dan sosialis yang telah terbukti tidak mampu meningkatkan
kesejahteraan umat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan islam dan ekonomi?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
3. Apakah yang dimaksud dengan kelangkaan dan pilihan?
4. Apakah yang dimaksud dengan teori prilaku konsumen?
5. Apakah yang dimaksud dengan teori produksi?
6. Apakah yang dimaksud dengan distribusi pendapatan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan islam dan ekonomi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelangkaan dan pilihan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori prilaku konsumen
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori produksi
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan distribusi pendapatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ISLAM DAN EKONOMI

Bab 1 yang membahas tentang islam dan ekonomi terdiri dari 5 pembahasan yaitu
pengertian ekonomi islam, tujuan ekonomi islam, prinsip-prinsip ekonomi islam,
aturan-aturan permain ekonomi islam, perbedaan dasar sistem ekonomi islam dan
konvensional.

1) Pengertian ekonomi islam


Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia
yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan
tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Islam
menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis (berusaha) guna
memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi mereka.

2) Tujuan ekonomi islam


Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid dan
berdasarkan rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah :

1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan kesehatan


dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
2. Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
3. Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana
distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
4. Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
5. Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.

3) Prinsip-prinsip ekonomi islam

Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar


1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau anugerah dari
Allah SWT kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
2
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat
nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
8. Islam menolak riba dalam bentuk apapun.

4) Aturan-aturan permainal ekonomi islam

Beberapa aturan-aturan dalam pandangan ekonomi Islam antara lain:

 Alam semesta, termasuk manusia, adalah milik Allah SWT


 Allah telah menetapkan batas-batas tertentu terhadap prilaku manusia
sehingga menguntungkan hak-hak individu-individu lainnya
 Semua manusia tergantung pada Allah
 Status Khalifah atau pengemban amanah Allah berlaku umum bagi semua
manusia
 Individu-individu memiliki kesamaan dalam harga dirinya sebagai manusia
 Individu-individu memiliki kesamaan dalam harga dirinya sebagai manusia
 Dalam Islam, bekerja dikenal sebagai kebaikan, dan kemalasan dikenal
sebagai kejahatan
 Kehidupan adalah proses dinamis menuju peningkatan
 Jangan membikin mudharat (kesulitan) dan jangan ada mudharat
Suatu kebaikan dalam perangkat kecil jelas dirumuskan

5) Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi konvensional

Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi Konvensional


Manusia sosial namun religius Manusia sosial
Menangani masalah dengan menentukan Menangani masalah sesuai dengan
prioritas keinginan individu
Pilihan alternative kebutuhan dituntun Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh
dengan nilai Islam kepentingan individu/egois
Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islami Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

3
B. SISTEM EKONOMI ISLAM

Bab 2 yang membahas tentang sistem ekonomi islam terdiri dari 5 pembahasan
yaitu pengertian ekonomi islam, prinsip dasar eknomi islam, karakteristik ekonomi
islam, metodologi ekonomi islam.

1. Pengertian ekonomi islam


Ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi dimana dalam pelaksanaannya
berlandaskan syariat Islam dengan berpedoman kepada Al-quran dan Al Hadis.
Dalam sistem ekonomi Islam mengatur berbagai kegiatan perekonomian seperti
jual-bel, simpan-pinjam, investasi, dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Pada
pelaksanaan kegiatan ekonomi Islam, semuanya harus sesuai dengan syariat Islam
dengan menghindaari semuanya yang sifatnya Maisyir, Gharar, Haram, Dzalim,
Ikhtikar dan Riba.

2. Prinsip-prinsip dasar ekonomi islam


Adapun beberapa prinsip ekonomi Islam adalah sebagai berikut:

 Mencegah Kesenjangan Sosial

 Tidak Bergantung Kepada Nasib atau Keberuntungan

 Mencari dan Mengelola Kekayaan Alam

 Melarang Praktik Riba

 Membuat catatan transaksi dengan jelas

 Mengutamakan keadilan dan keseimbangan dalam berniaga

3. Karakteristik ekonomi islam

Dr. Dawabah menyebutkan setidaknya ada 5jenis karakteristik ekonomi Islam,

yaitu :

4
 Spirit ketuhanan (Robbaniyah)

Sebagaimana diketahui bahwa Islam adalah sebuah agama yang


merujuk semua perkaranya kepada Allah dengan konsep ketuhanan. Tidak
hanya merujuk, bahkan segala kegiatan tujuannya adalah perkara yang bersifat
ketuhanan.

 Keseluruhan (syumûliah)

Sistem ekonomi Islam tidak lain merupakan sebuah cakupan dari


ketetapan-ketetapan yang berlaku dalam Islam. Karena Islam merupakan
sebuah sistem yang mengatur segala aspek kehidupan yang masuk di
dalamnya aspek perekonomian.

 Fleksibilitas (murûnah)

Kaidah-Kaidah dalam Islam bersifat shôlihun likulli zamân wa makân.


Dengan bahasa yang mudah dipahami adalah bisa diaplikasikan dalam
berbagai dimensi waktu dan tempat. Tentunya hal itu berkaitan erat
dengan tsawabit (sesuatu yang sudah tetap) sertamutaghayyirat (hal yang
masih berubah-ubah) yang berasaskan hal-hal ushul (pokok) dalam agama
dan furu’nya (cabang).

 Keseimbangan (tawâzun)

Islam dan berbagai aspek hidupnya selalu berdasarkan keseimbangan


antara dua sisinya. Sebagaimana keseimbangan antara dunia dan akhiratdan
juga keseimbangan antara iman dan perekonomian serta keseimbangan antara
boros dan kikir. Islam juga memberi keselarasan antara kebutuhan rohani dan
kebutuhan materi dengan memberi porsi yang sesuai antara keduanya.

5
 Keuniversalan (‘âlamiyyah)

Konsep keuniversalan ini sudah ada sejak diutusnya Rasul ke atas


bumi, karena tidak lain diutusnya Rasul adalah sebagai rahmat bagi seluruh
alam. Keuniversalan ekonomi Islam semakin terasa jelas setelah datangnya
krisis global yang melanda AS dan belahan negara lain pada tahun 2008

4. Metodologi ekonomi islam


Berbicara tentang Metodologi, artinya membahas konsep toeritis metode yang
terkait dalam pengetahuan. Dengan demikian yang dimaksud metodologi adalah
pembahasan konsep-konsep dasar turan ekonomi islam yang bersumber pada Al
qur’an dan sunah.
Kerangka Metodologi Ekonomi Islam
a). Kebenaran dan kebaikan
Suatu teori melakukan perkiraan/ prediksi tentang suatu hal yang jadi pusat
areanya. Dalam proses yang biasa disebut “Induks” para ilmuan biasanya
melakukan percobaan pengujian berkali-kali terhadap hipotesis, yang di bantu
statistika.

b). Metologi Ilmu Alam Versus Ilmu Sosial


Dalam ilmu alam, prilaku subyek didasarkan pada aturan-aturan yang ada
dalam tatanan jagat raya yang sudah tentu sifatnya.Dengan kata lain, prilaku
subyek tersebut.

C. KELANGKAAN DAN PILIHAN


Bab 3 yang membahas tentang kelangkaan dan pilihan terdiri dari 8
pembahasan yaitu Masalah ekonomi dan kaitannya dengan kelangkaan kebutuhan
manusia, Masalah ekonomi, Perilaku konsumen, Konsep maslahah dalam prilaku
konsumen islami, Pengertian kebutuhan, Keinginan, Faktor-faktor penyebab
terjadinya kelangkaan (scarcity), Cara mengatasi kelangkaan.

1. Masalah Ekonomi dan Kaitannya Dengan Kelangkaan Kebutuhsn Manusia

Peta Konsep berikut menggambarkan paradigma masalah ekonomi dan


kelangkaan kebutuhan manusia tersebut:

6
2. Masalah ekonomi

Manusia sering mengeluhkan hidupnya memiliki banyak sekali masalah.


Tidak seorang pun yang hidup di dunia ini yang tidak memiliki masalah baik
masalah kecil maupun masalah yang besar yang dapat mengancam kehidupannya.
Apakah yang menyebabkan permasalahan itu timbul? Bagaimana cara
mengatasinya? Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah. Para ahli mengartikan bahwa
masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Jadi, semakin banyak
kita memiliki harapan, semakin banyak pula harapan yang mungkin tidak
terkabul. Hal tersebut yang biasanya akan menimbulkan masalah. Begitu juga
secara ekonomi. Manusia secara alami memiliki banyak sekali kebutuhan yang
harus dipenuhi, namun di sisi lain alat pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas.
Dari kesenjangan itulah kemudian timbul masalah ekonomi. Tidak setiap masalah
berdampak negatif bagi kita. Masalah ekonomi memacu kita untuk dapat
menyelesaikannya dan mendorong untuk memanfaatkan seluruh potensi diri dan
lingkungannya. Hal ini yang akan membawa bangsa kita pada kemajuan.
Walaupun demikian, jika kita salah memanfaatkan seluruh potensi tersebut, hal
itu dapat juga membawa ke arah kehancuran. Pada Bab I inilah kita akan
membahas masalah ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia dan
kelangkaan.

7
3. Prilaku konsumen
a) Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka


dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari
perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk
menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi
suatu barang.

b) Teori Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen rasional dalam paradigma ekonomi konvensional


didasari pada prinsip-prinsip dasar utilitarianisme. Diprakarsai oleh Bentham
yang mengatakan bahwa secara umum tidak seorangpun dapat mengetahui apa
yang baik untuk kepentingan dirinya kecuali orang itu sendiri. Dengan
demikian pembatasan terhadap kebebasan individu, baik oleh individu lain
maupun oleh penguasa, adalah kejahatan dan harus ada alasan kuat untuk
melakukannya.

c) Wujud-wujud Konsumen
 Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang
atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
 Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.
 Production Concept : Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan
produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek
marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang
intensif.
 Product Concept : Konsumen akan menggunakan atau membeli produk
yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang
terbaik dan lengkap.

8
4. Konsep masalah dalam prilaku konsumen islam
Imam Shatibi menggunakan istilah 'maslahah', yang maknanya lebih luas dari
sekadar utility atau kepuasan dalam terminologi ekonomi konvensional. Maslahah
merupakan tujuan hukum syara' yang paling utama.
Menurut Imam Shatibi, maslahah adalah sifat atau kemampuan barang dan
jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan dasar dari kehidupan manusia di
muka bumi ini (Khan dan Ghifari, 1992). Ada lima elemen dasar menurut beliau,
yakni: kehidupan atau jiwa (al-nafs), properti atau harta benda (al mal), keyakinan (al-
din), intelektual (al-aql), dan keluarga atau keturunan (al-nasl).

5. Pengertian kebutuhan
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk
hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada
dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Selama hidup manusia
membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan,
waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin
tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

6. Keinginan
Keinginan adalah segala sesuatu yang kita miliki namun jika kita tidak
mendapatkannya maka tidak mengganggu kelangsungan hidup. Contoh dari
keinginan: mobil, motor, computer, playstation, dvd player, handphone, dan masih
banyak lagi.
Jenis-jenis kelangkaan yang penting dalam ketersediaan sumber daya ekonomi
meliputi kelangkaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).

9
7. Faktor-faktor penyebab terjadinya kelangkaan

Sumber daya berguna untuk menghasilkan barang dan jasa. Kelangkaan sumber
daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan juga bersifat langka atau terbatas.
Selain itu masih ada beberapa faktor lain yang mengakibatkan jumlah barang dan jasa
bersifat langka. Berikut ini mengenai faktor-faktor yang menyebabkan jumlah barang
dan jasa bersifat langka.

 Kelangkaan Sumber Daya/Faktor Produksi


 Keserakahan Manusia
 Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
 Bencana Alam
 Lambatnya Perkembangan Teknologi Tertentu

8. Cara mengatasi kelangkaan


Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara
keseluruhan tidak bisa mendapat semua yang mereka inginkan sehingga mereka harus
membuat pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik
dari beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat.
Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan
dalam memproduksi. Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya ekonomi yang
tersedia digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kepuasan yang paling
maksimal pada individu dan masyarakat

10
D. TEORI PRILAKU KONSUMEN
1. Hukum Permintaan

Permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, yang digambarkan


dengan istilah raghbah fil al-syai. Diartikan juga sebagai jumlah barang yang
diminta. Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi islam sama dengan
ekonomi konvensional, namun ada prinsip-prinsip tertentu yang harus
diperhatikan oleh individu muslim dalam keinginannya.

2. Teori permintaan Islami

Menurut muhamad teori permintaan adalah perbandingan lurus antara


permintaan terhadap harganya, yaitu apabila permintaan naik, maka harga relative
akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relative akan turun54.
Menurut sadono sukirno teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan
antara jumlah permintaan dan harga Jadi teori yang menerangkan adanya
hubungan antara permintaan terhadap harga ini merupakan pernyataan positif,
yang biasanya kita kenal dengan teori permintaan. Teori permintaan itu ialah
perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya, apabila permintaan itu
naik, maka harga itu juga relatif akan naik, begitupun sebaliknya, apabila
permintaan itu turun, maka harga itu relatif juga akan turun. Jadi dalam
permintaan kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita bukan hanya sekedar
menuruti segala keinginan kita, karena semakin besar permintaan kita terhadap
suatu produk, otomatis sumber dayanya pun bisa mengakibatkan kelangkaan
bahan produksi.

3. Implementasi konsep maslahah dalam pola konsumsi yang islami

Dalam menjelaskan konsumsi, kita mengasumsikan bahwa konsumen


cendrung untuk memilihi barang dan jasa yang memberikan maslahah
maksimum. Hal ini sesuai dengan rasionalitas islam bahwa setiap pelaku ekonomi
selalu ingin meningkatkan mashlahah yang diperolehnya. Keyakinan bahwa ada
kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat serta informasi yang berasal dari
Allah adalah sempurna akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kegiatan konsumsi.

11
4. Hukum Penawaran
Penawaran membedakannya dengan penawaran hedonis, bahwa barang atau
jasa yang ditawarkan harus transparan dan dirinci spesifikasinya, bagaimana
keadaan barang tersebut, apa kelebihan dan kekurangan barang tersebutadalah
barang atau jasa yang ditawarkan pada jumlah dan tingkat harga tertentu dan
dalam kondisi tertentu sebagaimana hukum pajak dalam islam .

5. Teori Penawaran Islami


Teori yang menerangkan hubungan antara permintaan terhadap harga dengan
demikian, teori penawaran adalah "perbandingan terbalik antara penawaran
terhadap harga, yaitu apabila penawaran naik, maka harga relatif akan turun,
sebaliknya bila penawaran turun, maka harga relatif akan naik".

6. Pengaruh Zakat Terhadap Penawaran


Pengaruh zakat terhadap penawaran dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama
adalaha melihat pengaruh kewajiban membayar zakat terhadap perilaku
penawaran. Dalam hal ini dicontohkan zakat perniagaan. Di sisi lain adalah
pengaruh zakat produktif, yakni alokasi zakat untuk kegiatan produktif dari
mustahik terhadap kurva penawaran.

E. TEORI PRODUKSI
Bab 5 yang membahas tentang teori produksi terdiri dari 5 pembahasan yaitu
Pengertian Produksi, Motif Produksi dalam Islam, Faktor-faktor Produksi Menurut
Islam, Produksi dalam Pandangan Islam, Nilai-nilai Islam dalam Produksi, Prinsip-
prinsip Produksi Islam.
1. Pengertian produksi
Produksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan
suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari
bentuk semula. Dalam pengertian lain, produksi adalah sebuah proses yang
terlahir di muka buni ini semenjak manusia menghuni planet ini.

12
Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia
dan bumi. Ada juga yang berpendapat bahwa produksi adalah kegiatan manusia
untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen

2. Motif produksi dalam islam


Motif maksimalisasi kepuasan dan maksimalisasi keuntngan yang menjadi
pendorong utama sekaligus tujuan dari keputusan ekonomi dalam pandangan
ekonomi konvensional bukannya salah ataupun di larang dalam Islam. Islam ingin
mendudukkannya pada posisi yang benar, yakni semua itu dalam rangka
maksimalisasi kepuasan dan keuntungan di akhirat. Perlu diingat sejarah
pemikiran ekonomi dan ilmu pengetahuan pada umumnya yang bangkit sejak
jaman Renaisans, suatu jaman dimana terjadi perubahan ukuran kebenaran dari
yang semula bersandar kepada wahyu dan dogma gereja menjadi bersandar kepda
logika, bukti-bukti empiris.

3. Faktor-faktor produksi
1. Faktor Produksi Alam
Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting, bahkan
bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting. Alam telah
memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala zat yang ada
didalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan
lain-lain.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja


Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun
tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas
(kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

13
3. Faktor produksi modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang
dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan
berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan
sifatnya.
1. Pembagian Modal Atas Dasar Sumber

 Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri.
Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.
 Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya
modal yang berupa pinjaman bank.

2. Pembagian Modal Atas Dasar Bentuk


Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang
dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata,
tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
3. Pembagian Modal Atas Dasar Pemilikan

 Modal Individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi
yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
 Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam
proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.

14
4. Pembagian Modal Menurut Sifat

 Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang.
Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
 Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus
digunakan dalam satu kali proses produksi.Misalnya, bahan-bahan baku.

4. produksi dalam pandangan islam

Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi dalam Islam antara lain adalah:


 Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
Mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara
keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam.
 Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat
serta mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus dipenuhi harus dalam
prioritas yang ditetapkan agama, yakni terkait dengan kebutuhan untuk
tegaknya akidah/agama, terpeliharanya nyawa, akal dan
keturunan/kehormatan, serta untuk kemakmuran material.
 Produkksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat.
Untuk itu hendaknya umat memiliki berbagai keahlian, kemampuan dan
prasarana yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan sprituak dan material.
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual maupun
mental dan fisik.

15
5. Tujuan produksi menurut islam

Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan


kemashlahatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk di antaranya:
 Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkat moderat
 Memnemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya.
 Menyiapkan persediaan barang dan jasa di masa depan.
 Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah SWT.

6. Nilai-nilai islam dalam produksi

Nilai-nilai Islam yang relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga nilai
utama dalam ekonomi Islam, yatiu: khalifah, adil, dan takaful. Secara lebih rinci
nilai-nilai Islam dalam produksi meliputi:
a. Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi pada tujuan akhirat.
b. Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal atau eksternal.
c. Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran.
d. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis.
e. Memuliakan prestasi atau produktivitas.
f. Mendorong ukhuwah antar sesama pelaku ekonomi.
g. Menghormati hak milik induvidu.
h. Mengikuti syarat sah dan rukun akad atau transaksi.
i. Adil dalam bertrnsaksi.
j. Memiliki wawasan sosial.
k. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam.

7. Prinsip-Prinsip Produksi Dalam Islam


Prinsip fundamental ekonomi Islam dalam proses produksi adalah terciptanya
kesejahteraan ekonomi pada diri individu dan juga masyarakat, terutama untuk
skala yang lebih luas menyangkut persoalan moral, pendidikan, agama dan lain
sebagainya.

16
F. DISTRIBUSI PENDAPATAN

1. Konsep moral islam dalam sistem distribusi pendapatan

Secara umum, islam mengarahakn mikanisme berbasis moral spritual dalam


pemeliharaan keadilan sosial pada setiap aktivitas ekonomi. Latar belakangnya
karena ketidakseimbangan distribusi kekeyaan adalah hal yang mendasar hampir
semua konflik individu maupun sosisl. Upaya pencapain akan kebahagiaan,
membimbing manusia untuk menerpakan keadilan ekonomiyang dapat menyudahi
kesengsaraan dimuka bumi ini. Hal tersebut akan sulit tercapai tanpa adanya
keyakinan pada prinsip moral dan sekaligus kedesiplinan dalam
mengimpementasikan konsep moral tersebut. Fungsi dari menerjemahkan konsep
moral sebagai faktor endogen dalam perekponomian, sehingga etika ekonomi
menjadi hal yang sangat membumi untuk mengalahkan konsep kepentingan
pribadi.

2. distribusi pendapatan
Dalam islam kebutuhan memang menjadi alasan untuk mencapai pendapatan
minimum. Sedangkan kecukupan dalam standar hidup yang baik (nasib) adalah hal
yang paling mendasari dalam sistem distribusi-redistribusi kekayaan, sertelah itu
baru dikaitkan dengan kerja dan poemilikan pribadi.

3. distribusi pendapatan dalam konteks rumah tangga


Distribusi pendapatan dalam konteks rumah tangga akan sangat terkait dengan
terminologi shadaqah. Shadaqah dalam kontek terminologi Al-Qur’an dapat
dipahami dalam dua aspek, yaitu: pertama: shadaqah wajibah yang berarti bentuk-
bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan dengan instrumen distribusi
pendapatan berbasis kewajiban. Untuk kategori ini bisa berarti kewajiban personal
seseorang sebagai muslim. Seperti warisan dan bisa juga berarti kewajiban seorang
muslim dengan muslim lainnya.

17
4. Distribusi pendapatan dalam konteks negara
a. Pengelolaan sumber daya

Dalam pengelolaan sumber daya alam yang tersedia, pemerintah


(negara) harus mampu mendistribusikan secara baik atas pemanfaatan
tanah/lahan dan industri artinya kesempatan tidak hanya diberikan kepada
sekelompok orang untuk menjalankan proses produksi.
Nabi pernah memberikan hak pengusahaan lahan yang banyak mengandung
garam kepada seseorang atas permintaan tentunya orang tersebut (abyad bin
hamal/swasta), namun kemudian beliau menarik kembali hak tersebut dan
diserahkan kembali kepada sektor publik.
b. Kompetisi pasar dan redistribusi sistem
Perspektif teori ekonomi menyatakan bahwa pasar adalah salah satu
mekanisme yang bisa dijalankan oleh manusia untuk mengatasi problem-
problem ekonomi yang terdiri atas : produksi, konsumsi, dan distribusi.
Alternatif solusi yang mencuat dalam sejarah peradaban untuk problem
ekonomi adalah mekanisme pasar, tradisi dan ekonomi terpimpin.
c. Model ekonomi politik (as-siyasah al-iqtishodiyah)
Para ekonomi muslim sudah mengilustrasikan secara jelas bahwa
ajaran islam memiliki orientasi dan model kebijakan ekonomi tersendiri.
Model kebijakan ekonomi politik islami bersifat statis dan berkembang pada
waktu yang bersamaan.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa islam adalah satu-satunya


yang mengemukakan prinsip-prinsip yang meliputi semua segi kehidupan,
tidak hanya membicarakan tentang nilai-nilai ekonomi. Islam telah
menanamkan kerangka kerja yang luas berdasarkan kesempatan berekonomian
yang luas berdasarkan kesempatan yang sama dan adilbagi penganutnya untuk
mengarahkan mereka ke arah kehidupan ekonomi yang seimbang.

Dan ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari prilaku


ekonomi manusia yang prilakunya diatur berdasarkan aturan agama islam dan
didasari tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun islam dan rukun iman.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis sudah melakukan yang terbaik, jika ada
kesalahan mohon dimaafkan. Kedepannya penulis akan melakukan lebih fokus
dan menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak lagi. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Al-Tariqi, Adullah Abdul Husain.2004. Ekonomin Islam PrinsipDasar Dan

Tujuan.Yogyakarta :MagistaInsana Press

Aziz, Abdul. 2008. Ekonomi Islam AnalisisMikro Dan Makro.Yogyakarta :GrahaIlmu

Kahf, Mozer. 1995. Ekonomi Islam.Yogyakarta :PustakaPelajar

https://www.academia.edu/7157077/BAB_III_SISTEM_EKONOMI_ISLAM

http://alexafitardiansyah.blogspot.com/2012/12/perbedaan-antara-ekonomi-
konvensional.html
http://abdillah-mundir.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-prinsip-prinsip.html
http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/pengertian-sistem-ekonomi-islam.html
http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-dan-tujuan-ekonomi-islam.html
http://syahmiruddinpane.blogspot.com/2012/08/islam-dan-ekonomi_24.html

Indriayu, Mintasih.2009. Ekonomi : Untuk SMA/MA Kelas X.Solo: CV Teguh Karya

https://nonkshe.wordpress.com/2010/12/09/teori-permintaan-dalam-pandangan-
ekonomi-islam-dan-konvensional/
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6407/4/bab4_Teori_permintaan_islami
rokhmat_ok4_book_antiq.pdf
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/6517-13699-1-SM%20(1).pdf
https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/hukum-penawaran-dalam-ekonomi-
islam.
http://mikroislampunyarina.blogspot.com/

Rofiqmuhammad0220992.blogspot.com/2016/02/teori-produksi-dalam-islam.html?m=i

Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam,( Yogyakarta, Dana Bakti Wakaf, 1997)

Ash Shadr, Muhammad Baqir. Buku Induk Ekonomi Islam. Jakarta: Zahra, 2008)

Mustafa Edwin Nasution, et al.,eds., Pengenalan Ekonomi Islam, (Jakarta, Kencana, 2006)

Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perespektif Islam.(Yogyakarta: BPFE,2004.

Heri sudarsono, Konsep Ekonomi islam : suatu pengantar, (Yogyakarta, Ekonisia 2004)

Arsyad,Lincoln.2004.Ekonomi Pembangunan.Yogyakarta:STIE YKPN


Dumairy.1996.Perekonomian Indonesia.Jakarta:Erlangga
http://kumpulantugasmakalahekonomi.blogspot.co.id/2013/03/makalah-ekonomi-
pembangunan-ketimpangan.html
http://downloadcontohmakalahku.blogspot.co.id/2015/09/3-contoh-penutup-makalah-yang-
baik-dan.html

https://www.google.com/search?
q=contoh+tabel+ketimpangan+distribusi+berdasarkan+nilai+koefisien+Gini.&client=firefo
x-b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjtpc7Sv-
PSAhWJV7wKHamHBrgQ_AUICSgC&biw=1366&bih=667#imgrc=y1BlbE4GDIvtsM:

Anda mungkin juga menyukai