Anda di halaman 1dari 18

EVOLUSI PEMIKIRAN EKONOMI FISIOKRAT

HINGGA KEYNES

Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Indonesia

Dosen pengampu:
Muh.Sabir,S.E.,M.M.Ka

Oleh:
Karniati Sanda Pare
301301221080073
Kelas :C

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
JAMBATAN BULAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Evolusi pemikiran ekonomi fisiokrat
hingga kaynes”. Makalah ini diajukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu untuk mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Muh.sabir,S.E,.M.M.Ka sebagai
dosen pengampu mata kuliah Sejarah pemikiran ekonomi yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauhdari dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian,Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagikita semua.

Timika,14 November 2023

Karniati sanda pare

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................


Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
2.1 Pemikiran Ekonomi Fisiokrat ................................................................
2.2 Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik .........................................................
2.3 Pemikiran Ekonomi Sosialisme Marx ...................................................
2.4 Pemikiran Ekonomi Mazhab Neo-Klasik..............................................
2.5 Pemikiran Ekonomi Aliran Sejarah .......................................................
2.6 Pemikiran Ekonomi Aliran Internasional ..............................................
2.7 Pemikiran Ekonomi Keynes ..................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................... ....................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adam Smith melalui karya besarnya The Wealth of Nations yang ditulis
pada tahun 1776, sering disebut sebagai orang yang pertama mengembangkan ilmu
ekonomi sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Sebagai seorang
ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam
The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi
kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall,
J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2009,
Elinor ostrom dan Oliver E. Williamson. Pemikiran ekonomi sebenarnya dimulai
dari masa praklasik yaitu pemikiran ekonomi zaman Yunani Kuno, skolastik,
merkantilisme dan fisiokrat. Namun secara garis besar, perkembangan aliran
pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik.

Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini Penelusuran sejarah
pemikiran ekonomi diperlukan untuk bisa menganalisis masalahmasalah ekonomi,
meskipun dalam ilmu ekonomi menunjukkan tidak ada suatu teori ekonomi yang
dapat menjawab semua problema ekonomi. Problema ekonomi bisa sama tetapi
setiap negara mempunyai sistem sosial, politik, budaya yang berbeda, tentu
penanganannya juga berbeda. Setiap teori hanya bermanfaat untuk periode,
masalah, negara tertentu. Untuk itulah perlu dikaji pemikiran ekonomi yang mana
yang ideal khususnya untuk Indonesia, dilihat dari tinjauan filosofis dan empiris
masa kini sehingga perekonomian Indonesia akan menjadi lebih baik di masa yang
akan datang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaiman
penjelasan dari analisis evolusi pemikiran ekonomi fisiokrat hingga keynes?

1.3 Tujuan Penulisan


Dilihat daripada rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisannya adalah
untuk menjelaskan bagaimana proses analisis evolusi pemikiran ekonomi hingga
fisokrat.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah bagi penulis yaitu untuk menambah wawasan bagi
pembaca . selain itu, penulisan makalah juga membantu memunculkan ide-ide baru
yang berguna dalam kemajuan pendidikan terutama dalam mempelajari sejarah
pemikiran ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemikiran Ekonomi Fisiokrat


A.Latar Belakang Timbulnya Madzhab Fisiokrat
Istilah Fisiokrat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Physia yang
berarti alam dan Kratos yang berarti kekuatan. Secara harfiah berarti supremasi
alam, yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the
rule of nature). Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan
keharmonisan ini berlaku kapan saja, di mana saja, dan dalam situasi apapun
(bersifat kosmopolit).

Mazhab Fisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi


Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada mazhab ini adalah
Francois Quesnay (1694- 1774), dokter pribadi Louis XV dan Madam de
Pompadour. Sumbangan pemikiran yang terbesar dalam perkembangan ilmu
ekonomi adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran
ekonomi.

Inti pemikiran utama dalam mazhab ini dituangkan dalam tabel ekonomi,
menjadi empat golongan masyarakat yang terdiri dari:
1. Classe productive (kelas produktif), dari kaum petani.

2. Classe des froprietaires (kelas tuan tanah), dari kaum pemilik tanah.

3. Classe sterile atau classe stipendile (kelas tidak produktif), yang meliputi
kaum pedagang, saudagar, pengrajin, dan industriawan.
4. Classe passieve (kelas masyarakat buruh/labor), adalah kaum pekerja
yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.

3
B. Asumsi-asumsi Pemikiran Ekonomi Madzhab Fisiokrat
Kaum fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan
alam yang harmoni. Dengan demikian setiap tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhannya masing-masing juga akan selaras dengan
kemakmuran rakyat banyak. Manusia diberi kebebasan dan melakukan yang
terbaik bagi dirinya masing-masing. Pemerintah tidak perlu campur tangan dan
alam akan mengatur, semua pihak akan senang dan bahagia.

Inilah yang menjadi cikal bakal doktrin laissez faire-laiseez passer yang
intinya adalah biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu (let do, let pass),
perekonomian bebas yang lebih dikembangkan oleh Adam Smith dalam
ekonomi Klasik. Tanpa adanya intervensi dari pemerintah maka semua
tindakan manusia akan berjalan secara harmonis, otomatis, dan bersifat self-
regulating.

Karena bagi Quesnay kaum petani yang paling produktif diantara keempat
golongan tersebut, Quesnay menganjurkan agar kebijksanaan-kebijaksanaan
yang diambil oleh

pemerintah harus ditujukan untuk meningkatan taraf hidup petani. Bukan


sebaliknya,memberi hak-hak khusus kepada pemilik tanah dan para saudagar
seperti yang selama ini dinikmati di bawah pemeritahan yang mengagungkan
merkantilisme. Dengan dasar pandangan di atas, kaum merkantilisme yang
menganggap bahwa sumber utama kemakmuran negara adalah dari surplus
yang diperoleh dari perdagangan luar negeri, dianggap sebagai suatu
pandangan keliru oleh kaum fisiokrat. Kaum fisiokrat juga mengkritik kaum
merkantilis yang menciptakan berbagai rergulasi perdagangan ketika
seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum markantilis dituduh telah membuat
barang-barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.

C. Pemikiran Ekonomi Madzhab Fisiokrat


Seperti yang telah dipaparkan di atas, aliran Fisiokrat membangun teori mereka
berdasarkan konsep hukum alam sehingga mereka menamakan dirinya

4
Physiocratism. Ada tiga hal yang membuat kaum Fisiokrat terkenal yaitu:
1 pengikut aliran Fisiokrat menganggap bahwa teori yang mereka
bangun adalah teori yang bersifat objektif ilmiah dan berhasil
menyusun suatu pandangan tentang tata ekonomi yang menyeluruh
dan lengkap.

2 Aliran ini mencetuskan istilah laissez faire yang sampai saat ini
masih menjadi bahan kajian menarik dan memberi corak bagi para
ekonom klasik berikutnya.

3 Kajian yang mereka cetuskan menjadi dasar analisis makro yang


mencoba menjawab dari mana datangnya pendapatan nasional dan
bagaimana pendapatan itu dibagikan di antara anggota masyarakat.

Buku Quesnay yang berjudul “Analyse du Tableau


Economique” (1758) adalah usaha pertama pembuatan model
matematika terhadap seluruh aspek ekonomi dan menunjukkan
bagaimana sesungguhnya hubungan antar bagian ekonomi
tersebut. Dalam bukunya tersebut Quesnay memulai dengan
asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan ke dalam tiga kelas
atau sektor yang berbeda, yaitu:

1 Sektor pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah, dan


hasil-hasil pertanianlainnya.

2 Sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang seperti


pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh
pertanian dan pekerja pabrik. Sektor manufaktur termasuk juga
sektor jasa karena jasa bertanggung jawab untuk memfasilitasi
perdagangan domestik dan internasional.

3 Kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi apa-


apa tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output yang
dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresentasikan

5
pembayaran surplus kepada pemilik tanah dan pandangan ini
dikenal dengan teori sewa Fisiokrat.

2.2 Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik

Dalam banyak hal, pemikirannya sejalan dengan paham kaum


fisiokrat yang menganggap produksi barang dan jasa sebagai sumber
utama kemakmuran suatu negara. Hal ini bukanlah melalui
perdagangan luar negeri sebagaimana yang kaum merkantilisme
yakini. Sedangkan, untuk menentukan faktor pendorong
kemakmuran negara, Smith berbeda dengan kaum fisiokrat.
Kaum fisiokrat menganggap alam merupakan faktor paling
menentukan kemakmuran negara, sebaliknya Smith menganggap
faktor manusialah yang paling menentukan. Alasannya, alam (tanah)
tidak ada artinya tanpa sumber daya manusia yang akan
mengelolahnya.

A. Hakikat Manusia Serakah


Manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah, rakus, egoistis,
dan mementingkan diri sendiri yang sudah dikenal oleh pemikir-
pemikir masa Yunani Kuno, seperti Plato dan Mandeville.
Mandeville menganggap sikap rakus manusia ini memberikan
dampak sosial-ekonomi negativ bagi masyarakat. Untuk menghindari
dampak ini, Mandeville menganjurkan adanya campuran tangan
pemerintah dalam perekonomian.

B. Mekanisme Pasar Bebas

Smith sangat mendukung pendapat kaum fisiokrat mengenai


laissez faire-laissez passer yang menghendaki campur tangan
pemerintah seminimal mungkin dalam perekonomian. Karena
menurutnya, perekonomian harusnya dibiarkan berjalan dengan wajar

6
tanpa campur tangan pemerintah, karena nantinya akan ada tangan tak
kentara (invisible hand) yang bekerja dan membawa perekonomian
tersebut kearah keseimbangan. Jika banyak campur tangan Pemerintah,
maka pasar akan mengalami distorsi yang akan membawa
perekonomian pada ketidakefisienan dan ketidakseimbangan
(Daliarnov, 2016).

C. Teori Nilai (Value Theory)


Menurut Smith, barang memiliki dua nilai yaitu: nilai guna dan nilai
tukar. Nilai tukar atau biasa disebut dengan harga nilai suatu barang
ditentukan oleh labor (jumlah tenaga) yang diperlukan untuk
menghasilkan sebuah barang.

D. Teori Pembagian Kerja

Menurut Adam Smith, untuk memberlakukan perkembangan


ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar
produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian kerja harus ada
akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari
dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar (Smith, 1976).

E. Teori Akumulasi Kapital


Peningkatan kesejahteraan bisa diperoleh dengan meningkatkan
laba, dan Smith menjelaskan cara terbaiknya dengan melakukan
investasi, yaitu membeli mesin dan peralatan. Dengan mesin dan
peralatan ini, maka produktifitas tenaga kerja akan meningkat.

2.3 Pemikiran Ekonomi Sosialisme Marx

Diantara sekian banyak pakar Sosialis, pandangan Karl Heindrich


Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Dari segi teoretis,
banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa
argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya
didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan

7
moral, etika, sosial, politik, sejarah, falsafah.

1. Marx mengemukakan teori Pertentangan Kelas, teori Surplus


Value dan Penindasan Buruh.
2. Terjadinya pertentangan kelas karena menurut Marx di zaman
kuno ada kaum bangsawan yang bebas dan budak yang terikat, di
zaman pertengahan ada tuan tanah sebagai pemilik dan hamba
sahaya yang menggarap tanah bukan kepunyaannya, sedangkan
di zaman modern majikan yang memiliki alat – alat produksi dan
buruh yang hanya memiliki tenaga kerja untuk dijual kepada
majikannya.
3. Dampaknya adalah tidak adanya keadilan antara kelompok atas
dengan kelompok yang bawah, teknologi bergerak lebih cepat
dan meninggalkan institusi yang lebih lambat, dan alat – alat
kekayaan

produktif, terutama modal dan tanah, secara berangsur –angsur


dikuasai oleh negara.
4. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme menurut Marx yaitu
adanya produktivitas, adanya hakikat manusia sebagai produsen
dan adanya pembagian pendapatan sesuai surplus value.

2.4 Pemikiran Ekonomi Mazhab Neo-Klasik

Teori-teori yang dikembangkan oleh Marx dan Engels mendapat


banyak tanggapan dari pakar-pakar ekonomi, baik dari kaum sosialis
maupun dari pendukung sistem liberal-kapitalisme. Pemikiran-
pemikiran ekonomi dari para pakar pendukung sistem liberal ini
kemudian dimasukkan ke dalam suatu kelompok pemikiran ekonomi
tersendiri yang disebut mazhab Neo-Klasik.

1. Analisis marjinal pada intinya merupakan pengaplikasian


kalkulus diferensial terhadap tingkah laku konsumen dan

8
produsen serta penentuan harga- harga di pasar. Sejak terjadinya
marjinal revolution tersebut, pembahasan ekonomi makin
bersifat mikro.
2. Penerapan kalkulus dalam pengembangan teori-teori mereka,
karena dikembangkan oleh pakar-pakar ekonomi dari Austria,
pandangan mereka dalam berbagai buku ajar dimasukkan
kedalam aliran tersendiri yang disebut mazhab Austria (Austrian
School of Economics). Tiga tokoh utama mazhab Austria tersebut
adalah Carl Menger, Friedrich Von Wieser, dan Eugen Von
Bohm Bawerk.
3. Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir Neo- Klasik
adalah analisis yang lebih komprehensif tentang teori
keseimbangan umum oleh Leon Walras.

Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran atau mazhab


Lausanne
4. Marshall dianggap sangat berjasa dalam memperbarui asas dan
pandangan-pandangan ekonomi yang dikemukakan pakar klasik
dan pakar Neo-Klasik sebelumnya.
5. Pada tahun 1930-an sejumlah pakar ekonomi melakukan revisi
terhadap pemikiran-pemikiran Neo- Klasik, terutama yang
menyangkut teori pembentukan harga dan keseimbangan pasar.
6. Konsep Games Theory (GT) adalah suatu konsep untuk
menjelaskan perilaku ekonomi dalam pasar yang hanya diisi oleh
segelintir pelaku ekonomi.

2.5 Pemikiran Ekonomi Aliran Sejarah

Dengan berhasilnya tokoh-tokoh Neo-Klasik dalam


mementahkan serangan pemikiran-pemikiran sosialis/marxis, maka
bendera system liberal/kapitalisme kembali berkibar dan pada waktu
bersamaan, di Jerman perkembangan suatu aliran pemikiran ekonomi

9
yang disebut Aliran Sejarah (historis).

Djojohadikusumo (1991), pada abad ke 19 merupakan masa


keemasan bagi lahirnya ide-ide baru dan gerakan intelektual,
dimana manusia mulai menyadari kemampuannya untuk merubah
keadaan dalam segala aspek kehidupannya. Kesadaran tersebut
membawa perubahan dari segi cara pandang dalam melihat eksistensi
manusia.

Di Jerman perkembangan suatu aliran pemikiran ekonomi yang


disebut dengan Aliran Sejarah. Aliran sejarah di Jerman lahir dalam
tahun 1840 an melalui publikasi karya-karya ilmiah yang ditulis oleh
Friederich List dan aliran ini berakhir dalam tahun 1915. Umumnya
aliran sejarah cenderung bersandar pada nasionalisme, evolusi, dan
perbaikan hidup, suatu paradigma yang berlawanan secara diametrik
dengan doktrin-doktrin aliran klasik.

Aliran sejarah menawarkan metode induktif-historis sebagai


alternatif dari metode deduktif kaum klasik. Aliran sejarah memandang
bahwa kegiatan perekonomian tidak terlepas dari interaksi masyarakat,
sehingga tidak mungkin ada hukum ekonomi yang terlepas dari peran
pemerintah. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa campur tangan
pemerintah dalam perekonomian sangat.dibutuhkan agar tujuan sosial
dari proses ekonomi dapat diarahkan pada kondisi yang diinginkan
bersama.

Kelahiran aliran sejarah ini dipelopori oleh Friedrich Carl von


Savigny (1779-1861) melalui tulisannya yang berjudul Von Beruf
unserer Zeit fur Gesetzgebung und Rechtwissenschaft (tentang
pekerjaan pada zaman kita di bidang Perundang-undangan dan Ilmu
Hukum). Kemudian, munculnya aliran dari pendapat Thibaut yang
menghendaki adanya kodifikasi hukum perdata Jerman yang
didasarkan pada hukum Prancis (Code Napoleon). Namun

10
perkembangan yang menyulut. Maka munculah aliran atau pemikir
Setaraf Savigny.

Sebagian besar para pemikir aliran sejarah ini berasal dari Jerman,
antara lain: Friedrich List, Wilhelm Roscher, Bruno Hildebrand, Karl
Knies, Gustav Von Schmoler, Lujo Brentano, Georg Friedrich
Knapp, Karl Bucher, Max Weber, dan Werner Sombart. Tokoh-tokoh
aliran dari Inggris adalah William Cunningham dan J.W. Ashley.
Dari Amerika Serikat yang mendukung aliran ini, misalnya Henry
Carey, Sinom Nelson Patten, dan Daniel Reymond.

2.6 Pemikiran Ekonomi Aliran Internasional

Aliran sejarah dikembangkan di daratan Amerika Serikat pada


tahun 20-an muncul aliran pemikiran ekonomi lain yang disebut
aliran “Institusional”. Ada sedikit persamaan antara aliran
Institusional dengan aliran sejarah, sebab keduanya sama-sama
menolak metode klasik. Akan tetapi jika dilihat dari dasar falsafah
dan kesimpulan politik kedua aliran tersebut berbeda. Aliran
Institusional menolak ide eksperimen sebagaimana yang di anut oleh
aliran sejarah (Djojohadikusumo, 1991). Begitu juga pusat perhatian
aliran Institusional terhadap masalah-masalah ekonomi dalam
kehidupan masyarakat juga berbeda.

Aliran Institusional dengan aliran sejarah mempunyai kesamaan


yaitu sama-sama menolak metode klasik akan tetapi aliran
Institusional menolak ide eksperimentasi sebagaimana yang dianut
oleh aliran sejarah. Dari kelima tokoh empat tokoh mendefinisikan
institusi hampir sama dengan Veblen yaitu sebagai norma-norma,
nilai-nilai, tradisi dan budaya, sedangkan menurut North Institusi
adalah peraturan perundang-undangan berikut sifat-sifat pemaksaan
dari peraturan-peraturan tersebut serta norma-norma perilaku yang
membentuk interaksi antara manusia secara berulang-ulang.

11
Kehadiran institusi sangat penting sebagai alat untuk mengatur dan
mengendalikan para pelaku ekonomi di pasar.

2.7 Pemikiran Ekonomi Keynes


Karya tulis atau buku Keynes yang paling populer adalah The
General Theory of Employment, Interest, and Money. Buku ini
ditulis sebagai reaksi terhadap depresi besar- besaran yang terjadi
tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan dengan metode klasik

dan neo-klasik (Deliarnov, 2016).

Teori klasik dinilai Keynes mengandung banyak kelemahan,


sehingga perlu diperbaiki dan disempurnakan, seperti masalah
mekanisme pasar, keseimbangan pasar, ketenagakerjaan, analisis
biaya, tabungan dan investasi, juga kritikan yang habis-habisan oleh
Keynes terhadap tokoh klasik, J. B. Say tentang teorinya “Supply
creates its own demand”.

Hal ini menunjukkan adanya peranan Keynes dalam menjelaskan


secara lebih lanjut dan lebih disempurnakan ide dan konsep yang
telah ada, yang dipunyai oleh tokoh mazhab neo-klasik.

1. Keynes memiliki karya-karya yang cukup banyak dan yang


paling dikenal adalah buku The General Theory of Employment,
Interest, and Money.
2. Keynes tidak setuju dengan pandangan klasik yang menyatakan
penawaran akan selalu menciptakan permintaannya sendiri
karena permintaan selalu lebih kecil daripada penawaran.

3. Keynes merupakan bapak ilmu ekonomi makro yang mencetuskan


perlunya peranan pemerintah dalam perekonomian.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di zaman Yunani Kuno di mana saat itu di Athena masih
mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat, para tokoh ekonomi
(Plato, Aristoteles, dan Xenophone) sependapat bahwa pertanian
merupakan dasar dari kesejahteraan ekonomi.

Adam Smith sendiri, bukanlah pencetus paling awal pemikiran


ekonomi. Di masa sebelumnya sudah banyak pemikir ekonomi yang
ada, namun Adam Smith merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi
klasik. Dia lebih menekankan penentuan harga dan ekonomi mikro
dalam alirannya. Dimana, melalui analisis mikro ia menguraikan
masalah pembangunan dan berbagai kebijakan yang akan memacu
pertumbuhan ekonomi. Selain Adam Smith, masih ada tokoh-tokoh
pemikir klasik.

Secara teoritis, pemikiran-pemikiran Marx menarik, akan tetapi pada


pelaksanaannya banyak mengalami perubahan/modifikasi. Ajaran-
ajaran Keynes pernah sangat berhasil dalam mengatasi persoalan
ekonomi selama kurang lebih tiga dekade. Akan tetapi, dalam
menghadapi masalah- masalah ekonomi tahun 60-an dan 70-an teori-
teori Keynesian tampaknya lumpuh total. Hal ini bukan berarti teori-
teori yang dikembangkan Keynes tidak relevan dan dapat di abaikan
begitu saja.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
kami ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi.Depok:


PT Raja Grafindo

2. Deliarnov. 2016. Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Edisi Ketiga).


Depok: PT Raja Grafindo

3. Skousen, Mark, 2007. Sang Maestro Teori-Teori Ekonomi Modern.


Jakarta: Prenada Media.

4. Karim, AA. 2017. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.

Depok: PT Raja Grafindo


5.https://www.academia.edu/34261123/PEMIKIRAN_
EKONOMI_KAUM_FISIOKRAT

14
15

Anda mungkin juga menyukai