Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH KLASIK


LAINNYA

DOSEN PENGAMPU : MICA SIAR MEIRIZA, SE.,M.Si.,Dr

MATA KULIAH : SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DEDE PRANANTHA GINTING (7193141007)

SHUFI RAMADHANI MUNTHE (7193341007)

SRI RAHAYU (7193341022)

PENDIDIKAN EKONOMI B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Sejarah Pemikiran Ekonomi yaitu mengenai “Pemikiran Tokoh-Tokoh Klasik Lainnya”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Mica Siar Meiriza, SE.,M.Si.,Dr.
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi karena telah
memberikan tugas ini dan kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari buku
maupun sumber lain terkait materi yang kami bahas sehingga dapat memperlancar
pembuatan tugas ini. Semoga Makalah ini dapat dipahami dan dimengerti bagi siapapun
yang membacanya dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Dan kami
menyadari bahwa tugas ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan Makalah ini kedepannya.

Medan, 08 September 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Latar Belakang Munculnya Pemikiran Klasik ........................................... 3
B. Perkembangan Pemikiran Dari Tokoh-Tokoh Ekonomi Klasik Lainnya .. 3
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemikiran kaum klasik telah membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi.
Salah satu hasil pemikiran kaum klasik telah mempelopori pemikiran sistem
perekonomian liberal. Beberapa tokoh ekonomi klasik lainnya seperti Thomas Robert
Malthus (1766-1834), David Ricardo (1772-1823), Jean Baptiste Say (1767-1832),
dan John Stuart Mill (1806-1873). Berbeda dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat,
kaum klasik memusatkan analisis ekonominya pada teori harga. Kaum klasik
mencoba menyelesaikan persoalan ekonomi dengan jalan penelitian faktor permintaan
dan penawaran yang menentukan harga.

Tidak seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan


harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada
Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri, artinya produksi
agregatakan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua
pengeluaran yangdihasilkan. Berbeda dengan Keynes, yang menyatakan bahwa harus
ada penghematan, pengeluaran uang, atau pemakaian instrumen pembiayaan lainnya
untuk membiayai pengeluaran dan menutupi biaya produksi. Postulat lainnya yang
ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi,
dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium.

Sebelum tahun 1930-an, aliran pemikiran liberal dari ekonomi klasik


mendominasi perekonomian global. Dalam aliran klasik mereka meyakini bahwa
mekanisme laissez faire (bebas berusaha) dapat menciptakan kesejahteraan
masyarakat secara otomatis dengan tercapainya tingkat kegiatan ekonomi nasional
yang optimal (full employment). Pada suatu saat tertentu GDP mungkin berada di
bawah atau di atas tingkat full employment, tetapi kemudian akan segera kembali ke
tingkat full employment secara otomatis. Sehingga intervensi pemerintah untuk
mempengaruhi kegiatan ekonomi jangka pendek tidak diperlukan. Menurut mereka
peran Pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin karena kinerja pihak swasta lebih
efisien dari pada pemerintah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urain latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah latar belakang munculnya pemikiran klasik?

2. Bagaimana perkembangan pemikiran dari tokoh-tokoh ekonomi klasik tersebut?

1
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami dan menambah informasi terkait dengan latar belakang
munculnya pemikiran klasik.
2. Mengetahui perkembangan pemikiran dari tokoh-tokoh ekonomi klasik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Munculnya Pemikiran Klasik


Pada sekitar tahun 1776, kepulauan Inggris masih dalam tahap transisi. Dunia
perdagangan baik di dalam maupun keluar negeri telah berkembang, sedangkan sektor
industri dan pertanian mulai menampakkan perbaikan. Pada periode 1750-1850 terjadi
Revolusi Industri yang dimulai dari Britania Raya, kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia. Revolusi industri
menimbulkan terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang
mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
Adanya Revolusi Industri sendiri diawali dengan penemuan lokomotif bertenaga
uap oleh James Watt. Setelah itu, banyak pabrik berkembang dengan penggunaan
mesin. Terjadi kapitalisme sosial dan kapitalisme industri melalui pembagian kerja
(labor division) dan spesialisasi kerja. Hal inilah yang mendasari berkembangnya
pemikiran klasik karena para pemikir-pemikir klasik melihat pada kondisi yang
berkembang saat itu. Pemikiran kaum klasik semakin berkembang setelah Adam
Smith muncul dengan karya-karyanya yang fenomenal.

B. Perkembangan Pemikiran Dari Tokoh-Tokoh Ekonomi Klasik Lainnya


1. Pemikiran Tokoh Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Thomas Malthus dianggap sebagai tokoh klasik setelah Adam Smith yang banyak
berjasa dalam pemikiran ekonomi. Malthus menimba ilmu di St.John’s College,
Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College. Untuk pertama
kalinya ekonomi politik disiplin ilmu tersendiri. Buku yang ditulisnya: Principles of
political economy (1820), definition of political economy (1827), Essay on the
principleof population as it affect the future improvement of society (1798), An
inquiry into thenature and progress of rent (1815).
Disalah satu bukunya terdapat pikiran yang tidak sejalan antara malthus dengan
smith. Dimana smith optimis akan kehidupan manusia namun malthus pesimis
denganhal itu. Penyebab pesimisme Malthus ialah dari faktor tanah. Karena tanah
merupakan salah satu faktor produksi yang tetap jumlahnya. Malthus mengamati
manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil
pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai dengan
deret ukur sedangkan pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai
dengan deret hitung. Karena perbedaan tersebut, maka malthus meramalkan akan
terjadi bencana yang menimpa manusia.
Berbagai masalah timbul karena adanya tekanan penduduk tersebut, yang pada
akhirnya akan berkelanjutan terhadap standar hidup manusia. Baik dalam arti ruang
maupun output. Anehnya dalam menghadapi masalah orang selalu menyalahkan
keadaan dan lingkungan, akan tetapi tidak pernah menyalahkan diriya sendiri. Dalam
3
bukunya “essays on the principles of population” malthus menguraikan bahwa satu
satunya cara untuk menghindar dari bencana ialah melakukan kontrol atau
pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau dengan program keluarga berencana.
Pandangan diatas dipandang pesimis. Dalam kenyataannya produktivitas tenaga kerja
selalu meningkat tiap tahun yang dimulai dari revolusi industri yang kemudian
dilanjut dengan revolusi hijau serta revolusi biru. Kenyataan tersebut menunjukan
bahwa kemakmuran masyarakat meningkat dari tahun ke tahun. Walau ramalan
malthus dinilai berlebihan, tetapi perlu diwaspadai sebab di beberapa negara di
Afrika, saat ini sering dilanda kelaparan. Sebagai catatan, perlu dikemukakan, jika
seseorang berbicara tentang malthus maka ingatan orang akan lari pada teori populasi
yang telah dijelaskan diatas. Sebetulnya selain tentang penduduk, karyanya dibidang
lain juga ada.

2. Pemikiran Tokoh David Ricardo (1772-1823)


David Ricardo (lahir 18 April 1772 - meninggal 11 September 1823 pada umur 51
tahun) adalah seorang pakar ekonomi politik Inggris. Ia merupakan salah seorang
pemikir ekonomi klasik yang paling berpengaruh, bersama dengan Thomas Malthus,
Adam Smith, dan John Stuart Mill. Perbedaan David Ricardo dengan Smith terletak
pada penekanan, Smith menekankan pada masalah kemakmuran bangsa dan
pertumbuhan, sedangkan David Ricardo lebih menekankan pada masalah pemerataan
pendapatan diantara berbagai golongan dalam masyarakat.
Ricardo mengemukakan beberapa teori (the principles of political economy
andtaxation) yaitu :
1. Teori nilai kerja
2. Teori sewa tanah
3. Teori upah alami
4. Teori uang
5. Teori keuntungan komparatif.

Namun pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh dalam ekonomi klasik adalah
teori keunggulan komparatif dan teori nilai. Teori tanah dijelaskannya bahwa jenis
tanah berbeda-beda, ada yang subur, kurang subur, dan tidak subur. Makin rendah
tingkat kesuburan tanah, makin tinggi biaya rata-rata dan biaya marjinal untuk
mengolah tanah tersebut. Makin tinggi biaya, maka keuntungan per hektar tanah
menjadi semakin kecil, untuk itu sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi
dibandingkan dengan sewa tanah yang kurang subur bahkan tidak subur sama sekali.
Bagi Ricardo yng menentukan tingginya tingkat sewa tanah adalah tanah marjinal,
yaitu tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali masuk pasar.
Teori nilai kerja dan upah alami dijelaskan bahwa nilai tukar suatu barang
ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.
Ongkos tersebut terdiri dari biaya bahan mentah dan upah buruh. Upah buruh ini
besarnya hanya cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup dan disebut dengan
upahalami. Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga
suatu barang adalah tingkat upah alami atau upah besi menurut kaum sosialis.
4
a. Teori Keunggulan Komparatif
Antara tahun 1500 dan 1750, di tengah gencarnya upaya Inggris
(kemudian Britania Raya) untuk mendirikan koloni seberang lautan, para ekonom
menganjurkan Merkantilisme sebagai taktik ekonomi, yang menekankan
perdagangan internasional sebagai sarana untuk meraih kekayaan bagi negara.
Ricardo menentang pemikiran yang memandang perdagangan hanya bertujuan
untuk mengumpulkan emas atau perak. Melalui teori keunggulan komparatif,
Ricardo menyatakan bahwa sebuah negara harus memusatkan kegiatan
perekonomiannya pada industri-industri yang menjadi keunggulannya dan paling
kompetitif secara internasional, serta melakukan kegiatan perdagangan dengan
negara lain untuk memperoleh barang-barang yang tidak diproduksi secara
nasional. Pada intinya, Ricardo memperkenalkan pemikiran spesialisasi industri
ekstrem oleh suatu negara dan pendayagunaan industri nasionalyang
menguntungkan dan berdaya saing. Dengan menggunakan matematika sederhana,
teori keunggulan komparatif Ricardo berusaha membuktikan bahwa spesialisasi
industridan perdagangan internasional akan selalu berdampak positif.
Teorinya ini kemudian diperluas dan menghasilkan konsep keunggulan
absolut, yang sama sekali tidak menekankan spesialisasi industri dan
perdagangan internasional dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Teori
keunggulan komparatif Ricardo telah ditentang oleh sejumlah pakar, termasuk
Joan Robinson dan Piero Sraffa. Meskipun demikian, teorinya tetap menjadi
landasan argumen yang mendukung perdagangan internasional.

b. Teori Nilai
Karya Ricardo yang paling terkenal adalah Principles of Political
Economy and Taxation (Prinsip-Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan) pada
tahun 1817. Dalam buku ini, Ricardo mengemukakan pemikirannya mengenai
teori nilai tenaga kerja. Teori ini menjelaskan:
 Kedua sektor memiliki tingkat upah dan tingkat keuntungan yang sama.
 Modal yang digunakan dalam produksi terdiri dari upah saja.
 Periode produksi memiliki jangka yang sama untuk semua barang.

c. Pemikiran lainnya
Pemikiran terkenal Ricardo lainnya adalah kritiknya terhadap
proteksionisme dalam sektor pertanian, pemikirannya mengenai perdagangan
bebas, dan merupakan ekonom yang berperan besar dalam mengembangkan teori
sewa, upah, dan keuntungan.Pemikiran lain yang dikemukakan oleh Ricardo
adalah ekuivalensi Ricardian, yang berpendapat bahwa kebijakan pemerintah
untuk membiayai pengeluaran negara, seperti menarik pajak, berhutang, atau
menekan defisit, mungkin tidak berpengaruh terhadap perekonomian.
Pemikirannya ini kemudian dikembangkan oleh Robert Barro di era modern.

5
d. Pengaruh Teori Ricardo
Meskipun banyak ditentang, teori keunggulan komparatif Ricardo telah
menjadi dasar kegiatan ekonomi perdagangan antarnegara di era modern.
Pemikiran David Ricardo berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
ekonomi di kemudian hari. Ekonom Amerika Serikat menempatkan Ricardo
sebagai pemikir kedua yang paling berpengaruh dalam ilmu ekonomi sebelum
abad ke-20, setelah Adam Smith. Secarateoretis, Ricardo dianggap sebagai bapak
ekonomi klasik. Pemikirannya juga telah melahirkan berbagai aliran ekonomi
seperti sosialisme Ricardian, Mazhab George, Neo-Ricardian, dan memicu
berkembangnya teori-teori lain seperti teori pertumbuhan evolusi, konsep
"pertukaran yang tidak sama", teori perdagangan bebas Neo-Ricardian,dan
sejumlah teori lainnya yang dikembangkan dari pemikirannya.

Kelemahan Teori David Ricardo


1. Mengabaikan pengaruh teknologi.
Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil.
Tetapi akhirnya bila pengaruh kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil
berlaku lagi dan perekonomian bergerak menuju stasioner (law of diminishing
return). Ricardo kurang memperkirakan potensi kemajuan teknologi dalam
menahan menurunnya hasil tanah. Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara
maju.
2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner.
Pandangan Ricardo tentang mencapai keadaan yang stasioner secara
otomatis tidak beralasan, sebab tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan
stasioner dengan keuntungan meningkat, produksi meningkat dan pemupukan
modal tercapai.
3. Pengertian yang salah tentang penduduk.
Menurut Ricardo meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat
meningkat, tidak terbukti. Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah
minimal. Sebaliknya, terjadi peningkatan upah yang terus menerus dalam bentuk
upah uang dan dengan sendirinya penduduk cenderung menurun.
4. Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan.
Menurut Ricardo kebijakan pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada
campur tangan dari pemerintah karena perekonomian berjalan otomatis melalui
persaingan yang sempurna.
5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan.
Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan
peran kelembagaan. Padahal faktor kelembagaan sangat penting bagi
pembangunan ekonomi dan tidak dapat diabaikan.
6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan.
Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang
menentukan besarnya bagian buruh, tuan tanah dan pemilik modal.
7. Tanah juga menghasilkan selain gandum.
Ricardo berpendapat dalam rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu
6
produk yang bisa dihasilkan dari tanah yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang
usang sebab ternyata tanah bisa menghasilkan berbagai macam produk selain
gandum.
8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap.
Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi
yang tetap adalah tidak benar. Asumsi ini tidak berlaku sebab buruh dan modal
adalah variabel bebas.
9. Mengabaikan tingkat suku bunga.
Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku
bunga dalam pertumbuhan ekonomi. Ricardo tidak menganggap tingkat bunga
sebagai suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi termasuk dalam
keuntungan. Pendapat yang salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk
membedakan pemilik modal dari pengusaha.

3. Pemikiran Tokoh Jean Baptiste Say (1767-1823)


J.B. Say berasal dari Prancis. Lahir pada tanggal 5 Januari 1767. Seperti
halnyaRicardo, J.B. Say juga berasal dari kalangan pengusaha, bukan dari kalangan
akademis. Keterkaitannya dengan pengembangan teori-teori juga berlangsung pada
waktu ia sudah memasuki usia senja, mendekati usia 50 tahun. Ia sangat memuja
pemikiran-pemikiran Smith. Sebagai pendukung yang loyal, ia sangat berjasa dalam
menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap pemikiran-pemikiran Smith secara
sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam bukunya Traite d’Economie Politique
(1903). Apa yang dilakukan oleh Baptiste Say ini sangat membantu dalam memahami
pemikiran-pemikiran Smith dalam buku The Wealth of Nations, yang bahasanya
relatif sulit dicerna oleh orang awam.
Kontribusi Say yang paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangannya yang
mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri
(supply creates its owm demand). Pendapat Say di atas disebut Hukum Say (Say’s
Law). Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan
pendapatan. Setiap ada produksi, akan ada pendapatan yang besarnya persis sama
dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam keadaan seimbang, produksi
cenderung menciptakan permintaanya sendiri akan produksi barang yang
bersangkutan.
Dengan dasar asumsi seperti ini ia menganggap bahwa peningkatan pendapatan,
yang akhirnya akan selalu diiringi oleh peningkatan permintaan. Jadi, dalam
perekonomian yang menganut pasar persaingan sempurna tidak akan pernah terjadi
kelebihan penawaran(excess supply). Kalaupun terjadi, sifatnya hanya sementara.
Pasar lewat “tangan tak kentara” akan mengatur dirinya kembali kearah
keseimbangan. Misalnya, kalau penawaran terlalu besar dibanding permintaan, stok
barang naik, danharga-harga di pasar akan turun. Turunnya harga ini menyebabkan
produsen enggan berproduksi, sehingga jumlah barang yang ditawarkan kembali sama
dengan jumlah barang yang diminta. Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu
menciptakan permintaan sendiri” menjadi pedoman dasar dalam kebijaksanaan-
kebijaksanaan itu kemudian dikritik sangat keras sebagai pangkal tolak terjadinya
7
depresi besar-besaran tahun 1930.
Selain terkenal dengan Hukun supply creates it’s own demand Say dapat
dikatakan sebagai orang pertama yang berbicara tentang enterpreneur. Begitu juga ia
adalah orang pertama yang berjasa mengklasifikasikan faktor-faktor produksi atas tiga
bagian, yaitu tanah, labor dan kapital (land, labor and capital). Namun, teori-teorinya
tersebut kalah tenar dibandingkan hukum say. Teori ini paling sering dikritik oleh
Keynes sebagai pangkal sebab terjadinya depresi besar-besaran tahun 1930-an
kemudian.

4. Pemikiran Tokoh John Stuart Mill (1806-1873)


John Stuart Mill, yang lahir di London, 20 Mei 1806, merupakan salah satutokoh
Utilitarianisme yang terkenal dalam menelurkan konsep kebebasan, yang dituangkan
secara komprehensif di dalam bukunya On Liberty. Mill adalah anak dariJames Mill
dan murid dari seorang utilitarian ternama, Jeremy Bentham.
Selain mengarang buku On Liberty, dan Utilitarianism, Mill juga mengarang
sebuah buku yang berkaitan dengan ekonomi, Principles of Political Economy pada
tahun 1848. Buku ini berupaya untuk memahami masalah ekonomi sebagai suatu
masalah sosial; masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian
dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan terhadap
produk dalam negeri dan perpesaing antar produk, maupun masalah distribusi melalui
instrument uang dan kredit (mikhael dua,2008).
Sebelum beranjak ke pemikiran ekonominya, Mill yang dikenal sebagai
pembaharu dalam paham utilitarianisme yang cukup banyak menjadi bahan diskusi
penting dikalangan filsuf di Eropa. Sedikit pemikiran Mill secara utilitarian murni,
dimana Mill melakukan kritikan terhadap utilitarianisme Bentham, Mill menganggap
bahwa utilitarianisme juga mengandung unsur keadilan, dimana kebahagiaan
tidakdiartikan semata milik pribadi, namun untuk semua orang, maka dari sana
memunculkan konsepsi moral bahwa utilitarianisme merupakan universalisme etis,
bukan egoisme etis nikmat ruhani menurutnya lebih mulia daripada nikmat jasmani,
dll.
Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas
Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan jumlah
penduduk dengan sumber yang tetap. Mill seorang utilitarian yang mencoba untuk
memahami kebahagiaan secara lain, dimana menurutnya kebahagiaan, bukanlah
semata bersifat fisik, melainkan lebih luas dari itu, dan Mill pun memperkenalkan
sebuah konsep kebahagiaan individu, yang sebelumnya, para filsuf utilitarian kurang
menyentuh hal tersebut.
Menurut Mill tentunya berbeda terkait kebahagiaan individu dengan kebahagiaan
umum. Suara hati menjadi dasar moralitas kaum utilitarian, sehingga akan
menimbulkan implikasi didalam kehidupan sehari-hari terkait hubungannya dengan
orang lain, dan disanalah eksistensi sebagai makhluk sosial menjadi nyata. Perasaan
sosial yang timbul menuntut adanya suatu perhatian terhadap kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi. Maka, dikemudian hari akanmemunculkan konsep
kebebasan dan keadilan. Keadilan, akan diawali dengan pengakuan atas eksistensi
8
hak-hak orang lain dan keadilan juga tidak terpisahkan dengan unsur kebebasan
manusia. Masyarakat menurut Mill mestilah melindungi kebebasan individu
dikarenakan hal tersebut merupakan bagian dari kebahagiaan umum.
Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih mengedepankan
kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas utilitarian dibangun oleh
Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping
Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun usaha untuk memperhatikan
kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill.
Kondisi pasar bebas yang cenderung bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill
dengan pemberlakuan nilai moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus
dirasakan oleh setiap pemain pasar, pelaku usaha, produsen, distribusi, hingga tataran
konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun
diantara dua belah pihak diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang
kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas
universalisme etisala John Stuart Mill.
Kebayakan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai puncaknya
ditangan J.S. Mill, bapak dari James Mill, juga seorang pakar ekonomi. Mill dikenal
sebagai penulis yang sangat berbakat. Reputasinya sebagai penulis diakui sewaktu ia
menerbitkan buku pertama, A System of logic tahun (1843), yang kedua, On the
libertytahun (1859) dan buku yang dikenal lebih luas Essay on Some Unsettled
Questions of Political Ekonomy dan Principles Ekonomy With Some of Their
Applications to Social Philosophy (1848).
Buku yang terakhir Principles of Political Ekonomy dimaksudkan untuk
menyarikan teori-teori ekonomi pada masanya buku tersebut dianggap sebagai apogee
dan mazhab klasik, mulai dari pandangan Smith, Malthur, Ricardo, dan Say. Dalam
buku tersebut Mill, individualisme tidak lagi tampil kasar dan kaku. Sebagai sesama
kaum klasik D John Stuart Mill selalu menentang pihak-pihak yang menuduh
pahamlaissez taise sebagai ilmu yang menyedihkan dan muram (disma) science dan
menuduh teori upah Ricardo sebagai teori“upah besi”.
J.S. Mill juga tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah, Mill
membolehkan campur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa ke arah peningkatan efisiensi dan
penciptaan iklim yang lebih baik dan lebih pantas. J.S. Mill dalam buku-buku ajar
tentang pemikiran ekonomi selalu dimasukan ke dalam aliran Klasik walaupun
diakhir hayatnya ia menyebut dirinya sendiri “sosialis”.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun tokoh-tokoh pemikir klasik lainnya selain Adam Smith, diantaranya:
Thomas Malthus, David Ricardo, Jean Baptiste Say, dan John Stuart Mill. Thomas
Malthus dianggap sebagai tokoh klasik setelah Adam Smith yang banyak berjasa
dalam pemikiran ekonomi. Pemikiran yang tidak sejalan antara Malthus dengan
Smith. Dimana smith optimis akan kehidupan manusia namun Malthus pesimis
dengan hal itu. Penyebab pesimisme Malthus ialah dari faktor tanah. Karena tanah
merupakan salah satu faktor produksi yang tetap jumlahnya.

David Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memengang peran


penting dalam perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori harga
relatif berdasarkan biaya produksi yaitu biaya labor memegang peran penting dalam
perekonomian-perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori harga
relatif berdasarkan biaya produksi yaitu biaya kapital.

Kontribusi J.B. Say yang paling besar terhadap aliran klasik ialah
pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri (supply creates its owm demand). Pendapat J.B. Say di atas
disebut Hukum Say (Say’s Law). Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai
produksi selalu sama dengan pendapatan.

J.S. Mill berpandangan bahwa campur tangan pemerintah berupa peraturan-


peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa ke arah
peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik dan lebih pantas.

B. Saran
Dari hasil makalah dapat diajukan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan bagi pengambilan kebijakan, saran tersebut adalah: Dengan adanya
tokoh-tokoh klasik lainnya diharapkan pemikiran-pemikiran mengenai teori ekonomi
dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan ekonomi dan diharapkan juga dapat
dijadikan sebagai sumber dalam sebuah upaya peningkatan perekonomian bagi suatu
Negara.

10
DAFTAR PUSTAKA

Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta : Rajawali Pers, 2010


http://eprints.unpam.ac.id/8552/2/PIE0033_MODUL%20UTUH_SEJARAH%20TEORI-
TEORI%20%20EKONOMI%20%281%29.pdf
http://anisromadon.blogspot.com/2016/10/bab-4-pemikiran-tokoh-klasik-lainnya.html

11

Anda mungkin juga menyukai