Anda di halaman 1dari 24

PEMBANGUNAN EKONOMI MAZHAB KLASIK

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Pembangunan
Dosen Pengampu Ai Nur Solihat., S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 1
Kelas B

Agung G Darmawansyah 182165013


Mira Siti Sundari 182165038
Desvi Uri Novita Sari 182165047
Kiki Nurjanah 182165055
Nabilah Fikri Hardiani 182165079
Anggi Setiawan 182165094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt., karena

atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayat-Nya, penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Pembangunan Ekonomi Mazhab Klasik”. Makalah ini

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekonomi pembangunan.

Ekonomi klasik merupakan aliran pemikiran ekonomi yang diteorikan

oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “The Wealt of Nations” pada

tahun 1776, berlandaskan sistem pasar bebas “Invisible hand”.

Selama proses penulisan makalah ini, penulis menghadapi berbagai

kesulitan. Akan tetapi, atas bantuan dari semua pihak kesulitan yang penulis

hadapi dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Ai Nur Solihat., S.Pd., M.Pd. selaku dosen ekonomi pembangunan yang

telah memberikaan arahan dan bimbingan selama proses penulisan

makalah ini;

2. rekan-rekan seperjuangan yang telah memotivasi dan memberikan

bantuan baik moril maupun materil.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna tidak menutup kemungkinan

terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk

perbaikan penulisan di masa yang akan datang.

ii
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

Tasikmalaya, 31 maret 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

3. Tujuan Makalah ....................................................................................... 2

4. Kegunaan Makalah................................................................................... 2

5. Prosedur Makalah..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

1. Teori Ekonomi Klasik ............................................................................ 3

2. Pertumbuhan Ekonomi Mazhab Klasik ................................................... 8

3. Model Pembangunan Orientasi Pertumbuhan Ekonomi ........................ 14

4. Model Pembangunan Orientasi Penciptaan Lapangan Kerja .................. 14

5. Model Pembangunan Orientasi Penghapusan Kemiskinan ..................... 15

6. Model Pembangunan Orientasi Pemenuhan Kebutuhan Dasar ............... 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19

1. Simpulan .................................................................................................. 19

2. Saran ........................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ekonomi klasik merupakan aliran pertama dalam sejarah pemikiran
ekonomi. Digagas oleh filsuf berkebangsaan Skotlandia John Adam Smith
dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of
the Wealth of Nations” pada tahun 1776.
Mazhab ekonomi klasik berorientasi pada pasar bebas dengan
meyakini bahwa adanya “Invisible Hand” atau tangan tersembunyi, tidak
terlihat yang dapat mengubah suatu nilai pada barang dengan permintaan
dan penawaran.
Ekonomi pembangunan pada masa ekonomi klasik adalah bagaimana
ekonomi dapat bertumbuh dengan melihat dua indikator yaitu
pertumbuhan output (GNP) dan pertumbuhan penduduk yang didalamnya
menghubungkan keterampilan kerja, efisiensi, serta penemuan mesin
dalam proses produksi.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang disajikan dalam makalah ini, meliputi:
2.1. Apa yang dimaksud dengan teori klasik?
2.2. Apa yang dimaksud dengan teori pertumbuhan pada mazhab
klasik?
2.3. Bagaimana model pembangunan dengan orientasi pertumbuhan
pada mazhab klasik?
2.4. Bagaimana model pembangunan dengan orientasi penciptaan
lapangan kerja pada mazhab klasik?
2.5. Bagaimana model pembangunan dengan orientasi penghapusan
kemiskinan pada mazhab klasik?
2.6. Bagaimana model pembangunan dengan orientasi pemenuhan
kebutuhan dasar pada mazhab klasik?

1
2

3. Tujuan Makalah
3.1.Mendeskripsikan teori ekonomi klasik
3.2. Mendeskripsikan teori pertumbuhan ekonomi mazhab klasik
3.3. Merancang model pembangunan orientasi pertumbuhan ekonomi
mazhab klasik
3.4. Merancang model pembangunan orientasi penciptaan lapangan
kerja mazhab klasik
3.5. Merancang model pembangunan orientasi penghapusan
kemiskinan mazhab klasik
3.6. Merancang model pembangunan orientasi pemenuhan kebutuhan
dasar mazhab klasik

4. Manfaat Makalah
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan dalam pemahaman materi mengenai pembangunan ekonomi
mazhab klasik.
Secara praktis makalah ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan
referensi bagi pencari informasi mengenai pembangunan ekonomi terutama
bagi pelajar, mahasiswa, dan tenaga pengajar.

5. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif. Melalui
metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas
dan komprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan
menggunakan teknik studi pustaka. Artinya, penulis mengambil data melalui
kegiatan membaca dari berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah.
Data tersebut diolah dengan teknik analisis melalui kegiatan
mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data yang diperoleh dalam
konteks tema makalah.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Teori Ekonomi Klasik


Mazhab klasik muncul akhir abad 18 dan awal abad 19 yaitu pada
masa revolusi industri. Istilah klasik awal mula diperkenalkan oleh Karl
Marx untuk teori-teori dari para pendahulu seperti David Ricardo serta
James Mill. Pengertian klasik Karl Marx kemudian diperluas oleh John
Meynard Keynes, karena gagasan-gagasan yang disampaikan sebenarnya
telah dibahas sejak masa Yunani kuno yaitu tentang individualisme yang
tidak berbeda dengan faham hedonism.
Tokoh penganut mazhab kalik yang terkenal adalah Adam Smith,
dimana karya monumentalnya yang terbit pada tahun 1776 dianggap
sebagai tonggak sejarah lahirnya ekonomi modern, An Inquiry into The
Nature and Causes of The Wealth of Nations, atau lebih dikenal dengan
The Wealth of Nations, yang mengangkat kebebasan ekonomi dan invisible
hand pada sistem ekonomi agar berjalan lebih baik (Skoussen, 2012;
Pressman, 2000). Smith menganalisis bahwa apa yang menyebabkan
standar hidup nasional meningkat dan menunjukkan bagaimana
kepentingan diri dan persaingan berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
Tokoh mazhab klasik antara lain: Adam Smith (1729 - 1790), Jeremy
Bentham (1748 -1832), Thomas Robert Malthus (1766 – 1834), Jean
Baptiste Say (1767 – 1832), Robert Owen (1771 – 1858), David Ricardo
(1772 – 1823), Antoine Augustin Cournot (1801 – 1877) dan John Stuart
Mill (1806 – 1873).
Berikut adalah teori pemikiran dari tokoh mazhab klasik, sebagai berikut:
1.1.Teori pemikiran Adam Smith (1723-1790)
Adam Smith dilahirkan di Skotlandia pada tahun 1723. Karya
Smith selain The Wealth of Nations, adalah The Theory of Moral
Sentiments yang diterbitkan pada tahun 1759 dan catatan saat menjadi
mahasiswa pada tahun 1763 yaitu Lectures on Justice, Police, Revenue

3
4

and Arms. Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi


kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat
dan pada abad 19 mulai terkenal di sana (Pressman, 2000).
1.2.Teori Pemikiran Jeremy Bentham (1748 -1832)
Jeremy Bentham dilahirkan di London pada tahun 1748. Bentham
dikenal sebagai ahli filsafat dan pembaharu sosial. Sumbangan
pemikirannya dalam ilmu ekonomi adalah tentang kepuasan (utility).
Karya Bentham yang berjudul Introduction to The Principles of
Morals and Legislation, yang menyiratkan bahwa prinsip kepuasan
(utilitarianisme) sebagai suatu prinsip moral (Schofield, 2006). Karya
lain dari beliau antara lain Manual of Political Economy, Defense of
Ursury yang diterbitkan pada tahun 1787.
1.3.Teori Pemikiran Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Malthus dilahirkan di Inggris pada tahun 1766. Pada tahun 1805,
Malthus menjadi menjadi seorang profesor pertama dalam bidang
ekonomi politik di East India Company Colledge di Haileybury,
Hertfordshire, Inggris. Karya Malthus yang pertama adalah An Essay
on the Principle of Population, diterbitkan pada tahun 1798. Malthus
membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah populasi akan
mengalahkan pasokan makanan, yang menyebabkan berkurangnya
jumlah makanan per orang. Principles of Political Economy sebagai
karya yang lain, ditulis oleh Malthus pada tahun 1820. Malthus
berpendapat bahwa pendapatan kapitalis lebih besar daripada investasi.
1.4.Teori Pemikiran Jean Baptiste Say (1767 – 1832)
Say berasal dari Perancis, yang sangat memuja Adam Smith. Say
berjasa dalam melakukan kodifikasi pemikiran Smith dan dirangkum
dalam bukunya Traite d’Economie Politique pada tahun 1803, dan
mendukung faham laissez faire.
Kontribusi Say yang paling besar pada mazhab klasik adalah
‘setiap penawaran akan menciptakan sendiri permintaannya’ atau
dikenal dengan supply creates its own demand. Pendapat ini sering
5

disebut dengan Say‘s Law. Hukum Say didasarkan pada asumsi bahwa
nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Dengan demikian,
dalam keadaan seimbang, produksi cenderung menciptakan
permintaannya sendiri (Deliarnov, 2014).
1.5.Teori Pemikiran Robert Owen (1771 – 1858)
Owen seorang praktisi sosial dan pembaharu ekonomi yang
dilahirkan di Inggris pada tahun 1771. Owen adalah seorang sosialisme
utopis. Kontribusi utama Owen adalah perilaku sosial manusia tidaklah
tetap atau absolut dan manusia mempunyai kemauan yang bebas untuk
mengorganisir diri mereka ke dalam segala bentuk masyarakat yang
mereka inginkan. Karya Owen yang diterbitkan pada tahun 1813, A
New View of Society, an Essay on the Formation of Human Character,
menyebutkan bahwa lingkungan sosial berpengaruh pada pembentukan
karakter manusia.
1.6.Pemikiran David Ricardo (1772-1823)
David Ricardo sebagai ahli ekonomi politik Inggris yang lahir pada
tahun 1772. Ricardo dianggap menjadikan ilmu ekonomi sebagai ilmu
yang kokoh dengan melibatkan ketepatan hitungan matematika.
Penalaran yang digunakan serta kemampuan analisis model dengan
melibatkan beberapa variabel mampu menghasilkan kesimpulan yang
kuat. Pendekatan matematika untuk memecahkan maslah ekonomi
kemudian diikuti oleh John Maynard Keynes, Paul Samuelson, Milton
Friedman sehingga model ekonometrik menjadi populer (Skousen,
2012).
Teori Ricardo yang terkenal adalah tentang teori keunggulan
komparatif. Perdagangan tergantung pada keunggulan komparatif atau
efisiensi relatif daripada keunggulan absolut. Negara akan cenderung
menjual barangnya yang relatif lebih efisien dalam produksinya.
Sehingga melalui spesialisasi, setiap negara akan memperoleh
keuntungan dari perdagangan luar negeri (Pressman, 2000).
6

Karya Ricardo yang paling terkenal adalah Principles of Political


Economy and Taxation yang diterbitkan pada tahun 1817. Dalam buku
ini, Ricardo mengemukakan bahwa pengeluaran pemerintah adalah
pemborosan, dan menghambat akumulasi modal serta pertumbuhan
permintaan tenaga kerja (Davis, 1998).
1.7.Pemikiran Antoine Augustin Cournot (1801-1877)
Cournot dilahirkan di Perancis pada tahun 1801. Cournot
sebagai salah satu peletak dasar matematika ekonomi untuk
menganalisis permasalahan ekonomi. Karyanya berjudul Recherches
sur les principes mathématiques de la Théorie des richesses atau
Reseraches into the Mathematical Principles of The Theory of Wealth
yang diterbitkan pada tahun 1838 (wikipedia.org). Kemajuan analitis
yang diusung oleh Cournot menyangkut pengembangan konsep dan
model analisis mikro.
1.8.Pemikiran John Struart Mill (1806 – 1873)
Mill lahir di London pada 1806. Mill sebagai seorang penulis yang
aktif. Karyanya adalah A System of Logic terbit pada tahun 1843, On
Liberty yang terbit pada tahun 1859, yang merupakan pembelaan
kebebasan individu terhadap segala usaha penyamarataan masyarakat,
Essay on Some Unsettled Questions of Political Economy yang terbit
pada tahun 1844, serta Principles of Political Economy With Some of
Their Applications to Social Philosophy terbit pada tahun 1848
(Deliarnov, 2014).
Konsep Mill pada ilmu ekonomi yang terkenal adalah tentang
return to scale, ide tentang elastisitas permintaan, adanya trade-offs
sehingga terjadi ketidaksesuaian pada suatu ekonomi, serta opportunity
cost. Mill menjadi pendukung kuat faham laissez faire, namun berbeda
dengan Smith. Laissez-faire dari Mill adalah bahwa faham itu
diperlukan karena akan menghasilkan perkembangan individu yang
terbesar (Pressman, 2000). Konsep utilirianisme Mill berbeda dengan
pemikiran Bentham. Kualitas dan kuantitas sangat penting pada
7

utilirianisme. Karena beberapa kesenangan lebih bernilai dan


diinginkan daripada kesenangan yang lain. Kebebasan yang dimiliki
semua orang tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain (Skousen,
2012).
Mill sedikit melonggarkan peran pemerintah dalam perekonomian.
Mill membolehkan peran pemerintah dalam hal penerbitan peraturan
dan kebijakan yang dapat meningkatkan efisiensi usaha dan iklim
berusaha ke arah yang lebih baik. Pemikiran Mill dengan memberikan
kelonggaran campur tangan pemerintah pada perekonomian
bertentangan dengan pemikiran penganut mazhab klasik yang lain
(Deliarnov, 2014).
Prinsip utama dalam mazhab klasik adalah kepentingan pribadi (self
interest) dan semangat individualisme (laissez faire). Kepentingan pribadi
merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan kekuatan
untuk mengatur kesejahteraannya sendiri. Berdasarkan prinsip tersebut
para penganut mazhab Klasik percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau
sistem dimana setiap orang bebas melakukan kegiatan ekonomi apa saja
yang bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. Kebebasan
individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa.

2. Pertumbuhan Ekonomi Mazhab Klasik


Gagasan-gagasan Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert
Malthus menunjukkan bahwa para pemikir mazhab Klasik menganut
pandangan yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat (Djojohadikusumo, 1994: 27-35). Mereka menempatkan
fenomena ekonomi dalam suatu sistem ekonomi masyarakat secara
menyeluruh. Pengamatannya tentang perkembangan ekonomi menjangkau
jangka waktu yang cukup panjang. Kerangka pemikiran dan pola
pendekatan para pakar mazhab Klasik tentang fenomena ekonomi dalam
proses perkembangannya ditandai oleh sejumlah pangkal dalil yang
memang masih bersifat sederhana; bahkan dengan ukuran zaman sekarang
8

mungkin sekali dianggap terlalu sederhana (oversimplified). Perhatiannya


ditujukan kepada perkembangan ekonomi sebagaimana hal itu berlangsung
pada masyarakat di negara-negara yang sudah maju. Negara-negara
dimaksud sudah mempunyai landasan industri sehingga perekonomiannya
berlangsung dalam bentuk produksi yang dapat diskemakan dan
menghasilkan pendapatan yang meningkat.Sistem analisis para pemikir
dalam mazhab Klasik didasarkan atas asumsi bahwa seakan-akan
perkembangan ekonomi berjalan dalam keadaan pasar bebas dengan
persaingan yang sempurna tanpa adanya unsur monopoli. Walaupun
mempunyai pandangan dan haluan pemikiran yang mengandung banyak
persamaan, tentu saja para pemikir mazhab Klasik ini mempunyai
perbedaan dalam hal pendekatan maupun model kajiannya.
2.1. Adam Smith
Pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith di bagi menjadi 5
tahapanyang berurutan, yaitu dimulai dari tahap perburuan, tahap
beternak, tahap bercocok tanam, tahap perdagangan dan yang terakhir
adalah tahap perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan
bergerak dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang
kapitalis.
Dalam prosesnya,pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu
dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi
(Kuncoro, 1997: 38-41). Pembagian kerja merupakan titik sentral
pembahasan dalam teori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Terciptanya spesialisasi dari tiap-tiap
pelaku ekonomi ini didorong oleh faktor-faktor (1) peningkatan
keterampilan pekerja, dan (2) penemuan mesin-mesin yang menghemat
tenaga. Spesialisasiakan terjadi jika tahap pembangunan ekonomi telah
menuju ke sistem perekonomian modern yang kapitalistik.
Meningkatnya kompleksitas aktivitas ekonomi dan pola produksi
disertai peningkatan kebutuhan hidup di masyarakat, mengharuskan
masyarakat untuk tidak lagi memenuhi semua kebutuhan mereka
9

secara sendiri, namun lebih ditekankan pada keahlian tertentu untuk


menggeluti bidang tertentu. Secara garis besar, pemikiran Adam Smith
bertumpu pada akselerasi sistemproduksi suatu negara. Sistem
produksi suatu negara terdiri dari tiga unsurpokok, yaitu (Budiono,
1992: 7-8):
a. sumber-sumber alam yang tersedia (atau faktor produksi tanah);
b. sumber daya manusia (jumlah penduduk);
c. stok barang kapital yang ada.
Menurut Adam Smith, sumber-sumber alam merupakan wadah
yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah
sumber-sumber alamyang tersedia merupakan batas maksimal bagi
pertumbuhan perekonomian tersebut. Artinya, selama sumber-sumber
ini belum sepenuhnya dimanfaatkan maka pertumbuhan ekonomi
masih tetap bisa ditingkatkan. Selanjutnya unsur jumlah penduduk dan
stok kapital menentukan besarnya output masyarakat dari tahun ke
tahun. Tetapi apabila output terus meningkat, sumber-sumber lama
akhirnya akan sepenuhnya dimanfaatkan (dieksploitasi) hingga batas
ketersediaannya. Tingkat ketersediaan sumber daya alam ini akan
menjadi batas atas dari pertumbuhan suatu perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi (dalam artipertumbuhan output dan
pertumbuhan penduduk) akan berhenti apabila batas atas ini dicapai.
Unsur yang kedua adalah sumber daya manusia atau jumlah
penduduk. Dalam proses pertumbuhan output, unsur ini dianggap
mempunyai peranan pasif, dalam arti bahwa jumlah penduduk akan
menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja. Misalnya apabila stok
kapital yang tersedia membutuhkan pekerja 1 juta orang untuk
menggunakannya, sementara jumlah tenaga kerja yang tersedia hanya
900 ribu orang maka jumlah penduduk yang akan menempati
pekerjaan itu akan cenderung meningkat sehingga tenaga kerja yang
tersediaakhirnya akan mencapai 1 juta orang.
10

Unsur produksi yang ketiga yaitu stok kapital, yang secara aktif
menentukan output. Smith memang memberikan peranan sentral
kepada pertumbuhan stok kapital atau akumulasi kapital dalam proses
pertumbuhan output. Apa yang terjadi dengan tingkat output
tergantung pada apa yang terjadi pada stok kapital. Di samping itu laju
pertumbuhan output juga tergantung pada laju pertumbuhan stok
kapital. Pertumbuhan itu akan terus melaju hingga akan dibatasi oleh
ketersediaan sumber daya alam dan dukungan sumber daya manusia
yang terampil. Peranan modal dalam teori pertumbuhan menempati
posisi sentral yang biasanya terakumulasi melalui tabungan.
Akumulasi kapitalmenurut Smith tidak dapat dilepaskan dari perluasan
pasar. Pasar merupakan tempat untuk mendistribusikan hasil produksi.
Cakupan pasar memiliki pengaruh yang sangat luas bagi pemasaran
hasil produksi.
Dengan demikian, pada gilirannya maka pasar berpengaruh pula
terhadap perolehan laba, yang berarti kemungkinan mengakumulasi
kapital menjadi semakin besar. Berdasarkan arti pentingnya pasar
dalam proses akumulasi kapital maka Smith secara khusus menunjuk
bahwa potensi pasar akan dapat dicapai secara maksimal hanya bila,
setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk
melakukan pertukaran dalam kegiatan ekonominya (Budiono, 1992:
1213).
Setiap pengaturan yang berasal dari penguasa justru akan
menghambat pertukaran dan kegiatan ekonomi pada umumnya
sehingga akan selalu cenderung menciutkan atau menghambat
pertumbuhan pasar. Terhambatnya pertumbuhan pasar otomatis
menghambat pula akumulasi kapital, dan selanjutnya akan
menghambat pertumbuhan ekonomi.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menurut Smith, adalah
membenahi dan menghilangkan peraturan-peraturan dan undang-
undang yang menjadi penghambat terhadap kebebasan berusaha dan
11

kegiatan ekonomi, baik antara warga masyarakat di suatu negara,


maupun antara warga masyarakat di Negara satu dengan rekannya di
negara lain. Di sini terlihat jelas posisi Adam Smith sebagai penganjur
laissez faire (menafikan peran Negara dalam ekonomi) dan free trade
(perdagangan bebas). Menurut Adam Smith, proses pertumbuhan akan
terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan
yang lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada satu sektor akan
meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong
kemajuan teknologi, meningkatkan spesialisasi,dan memperluas pasar.
Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi menjadisemakin pesat.
Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu fungsi tujuan pada
akhirnya harus tunduk terhadap fungsi kendala yaitu keterbatasan
sumber daya alam dan manusia.
Pertumbuhan ekonomi satu Negara akan mulai mengalami
perlambatan jika daya dukung alam dan keterampilan penduduk tidak
mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang sedang berlangsung.
Keterbatasan sumber daya merupakan faktor yang dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, bahkan dalam perkembangannya hal tersebut
justru menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Penurunan
pertumbuhan ekonomi akan terus terjadi dikarenakan mata rantai
tabungan, akumulasi modal, dan investasi tetap terjalin dan berkaitan
erat satu sama lain. Jika investasi rendah maka kemampuan menabung
akan turun sehingga akumulasi modal akan mengalami penurunan
pula. Begitu pula, jika penduduk tidak memiliki keahlian yang relevan
untuk menjalan produksi maka laju investasi juga akan rendah danakan
menurunkan pertumbuhan ekonomi. Akhirnya kapitalisme dalam hal
iniakan berada pada kondisi stasioner, yaitu pada tingkat pertumbuhan
sama dengan nol.
2.2.David Ricardo
Proses pertumbuhan yang digambarkan Ricardo ditandai dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
12

a. Terbatasnya jumlah tanah


b. Peningkatan atau penurunan ketersediaan tenaga kerja (penduduk)
sesuai dengan tingkat upah yaitu apakah di atas atau di bawah tingkat
upah minimal, yang oleh Ricardo disebut tingkat upah alamiah
(natural wage).
c. Akumulasi kapital terjadi apabila keuntungan minimal yang
diperlukan untuk menarik mereka melakukan investasi meningkat.
d. Dari waktu ke waktu terjadi kemajuan teknologi.
e. Masih dominannya sektor pertanian dalam ekonomi keseluruhan.
Dengan terbatasnya tanah maka pertumbuhan penduduk (tenaga
kerja) akanmenghasilkan produk marjinal (marginal product) yang
semakin menurun. Initidak lain adalah produk marjinal yang makin
menurun atau lebih dikenal dengan nama Law of Diminishing Return.
Ricardo menyimpulkan bahwa akhirnya keterbatasan faktor produksi
tanah (yangdapat ditafsirkan sebagai keterbatasan sumber-sumber
alam) akan membatasi ekonomi suatu negara. Suatu negara hanya
dapat tumbuh sampai batas yang dimungkinkan oleh ketersediaan
sumber-sumber alamnya. Apabila potensi sumber-sumber alam ini
telah dieksploitasi secara penuh maka perekonomian mencapai posisi
stasionernya, denganciri-ciri:
a. tingkat output (GDP) konstan (berhenti berkembang),
b. jumlah penduduk konstan (berhenti bertambah),
c. a) dan b) bersama-sama, yang berarti pendapatan per kapita
konstan,
d. tingkat upah berada pada tingkat upah alamiah (minimal),
e. akumulasi kapital berhenti (stok kapital konstan), dan
f. tingkat sewa tanah maksimal.
2.3.Thomas Robert Maltus

Menurut Malthus secara alamiah populasi akan terus mengalami


peningkatan lebih cepat daripada suplai makanan. Produksi makanan
per kapita, tentu saja akan mengalami penurunan, sementara populasi
13

mengalami kenaikan. Malthus berpendapat bahwa tidak menjadi


jaminan kalau pertambahan penduduk secara kuantitatif akan
berpengaruh terhadap kelangsungan pertumbuhan. Pertambahan
penduduk hanya mendukung pertumbuhan terhadap tata susunan
ekonomi, apabila perkembangan ekonomi dapat meningkatkan daya
beli real (permintaan efektif) masyarakat secara menyeluruh. Malthus
membeberkan sejumlah faktor kendala terhadap kelangsungan
pertumbuhan diantaranya produktifitas, penyerapan tenaga kerja, dan
tingkat konsumsi di suatu wilayah. Kendala terhadap perkembangan
tersebut oleh Malthus diungkapkan dalam teorinya mengenai ketidak
mampuan untuk berkonsumsi secara memadai (theory of under
consumption).

2.4.Walt Whitman Rostow


Teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Walt
WhitmanRostow merupakan garda depan dari linear stage of growth
theory (teorilinieritas) Pada dekade 1950-1960, teori Rostow banyak
mempengaruhi pandangan dan persepsi para ahli ekonomi mengenai
strategi pembangunan yang harus dilakukan. Teori Rostow didasarkan
pada pengalaman pembangunan yang telah dialami oleh negara-negara
maju terutama di Eropa. Dengan mengamati proses pembangunan di
negara-negara Eropa dari mulai abad pertengahan hingga abad modern
maka kemudian Rostow memformulasikan pola pembangunan yang
akan menjadi tahap-tahap evolusi dari suatuperkembangan ekonomi
yang dilakukan oleh negara-negara tersebut. Rostow membagi proses
pembangunan ekonomi suatu negara menjadi limatahap, yaitu:
a. Tahap perekonomian tradisional;
b. Tahap prakondisi tinggal landas;
c. Tahap tinggal landas;
d. Tahap menuju kedewasaan;
e. Tahap konsumsi massa tinggi.
14

3. Model Pembangunan Orientasi Pertumbuhan Ekonomi Mazhab


Klasik
Model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi
menurut filosofis dari aliran mazhab klasik hampir semuanya serupa
dengan yang dikemukakan oleh Adam Smith yaitu, dibagi menjadi 5
tahapan:
- Tahap perburuan
- Tahap beternak
- Tahap bercocok tanam
- Tahap perdagangan
- Tahap perindustrian
Secara konsep, teori klasik lebih menekankan pada sistem produksi
utama, diantaranya: Sumber daya alam, Sumber daya manusia, dan
stok barang kapital yang tersedia. Proses pertumbuhan yang dianut
adam smith akan terjadi secara simultan dan memiliki keterkaitan
antara satu sektor dengan sektor yang lain. Serta mengembalikan
permintaan dan penawaran terhadap pasar sehingga semua barang
diasumsikan pada persaingan sempurna.

4. Model Pembangunan Orientasi Penciptaan Lapangan Kerja


Mazhab Klasik
Model pembangunan yeng berorietasi pada penciptaan lapangan kerja
dikemukakan oleh Karl Marx dalam teorinya Pola pendekatan dinamika
(Pattern of dynamic approach) dimana perkembangna masyarakat dari
polanya yang sederhana hingga menjadi masyarakat yang berstuktur
kompleks dengan pembagian kerja yang ketat dalam masyarakat kapitalis.
Marx menjabarkan bahwa dalam produksi sosial, manusia mulai
memastikan hubungan produksi sangat diperlukan terlepas dari keinginan
manusia itu sendiri. Hubungan produksi tersebut diklasifikasikan kedalam
dua kelas sosial produksi:
15

- Kelas pemilik modal (Borjuis) yang mana merupakan pemilik alat-


alat produksi, membeli dan mengekspoitasi tenaga kerja serta
menggunakan nilai surplus dari pekerja untuk memperluas modla
mereka.
- Kelas buruh (Proletariat) yang mana merupakan kaum tenaga kerja
yang hanya mampu bekerja dengan menggunakan tangan dan pikiran
mereka.

Menurut Marx aktivitas produktif manusia merupakan kunci untuk


menganalisis kehidupan manusia. Seluruh masyarakat harus membuat diri
mereka produktif dari tahun ke tahun sehingga kondisi seperti ini
menunjukkan bahwa masyarakat terikat dalam produksi yang bersifat
materi.

5. Model Pembangunan Orientasi Penghapusan Kemiskinan Mazhab


Klasik
5.1.David Ricardo

Model yang dikembangkan oleh David Ricardo mengembangkan


konsep (Natural Wage) yaitu peningkatan atau penurunan ketersediaan
tenaga kerja (penduduk) sesuai dengan tingkat upah minimal. Serta
adanya akumulasi kapital yang terjadi apabila kentungan minimal yang
diperlukan untuk menarik investasi.

David Ricardo juga berteori yang disebut Law Of Diminishing


Return yang mana sumber daya alam terbatas maka pertumbuhan
penduduk (tenaga kerja) akan menghasilkan produk marjinal yang
semakin menurun. Selama buruh yang dipekerjakan pada SDA tersebut
bisa menerima tingkat upah diatas tingkat upah minimal maka tenaga
kerja yang dapat dipekerjakan akan terus bertambah.

5.2.Karl Marx
Dalam pandangan Marx perkembangan kapitalis akan menciptakan
distribusi pendapatan yang semakin tidak merata. Maka dari itu, kelas
sosial yang dibagi oleh Marx untuk menciptakan kuantitas tenaga kerja
16

buruh meskipun dengan tingkat upah ditekan dibawah “subsistence


level”. Sehingga pada pandangan Marx ekonomi kapitalis kolaps dan
digantikan oleh aliran sosialis dan dengan itu, kondisi buruh mulai
membaik dan inequality serta kemiskinan dapat menurun.

6. Model Pembangunan Orientasi Pemenuhan Kebutuhan Dasar


Mazhab Klasik
6.1. Thomas Robert Malthus
Dalam pandangan Malthus, masalah penduduk mempunyai arti
dan relevansi terhadap perkembangan ekonomi. Menurutnya, secara
alamiah populasi manusia akan terus mengalami peningkatan lebih
cepat daripada suplai makanan. Produksi makanan perkapita entu saja
akan mengalami penurunan.
Malthus menggungkapkan teori ketidakmampuan untuk
berkonsumsi secara memadai (Theory of underconsumption) dimana ia
menyatakan bahwa kenyataan institusional dalam tata susunan
ekonomi masyarakat yang menjadi kendala besar bagi pemenuhan
kebutuhan. Terbatasnya lahan diakibatkan oleh segelintir tuan tanah
yang menguasainya, serta pengalihan lahan karena semakin banyaknya
pemukiman masyarakat.
6.2. Walt Withman Rostow
- Tahap perekonomian tradisional
dimana perekonomian pada tahap tradisional cenderung bersifat
subsistem. Pemanfaatan teknologi pada sistem produksi semacam ini
masih sangat terbatas. Dalam perekonomian semacam ini sektor
pertanian memegang peranan penting.
- Tahap prakondisi tinggal landas
dimana tahap kedua dari proses pertumbuhan Rostow ini pada
dasarnya merupakan proses transisi dari masyarakat agraris menuju
masyarakat industri. Sektorindustri mulai berkembang di samping
17

sektor pertanian yang masihmemegang peranan penting dalam


perekonomian.
- Tahap tinggal landas
merupakan tahap yang menentukan dalam keseluruhan proses
pembangunan bagi kehidupan masyarakat. Di eropa pada tahap ini
terjadi revolusi industri yang memperngaruhi pertumbuhan sebagai
berikut:
• Kenaikan laju investasi produktif antara 5-10 persen dari
pendapatan nasional.
• Perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur
penting dengan laju pertumbuhan tinggi.
• Hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial, dan institusional
yang menimbulkan hasrat ekspansi di sektor modern serta
dampak eksternalnya, akan memberikan daya dorong pada
pertumbuhan ekonomi.
- Tahap menuju kedewasaan
ditandai dengan penerapan secara efektif teknologi modern terhadap
sumber daya yang dimiliki. Tahapan ini merupakan tahapan jangka
panjang di mana produksi dilakukan secara swadaya. Tahapan ini juga
ditandai dengan munculnya beberapa sektor penting yang baru.
Padasaat negara berada pada tahap kedewasaan teknologi, terdapat
tigaperubahan penting yang terjadi, yaitu:
• tenaga kerja berubah dari tidak terdidik menjadi terdidik;
• perubahan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar berubah
menjadi manajer efisien yang halus dan sopan;
• masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan menginginkan
perubahanyang lebih jauh.
- Tahap konsumsi massa tinggi
ditandai dengan terjadinya migrasi besar-besaran dari masyarakat
pusat perkotaan kepinggiran kota, akibat pembangunan pusat kota
sebagai sentral bagi tempat bekerja. Penggunaan alat transportasi
18

pribadi maupun yang bersifat transportasi umum seperti halnya kereta


api merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan. Pada fase ini terjadi
perubahan orientasi dari pendekatanpenawaran (supply side) menuju
pendekatan permintaan (demand side) dalam sistem produksi yang
dianut.
BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan
Mazhab klasik muncul akhir abad 18 dan awal abad 19 yaitu pada
masa revolusi industri. Istilah klasik awal mula diperkenalkan oleh Karl
Marx untuk teori-teori dari para pendahulu seperti David Ricardo serta
James Mill. Pengertian klasik Karl Marx kemudian diperluas oleh John
Meynard Keynes, karena gagasan-gagasan yang disampaikan sebenarnya
telah dibahas sejak masa Yunani kuno yaitu tentang individualisme yang
tidak berbeda dengan faham hedonism.
Tokoh mazhab klasik antara lain: Adam Smith (1729 - 1790), Jeremy
Bentham (1748 -1832), Thomas Robert Malthus (1766 – 1834), Jean
Baptiste Say (1767 – 1832), Robert Owen (1771 – 1858), David Ricardo
(1772 – 1823), Antoine Augustin Cournot (1801 – 1877) dan John Stuart
Mill (1806 – 1873).
Gagasan-gagasan para pemikir mazhab Klasik menganut pandangan
yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Mereka
menempatkan fenomena ekonomi dalam suatu sistem ekonomi masyarakat
secara menyeluruh. Pengamatannya tentang perkembangan ekonomi
menjangkau jangka waktu yang cukup panjang. Kerangka pemikiran dan
pola pendekatan para pakar mazhab Klasik tentang fenomena ekonomi
dalam proses perkembangannya ditandai oleh sejumlah pangkal dalil yang
memang masih bersifat sederhana dimana faktor penentu dari prtumbuhan
terletak pada sumber daya alam.
2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu penulis dan
teman-teman selaku pembaca dalam mengembangkan pengetahuan
mengenai pembangunan ekonomi mazhab klasik guna mengembangkan
ilmu pengetahuan mengenai ilmu ekonomi secara makro. Penulis harap
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Chalid Pheni. 2010. Modul Teori Pertumbuhan. Bandung: Universitas


Terbuka.
Atmantini Dwi Hastarini. 2017. Kajan Teori Pemikiran Ekonomi Klasik dan
Relevansi pada Perekonomian Indonesia. Journal.
Eunike, E.B, dkk. 2015. Pengaruh Investasi Pemerintah dan Tenaga Kerja.
Volume 15 No. 04
Dr. Djarat Tri kartono, dkk. 2009. Konsep dan Teori Pembangunan. Bandung:
Universitas Terbuka.

20

Anda mungkin juga menyukai