Anda di halaman 1dari 11

BERITA ACARA

KELOMPOK 4
INDUSTRI JASA KEUANGAN (PERBANKAN)

Anggota:
Tika Setiawati 182165048
Bayu Tri Pamungkas 182165049
Siti Aisyah 182165050
Windi Widiasari 182165051
Sri Gina Zakiyah 182165052

Anggota Kelompok Penelaah:


Anggi Setiawan 182165094
Aninda Ayu Ramadina N 182165100
Agung Vega Andreas 182165104
Shelvina Ermw Fitriawati 182165105
Rohanna Iriani Harahap 182165111

Pertanyaan Kelompok 8
1. Shelvina Erma F (182165105)
Bagaimana startegi yang dilakukan sektor perbankan dalam menghadapi
perekonomian yang seperti sekarang akibat adanya wabah Covid-19?
Jawab:
Bayu Tri Pamungkas
Bahwa yang disampaikan adalah suatu komitmen koordinasi yang erat
sebagai langkah-langkah antisipatif agar dampak COVID-19 di Indonesia
segera dapat diatasi baik dari sisi aspek kemanusiaan, sektor ekonomi, dan
sektor keuangan.
BI menegaskan bahwa nilai tukar Rupiah saat ini sudah memadai dan
skenario outlook indikator utama ekonomi makro yang telah disusun adalah
bentuk antisipasi forward looking agar hal tersebut dapat dicegah melalui
upaya bersama dan BI akan terus menjaga stabilitas nilai rupiahSinergi
kebijakan moneter dan fiskal telah ditempuh dalam memitigasi dampak
COVID-19 dan mengurangi kepanikan pasar keuangan global. Dari sisi
kebijakan moneter, bahwa Bank sentral di dunia menurunkan suku bunga,
melakukan injeksi likuiditas dan langkah untuk mengurangi beban kepada
sektor ekonomi dan keuangan. Dari sisi kebijakan fiskal, berbagai langkah
ditempuh melalui stimulus fiskal antara lain : peningkatan anggaran kesehatan,
relaksasi pajak, dan bantuan sosial, dimana sekarang kebijakan BI sendiri
menghadapi dampak COVID-19, Menurunkan suku bunga kebijakan BI7DDR
pada Februari dan Maret masing-masing sebesar 25bps,Meningkatkan
intensitas triple intervention di pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN di
pasar sekunder,Menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Valas bank umum
konvenional dari semula 8% menjadi 4%, Memperpanjang tenor repo SBN
dan lelang tiap hari untuk memperkuat pelonggaran likuidtas rupiah dan
menambah frekuensi lelang FX Swap menjadi setiap hari untuk memastikan
kecukupan likuiditas,Memperluas jenis underlying transaksi DNDF sehingga
dapat mendorong lindung nilai atas kepemilikan Rupiah di
Indonesia,Menurunkan GWM Rupiah sebesar 50bps untuk bank yang
melakukan kegiatan ekspor-impor, pembiayaan kepada UMKM dan/atau
sektor prioritas lain,Melonggarkan ketentuan Rasio Intermediasi
Makroprudensial (RIM), Menyediakan uang higienis, menurunkan biaya
SKNBI, penetapan MDR QRIS 0% untuk merchant usaha mikro, dan
mendukung penyaluran dana nontunai program-program pemerintah seperti
Program Bantuan Sosial PKH dan BNPT, Program Kartu Prakerja, dan Kartu
Indonesia Pintar.
Sri Gina Zakkiyah
Dalam pelayanannya disetiap bank masih tetap melayani konsumen
atau nasabah dengan baik tapi ditambahkan dengan prosedur-prosedur khusus,
misalnya harus pake masker dan lain sebagainya. dan juga bank mengajurkan
transaksi memnggunakan online atau m-banking supaya tidak perlu keluar
rumahh dan mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19
Bertanya kembali
Shelvina Erma F (182165105)
Apa strategi tersebut telah diterapkan oleh ke4 bank BUMN tersebut? Apa
buktinya ?
Jawab:
Agung Gumelar Darmawansyah (182165013)
Strategi perbankan saat ini adalah 1. Bagaimana membantu
kemanusiaan ditengah pandemi dengan melakukan keringanan penangguhan
kredit dengan jangka paling lama 1 sampai 12 bulan.
Selain itu karena sekarang masyarakat sedang membutuhkan kredit terutama
KUR itu meningkat signifikan. Jadi 3. bank menurunkan suku bunga untuk
KUR. Selain itu 4.banyak bank di Indonesia menaikan bunga simpanan
terutama di deposito yang sekarang sudah berada di angka 6% (BTN) yang
awalnya hnaya 5%.
 Penangguhan kredit (langsung dilapangan)
BRI: 1, 3 dan 6 bulan.
BTN: 9 bulan
 Bunga KUR: kurang dari 1% sampai 2% (BRI)
 Bunga deposito
BRI: 5.0% (dari 4.4)
BTN: 6.0% (dari 5.0)
MANDIRI: 5.6% (Dari 4.8)
Tika Setiawati
Selain yang telah disebutkan tadi, untuk transaksi kegiatan Perbankan
juga dapat dilakuan melalui gawai, seperti melalui aplikasi mbanking, selain
itu pemberian kredit juga dapat melalui aplikasi seperti yang dimiliki oleh
bank BRI Yang memberikan kredit mikro dengan cara counter cyclical Yang
di salurkan melalui aplikasi digital BRISPOT. Segmen kredit mikro yang
terdiri dari KUR, Kupedes dan Briguna Mikro ini mengambil porsi sekitar 35
persen dari total aset kredit yang disalurkan BRI.

2. Agung Vega Andreas (182165104)


Mengapa para pelaku jasa keuangan lebih mengeluarkan outlet link yang ada
ditoko toko milik masyarakat dipelosok pelosok negri dibandingkan
mengeluarkan outlet atm yang jelas biaya adminya lebih murah dibanding
outlet link yang dimiliki sejumlah masyarakat?
Jawab:
Sri Gina Zakkiyah
Karena hal itu memudahkan buat masyarakat yg tidak punya ATM
jadi bisa transfer lewat outlet link yang ada ditoko-toko, da lebih mudah
dijangkau masyarakat supaya tidak perlu ka ATM, dan outlet link pun bisa
bebas pembayaran apa saja, termasuk transfer ke berbagai cabang bank,
pembayaran listrik, setor tunai dan cicilan pun bisa seperti atm yg biasanya.
Desvi Uri Novita Sari (182165047)
Dengan adanya outlet link membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat untuk menjadi agen. Dengan begitu bisa kenaikan penghasilan
masyarakat dan dgn adanya outlet link memudahkan masyarakat plosok2
negeri untuk bertransaksi yang Rata2 belum paham menggunakan ATM

3. Aninda Ayu Ramadina N (182165100)


Saya membaca dalam sebuah artikel terkait perlindungan konsumen, dimana
masih belum banyak industri keuangan yang peduli terhadap perlindungan
konsumen. Mengapa bisa terjadi hal tersebut dan berikan solusinya.
Jawab:
Siti Aisyah
Mengapa masih banyak industry bank yang kurang peduli pada
dikarenakan rendahnya kesadaran konsumen dan pelaku usaha terhadap
perlindungan konsumen juga dikarenakan rendahnya komitmen pemerintah
pusat dan daerah dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, khususnya
dalam hal perhatian dan keberpihakannya pada masyarakat. Diluar dari
kesadaran masyarakat kelemahan pada penegak hukumpun terjadi , baik
BPKN( badan perlindungan konsumen) maupun YLKI (yayasan lembaga
konsumen Indonesia), berpendapat ada empat faktor yang menyebabkan
kondisi perlindungan konsumen di Indonesia begitu memprihatinkan. Pertama,
masih adanya hubungan asimetris antara produsen dengan konsumen. Kedua,
konsumen secara umum tidak memiliki posisi tawar yang cukup terhadap
pelaku usaha. Ketiga, pemerintah secara umum cenderung berpihak kepada
pelaku usaha. Keempat, tidak adanya rasa kepedulian yang cukup dari
institusi penegak hukum yang ada, baik itu kejaksaan, pengadilan maupun
kepolisian.
Windi Widiasari
Terdapat lima prinsip penting perlindungan konsumen yang diatur
dalam POJKPKSJK. Lima prinsip ini mesti ditaati agar perlindungan
konsumen dapat berjalan dengan efektif. Lima prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
 Transparansi
 Perlakuan yang adil
 Keandalan
 Kerahasiaan dan keamanan data/informasi konsumen
 Penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara
sederhana, cepat, dan biaya terjangkau
Agar perlindungan konsumen dalam sektor keuangan dapat berjalan
dengan maksimal, maka lima prinsip diatas harus dipahami dan diaplikasikan
baik oleh PUJK maupun konsumen. Prinsip ini memberi petunjuk umum yang
kemudian dijabarkan secara eksplisit dalam pasal-pasal yang ada. Komitmen
OJK dalam memberikan perlindungan kepada konsumen diharapkan
konsisten. Berbagai inisiatif yang direncanakan dalam Masterplan Sektor Jasa
Keuangan 2015-2019 terkait dengan perlindungan konsumen mesti dijalankan
agar perlindungan konsumen dalam sektor jasa keuangan dapat berjalan
dengan baik.
Mita Noviantika (182165044)
Masih banyak industri keuangan yang kurang peduli dengan
perlindungan konsumen. Itu mungkin karena, sektor keuangan hanya
berlombalomba untuk mencari bagaimana membuat konsumen tertarik dan
mementingkan tingkat pangsa pasarnya saja,tidak terlalu melihat kondisi
konsumennya. Selebihnya pemegang sektor keuangan tidak peka terhadap
masalah yang dihadapi konsumen sehingga kurang adanya keadilan untuk
konsumen atau nasabah. Berhubungan juga dengan yg saya baca di ppt bank
yang meluncurkan inovasi produk digital dengan melakukan transaksi
online,nah menurut saya sebenarnya banyak sekali permasalahan atau
problem terutama disisi perlindungan konsumen meskipun disisi lain juga
adanya hal positif untuk memudahkan dan melancarkan konsumen.
Peristiwa ini harus menjadi perhatian bagi sektor keuangan,pemerintah
dan OJK. Serta industri jasa keuangan harus mampu menyelesaikan sendiri
pengaduan yang disamapaikan nasabah/konsumen, agar citra sektor keuangan
(bank) dianggap mampu melindungi konsumen. Dan juga kita sebagai
konsumen atau nasabah harus lebih terliti dan berhati-hati.
Agung Gumelar Darmawansyah (182165013)
Menurut saya ini terjadi karena perubahan sistem dari tradisional ke
sistem digital. Dimana tidak dibarengi dengan edukasi terhadap masyarakat.
Sebenarnya jika masyarakat sudah pandai membaca teknologi. Pelayanan
bank itu meningkat dengan segala kemudahannya untuk memberikan akses
seluas luas nya.
Jadi yang harus dilakukan adalah bagaimana setiap pelaku usaha
industri keuangan memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk bijak
dalam memilih kredit yang mengubtungkan dan mengamankan uang kita.
4. Rohanna Iriani Harahap (182165111)
Bagaimana cara bank dalam menentukan pangsa pasar yang tepat? dan
Strategi apa saja yang di lakukan bank BRI dalam menguasai pangsa pasar
selain dari suku bunga kredit yang rendah?
Jawab:
Siti Aisyah
Berikut beberapa strategi pemasaran yang dilakukan BRI dalam kaitannya
dengan microfinance:
a. Peningkatan kualitas kerja
Untuk meningkatkan kualitas kerja yang ada di BRI, manajemen harus
memberikan dukungan yang lebih.
Manajemen harus lebih ketat dalam hal perekutan karyawan yang
potensial, selain itu manajemen harus melakukan pelatihan dan pendidikan
serta memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Hal ini
akan memberikan peningkatan kerja yang lebih efektif bagi BRI. Kinerja
pegawai yang bagus akan berdampak positif pada nasabah bank tersebut.
b. Peninkatan kepuasan kepada nasabah
Kepuasan nasabah sangat penting, hal ini adalah salah satu bentuk
pemasaran yang efektif. Jika nasabah tidak puas dengan kinerja staff BRI,
maka mereka tidak akan mau lagi penggunakan produk dan juga bertransaksi
di bank tersebut.
Kepuasan nasabah bisa ditingkatkan dengan pelayanan yang baik dan juga
memberikan tingkat suku bunga yang rendah dibandingkan dengan
perusahaan perbankan lainnya.
c. Peningkatan terhadap penawaran
BRI melakukan peningkatan penawaran yang lebih baik dari perusahaan
perbankan lainnya agar bisa membina dan menjaga nasabahnya agar tidak
beralih pad aperusahaan perbankan lainnya.
Saat ini sudah banyak perusahaan perbankan yang memberikan
kemudahan dalam hal kredit terutama kredit mikro, hal ini tentu menjadi salah
satu ancman bagi BRI. Namun, strategi pemasaran yang dilakukan BRI adalah
menggandeng, membina dan mempertahakan nasabahnya untuk tetap
menggunakan produk yang ditawrkan oleh BRI.
d. Sistem penjualan melalui pola CPP
Untuk meningkatkan penjualan produk agar bisa mendapatkan lebih
banyak konsumen, BRI melakukan pola penjualan CPP. Pola CPP memang
cukup bank namun kadang mantri bank harus mendatangi langsung nasabah
dan mencari alamat nasabah yang bersangkutan. Sistem pejualan dengan pola
CPP ini sebenarnya cukup efektif, namun tidak jarang pelaksanaannya bisa
kurang efektif.
e. Produk yang terus ditingkatkan
Produk yang ditawarkan oleh BRI terus menerus ditingkatkan, hal ini
harus sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat membutuhkan
pelayanan yang terbaik untuk semua produk yang diberikan bank, hal ini
dilakukan BRI dengan membuat produk yang bisa diterima oleh masyarakat
dan memang dibutuhkan oleh mereka.
f. Hadiah
Bukan hanya menjalankan promosi saja, BRI pun juga tak segan-segan
memberikan hadiah kepada nasabahnya yang telah setia menggunakan produk
yang ditawarkan oleh BRI. Hadiah adalah salah satu promosi yang cukup
mudah dan memberikan hasil yang bagus untuk kedepannya.
Tambahan dari Ibu Roro:
Biasanya karakteristik nasabah di setiap bank dapat diidentifikasi.
Misal, nasabah BRI biasanya siapa? Nasabah BNI, Mandiri, kebanyakan siapa?
Bahkan bank lain selain BUMN pun bisa diidentifikasi. Karena terkadang,
segmen pasarnya berbeda. Misalkan untuk BCA, mayoritas pengguna layanan
BCA biasanya pengusaha besar atau karyawan perusahaan besar. Tapi ada
bank lain juga yg bahkan tidak semua masyarakat ketahui bahwa bank
tersebut ada dan menghimpun dana dari masyarakat. Misal, bank mayora..
berapa banyak masyarakat yg menjadi nasabah.
Pertanyaan dari Kelompok Lain
Desvi Uri Novita Sari (182165047)
Dalam persaingan harga perbankan dilihat dari suku bunga setiap bank, lalu
mengapa suku bunga kredit bank BRI terendah bukan bank yg lain ? Dan
apakah sekarang dengan suku bunga kredit yg rendah bank BRI sudah
mendapatkan pelanggan lebih banyak dibandingkan 3 bank tersebut ?
Jawab:
Tika Setiawati
Besar kecilnyaa tingkat Suku Bunga suatu bank ditentukan oleh hal-
hal dibawah ini:
 Kebutuhan Dana
 Target Laba
 Jamin,an Kualitas
 Kebijakan Pemerintah
 Jangka Waktu
 Reputasi Perusahaan
 Produk Kompetitif
 Hubungan Baik
 Kompetisi
 Jaminan Pihak Ketiga
Penjelasannya di link berikut:
https://guruakuntansi.co.id/suku-bunga/
Tinggi rendahnya tingkat suku bunga bank BRI telah ditentukan sesuai
dengan kebutuhan bank BRI dengan memperhatikan faktor" tersebut. Dengan
bunga yg rendah ini akan menarik minat nasabah untuk melakuakan kredit.
Seperti kredit KPR yang ditawarkan oleh bank BRI. Kelebihan KPR
BRI adalah memiliki masa tenor panjang hingga 20 tahun. Hal ini tentu
menjadi pilihan yang menarik bagi nasabah agar bisa lebih fleksibel untuk
mengatur cicilan per bulan. Bukan hanya itu, KPR BRI juga menerapkan
biaya kredit yang ringan sehingga tidak membebani konsumen.
Agung Gumelar Darmawansyah (182165013)
Pembentukan bunga dari sisi bank:
Siti Aisyah
Jawaban dari pertanyaan Desvi tentang apakah pelanggan BRI lebih banyak
dari tiga bank BUMN lainnya. Dapat dilihat dari hasil analisis materi
kelompok 4 sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai