Anda di halaman 1dari 24

Tugas Kelompok 1. Dosen Pengampu.

Perkembangan Teori Ekonomi Indah Wati, S.Pd., M. Pd. E

Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Klasik

DISUSUN OLEH

Sri Gustiani (12210620232)

Meira Enjelika Sasadila (12210621303)

Dwie Vania Hutagalung (12210621185)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Klasik ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Perkembangan Teori Ekonomi. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Klasik bagi para
pembaca dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Indah Wati, S.Pd., M. Pd. E
selaku dosen mata kuliah Perkembangan Teori Ekonomi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, tugas yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 1 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian dan Ruang Lingkup............................................................3


B. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Masa Yunani Kuno.....................2
C. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Kaum Skolastik...........................6
D. Pemikiran Ekonomi Merkantilisme......................................................6
E. Neraca Perdagangan.............................................................................10
F. Kuantitas Uang.....................................................................................11
G. Proteksi Industri....................................................................................11
H. Pemikiran Ekonomi Fisiokrat...............................................................12
I. Tabel Ekonomi Pajak Tunggal.............................................................16

BAB III PENUTUP.........................................................................................19

A. Kesimpulan...........................................................................................19
B. Saran.....................................................................................................20

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.......................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa perekonomian tidak akan
pernah lepas dari sisi kehidupan. Jika disamakan dengan keduanya, maka
merupakan pasangan mata uang yang tidak dapat dipisahkan. apalagi untuk
kehidupan sekarang ini, di zaman di mana ada kehidupan disitu ada kegiatan
ekonomi. Ekonomi adalah suatu kegiatan yang dimulai dengan memikirkan
bagaimana memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia yang tidak terbatas,
dengan melakukan berbagai cara dan upaya agar hal-hal tersebut dapat terpenuhi.
Pemikiran ini dimulai berabad-abad yang lalu ketika manusia mulai
menghasilkan ide atau pemikiran dengan cara yang lebih objektif, efisiensi dan
inovasi untuk mencapai tujuan kelangsungan hidup manusia. Sejarah ini menjadi
cikal bakal lahirnya pemikiran ekonomi pada masa sesudah dan sampai sekarang,
sehingga keberadaannya tidak akan pernah lepas dari pemikiran ekonomi yang
ada sekarang dan yang akan datang.
Pra Klasik, merupakan masa awal munculnya pemikiran ekonomi,
meskipun masih sederhana namun keberadaannya sebagai sejarah menjadi
pedoman, pembelajaran, atau inspirasi pemikiran ekonomi pada masa itu. Tapi
apa yang ada dibalik pemikiran ekonomi pada periode pra klasik ini? Siapakah
orang atau tokoh yang ada pada saat itu? Dan apa sebenarnya pemikiran di
dalamnya? Dalam pembahasan makalah ini akan dijelaskan permasalahan di atas
dan beberapa hal lain yang masih berkaitan dengan sejarah pemikiran ekonomi
pada masa Pra Klasik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil beberapa
rumusan masalah diantaranya sebagai berikut.

1
1. Apa yang dimaksud dengan sejarah pemikiran ekonomi Pra Klasik dan ruang
lingkupnya?
2. Bagaimana perkembangan pemikiran masa Yunani Kuno?
3. Bagaimana perkembangan ekonomi Kaum Skolastik?
4. Bagaimana pemikiran ekonomi Merkantilis?
5. Apa itu neraca perdagangan?
6. Apa yang dimaksud dengan kuantitas uang?
7. Apa itu proteksi industri?
8. Bagaimana pemikiran ekonomi Fisiokrat?
9. Bagaimana tabel ekonomi pajak tunggal?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis memiliki beberapa tujuan
penulisan diantaranya sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan sejarah pemikiran ekonomi Pra Klasik dan ruang
lingkupnya.
2. Untuk menjelaskan perkembangan pemikiran masa Yunani Kuno.
3. Untuk menjelaskan perkembangan pemikiran ekonomi Kaum Skolastik.
4. Untuk menjelaskan pemikiran ekonomi Merkantilis.
5. Untuk menjelaskan apa itu neraca perdagangan.
6. Untuk menjelaskan kuantitas uang.
7. Untuk menjelaskan proteksi industri.
8. Untuk menjelaskan pemikiran ekonomi Fisiokrat.
9. Untuk menjelaskan tabel ekonomi pajak tunggal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran Ekonomi Pra Klasik dan Ruang Lingkupnya


Beberapa pandangan yang masih diyakini kebenarannya adalah bahwa
kemunculan dan berkembangnya pemikiran ekonomi modern berpengaruh
terhadap munculnya industri komersial dan ekonomi pasar atau kapitalisme.
Sistem ekonomi inilah yang pertama muncul di Eropa barat pada abad ke 18,
dimana ilmu ekonomi mencoba untuk menggambarkan, menafsirkan, dan
menjelaskan, serta membentuk pemikiran ekonomi positif dan ekonomi normatif,
yaitu dalam rangka menyusun usaha objektif dalam pengambilan keputusan.
Sebelum ekonomi modern berkembang yang ditandai dengan munculnya masa
klasik, para tokoh-tokoh ekonomi lebih umum mengatakan masa tersebut adalah
masa Pra Klasik, dimana konsep ekonomi saat itu belum dimaknai seperti konsep
ekonomi modern. secara mendasar para ahli berspekulasi bahwa pada saat itu
mereka sudah memikirkan tentang perdagangan (tukar menukar), nilai, uang,
produksi, dan sebagainya. Hal tersebut berdasarkan dokumen-dokumen yang
berasal dari peradaban kuno, seperti Sumeria, Babilonia, Asyur, Mesir, dan
Persia. Dokumen dokumen yang ditemukan tersebut belum mengandung unsur-
unsur teoritis atau ekonomi empiris seperti saat ini, namun terdapat unsur-unsur
penting yang berpusat pada pengendalian kegiatan ekonomi seperti masalah
distribusi pendapatan dan pajak. Pemikiran ekonomi awal atau pada masa Pra
Klasik memiliki dua karakteristik:
1. Bersifat mythopoeic, yaitu pemikiran yang melibatkan dewa, atau
anthropomorphic yaitu pemikiran ekonomi yang masih melibatkan roh.
2. Bersifat keagamaan, yang lebih mengutamakan aturan-aturan moral dalam
aktivitas ekonomi.1

1
Ubaid Al Faruq, Edy Mulyanto, Sejarah Teori-Teori Ekonomi, (Banten: UNPAM PRESS,
2017), hlm. 23.

3
Sebelum masa ekonomi modern atau disebut masa Pra Klasik, terdapat
beberapa tahap perkembangan ekonomi seperti zaman Yunani Kuno, Skolastik,
Merkantilisme, dan Fisiokrat. Beberapa tokoh-tokoh pada masa Pra Klasik yang
memiliki karya-karya fenomenal dan berdampak besar terhadap perkembangan
ilmu ekonomi saat ini adalah Plato (427 SM – 347 SM), Aristoteles (384 SM –
322 SM), Xenophon (440 SM – 355 SM), Thomas Aquinas (1255 – 1274) dan
lain-lain.
B. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Masa Yunani Kuno
Konsep-konsep ekonomi dari masa Yunani kuno ditemukan terutama
dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan
moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 SM,
masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang
cara-cara berekonomi.
Beberapa konsep ekonomi di zaman Yunani Kuno yang berkembang pada
saat itu adalah sebagai berikut:
1. Pertanian merupakan dasar perekonomian.
2. Pentingnya aktivitas ekonomi dilakukan dengan arif dan bijaksana.
3. Tata dan perilaku ekonomi berkaitan erat dengan satuan sosial di mana
kegiatan tersebut berlangsung.
4. Produksi dan barter dibenarkan hanya jika bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
5. Distribusi dan barter barang dan jasa hendaknya diatur secara adil dengan
pengaturan struktur masyarakatnya sehingga setiap warga masyarakat
memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan.
6. Konsep ekonominya berdasarkan ajaran kitab suci, bahwa cinta dan uang
adalah akar dari segala kejahatan.2
Tokoh-tokoh ekonomi pada zaman Yunani Kuno antara lain:
1. Plato (427 SM – 347 SM)
2
Ibid. h. 24.

4
Gagasan Plato tentang ekonomi yakni kemajuan tergantung pada
pembagian kerja (division of labor) yang timbul secara alamiah dalam
masyarakat. Ada 3 jenis pekerjaan manusia yg berbeda-beda yaitu:
a. Pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa.
b. Tentara.
c. Para pekerja, petani, pedagang.

Menurut Plato, kaum pekerja yg bekerja untuk mengumpulkan harta,


penguasa dan tentara tidak bekerja demi harta dan tidak diperkenankan
memiliki harta benda. Tetapi betul-betul mengabdikan diri pada negara.
Plato khawatir perekonomian dan politik dikuasai oleh kaum bangsawan
(kaum aristokrat). Mereka menguasai dan mengeksploitasi para budak (kaum
proletar) yang jumlahnya banyak.

Teori Plato yang masih relevan sekarang adalah fungsi uang dalam
bukunya “Politika” , sebagai alat tukar, sebagai alat pengukur nilai, sebagai
alat menimbun kekayaan.

2. Aristoteles (384 SM – 322 SM)


Aristoteles adalah murid Plato, beberapa buku karya Aristoteles yang
terkenal adalah “Politics” dan “Nicomachean Ethics”, Aristoteles
berpendapat bahwa ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang
pembahasannya harus dipisah dengan bidang lain.”3 Kontribusi Aristoteles
dalam ilmu ekonomi pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of
commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut.
Aristoteles membedakan kegunaan (use) dan keuntungan (gain).
Membedakan oeconomia dan chrematistic. Chrematistic ialah berdagang
adalah aktivitas ekonomi yang tidak didorong oleh motif faedah (use),

3
Ubaid Al Faruq, Edy Mulyanto, Op. Cit. h. 27.

5
melainkan laba (gain). Aristoteles setuju dengan oeconomia, tetapi tidak
setuju dengan chrematistic.
3. Xenophon (440 SM – 355 SM)
Xenophon menemukan istilah oikos yang berarti rumah tangga dan nomos
berarti peraturan. Selain itu Xenophone punya naluri kepariwisataan.
Menganjurkan masyarakat melayani para pengunjung yang datang
berdarmawisata dilayani sebaik-baiknya hal ini akan membawa kemakmuran
bagi masyarakat daerah yang dikunjungi.4
C. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Kaum Skolastik
Nama Skolastik sebenarnya merupakan nama untuk para filsafat pada
abad pertengahan (tahun 500-1500). Pemikiran kaum Skolastik mendapat
pengaruh kuat dari ajaran agama, di mana perilaku ekonomi sangat dipengaruhi
oleh ajaran gereja. Adapun ciri utama pemikiran kaum Skolastik berhubungan
dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Tokoh
utama kaum skolastik adalah sebagai berikut:
1. Albertus Magnus (1206 -1280)
Albertus Magnus adalah seorang Filsuf Religius dari Jerman.
Pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas (just price) yaitu harga
yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan barang tersebut.
2. Thomas Aquinas (1225 – 1274)
Thomas Aquinas adalah seorang Teolog dan Filsuf Italia. Bukunya
Summa Theologica, menjelaskan memungut bunga dari uang yang
dipinjamkan adalah tidak adil sebab ini sama artinya dengan menjual sesuatu
yang tidak ada.5
D. Pemikiran Ekonomi Merkantilisme
4
Nugie Oktavian, Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Klasik, h. 6-8
https://www.academia.edu/9659194/Sejarah_Pemikiran_Ekonomi_Pra_Klasik diakses pada tanggal 3
Oktober 2022.
5
Ibid. h. 11-12.

6
Merkantilisme adalah “suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa
kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal
yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume
perdagangan global teramat sangat penting”. Aset ekonomi atau modal negara
dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga,
terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal
ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah
(sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu
positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus
mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya,
dengan mendorong ekspor (dengan banyak insentif) dan mengurangi impor
(biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang
bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem
ekonomi merkantilisme. Istilah “Merkantilisme” itu sendiri berasal dari kata
Merchant yang berarti “Pedagang”. Menurut paham merkantilisme setiap negara
yang berkeinginan maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain dan
bagi penganut merkantilisme sumber kekayaan negara adalah dari perdagangan
luar negeri. Selanjutnya Uang adalah sebagai hasil surplus perdagangan yang
menjadi sumber kekuasaan.6
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa
pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran
bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya,
intervensi suatu negara dalam mengaturperekonomiannya yang akhirnya pada
zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. 7 Kebutuhan akan pasar yang
diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak
peperangan di kalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya

6
Ubaid Al Faruq, Edy Mulyanto, Op. Cit. h. 35.
7
Nurul Ilmi Al Fauziah, Konsep Ekonomi Merkantilisme, 2021, h. 1
https://osf.io/ap7gt/download diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.

7
dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-
18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam
Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru
diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di
dunia. Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan campur tangan
pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik kolonial, ditujukan
dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan pemikiran-
pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis disebabkan adanya pembagian
kerja yang timbul di dalam masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan
pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan
internasional.8
Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu kebijakan yang
sangat melindungi industri, dalam negeri, tetapi menganjurkan persaingan,
sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan
perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang mendorong keluarga
dengan banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri dengan tingkat upah yang
rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan
tingkat upah yang rendah mendorong ekspor. Inti pemikiran merkantilis ini
adalah:
1. Emas dan perak khususnya merupakan bentuk kekayaan yang paling banyak
disukai, oleh karena itu mereka melarang ekspor logam mulia.
2. Negara harus mendorong ekspor dan memupuk kekayaan dengan merugikan
negara lainnya (tetangga).
3. Dalam kebijaksanaan ekspor-impor, berkeyakinan bahwa perkembangan
harus dapat diraih dan dikelola dengan jalan meraih surplus sebesar-besarnya
dari penerimaan ekspor barang yang melebihi belanja untuk impor barang.

8
Ubaid Al Faruq, Edy Mulyanto, Op. Cit. h. 36.

8
4. Kolonisasi dan monopolisasi perdagangan harus benar-benar dapat
dilaksanakan secara ketat untuk memelihara keabadian kaum koloni tunduk
dan tergantung kepada negara induk.
5. Penentangan atas bea, pajak, dan restriksi intern terhadap mobilitas barang.
6. Harus dibangun pemerintah pusat yang kuat, guna menjamin kebijaksanaan
merkantilisme tersebut.
7. Pentingnya pertumbuhan penduduk yang tinggi namun disertai dengan
sumberdaya manusia yang tinggi pula untuk memenuhi kepentingan
pemasokan kepentingan militer serta pengelolaan merkentilisme yang kuat
pula.9

Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini berhubungan dengan


tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga rencana perdagangan yang
menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha meningkatkan peranannya dalam
perdagangan internasional dan perluasan-perluasan kolonialisme.

Kebijakan yang muncul pada masa merkantilisme adalah mengabaikan


sektor pertanian yang mengakibatkan timbulnya berbagai kritik. Pokok dari
pemikiran konsep merkantilisme adalah neraca perdagangan, mekanisme arus
logam mulia, teori kuantitas uang dan proteksi terhadapnya. Dari ketiga pokok
pemikiran paham ekonomi tersebut menjadi terpusat pada doktrin merkantilisme,
yakni hasil neraca perdagangan yang harus menguntungkan. Berdasarkan satu
doktrin paham merkantilisme tersebut, maka hasil devisa sebuah negara akan
ditentukan dari beberapa hal berikut ini:

1. Ekspor barang.
2. Ekspor jasa.
3. Ekspor logam mulia.

9
Ibid. h. 36-37.

9
4. Impor modal yang tidak hanya berupa investasi dari luar negeri, namun juga
bentuk keuntungan dari investasi di luar negeri dan bentuk pinjaman-
pinjaman lainnya.10

Pelopor teori Merkantilisme antara lain:

1. Jean Bodin (1530-1596) seorang ilmuwan berbangsa prancis yang dapat


dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori
tentang uang dan harga.
2. Thomas Mun (1571-1641) seorang saudagar kaya raya yang berasal dari
Inggris. Banyak menulis masalah perdagangan luar negeri.
3. Jean Baptis Colbert (1691-1683) tujuan kebijakan yang dibuat lebih
diarahkan pada kekuasaan dan kejayaan negara dari pada untuk
menungkatkan kekayaanorang perorang.
4. Sir Williarn Petty (1623-1687) menganggap penting arti bekerja (labor) jauh
lebih penting dari sumber daya tanah.
5. David Hume (1711-1776) sahabat Adam Smith, sering berdiskusi megenai
perdagangan-perdagannya terhadap ekonomi, bukunya adalah of Balance of
Trade, yang membicarakan tentang harga-harga yang sebagian dipengaruhi
oleh jumlah uang.11
E. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara
nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode waktu tertentu, diukur
menggunakan mata uang yang berlaku. Ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai
impor disebut sebagai surplus perdagangan. Ketika nilai impor lebih besar dari
nilai ekspor, maka disebut defisit perdagangan.Neraca pedagangan sering kali
dibagi berdasarkan sektor barang dan sektor jasa.12
10
https://www.gramedia.com/literasi/merkantilisme/ diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.
11
Nurul Ilmi Al Fauziah, Op. Cit, h. 3 https://osf.io/ap7gt/download diakses pada tanggal 3
Oktober 2022.
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_perdagangan diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.

10
F. Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang adalah teori yang berada didalam ekonomi yang
menyebutkan hubungan antara uang yang beredar dengan tingkat inflasi.
Pencetus dari teori kuantitas uang adalah Irving Fisher yang merupakan ahli
ekonomi dari Amerika. Biasanya teori kuantitas uang digunakan saat proses
pemindahaan moneter jalur uang. Irving Fisher merumuskan teori kuantitas
dengan persamaan sebagai berikut:

MxV=PxT

Dengan rincian:

M = Jumlah uang yang beredar

V = Perputaran Uang

P = Tingkat harga rata-rata

T = Volume transaksi dalam perekonomian

P = Tingkat harga rata-rata13

G. Proteksi Industri
Politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri
dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan
barang-barang impor. Tujuan kebijakan proteksi adalah:
1. Memaksimalkan produksi dalam negeri.
2. Memperluas lapangan kerja.
3. Memelihara tradisi nasional.
4. Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri
pada satu komoditi andalan.

13
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori_kuantitas_uang diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.

11
5. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika
bergantung pada negara lain.14
H. Pemikiran Ekonomi Fisiokrat
Mazhab Fisiokrat, muncul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya
zaman merkantilis yang diawali tahun 1756. Perbedaan dengan kaum merkantilis
adalah ketika kaum merkantilisme menganggap sumber kekayaan suatu negara
adalah perdagangan luar negeri, namun kaum fisiokrat menganggap bahwa
sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Ini yang
menyebabkan aliran ini dinamai aliran physiocratism. Isitah “Physiocrats”
berasal dari bahasa Yunani, dari kata “physia” berarti alam, dan “cratain” atau
“cratos” berarti kekuasaan. Secara harfiah berarti “supremasi alam”, yang
artinya percaya bahwa sumber daya alam adalah sumber dari kekayaan. Kaum
Fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan tuhan penuh keselarasan dan
keharmonisan. Kaum physiocrats percaya bahwa sistem perekonomian juga
mirip dengan alam yang penuh harmonis tersebut. Dengan demikian setiap
tindakan manusia dalm memenuhi kebutuhan masing-masing juga akan selaras
dengan kemakmuran masyarakat banyak. Beri manusia kebebasan dan biarkan
mereka melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing. Ada tiga hal yang
membuat kaum Fisiokrat terkenal yaitu:15
1. Pengikut aliran Fisiokrat menganggap bahwa teori yang mereka bangun
adalah teori yang bersifat objektif ilmiah dan berhasil menyusun suatu
pandangan tentang tata ekonomi yang menyeluruh dan lengkap.
2. Aliran ini mencetuskan istilah “laissez faire” yang sampai saat ini masih
menjadi bahan kajian menarik dan memberi corak bagi para ekonom klasik
berikutnya.

14
Tommy Kuncara, Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan Internasional, h. 10
https://present5.com/kebijakan-ekonomi-dan-perdagangan-internasional-tommy-kuncara/ diakses
pada tanggal 3 Oktober 2022.
15
Ubaid Al Faruq, Edy Mulyanto, Op. Cit. h 52.

12
3. Kajian yang mereka cetuskan menjadi dasar analisis makro yang mencoba
menjawab darimana datangnya pendapatan nasional dan bagaimana
pendapatan itu dibagikan di antara anggota masyarakat.

Mazhab Fisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi


Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada mazhab ini adalah Francois
Quesnay (1654- 1774), seorang dokter ilmu bedah Prancis yang pernah menjadi
dokter pribadi 15 Raja Louis XV, juga dokter kepercayaan selir raja, Madame de
Pompadour. Buku Quesney yang berjudul “Tableau Economique” adalah usaha
pertama pembuatan model matematika terhadap seluruh aspek ekonomi dan
menunjukkan bagaimana sesungguhnya hubungan antar bagian ekonomi
tersebut. Dalam bukunya tersebut Quesney memulai dengan asumsi bahwa
ekonomi dapat digambarkan kedalam tiga kelas atau sektor yang berbeda, yaitu:

1. Sektor pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah, dan hasil-hasil


pertanian lainnya.
2. Sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang seperti pakaian dan
bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan pekerja pabrik.
Sektor manufaktur termasuk juga sektor jasa karena jasa bertanggung jawab
untuk memfasilitasi perdagangan domestik dan internasional.
3. Kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi apa-apa tetapi
mereka memiliki klaim atas surplus output yang dihasilkan dalam pertanian.
Biaya sewa ini merepresentasikan pembayaran surplus kepada pemilik tanah
dan pandangan ini dikenal dengan teori sewa physiocrats.16

Berbeda dengan kaum merkantilis yang sangat mengagung-agungkan


aktivitas perdagangan luar negeri, kaum fisiokrat justru menyebut kegiatan
perdagangan bersifat steril, sedang aktivitas yang betul-betul produktif menurut
mereka adalah kegiatan yang banyak memanfaatkan kekayaan alam seperti

16
Firda Wardatul Jannah, dkk. Pemikiran Ekonomi Kaum Fisiokrat. (2016). h. 3-4.

13
pertanian dan pertambangan. Kaum fisiokratis membagi masyarakat dalam empat
golongan yang tertuang pada Tableau Economique, yaitu:

1. Kelas masyarakat produktif (classe productive).


2. Kelas tuan tanah (classe des froprietaires).
3. Kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin
(classe sterile atau classe stipendile).
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari
tenaganya (industriawan dan classe passieve).17

Kelas produktif (la classe productive) terdiri dari petani, peladang, dan
mereka yang banyak bergerak pada bidang pertambangan. Bagi kaum fisiokrat
mereka inilah yang sesungguhnya pahlawan kemakmuran, bukan kaum saudagar
yang justru dikategorikan ke dalam kelas steril yang tidak produktif. Walau para
petani sangat berjasa, pada era merkantilisme justru mereka digencet. Mereka
diharuskan membayar pajak yang tinggi dan dikenai pungutanpungutan liar.
Quesnay melihat hal ini sebagai bahaya laten. Kaum petani yang tidak puas pasti
akan melawan kaum saudagar yang lebih banyak diuntungkan. Bagi Quesnay,
hukum ekonomi yang berkesesuaian dengan hukum alam ini menjadikan alam,
dalam hal ini tanah, sebagai satu satunya sumber kemakmuran rakyat. Temasuk
pula di dalamnya kegiatan pertanian, peternakan dan pertambangan. Kelas tuan
tanah dianggapnya sebagai pengisap belaka sebab memperoleh hasil tidak
melalui kerja. Kegiatan industri hanya mengubah bentuk atau sifat barang.
Kegiatan perdagangan pun dianggap tidak produktif. Hal ini karena ia melihat
para pedagang hanya memindahkan barang dari satu tempat ketempat lain.
Karena kaum petani yang paling produktif dari ke empat golongan tersebut,
Quesnay menganjurkan agar kebijaksanan kebijaksanaan yang diambil oleh
pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf kehidupan para
petani. Bukan sebaliknya, memberi hak-hak khusus pada pemilik tanah dan para
17
Ubaid Al Faruq, Edy Mulyanto, Op. Cit. h 53-54.

14
saudagar seperti yang selama ini dinikmati di bawah pemerintahan yang
mengagungkan merkantilisme.

Dengan dasar pandangan di atas, kaum merkantilis yang menganggap


bahwa sumber utama kemakmuran Negara adalah dari surplus yang diperoleh
dari perdagangan luar negeri, dianggap sebagai pandangan yang keliru oleh kaum
fisiokrat. Kaum fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan
berbagai regulasi perdagangan ketika yang seharusnya dibebaskan dari control.
Kaum merkantilis dituduh telah membuat barang barang menjadi lebih mahal
dengan menetapkan pajak yang tinggi Dibandingkan dengan dengan pemikiran
pemikiran ekonomi yang sudah disebutkan terdahulu, pemikiran Quesnay lebih
maju. Pola dan garis pemikiran yang dikemukakan olehnya sudah tersusun dalam
suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai gejala gejala, peristiwa peristiwa
dan masalah msalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Apa yang
diprediksikan Quesnay ternyata menjadi kenyataan dengan meletusnya revolusi
Perancis pada akhir abad 18. Untuk memperbaiki keadaan, kaum fisiokrat
meminta agar aktivitas ekonomi tidak perlu diatur oleh pemerintah. Mereka juga
meminta agar monopoli dan kemudahan-kemudahan pada sekelompok orang
dihapuskan, dan sekat-sekat perdagangan dibuka. Pandangan inilah yang
kemudian diadopsi oleh Adam Smith, yang dikenal sebagai penggagas
perdagangan bebas berdasarkan prinsip “laissez faire, laissez passer”. Pemikiran
ekonomi kaum Fisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu ekonomi
selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi yaitu tentang teori nilai dan
harga yang terbagi menjadi tiga yaitu:18

1. Harga dasar barang-barang.


2. Harga penjualan.
3. Harga yang harus dibayar konsumen.

18
Ibid. h. 54.

15
Teori uang yang dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is
veil) dan perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi. Sumbangan
pemikiran ahli Fisiokrat lain yaitu Jacques Turgot mempunyai dua sumbangan
utama terhadap pemikiran ekonomi yakni teori uang sebagai tabir, dan teori
fruktifikasi. Teori uang sebagai tabir yang mempersulit pengamatan fenomena
ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan gagasan ke arah
menemukan dasar satuan perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan atas transaksi
barter dengan nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena jumlahnya. Kaum
fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam yang
penuh harmoni. Dengan demikian, setiap tindakan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya masing masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat
banyak. Beri manusia kebebasan, dan biarkan mereka melakukan yang terbaik
bagi dirinya masing masing. Pemerintah tidak perlu campur tangan dan alam
akan mengatur semua pihak akan senang dan bahagia. Inilah yang menjadi cikal
bakal doktrin “laissez faire-laissez passer” yang artinya: “biarkan semua terjadi,
biarkan semua berlalu”, kemudian dikembangkan oleh Adam Smith dalam
konsep perekonomian bebas. Tanpa adanya intervensi atau campur tangan dari
pemerintah, maka semua tindakan manusia akan berjalan secara harmonis,
otomatis dan bersifat self regulating.19

I. Tabel Ekonomi Pajak Tunggal


Dalam bukunya Tableau Economique, Quesnay menggambarkan sistem
perekonomian suatu negara seperti layaknya kehidupan biologis tubuh manusia.
Antara satu bagian dalam tubuh dengan bagian lain membentuk suatu kesatuan
yang harmonis. Begitu juga proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat
dalam hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain membentuk suatu
keseluruhan dengan hukum-hukum tersendiri. Seperti yang telah dipaparkan di
atas, Quesnay membagi masyarakat ke dalam empat golongan. Bagi Quesnay,

19
Ibid. h. 55.

16
hukum ekonomi yang bersesuaian dengan hukum alam ini menjadikan alam
(tanah) sebagai satu-satunya sumber kemakmuran masyarakat. Termasuk pula di
dalamnya kegiatan pertanian, peternakan, dan pertambangan. Kelas tuan tanah
dianggap sebagai pengisap belaka, sebab memperoleh hasil tidak melalui kerja.
Kegiatan industri dan perdagangan dinilai tidak produktif karena kegiatan
industri hanya mengubah bentuk atau sifat barang. Kegiatan perdagangan pun
dianggap tidak produktif karena para pedagang hanya memindahkan barang dari
suatu tempat ke tempat lain.20

20
Firda Wardatul Jannah, dkk. Op. Cit. h. 4.

17
18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemikiran
ekonomi telah ada sejak zaman peradaban manusia. Khususnya pada zaman pra
klasik pemikiran ekonomi muncul di Eropa Barat pada abad ke-18 bahwasannya
pemikiran ilmu ekonomi berusaha untuk menggambarkan, memperkirakan, serta
mendeskripsikan pemikiran ekonomi. Pada zaman pra klasik terdapat beberapa
tahap perkembangan teori ekonomi, namun pada makalah ini hanya disajikan dua
tahap yakni pemikiran ekonomi merkantilisme serta pemikiran ekonomi fisiokrat.
Kemudian pada era merkantilisme, tidak hanya perdagangan dan ekonomi
yang berkembang pesat, tetapi kemajuan sastra juga berkembang dengan
munculnya masalah-masalah ekonomi yang berkaitan dengan aktivitas para
pedagang. Adapun kali ini, ada beberapa sumbangan pemikiran yang akan
menjadi acuan bagi para ekonom selanjutnya, antara lain teori nilai tenaga kerja
yang dikemukakan oleh Sir William Petty, kemudian ada teori perdagangan luar
negeri yang dikemukakan oleh Thomas Mun, dan juga teori uang dan harga oleh
Jean Boudin.
Periode terbaru pemikiran ekonomi praklasik adalah periode Fisiokrat.
Tidak seperti merkantilis yang menganggap sumber kekayaan negara adalah
perdagangan luar negeri, fisiokratis percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan
penuh harmoni dan harmoni. Saat ini ada dua tokoh yang berjasa dalam
perekonomian yaitu Francis Quesney, ia menggambarkan aliran ekonomi
memiliki analogi dengan aliran darah. . Quesnay juga membedakan input
menjadi 3 (tanah, tenaga kerja dan modal). Kemudian Jacques Turgot,
pemikirannya memproklamirkan teori pembentukan modal dan teori hukum hasil
yang semakin berkurang.

19
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis menyarankan kepada pemerintah agar
memberikan sumber bacaan yang lebih banyak lagi terutama kepada para
mahasiswa. Sebab materi pemikiran ekonomi klasik ini amat sangat menarik
untuk dikaji guna menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca agar
mengetahui bagaimana perkembangan ekonomi sampai saat sekarang.

20
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Faruq, U. Al, dan Mulyanto, E. (2017). Sejarah Teori-teori Ekonomi. Banten:


UNPAM PRESS.

Fauziah, N. I. A. (2021) Konsep Ekonomi Merkantilisme.


https://osf.io/ap7gt/download diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori_kuantitas_uang diakses pada tanggal 3 Oktober


2022.

https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_perdagangan diakses pada tanggal 3 Oktober


2022.

https://www.gramedia.com/literasi/merkantilisme/ diakses pada tanggal 3 Oktober


2022.

Jannah, F.W. dkk. (2016). Pemikiran Ekonomi Kaum Fisiokrat.

Kuncara, T. Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan Internasional.


https://present5.com/kebijakan-ekonomi-dan-perdagangan-internasional-
tommy-kuncara/ diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.
Oktavian, O. (2014). Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Klasik,
https://www.academia.edu/9659194/Sejarah_Pemikiran_Ekonomi_Pra_Klasik
diakses pada tanggal 3 Oktober 2022.

21

Anda mungkin juga menyukai