Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEORI-TEORI PEMBANGUNAN

(EKONOMI PEMBANGUNAN)
Dosen Pengampuh : Agustinus Fangohoy,SE.,M.Si

Dibuat oleh :

FACHRUL IRAWAN : 201761201179


MITA.M.S.SOEBANDI : 201761201093
WAHYU.F.JAYANTO : 201761201173

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang Teori-teori
pembangunan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................................................... 1
C. Manfaat ............................................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
1. Teori pertumbuhan ekonomi linier ............................................................................................... 2
a. Teori Adam Smith : teori pertumbuhan ................................................................................... 2
b. Teori karl marx : teori pembangunan ...................................................................................... 2
c. Teori rostow : tahap tahap pertumbuhan ................................................................................ 3
2. Teori perubahan struktual ............................................................................................................. 4
a. Teori pembangunan Arthur lewis : dualism ekonomi ................................................................... 4
b. Hollis chenery : teori pola pembangunan...................................................................................... 5
3. Ketergantungan internasional ....................................................................................................... 5
BAB III ......................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................ 8
KESIMPULAN.............................................................................................................................................9

SARAN......................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
suatu teori pada dasarnya adalah merupakan penyederhanaan dari
situasi yang sebenarnya. Dalam hubungan pengertian yang demikian,teori
ekonomi pembangunan adalah penjelasan mengenai variabel-variabel apa
yang menentukan kenaikan output perkapita suatu masyarakat atau bangsa
dalam jangka panjang dan bagaimana variabel-variabel tersebut
berinteraksi satu dengan yang lain sehingga terajdi proses pembangunan.
Jadi teori ekonomi pembangunan tidak lain dari suatu pengungkapan
secara logis dan sistematis bagaimana proses pembangunan itu terjadi atau
bagaimana proses pembangunan itu digerakan supaya terjadi. Untuk
mengelompokan berbagai teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
bukanlah hal yang mudah karena harus mempertimbangkan berbagai hal
seperti periode waktu lainnya teori tersebut atau ide dasar dari teori
tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan teori tahapan linear
2. Jelaskan tentang model perubahan struktural
3. Jelaskan tentang ketergantungan internasional
C. Manfaat
1. Mengetahui teori tahapan linear
2. Mengetahui tentang model perubahan struktural
3. Mengetahui tentang ketergantungan internasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori pertumbuhan ekonomi linier


a. Teori Adam Smith : teori pertumbuhan
Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan menjadi 5 tahap berurutan, yaitu
dimulai dari masa perburuan, masa berternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan,
dan yamg terakhir adalah tahap perindustrian. Menurut teori ini masyarakat bergerak dari
masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kapitalis. Dalam teori ini Adam Smith
memandang pekerja sebagai salah satu input (masukan) bagi proses produksi. Dan
pembagian kerja merupakan pembahasan utama dalam teori ini dalam upaya
meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Spesialisasi yang di lakukan oleh tiap-tiap
pelaku ekonomi tidak lepas dari factor-faktor pendorong yaitu : (1) peningkatan
keterampilan kerja, dan (2) penemuan mesin-mesin yang menghemat tenaga. Spesialisai
akan terjadi jika tahap pembangunan ekonomi telah menuju ke system perekonomian
modern yang kapitalis. Menurut Adam Smith proses pertumbuhan akan terjadi secara
simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan yang lain. Peningkatan kerja
pada suatu sector akan meningkatkan daya tarik bagi penumpukan modal, mendorong
kemajuan teknologi, meningkatkan spesialisasi, dan memperluas pasar, hal ini akan
mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat.
Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu fungsi tujuan pada akhirnya harus
tunduk terhadap fungsi kendala yaitu keterbatasan sumber daya ekonomi itu sendiri.
Pertumbuhan ekonomi akan memulai mangalami perlambata jika daya dukung alam tidak
mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada.
Semua tahap pembangunan tersebut ttidak lepas dari kondisi dasar, yaitu bahwa
pasar yang dihadapi adalah persaingan sempurna, yang mempunyai karakteristik : (1) ada
banyak penjual dan pembeli di pasar ; (2) produk yang diperjual belikan bersifat
homogeny ; (3) tidak ada kolusi antara penjual maupun pembeli ; (4) semua sumber daya
memiliki mobilitas sempurna ; (5) pembeli dan penjual memiliki informasi sempurna
mengenai kondisi pasar.

b. Teori karl marx : teori pembangunan

Karl Marx dalam bukunya Das Kapital membagi evolusi perkembangan


masyarakat menjadi tiga, yaitu di mulai dari feodalisme , kapitalisme dan kemudian yang
terakhir adalah sosialisme. Perkembangan masyarakat ini akan sejalan dengan proses
pembangunan yang di laksanakan. Masyarakat feodalisme mencerminkan kondisi dimana
perekonomian yang masih bersifat tradisional . Dalam tahap ini tuan tanah merupakan

2
pelaku ekonomi yang memiliki posisi tawar menawar relative tertinggi terhadap pelaku
ekonomi lain. Seperti hal nya masa feodal , pada masa kapitalisme ini para pengusaha
merupakan pihak yang memiliki posisi tawar menawar relative tertinggi pada terhadap
pihak lain khusus nya buruh . Karl Marx memandang buruh sebagai salah satu input
dalam proses produksi, artinya buruh tidak memiliki posisi tawar sama sekali terhadap
para majikanya yang kapitalis. Konsekuensi penggunaan asumsi dasar tersebut adalah
kemungkinan terjadinya eksploitasi besar-besaran terhadap buruh . dengan demikian
pemupukan modal menjadi kata kunci bagi peningkatan pendapatan yang lebih besar di
masa mendatang.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka para pengusaha berusaha


memaksimalkan keuntungan dengan menginvestasikan akumulasi modal yang
diperolehnya pada input modal yang bersifat padat capital. Dengan demikian eksploitas
terhadap buruh dan peningkatan pengangguran yang diakibatkan subtitusi tenaga manusia
dan mesin (input dan output), yang akhirnya menyebabkan terjadinya revolusi sosial yang
dilakukan oleh kaum buruh.

Teori pembangunan yang di kemukakan oleh karl marx mendasarkan argumennya


pada asumsi bahwa masyarakat pada dasarnya terbagi menajadi dua golongan yaitu :
masyarakat pemilik tanah dan masyarakat buka pemilik tanah, masyarakat pemil modal
dan masyarakat bukan pemilik modal.

c. Teori rostow : tahap tahap pertumbuhan


Rostow proses pertumbuhan ekonomi dapat di bedakan dalam lima tahap
dan setiap Negara berada dalam salah satu dari tahap-tahap pembangunan sebagai
berikut :
 masyarakat tradisional
 prasyarat lepas landas
 tahap lepas landas
 tahap gerak menuju kematangan
 tahap konsumsi masa tinggi

a. masyarakat tradisional
yaitu masyarakat yang msih menggunakan cara-cara produksi yang relaitf
primitif. Cara hidup masyarakat tersebut masih sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai pemikiran yang tidak rasional dan didasarkan atas kebiasaan
yang telah berlaku secara turun temurun

b. persyaratan lepas landas


tahap ini didefinisikan sebagai suatu zaman dimana masyarakat
mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari luar untuk mencapai

3
pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk terus berkembang. Pada tahap
ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan berlaku secara otomatis
c. tahap lepas landas
tahap lepas landas adalah suatu tahap yang ditandai adanya perbaharuan-
perbaharuan (inventions) dan peningkatan penanaman modal. Adanya tingkat
penanaman modal yang makin tinggi akan mangakibatkan bertambahnya
tingkat pendapatan nasional dan akan melebihi pertambahan penduduk.
Dengan demikian pendapatan perkapita makin lama makin bertambah besar

d. Gerak menuju kematangan


Pada tahap ini didefinisikan sebagai suatu tahap dimana suatu oerekonomian
meperlihatkan kemampuan untuk melampaui industry-industri permulaan
yang menggerakkan take-off-nya dan menyerap hasil-hasil teknologi modern
yang paling maju, serta menerapkan dengan efisien pada sebagian besar dari
sumber-sumber yang dimilikinya. Gerak maju kematangan adalah keadaan
pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, walaupun kadang-kadang disertai
dengan laju pertumbuhan ekonomi yang naik-turun.

e. Tahap konsumsi masa tinggi


Pada tahap ini pendapatan riil perkapita meningkat sampai pada suatu titik
dimana sejumlah besar orang dapat membeli barang barang konsumsi yang
melebihi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan perumahan.

2. Teori perubahan struktual


a. Teori pembangunan Arthur lewis : dualism ekonomi
Teori ini pada dasarnya membahas proses pembangunan yang terjadi
antara daerah perdesaan dan perkotaan, yang mengikutsertakan proses urbanisasi
yang terjadi di antara kedua tempat tersebut. Teori ini jga membahas pola
investasi yang terjadi di sektor modern dan termasuk juga system penetapan upah
Yang berlaku di sektor modern, yang akhirnya akan berpengaruh besar terhadap
arus urbanisasi yang ada
Pokok permasalahan yang di kaji oleh lewis adalah mengasumsikan
Bahwa dalam perekonomian suatu Negara pada dasarnya akan terbagi menjadi
dua struktur perekonomian sebagai berikut

 Perekonomian tradisional
Di sini lewis mengasumsikan bahwa di daerah pedesaan dengan
perekonomian tradisionalnya, di mana produktivitas tenaga kerjanya
rendah, dengan sumber tenaga kerja yang tidak terbatas(surplus).

4
 Perekonomian modern
Perekonomian ini terletak di perkotaan, diman sektor yang berperan
penting adalah sektor industri. Cirri perekonomian ini adalah tingkat
produktivitasnya yang tinggi dari input yang digunakan, termasuk tenaga
kerja dan juga sumber akumulasi modal.

b. Hollis chenery : teori pola pembangunan


Analisis teori pattern of development memfokuskan pada perubahan
struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi, industry dan struktur institusi
dari perekonomian Negara sedang berkembang, yang mengalami transformasi
dari pertanian tradisional beralih ke sektor industry. Hollis chenery melakukan
penelitian yang menunjukan tentang transpormasi struktur produksi sejalan
dengan peningkatan pendapatan perkapita, perekonomian suatu Negara akan
bergeser dari yang semula mengandalkan sektor pertanian ke sektor industri
Chenery kemudian membuat pengelompokan Negara sesuai dengan proses
perubahan struktual yang dialami berdasarkan tingkat pendapatan perkapita
kurang dari US $ 600 dikelompokan kedalam Negara yang baru melakukan
pembangunan atau Negara sedang berkembang. Negara dengan nilai pendapatan
perkapita atau Negara dalam fase transisi pembangunan. Pengelompokan ini
didasarkan pada harga-harga yang terjadi tahun 1976 Dimana penelitian tersebut
dilakukan. perubahan waktu tentunya juga berdampak pada perubahan interval
dan nilai batas dari pendapatan perkapita yang menjadi standar pengelompokan
tersebut.
Pada dasarnya Negara-negara yang memiliki tingkat populasi tinggi dan
tungkat permintaan potensi tinggi, cenderung mendirikan industri yang bersifat
subtitusi impor. Teori perubahan struktual menjelaskan bahwa percepatan dan
pola transformasi struktual yang terjadi pada suatu Negara dipengaruhi oleh
factor internal dan eksternal yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya

3. Ketergantungan internasional
Teori ketergantungan (depedencial) ini pertama kali dikembangkan di amerika
latin pada tahun 1960-an. Menurut para pengikut teori ini keterbelakangan
(underdeveloped) Negara-negara amerika latin terjadi pada saat masyarakat perkapitalis
tersebut “tergabung ”(incorporated) ke dalam sistem ekonomi dunia kapitalis, dengan
demikian masyarakat tersebut kehilangan otonominya dan menjadi daerah “pinggiran”
dari daerah-daerah metropolitan yang kapitalis
Daerah-daerah “pinggiran” ini dijadikan derah-daerah jajahan dari Negara-negara
metropolitan. Mereka hanya berfungsi sebagai produsen-produsen bahan mentah bagi
kehidupan industri Negara-negara metropolitan itu, dan sebaliknya menjadi konsumen

5
barang-barang jadi yang dihasilkan industri-industri di Negara-negara metropolitan
tersebut. Dengan demikian timbul struktur ketergantungan yang merupakan rintangan
yang hamper tak dapat diatasi serta merintangi pula pembangunan yang mandiri
Dalam mazhab ketergantungan ada 2 aliran marx serta neo-marxis dan aliran non-
marxis.
 Aliran pertama diawali oleh andre gunder frank, teotonio dos santos, rdolfo
stavenhagen,vasconi, dan ruy Mauro. Aliran ini menggunakan kerangka analisis
dari teori marx dan neo-marxis tentang inperialisme. Aliran ini tidak mebedakan
secara tajam antara struktur intrern dan struktur ektren. Karena kedua struktur
tersebut pada dasarnya dipandang sebagai faktor yang berasal dari sistem kapitalis
dunia itu sendiri. Struktur intern masa kini dari daerah-daerah pinggiran tersebut
memang sudah berabad-abad dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar sistem
tersebut, sehingga seluruh setruktur ini sudah terbuka bagi faktor ekstren, dengan
kata lain struktur intern daerah pinggiran tersebut hanya menjadi bagian yang
tergantung dari struktur kapitalis dunia
 aliran kedua yaitu, aliran non-marxis di pelopori oleh celso furtado, helio
jaguaribe, anibal pinto, Fernando Henrique Cardoso, dan osvaldo sunken. Aliran
non-marxis ini terutama melihat masalah ketergantungan dari perspektif nasional
atau regional, yaitu kawasan amerika latin. Aliran ini dengan tegas membedakan
antara keadaan dalam negeri dan luar negeri. Menurut aliran ini struktur dan
kondisi intern pada umumnya dilihat sebagai faktor yang berasal dari sistem itu
sendiri, meskipun struktur intern ini dimasa lampau atau masa kini dipengaruhi
oleh faktor-faktor luar negeri. Oleh karena itu , subyek yang perlu dibangun
adalah “bangsa” atau “rakyat” dalam suatu Negara atau Negara-negara yang
termasuk kawasan amerika latin. Dalam menghadapi pembangunan maka konsep
Negara atau bangsa ini perlu dijadikan landasan untuk mengadakan perbaharuan-
perbaharuan yang diperlukan untuk menentukan sikap terhadap dunia ekstern.

Pada umumnya para sejarawan dan para ekomom maupun ilmuan sosial
menggunakan teori ketergantungan untuk menerangkan keterbelakangan NSB serta
menuding kolonialisme sebagai penyebab utama dari ketergantungan tersebut, cenderung
untuk mengidealiskan masyarakat-masyarakat prakolonial. Seiring efisiensi administratif
Negara-negara tersebut untuk mengalami suatu transisi ke kapitalis berjuis yang serupa
yang telah terjadi di eropa barat. Namun hal ini tidak terjadi di masyarakat-masyarakat
colonial karena penetrasi dan kolonialisme barat.

Selain itu teori ketergantungan pada umumnya juga mangabaikan faktor-faktor


intern, seperti struktur sosial-budaya dan pola perilaku masyarakat-masyarakat
prakolonial itu. Dengan mnyalahkan kolonialisme dan neo-kolonialisme barat sebagai
faktor utama yang bertanggung jawab atas keterbelakangan daerah-daerah piggiran
tersebut dan atas masalah-masalah besar yang merintangi pembangunan daerah-daerah

6
tersebut, maka struktur sosial-budaya masyarakat-masyarakat prakolonial ini sebagai
suatu faktor penyebab penting dari keterbelakangan mereka rupanya kurang di perhatikan
oleh penganut teori ketergantungan

7
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Kemajuan ekonomi merupakan komponen utama pembangunan, tetapi bukan satu-satunya


komponen. Proses pembangunan harus mampu membawa umat manusia melampaui
pengutamaan materi dan aspek-aspek keuangan dari kehidupan sehari-hari. Pembangunan harus
difahami sebagai suatu proses yang multidimensional, yang melibatkan segenap
pengorganisasian dan peninjauan kembali atas sistem-sistem ekonomi dan sosial secara
keseluruhan. Selain peningkatan pendapatan dan output, proses pembangunan itu juga
berkenaan dengan serangkaian perubahan yang bersifat mendasar atas struktur-struktur
kelembagaan, social, dan administrasi, sikap-sikap masyarakat dan bahkan seringkali juga
merambah adat-istiadat, kebiasaan, dan system kepercayaan yang hidup dalam masyarakat
yang bersangkutan.

Lima teori utama yang menyoroti soal pembangunan, yang acapkali saling bersaing satu sama
lain mengenai sejarah terakhirdan evolusi intelektual didalam pemikiran akedemik mengenai
bagaimana dan mengapa pembangunan itu dapat berlangsung, atau tidak dapat berlangsung.

Masing-masing pendekatan memiliki keungulan dan kelemahannya sendiri, namun kenyataan


akan masih adanya kontroversi, baik itu secara idealogis. Teoritis, maupun empiris. Justru
menjadi bidang studi tersebut semakin menantang dan memikat. Ilmu ekonomi pembangunan
tidak memiliki doktrin-doktrin atau paradigm baku yang telah diterima secara universal.

B.SARAN
Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan
yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu
wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan.Perencanaan pembangunan
memiliki ciri khusus yang bersifat usaha pencapaian tujuan pembangunan tertentu. Adapun ciri
dimaksud antara lain : Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan
ekonomi yang kuat dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi positif.Ada upaya
untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.Berisi upaya melakukan struktur
perekonomian.Mempunyai tujuan meningkatkan kesempatan kerja.Adanya pemerataan
pembangunan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Lincolin,(1999) Ekonomi Pembangunan, yogyakarta : Edisi
keempat,bagian penerbitan STIE-YKPN
Drs.Subandi,M.M,(2014) Ekonomi Pembangunan, bandung : Edisi ketiga, katalog
dalam penerbitan (KDT)

Anda mungkin juga menyukai