Anda di halaman 1dari 126

1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2020

GUBERNUR SULAWESI UTARA

Salam sejahtera bagi kita semua,


Syaloom,
Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 ini


disusun berdasarkan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2021 yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021.

Tahun 2021 merupakan tahun kelima implementasi RPJMD Pemerintah


Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-2021 yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2016-2021 Provinsi Sulawesi Utara yo. Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Utara Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2016-2021 Provinsi Sulawesi Utara. Sasaran Pembangunan
Daerah merupakan terjemahan dari visi pembangunan Sulawesi Utara
lima tahun yaitu:

“Terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam


Ekonomi, Berdaulat dalam Politik serta
Berkepribadian dalam Budaya”
Sasaran Pembangunan Daerah tingkat Kinerja tertinggi sebagai dasar
penyusunan kerangka kinerja secara keseluruhan. Terdapat 7 (tujuh) Sasaran
sebagaimana termuat dalam RPJMD yaitu : Meningkatnya derajat ekonomi
masyarakat, meningkatnya derajat Kualitas Pembangunan Manusia,
meningkatnya aktivitas ekonomi yang berkelanjutan, meningkatnya rata-rata
pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk, meningkatnya infrastruktur
dan pengembangan wilayah, meningkatnya potensi dan akses pariwisata yang
berdaya saing, serta meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan.

Laporan Kinerja ini memberikan informasi capaian kinerja penyelenggaraan


pembangunan sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja
pembangunan secara berkesinambungan. Semoga laporan ini bermanfaat
dan kami senantiasa menerima masukan yang bersifat konstruktif untuk
meningkatkan kualitas di berbagai aspek pembangunan di Provinsi Sulawesi
Utara.

Terima kasih
Wassalamu’alaikum
Warahmatulahi Wabarakatuh,
Syaloom.

Manado, 24 Maret 2022

GUBERNUR SULAWESI UTARA

OLLY DONDOKAMBEY, SE
EXECUTIVE SUMMARY

Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly


Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw di tahun
kelima pada masa pemerintahan periode tahun 2016-2021 dengan
visi yang dituangkan dalam RPJMD Sulawesi Utara sebagai tindak
lanjut Program Nasional atau Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional atau Rencana Pembangunan Jangka Menegah
Nasional (RPJMN) yang memiliki 10 Program Prioritas yang
diselaraskan dengan konsep Nawa Cita.
Dalam rangka menuju Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang
Indonesia dikawasan Asia Pasifik, Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara melaksanakan Pembangunan yang melibatkan secara
langsung masyarakat dan pelaku bisnis bersama-sama perencanaan
dan proses pembangunan Daerah menuju masyarakat yang
berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Politik dan
Berkepribadian dalam budaya.
Pencapaian Kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
terhadap Indikator Kinerja Utama dari sasaran strategis yang
ditetapkan dan dijabarkan/dituangkan pada program dan kegiatan
tahun 2021 yaitu Indeks Gini, Angka Kemiskinan, Tingkat
Pengangguran Terbuka, Nilai Tukar Petani, Indeks Pembangunan
Manusia, Usia Harapan Hidup, Indeks Pembangunan Gender,
Pertumbuhan Ekonomi, PDRB per Kapita, Ketaatan Terhadap RTRW,
Jumlah Kunjungan Wisnus, Opini BPK serta Nilai Akuntabilitas.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di Tahun 2021 telah melakukan
penyesuaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 47 Tahun 2020
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun
2021 dan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sulawesi
Utara Nomor 27 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur
Sulawesi Utara Nomor 47 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021. Adapun Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja hasil penyesuaiannya sebagai berikut:
1. Meningkatnya derajat ekonomi masyarakat dengan indikator Indeks
Gini, Angka Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Nilai Tukar
Petani;
2. Meningkatnya derajat kualitas pembangunan manusia dengan indikator
Indeks Pembangunan Manusia, Usia Harapan Hidup dan Indeks
Pembangunan Gender;
3. Meningkatkan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan dengan indikator
Pertumbuhan Ekonomi;
4. Meningkatnya rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap
penduduk dengan indikator PDRB per kapita;
5. Meningkatnya infrastruktur dan pengembangan wilayah dengan indikator
Ketaatan Terhadap RTRW;
6. Meningkatnya potensi dan akses pariwisata yang berdaya saing dengan
indikator Jumlah Kunjungan Wisnus;
7. Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan dengan indikator
kinerja Opini BPK dan Nilai Akuntabilitas.

Dari 7 (tujuh) sasaran strategis dan 13 (tiga belas) indikator kinerja tersebut
pada umumnya mencapai target, bahkan ada beberapa Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja melebihi target. Adapun Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja yang mencapai target sebagai berikut:
1. Meningkatnya derajat ekonomi masyarakat yang diukur melalui Indeks
Gini dari target 0,36 persen terealisasi 0,359 persen, Angka Kemiskinan
dari target 7,5 persen terealisasi 7,36 persen, dan Nilai Tukar Petani dari
target 101 persen terealisasi 110,51 persen;
2. Meningkatnya derajat kualitas pembangunan manusia yang diukur
melalui Indeks Pembangunan Manusia dari target 72,93 persen terealisasi
73,30 persen, Usia Harapan Hidup dari target 71,05 persen terealisasi
71,76 persen dan Indeks Pembangunan Gender dari target 79,85 persen
terealisasi 94,61 persen;

5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


3. Meningkatkan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan, yang diukur dengan
Pertumbuhan Ekonomi dari target 4,0-5,0 persen terealisasi 4,156 persen;
4. Meningkatnya rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk
yang diukur melalui PDRB per Kapita dari target 45 terealisasi 54,05 Juta;
5. Meningkatnya infrastruktur & pengembangan wilayah yang diukur
melalui indikator Ketaatan Terhadap RTRW dari target 75 persen
terealisasi 75 persen;
6. Meningkatnya potensi dan akses pariwisata yang berdaya saing yang
diukur melalui Jumlah Kunjungan Wisnus dari target 1.000.000 terealisasi
446.824;
7. Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan yang diukur melalui
Opini BPK dari target yang terealisasi WTP, dan Nilai Akuntabilitas yang
terealisasi B, sehingga keduanya memiliki pencapaian 100 persen.

Sedangkan yang tidak mencapai target adalah salah satu indikator kinerja
pada Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat
khususnya yakni Indikator Kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka yang
targetnya 6,6–7,0 persen terealisasi 7,06 persen namun secara keseluruhan
sasaran strategis ini capaiannya melebihi 100 persen dan Sasaran Strategis
Meningkatnya Potensi dan Akses Pariwisata Yang Berdaya Saing yang
indikator kinerja utamanya Jumlah Kunjungan Wisnus dari target 1.000.000
terealisasi 446.824. Lebih lanjut, hasil capaian realisasi anggaran per sasaran
strategis tahun 2021 sebagai berikut:
1. Meningkatnya derajat ekonomi masyarakat dengan Pagu sebesar
Rp. 77.059.766.993 terealisasi sebesar Rp. 70.554.596.887 (91,55%);
2. Meningkatnya derajat kualitas pembangunan manusia dengan Pagu
Rp. 2.176.762.482.917 terealisasi Rp. 1.960.794.614.820 (90,07%);
3. Meningkatnya aktivitas ekonomi yang berkelanjutan dengan Pagu
Rp.222.962.790.253 terealisasi sebesar Rp. 197.611.437.764 (88,62%);
4. Meningkatnya rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk
dengan Pagu sebesar Rp. 64.024.224.816 terealisasi sebesar
Rp. 56.123.032.971 (87,65%;);
5. Meningkatnya infrastruktur dan pengembangan wilayah dengan Pagu Rp.
1.218.989.636.396 terealisasi Rp. 898.876.640.920 (73,73%);
6. Meningkatnya potensi dan akses pariwisata yang berdaya saing dengan
Pagu Rp. 22.266.899.077 terealisasi Rp. 19.046.672.190 (85,53%);
7. Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan dengan Pagu
1.210.322.894.950 terealisasi Rp. 1.149.906.928.880 (95,00%).
Adapun tingkat efisiensi Keuangan terdapat pada 6 (enam) sasaran strategis
yang capaian kinerjanya sudah sesuai atau melebihi target, yaitu:

6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


1. Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat, kinerjanya melebihi 100
persen dan/atau capaiannya sebesar 102,71 persen dengan efisiensi
anggaran 8,45 persen;
2. Meningkatnya Derajat Kualitas Pembangunan Manusia, kinerjanya telah
melebihi 100 persen dan/atau capaiannya sebesar 106,66 persen dengan
efisiensi anggaran 9,93 persen;
3. Meningkatnya Aktivitas Ekonomi yang Berkelanjutan, kinerjanya 100
persen dengan efisiensi anggaran 11,38 persen;
4. Meningkatnya Rata-rata Pendapatan yang diterima oleh setiap Penduduk,
kinerjanya melebihi 100 persen dan/atau capaiannya sebesar 120,08
dengan efisiensi anggaran 12,35 persen;
5. Meningkatnya Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, kinerjanya 100
persen dengan efisiensi anggaran 26,27 persen;
6. Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan, kinerjanya 100 persen
dengan efisiensi anggaran 5 persen.

Efisiensi anggaran tersebut di atas, didasarkan pada capaian kinerja dan


besaran anggaran yang tidak terserap pada masing-masing sasaran dari
realisasi indikator kinerja yang telah sesuai dengan target yang direncanakan.
Dan sisa anggaran tersebut diperoleh antara lain melalui sisa lelang,
perjalanan dinas, dan realisasi menyesuaikan harga riil di lapangan.
Disamping hal-hal tersebut, efisiensi angggaran juga didorong oleh
kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk mengalokasikan
anggaran dengan standard belanja berbasis program serta pemberian
apresiasi terhadap upaya efisiensi pada penilaian kinerja kegiatan unit kerja.

7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………….…………………………………………….…………………… 1


EXECUTIVE SUMMARY …………………………………………………………..…………… 4
DAFTAR ISI ……………………………………………..…………………………….....………… 8
DAFTAR TABEL ………………………….…..……………………………..….………………… 10
DAFTAR GAMBAR ……………………………….…..…………………….………….………… 12
PERNYATAAN TELAH DIREVIU ……………….………………….……………..…..…… 13

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….…………………..…………… 14


A. Latar Belakang …………………………………………….……….…..…..…… 14
B. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Utara ,,……………….……….. 15
a) Administratif ……………………………………………………..………… 15
b) Demografis ………………………………...………………..…….………… 19
c) Topografi ………………………………………..………………….…..….… 23
d) Geologi ………………………………………………….………….….…….… 25
e) Hidrologi ……………………………………………………………..……… 25
f) Klimatologi ………………………………………………….….…….…….. 27
g) Penggunaan Lahan ………………………………………………..…….. 27
h) Potensi Pengembangan Wilayah …………………………….…….. 32
i) Wilayah Rawan Bencana ……………………………………..…..….… 32
C. Kerjasama Antar Daerah …………………………..…….……………..….. 33
D. Kerjasama Regional …………………………..……………………....….….. 35
E. Kedudukan, Tugas, dan Wewenang Gubernur ………………....….. 36
F. Organisasi Perangkat Daerah …………………………………….….….... 39
G. Isu Strategis Daerah ……………………………………………………..….… 42
H. Sistematika Penulisan …………………………………………………..……. 47

BAB II PERENCANAAN KINERJA …………………….……………………..…..….…… 49


A. Rencana Strategi ……………………………………………………….……..… 49
a) Visi dan Misi Provinsi Sulawesi Utara ……..…………….……… 49
b) Tujuan dan Sasaran ………………………………………….….….…… 50
c) Strategi dan Arah Kebijakan …………….………………….……….. 54

8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


B. Prioritas Pembangunan Daerah ……………………………….……….… 56
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2021……………….……..………………...… 62
D. Rencana Kinerja dan Alokasi Anggaran Tahun 2021………….… 62
E. Instrumen Pendukung Pengelolaan Kinerja ……………………...… 64

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………..………..………..………………..……… 65


A. Metode Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2021 …..………….. 65
B. Capaian Kinerja Strategis Tahun 2021 ……….……………….…....... 66
C. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis …………………………. 68
1. Capaian Kinerja : Sasaran Meningkatnya Derajat
Ekonomi Masyarakat ………..………..………..………………………… 70
2. Capaian Kinerja : Sasaran Meningkatkan Derajat
Kualitas Pembangunan Manusia ………..………..……..…………… 84
3. Capaian Kinerja : Sasaran Meningkatkan Aktivitas
Ekonomi Yang Berkelanjutan ……….……..………………...…….…. 96
4. Capaian Kinerja : Sasaran Meningkatnya Rata-Rata
Pendapatan Penduduk ………..………..………..……….…………... 100
5. Capaian Kinerja : Sasaran Meningkatnya Infrastruktur
Dan Pengembangan Wilayah ………..…………….………..……..….. 104
6. Capaian Kinerja : Sasaran Meningkatnya Potensi dan
Akses Pariwisata Yang Berdaya Saing ………..………..…………. 108
7. Capaian Kinerja : Sasaran Strategis Meningkatnya
Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan ………..…………………….. 111
E. Akuntabilitas Anggaran ………..………..………..………………….…….. 117

BAB IV PENUTUP ……….……………..………………………………..……………..……….. 119

LAMPIRAN………..……….…………..……….…………………………….…………..………… 121
– Perjanjian Kinerja Tahun 2021
– Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2021

9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


PERNYATAAN TELAH DIREVIU

13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Type text here
B. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Utara
a) Administratif
Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia
yang terletak di ujung utara Pulau Sulawesi. Kota Manado adalah
Ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Peta Tata letak Provinsi Sulawesi
Utara ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1
Peta Letak Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : BAPPEDA Provinsi Sulawesi Utara 2021

Secara geografis letak Provinsi Sulawesi Utara sangat strategis


karena berhadapan langsung dengan kawasan Asia Timur (Cina,
Jepang, Korea Selatan, Taiwan, ASEAN) dan Pasifik yang menjadikan
Provinsi Sulawesi Utara berpotensi sebagai pusat perdagangan dan
pertumbuhan ekonomi regional. Kondisi ini menciptakan iklim yang
menarik bagi para wisatawan, pelaku bisnis, dan para investor
domestik dan internasional untuk berkunjung di Sulawesi Utara
(Gambar 2).

15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 2
Peta Provinsi Sulawesi Utara sebagai Gerbang Utara Indonesia

Sumber : BAPPEDA Provinsi Sulawesi Utara 2021

Posisi Provinsi Sulawesi Utara yang terletak di tepian Samudra


Pasifik, diapit oleh 2 (dua) Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI II)
yang melewati Selat Makassar antara Pulau Kalimantan dan Pulau
Sulawesi, dan ALKI III yang melewati Laut Maluku antara Pulau
Sulawesi dan Kepulauan Maluku Utara dan Maluku. Posisi strategis
ini menciptakan keunikan dan keunggulan khusus bagi Sulawesi
Utara karena sangat dekat dengan pasar Asia Timur dan Pasifik.
Provinsi Sulawesi Utara memiliki 15 Kabupaten/Kota yang terdiri
dari 11 Kabupatan yakni Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten
Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro,
Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten
Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten
Minahasa Utara, serta 4 Kota yakni Kota Bitung, Kota Kotamobagu,
Kota Manado dan Kota Tomohon. Secara administratif, Peta Provinsi
Sulawesi Utara disajikan pada Gambar 3.

16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 3
Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

Provinsi Sulawesi Utara dengan 15 Kabupaten Kota tersebut,


memiliki 294 pulau dan 1.839 desa/kelurahan. Kabupaten Kepulaun
Sangihe memiliki jumlah pulau terbanyak yakni 112 pulau, diikuti
Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 46 pulau dan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 45 pulau. Tabel 2 juga
menunjukkan bahwa hampir semua Kabupaten/Kota di Provinsi
Sulawesi Utara memiliki Pulau, kecuali Kota Tomohon dan Kota
Kotamobagu. Data jumlah pulau disajikan pada Tabel 1.

17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 1
Jumlah Pulau Berdasarkan Kabupaten/Kota

Sumber : Provinsi Sulawesi Utara dalam Angka 2021

Secara keseluruhan, Provinsi Sulawesi Utara memiliki luas wilayah


sebesar 13.892,47 Km2 dengan pembagian per kabupaten/kota
sebagai berikut:

Tabel 2
Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota

Sumber : Provinsi Sulawesi Utara dalam Angka 2021

18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota
dengan luas wilayah terbesar adalah Kabupaten Bolaang Mongondow
dengan luas 2.871,65 Km2. Luas tersebut sama dengan 20,7% dari
total luas wilayah Provinsi Sulawesi Utara, seperti yang disajikan
dalam Gambar 4 tentang persentasi luas wilayah berdasarkan
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara.

Gambar 4
Persentase Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota

b) Demografis
Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2020 adalah
2.621.923 jiwa. Jumlah dan kepadatan penduduk per
Kabupaten/Kota disajikan pada Tabel 3. Kabupaten/Kota dengan
jumlah kepadatan terbesar di Provinsi Sulawesi Utara ialah Kota
Manado. Kota Manado dengan jumlah penduduk terbanyak yakni
451.916 Jiwa (Gambar 5), Kota Manado dihuni oleh 451.916
penduduk atau 17.24 persen penduduk Sulawesi Utara. Sebaran
Penduduk yang tinggal di daerah administratif kota (Manado, Bitung,
Tomohon & Kotamobagu) berjumlah 901.359 jiwa menempati 4,91
persen wilayah Sulawesi Utara. Sementara itu sebaran penduduk
paling kecil yaitu berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
sebanyak 69.791 penduduk atau 2,66 persen dari total populasi
Sulawesi Utara.

19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2020

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2020


Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Total
Bolaang Mongondow 129.672 119.079 248.751
Minahasa 177.435 169.855 347.290
Kepulauan Sangihe 71.055 68.207 139.262
Kepulauan Talaud 48.738 45.783 94.521
Minahasa Selatan 122.098 114.365 236.463
Minahasa Utara 114.530 110.463 224.993
Bolaang Mongondow Utara 42.779 40.333 83.112
Siau, Tagulandang, Biaro 36.120 35.697 71.817
Minahasa Tenggara 60.249 56.074 116.323
Bolaang Mongondow Selatan 36.350 33.441 69.791
Bolaang Mongondow Timur 46.076 42.165 88.241
Manado 226.978 224.938 451.916
Bitung 155.531 109.603 225.134
Tomohon 50.815 49.772 100.587
Kotamobagu 63.492 60.230 123.722
SULAWESI UTARA 1.341.918 1.280.005 2.621.923
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara 2020

Gambar 5
Diagram Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Utara
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Provinsi Sulawesi Utara memiliki jumlah penduduk sebanyak
2.621.923 jiwa. Terdapat 701.305 rumah tangga yang tersebar di 15
Kabupaten/Kota seperti disajikan pada Tabel 4. Kota Manado
memiliki jumlah rumah tangga terbanyak yaitu 129.841 rumah
tangga, diikuti Kabupaten Minahasa sebanyak 98.933 rumah tangga
dan Minahasa Selatan sebanyak 64.860 rumah tangga.

Tabel 4
Jumlah Rumah Tangga per Kabupaten/Kota
Tahun 2021

NO JUMLAH RUMAH TANGGA PER KABUPATEN/KOTA


Kabupaten/Kota Rumah Tangga
1 Bolaang Mongondow 62.428
2 Minahasa 98.933
3 Kepulauan Sangihe 38.279
4 Kepulauan Talaud 23.102
5 Minahasa Selatan 64.860
6 Minahasa Utara 59.810
7 Bolaang Mongondow Utara 21.107
8 Siau, Tagulandang, Biaro 20.298
9 Minahasa Tenggara 32.956
10 Bolaang Mongondow Selatan 16.184
11 Bolaang Mongondow Timur 22.349
12 Manado 129.841
13 Bitung 56.234
14 Tomohon 25.986
15 Kotamobagu 28.938
SULAWESI UTARA 701.305

Sumber : Provinsi Sulawesi Utara dalam Angka 2021

Secara umum kondisi Administratif dan Demografis Provinsi


Sulawesi Utara disajikan pada infografis di Gambar 6.

21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 6
Infografis Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Utara 2021

22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


c) Topografi

Topografi di Provinsi Sulawesi Utara terdiri terdiri dari wilayah


dataran, pegunungan dan bukit-bukit diselingi oleh lembah yang
membentuk dataran. Di Sulawesi Utara terdapat 46 gunung yang
terletak di Sembilan Kabupaten/Kota. Daftar Nama Gunung dengan
ketinggiannya disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5
Daftar Gunung di Sulawesi Utara
NO NAMA GUNUNG KETINGGIAN (m)
1 Gunung Klabat 1895
2 Gunung Lokon 1578
3 Gunung Mahawu 1331
4 Gunung Soputan 1789
5 Gunung Dua Saudara 1468
6 Gunung Awu 1784
7 Gunung Ruang 1245
8 Gunung Karangetan 1320
9 Gunung Dalage 1165
10 Gunung Ambang 1689
11 Gunung Gambuta 1954
12 Gunung Batu - Balawan 1970
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara dalam Angka 2021

23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Provinsi Sulawesi Utara
memiliki 17 danau dan 30 sungai
yang mengaliri wilayah Sulawesi
Utara. Gunung-gunung terletak
berantai dengan ketinggian di
atas 1000 m dari permukaan laut.
Provinsi Sulawesi Utara memiliki
dataran rendah dan dataran
tinggi yang secara potensial
mempunyai nilai ekonomi bagi
daerah.

Beberapa dataran yang terdapat di daerah ini antara lain:


Tondano (2.850 Ha), Langowan (2.381 Ha), Modoinding (2.350 Ha),
Tompaso Baru (2.587 Ha) di Kabupaten Minahasa serta beberapa
wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan
Talaud.

Gambar 7
Peta Topografi Sulawesi Utara

Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


d) Geologi

Provinsi Sulawesi Utara secara Geologi memiliki kekayaan yang


sangat unik yang terbentuk akibat keberadaan tumbukan antara 2
(dua) island arc (Sangihe dan Halmahera) yang menumpang di atas
lempeng Laut Maluku. Beberapa tempat lain di bagian dunia ini yakni
lempeng benua yang bertumbukan dengan lempeng samudera,
menjadi daya tarik wisata dan juga sebagai sebagai pusat studi
keilmu-bumian dibandingkan dengan daerah lainnya.

Gambar 8
Peta Geologi Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

e) Hidrologi

Danau-danau di Sulawesi Utara


secara potensial mempunyai nilai
ekonomi bagi pengembangan
bidang-bidang kepariwisataan,
pengairan dan energi. Danau-danau
tersebut adalah Danau Tondano luas
4.278 Ha di Kabupaten Minahasa dan
Danau Moat seluas 617 Ha di
Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur.

25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Pada umumnya sungai-sungai dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan antara lain irigasi, sumber tenaga listrik, dan sumber air
minum. Provinsi Sulawesi Utara memiliki 16 (enam belas) Daerah
Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Tondano, DAS Kosibidan, DAS
Sangkup, DAS Ranoyapo, DAS Pororosen, DAS Poigar, DAS Ongkak
Mongondow, DAS Nuangan, DAS Ranowangko/Nimangan, DAS
Likupang, DAS Buyat, DAS Bolangitang, DAS Ayong, DAS Andegile,
DAS Dumoga, dan DAS Bone.
Keadaan sumber daya air di Provinsi Sulawesi Utara
dipengaruhi oleh air permukaan atau sungai-sungai yang mengalir.
Terdapat sungai-sungai besar di wilayah ini antara lain Sungai
Talawaan, Sungai Tondano, Sungai Ranowangko, Sungai Ranoyapo,
Sungai Poigar, Ongkak Mongondow, dan Sungai Sangkup. Sungai-
sungai tersebut sampai saat ini belum ditetapkan kawasan
sempadannya. Bersamaan dengan pemanfaatan sumberdaya air
permukaan/sungai, maka di Provinsi Sulawesi Utara telah dilakukan
Pengembangan Wilayah Sungai (PWS) seiring dengan pengembangan
daerah irigasi pada 12 (dua belas) lokasi yang tersebar di 4 (empat)
kabupaten yang ada dengan luas total sebesar 66.902 Ha.

Gambar 9
Peta Persebaran Daerah Aliran Sungai Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


f) Klimatologi
Iklim daerah Sulawesi Utara termasuk tropis yang dipengaruhi
oleh angin muzon. Pada bulan November sampai dengan April
bertiup angin barat yang membawa hujan di pantai utara, pada bulan
Mei sampai Oktober terjadi perubahan angin selatan yang kering.
Curah hujan tidak merata dengan angka tahunan berkisar antara
2.000- 3.000 mm, dan jumlah hari hujan antara 90-139 hari. Daerah
yang paling banyak menerima curah hujan adalah daerah Minahasa.
Suhu udara rata-rata 250o C. Suhu udara maksimum rata-rata tercatat
300o C dan suhu udara minimum rata-rata 20,4oC. Suhu atau
temperatur dipengaruhi oleh ketinggian suatu lokasi dengan
perhitungan setiap kenaikan 100 meter dapat menurunkan suhu
sekitar 0,60o C.

g) Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan di Provinsi Sulawesi Utara seperti pada
gambar 8, terbagi atas: Kawasan lindung, dalam rencana tata ruang
wilayah Provinsi Sulawesi Utara seluas 701.855 Ha, meliputi:
‒ Kawasan hutan lindung seluas 162.099 Ha, meliputi: a. Bolaang
Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow
Selatan, Bolaang Mongondow Utara dan Kotamobagu; b.
Minahasa; c. Minahasa Selatan & Minahasa Tenggara; d. Minahasa
Utara; e. Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro; f. Kepulauan Talaud; g. Bitung; h. Manado, meliputi bakau
darat; i. Tomohon;
‒ Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya meliputi : a. Kawasan Bulude Sahengbalira dan Kalu
Kalumelahana, Bentihu Langinang, Bialangsoa, Palenti, Wulo,
Batukakiraeng, Sahendarumang, Pananembaen, Bongkonsio dan
Batungbakara di Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro; b. Puncak tertinggi Pulau Karakelang di
Kepulauan Talaud, sekitar Gunung Soputan di Minahasa Selatan
dan Minahasa, Gunung Lokon, Gunung Tatawiran di Tomohon,
Gunung Tumpa di Manado dan Gunung Klabat, Gunung Dua
Saudara di Minahasa Utara dan Bitung; c. Pegunungan
Buludaweketan dengan puncak-puncaknya adalah Gunung
Poniki, Gunung Matabulewa, Gunung Bumbungon di Bolaang
Mongondow; d. Daerah yang memiliki kemiringan lahan diatas
30º ditetapkan sebagai kawasan resapan air yang tersebar di
seluruh wilayah provinsi;

27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


– Kawasan perlindungan setempat, meliputi: a. Kawasan Sempadan
Pantai, dengan lebar 100 meter dari pasang muka air laut
tertinggi, mencakup seluruh garis pantai terutama yang
berpotensi abrasi di seluruh wilayah provinsi; b. Kawasan
Sempadan Sungai, dengan lebar 100 meter dari muka air sungai,
mencakup wilayah sungai-sungai besar yang terdapat di wilayah
Provinsi, yaitu Sungai Ranoyapo,
Sungai Poigar, Ongkak Mongondow,
Sungai Sangkup, Sungai Tondano,
Sungai Malalayang, Sungai
Ranowangko dan Sungai Talawaan;
c. Kawasan Sempadan Danau,
dengan lebar 100 meter dari muka
air danau, yaitu Danau Tondano (Minahasa) dan Danau Moat
(terdapat di Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow), Danau
Iloloi (Bolaang Mongondow), Danau Tampusu (Minahasa), Danau
Mokobang, Danau Bulilin (Minahasa Selatan), Danau
Pangolombian dan Danau Linow (Kota Tomohon); serta Danau
Makalehi dan Danau Kapeta (Kepulauan Siau Tagulandang Biaro);
d. Kawasan sekitar mata air, dengan lebar 200 meter dari pusat
mata air, meliputi semua wilayah di wilayah Provinsi;
– Kawasan suaka alam, pelestarian alam & cagar budaya, meliputi :
1. SA Laut Selat Lembeh di Bitung; 2. SA Laut Sidat di Minahasa
dan Minahasa Selatan. b. Suaka Margasatwa (SM) dan Suaka
Marga Satwa Laut, meliputi: 1. SM
Gunung Manembo-nembo, di
Minahasa dan Minahasa Selatan;
2. SM Karakelang Utara - Selatan di
Kepulauan Talaud. c. Cagar Alam
(CA) dan Cagar Alam Laut, meliputi:
1. CA Dua Saudara, di Bitung; 2. CA
Tangkoko Batuangus, di Bitung;
3. CA Gunung Ambang, terbagi antara Minahasa Selatan dan
Bolaang Mongondow; 4. CA Gunung Lokon di Tomohon;
– Kawasan pantai berhutan bakau (HB), meliputi: Rencana
Pengembangan Kawasan Pantai HB Esang, HB Beo, HB Rainis, HB
Karakelang Selatan di Kepulauan Talaud, HB Pulau Bangka, HB
Likupang, HB Tg. Pisok di Minahasa Utara, HB Kuma, HB
Manalu, HB Tamako di Kepulauan Sangihe, HB Siau, HB
Tagulandang, HB Pasighe, HB Pulau Biaro di Kepulauan Siau Biaro
Tagulandang, HB Tg. Kelapa, HB Tg.Walintau, HB Bentenan di

28 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Minahasa Selatan, HB Salimburung,
HB Dumisil, HB Dumi, HB Kaidipang,
HB Bohabak, HB Duminanga, HB Tg.
Dodepo di Bolaang Mongondow
Utara, Bolaang Mongodow Timur
dan Bolaang Mongondow Selatan.
HB Tg. Penulisan di Minahasa Utara;
– Kawasan Taman Nasional dan Taman Nasional Laut, meliputi: 1.
TN Bogani Nani Wartabone, berada di Provinsi Sulawesi Utara
dan Provinsi Gorontalo, dengan rincian di Bolaang Mongondow,
di Bolaang Mongondow Selatan dan di Bolaang Mongondow
Utara; 2. TN Laut Bunaken, dengan rincian di Manado, di
Minahasa, di Minahasa Selatan dan di Minahasa Utara. Kawasan
Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut, meliputi:
rencana pengembangan Taman
Wisata Alam (TWA) Batu Putih, di
Bitung dan TWA Batu Angus, di
Bitung; Kawasan Cagar Budaya dan
Ilmu Pengetahuan, meliputi : rencana
pengembangan Kawasan Cagar
Budaya dan Ilmu Pengetahuan (CBP)
Bukit Kasih Kanonang dan Batu Pinabetengan di Minahasa;
Kawasan Taman Hutan Rakyat meliputi kawasan hutan Gunung
Tumpa di Kota Manado;
– Kawasan rawan bencana, meliputi:
Kawasan rawan gempa, meliputi seluruh wilayah Provinsi yaitu
kawasan berada disekitar wilayah patahan lempeng kulit bumi
terluar.
Kawasan rawan tanah longsor, meliputi: 1. Kepulauan Sangihe
dan Siau Tagulandang Biaro: Manganitu, Tamako dan Siau Timur;
2. Manado : Kec. Wanea, Kec. Singkil, Kec. Tuminting, Kec. Tikala,
Kec. Mapanget, Kec. Bunaken, Kec. Malalayang, dan Kec. Wenang;
3. Jalur jalan Manado Amurang; 4. Jalur jalan Manado -
Tomohon; 5. Jalur jalan Noongan-Ratahan-Belang (Minahasa
Tenggara); dan 6. Torosik (Bolaang Mongondow Selatan).
Kawasan rawan gelombang pasang, yang meliputi pesisir pantai
utara dan selatan Provinsi yang memiliki elevasi rendah;
Kawasan rawan gerakan tanah, di Gunung Lokon Kota Tomohon,
Gunung Api Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, dan Gunung
Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan serta kawasan sekitar
danau Tondano di Kabupaten Minahasa Selatan;

29 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Kawasan rawan banjir, yang meliputi daerah muara sungai,
dataran banjir dan dataran aluvial terutama di sepanjang sungai
di Manado, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow,
Minahasa Tenggara, dan Bolaang Mongondow Timur;
– Kawasan lindung geologi, meliputi :
a. Kawasan cagar alam geologi yang terletak di Lahendong dan
sekitarnya di Tomohon sebagai kawasan yang memiliki
keunikan geologi, Leilem dan sekitarnya di Minahasa dan
Bukit Kasih Kanonang Kawangkoan di Minahasa, Kawasan
Cagar Alam Geologi yang memiliki keunikan proses geologi
berupa kemunculan solfatara
dan fumarol yang terletak di
Gunung Awu Kabupaten
Kepulauan Sangihe, Gunung
Banua Wuhu di Kabupaten
Kepulauan Sangihe, Gunung
Ruang di Kabupaten Kepulauan
Sangihe, Gunung Karangetang
di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Gunung Tangkoko di Kota
Bitung, Gunung Mahawu di Kota Tomohon, Gunung Lokon
Empung di Kota Tomohon dan Gunung Soputan di Kabupaten
Minahasa Selatan.
b. Kawasan rawan letusan gunung berapi, yang meliputi 9
(sembilan) gunung berapi aktif, yaitu: Gunung Awu, Gunung
Karangetang, Gunung Ruang, Gunung Soputan, Gunung
Lokon, Gunung Mahawu, Gunung Ambang, Gunung Tangkoko,
Gunung Karakelang,
c. Kawasan rawan gempa bumi, meliputi kawasan yang terletak
di zona patahan aktif, yaitu: Sesar Amurang - Belang, Sesar
Ratatotok, Sesar Likupang, Selat Lembeh, Sesar yang
termasuk dalam sistem sesar Bolaang Mongondow, dan sesar
Manado – Kema, d. Kawasan Rawan Gelombang Tsunami
meliputi daerah pesisir pantai dengan elevasi rendah
dan/atau berpotensi atau mengalami tsunami yang tersebar
diseluruh wilayah provinsi;
– Kawasan perubahan peruntukan yang berdampak penting dan
cakupan yang luas serta bernilai strategis (DPCLS), meliputi :
a. Kabupaten Bolaang Mongondow dengan luasan + 222.98 Ha;
b. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan luasan
kurang lebih 10.17 Ha;

30 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


c. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan luasan kurang
lebih 59.40 Ha;
d. Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan luasan kurang lebih
4.96 Ha;
e. Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan luasan
kurang lebih 65.21 Ha;
f. Kabupaten Minahasa Selatan dengan luasan kurang lebih
92.90 Ha;
g. Kabupaten Minahasa Utara dengan luasan kurang lebih
103.62 Ha;
h. Kota Bitung dengan luasan kurang lebih 52.46 Ha;
i. Kota Manado dengan luasan kurang lebih 91.46 Ha.
– Kawasan Budidaya, penetapan kawasan ini dititikberatkan pada
usaha untuk memberikan arahan pengembangan berbagai kegiatan
budidaya sesuai dengan potensi sumber daya yang ada dengan
memperhatikan optimasi pemanfaatannya.

Gambar 10
Peta Penggunaan Lahan Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

31 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


h) Potensi Pengembangan Wilayah
Potensi pengembangan wilayah sebagaimana yang sudah dikaji
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Utara,
berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi
wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Kawasan
budidaya dengan luasan 745.291 Ha, meliputi :
1. Kawasan peruntukan hutan produksi;
2. Kawasan peruntukan hutan rakyat;
3. Kawasan peruntukan pertanian;
4. Kawasan peruntukan perikanan;
5. Kawasan peruntukan pertambangan;
6. Kawasan peruntukan industri;
7. Kawasan peruntukan pariwisata;
8. Kawasan peruntukan permukiman;
9. Kawasan peruntukan lainnya;
10. Kawasan pesisir dan pulau-pulau terkecil;
11. Kawasan pulau-pulau kecil terluar.

i) Wilayah Rawan Bencana


Kawasan rawan bencana alam Provinsi Sulawesi Utara disajikan pada
Gambar 9 terdiri dari:
1. Kawasan rawan gempa, berada disekitar wilayah patahan
lempengkulit bumi terluar;
2. Kawasan rawan longsor, meliputi: a. Kepulauan Sangihe &
SiauTagulandang Biaro, b. Manado: Kec. Wanea, Kec. Singkil,
Kec. Tuminting, Kec. Tikala, Kec. Mapanget, Kec. Bunaken,
Kec. Malalayang & Kec. Wenang, c. Jalur jalan Manado-
Amurang. d. Jalur jalan Manado-Tomohon, e. Jalur Jalan
Noongan – Ratahan -Belang (Minahasa Tenggara), f. Torosik
(Bolaang Mongondow Selatan);
3. Kawasan rawan gelombang pasang, meliputi pesisir pantai utara
dan selatan yang memiliki elevansi rendah;
4. Kawasan rawan Gerakan tanah di Gunung Lokon Kota Tomohon,
Gunung Api Klabat dan Gunung Soputan serta Kawasan sekitar
Danau Tondano;
5. Kawasan rawan banjir yang meliputi daerah muara sungai,
dataran banjir dan dataran alluvial terutama di sepanjang sungai
di Manado, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow,
Minahasa Tenggara,dan Bolaang Mongondow Timur. Gambar 11
Peta Kawasan Rawan Bencana Provinsi Sulawesi Utara.

32 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 11
Peta Kawasan Rawan Bencana Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

C. Kerjasama Antar Daerah


1) Kerjasama Teluk Tomini
Kawasan Teluk Tomini merupakan Kawasan yang mempunyai nilai
ekonomi, sosial dan ekologis/lingkungan yang sangat berarti bagi
kelangsungan penghidupan masyarakat, Teluk Tomini merupakan
Kawasan andalan nasional, tetapi juga menjadi perhatian dunia
internasional karena tipe ekosistem khas yang beranekaragam
seperti mangrove, padang lamun, rumput laut, estuaria, delta dan
rawa pantai non-bakau. Ekosistem terumbu karang di Teluk Tomini
merupakan bagian dari “Segitiga Terumbu Karang” atau Coral
Triangle yang memiliki keragaman karang tertinggi di dunia;
2) Kerjasama Provinsi-Provinsi se – Sulawesi
Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS)
didirikan oleh 4 (empat) Gubernur se-Sulawesi tahun 2000, dimana
isu keamanan menjadi fokus utama program pembangunan
ekonomi di wilayah Sulawesi. Salah satu program utama BKPRS
adalah memfasilitasi kerjasama regional, nasional, internasional
dalam menopang pembangunan ekonomi wilayah Sulawesi sebagai
bagian dari pengembangan ekonomi nasional.

33 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Kegiatan bersama secara terintegrasi
dibidang Pariwisata, Perdagangan
dan Investasi untuk potensi yang
sama untuk saling complementary.
Kedepannya diharapkan BKPRS
menjadi one stop agency untuk
mengurangi terjadinya tumpang
tindih sejumlah regulasi yang dibuat
baik ditingkat kabupaten/kota
sampai ke tingkat provinsi dalam
rangka meningkatkan investasi.

3) Kerjasama Sektor Kelautan dan Perikanan 5 Provinsi di Indonesia


Timur
Kerjasama dimulai pada bulan
September 2021 antara Provinsi
Sulawesi Utara, Gorontalo,
Maluku, Maluku Utara, Papua, dan
Papua Barat, yang dimaksudkan
agar para nelayan di Kawasan
Regional Timur Indonesia dapat
memanfaatkan Potensi Perikanan
dan Kelautan dengan lebih
optimal guna meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan ekonomi
masyarakat. Kebijakan ini
diharapkan akan meningkatkan
distribusi produk lokal dari
wilayah Indonesia Timur.

34 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


D. Kerjasama Regional
a) Brunai Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN
Growth Area (BIMP-EAGA)
Kerjasama BIMP-EAGA dibentuk pada tahun 1994 pada saat
pertemuan Tingkat Menteri ke-1 di Davao, Filipina untuk
memperluas kerjasama ekonomi antara daerah perbatasan Brunei
Indonesia Malaysia Philipines. Kerjasama Regional ini
merealisasikan Konektivitas Laut yaitu Ro-Ro Bitung-Davao General
Santos Shipping untuk dimanfaatkan kegiatan eksporimpor.
Sedangkan melalui Koneknivitas Udara adalah Manado-Davao
direct flight untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan pariwisata,
perdagangan dan investasi.

Gambar 12
BEV 2025 : Guiding Framework

Sumber: Sekretariat BIMP-EAGA Provinsi Sulawesi Utara, 2021

b) Coral Triangle Initiative (CTI)


CTI dikembangkan untuk membentuk mekanisme kerjasama antar
negara-negara yang memiliki tujuan dan pandangan yang sama
mengenai pengelolaan lingkungan hidup dan mempertahankan
kesinambungan sumber daya alam laut di kawasan Coral Triangle
yang mencakup 6 negara: Indonesia, Filipina, Malaysia, Timor Laste,
PNG, dan Kepulauan Solomon.

35 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


c) Belt and Road Initiative (BRI)
Belt and Road Initiative (BRI) adalah strategi pembangunan yang
digagas oleh Pemerintah China dalam upaya untuk menyatukan
negara-negara Eurasia dengan fokus upaya pembangunan ekonomi
negara-negara yang masuk dalam jalur sutera modern abad ke-21.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama para Delegasi
Indonesia mempromosikan beberapa proyek infrastruktur pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Kedua Belt and Road Initiative di
Beijing China tahun 2019 dan tetap melakukan hubungan
Kerjasama Tahun 2020 walaupun dalam keadaan Pandemi Covid-
19.

d) Archipelagic and Island State Forum (AIS FORUM)


AIS Forum adalah Kerjasama
Pembangunan Negara
Kepulauan dan Negara Pulau.
Merupakan wadah 41 negara
pulau dan 6 negara Pulau dan
Kepulauan dari kawsan
Pasifik Selatan, Karabia, Asia,
Afrika dan Eropa. Kerjasama
konkrit fokus pada empat
area kolaborasi yaitu
ekonomi biru, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut
akibat sampah plastik, dan good ocean and maritim governance.

E. Kedudukan, Tugas, dan Wewenang Gubernur


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
Gubernur berkedudukan sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah,
sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban
pelaksanaan otonomi daerah, Gubernur memiliki Tugas, Wewenang,
Kewajiban, dan Hak sebagai berikut:
b) Tugas Gubernur Sebagai Kepala Daerah
1) memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan kebijakan yang ditetapkan bersama
DPRD;
2) memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


3) menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah
tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada
DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan
menetapkan RKPD;
4) menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD, rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan
APBD, dan rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk
dibahas bersama;
5) mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6) mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan
7) melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c) Wewenang Gubernur Sebagai Kepala Daerah
1) mengajukan rancangan Peraturan Daerah;
2) menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat
persetujuan bersama DPRD;
3) menetapkan Perkada dan Keputusan Kepala Daerah;
4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh daerah dan/atau masyarakat;
5) melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d) Tugas Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
1) Mengoordinasikan pembinaan & pengawasan penyelenggaraan
Tugas Pembantuan di Daerah Kabupaten /Kota;
2) melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang
ada di wilayahnya;
3) memberdayakan dan memfasilitasi Daerah Kabupaten/Kota di
wilayahnya;
4) melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota
tentang RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan APBD,
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata ruang daerah
pajak daerah, dan retribusi daerah;
5) melakukan pengawasan terhadap Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota;
6) melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


e) Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
1) membatalkan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan
Bupati/Walikota;
2) memberikan penghargaan atau sanksi kepada Bupati/Walikota
terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
3) menyelesaikan perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi
pemerintahan antar daerah Kabupaten/Kota dalam satu daerah
Provinsi;
4) memberikan persetujuan terhadap rancangan Perda
Kabupaten/Kota tentang pembentukan dan susunan Perangkat
daerah Kabupaten/Kota; dan
5) melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.
Selain tugas dan wewenang Gubernur sebagaimana tersebut di atas,
Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat mempunyai tugas sekaligus
kewenangan yang harus dilaksanakan, yaitu:
1. Menyelaraskan perencanaan pembangunan antar Daerah
Kabupaten/Kota dan antara Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota di wilayahnya;
2. Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan dan pembangunan
antara Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan antar
Daerah Kabupaten/Kota yang ada di wilayahnya;
3. Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Pusat atas usulan
DAK pada Daerah Kabupaten/Kota di wilayahnya;
4. Melantik Bupati/Walikota;
5. Memberikan persetujuan pembentukan
Instansi Vertikal di wilayah provinsi
kecuali pembentukan Instansi Vertikal
untuk melaksanakan urusan pemerintahan
absolut dan pembentukan Instansi Vertikal
oleh kementerian yang nomenklaturnya
secara tegas disebutkan dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
6. Melantik kepala Instansi Vertikal dari kementerian dan lembaga
pemerintah non Kementerian yang ditugaskan di wilayah Daerah
Provinsi yang bersangkutan kecuali untuk kepala Instansi Vertikal
yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan kepala
Instansi Vertikal yang dibentuk oleh Kementerian yang
nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan
7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

38 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


F. Organisasi Perangkat Daerah
a. Perangkat Daerah
1. Penataan susunan perangkat daerah Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, yang penetapannya
melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 4
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Sulawesi Utara sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 7
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara Nomor 4 Tahun 2016;
2. Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Utara
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan tersebut, terdiri dari :
Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tipe A terdiri dari 9
Biro, yakni :
1. Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah;
2. Biro Kesejahteraan Rakyat;
3. Biro Hukum;
4. Biro Perekonomian;
5. Biro Administrasi Pembangunan;
6. Biro Pengadaan Barang dan Jasa;
7. Biro Organisasi;
8. Biro Administrasi Pimpinan;
9. Biro Umum.
Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Utara Tipe A
Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tipe A
Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tipe A, sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan Daerah Provinsi;
2. Dinas Kesehatan Daerah Provinsi;
3. Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Daerah Provinsi;
4. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Daerah Provinsi;
5. Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Provinsi;
6. Dinas Sosial Daerah Provinsi;
7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Provinsi;
8. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Daerah Provinsi;
9. Dinas Pangan Daerah Provinsi;
10. Dinas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi;

39 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


11. Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga
Berencana Daerah Provinsi;
12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Daerah
Provinsi:
13. Dinas Perhubungan Daerah Provinsi;
14. Dinas Koperasi, UKM Daerah Provinsi;
15. Dinas Penanaman Modal dan PTSP Daerah Provinsi;
16. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Daerah Provinsi;
17. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi;
18. Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi;
19. Dinas Pariwisata Daerah Provinsi;
20. Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi;
21. Dinas Kehutanan Daerah Provinsi;
22. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Daerah Provinsi;
23. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Provinsi;
24. Dinas Perkebunan Daerah Provinsi.
Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tipe B, yakni Dinas
Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Daerah Provinsi.
Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tipe C, yakni Dinas
Kebudayaan Daerah Provinsi.
Badan Daerah Provinsi Tipe A, sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi;
2. Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi;
3. Badan Pendapatan Daerah Provinsi;
4. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi;
5. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia DaerahProvinsi;
6. Badan Kesatuan Bangsa & Politik Daerah Provinsi Sulawesi
Utara;
7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi
Utara;
8. Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Sulawesi Utara.
Badan Daerah Provinsi Tipe C, yakni Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi;
Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
(setingkat Eselon III);
Jumlah UPTD/Cabang Dinas berjumlah 73.

40 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


b. Sumber Daya Aparatur
Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, seiring dengan adanya
perubahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah melakukan
penataan Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi
Utara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara Nomor 7 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 4 Tahun 2016,
dengan jumlah 39 OPD. Jumlah pegawai yang berstatus PNS
sebanyak 10.441 orang per Desember 2021. Dari jumlah tersebut
PNS golongan desember 2021. Dari jumlah tersebut PNS Eselon II.a
sebanyak 43 orang atau 0,41%, PNS Eselon II.b sebanyak 9 orang
atau 0,09%, PNS Eselon III.a sebanyak 197 orang atau 1,89%, PNS
Eselon III.b sebanyak 83 orang atau 0,79%, PNS Eselon IV.a
sebanyak 344 orang atau 3,29%, PNS Eselon IV.b sebanyak 1 orang
atau 0,01%, dan Pelaksana sebanyak 9764 orang atau 93,52%
Adapun komposisi PNS di Provinsi Sulawesi Utara
digambarkan pada Tabel 6 dengan perbandingan persentase jumlah
yang digambarkan pada Gambar 13.
Tabel 6
Komposisi PNS Provinsi Sulawesi Utara
NO ESELON JUMLAH PERSENTASE
1 II.a 43 0,41 %
2 II.b 9 0,09 %
3 III.a 197 1,89 %
4 III.b 83 0,79 %
5 IV.a 344 3,29 %
6 IV.b 1 0,01 %
7 Pelaksana (Non Eselon) 9.764 93,52 %
Total 10.441 100 %
Sumber: BKD Provinsi Sulawesi Utara, 2021

Adapun jumlah jabatan struktural di lingkungan Pemerintah


Provinsi Sulawesi Utara sebagai berikut, Eselon IB sebanyak 1 atau
0,09%, Eselon IIB sebanyak 43 dan Eselon IIB sebanyak 9 atau 0,09%,
Eselon IIIA sebanyak 208 dan Eselon IIIB sebanyak 84 atau 25,73%,
Eselon IVA sebanyak 789 dan Eselon IVB sebanyak 1 atau 69,60%,

41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Lebih lanjut dengan adanya Kebijakan Nasional terkait
Penyederhanaan Birokrasi maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
telah melaksanakan Penyederhanaan struktur organisasi terhadap
462 jabatan (eselon III, 12 jabatan dan
eselon IV, 450 jabatan) dan yang
diusulkan untuk Penyetaraan Jabatan
sebanyak 458 jabatan dengan rincian 12
Jabatan Struktural Eselon III dan 446
Jabatan Eselon IV, serta telah dilantik
pada tanggal 31 Desember 2021.

G. Isu Strategis Daerah


Permasalahan Pembangunan
f) Aspek Pelayanan Dasar dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Pelayanan dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara dan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar. Pada aspek ini masyarakat harus mendapatkan kebutuhan
dasar agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri
serta dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Beberapa permasalahan pembangunan dilihat dari aspek
pelayanan dasar dan kesejahteraan:
1) Masih rendahnya rata-rata lama sekolah dan harapan lama
sekolah;
2) Belum optimalnya penanganan, aksi konvergensi stunting,
demam berdarah, TBC dan pandemi;
3) Jumlah penduduk miskin yang masih tinggi dan belum
optimalnya pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS);
4) Penanganan resiko sosial dan keterbatasan pendampingan
pelayanan terhadap disabilitas, lanjut usia dan korban bencana;
5) Masih perlu adanya pengembangan kualitas dan daya saing
SDM termasuk penguasaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK);
6) Belum optimalnya strategi pengarusutamaan gender dan
pengarusutamaan hak anak;
7) Belum tercapainya cakupan kepemilikan dokumen
kependudukan;
8) Masih tinggi gap capaian akses air minum layak, sanitasi layak,
serta permukiman layak huni dan berkelanjutan.

42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


g) Aspek Lingkungan Hidup
Perencanaan pembangunan jangka menengah haruslah menjamin
keberlangsungan lingkungan hidup daerah atau menjamin
pembangunan berkelanjutan. Beberapa masalah yang diangkat
dalam aspek ini:
1) Masih terbatasnya informasi daya dukung dan daya tampung
Lingkungan Hidup;
2) Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkunganyang aman serta menjamin keberlanjutan;
3) Konservasi SDA sekitar Daerah Aliran Sungai masih belum
terintegrasi;
4) Pengendalian pencemaran (air, udara & tanah) belum optimal;
5) Pengendalian dan penegakan hukum bagi perusak
lingkunganbelum optimal;
6) Pengelolaan sampah, air limbah terutama limbah B3 dan
drainase masih belum optimal;

h) Aspek Bidang Ekonomi dan Ketahanan Pangan


Kebijakan pemulihan dimasa pandemi diantaranya menjaga
keberlangsungan aktivitas ekonomi melalui ketahanan ekonomi
dan ketahanan pangan. Beberapa masalah yang masih harus
diperhatikan diantaranya:
1) Perlambatan pertumbuhan ekonomi karena terkontraksinya
beberapa sektor ekonomi;
2) Meningkatnya pengangguran karena keterbatasan lapangan
kerja serta pencari kerja yang didominasi berpendidikan
SMA/SMK ke atas;
3) Masih tingginya fluktuasi tingkat inflasi.
4) Pentingnya kestabilan NTP (Nilai Tukar Petani) dan NTUP
(Nilai Tukar Usaha Pertanian) untuk penguatan pertanian
menuju agribisnis unggul dan berwawasan lingkungan;
5) Belum optimalnya upaya pemenuhan kebutuhan pangan bagi
masyarakat, baik dari ketersediaan, distribusi maupun
diversifikasi;
6) Belum optimalnya pengembangan pariwisata, terutama
terkait pengembangan daya saing obyek wisata daerah,
kelembagaan, SDM dan industri pendukung pariwisata;
7) Belum optimalnya daya saing ekonomi lokal sektor UKM dan
IKM unggulan;
8) Belum optimalnya realisasi nilai investasi PMA (Penanaman
Modal Asing)/PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri);

43 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


9) Sektor Perdagangan yang relatif keunggulannya dan
pertumbuhannya relatif rendah;
10) Pertumbuhan sektor industri pengolahan yang cenderung
rendah.
d) Aspek Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Pengembangan infrastruktur yang merata menjadi salah satu
pendorong percepatan perekonomian daerah, beberapa
permasalahan dari aspek infrastruktur:
1) Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi
belum merata, sehingga penggunaan TIK belum optimal;
2) Penyediaan infrastruktur wilayah kualitasnya masih kurang
memadai dan terbatas terutama infrastruktur
ketenagalistrikan, infrastruktur pariwisata dan penunjang
agribisnis;
3) Penyediaan infrastruktur yang ramah disabilitas, lansia, anak
dan perempuan;
4) Ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana irigasi, air
bersih dan drainase masih terbatas;
5) Infrastruktur pengendalian bencana alam sehingga
mengurangi resiko bencana masih terbatas;
6) Belum tersedianya Peraturan Daerah Revisi RTRW
Provinsi/Kabupaten Kota beserta RDTR-nya, serta lemahnya
database penataan ruang;
7) Pengelolaan energi, energi terbarukan dan ketenagalistrikan
belum terpadu dan berkelanjutan;
8) Infrastruktur pendukung transportasi untuk konektivitas
antar daerah, kepulauan dan daratan masih belum terintegrasi.
9) Belum terwujudnya kebijakan satu peta di Provinsi Sulawesi
Utara.
e) Aspek Tata Kelola Pemerintahan
Permasalahan pada aspek tata kelola terutama berhubungan
dengan pencapaian 8 (delapan) prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik, terdiri atas:
1) Masih belum optimalnya pengelolaan aset daerah, yang
ditunjukkan dengan masih banyaknya asset idle, serta
kontribusi aset yang belum signifikan dalam peningkatan
pendapatan daerah;
2) Optimalisasi terhadap proses revolusi mental melalui inovasi
pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan daerah
untuk mendukung perwujudan tata pemerintahan yang
profesional (e-government);

44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


3) Indeks Reformasi Birokrasi Provinsi Sulawesi Utara masih
perlu ditingkatkan.

Isu Strategis Nasional


Proses perencanaan dari atas ke bawah (top down) mengharuskan
daerah untuk mengangkat isu strategis nasional terutama yang
berkaitan dengan Provinsi Sulawesi Utara:
1) Implementasi Online Single Submission (OSS);
2) Terbitnya Undang-Undang Cipta Kerja;
3) Tranformasi ekonomi dalam rangka mengubah struktur
perekonomian daerah;
4) Konvergensi Penanganan Stuntig;
5) Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;
6) Penguatan struktur industri kecil menegah (IKM) dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM);
7) Mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim;
8) Akses air minum dan sanitasi layak dan aman;
9) Kota layak huni;
10) Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM) Manado;
11) Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan, gender, modal,
sosial dan budaya, serta
transformasi digital.
12) Adanya pengembangan Ibukota
Negara Baru dan
pengembangan KSN Perkotaan
Bitung–Minahasa-Manado
(BIMINDO) di Sulawesi Utara;
13) Kebijakan tentang Super Hub di
Indonesia, dimana Sulut masuk
salah satu gerbangnya untuk
kawasan Asia Pasifik;
14) Kebijakan pengembangan 5
(lima) destinasi pariwisata
Super Prioritas yang Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK)
Likupang termasuk salah
satunya.

45 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Isu Strategis Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021

Memperhatikan perkembangan fenomena kekinian yang


terjadi, pelaksanaan pembangunan Tahun 2021 dihadapkan kepada
berbagai isu strategis diantaranya:
1. Perwujudan Sulawesi Utara sebagai super hub di Indonesia timur;
2. Pengembangan kawasan perbatasan dan kepulauan;
3. Penurunan kemiskinan dan pengangguran;
4. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan;
5. Peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga kerja;
6. Peningkatan daya saing dan kemudahan berinvestasi;
7. Perwujudan kedaulatan pangan, pembangunan food estate dan
penguatan kebijakan lahan pertanian pangan berkelanjutan;
8. Optimalisasi sumberdaya perikanan dan kemaritiman serta
pemanfaatan yang berkelanjutan;
9. Optimalisasi pendapatan daerah;
10. Pemerataan infrastruktur, sanitasi dan air minum layak;
11. Peningkatan moda transportasi dari pusat-pusat produksi;
12. Penguatan kepariwisataan terutama Manado-Likupang yang
menjadi bagian dari lima destinasi wisata super prioritas dan
penetapan KEK Pariwisata Likupang;
13. Peningkatan industri dan daya saing Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) serta Koperasi;
14. Perencanaan pembangunan berdasarkan kondisi daya dukung dan
daya tumpang lingkungan hidup;
15. Optimalisasi mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim;
16. Transformasi energy terpadu dan berkelanjutan;
17. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya;
18. Perencanaan pembangunan rendah karbon/Low Carbon
Development Indonesia (LCDI);
19. Transformasi digital; dan
20. Peningkatan pemajuan kebudayaan & pelestarian nilai budaya.

46 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Adapun beberapa isu strategis yang muncul akibat COVID-19 di
Sulawesi Utara, antara lain:
1. Penyediaan anggaran untuk
penanganan COVID-19 dalam
APBD Tahun Anggaran 2021;
2. Penyediaan sarana & prasarana
kesehatan penanganan COVID-19;
3. Kesiapan tenaga medis dalam
menghadapi COVID-19;
4. Penyediaan tenaga medis dalam
penanganan COVID-19;
5. Penyediaan bahan pangan dan kebutuhan pokok yang terganggu
akibat panic buying;
6. Penanganan dampak ekonomi kepada pekerja harian pelaku
ekonomi tingkat bawah (pelayan restoran, ojek, pedagang kaki lima,
dll) yang tidak dapat bekerja sehingga tidak mempunyai
penghasilan serta kemungkinan PHK bagi industri yang tutup; dan
7. Mengoptimalkan potensi penerimaan APBD dari jenis Pendapatan
Asli Daerah (terutama pajak dan retribusi); dan
8. Memaksimalkan penyerapan APBD atas dampak kebijakan Work
from Home.

H. Sistematika Penulisan
Penulisan LKjIP Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2021 ini disusun
dengan sistematika yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan
Pada bab ini Disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi.

BAB II Perencanaan Kinerja


Bab II Menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Gubernur
Sulawesi Utara Tahun 2021.

47 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


BAB III Akuntabilitas Kinerja
Bab III menyajikan Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi Anggaran.
Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja Sasaran
Strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap
pernyataan kinerja Sasaran Strategis tersebut dilakukan analisis capaian
kinerja sebagai berikut :
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara
realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu
dan beberapa tahun terakhir, realisasi kinerja sampai dengan tahun
ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
2) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
(jika ada);
3) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.
4) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
5) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
6) Realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan
untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen perjanjian
kinerja.

BAB IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kinerjanya.

Lampiran
Pada bagian lampiran berisi Perjanjian Kinerja dan data lain yang
dianggap perlu.

48 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


A. Rencana Strategi

a. Visi dan Misi Provinsi Sulawesi Utara


Visi Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara merupakan bagian dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun
2005-2025. Arah Kebijakan pada RPJMD periode ketiga tahun
2016-2021 adalah Memantapkan Pembangunan Sulawesi Utara
yang Berbudaya, Berdaya Saing, Aman dan Sejahtera dengan
menekankan Pembangunan Keunggulan Kompetitif
Perekonomian yang berbasis tersedianya Sumber Daya Alam
(SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, serta
kemampuan ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK). Mengacu pada
Arah Kebijakan tersebut, maka Visi Misi Kepala Daerah Provinsi
Sulawesi Utara dirumuskan sebagai berikut:

“Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi,


Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta
Berkepribadian dalam Berbudaya.”

Dengan dirumuskannya visi tersebut diharapkan seluruh


stakeholder yang ada akan bekerjasama mengoptimalkan seluruh
kapasitas yang dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan
Masyarakat Sulawesi Utara Yang Lebih Sejahtera. Dalam Visi
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016-2021, mengacu pada Trisakti
yang diwujudkan dalam bentuk:

49 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Berdikari Dalam Ekonomi
Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pembangunan demokrasi
ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan dalam
pengelolaan keuangan negara dan pelaku utama dalam pembentukan
produksi dan distribusi nasional. Negara memiliki karakter kebijakan dan
kewibawaan pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil
keputusan-keputusan ekonomi rakyat melalui penggunaan sumber daya
ekonomi nasional dan anggaran negara untuk memenuhi hak dasar
warga negara.

Berdaulat Dalam Politik


Kedaulatan dalam politik diwujudkan dalam pembangunan demokrasi
politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kedaulatan rakyat menjadi karakter, nilai, dan semangat
yang dibangun melalui gotong royong dan persatuan bangsa.
Kepribadian dalam Kebudayaan
Kepribadian dalam kebudayaan diwujudkan melalui pembangunan
karakter dan kegotongroyongan yang berdasar pada realitas
kebhinekaan dan kemaritiman sebagai kekuatan potensi bangsa dalam
mewujudkan implementasi demokrasi politik demokrasi ekonomi
Indonesia masa depan.
Dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam mewujudkan Visi yang telah dipaparkan di atas, disusun
misi, yang merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan
menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan Visi yang telah diuraikan akan ditempuh melalui 7
(tujuh) Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut:
1. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor
pertanian dan sumberdaya kemaritiman sebagai penjabaran provinsi
kepulauan, serta mendorong sektor industri dan jasa;
2. Memantapkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkepribadian dan berdaya saing;
3. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan
pariwisata yang berwawasan lingkungan;
4. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang tinggi,
maju, dan mandiri;
5. Memantapkan pembangunan infrastruktur berlandaskan prinsip
pembangunan berkelanjutan;
6. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia
Kawasan Timur;
7. Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui Tata Kelola
Pemerintahan yang baik.

50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


b. Tujuan dan Sasaran
Dari misi tersebut disusun tujuan dan sasaran pembangunan dimana
setiap misi memiliki tujuan dan sasarannya masing-masing. Adapun
keterkaitan antara Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 7
Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara
NO MISI TUJUAN SASARAN

Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan memperkuat
sektor pertanian dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani,
Pekebun, Nelayan, IKMUMKM, Koperasi Meningkatnya Derajat
sumberdaya kemaritiman
1. Ekonomi Masyarakat
sebagai penjabaran provinsi Dan Pelaku Jasa Kemasyarakatan
kepulauan, serta mendorong
sektor industri dan jasa

Memantapkan pembangunan
Meningkatkan Derajat
Sumberdaya Manusia (SDM) Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang
Kualitas Pembangunan
2. yang berkepribadian dan Berkualitas, Cerdas dan Berdaya Saing
Manusia
berdaya saing

Mewujudkan Sulawesi Utara


Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Meningkatnya Aktivitas
sebagai destinasi investasi dan
3. Melalui Pemerataan Pendapatan dan Ekonomi Yang
pariwisata yang berwawasan
Kesejahteraan Masyarakat Berkelanjutan
lingkungan
Mengurangi Kesenjangan Sosial Secara
Menyeluruh, Menyediakan Akses Yang
Meningkatnya Rata-
Mewujudkan pemerataan Sama Bagi Masyarakat Terhadap Berbagai
Rata Pendapatan Yang
4. kesejahteraan masyarakat yang Pelayanan Sosial Serta Sarana dan Diterima Oleh Setiap
tinggi, maju, dan mandiri Prasarana Ekonomi Untuk Mendorong Penduduk
Percepatan Pencapaian Sustainable
Development Goals
Memantapkan pembangunan Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Meningkatnya
infrastruktur berlandaskan Yang Berkualitas Melalui Percepatan Dan Infrastruktur Dan
5.
prinsip pembangunan Pengembangan
berkelanjutan Ketepatan Pembangunan Wilayah

Mewujudkan Sulawesi Utara Mendorong Peningkatan Pendapatan Meningkatnya Potensi


6. sebagai pintu gerbang Masyarakat Terhadap Jasa Pariwisata Dan Dan Akses Pariwisata
Indonesia Kawasan Timur Kemaritiman Berorientasi Internasional Yang Berdaya Saing

Mewujudkan Sulawesi Utara Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Meningkatnya


yang berkepribadian melalui Birokrasi Dalam Penyelenggaraan
7. Kapasitas Tata Kelola
tata Kelola pemerintahan yang
Pemerintahan Pemerintahan
baik

Sumber : RKPD Provinsi Sulawesi Utara 2021

51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Agar Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara
berdasarkan RPJMD tahun 2016-2021 lebih terarah dalam
implementasinya, maka pada tahun 2021 sebagai tahun ke-5 RPJMD, Visi
dan Misi tersebut dijabarkan secara operasional dalam Tujuan dan
Sasaran Strategis disertai dengan target indikator kinerja tahun 2021.
Penjabaran Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2021, terdiri dari 7 (tujuh) Misi Pembangunan yang dijabarkan ke
dalam 7 (tujuh) Sasaran Strategis, selanjutnya terdapat 13 (tiga belas)
Indikator Kinerja Utama dengan target sebagaimana diuraikan pada
Tabel 8. Nilai Target Indikator Kinerja Utama per Sasaran Strategis
berdasarkan pada Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 27 Tahun
2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor
47 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2021, tanggal 13 Agustus 2021.

Tabel 8
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

SASARAN INDIKATOR
NO MISI TUJUAN TARGET
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5

Mewujudkan Indeks Gini (%) 0,36


kemandirian Angka Kemiskinan
ekonomidengan Meningkatkan 7,5
(%)
memperkuat sektor kesejahteraan petani,
pertanian dan pekebun, nelayan, Meningkatnya Tingkat
sumber daya UKM, UMKM, Koperasi Derajat Ekonomi Pengangguran 6,6 – 7,0
1. Terbuka (%)
kemaritiman serta dan pelaku jasa Masyarakat
mendorong sektor kemasyarakatan Nilai Tukar Petani
industri dan jasa 101
(%)
Indeks
Pembangunan 72,93
2. Memantapkan
Manusia (%)
pembangunan Meningkatnya
Meningkatkan sumber
sumberdaya Derajat Kualitas Usia Harapan
dayamanusia yang 71,05
manusia yang Pembangunan Hidup (Tahun)
berkualitas cerdas dan
berkepribadian dan Manusia
berdaya saing Indeks
berdaya saing
Pembangunan 79,85
Gender (%)

Mewujudkan
Mendorong
3. Sulawesi Utara
pertumbuhan ekonomi
sebagai destinasi Meningkatkan
wilayah melalui Pertumbuhan
investasi dan Aktivitas Ekonomi 4,0 – 5,0
pemerataan pendapatan Ekonomi (%)
pariwisata yang Yang Berkelanjutan
dankesejahteraan
berwawasan
masyarakat
lingkungan

52 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


1 2 3 4 5

Mengurangi
kesenjangan sosial
secara menyeluruh,
menyediakan akses
yang sama bagi
masyarakat terhadap
Mewujudkan berbagai pelayanan PDRB Per
pemerataan Meningkatnya Kapita 45
4. sosial serta sarana
kesejahteraan Rata-Rata (Juta Rp)
dan prasarana
masyarakat yang Pendapatan yang
ekonomi untuk
adil dan mandiri diterima oleh
mendorongpercepatan
setiap penduduk
pencapaian
Sustainable
Development Goals

Memantapkan Mempercepat
pembangunan pembangunan
infrastruktur Meningkatnya
infrastrukturyang Ketaatan
berlandaskan infrastruktur dan
5. berkualitas melalui Terhadap
pengembangan 75%
prinsip percepatan dan RTRW (%)
wilayah
pembangunan ketepatan
berkelanjutan pembangunan

Mendorong
Mewujudkan peningkatan Meningkat
Sulawesi Utara pendapatan nya potensi
masyarakat terhadap Jumlah
sebagai pintu dan akses
6. jasa pariwisata Kunjungan
Gerbang pariwisata Wisnus 1.000.000
Indonesia di dan kematiman yang
Kawasan Timur berorientasi berdaya
internasional saing

Mewujudkan
Sulawesi Utara Opini BPK WTP
yang Meningkatkan
berkepribadian efektifitasdan Meningkatnya
7. melalui Ttata efisiensi birokrasi kapasitas tata
Kelola dalam kelola Nilai
penyelenggaraan pemerintahan Akuntabilitas B
pemerintahan
pemerintahan Pemerintah
yang baik

Sumber: Rencana Kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, RKPD-P 2021

53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


c. Strategi dan Arah Kebijakan

Tabel 9
Keterkaitan Strategi dan Tujuan Pembangunan
Provinsi Sulawesi Utara

TUJUAN STRATEGI PROGRAM PEMBANGUNAN


1 2 3

- Peningkatan ketahanan pangan


- Peningkatan kesejahteraan petani
- Peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
- Program peningkatan pemasaran
hasil produksi pertanian/perkebunan
- Program pemasaran hasil produksi
Revitalisasi pertanian, perkebunan, peternakan
danhortikultura rakyat - Pengembangan perikanan tangka
- Pengembangan budidaya perikanan
- Peningkatan produksi pertanian/
perkebunan
Meningkatkan - Peningkatan kinerja ekonomi makro
kesejahteraan petani, daerah, serta investasi dan Kerjasama
pekebun, nelayan, antar Lembaga dan Pemerintah
UKM, UMKM, Daerah
Koperasi dan pelaku
jasa kemasyarakatan
- Pengembangan KEK
Peningkatan kualitas infrastruktur - Pemberdayaan ekonomi masyarakat
pertanian, peternakan, perkebunan, pesisir, pengembangan perikanan
perikanan, dan kelautan serta sarana tangka, pengembangan perikanan
dan prasarana industri budidaya, penguatan daya saing
produk perikanan

- Pemberdayaan ekonomi masyarakat


pesisir, pengembangan perikanan
Optimalisasi kapasitas dan kontinuitas
budidaya dan tangkap
produksi pertanian dan perikanan
- Penguatan daya saing produk
perikanan

Menurunkan Angka Anak Putus


- Pendidikan menengah
Sekolah
Meningkatkan Meningkatkan kualitas manajemen - Pengembangan SDM Pendidikan dan
sumberdaya manusia pelayanan Pendidikan penjaminan mutu Pendidikan
yang berkualitas
cerdas dan berdaya Meningkatkan kompetensi guru - Manajemen pelayanan Pendidikan:
saing dalam proses pembelajaran dan hasil Pengembangan SDM Pendidikan
belajar siswa dan penjaminan mutu pendidikan

Meningkatkan kualitas sarana dan


Manajemen pelayanan pendidikan
prasarana Pendidikan

54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


1 2 3
Meningkatkan daya saing
Peningkatan daya saing penanaman
penanaman modal di Sulawesi
modal di daerah
Utara
Mendorong investasi di sektor
industri untuk meningkatkan Peningkatan penyelenggaraanpelayanan
jumlah populasi industri berskala perizinan
Mendorong besar dan menengah
pertumbungan ekonomi
wilayah melalui Meningkatkan sarana dan
pemerataan prasarana infrastruktur Pengembangan destinasi pariwisata
pendapatan dan pariwisata
kesejahteraan Meningkatkan promosi
masyarakat Pengembangan pemasaran pariwisata
pariwisata
Meningkatkan koordinasi antar
Pemerintah Pusat, Provinsi &
Pengembangan Kerjasamapengelolaan
Kabupaten/ Kota termasuk
kekayaan budaya
stakeholder terkait untuk
pengembangan

Mengurangi kesenjangan
sosial secara menyeluruh,
menyediakan akses yang
sama bagi masyarakat
terhadap berbagai Meningkatkan pelayanan dan Penyelenggaraan jaminan dan bantuan
pelayanan sosial serta rehabilitasikesejahteraan sosial kesejahteraan sosial bagi keluarga miskin
sarana danprasarana
ekonomi untuk mendorong
percepatan pencapaian
Sustainable
Development Goals

- Penyelenggaraan pengadaan tanahbagi


pembangunan untukkepentingan umum
Mempercepat - Pemeliharaan jalan dan jembatan
pembangunan Mempercepat pembangunan
- Pengembangan dan pengelolaan
infrastruktur yang jaringan irigasi sawah, rawa, dan
infrastruktur dasar transportasi,
berkualitas melalui jaringan pengairan lainnya
air bersih, dan sanitasi
percepatan dan berkualitas - Peningkatan sarana dan prasarana
ketepatan kebinamargaan, pengembangankinerja
pembangunan pengelolaan persampahan
- Pengembangan kinerja pengelolaanair
minum dan air limbah

- Pengembangan destinasi pariwisata


Mendorong peningkatan Percepatan pembangunan - Pengelolaan kekayaan budaya
pendapatan masyarakat ekonomiberbasis maritim - Pengembangan nilai budaya
terhadap jasa pariwisata (kelautan) melalui - Pengembangan kelembagaan
dan kemariman pengembangan industri kepariwisataan
berorientasi perikanan dan pariwisata bahari - Pengembangan industri pariwisata
internasional
- Pengembangan seni budaya

55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


1 2 3
Meningkatkan efektifitas Membangun trasnparansi dan - Peningkatan kapasitas Lembaga
dan efisiensi birokrasi akuntabilitas kinerja Perwakilan Rakyat Daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan - Peningkatan pengawasan
pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan
Peningkatan peran ke-Humasan
- Peningkatan akuntabilitas kinerja
pelayanan publik

Sumber : RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016-2021

B. Prioritas Pembangunan Daerah


Mengacu dari Tema dan Prioritas Nasional, maka Prioritas
Pembangunan RKPD Tahun 2021 Provinsi Sulawesi Utara memiliki Tema
Pembangunan:
“Mempercepat Pemulihan Ketahanan Ekonomi dan Kehidupan
Masyarakat Didukung Pengembangan Pariwisata dan Industri Lainnya
Berbasis Sumber Daya Lokal serta Infrastruktur yang Memadai.”

Berdasarkan Tema RKPD Tahun 2021, selanjutnya ditetapkan 1 7 (tujuh


belas) Prioritas Daerah, sebagai berikut:
1) Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran;
2) Pembangunan Pendidikan;
3) Pembangunan Kesehatan;
4) Kedaulatan Pangan;
5) Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan;
6) Revitalisasi Pertanian dan Perkebunan;
7) Pembangunan Pariwisata;
8) Insfrastruktur;
9) Pembangunan Perumahan dan Permukiman;
10) Pembangunan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus;
11) Peningkatan Daya Saing Investasi;
12) Perikanan dan Kemaritiman;
13) Pengelolaan Bencana dan Mitigasi Iklim;
14) Pembangunan Kawasan Perbatasan;
15) Revolusi Mental;
16) Trantibmas;
17) Reformasi Birokrasi.

Pelaksanaan pembangunan Tahun 2021 diakselerasi untuk


pencapaian 7 Sasaran Strategis yang menjadi Perjanjian Kinerja Kepala
Daerah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021 yakni :

56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


1. Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat
2. Meningkatnya Derajat Kualitas Pembangunan Manusia
3. Meningkatnya Aktivitas Ekonomi Yang Berkelanjutan
4. Meningkatnya Rata-Rata Pendapatan Penduduk
5. Meningkatnya Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
6. Meningkatnya Potensi dan Akses Pariwisata Yang Berdaya Saing
7. Meningkatnya Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan
Perjanjian Kinerja Kepala Daerah untuk Target dan Realisasi
Pencapaian Sasaran Strastegis melalui 12 Indikator Kinerja Utama
dilakukan dengan mengakselerasi pemanfaatan anggaran dan program-
program prioritas yang menunjang tercapainya Sasaran Strategis. Namun
demikian, terjadinya Pandemi Covid-19 dan dengan Perubahan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara tertanggal 13 Agustus
2021, terjadi refocusing.
Pandemi COVID-19 tahun 2021 baik secara nasional maupun
provinsi, masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan ditambah
dengan adanya virus Corona tipe baru yang menyebar dengan cepat
diberbagai negara termasuk Indonesia. Selain dampak sosial, pandemi
COVID-19 menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi baik di
tingkat nasional maupun provinsi. Penurunan penerimaan pajak
terutama dari sektor perdagangan, terganggunya pasokan bahan baku,
gelombang PHK yang begitu besar yang berdampak pada kesulitan
mencari penghasilan bagi setiap orang, sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat dan berbagai permasalahan lainnya yang memerlukan
strategi pemulihan yang tepat.
Kondisi tersebut menjadi bencana nasional dan menjadi dasar
munculnya beberapa kebijakan nasional sebagai berikut:
1) Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-2/PK/2021 tentang
Penyesuaian Penggunaan Anggaran Transfer Ke Daerah dan Dana
Desa Tahun Anggaran 2021 untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019, tanggal 8 Februari 2021.
2) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer dan Dana Desa
Tahun Anggaran 2021 dalam Rangka Mendukung Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Dampaknya,
tanggal 25 Februari 2021.
a. Revisi anggaran dengan cara penjadwalan ulang capaian
program dankegiatan lainnya (antara lain pengurangan biaya
rapat/pertemuan dan perjalanan dinas, pengeluaran
pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan);
b. Pembebanan langsung pada belanja tidak terduga; dan
c. Memanfaatkan uang kas yang tersedia.

57 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Berdasarkan kebijakan nasional tersebut dan kondisi daerah atas
dampak pandemi COVID-19, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
melakukan perubahan RKPD Tahun 2021 dan penyesuaian atas
prioritas pembangunan tahun 2021 dimana sebelumnya terdapat
17 (tujuh belas) prioritas utama maka disesuaikan dengan kondisi
menjadi 3 (tiga) fokus prioritas utama, yakni:
1. Penanganan Kesehatan:
a. Pelaksanaan vaksinasi COVID-
19 kepada seluruh masyarakat
Sulawesi Utara;
b. Menyiagakan rumah sakit
untuk penanganan pasien
COVID-19 diseluruh Indonesia;
c. Penyediaan sarana prasarana
kesehatan berupa barang
pelindung diri warga, barang pelindung komunitas masyarakat
dan alat pelindung petugas medis antara lain masker, hand
sanitizer, vitamin C, vitamin E, Alat Pelindung Diri (APD), sarung
tangan karet & penyediaan sarana prasarana kesehatan lainnya;
d. Penyediaan sarana fasilitas kesehatan antara lain kamar isolasi,
tempat tidur pasien, rapid test kit, ventilator, dan alat uji deteksi
COVID-19, dan penyediaan sarana fasilitas kesehatan lainnya;
e. Merekrut tenaga kesehatan/medis yang potensial (dokter dan
tenaga perawat yang baru lulus pendidikan atau tenaga
kesehatan/medis lainnya) dan memberikan pelatihan singkat
serta SOP penanganan pasien COVID-19;
f. Pemberian insentif bagi tenaga kesehatan/medis, tenaga
penyidik (investigator) korban terpapar COVID-19, tenaga
relawan, dan tenaga lainnya yang terlibat dalam penanganan
pandemi COVID-19 sesuai dengan Standar Harga Satuan yang
ditetapkan kepala daerah;
g. Pemberlakuan pemeriksaan PCR bagi
penumpang pesawat udara yang
masuk ke provinsi Sulawesi Utara;
h. Pembatasan kegiatan bepergian ke
luar daerah selama hari libur
nasional dan pada hari-hari kerja
lainnya pada minggu yang sama
dengan hari libur nasional, baik
sebelum dan/atau sesudah hari libur
nasional;

58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


i. Penyemprotan disinfektan secara berkala di fasilitas umum;
j. Penyewaan rumah singgah sebagai ruang isolasi untuk Pasien
Dalam Pengawasan (PDP);
k. Pemeriksaan laboratorium bagi masyarakat yang berpotensi
terjangkit COVID-19;
l. Pengadaan alat dan bahan evakuasi korban positif COVID-19,
yang meliputi perlengkapan pasca wafat, tandu, sarung tangan,
sepatu bot, peralatan dan bahan evakuasi lainnya;
m. Penanganan jenazah korban positif COVID-19;
n. Penanganan kesehatan lainnya.
2. Penanganan Dampak Ekonomi
a. Pengadaan bahan pangan dan kebutuhan pokok dalam rangka
menjaga ketahanan pangan daerah dan menekan dampak panic
buying;
b. Pemberian insentif berupa:
1) Pengurangan atau pembebasan pajak daerah;
2) Perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan
kewajiban perpajakan;
3) Perpanjangan kewajiban pembayaran dana bergulir.
c. Pemberian stimulus berupa
penguatan modal usaha kepada
pelaku UMKM dan Mikro yang
terkena dampak ekonomi akibat
COVID-19;
d. Pemberian kemudahan bagi UKM
dan IKM untuk terlibat dalam
kegiatan pemerintahan
(Pengadaan Barang dan Jasa
sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2021);
e. Penanganan dampak ekonomi lainnya.
3. Penyediaan Jaring Pengaman Sosial
Proyeksi mengenai adanya kenaikan tingkat kemiskinan akibat
banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak
COVID-19 menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah. Oleh
karena itu, pemerintah menyiapkan anggaran untuk perluasan jaring
pengaman sosial bagi masyarakat. Banyak program jaring pengaman
sosial yang telah dikucurkan tahun 2021 baik dalam bentuk transfer
secara cash, bantuan sembako, subsidi listrik, subsidi internet dan
semua bentuk bantuan dalam rangka penguatan jaring pengaman
sosial.

59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Pandemi ini juga sangat berpengaruh pada berkurangnya jumlah
kegiatan ekonomi yang melibatkan banyak pekerja di perkotaan.
Akibatnya banyak diantara masyarakat
yang kembali ke desa atau daerah
asalnya karena kehilangan pekerjaan di
kota. Maka penguatan jaring pengaman
sosial ditingkat desa juga harus
dilakukan. Oleh karena saat ini
anggaran dana desa yang sebelumnya
diperuntukkan untuk program padat
karya dan pembangunan insfrastruktur
dipedesaan bisa dikonversikan untuk
jaring pengaman sosial di tingkat desa.
Kartu prakerja merupakan salah
satu jaring pengaman sosial yang disediakan pemerintah untuk
membantu masyarakat yang terkena PHK dan mengurangi
pengangguran. Adapun unggulan kartu prakerja tersebut adalah
pertama, mereka akan mendapatkan kursus online dan sertifikasi
setelah itu bisa mereka gunakan untuk melamar pekerjaan
berikutnya dan kedua, mereka juga diberikan transfer tunai untuk
menunjang kehidupan mereka.
Subsidi gaji untuk karyawan swasta juga adalah salah satu
program dari jaring pengaman sosial (karyawan yang terdaftar
dalam BPJS Ketenagakerjaan, dengan gaji dibawah 5 juta).
Selanjutnya, program jaring pengaman sosial yang disediakan
pemerintah Indonesia adalah
bantuan langsung tunai untuk
usaha mikro kecil. Bantuan ini
disalurkan langsung melalui
rekening penerima untuk
menunjang kegiatan usaha kecil
supaya tetap bisa bertahan
ditengah pandemi. Selain itu
pemerintah daerah memberikan
bantuan pada fasilitas kesehatan
milik masyarakat/swasta yang
ikut serta melakukan penanganan
pandemi COVID-19, dana atau instansi vertikal yang wilayah
kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan dalam rangka
mendukung penanganan pandemi COVID-19.

60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 10
Penyesuaian Prioritas Pembangunan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021

RKPD Tahun 2021 RKPD Perubahan Tahun 2021


Tema : Memantapkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Peningkatan
Pemerataan Infrastruktur
17 Prioritas Pembangunan Daerah 3 Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2021 Tahun 2021
1) Reformasi Penanggulangan Kemiskinan 1) Penanganan kesehatan;
dan Pengangguran; 2) Penyediaan jaringan pengaman
2) Pembangunan Pendidikan; sosial;
3) Pembangunan Kesehatan; 3) Penanganan dampak ekonomi.
4) Kedaulatan Pangan;
5) Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan;
6) Revitalisasi Pertanian dan Perkebunan;
7) Pembangunan Pariwisata;
8) Insfrastruktur;
9) Pembangunan Perumahan dan
Permukiman;
10) Pembangunan Industri/Kawasan Ekonomi
Khusus;
11) Peningkatan Daya Saing Investasi;
12) Perikanan dan Kemaritiman;
13) Pengelolaan Bencana dan Mitigasi Iklim;
14) Pembangunan Kawasan Perbatasan;
15) Revolusi Mental;
16) Trantibmas;
17) Birokrasi.

Sumber: RKPD Perubahan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021

Dalam rangka mencapai Prioritas Pembangunan ini, maka


disusun Program Prioritas dari setiap Perangkat Daerah, yang secara
langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan terhadap
pencapaian 3 Prioritas Pembangunan Daerah di tahun 2021.
Adapun jumlah Program Pendukung Prioritas Pembangunan
seperti pada Tabel 9, yakni: 1) Prioritas Penanganan Kesehatan
memiliki 46 Program Dukungan; 2) Prioritas Penanganan Dampak
Ekonomi memiliki 72 Program Dukungan; dan 3) Prioritas
Penyediaan Jaring Pengaman Sosial memiliki 19 Program Dukungan.

61 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 11
Jumlah Program Pendukung Prioritas Pembangunan
JUMLAH PROGRAM
NO PRIORITAS PEMBANGUNAN
PENDUKUNG
1 Penanganan Kesehatan 46

2 Penanganan Dampak Ekonomi 72

3 Penyediaan Jaring Pengaman Sosial 19

Sumber: RKPD Perubahan Provinsi Sulawesi Utara, 2021

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2021


Perjanjian Kinerja merupakan tekad atau janji Pejabat Publik,
untuk mencapai kinerja yang telah diperjanjikan sebagai konsekuensi
atas penggunaan sumber daya yang tersedia. Melalui Perjanjian Kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Gubernur Sulawesi Utara Tahun
2021, mengacu pada dokumen
RPJMD Tahun 2016-2021,
dokumen Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) Tahun 2021,
dan dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD)
Perubahan Tahun 2021. Adapun
Perjanjian Kinerja Gubernur
Sulawesi Utara Tahun 2021,
sebagaimana terlampir.

D. Rencana Kinerja dan Alokasi Anggaran Tahun 2021


Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan salah satu instrumen
SAKIP. RKT diperlukan agar dalam penyusunan RKPD fokus dan
diarahkan pada rencana kinerja yang telah direncanakan pada RPJMD
sesuai dengan tahun berkenaan. Sehingga dengan demikian diharapkan
pelaksanaan program dan kegiatan tidak hanya diorientasikan pada
terlaksananya kegiatan (output), akan tetapi perencanaan program dan
kegiatan harus direncanakan untuk menghasilkan manfaat (outcome)
yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Rencana Kinerja Tahunan diturunkan dari Tujuan dan Sasaran
Strategis Pembangunan yang disertai dengan Indikator Kinerja Utama
dan target kinerja yang ada pada RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara Tahun 2016-2021. Adapun Rencana Kerja dan alokasi anggaran
tahun 2021 didasarkan pada sasaran strategis sebagaimana tercantum
dalam Tabel 11 yang selanjutnya terdistribusi pada program kegiatan di
masing-masing perangkat daerah.

Tabel 12
Rencana Kerja dan Alokasi Anggaran Tahun 2021

INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS TARGET PAGU ANGGARAN
UTAMA

1 - Indeks Gini (%) 0,36

2 - Angka Kemiskinan (%) 7,5


Meningkatnya derajat
77.059.766.993
3 ekonomi masyarakat - Tingkat Pengangguran
6,6 – 7,0
Terbuka (%)
4 - Nilai Tukar Petani (%) 101

5 - Indeks Pembangunan
72,93
Masyarakat (%)
Meningkatnya derajat
6 - Usia Harapan Hidup
kualitas pembangunan 71,05 2.176.762.482.917
(Tahun)
manusia
7 - Indeks Pembangunan
79,85
Gender (%)
8 Meningkatnya aktivitas
- Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi yang 4,0 – 5,0 222.962.790.253
(%)
berkelanjutan

9 Meningkatnya rata-rata
pendapatan yang yang
- PDRB Per Kapita (Juta) 45 64.024.224.816
diterima oleh setiap
penduduk

10 Meningkatnya infrastruktur
- Ketaatan Terhadap
dan pengembangan 75 1.218.989.636.396
RTRW (%)
wilayah

11 Meningkatnya potensi dan


- Jumlah Kunjungan
akses pariwisata yang 1.000.000 22.266.899.077
Wisnus
berdaya saing

12 - Opini BPK WTP


Meningkatnya kapasitas
1.210.322.894.950
13 tata kelola pemerintahan B
- Nilai Akuntabilitas Kinerja

Sumber: RKPD Perubahan Provinsi Sulawesi Utara, 2021

63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


E. Instrumen Pendukung Pengelolaan Kinerja
Pemantapan manajemen pembangunan berbasis kinerja, menjadi
salah satu perhatian bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Beberapa inovasi yang dikembangkan
untuk peningkatan kinerja baik pada fase
perencanaan maupun pengendalian
pembangunan antara lain pemanfaatan e-
SAKIP reviu yang merupakan sistem
aplikasi yang dibangun oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi sebagai upaya
peningkatan kualitas pelaksanaan akuntabilitas kinerja di lingkungan
instansi pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran. Sistem ini bertujuan sebagai sarana pembinaan
interaktif pelaksanaan akuntablitas kinerja
instansi pemerintah dan sarana penyampaian
laporan kinerja secara online.
Upaya-upaya penguatan SAKIP
dilaksanakan dengan desk penyusunan
perjanjian kinerja dan penandatanganan
perjanjian kinerja Gubernur dan perjanjian
kinerja kepala daerah. Perencanaan
dilakukan dengan menggunakan aplikasi e-
planning sebagai implementasi dari e-government.

64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


A. Metode Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2021

Kerangka Pengukuran Kinerja di Pemerintah Provinsi Sulawesi


Utara dilakukan dengan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2015 pada Lembar Kerja Evaluasi dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014. Adapun pengukuran kinerja tersebut dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya
kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan makin
rendahnya kinerja, digunakan rumus:

Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = x 100%
Target

2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin


rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan
semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

65 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Target - (Realisasi – Target)
Capaian Indikator Kinerja = x 100%
Target
atau
(2 x Target) - Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = x 100%
Target

Penilaian capaian kinerja untuk setiap Indikator Kinerja Sasaran


menggunakan interpretasi skala nilai dan kriteria penilaian untuk
kinerja organisasi yang dilaporkan dalam bentuk outcome yaitu
berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa untuk
memberikan informasi yang lebih transparan mengenai keberhasilan
atau ketidakberhasilan pencapaian kinerja. Adapun kriteria penilaian
sebagai berikut:

Tabel 13
Kriteria Penilaian
SKALA NILAI KATEGORI PENILAIAN

> 100 Sangat Baik


> 85 s.d. < 100 Baik
> 65 s.d. < 85 Cukup
> 50 s.d. < 65 Kurang Baik
< 50 Tidak Baik

B. Capaian Kinerja Strategis Tahun 2021


Pengukuran capaian Sasaran Strategis Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara Tahun 2021 dilakukan dengan cara membandingkan antara
target (rencana) dengan
realisasi Indikator Kinerja
Utama. Dari hasil pengukuran
kinerja tersebut, diperoleh
data bahwa capaian Nilai Kerja
Organisasi (NKO) Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara adalah
sebesar 96,30 persen atau
kategori Baik, seperti
disajikan pada Tabel 12.

66 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 14
Ringkasan Capaian Sasaran Strategis Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2021
% CAPAIAN
SASARAN % CAPAIAN
NO IKU TARGET REALISASI SASARAN
STRATEGIS IKU
STRATEGIS
Angka Kemiskinan
7,5% 7,36 102
(%)

Indeks Gini (%) 0,36 0,359 100,27


Meningkatnyaderajat Tingkat
1 102,71
ekonomi masyarakat Pengangguran 6,6 – 7,0 7,06 99,15
Terbuka (%)

Nilai Tukar Petani


101 110,51 109,42
(%)

Indeks
Pembangunan 72,93 73,30 100,50
Manusia
Meningkatkan
Usia Harapan
2 derajat kualitas 71,05 71,76 100,99 106,66
Hidup (tahun)
pembangunan manusia
Indeks
Pembangunan 79,85 94,61 118,48
Gender (%)

Meningkatkanaktivitas Pertumbuhan
3 ekonomi yang Ekonomi (%) 4,0-5,0% 4,156 100 100
berkelanjutan
Meningkatnya rata-rata PDRB Per Kapita
4 42 54,05 120,08 120,08
pendapatan penduduk (Juta Rp.)

Meningkatnya Ketaatan
5 infrastruktur dan Terhadap RTRW 75% 75 100 100
pengembangan wilayah (%)

Meningkatnya potensi Jumlah Kunjungan


6 dan akses pariwisata Wisnus 1.000.000 446.824 44,68 44,68
yang berdaya saing
Opini BPK WTP WTP 100
Meningkatnyakapasitas
7 tata kelola Nilai Akuntabilitas 100
pemerintahan B B 100
Pemerintah

Rata-rata Capaian Sasaran Strategis 96,30

Pencapaian Sasaran Strategis Provinsi Sulawesi Utara di tahun


2021 karena pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota saling
bersinergi dalam melaksanakan program prioritas dan dalam berbagai
aktivitasnya mengutamakan protokol kesehatan sebagai hal mutlak
diterapkan pada semua aktivitas perekonomian daerah.

67 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Pengendalian terhadap COVID-19 dapat
dilakukan dan sarana pelayanan kesehatan
memadai untuk mengakomodasi pasien COVID-
19 dan perilaku masyarakat patuh terhadap
protokol kesehatan, kegiatan pembangunan fisik
yang bersumber dari APBN tetap dilaksanakan,
realisasi investasi dapat dicapai untuk
mendorong target pertumbuhan ekonomi dan
prioritas pemeliharaan /maintenance.

C. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis


Analisis terhadap 7 (tujuh) Sasaran Strategis dengan 13 (tiga
belas) Indikator Kinerja yang ditetapkan sebagai alat untuk
mewujudkan Tujuan Strategis pada tahun 2021 (tahun ke-5) Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021
yang telah disesuaikan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2021.
Evaluasi dan analisis capaian kinerja berdasarkan Sasaran
Strategis Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021 menunjukkan dukungan
terhadap ketercapaian Indikator Kinerja Utama yang dilakukan dengan
membandingkan antara Target dengan Realisasi Indikator Kinerja
Tahun 2021, selanjutnya Realisasi Tahun 2021 sebagai tahun terakhir
RPJMD 2016–2021 dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya
dan/atau tahun awal RPJMD dari tahun 2017. Analisis dilakukan juga
dengan membandingkan realisasi kinerja tahun 2021 dengan
standar nasional (jika ada) dan selanjutnya akan mendeskripsikan
hasil analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. Sebelum
melakukan analisa terhadap sasaran strategis yang menunjang
tercapainya pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD
2016-2021, berikut rangkuman pencapaian sasaran strategis dan IKU
tahun 2017-2021:

68 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 15
Rekapitulasi Capaian Sasaran Strategis

REALISASI %
TARGET
CAPAIAN
SASARAN INDIKATOR AKHIR
TARGET
NO STRATEGIS KINERJA RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
2021
RPJMD

Angka
7,9 7,59 7,51 7,78 7,36 7,5 101,9
Kemiskinan (%)

Indeks Gini (%) 7,18 6,61 6,01 7,37 7,06 0,36 100,27
Meningkatnya
derajat ekonomi Tingkat
1 Pengangguran 7,18 6,61 6,01 7,37 7,06 6,6-7,0 99,15
masyarakat
Terbuka (%)

Nilai Tukar 101 109,42


95,16 95,38 98,53 102,1 110,51
Petani (%)

Indeks
Pembangunan
71,66 72,2 72,99 72,93 73,3 72,93 100,50
Manusia (IPM)
Meningkatkan (%)
derajat kualitas Usia Harapan
2 pembangunan 71,04 71,26 71,58 71,69 71,76 71,05 100,99
Hidup (tahun)
manusia
Indeks
Pembangunan 94,78 94,79 94,53 94,42 94,61 79,85 118,48
Gender (%)

Meningkatkan
aktivitas ekonomi Pertumbuhan
3 6,31 6,00 5,65 -0,99 4,16 4,0-5,0 100
yang Ekonomi (%)
berkelanjutan

Meningkatnya PDRB Per


4 rata-rata Kapita 44,88 48,30 52,17 50,52 54,04 45 120,08
pendapatan
penduduk (Juta Rp.)

Meningkatnya
5 Ketaatan
infrastruktur &
Terhadap 75 75 75 75 75 75 100
pengembangan
RTRW (%)
wilayah

Meningkatnya
Jumlah
potensi dan akses
6 Kunjungan 1.698.523 1.958.899 2.200.000 447.020 446.824 1.000.000 44,68
pariwisata yang
Wisnus
berdaya saing

Meningkatnya Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP 100
7 kapasitas tata
kelola Nilai
pemerintahan Akuntabilitas B B B B B B 100
Pemerintah

Sumber : BAPPEDA dan BPS Sulawesi Utara 2021

69 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Sebagian besar indikator menunjukkan peningkatan kinerja
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga mayoritas program
yang dialokasikan sebagai pendukung capaian telah memiliki
signifikansi terhadap pencapaian outcome sasaran strategis yang
sekaligus sebagai instrument keberhasilan pembangunan.

Meningkatnya Derajat
SASARAN KE-1 Ekonomi Masyarakat

Pembangunan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan


pendapatan riil masyarakat yang berkorelasi langsung terhadap
peningkatan kesejahteraan. Untuk mengukur tingkat keberhasilan
meningkatnya derajat ekonomi masyarakat ditetapkan melalui 4
(empat) indikator yakni Angka Kemiskinan, Indeks Gini, Tingkat
Pengangguran Terbuka dan Nilai Tukar Petani.

Tabel 16
Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat

TARGET % CAPAIAN
AKHIR TARGET
TAHUN 2021
RPJMD AKHIR
SASARAN INDIKATOR
STRATEGIS KINERJA 2021 RPJMD

TARGET REALISASI % CAPAIAN


Angka
Kemiskinan 7,5 7,36 102 7,5 101,9
(%)
Indeks Gini
Meningkatnya 0,36 0,359 100,27 0,36 100,27
(%)
derajat
ekonomi Tingkat
masyarakat Pengangguran 6,6-7,0 7,06 99,15 6,6-7,0 99,15
Terbuka (%)
Nilai Tukar
101 110,51 109,42 101 109,42
Petani (%)

Pilihan 4 (empat) indikator ini menjelaskan bahwa tingkat


kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat dengan semakin
turunnya persentase angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka
dan meningkatnya nilai tukar petani yang tentunya akan berdampak
pada menurunnya tingkat kesenjangan pendapatan masyarakat.

70 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


 Angka Kemiskinan
Persentase
target realisasi
Seiring dengan masih adanya
ketimpangan pendapatan masyarakat 7,5% 101,9 %
realisasi Angka
Sulawesi Utara, kondisi tersebut menjadi
7,36% Kemiskinan
salah satu pendorong masih terjadinya
kemiskinan di Sulawesi Utara.
Tingkat kemiskinan merupakan pengukuran dengan persentase
angka kemiskinan yang menggambarkan proporsi masyarakat yang
masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Tabel 17
Angka Kemiskinan Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN TARGET
% CAPAIAN
SULAWESI AKHIR
TARGET
UTARA 2017 2018 2019 2020 2021
RPJMD
AKHIR RPJMD
2021

Angka
7,9 7,59 7,51 7,78 7,36 7,5 101,9
Kemiskinan

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 yang


ditargetkan 7,5 persen terealisasi 7,36 persen. Capaian kinerja ini
menunjukkan Sangat Baik karena berhasil menurunkan Angka
kemiskinan sebesar
0,14 persen atau
terealisasi 101,9
persen dari target
yang ditetapkan. Jika
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
terjadi penurunan
0,42 persen serta
turun 0,54 persen jika
diukur dari tahun
pertama RPJMD 2016-2021. Dan capaian ini juga bila dibandingkan
dengan target akhir RPJMD 2016–2021 terealisasi 101,9 persen atau
terjadinya penurunan angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara
sebesar 0,14 dari target yang ditetapkan 7,5 persen. Capaian realisasi
Angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 ini juga lebih
rendah 2,35 persen jika dibandingkan dengan realisasi Nasional tahun
2021 yang sebesar 9,71 persen.

71 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 13
Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Sulawesi Utara dan Nasional
2017-2021

12
10.12 10.19
9.66 9.71
10 9.22
7.9 7.59 7.78
7.51 7.36
8

0
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TTAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Penurunan Angka Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara, disertai


dengan penurunan jumlah penduduk miskin dari tahun 2017–2021,
dimana dari 194.850 jiwa pada September 2017 menjadi 191.700 jiwa
pada September 2018, dan terjadi peningkatan 188.600 jiwa September
2019 akibat dampak Bencana nonalam COVID-19 dan puncaknya
meningkat September 2020 dan lebih lanjut September 2021
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mampu mengendalikan angka
kemiskinan sehingga turun menjadi 186.550 jiwa. Dengan demikian
dari tahun 2017 hingga 2021 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
berhasil juga mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar 8.300 jiwa.

Penurunan persentase angka kemiskinan dari tahun 2017-


2021 didorong oleh adanya pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan
pendapatan per kapita serta terkendalinya inflasi yang tidak
menyebabkan daya beli masyarakat turun terutama dari kelompok
miskin. Lebih lanjut jika dibandingkan Nasional maka angka kemiskinan
Sulawesi Utara tahun 2021 lebih rendah 2,35 persen serta terendah di
pulau Sulawesi. Berdasarkan hasil tersebut di atas dan walaupun di
tahun 2021 masih dilanda bencana non-alam COVID-19, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara berhasil menekan penurunan persentase
angka kemiskinan.

72 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam mencapai
keberhasilan ini karena dalam penanggulangan kemiskinan dilakukan
secara sistematis, terencana, dan sinergis antara tingkatan pemerintah,
mulai dari pusat hingga pemerintah daerah serta lintas sektor untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat miskin melalui
bantuan sosial, pemberdayaan
masyarakat serta pemberdayaan
usaha ekonomi. Kemudian
gubernur dalam melaksanakan
penanggulangan kemiskinan
dengan membentuk Tim
Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKPK) Provinsi
dengan keputusan gubernur,
sebagai wadah koordinasi lintas
sektor dan lintas pemangku
kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di provinsi. Hal yang
sama juga di tindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota di
wilayahnya masing-masing dengan keputusan bupati/wali kota.

Tabel 18
Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
Se-Sulawesi Utara
TAHUN
Kabupaten/Kota
2017 2018 2019 2020 2021
Bolaang Mongondow 8,02 7,67 7,47 7,21 7,58
Minahasa 7,90 7,30 7,18 7,30 7,67
Kep. Sangihe 11,80 11,82 11,15 11,14 11,02
Kep. Talaud 9,77 9,50 9,86 9,49 9,00
Minahasa Selatan 9,78 9,34 9,26 9,14 9,37
Minahasa Utara 7,46 6,99 6,93 7,00 7,11
Bolaang Mongondow Utara 8,89 8,64 8,45 8,41 8,03
Kep. Sitaro 10,33 9,87 9,56 8,94 8,94
Minahasa Tenggara 14,08 13,29 12,78 12,30 12,47
Bolaang Mongondow Selatan 14,16 13,60 13,27 12,77 12,85
Bolaang Mongondow Timur 6,20 6,03 6,10 5,88 6,10
Kota Manado 5,46 5,38 5,51 5,86 6,19
Kota Bitung 6,62 6,67 6,49 6,41 6,43
Kota Tomohon 6,47 5,95 5,62 5,60 5,69
Kota Kotamobagu 5,90 5,96 5,71 5,42 5,74
Sulawesi Utara 7,90 7,59 7,51 7,78 7,36

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

73 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


TKPK Provinsi dan TKPK
kabupaten/kota menyelenggarakan
tugas dan fungsi, diantaranya adalah
melakukan penyusunan RKPD dan
rencana aksi provinsi serta penyusunan
RKPD dan rencana aksi kabupaten/kota.
Adapun secara khusus TKPK Provinsi
melakukan harmonisasi penyusunan
RKPD kabupaten/kota. Adapun
kebijakan penanggulangan kemiskinan
di Provinsi Sulawesi Utara melalui
Gerakan Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK) dengan:
1. Pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin;
2. Peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;
3. Pengembangan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro
kecil; dan
4. Sinergi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Dan didukung dengan Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
antara lain sebagai berikut:
1. program bantuan sosial dan jaminan sosial terpadu berbasis rumah
tangga, keluarga, individu dan lembaga dan organisasi keagamaan
yang bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar,
pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup
masyarakat miskin;
2. program pemberdayaan masyarakat dan penguatan pelaku usaha
mikro dan kecil, yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas
kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dan mengambil
manfaat dari proses pembangunan; dan
3. program lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
miskin.

Walaupun menurunnya persentase angka kemiskinan Sulawesi


Utara di tahun 2021 namun masih adanya permasalahan yang dihadapi
antara lain belum terupdate nya data
terpadu kesejahteraan sosial pada
kantong-kantong kabupaten /kota
yang angka kemiskinannya tinggi
sehingga mengakibatkan adanya
bantuan sosial yang tidak tepat
sasaran. Upaya untuk mengatasi
masalah tersebut di atas perlu adanya

74 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


update data terpadu kesejahteraan sosial sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.

 Indeks Gini
Perekonomian Provinsi Sulawesi
Utara mengalami pertumbuhan dari
Persentase
tahun ke tahun. Walaupun
target
0,36 realisasi peningkatan kinerja tersebut
realisasi 100,27 % dibarengi dengan semakin
0,359 Indeks Gini meningkatnya pendapatan per
kapita namun masih terjadi
ketimpangan pendapatan antar
masyarakat di Provinsi Sulawesi
Utara.
Indeks Gini sebagai alat pengukur tingkat ketimpangan
pendapatan suatu wilayah secara menyeluruh nilainya berkisar antara
0–1 dimana semakin kecil Nilai Indeks Gini maka semakin kurang
tingkat Ketimpangan.

Tabel 19
Indeks Gini Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN TARGET % CAPAIAN


SULAWESI
AKHIR TARGET
UTARA
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021 AKHIR RPJMD

Indeks Gini 0,394 0,372 0,376 0,368 0,359 0,36 100,27

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Adapun Nilai Indeks Gini di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 yang
ditargetkan 0,36 persen terealisasi 0,359 persen. Hasil capaian kinerja
ini menunjukkan Sangat Baik karena berhasil menurunkan Nilai
Indeks Gini 0,001 persen atau terealisasi sebesar 100,27 persen dari
target yang ditetapkan. Apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadinya penurunan 0,009 persen serta turun 0,035
persen bila di ukur dari tahun pertama RPJMD 2016–2021. Capaian
Nilai Indeks Gini ini bila diukur dengan akhir RPJMD 2016–2021 maka
adanya penurunan sebesar 0,001 atau terealisasi 100,27 persen dari
target yang ditetapkan sebesar 0,36 persen. Lebih lanjut jika
dibandingkan dengan capaian Nasional tahun 2021 yang sebesar 0,381
persen maka Provinsi Sulawesi Utara lebih rendah 0,022 persen.

75 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 14
Perbandingan Indeks Gini Sulawesi Utara Dan Nasional 2017-2021

0.4 0.394 0.391

0.39 0.384 0.385


0.38 0.381
0.38 0.376
0.372
0.368
0.37
0.359
0.36

0.35

0.34
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Lebih lanjut capaian Nilai Indeks Gini Provinsi Sulawesi Utara


menunjukkan bahwa Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara
mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun berhasil mengendalikan
ketimpangan pendapatan sebesar 0,359 persen. Nilai Indeks Gini 0,359
persen masuk dalam kategori Ketimpangan Sedang (berada dalam
rentang 0,3 s/d 0,5), dan hasil ini menunjukkan bahwa distribusi antara
kelompok kaya dan miskin tidak terlalu mengkhawatirkan.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini rasio daerah perkotaan
pada tahun 2021 adalah sebesar 0,359 hal ini menunjukkan terjadinya
penurunan sebesar 0,009 poin dibandingkan dengan tahun 2020. Untuk
daerah pedesaan Gini rasio pada 2021 tercatat sebesar 0,347
mengalami peningkatan 0,001 poin jika dibandingkan tahun 2020 .
Penurunan ketimpangan
pengeluaran Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2021 dipengaruhi oleh
kelompok penduduk 20% teratas serta
penduduk 40% menengah dan/atau
lapis paling kaya yang turun
pengeluaran karena menahan belanja,
sedangkan kelompok penduduk 40%
terbawah atau miskin naik
pengeluaran. Capaian ini menunjukkan
bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi

76 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Utara berhasil mengendalikan Indeks Gini yang dilaksanakan melalui
program yang tersebar pada perangkat daerah di lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan melalui program prioritas
antara lain sebagai berikut:
1. Program peningkatan diverifikasi & ketahanan pangan masyarakat;
2. Program bantuan sosial;
3. Program penanganan kerawanan pangan.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih adanya pandemi


COVID-19 yang menjadi tantangan baru daerah untuk
mempertahankan kinerja pembangunan. Jika dampak pandemi
memiliki gap yang sangat besar bagi kelompok masyarakat pendapatan
rendah dan tinggi, akan berdampak pada peningkatan kesenjangan di
tahun yang akan datang. Adapun upaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah pemulihan ekonomi dan reformasi sosial dampak
pandemi COVID-19 antara lain melalui penguatan ekonomi yang
bertumpu pada industri pertanian , perikanan, pariwisata dan jasa.

 Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran terbuka


Persentase adalah indikator yang dapat
target realisasi digunakan untuk mengukur tingkat
6,6-7,0 99,15 % penawaran tenaga kerja yang tidak
Tingkat
realisasi digunakan atau tidak terserap oleh
7,06 Pengangguran
Terbuka pasar kerja.

Adapun hasil capaian tingkat pengangguran terbuka Sulawesi Utara


tahun 2021 yang ditargetkan 6,6–7,0 persen terealisasi sebesar 7,06
persen atau 99,15 persen dari target yang ditetapkan dan hasil kinerja
ini menunjukkan belum berhasil. Namun jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya menurun 0,31 persen atau menurun 0,12 persen bila
dibandingkan dengan tahun pertama RPJMD 2016–2021 sebesar 7,18
persen. Selanjutnya apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD
2016-2021 sebesar 6,6–7,0 persen maka capaian Tingkat Pengangguran
Terbuka tahun 2021 tidak mencapai target dan realisasi hanya 99,15
persen.

77 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 20
Tingkat Pengangguran Terbuka Sulawesi Utara 2017-2021 (Agustus)

TARGET % CAPAIAN
TAHUN (Agustus)
SULAWESI AKHIR TARGET
UTARA RPJMD AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 2021 RPJMD
Tingkat
pengangguran 7,18 6,61 6,01 7,37 7,06 6,6-7,0 99,15
terbuka

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Capaian Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sulawesi Utara tahun


2021 sebesar 7,06 juga lebih besar 0,57 persen bila dibandingkan
dengan Nasional tahun 2021 yang realisasinya sebesar 6,49 persen.

Gambar 15
Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka Sulawesi Utara dan Nasional
2017-2021 (Agustus)

8 7.18 7.37
7.07 7.06
6.61 6.49
7
6.01
5.5
6 5.3 5.23
5

0
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Lebih lanjut jika dilihat dari perkembangan Tingkat Pengangguran


Terbuka di Sulawesi Utara dimana wilayah administrasi perkotaan atau
wilayah yang berbatasan dengan perkotaan lebih tinggi dari kabupaten
lainnya, sebagaimana tabel berikut:

78 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 21
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota 2017-2021 (Agustus)
TAHUN (AGUSTUS)
KABUPATEN/KOTA
2017 2018 2019 2020 2021
Bolaang Mongondow 7,88 3,58 4.18 4.87 4.85
Minahasa 6,91 7,35 5.58 6.30 6.14
Kep. Sangihe 5,11 3,71 4.01 4.91 4.72
Kep. Talaud 3,50 2,23 2.68 2.64 2.30
Minahasa Selatan 7,38 5,93 4.06 5.01 4.90
Minahasa Utara 9,48 6,72 4.84 7.88 8.12
Bolaang Mongondow Utara 4,71 5,08 4.42 5.48 5.23
Kep. Sitaro 2,86 2,82 2.65 3.31 3.39
Minahasa Tenggara 5,72 4,82 3.03 3.31 3.39
Bolaang Mongondow Selatan 6,34 4,54 4.59 4.39 4.60
Bolaang Mongondow Timur 7,32 8,18 6.07 6.13 5.99
Kota Manado 9,35 10,38 10.12 13.88 12.17
Kota Bitung 9,85 11,21 9.49 10.23 9.96
Kota Tomohon 8,94 8,22 7.48 8.99 8.84
Kota Kotamobagu 5,71 5,73 5.62 7.44 7.32
Sulawesi Utara 7,18 6,61 6,01 7,37 7,06
Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Selanjutnya berdasarkan pendidikan, penduduk bekerja di Sulawesi


Utara masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah
yaitu sebanyak 29,92 persen pada Agustus 2021. Sedangkan tenaga kerja
yang berpendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi hanya sebesar 15,19
persen.
Dibandingkan dengan Februari 2021, kontribusi pendidikan pada
penduduk bekerja mengalami penurunan pada pendidikan SD ke bawah
(1,46 persen poin) dan SMP (0,79 persen poin). Peningkatan tertinggi
persentase penduduk bekerja berada pada jenjang pendidikan SMA,
yaitu naik sebesar 1,46 persen. Sementara apabila dibandingkan Agustus
2020, kontribusi pendidikan pada penduduk bekerja turun pada
pendidikan SMP (2,02 persen poin). Peningkatan tertinggi persentase
penduduk bekerja berada pada jenjang pendidikan SMK, yaitu naik
sebesar 1,47 persen poin.
Masih tingginya tingkat pengangguran terbuka di Sulawesi Utara
dan tidak tercapainya realisasi sebagaimana yang ditargetkan pada
tahun 2021 disebabkan oleh adanya jumlah penganggur yang
diakibatkan karena COVID-19 sebanyak 14.220 orang pada Agustus
2021 dengan rincian 76,77 persen dari perkotaan dan 29,23 persen dari

79 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


pedesaan. Disamping permasalahan tersebut, masih tingginya tingkat
pengangguran terbuka Provinsi Sulawesi Utara antara lain juga
diakibatkan hal hal sebagai berikut:
1. Tidak sesuainya kompetensi ilmu dengan kebutuhan di dunia kerja
dan kualifikasi yang dimiliki atau kesenjangan antara ketersediaan
tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja disebabkan oleh
kurang adanya link and match antara dunia pendidikan (lembaga
ketrampilan/LPK/BLK dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DUDI));
2. Produktivitas tenaga kerja Sulawesi Utara pada tingkat pendidikan
dan keterampilan (kompetensi) pada usia produktif sebagian besar
berasal dari lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang tidak
memiliki skill yang cukup untuk merespons perkembangan
teknologi di era digitalisasi.
Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan:
1. Dilakukan sinergitas Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan
lembaga pendidikan dalam hal:
a. Penyusunan kurikulum;
b. Sarana dan prasarana;
c. Instruktur yang sesuai dengan kebutuhan pasar;
d. Laboratorium yang mereplikakan perkembangan industri.
2. Melakukan berbagai hal:
a. Identifikasi dan pengukuran terhadap penyebab rendahnya
produktivitas;
b. Penyebaran pemahaman produktivitas yang diterapkan dalam
kegiatan.
3. Upaya lain yang dilakukan melalui Bidang Penempatan Tenaga Kerja
dengan didukung para Pejabat fungsional pengantar kerja, telah
berupaya melakukan fasilitasi penyediaan informasi lowongan
pekerjaan yang dilakukan melalui job fair/pameran kerja melalui
Bursa Kerja Online (BKOL). BKOL memberi kemudahan kepada
pengusaha melalui entri secara online lowongan yang tersedia di
perusahaan.
Adapun program prioritas yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara untuk penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka :
1. Program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja;
2. Program penempatan tenaga kerja;
3. Program hubungan industrial;
4. Program pengawasan ketenagakerjaan;
5. Program pendidikan dan latihan perkoperasian.

80 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


 Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah
Persentase
perbandingan antara indeks harga target realisasi
yang diterima petani (It) dengan 101
109,42%
indeks harga yang dibayar petani realisasi
110,51 Nilai Tukar
(Ib) dan dinyatakan dalam Petani
persentase. NTP merupakan salah satu
indikator untuk melihat daya beli petani, dengan
mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani
dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses
produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.

Tabel 22
Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara 2017-2021 (Desember)
TAHUN (DESEMBER) TARGET % CAPAIAN
SULAWESI
AKHIR TARGET
UTARA 2017 2018 2019 2020 2021
RPJMD 2021 AKHIR RPJMD

Nilai Tukar
95,16 95,38 98,53 102,1 110,51 101 109,42
Petani

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Pertumbuhan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara tahun 2021 yang


ditargetkan 101 persen terealisasi 110,51 persen, capaian kinerja ini
menunjukkan Sangat Baik karena
berhasil menaikkan Nilai Tukar Petani
sebesar 9,51 persen atau terealiasi sebesar
109,42 persen dari target yang ditetapkan.
Apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi peningkatan sebesar
8,41 persen serta meningkat 9,51 jika
diukur pada tahun awal RPJMD 2016-2021
yang realisasi sebesar 95,16. Selanjutnya
dibandingkan dengan target akhir RPJMD
2016-2021 maka realisasi tahun 2021
lebih besar 9,51 persen dan/atau
terealisasi sebesar 109,42 persen.
Keberhasilan pencapaian Nilai Tukar Petani Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2021 lebih besar 2.17 persen bila dibandingkan dengan realisasi
Nasional yang hanya 108,34 persen.

81 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 16
Perbandingan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara dan Nasional
2017-2021 (Desember)

115
110.51
108.34
110
104.46
103.06 103.16 103.256
105 102.1
98.53
100
95.16 95.38
95

90

85
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Keberhasilan pencapaian kinerja Nilai Tukar Petani tahun 2021


menunjukkan bahwa daya beli petani sangat baik karena semakin tinggi
Nilai Tukar Petani diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term
of trade) petani relatif baik dan tingkat kehidupan petani lebih sejahtera.

Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi


Utara untuk mendorong keberhasilan
pencapaian kinerja Nilai Tukar Petani di
sektor pertanian antara lain, pemberian
hibah premi asuransi usaha tanaman padi
dan asurani usaha ternak sapi,
penyediaan jaringan irigasi, bantuan
penggunaan bibit/benih unggul dan
bermutu, bantuan penggunaan pupuk,
gerakan pengendalian organisme
pengganggu tanamam (OPT), fasilitasi
pasca panen berupa bantuan alat pasca
panen, bantuan alsintan, dan
pengembangan sumber daya petani dengan mendorong pemuda tani
dalam bentuk bimbingan teknis petani milenial.
Upaya lain yang juga dilakukan dari sub sektor perikanan antara
lain pengembangan fungsi pelabuhan sebagai pusat aktifitas
perekonomian masyarakat nelayan, pemberian sarana & prasarana

82 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


penangkapan ikan ramah lingkungan (jaring dan bubu), coolbox, alat
bantu navigasi, serta bantuan premi asuransi bagi nelayan kecil. Di
sektor kehutanan telah juga mengupayakan berbagai langkah untuk
mendukung pertumbuhan lapangan usaha ini terutama dengan
melakukan penanaman bibit pohon, memfasilitasi berbagai kelompok
masyarakat dengan memberikan sarana produktif bagi kelompok-
kelompok masyarakat antara lain kelompok petani hutan, yang
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi tekanan
terhadap kawasan hutan.
Adapun program prioritas yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian target nilai tukar petani Sulawesi Utara antara lain sebagai
berikut:
1. Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
2. Program pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian;
3. Program penyuluhan pertanian;
4. Program pendidikan dan pelatihan,
penyuluhan dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kehutanan;
5. Program pengelolaan perikanan
budidaya;
6. Program pengelolaan perikanan
tangkap;

Terlepas dari keberhasilan atas pencapaian kinerja nilai tukar petani,


namun masih diperhadapkan dengan permasalahan antara lain sebagai
berikut:
1. Upaya stabilisasi harga pangan
belum mencakup keseluruhan
komoditas pangan pokok dan
strategis, hal ini juga dipengaruhi
antara lain oleh belum adanya
intervensi penetapan harga
minimum daerah untuk pangan
lokal atau harga pangan yang tidak
ditetapkan oleh pemerintah pusat;
2. Aktifitas pemanfaatan sumber
daya kelautan dan perikanan tidak
terlepas dari keberadaan potensi
bencana alam dan dampak perubahan iklim seperti kenaikan muak
air laut, peningkatan intrusi air laut ke daratan dan perubahan
intensitas cuaca ekstrim.

83 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Adapun solusi yang harus ditempuh sebagai berikut:
1. Mengusulkan kepada pemerintah pusat agar kiranya segera
melakukan intervensi penetapan harga minimum daerah atau
pangan lokal atas keseluruhan komoditas pangan pokok dan
strategis;
2. Perlu dilakukan upaya penyiapan kapasitas masyarakat untuk
melakukan berbagai upaya mitigasi bencana dan adaptasi dampak
perubahan iklim.

Meningkatnya Derajat Kualitas


SASARAN KE-2 Pembangunan Manusia

Kualitas Pembangunan Manusia (SDM) merupakan komponen


penting dalam setiap gerak pembangunan. Jumlah penduduk yang besar,
apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, hanya akan menjadi
beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik
secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan
yang dicapai. Sebagai alat ukur yang relevan untuk mengetahui
peningkatan derajat kualitas pembangunan manusia ditetapkan
indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Tabel 23
Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat

%
TAHUN 2021 TARGET
CAPAIAN
AKHIR
SASARAN INDIKATOR TARGET
% RPJMD
STRATEGIS KINERJA TARGET REALISASI AKHIR
CAPAIAN 2021
RPJMD
Indeks
Pembangunan 72,93 73,30 100,50 72,93 100,50
Memantapkan Manusia
pembangunan
sumberdaya Usia Harapan Hidup
71,05 71,76 100,99 71,05 100,99
manusia yang (Tahun)
berkepribadian
dan berdaya saing Indeks
Pembangunan 79,85 94,61 118,48 79,85 118,48
Gender (%)

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

84 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


 Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan manusia didefinisikan
sebagai proses perluasan pilihan bagi
target Persentase
realisasi penduduk (enlarging people choice).
72,93
100,50% IPM merupakan indikator penting
realisasi
73,30 IPM
untuk mengukur keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup
manusia (masyarakat/penduduk) di
suatu wilayah.

IPM menjelaskan bagaimana


penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya. IPM diperkenalkan oleh United
Nations Development Programme (UNDP)
pada tahun 1990, kemudian pada tahun
2010 dilakukan revisi pada metode
penghitungannya. Pada tahun 2014 BPS
mengadopsi perubahan metodologi
penghitungan IPM yang baru dan
melakukan backcasting sejak tahun 2010.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu dimensi umur panjang
dan hidup sehat (along and healthy life), dimensi pengetahuan
(knowledge), dan dimensi standard hidup layak (decent standard of
living). Dimensi umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh
indikator Umur Harapan Hidup saat lahir
(UHH), yaitu jumlah tahun yang
diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang
bar lahir untuk bertahan hidup. Dimensi
pengetahuan diukur melalui indikator
rata-rata Lama Sekolah dan Harapan
Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun)
penduduk usia 25 tahun ke atas yang
telah dan sedang menjalani pendidikan
formal. Harapan Lama Sekolah (HLS)
didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan
akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7 tahun) di masa
mendatang.

85 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Dimensi standar hidup layak digambarkan oleh indikator
pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan, yang ditentukan
dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing power
parity). Nilai IPM kemudian dihitung berdasarkan rata-rata geometric
dari masing-masing nilai indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan
indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks dilakukan dengan
melakukan standarisasi dengan nilai minimum dan maksimum pada
masing-masing komponen indeks.
Adapun hasil capaian Indeks Pembangunan Manusia Sulawesi
Utara tahun 2021 dari target 72,93 persen terealisasi 73,30. Capaian
kinerja ini menunjukkan Sangat Baik karena berhasil menaikkan
tingkat persentase Pembangunan Manusia Sulawesi Utara sebesar 0,37
persen atau terealisasi 100,50 dari yang ditetapkan sebesar 72,93
persen. Apabila dibandingkan tahun 2020 terjadi peningkatan 0,37.
Secara keseluruhan Pembangunan Manusia di Sulawesi Utara dari tahun
2017 sampai dengan 2021 terus mengalami peningkatan dari 71,66
menjadi 73,30 atau meningkat 1,64 serta rata-rata tumbuh sebesar 0,51
dan masuk kategori level tinggi.
Pencapaian IPM tahun 2021 sebesar 73,30 dan apabila
dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2016-2021 sebesar 72,93%
maka ada peningkatan 0,37 atau terealisasi 105,50 persen.

Tabel 24
Indeks Pembangunan Manusia Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN (DESEMBER) % CAPAIAN


TARGET
SULAWESI TARGET
AKHIR
UTARA AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021
RPJMD

Indeks
Pembangunan 71,66 72,2 72,99 72,93 73,3 72,93 100,50
Manusia

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Jika dibandingkan dengan Nasional maka Pencapaian IPM Sulawesi


Utara tahun 2021 lebih besar 2,01 dan bahkan dari tahun 2017–2021
IPM Sulawesi Utara di atas rata-rata Nasional. Berikut diagram
perbandingan antara IPM Nasional dengan IPM Sulawesi Utara:

86 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 17
Perbandingan IPM Sulawesi Utara dan Nasional Tahun 2017-2021

73.3
73.5
72.99 72.93
73

72.5 72.2
71.92 71.94
72 71.66
71.39 71.29
71.5
70.81
71

70.5

70

69.5
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Sebagaimana penjelasan di atas pencapaian pembangunan


manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial, yaitu umur
panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. Oleh
karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan
setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks
masing-masing komponen IP juga menunjukkan kecenderungan
peningkatan dari tahun ke tahun.

Tabel 25
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Komponen 2017-2021

KOMPONEN 2017 2018 2019 2020 2021

Umur Harapan Hidup


71,04 71,26 71,58 71,69 71,76
saat Lahir (UHH)

Harapan Lama
12,66 12,68 12,73 12,85 12,94
Sekolah (HLS)

Rata-rata Lama
9,14 9,24 9,43 9,49 9,62
Sekolah (RLS)

Pengeluaran per
Kapita yang 10,422 10,731 11,115 10,791 10,882
disesuaikan (PPP)

Sumber: BPS Sulawesi Utara Tahun 2021

87 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Bayi yang lahir pada tahun 2021, memiliki harapan untuk hidup
hingga 71,76 tahun, lebih lama 0,07 tahun dibandingkan dengan
mereka yang lahir tahun sebelumnya. Anak-anak yang pada tahun 2021
berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama
12,94 tahun (Diploma I) lebih lama 0,09
tahun dibandingkan dengan yang berumur
sama pada tahun 2020. Penduduk usia 25
tahun ke atas secara rata-rata telah
menempuh pendidikan selama 9,62 tahun
(kelas X), lebih lama 0,13 dibandingkan tahun
sebelumnya. Pada tahun 2021, masyarakat
Sulawesi Utara memenuhi kebutuhan hidup
dengan rata-rata pengeluaran per kapita
sebesar 10,882 juta rupiah per tahun, naik 91
ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Seiring dengan meningkatnya IPM Sulawesi Utara, seluruh
Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara mengalami peningkatan IPM. Dari
sisi perbandingan antar Kabupaten/Kota, tidak terjadi perubahan yang
signifikan dalam kategori capaian dan peringkat di masing-masing
Kabupaten/Kota. Urutan IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan dengan nilai 65,42, sedangkan urutan
teratas masih ditempati oleh Kota Manado dengan nilai 79,20.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, UHH berkisar antara
64,49 tahun (Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan) hingga 72,06
tahun (Kota Tomohon). Sementara itu pada dimensi pengetahuan, HLS
penduduk usia 7 tahun ke atas berkisar antara 11,53 tahun (Kabupaten
Bolaang Mongondow) hingga 14,21 tahun (Kota Tomohon) serta RLS
penduduk usia 25 tahun ke atas berkisar antara 7,93 tahun (Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur) hingga 11,42 tahun (Kota Manado).
Pengeluaran per kapita di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 8,14
juta per tahun (Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro) hingga 13,99
juta rupiah per tahun (Kota Manado).
Jumlah Kabupaten/Kota dengan status capaian pembangunan
manusia yang “tinggi” (70 ≤ IPM < 80) pada tahun 2021 adalah sebanyak
9 Kabupaten/Kota, meliputi: Minahasa, Kepulauan Sangihe, Minahasa
Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Manado, Bitung, Tomohon,
Kotamobagu, dengan status “sedang” (capaian 60 ≤ IPM < 70) adalah 6
Kabupaten/Kota terdiri dari Bolaang Mongondow, Talaud, Bolaang
Mongondow Utara, Sitaro, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang
Mongondow Timur, dan dengan status “rendah” (IPM < 60) tidak ada
lagi.

88 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 26
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Utara menurut Kabupaten/Kota
2017-2021
TAHUN (AGUSTUS)
KABUPATEN/KOTA
2017 2018 2019 2020 2021
Bolaang Mongondow 66,08 66,91 67,82 67,89 68,16
Minahasa 74,59 74,67 75,47 75,29 75,73
Kep. Sangihe 69,14 69,67 70,53 70,73 71,07
Kep. Talaud 67,74 68,32 68,97 69,40 69,83
Minahasa Selatan 70,05 70,86 71,68 72,11 72,32
Minahasa Utara 72,20 73,05 73,95 73,90 74,11
Bolaang Mongondow Utara 65,60 66,32 66,91 66,99 67,39
Kep. Sitaro 66,03 66,75 67,48 67,64 68,05
Minahasa Tenggara 68,91 69,66 70,47 70,51 71,06
Bolaang Mongondow Selatan 64,05 64,49 65,28 65,00 65,42
Bolaang Mongondow Timur 64,73 65,21 66,08 65,99 66,55
Kota Manado 78,05 78,41 79,12 78,93 79,20
Kota Bitung 72,94 73,27 74,20 74,10 74,20
Kota Tomohon 75,34 75,78 76,67 76,69 76,18
Kota Kotamobagu 72,00 72,55 73,22 72,97 73,47
Sulawesi Utara 71,66 72,20 72,99 72,93 73,30

Sumber: BPS Sulawesi Utara Tahun 2021

Keberhasilan pembangunan manusia


Sulawesi Utara meningkat sebagaimana
tersebut di atas ditempuh melalui beberapa
penguatan atau upaya antara lain adalah :
a. Meningkatkan kualitas dan pemerataan
layanan kesehatan;
b. Menyediakan pendidikan yang inklusif,
terjangkau dan berkualitas, termasuk pelaksanaan program Paket C;
c. Mendorong kemajuan pelaksanaan pendidikan vokasi;
d. Meningkatkan cakupan terhadap perlindungan bagi tenaga kerja
formal dan non formal;
e. Meningkatkan efektifitas pencegahan dan pengendalian penyakit
serta penyehatan lingkungan.
Penguatan atau upaya pembangunan manusia tersebut di atas
dilaksanakan melalui program prioritas antara lain sebagai berikut:
a. Program pengelolaan pendidikan;
b. Program pengembangan kurikulum;
c. Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat;

89 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


d. Program peningkatan kapasitas SDM kesehatan;
e. Program perlindungan sosial;
f. Program pendidik tenaga kependidikan;
g. Program pemberdayaan msyarakat bidang kesehatan;
h. Program rehabilitasi sosial.
Meskipun IPM Sulawesi Utara berada di atas
rata-rata Nasional dan realisasinya melebihi
target akhir RPJMD Sulawesi Utara 2016-
2021 namun disatu sisi belum meratanya
pencapaian IPM pada masing-masing
Kabupaten /Kota di Sulawesi Utara tahun
2021. Karena jika dilihat berdasarkan
Kabupaten/Kota maka di Sulawesi Utara
terdapat perbedaan nilai IPM yang cukup
besar, Kota Manado dengan IPM tertinggi
sementara Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan IPM
terendah.
Penyebab ketimpangan IPM di Sulawesi Utara dipengaruhi
kondisi kesejahteraan ekonomi yang masih timpang. Untuk mengurangi
ketimpangan tersebut, pemerintah berupaya untuk meningkatkan
pembangunan pada sektor pembentuk IPM terutama di daerah yang
masih tertinggal.

Pada aspek kesehatan salah satu upaya adalah perbaikan pembangunan


manusia melalui peningkatan cakupan pelayanan kesehatan dalam

90 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


kerangka penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas). Di sektor Pendidikan, pemerataan akses pendidikan
dilakukan melalui pemerataan sarana pendidikan dan tenaga pendidik
serta bantuan bagi siswa miskin khususnya di daerah yang terbelakang.
Sementara itu, ketimpangan kinerja ekonomi antar daerah diatasi
dengan pemerataan produktivitas masyarakat antar wilayah.

 Usia Harapan Hidup


Usia Harapan Hidup saat lahir (UHH)
yang mempresentasikan dimensi umur
panjang dan hidup sehat terus meningkat
Persentase
target realisasi dari tahun ke tahun dan juga merupakan
71,05 100,99% alat untuk mengevaluasi kinerja
realisasi pemerintah dalam meningkatkan
71,76 Usia Harapan
Hidup kesejahteraan penduduk pada umumnya
dan meningkatkan derajat kesehatan
pada khususnya.
Usia harapan hidup Sulawesi Utara tahun 2021 ditargetkan 71,05
dan terealisasi 71,76 tahun atau melebihi 0,99 persen dari target yang
telah ditetapkan dan Capaian kinerja ini Sangat Baik. Apabila
dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 71,69 maka adanya peningkatan
0,07 tahun dan meningkat 0.72 tahun jika dibandingkan dengan tahun
pertama RPJMD 2016-2021 yang terealisasi sebesar 71,04 Tahun.

Tabel 27
Usia Harapan Hidup Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN (DESEMBER) % CAPAIAN


TARGET
SULAWESI TARGET
AKHIR
UTARA AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021
RPJMD

Usia
Harapan 71,04 71,26 71,58 71,69 71,76 71,05 100,99
Hidup

Sumber: BPS Sulawesi Utara Tahun 2021

Lebih lanjut jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2016–2021


sebesar 71,05 maka capaian tahun 2021 lebih besar 2,71 dan/atau
terealisasi sebesar 100,99 persen, dan bila dibandingkan dengan
realisasi Nasional tahun 2021 sebesar 71,57 maka capaian Umur
Harapan Hidup Sulawesi Utara lebih besar 0,19 tahun atau 0,26 persen.

91 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 18
Perbandingan Usia Harapan Hidup Sulawesi Utara dan Nasional
2017-2021
72
71.69
71.8 71.76

71.58
71.6
71.57
71.4 71.47
71.26

71.2 71.34
71.04 71.2
71 71.06

70.8

70.6
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber: BPS Sulawesi Utara Tahun 2021

Capaian usia harapan hidup Sulawesi Utara menunjukkan bahwa


Bayi yang lahir pada tahun 2021, memiliki harapan untuk hidup hingga
71,76 tahun, lebih lama 0,07 tahun dibandingkan dengan mereka yang
lahir tahun sebelumnya. Disamping itu juga, capaian ini menunjukkan
bahwa Sulawesi Utara mampu mengendalikan penurunan kematian
ibu/bayi, penurunan stunting, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, penanganan gizi dan peningkatan cakupan imunisasi dasar
lengkap.

Capaian kinerja usia harapan hidup dilaksanakan Pemerintah


Provinsi Sulawesi Utara melalui program prioritas antara lain sebagai
berikut:
1. Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat;
2. Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain kualitas
tenaga, fasilitas dan infrastruktur kesehatan belum memadai serta
distribusinya yang belum merata terutama di daerah kepulauan dan
kasus balita gizi kurang masih ada. Terkait hal tersebut diperlukan
adanya sinergitas program antara Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam mengatasi permasalahan tersebut.

92 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


 Indeks Pembangunan Gender

Persentase
target realisasi
79,85 118,48% Gender merupakan paradigma
realisasi antara perbedaan fungsi dan peran
Indeks
94,61 %
Pembangunan antara laki-laki dan perempuan.
Gender

Di sebagian negara-negara yang didominasi dengan budaya patriarki,


perbedaan sering menimbulkan diskriminasi terhadap perempuan baik
di lingkungan rumah tangga, pekerjaan, serta kehidupan bermasyarakat.
Untuk menghilangkan diskriminasi gender, diperlukan adanya
kesetaraan dan keadilan gender dalam proses bermasyarakat dan
bernegara.

Tabel 28
Indeks Pembangunan Gender Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN (DESEMBER) % CAPAIAN


TARGET
TARGET
SULAWESI UTARA AKHIR
AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021
RPJMD
Indeks
Pembangunan 94,78 94,79 94,53 94,42 94,61 79,85 118,48
Gender
Sumber : BPS Sulawesi Utara 2017-2021

Indeks Pembangunan Gender Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021


yang ditargetkan 79,85 terealisasi sebesar 94,61 persen. Capaian kinerja
ini menunjukkan sangat baik karena berhasil meningkatkan Indeks
Pembangunan Gender sebesar 14,76 persen atau terealisasi 118,48
persen dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi peningkatan sebesar 0,19 persen serta turun 0,17
jika dibandingkan dengan tahun pertama RPJMD 2016-2021. Dan
capaian ini bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2016-2021
terealisasi sebesar 118,48 persen atau terjadi peningkatan Indeks
Pembangunan Gender 14,76 persen dari target yang ditetapkan 79,85
persen. Capaian tahun 2021 ini, juga lebih tinggi 3,34 persen jika
dibandingkan dengan realisasi nasional yang hanya sebesar 91,27
persen.

93 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Gambar 19
Perbandingan Indeks Pembangunan Gender Sulawesi Utara dan Nasional 2017-2021

94.78 94.79 94.61


95 94.53 94.42

94

93

92 91.27
90.96 90.99 91.07 91.06
91

90

89
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2017-2021

Hasil capaian Indeks Pembangunan Gender Tahun 2021 sebesar


94.61 persen, menunjukkan juga bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara mampu mengendalikan ketimpangan pencapaian antara laki-laki
dan perempuan dalam mengakses pembangunan guna memperoleh
pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Di bidang
pendidikan, capaian pembangunan telah menunjukkan kesetaraan
bahkan melebihi terutama pada angka harapan lama sekolah
perempuan 13,22 tahun lebih lama dari laki-laki yang hanya 12,77 tahun
dan bidang kesehatan terutama pada angka harapan hidup, perempuan
72,69 tahun sedangkan laki-laki hanya 68,86 tahun.

Sedangkan di bidang ekonomi terutama pengeluaran perkapita laki-


laki 15.153 (ribu rupiah/orang/tahun) serta perempuan 10,053 (ribu
rupiah/orang/tahun ) dan jarak pengeluaran ini tidak begitu signifikan
terhadap pengeluaran.
Tabel 29
Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS),
Pengeluaran Perkapita Sulawesi Utara 2017-2021
LAKI-LAKI PEREMPUAN
SULAWESI UTARA
2020 2021 2020 2021
Angka Harapan Hidup (AHH) 69,82 69,89 73,67 73,72

Angka Harapan Lama Sekolah


12,76 12,77 13,07 13,22
(AHLS)

Pengeluaran Perkapita 14.898 15.153 9.980 10.053

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2019-2021

94 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Pencapaian Indeks Pembangunan Gender Sulawesi Utara Tahun 2021
dilakukan melalui program prioritas antara lain sebagai berikut:
1. Program pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan;
2. Program perlindungan perempuan;
3. Program peningkatan kualitas keluarga;
4. Program pengelolaan sistem data gender dan anak;
5. Program Pemenuhan Hak Anak (PHA) & perlindungan khusus anak.

Dalam pelaksanaan pencapaian kinerja


Indeks Pembangunan Gender Sulawesi Utara
Tahun 2021 masih ditemukan permasalahan
antara lain:
1. Masih terjadinya kekerasan terhadap
perempuan;
2. Masih rendahnya peran perempuan
dalam pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan guna menyalurkan
aspirasi masyarakat terkait dengan
kesejahteraan.

Terkait hal tersebut perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut:


1. Untuk meminimalisir terjadinya kekerasan diperlukan adanya
peningkatan edukasi berupa kampanye kepada sesama masyarakat
untuk mencegah dan mengenali prilaku yang mengandung unsur
kekerasan seksual, melindungi dan bersikap care terhadap korban
kekerasan serta mendesak pihak yang berwenang untuk
menegakkan hukum yang adil agar membuat efek jera kepada
pelaku;

2. Melakukan upaya pendekatan kesehatan pada masyarakat (public


health), yaitu melalui usaha promotif, preventif, diagnosis, kuratif
dan rehabilitatif;
3. Peningkatan kapasitas
kepemimpinan perempuan
agar perempuan lebih
percaya diri untuk
berpartisipasi menyuarakan
aspirasi dalam berbagai
tahapan proses
pembangunan, mulai dari
tingkat nasional hingga
pemerintahan desa.

95 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Meningkatnya Aktivitas
SASARAN KE-3 Ekonomi Yang Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara


manusia dengan alam. Secara ideal keberlanjutan pembangunan
membutuhkan pendekatan pencapaian terhadap kesinambungan
berbagai aspek kehidupan yang mencakup keberlanjutan ekologis,
ekonomi, sosial budaya, politik serta keberlanjutan pertahanan dan
keamanan. Indikator untuk mengukur keberhasilan sasaran
Meningkatnya Aktivitas Ekonomi Yang Berkelanjutan adalah
Pertumbuhan Ekonomi.

Tabel 30
Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat

%
TAHUN 2021 TARGET
CAPAIAN
AKHIR
SASARAN INDIKATOR TARGET
% RPJMD
STRATEGIS KINERJA TARGET REALISASI AKHIR
CAPAIAN 2021
RPJMD

Mewujudkan
Sulawesi
Utara sebagai
destinasi Pertumbuha
investasi dan n Ekonomi 4,0-5,0 4,16 100 4,0-5,0 100
pariwisata yang
berwawasan
lingkungan

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi dapat diartikan
Persentase
sebuah proses dari perubahan kondisi
target realisasi perekonomian yang terjadi di suatu
4,0-5,0
100 % negara secara berkesinambungan
realisasi untuk menuju keadaan yang dinilai
4,16% Pertumbuhan
Ekonomi lebih baik selama jangka waktu
tertentu.

96 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Tabel 31
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN % % CAPAIAN
TARGET
SULAWESI TARGET
AKHIR
UTARA AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021
RPJMD
Pertumbuhan
6,31 6,00 5,65 -0,99 4,16 4,0-5,0 100
Ekonomi

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun 2021 mengalami


pertumbuhan 4,16 persen atau terealisasi sebesar 100 persen dari target
yang ditetapkan sebesar 4,0-5,0 persen dan capaian kinerja ini
menunjukkan Baik. Apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang
sempat kontraksi -0,99 persen maka terjadi peningkatan 5,15 persen.
Namun bila dibandingkan dengan tahun pertama RPJMD 2016–2021
sebesar 6,31 persen maka terjadi penurunan 2,15 persen serta
penurunan 1,84 jika dibandingkan dengan capaian tahun 2018. Hal ini
diakibatkan efek dari ketidakpastian eksternal seperti perang dagang
Amerika dengan Tiongkok sehingga mempengaruhi penurunan ekspor
ke luar negeri. Kemudian di tahun 2019 terjadi penurunan menjadi 5,65
persen akibat bencana nonalam COVID-19 dan puncaknya di tahun 2020
terjadi kontraksi -0.99 persen.

Gambar 20
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara dan Nasional
Tahun 2017-2021

7 6.31
6
5.65
6
5
5.07 5.17 4.16
4 5.02
3 3.69
2
1
-0.99
0
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
-1
-2 Sumber : BPS Sulawesi Utara 2019-2021
-2.07
-3
SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

97 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Terlepas terjadinya naik turun capaian namun hasil capaian kinerja
Pertumbuhan Ekonomi tahun 2021 sebesar 4,16 persen telah sesuai dengan
target akhir RPJMD 2016–2021 dan bahkan hasil capaian kinerja
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional di
tahun 2021 yang hanya terealisasi sebesar 3,69 persen.

Tabel 32
Laju Pertumbuhan dan Sumber PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen) Tahun 2021
SUMBER
NO LAPANGAN USAHA
PERTUMBUHAN 2021
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 0,33
2 Pertambangan dan penggalian 0,26
3 Industri pengolahan 0,89
4 Pengadaan listrik dan gas 0,01
5 Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 0,00
6 Konstruksi 0,91
7 Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 0,45
8 Transportasi dan pergudangan 0,14
9 Penyediaan akomodasi dan makan minum 0,22
10 Informasi dan komunikasi 0,13
11 Jasa keuangan dan asuransi 0,21
12 Real estate -0,01
13 Jasa perusahaan 0,00
14 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan sosial wajib 0,19
15 Jasa pendidikan 0,03
16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,37
17 Jasa lainnya 0,05
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 4,16

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2019-2021

Secara umum, perekonomian Provinsi Sulawesi Utara mulai


membaik di tahun 2021 setelah pada tahun
2020 akibat pukulan hebat dari dampak
pandemi COVID-19. Dan sumber
pertumbuhan didorong oleh hampir semua
lapangan usaha, dengan pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh sektor konstruksi 0,91
persen artinya ekonomi Sulawesi Utara
dihasilkan seperlima dari sektor konstruksi.
Hal ini terjadi karena terus berlanjutnya
proyek-proyek strategis di Sulawesi Utara,

98 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


seperti Terminal Bandara Sam Ratulangi Manado, KEK Likupang beserta
jalan pendukungnya, jalan Manado Outer Ring Road Ill, Bendungan Kuwil
dan Bendungan Lolak, serta Proyek pantai Malalayang yang
menyebabkan peningkatan pada realisasi pekerjaan pembangunan.

Kemudian lapangan usaha Industri pengolahan yakni sebesar 0,89


persen, meningkatnya usaha Industri pengolahan karena semakin
banyaknya kegiatan MICE yang diselenggarakan baik oleh pemerintah
maupun swasta serta acara lainnya seperti family gathering, pernikahan,
dan lainnya, pertanian, kehutanan dan
perikanan. Kebijakan pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara melalui program Mari Jo
Bakobong sukses mendorong lapangan
usaha pertanian, kehutanan dan perikanan
dalam memberikan kontribusi positif dalam
pertumbuhan ekonomi apalagi harga-harga
komoditi masih baik seperti harga kopra,
pala, cabai dan lain sebagainya yang
hasilnya juga langsung di eksport ke luar
negeri melalui Direct Call Export Udara
Manado–Jepang.
Selanjutnya, terus meningkatnya kebutuhan akan tes COVID-19
untuk berbagai keperluan, seperti untuk syarat perjalanan dan
kebutuhan screening dan masih berkelanjutan vaksinasi dosis 1 dan 2
serta dosis booster di wilayah Sulawesi Utara mendorong lapangan
usaha jasa kesehatan mengalami pertumbuhan positif juga.

Adapun program prioritas yang


dilaksanakan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara dalam upaya peningkatan
Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai
berikut:
1. Program penyediaan dan
pengembangan sarana pertanian;
2. Program penyediaan dan
pengembangan prasarana pertanian;
3. Program pengelolaan perikanan
budidaya;
4. Program pengelolaan sumber daya
ekonomi untuk kedaulatan dan
kemandirian pangan;
5. Program pengembangan UMKM.

99 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021


Terlepas dari keberhasilan atas pencapaian kinerja Pertumbuhan
Ekonomi, namun masih diperhadapkan dengan permasalahan antara
lain diakibatkan karena pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami
kontraksi yang disebabkan oleh penurunan realisasi belanja bantuan
sosial dan bantuan tidak terduga pada APBD. Adapun solusi atas
permasalahan tersebut diperlukan peningkatan realisasi belanja
bantuan sosial dan belanja tidak terduga APBD serta peningkatan
sinergitas antara pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota untuk
peningkatan Pertumbuhan Ekonomi.

Meningkatnya Rata-Rata
SASARAN KE-4 Pendapatan Yang Diterima oleh
Setiap Penduduk

Sebagaimana misi keempat Mewujudkan pemerataan kesejahteraan


masyarakat yang adil, mandiri dan maju. Untuk mewujudkan hal
tersebut, dicapai melalui sasaran Meningkatnya rata-rata pendapatan
yang diterima oleh setiap penduduk dengan indikator kinerja yang
diukur melalui PDRB per kapita.
Tabel 33
Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Rata-rata Pendapatan
yang Diterima oleh Setiap Penduduk
%
TAHUN 2021 TARGET
CAPAIAN
AKHIR
SASARAN INDIKATOR TARGET
% RPJMD
STRATEGIS KINERJA TARGET REALISASI AKHIR
CAPAIAN 2021
RPJMD
Meningkatnya
Rata-rata
PDRB Per
Pendapatan yang 45 54,04 120,08 45 120,08
Kapita (juta)
diterima oleh
Setiap Penduduk

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

 PDRB Per Kapita


Produk Domestik Regional Bruto
Persentase merupakan salah satu indikator penting
target realisasi
45 (juta) untuk mengetahui kondisi ekonomi di
120,08%
Realisasi suatu daerah dalam suatu periode
54,04 (Juta) PDRB/Kapita tertentu, baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan.

100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara konseptual
menggunakan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi,
pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Lebih lanjut
tingkat kesejahteraan suatu daerah merupakan hasil dari kinerja
perekonomian daerah terdapat beberapa cara dan indikator untuk
melihat & mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.
Salah satu indikator yang sering digunakan adalah PDRB per Kapita.
Tabel 34
PDRB Per Kapita Provinsi Sulawesi Utara 2017-2021
(Atas Dasar Harga Berlaku – Juta Rupiah)

TAHUN % CAPAIAN
TARGET
SULAWESI TARGET
AKHIR
UTARA AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021
RPJMD
PDRB Per
44,88 48,30 52,17 50,52 54,04 45 120,08
Kapita (Juta)

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

Realisasi PDRB Per Kapita (Atas Dasar Harga Berlaku) Sulawesi Utara
tahun 2021 dari target 45 juta terealisasi sebesar 54,04, capaian kinerja
ini menunjukkan Sangat Baik karena meningkat sebesar 9,05 juta atau
20,08 persen dan/atau terealisasi sebesar 120,08 persen. Jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meningkat sebesar 3,52 juta
atau 6,97 persen serta meningkat 9.16 juta atau 20,41 persen jika diukur
dari tahun pertama RPJMD 2016-2021.

Gambar 21
Perbandingan PDRB Per Kapita Provinsi Sulawesi Utara dan Nasional Tahun 2017-2021

70 62.2
59.3 57.3
56 54.04
60 51.9 52.17 50.52
48.3
50 44.88

40

30

20

10

0
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

SULAWESI UTARA NASIONAL

Sumber : BPS Sulawesi Utara 2021

101 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Selanjutnya bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2016–
2021 maka capaiannya terealisasi 120,08 persen. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan realisasi nasional tahun 2021 sebesar 62,2 juta
maka capaian PDRB per Kapita Provinsi Sulawesi Utara masih lebih kecil
8,16 juta atau 13,12 persen.
Lebih lanjut, capaian PDRB Per Kapita Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2021 jika dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tersebut
didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh pertanian, kehutanan
dan perikanan yang tumbuh sebesar 21,08
persen artinya ekonomi Sulawesi Utara
dihasilkan seperlima dari sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan. Selain lapangan
usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum, lapangan usaha Industri
Pengolahan dan Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial juga menunjukkan
pertumbuhan yang tinggi, yakni masing-
masing sebesar 8,92 persen dan 8,10
persen. Ekspor produk unggulan Sulawesi
Utara yaitu HS 15 komoditi lemak dan minyak hewani yang mengalami
peningkatan ekspor yang cukup signifikan selama tahun 2021
menyebabkan lapangan usaha Industri Pengolahan tumbuh baik.
Selanjutnya, terus meningkatnya kebutuhan akan tes COVID-19 untuk
berbagai keperluan, seperti untuk syarat perjalanan dan kebutuhan
screening dan masih berkelanjutan vaksinasi dosis 1 dan 2 serta dosis
booster di wilayah Sulawesi Utara mendorong lapangan usaha jasa
kesehatan mengalami pertumbuhan positif.
Kemudian dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen
pengeluaran mengalami pertumbuhan kecuali komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah mengalami
kontraksi sebesar 2,51 persen akibat
penurunan pagu dan penurunan
realisasi anggaran belanja bantuan
sosial dan belanja tidak terduga pada
APBD. Pertumbuhan tertinggi terjadi
pada komponen Ekspor Barang dan
Jasa sebesar 9,23 persen; diikuti
komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 7,57
persen; dan komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit
Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,20 persen.

102 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Struktur PDRB Sulawesi Utara menurut pengeluaran atas dasar
harga berlaku pada tahun 2021 masih didominasi oleh Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tanga (PK-RT); Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB); serta Ekspor Barang dan Jasa dengan distribusi masing-masing
sebesar 42,67 persen; 36,14 persen dan 26,26 persen. Bila dilihat dari
penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun 2021,
komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi sumber
pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,64 persen. Hal ini terjadi karena
terus berlanjutnya proyek-proyek strategis di Sulawesi Utara, seperti
Terminal Bandara Sam Ratulangi Manado, KK Likupang beserta jalan
pendukungnya, jalan Manado Outer Ring Road Ill, Bendungan Kuwil dan
Bendungan Lolak, serta Proyek pantai Malalayang yang menyebabkan
peningkatan pada realisasi pekerjaan pembangunan.
Untuk sumber pertumbuhan tertinggi kedua yaitu komponen
Ekspor Barang dan Jasa sebesar 2,40 persen. Pertumbuhan pada
komponen Ekspor Barang dan Jasa disebabkan oleh ekonomi negara
mitra dagang yang mulai pulih kembali dan mulai bisa beradaptasi dari
pandemi COVID-19 sehingga
meningkatkan permintaan pada
beberapa komoditi unggulan
seperti lemak dan minyak hewani
(HS 15), ampas dan sisa industri
makanan (HS23), berbagai
produk kimia (HS 38), dan
perhiasan/permata (HS 71).
Selanjutnya, komponen PK-RT menjadi sumber pertumbuhan tertinggi
ketiga sebesar 1,90 persen. Konsumsi masyarakat mampu meningkat
karena pelonggaran pembatasan aktivitas, meningkatnya capaian
vaksinasi, dan kasus COVID-19 mampu dikendalikan.
Upaya pemerintah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam
pencapaian kinerja PDRB Per Kapita tahun 2021 dilaksanakan melalui
program prioritas antara lain sebagai berikut:
1. Program pengembangan UMKM;
2. Program Peningkatan Sarana Distribusi perdagangan;
3. Program penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri;
4. Program pengelolaan sistem informasi industri nasional;dan
5. Program pengembangan ekspor.
Walaupun PDRB Per Kapita Sulawesi Utara di tahun 2021 membaik dan
berhasil namun adanya beberapa permasalahan yang di hadapi antara
lain Sulawesi Utara masih mengandalkan kontribusi dari sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam menggerakkan roda

103 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
perekonomian sehingga sektor ini yang
masih sangat dominan dalam
sumbangsihnya terhadap PDRB Sulawesi
Utara. Di lain sisi, sektor industri
pengolahan belum memberikan
sumbangsih yang terlalu berarti.
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung
merupakan solusi untuk meningkatkan
kontribusi sektor industri pengolahan bagi
perekonomian Sulawesi Utara. Untuk itu
perlu adanya upaya percepatan
pembangunan dan pengembangan sarana
dan prasarana di Kawasan Ekonomi Khusus
Bitung sehingga dapat menunjang
percepatan perkembangan industri
pengolahan di Sulawesi Utara.

Meningkatnya Infrastuktur
SASARAN KE-5 dan Pengembangan Wilayah

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara


manusia dengan alam. Secara ideal keberlanjutan pembangunan
membutuhkan pendekatan pencapaian terhadap kesinambungan aspek
sosial budaya, politik serta keberlanjutan pertahanan dan keamanan.
Indikator yang dipilih untuk mengukur keberhasilan meningkatnya
infrastruktur dan pengembangan wilayah yaitu Ketaatan Terhadap
RTRW.
Tabel 35
Capaian Ketaatan Terhadap RTRW

%
TAHUN 2021 TARGET
CAPAIAN
AKHIR
SASARAN INDIKATOR TARGET
% RPJMD
STRATEGIS KINERJA TARGET REALISASI AKHIR
CAPAIAN 2021
RPJMD
Meningkatnya Ketaatan
Infrastruktur dan
Terhadap 75 75 100 75 100
Pengembangan
Wilayah RTRW

Sumber :Sumber
Sumber : Dinas
Sumber
Dinas PUPR
: Dinas PUPR
: BPS
PUPR ProvinsiUtara
Sulawesi
Provinsi
Provinsi Sulawesi
2021Utara
Sulawesi
Sulawesi Tahun
Utara
Utara 2021
Tahun
Tahun 2021 2021 

104 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
 Ketaatan Terhadap RTRW 
Pemanfaatan Ruang di wilayah
Persentase Provinsi Sulawesi Utara mengacu
target realisasi
pada Peraturan Daerah Provinsi
75% 100 % Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun
realisasi
75%
Ketaatan 2014 tentang RTRW Provinsi
Terhadap
RTRW Sulawesi Utara.

Penilaian ketaatan pemanfaatan ruang terhadap RTRW Provinsi


Sulawesi Utara direalisasikan dengan sinkronisasi indikasi program
RTRW yang dilakukan dengan menghitung realisasi RTRW terhadap
rencana peruntukkan RTRW.

Tabel 36
Ketaatan Terhadap RTRW Sulawesi Utara 2017-2021

TAHUN % CAPAIAN
TARGET
TARGET
SULAWESI UTARA AKHIR
AKHIR
2017 2018 2019 2020 2021 RPJMD 2021
RPJMD

Ketaatan
Terhadap 75 75 75 75 75 75 100
RTRW

Sumber : Dinas PUPR Provinsi Sulawesi UtaraTahun 2021

Capaian kinerja Ketaatan Terhadap RTRW Sulawesi Utara tahun


2021 sebesar 75 persen, capaian ini terealisasi 100 persen dan
menunjukkan Kinerja Baik karena sesuai dengan yang di targetkan pada
tahun 2021. Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya dan tahun
pertama RPJMD 2016–2021 maka capaiannya sama yakni 75 persen.
Lebih lanjut apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD 2016–
2021 dengan target 75 persen maka terealisasi 100 persen. Dan untuk
perbandingan dengan Nasional belum dapat disajikan karena tidak ada
data yang dirillis.
Capaian tersebut merupakan overlay kesesuaian pola ruang
existing dan perwujudan program pemanfaatan ruang indikasi program
pembangunan terhadap RTRW yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang RTRW
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034. Lebih lanjut besaran
persentase tersebut dihitung melalui indikator realisasi pelaksanaan

105 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
pemanfaatan ruang terhadap RTRW (eksisting) sebesar 70 persen
ditambah dengan realisasi rencana pembangunan sesuai dengan
rekomendasi tata ruang terhadap RTRW (Non eksisting) 80 persen
kemudian diambil angka rata-rata maka mendapatkan nilai ketaatan
pemanfaatan ruang terhadap RTRW sebesar 75 persen sebagaimana
dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 37
Persentase Ketaatan Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW
Provinsi Sulawesi Utara

NO INDIKATOR CAPAIAN

Realisasi pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap RTRW


1 70%
(eksisting)

Realisasi rencana pembangunan sesuai dengan rekomendasi


2 80%
tata ruang terhadap RTRW (Non eksisting)

Capaian ketaatan pemanfaatan ruang terhadap RTRW 75%

Sumber : Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021

Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam pencapaian


kinerja ini dengan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan
seperti: Mendorong implementasi rencana tata ruang yang digunakan
sebagai acuan kebijakan spasial bagi pembangunan di setiap sektor,
lintas sektor, maupun wilayah agar pemanfaatan ruang yang bersinergis,
serasi, dan berkelanjutan; mengelola sumber daya alam terbarukan baik
di darat maupun di laut secara rasional, optimal, efisien, dan
bertanggungjawab; mendayagunakan seluruh fungsi dan manfaat
sumber daya alam yang terbarukan secara seimbang; mengelola sumber
daya air yang diarahkan untuk menjamin keberlanjutan daya dukungnya
dengan menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan
ketersediaan air tanah; melakukan mitigasi bencana alam sesuai dengan
kondisi geologi Sulawesi Utara; mengendalikan pencemaran dan
kerusakan lingkungan dengan penerapan prinsip-prinsip pembangunan
yang berkelanjutan secara efektif dan konsisten di segala bidang.

106 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Selain itu juga dilaksanakan pelestarian dan pengembangan
potensi sumberdaya alam secara optimal sesuai daya dukung wilayah
seperti; pengelolaan taman wisata alam yang memadukan kepentingan
pelestarian dan pariwisata/rekreasi; pengelolaan kawasan cagar budaya
yang memadukan kepentingan pelestarian, pariwisata /rekreasi serta
potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai sejarah;
pelarangan kegiatan budidaya, kecuali
kegiatan yang berkaitan dengan
fungsinya dan tidak mengubah bentang
alam, kondisi penggunaan lahan serta
ekosistem alami yang ada; pencegahan
terhadap kegiatan budidaya di kawasan
lindung yang dapat mengganggu atau
merusak kualitas air dan kondisi fisik
sungai maupun aliran sungai;
mengamankan di daerah hulu;
pengelolaan kawasan cagar alam dan
suaka margasatwa sesuai dengan tujuan perlindungannya; dan
pengembangan areal yang berpotensi untuk dijadikan Taman Wisata
Alam.
Upaya peningkatan pengamanan wilayah terhadap bencana alam
menjadi fokus juga seperti; menetapkan kawasan rawan, kawasan
waspada dan kawasan berpotensi bencana alam; Mengembangkan
fungsi bangunan gedung modern dengan konstruksi tahan bencana,
menerapkan perizinan ruang secara ketat pada kawasan rawan bencana
alam; dan mengendalikan pembangunan disekitar kawasan rawan
bencana.
Adapun program prioritas yang dilaksanakan untuk pencapaian
kinerja ini antara lain sebagai berikut:
1. Program pengelolaan sumber daya air;
2. Program pengelolaan pengembangan sistem penyediaan air minum;
3. Program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah;
4. Program pengembangan permukiman;
5. Program penataan bangunan dan lingkungan;dan
6. Program penyelenggaraan penataan ruang.
Terlepas dari keberhasilan capaian nilai Ketaatan terhadap RTRW
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 masih adanya beberapa
permasalahan yang masih perlu mendapatkan perhatian besar agar
dapat meningkatkan capaian nilai Ketaatan terhadap RTRW di Sulawesi
Utara yakni Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi dimana
belum ada satupun Kabupaten/Kota yang menetapkannya, sehingga

107 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
dari dua pintu masuk perjalanan luar negeri selain bandara Soekarno
Hatta, melakukan terobosan dengan membuka jalur penerbangan ke
Mancanegara melalui SCOOT AIRLINES (Anak Perusahaan SQ) yang
beroperasi terhitung Mei 2021 dengan penerbangan 2 (dua) kali
seminggu; pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata
Likupang sebagai destinasi super prioritas, mempromosikan potensi
pariwisata Sulawesi Utara baik secara langsung maupun melalui media
sosial/digital untuk meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan nusantara maupun
mancanegara; pembangunan dan
rehabilitasi objek wisata sumber
pendapatan asli daerah; akselerasi
pembangunan pariwisata Sulawesi Utara,
pendirian infrastruktur pendidikan vokasi
yakni politeknik pariwisata Manado, dan
melaksanakan kegiatan MICE seperti
Tourism Investment Forum 2021, Festival
Bunaken 2021, The 2nd Mangatasik
Underwater Photo Competition Transvision THETX Tondano Manado
Road Bike Challenge 2021.

Adapun program prioritas yang dilaksanakan untuk pencapaian


kinerja ini antara lain sebagai berikut:
1. Program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata;
2. Program pemasaran pariwisata;
3. Program pengembangan ekonomi kreatif melalui pemanfaatan dan
perlindungan hak kekayaan intelektual;
4. Program pengembangan sumber daya pariwisata ekonomi kreatif.

Dalam upaya pembangunan dan


pengembangan pariwisata Sulawesi
Utara, diperhadapkan dengan
permasalahan antara lain sebagai
berikut: Masih terdapat kelompok
masyarakat yang belum memahami
dampak positif pembangunan pariwisata
sehingga menghambat beberapa
pembangunan infrastruktur seperti jalan
dari Bandara menuju KEK Likupang dan
pembangunan sarana air baku; dan
Pembangunan KEK pariwisata Likupang
sempat melambat karena adanya pandemi COVID-19.

110 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Dalam peningkatan kualitas sistem pengendalian intern, upaya
pemerintah provinsi yang dilaksanakan melalui optimalisasi penguatan
internal, terutama dalam hal penanganan gratifikasi, pengelolaan
pengaduan masyarakat dan kebijakan benturan kepentingan.
Berkenaan hal tersebut Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah
menetapkan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 35 Tahun 2021
tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi, terkait hal tersebut telah
dibentuk Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dan sudah melakukan
public campaign terkait gratifikasi, penyebaran leaflet dan standing
banner pada perangkat daerah dilingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara dan telah ditetapkan juga Peraturan Gubernur Sulawesi Utara
Nomor 39 Tahun 2021 tentang Implementasi Pendidikan Anti Korupsi.
Berkenaan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah
melakukan Identifikasi titik rawan potensi Gratifikasi di Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik dan berdasarkan hasil identifikasi titik
rawan potensi gratifikasi tersebut kemudian
disusun Rencana Mitigasi Resiko yang akan
dilakukan oleh perangkat daerah sebagai
langkah antisipasi agar tidak terjadi praktik
gratifikasi dalam pelayanan publik.
Selanjutnya di bidang Pengelolaan Keuangan
dan Barang Milik Daerah upaya Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan
antara lain Penetapan APBD tepat waktu,
mendorong penyerapan anggaran dan
penyusunan perencanaan umum pengadaan
barang sebagai proses dasar pengadaan barang/jasa dan penguatan
pengelolaan barang daerah. Disamping itu, Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara dalam rangka penguatan Pengelolaan Keuangan dan
Barang Milik Daerah, telah membuat inovasi terkait dengan aplikasi
ASET TERPADU yang kegunaannya untuk rekonsiliasi pengadaan
belanja modal tahun anggaran berjalan melalui web:
asetterpadu.sulutprov.go.id dan Aplikasi SIAP yang kegunaan untuk
penatausahaan dan pengelolaan persediaan tahun anggaran berjalan
melalui web: persediaan.sulutprov.go.id.
Adapun program yang dilaksanakan untuk mendukung capaian
kinerja ini antara lain sebagai berikut:
1. Program pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh Badan
Keuangan dan Aset Daerah;
2. Program pengelolaan barang milik daerah, dilaksanakan oleh Badan
Keuangan dan Aset Daerah;

113 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Disamping itu juga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam
pelaksanaan program prioritas pembangunan daerah telah
mengoptimalisasi pola crosscutting program lintas perangkat daerah
dan menetapkan peta proses bisnis yang mengacu pada RPJMD
sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Sulawesi Utara
Nomor 336 Tahun 2021 tentang Penetapan Peta Proses Bisnis
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021–2026.
Adapun program yang dilaksanakan untuk mendukung capaian
Kinerja ini antara lain sebagai berikut:
1. Program penataan organisasi;
2. Program perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah;
3. Program kepegawaian daerah;
4. Program pengembangan sumber daya manusia;dan
5. Program penelitian dan pengembangan daerah.
Terlepas dari keberhasilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
mendapatkan Capaian Kinerja Nilai Akuntabilitas “B” sesuai target
yang telah ditetapkan namun hasil ini sudah sekian tahun belum
adanya peningkatan/perubahan predikat dari “B” ke “BB”. Adapun
upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kedepan antara lain
melalui peningkatan perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja.

E. Akuntabilitas Anggaran 
 Realisasi Anggaran
Kinerja sasaran yang dicapai selama tahun 2021 didukung oleh
pelaksanaan program/kegiatan baik yang berdampak langsung
maupun tidak langsung. Secara umum, pelaksanaan program/kegiatan
untuk pencapaian masing-masing sasaran dapat berjalan dengan baik.
Dengan dukungan anggaran tahun 2021 sebesar
Rp. 4.992.388.695.402,-. Pada akhir tahun 2021 terealisasi sebesar
Rp. 4.352.913.924.432,- atau sebesar 87,19 persen. Jika dilihat dari
realisasi anggaran per sasaran strategis, pada penyerapan anggaran
terbesar pada Meningkatnya Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan
sebesar 95,00 persen. Sedangkan terendah di sasaran Meningkatnya
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yakni 73,73 persen.

116 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
3. Meningkatnya Aktivitas Ekonomi yang Berkelanjutan, kinerjanya
100 persen dengan efisiensi anggaran 11,38 persen;
4. Meningkatnya Rata-rata Pendapatan yang diterima oleh setiap
Penduduk, kinerjanya melebihi 100 persen dan/atau capaiannya
sebesar 120,08 dengan efisiensi anggaran 12,35 persen;
5. Meningkatnya Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,
kinerjanya 100 persen dengan efisiensi anggaran 26,27 persen;
6. Meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan, kinerjanya 100
persen dengan efisiensi anggaran 5 persen.

Efisiensi anggaran diperoleh antara lain : Sisa lelang, perjalanan


dinas, dan realisasi menyesuaikan harga riil di lapangan. Disamping
hal-hal tersebut, efisiensi anggaran juga didorong oleh kebijakan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk mengalokasikan anggaran
dengan standard belanja berbasis program serta pemberian apresiasi
terhadap upaya efisiensi pada penilaian kinerja kegiatan unit kerja.

118 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Utara tahun 2021 yang dihasilkan dari pengukuran kinerja dan
penilaian kinerja yang semakin berkualitas telah menunjukkan hasil
yang baik. Sebagian besar target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021 dapat tercapai dan ini juga merupakan hasil capaian tahun ke
5 RPJMD 2016–2021. Kinerja yang meningkat dari waktu ke waktu
merupakan buah dari upaya perbaikan kinerja yang dilakukan
secara konsisten, antara lain melalui penetapan kinerja yang rasional
dan terukur dengan logical framework dan penataan kelembagaan
yang berkonsep performance based organization.

119 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
Masih terdapat sasaran strategis yang belum tercapai yaitu
Sasaran Strategis Meningkatnya Potensi dan Akses Pariwisata yang
berdaya Saing yakni terkait dengan jumlah wisatawan nusantara
(Wisnus), dan salah satu indikator kinerja pada sasaran startegis
Meningkatnya Derajat Ekonomi Masyarakat pada Indikator Tingkat
Pengangguran terbuka. Jumlah Wisatawan dan Tingkat Pengangguran
Terbuka memang masih menjadi salah satu isu utama dalam
pembangunan di Provinsi Sulawesi Utara dan menjadi tantangan yang
harus dioptimalkan ditahun berikutnya setelah diperhadapkan dengan
adanya COVID 19.

Upaya–upaya perbaikan ke depan dapat menjawab tantangan


pembangunan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Beberapa langkah strategis yang dilakukan ke depan antara lain:

Pertama, tetap fokus pada program-program strategis untuk


peningkatan pembangunan Sulawesi Utara melalui program/kegiatan
tematik yang sinergi antar sektor, jelas fokus dan lokusnya.

Kedua, meningkatkan koordinasi dan sinergi antara Pemerintah


Provinsi Sulawesi Utara dengan berbagai unsur pembangunan untuk
mewujudkan kinerja yang semakin berkualitas.

Ketiga, senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan publik.

120 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
LAMPIRAN
– PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

– PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN


TAHUN 2021

121 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
122 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
123 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
124 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021
125 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah | Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai