Anda di halaman 1dari 5

1

“Zonasi Sebagai Pulic Services dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui
Pendidikan Unggul M enuju Bonus Demografi 2030-2040”

ROZI ANAVI MUNAWAROH

195030100111015

rozianavi27@student.ub.ac.id

Ilmu Administrasi Publik/Administrasi Publik/Fakultas Ilmu Administrasi

RINGKASAN MATERI

Dalam era bonus demografi tahun 2030-2040 yang akan dihadapi Indonesia
mendatang, perlu adanya kualitas sumber daya manusia yang unggul. Kualitas sumber daya
yang unggul dapat diwujudkan salah satunya dengan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini
dikarenan jika peningkatan jumlah penduduk produktif tanpa disertai dengan kualitas
penduduk yang baik maka akan menambah masalah di suatu negara. Dengan pendidikan
manusia dapat memiliki kompetensi pada dirinya yang dapat dijadikan untuk meningkatkan
kualitas diri dan membangun potensi diri. Jika suatu negara dengan SDM yang lemah maka
negara tersebut akan sulit menggapai tujuan masa depan negara dan bersaing dengan negara
lain. Kebijakan pemerintah yang telah dilakukan saat ini salah satunya adalah kebijakan zonasi
sekolah yang bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan. Dalam kebijakan ini
pemerintah memiliki sejuta harapan salah satunya menghapus kastanisasi sekolah dan
mewujudkan semua sekolah yang berkualitas di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T
(Tertingal,Terluar dan Terpencil). Namun kebijakan tersebut masih belum maksimal sehingga
masih adanya pro dan kontra di masyarakat. Hal ini perlu penanganan lebih lanjut dengan
metode-metode yang tepat seperti menggunakan metode fungsional manajemen pelayanan
public atau public services yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controling).
2

LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia atau SDM adalah hal yang terpening dan menjadi salah satu
komponen utama di dalam suatu organisasi atau bahkan suatu negara. Jika dalam suatu
negara memiliki Sumber daya menusia yang unggul maka akan memberikan dampak besar
bagi kemajuan suatu negara tersebut. Sebelum membahas Pentingnya peran Sumber daya
manusia dalam suatu negara, kita dapat mengambil contoh kecil pentingnya SDM unggul ada
disekitar misalnya sebagai mahasiswa aktif tentunya pernah mengikuti berbagai macam
oraganisasi kemahasiswaan dan dari situ kita dapat melihat, bagaimana segi pelaksaanaan
program kerja organisasi tersebut, berjalan lancar atau tidaknya program-program tergantung
orang didalamnya, bagaimana kualitas diri mereka dan bagaimana potensi yang mereka miliki.
Dalam organisasi jika orang didalamnya unggul berkompenten dan berkomitmen maka
organisasi yang dijalaninya akan memiliki program-program unggulan. Begitu pula seperti
negara, negara akan berkembang dan maju dalam berbagai bidang jika orang-orang yang
terlibat dalam penyelenggaraan negara tersenbut memiliki kualitas yang unggul.

Saat ini Indonesia akan mengalami masa yang dinamakan bonus demografi yang
sangat tinggi di tahun 2030-2040. Bonus demografi adalah suatu keadaan dimana negara
tersebut memiliki usia produktif yang tinggi dan tingakat harapan hidup yang tinggi. Lalu apa
keterkaitan antara bonus demografi dengan kualitas sumber daya manusia?. Pemerintah saat
ini berupaya penuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
Dapat dilihat dari misi presiden Indonesia Ir. Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang membuat
Program Prioritas Pembangunan Nasional yang bertumpu pada 5 aspek. Kelima aspek tersebut
yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi
birokrasi, dan transformasi ekonomi. Dari sini kita melihat bahwa point utama program dari
presiden adalah pembangunan Sumber Daya Manusia. Dan dijelaskan pula dalam kutipan isi
Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rapat paripurna DPR pada hari Jumat, 16
Agustus 2019 sehari menjelang HUT Kemerdekaan NKRI yang ke-74 berbunyi “…untuk
Indonesia maju, salah satu kuncinya adalah dengan terus meningkatkan daya saing nasional,
dengan bertumpu pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang berkualitas
merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis digital…”. Dalam 2 hal yang
disampaikan presiden ini dapat penulis simpulkan bahwa untuk bersaing di era digital dan
menghadapi demogarfi perlu adanya SDM unggul. Program yang telah dilaksanakan presiden
dalam periode sebelumnya yang sangat kita rasakan saat ini adalah peningkatan dalam
3

pembangunan infrastruktur. Insfraktuktur yang memadai memang sangat diperlukan demi


memfasilitasi kegiatan masyarakat, namun insfraktruktur tidak akan merubah kualitas negara
ini. Memang infrastruktur memfasilitasi masyarakat namun jika masyarakat tersebut tidak
dapat memanfaatkannya itu hanya akan menajadi ajang para investor-investor luar yang ingin
membentangkan proyek-proyeknya di Indonesia. Nah itulah yang menjadi salah satu faktor
yang berkaitan dengan bonus demografi dan sumber daya manusia. Kembali lagi mengenai
bonus demografi yang akan menyerang negara ini. Pada bonus demografi ini akan ada
peningkatan usia produktif sekitar 67% dari 297 jiwa yaitu sekitar 190 juta jiwa yang usianya
produktif (siaran pers Bappenas). Dalam peningkatan jumlah usia produktif ini dapat
diharapkan mampu bersaing dengan bangsa lain dan mampu meningkatkan produktivitas
nasional. Namun jika 190 juta jiwa ini tidak memiliki potensi yang bagus, tidak memiliki bekal
mereka tidak disiapkan dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai, serta karakter
yang kuat, maka akan membuat masalah baru dalam suatu negara dan melemahkan sumber
daya negara ini. Masalah yang akan ditimbulkan misalnya peningkatan jumlah penggangguran,
peningkatan jumlah penduduk miskin, dan lain-lain.

Bonus demografi ini adalah tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah pusat
utamanya maupun permerintah daerah. Pemerintah pusat harus bersinergi dalam menangani
masalah ini bersama dengan pemerintah daerah. Pelayanan- pelayanan publik atau public
services yang baik di berbagai bidang harus ditingkatkan dengan gebrakan-gebrakan baru yang
tidak hanya mewijudkan good goverment tetapi juga mewujudkan good goverence. Dalam hal
ini penulis berfikir bahwa pemerintah harus memulainya dengan meningkatkan kualitas
penduduk melalui peningkatan kualitas pendidikan dengan pemerataan kualitas pendidikan di
seluruh indonesia. Mungkin saat ini program pencanangan pemerintah yang sudah berjalan
namun belum maksimal dan masih banyak menuai pro dan kontra di masyarakat dalam hal
pemerataan pendidikan adalah program zonasi. Penulis sepakat bahwa program zonasi ini
dapat memeratakan pendidikan di Indonesia jika dilihat dari tujuan Mendikbud yang ingin
menghapus kastanisasi sekolah. Dalam hal ini zonasi yang diinginkan pemerintah adalah
meratanya kualitas pendidikan diseluruh Indonesia. Kita lihat sekarang ini kualitas pendidikan
di Indonesia masih ada kesenjangan antar daerah, bahkan daerah daerah yang termasuk dalam
kategori 3 T yaitu Terpencil, Terluar dan Tertinggal maka perlu adanya keberlanjutan program
zonasi ini dengan maksimal dan diikuti dengan pemerataan fasilitas-fasilitas di berbagai
sekolah yang ada di Indonesia. Jika semua hal tersebut terlaksana maka ini akan benar-benar
membawa kemajuan pendidikan di Indonesia bahkan hingga seluruh pelosok Indonesia.
4

METODE IMPLEMENTASI.

Dalam penerapan publik services pemerintah harus mendasari segala kebijakan yang
dibuat dengan fungsi fundamental manajeman yaitu Perencanaan (Planning),Pengorganisasian
(Organizing), Penggerakan (actuating), serta Pengawasan (Controling).

a. Planning, Planning atau perencanaan adalah hal utama yang sangat dibutuhkan untuk
keberlangsungan kebijakan yang dibuat Dalam kebijakan zonasi ini pemerintah harus
mempersiapan bagaiamana agar program yang dibuat tepat sasaran khususnya
didaerah-daerah. Pemerintah dapat melakukan program sosialisasi kepada pihak
pemerintah daerah secara masif dan panjang agar pemerintah daerah dan masyarakat
dapat memahami kebijakan dengan tepat.
b. Organizing, organizing atau pengorganisasian adalah proses penentuan
pengelompokan dan pengaturan suatu aktivitas yang akan ditempuh, aktivitas dalam
hal ini adalah mengenai suatu kebijakan yaitu zonasi. Pengorganisasian dalam
kebijakan zonasi ini dapat dilakukan dengan mendata bagaimana kondisi sekolah –
sekolah yang ada di Indonesia mulai dari segi jumlah maupun segi kualitas. Dengan
adanya pendataan ini akan memudahkan pemerintah dalam meningkatkan dan
memeratakan kualitas sekolah-sekolah sehingga para siswa merasakan fasilitas yang
sama dan mendukung peningkatan potensi mereka
c. Acctuating, Acctuating atau penggerkan merupakan usaha kerjasama antara pihak-
pihak dalam mewujudkan terlaksanannya suatu kebijakan yang dibuat. Dalam
melaksanakan tahap penggerakan ini pemerintah harus menerapkan fungsi penggerak
antara lain motivating(membangkitkan motivasi), directing (memberikan arah)
influencing (mempengaruhi) serta commanding (memberikan komando atau perintah).
Fungsi ini harus diterapkan dalam kebijakan zonasi yaitu dengan menggerakan
pemerintah daerah, dan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat agar mendukung
dan melaksanakan dengan baik program yang dicanangkan pemerintah ini agar tujuan
yang diharapkan tercapai.
d. Controlling, kontroling dibutuhkan agar suatu program terlakasana dengan baik sesuai
visi misi dan program kerja. Dalam kebijakan zonasi ini controlling yang dapat
dilakukan pemerintah yaitu setelah pemerataan kualitas pendidikan berjalan dan
pendistribusian fasilitas oleh pusat terlakasana, maka pemerintah pusat harus selalu
mengawasi, mengoreksi dan mengantisipasi terhadap pihak-pihak terkait terutama
5

pihak pemerintah daerah dan kemendikbud daerah agar tidak ada penyimpangan-
penyimpangan.

DUKUNGAN IMPLEMENTASI

Dukungan yang diperlukan dalam penerapan zonasi ini adalah dukungan seluruh pihak yang
mencangkup pemerintah pusat dan daerah, dinas terkait seperti dinas pendidikan pusat
maupun daerah, akademisi dan utamanya adalah masyarakat. Pihak pemerintah dan
akademisi harus benar-benar mendukung kebijakan ini dengan pengimplemantasian kebijakan
yang dapat berlaku dan diterapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia meskipun
masyarakat yang saat ini masih benar-benar tertinggal. Selanjutnya, jika segala program yang
telah terlaksana di berbagai aspek maka selanjutnya adalah perlu adanya penggerakan
motivasi yang kuat kepada masyarakat dalam mendukung program pemerintah ini demi
mewujudkan kualitas diri mereka menjadi sumber daya yang unggul. Mayarakat perlu tahu
bahwa merekalah pihak yang terpenting dalam keberlangsungan masa depan bangsa, karena
suatu negara akan menjadi negara maju dan unggul jika didalamnya terdapat manusia-
manusia unggul dan berkompeten dan jika tidak merekalah yang akan menjadi penyebab
utama dalam kagagalan dan sumber masalah utama negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai