Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

SEKRETARIAT DAERAH
Gedung Utama Kompleks Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat
Jln. Raya Padalarang - Cisarua Km. 2 Kode Pos 40552 Tlp./Fax. (022) 82783841
Pos-El : sekretariatdaerahbandungbarat@gmail.com,
Laman : www.bandungbaratkab.go.id

POINTER MATERI

RAPAT KOORDINASI DAN FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN


TERKAIT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT URUSAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN ANGGARAN 2023

Hari : SELASA
Tanggal : 4 APRIL 2023
Tempat : RUANG RAPAT DISPORA KBB

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk Kita Semua,
Yang Terhormat;

1. Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Bandung Barat;


2. Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga;
3. Sekretaris Dinas Pemuda dan Olah raga;
4. Kepala Bidang Olah raga
5. Kepala Bidang Pemuda;
6. Kepala seksi Pembudayaan olah raga;
7. Kepala seksi Peningkatan olah raga;
8. Kepala seksi Infra struktur dan kemitraan olahraga;
9. Kepala seksi Pembinaan Pemuda;;
10. Kepala seksi Pemberdayaan dan pengembangan pemuda;
11. Kepala seksi Infra struktur dan kemitraan pemuda;
12. Analisis kebijakan Kessos, Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan masyarakat;
13. Para pengumpul data, pengolah data Dispora dan Kesra;
14. Hadirin dan Undangan yang berbahagia.

Alhamdulillahirobbil alamin, Wassolatu wassalamu ‘ala rosulillah, wa’alaa aalihi, wa


ash-haabihi ajmain
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat hadir pada acara Rapat koordinasi
Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan terkait Kesejahteraan Masyarakat bersama Perangkat Daerah
Mitra Kerja Bidang Pemuda dan Olahraga di Ruang Rapat Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Bandung Barat.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Sollallohu ‘alaihi wassallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga
akhir zaman, semoga kita diakui sebagai ummatnya dan kelak mendapat syafa’at dari-Nya.
Aamiin ya Alloh ya Robbal’aalamiin.
Saudara Hadirin yang Saya Hormati,
Atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, saya menyambut baik
diselenggarakannya Rapat koordinasi Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan terkait Kesejahteraan
Masyarakat Tahun 2023 dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh Peserta Rakor atas
partisipasi dan komitmen bagi terselenggaranya Pelayanan publik yang berkualitas tinggi di
bidang Penyelenggaraan Keolahragaan dan Pembangunan Kepemudaan dengan Indeks kepuasan
masyarakat optimal terhadap Pelayanan yang kita berikan, sesuai Arah Kebijakan yang
digariskan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018-2023 .

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Perlu saya sampaikan KEBIJAKAN MAKRO PEMERINTAH KABUPATEN
BANDUNG BARAT sebagai Acuan untuk apa kita ditugaskan pada tempat ini, sebagai
berikut:
A RPJP KABUPATEN BANDUNG BARAT
Visi Pembangunan di Kabupaten Bandung Barat kurun waktu 2007–2025
sebagaimana tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
bahwa pada akhir Tahun 2025 Kabupaten Bandung Barat telah terwujud mandat
masyarakat yaitu Kabupaten Bandung Barat yang Cerdas, Maju, Makmur dan Agamis
(CEMMA) dengan Rumusan Visi: “Kabupaten Agroindustri dan Wisata Ramah
Lingkungan” .
Mandat masyarakat tersebut akan diwujudkan dalam kurun waktu selama 20 tahun
(RPJPD Kabupaten Bandung Barat 2007–2025), terbagi atas periodisasi perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah 5 (lima) Tahunan, yang dituangkan dalam:
RPJM Daerah I Tahun 2007-2008, RPJM Daerah II Tahun 2008-2013, RPJM Daerah III
Tahun 2013-2018, RPJM Daerah IV Tahun 2018-2023, RPJM Daerah V Tahun 2023-
2025 dan RPJM Daerah VI Tahun 2025-2028 sebagai RPJM Daerah Transisi.
Untuk mewujudkan mandat visi “Kabupaten Agroindustri dan Wisata Ramah
Lingkungan Tahun 2025”, maka dirumuskan 5 (lima) misi RPJP diantaranya yang
berkesesuaian dengan Tugas Pengembangan Bidang kepemudaan dan Keolahragaan,,
sebagai berikut:
1.Misi Satu :
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan kreatif,
adalah terwujudnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang ditandai oleh
meningkatnya semangat kewirausahaan, kreativitas, kompetensi, dan
kemandirian yang tinggi di kalangan seluruh komponen sumberdaya manusia
Kabupaten Bandung Barat;
2.Misi Dua :
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), adalah
tercapainya tata kelola pemerintahan yang profesional dengan menjalankan prinsip-
prinsip kepemerintahan yang baik yaitu partisipatif, transparan, akuntabel, dan
berkelanjutan (sustainable). Tata kelola pemerintahan yang baik bermakna pula
tercapainya peningkatan kualitas layanan publik yang didukung oleh peningkatan
kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dan pemerintahan desa serta
pemberdayaan masyarakat;
3.Misi Lima:
Mengintegrasikan kearifan nilai-nilai agama dan budaya dalam
pembangunan, adalah memelihara, menumbuhkembangkan dan membangkitkan
kembali nilai-nilai agama dan budaya sebagai acuan dalam pembangunan; baik dalam
berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam hubungan antar manusia dan hubungan
antara manusia dengan alam sekitarnya.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


1. 2. Visi Pembangunan Kabupaten Bandung Barat 2018 – 2023:
Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat 2018 – 2023
dirumuskan sebagai berikut : “Bandung Barat yang AKUR (Aspiratif, Kreatif,
Unggul dan Religius), dan berbasis pada pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber
daya alam dan kualitas sumber daya manusia”.
Visi RPJMD memiliki 4 (empat) komponen sebagai ciri dan pembentuknya.
Keempat komponen ini disebut sebagai 4 (empat) unsur pembentuk visi yaitu :
Bandung Barat “Caang, “Bersih, “Indah” dan Bandung Barat “Bahagia”.

Visi tersebut di atas hanya akan tercapai dalam 5 (lima) tahun ke depan jika
seluruh birokrasi di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bekerja secara cepat,
efektif dan efisien serta dengan didukung oleh stakeholder pembangunan lainnya
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diharapkan bisa lebih kreatif,
inovatif serta tidak lagi bekerja sebagai “business as usual”, tapi diperlukan Roadmap
program integral, kegiatan terobosan inovatif out of the box dengan sistem kerja sama
Pentahelix yang lebih luas dan berdampak.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


3. 4. Misi Kabupaten Bandung Barat 2018-2023
Misi pembangunan Kabupaten Bandung Barat 2018 – 2023 diarahkan untuk
memanfaatkan seluruh potensi daerah yang ada, dengan fokus untuk pengembangan
agroindustri dan wisata ramah lingkungan dalam rangka menghasilkan pembangunan
yang berkualitas menuju masyarakat Bandung Barat yang sejahtera.
Jiwa gotong royong dan kearifan lokal lainnya harus tetap terjaga sehingga
tercipta jaring pengaman di dalam masyarakat jika terjadi bencana maupun krisis
ekonomi Masyarakat yang mendukung penuh pembangunan antara lain dengan
partisipasi aktif, adanya sistem pemerintahan yang bersih dan transparan dan
kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat lainnya.
Prinsip-prinsip dasar penyusunan misi Kabupaten Bandung Barat untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan sebagai berikut :
a) Membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui jaminan akses dan
pemerataan terhadap layanan dasar kesehatan, pendidikan, dan keagamaan;
b) Memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar sebagai penunjang mobilitas
masyarakat dan pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya;
c) Menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis
kearifan lokal dan kreativitas;
d) Melakukan optimalisasi potensi sumber daya alam dan budaya untuk
Pengembangan pariwisata ramah lingkungan;
e) Menguatkan keunggulan pertanian, peternakan, dan industri yang merata melalui
optimalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi;
f) Mengurangi kesenjangan masyarakat dengan kebijakan yang pro-poor,
projob, pro-growth, dan pro-environment;
g) Mengembangkan sistem pemerintahan yang bersih, aspiratif, inovatif dan melayani
berbasis inovasi dan teknologi

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


RPJMD 2018-2023 (BIDANG PEMUDA DAN OLAH RAGA)
A MISI
(1). M I S I I :
Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan pendidikan, kesehatan dan
pelayanan dasar bagi masyarakat luas lainnya dalam rangka membangun
sumber daya manusia yang berkualitas.
langkah penjabarannya: “peningkatan kualitas pendidikan”
urusan pemerintahan yang dijalankan: “kepemudaan dan olah raga”
tujuan: pemberdayaan masyarakat, pengarusutamaan gender dan perlindungan
anak
sasaran strategis : meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat
indikator sasaran strategis :
1) jumlah prestasi pemuda di berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun
internasional;
2) pengembangan wawasan nusantara;
3) kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan;
4) pendidikan masyarakat politik masyarakat;
5) peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
6) peningkatan kesempatan kerja;
7) penambahan 10 ribu lapangan kerja baru;
8) penumbuhan 500 wirausaha baru.
Hadirin Peserta Rapat yang Berbahagia,
Pemuda adalah potensi dan penerus perjuangan bangsa dan sangat diandalkan untuk
mengisi peran sebagai Aktor kunci dalam Bandung Barat Ekonomi Kuat 2030, yang harus
dipersiapkan sebagai kader masa depan dan kader Indonesia Emas 2045. Kemajuan di
berbagai bidang telah membawa dampak pada Dunia olah raga dan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, termasuk kepada pemuda sebagai penerus
bangsa. Terlebih lagi di dalam perkembangan dunia yang semakin terhubung tanpa batas
antara Negara yang satu dengan Negara yang lain, menuntut sikap pemuda yang memiliki
karakteristik kebangsaan yang didasarkan kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam
falsafah hidup berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Indikator makro Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung Barat urusan Kepemudaan dan Keolahragaan Tahun 2018-
2023 dapat diuraikan sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi Persentase pemuda yang meraih
pemuda dalam pembangunan; penghargaan di segala bidang;
2. Meningkatkan prestasi olah raga daerah, Persentase Cabor yang berprestasi;
sarpras OR dan menumbuhkembangkan OR
rekreasi;

Hadirin Peserta Rapat yang Berbahagia,


Indikator makro diurai ke dalam Program dan bentuk kegiatan nyata, yang pada
saatnya akan kita jadikan objek evaluasi pelaksanaan kebijakan, beberapa kegiatan yang
melekat pada Dinas Pemuda dan Olah raga tersebut adalah:
Program dan Indikator Satuan target Renstra OPD
No
Kinerja Program Tahun Ke
1. Program 1).Meningkatnya kualitas Pembinaan dan partisipasi
Pengembangan dan pemuda dalam pembangunan
Pemberdayaan Pemuda
2).Meningkatnyakualitas dan kuantitas kewirausahaan
Pemuda
3). Meningkatnya wawasan dan rasa kebangsaan
generasi muda serta Tumbuhnya kesadaran &
kewajiban bela negara
4) Berkembangnya budaya lokal
5)Meningkatnya kesadaran terhadap bahaya narkoba,
pornografi, pornoaksi,  Penanggulangan
bahaya merokok, HIV/AIDS dan pornografi porno
aksi Penanggulangan bahaya merokok, HIV/AIDS
dan kenakalan lainnya
2. Program pemberdayaan 6)Meningkatnya kualitas dan kapasitas kelembagaan
lembaga/organisasi kepemudaan dalam memecahkan permasalahan 
kepemudaan pemuda
 Pembinaan organisasi
 Paskibraka
3. Program pembibitan, 7)Munculnya cabang OR unggulan baru, cabor baru
pembinaan, pemanduan 8)Munculnya atlet OR baru yang berprestasi
serta pemasyarakatan 9)Meningkatnya kualitas dan kemampuan atlet OR di
olah raga KBB:
 PPLD Atlet
 Kompetisi OR Pelajar
 Pengembangan OR
10) Meningkatnya motivasi dan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan olahraga & kesegaran
jasmani:
 Pengembangan Olahraga Rekreasi dan
Kesegaran Pengembangan Olahraga Rekreasi
dan Kesegaran
 Pemassalan Olahraga pelajar, mahasiswa dan
masyarakat
4. Program pengembangan 11)Meningkatnya kualitas dan kapasitas kelembagaan
kapasitas OR:
kelembagaan/Organisasi  Peningkatan SDM Pelatih
OR  Peningkatan mutu dan manajemen organisasi
5. Program peningkatan 12)Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana
Sarana prasarana OR dan prasarana olahraga :
 Klub OR Pelajar
 PPLP

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Program pengembangan Olahraga merupakan urusan pemerintahan konkuren yang tidak
termasuk Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar maupun Urusan wajib yang
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar akan tetapi merupakan urusan pemerintahan pilihan
yaitu unsur pendukung urusan pemerintahan.
Arah kebijakan penanganan Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung Barat di
bidang olah raga, ditujukan dalam rangka mendukung misi peningkatan kualitas Sumberdaya
Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kreatif melalui penggerakan masyarakat dan memotivasi
agar pemuda siap berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan terutama dalam bidang
ekonomi sosial budaya, iptek, politik dan olah raga.
Saudara Hadirin yang Saya Hormati,
Dalam Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Keolahragaan, disebutkan bahwa olahraga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia secara
jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang merupakan bagian dari tujuan pembangunan Daerah
yaitu untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang maju, adil, makmur,
sejahtera, dan demokratis, sehingga penyelenggaraan keolahragaan harus dilakukan secara
terpadu, sistematis, dan berkelanjutan dalam rangka menjamin pemerataan akses terhadap
kegiatan olahraga, meningkatkan kebugaran dan kesehatan, serta prestasi, sehingga
keolahragaan mampu menjawab berbagai tantangan sesuai dengan tuntutan dan perubahan
baik nasional maupun internasional.
Penyelenggaraan Keolahragaan di Kabupaten Bandung Barat ditujukan dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, meningkatkan prestasi,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,
menumbuhkan jiwa sportif, meningkatkan disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, mengangkat harkat, martabat,
kehormatan Daerah Kabupaten dan bangsa, menanamkan dan meningkatkan cinta Daerah
Kabupaten dan tanah air, memelihara dan melestarikan nilai-nilai budaya Daerah Kabupaten,
meningkatkan kesehatan dan kebugaran sebagai prakondisi peningkatan produktivitas baik
dalam belajar maupun bekerja serta untuk memacu pertumbuhan industri Olahraga.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat di atas, seakan menguatkan Jargon
“Mens sana in corpore sano” yang secara harfiah akan menjadi “a healthy mind in a healthy
body” yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, masih sangat relevan
untuk diterapkan dalam kebijakan pemerintah daerah di bidang olah raga masyarakat
Kabupaten Bandung Barat.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Keberhasilan dalam pencapaian peningkatan prestasi atlet tidak dapat dilepaskan dari
kebijakan keolahragaan di suatu daerah. Bagaimana implementasi kebijakan keolahragaan dan bagaimana
peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan prestasi atlet di Kabupaten Bandung Barat
dan mengharumkan nama Kabupaten Bandung Barat di kancah propinsi maupun Nasional.
Dalam implementasi kebijakan keolahragaan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga harus melibatkan
berbagai pemangku kepentingan lainnya secara optimal, antara lain dalam upaya mengatasi
minimnya anggaran, ketersediaan sarana prasarana, penyelenggaraan even dan dukungan
industri olahraga dalam menyediakan fasilitas untuk peningkatan prestasi atlet, sehingga
penyelenggaraan keolahragaan di Kabupaten Bandung Barat dapat berhasil secara signifikan
bagi peningkatan atlet-atlet berprestasi.
Saudara Hadirin yang Saya Hormati,
Sebagaimana amanat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional menegaskan bahwa pembangunan nasional di bidang  keolahragaan
bertujuan untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas
manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat
kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan  nasional,  serta mengangkat harkat,  persatuan,
martabat,  dan kehormatan bangsa.

Saudara Hadirin yang Berbahagia,

Beberapa masalah umum yang menjadi hambatan peningkatan prestasi atlet adalah
kurangnya sarana olahraga ,kurangnya prasarana olahraga untuk latihan, minimnya
ketersediaan dana keolahragaan serta kurangnya peranan masyarakat yang terkait di bidang
keolahragaan, hal ini  perlu  dukungan  berbagai pihak untuk menanggulanginya
baik pemerintah ataupun peran dari pemangku kepentingan lainnya yang bergerak di bidang
keolahragaan. Tanpa adanya dukungan tersebut mustahil pencapaian peningkatan prestasi atlet
dalam olahraga berjalan dengan optimal. Ini adalah masalah yang sangat serius untuk segera
dilaksanakan penanganan yang cepat dan tepat guna membantu proses kemajuan peningkatan
atlet berprestasi. Kemajuan atlet akan terlihat dari seberapa maksimalnya pembinaan
yang dilakukan oleh para pelatih.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,

“ Pembinaan” dalam pelatihan keolahragaan adalah langkah awal dari sebuah


keberhasilan dalam peningkatan prestasi atlet.  Sistem pembinaan tidak bias diabaikan, bahwa
untuk mencapai hasil yang maksimal dari suatu perfoma diperlukan adanya
sistem pembinaan yang holistik dan integratif.
Atas dasar itulah dibutuhkan sistem pembinaan olahraga yang integral meliputi: 10
(sepuluh) pilar kebijakan, antara lain :
(1) dukungan dana,
(2) lembagaolahraga terdiri dari struktur dan isikebijakan olahragaterpadu,
(3) partisipasi,
(4) pembinaan prestasi,
(5) sistem penghargaan dan rasa aman,
(6) fasilitas latihan,
(7) pengadaan dan pengembangan pelatih,
(8) kompetisi nasional,
(9) riset, dan
(10) lingkungan, media, dan sponsor

Saudara Hadirin yang Berbahagia

Program pembinaan  dan pengembangan olahraga tradisional berbeda dari olah raga
prestasi karena kegiatan dilaksanakan dan diarahkan untuk memassalkan olah raga tradisional
di Wilayah Kabupaten Bandung Barat, sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat
dalam melestarikan, dan memanfaatkan olahraga tradisional untuk peningkatan
kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan hubungan sosial yang erat di kalangan masyarakat
Kabupaten Bandung Barat.
Program Pembangunan urusan kesejahteraan masyarakat khususnya bidang Olahraga
Tadisional ini tidak dapat dilaksanakan secara mandiri oleh pemerintah daerah melainkan
memerlukan partisipasi dan dukungan dari berbagai stakeholder terkait, baik unsur pemerintah
daerah itu sendiri, Lembaga keolahragaan , dunia usaha/swasta dan partisipasi aktif
masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Keberhasilan atlet akan terlihat dalam suatu kejuaraan-kejuaran baik di tingkat Regional,
Nasional ataupun Internasional. Keberhasilan tersebut juga perlu didukung akan hadirnya
sebuah kebijakan keolahragaan. Kebijakan keolahragaan dibuat untuk mengatur, mengarahkan
melalui pembinaan dan pengembangan potensi atlet-atlet berprestasi di Kabupaten Bandung
Barat, sebagaimana kebijakan tersebut sudah ada dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Barat Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Kebijakan keolahragaan diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat
Nomor 5 Tahun 2020 secara lengkap dan jelas dalam upaya Penyelenggaraan keolahragaan di
Kabupaten Bandung Barat. Permasalahan olah raga saat ini sudah sangat kompleks bukan
tidak ada ketulusan jiwa pengabdian, namun banyaknya kebutuhan bagi para atlet dan pelatih
menjadikan olahraga sebagai ajang yang sangat bergengsi penuh haraf bagi Atlet untuk
menjuarai berbagai event-event kejuaraan. Masalah - masalah yang terjadi terhadap atlet dan
pelatih sudah merupakan kewajiban KONI, KORMI, Bapopsi, Dispora dan pihak lain yeng
terlibat dalam dunia keolahragaan.
Banyak hal yang harus dilakukan dalam mencapai suatu keberhasilan. Dalam hal ini, para
olahragawan sangat dituntut untuk lebih berpotensi dalam meningkatkan kemampuannya
untuk bertanding. Kemampuan itu adalah suatu prestasi bagi para atlet. Prestasi datang tidak
dengan sendirinya melainkan dengan segala perjuangan baik dari segi waktu, tenaga dan
bahkan biaya yang harus dikeluarkan dalam melakukan latihan-latihan yang rutin. Dalam hal
ini pemerintah melakukan upaya dalam menjalankan Rencana Strategis Kabupaten Bandung
Barat

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Selanjutnya Urusan Kepemudaan, dimana kepemudaan ini merupakan urusan
pemerintahan konkuren sebagai bagian dari urusan wajib pemerintahan yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar, dan menjadi bagian pada misi ketiga RPJMD Kabupaten Bandung
Barat yaitu menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis kearifan
lokal dan kreativitas melalui pembentukan pusat ekonomi terpadu dan pengembangan
ekonomi kreatif.
Dinamika permasalahan yang terjadi saat ini dapat kita saksikan bagaimana lunturnya
nasionalisme dikalangan pemuda, meningkatnya budaya konsumerisme, produktivitas yang
rendah dan tingginya kriminalitas yang dilakukan oleh sebagian besar pemuda menjadi salah
satu isu sentral kepemudaan di berbagai belahan dunia.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Di lain sisi bahwa derasnya arus globalisasi merupakan peluang yang seharusnya dapat
dimanfaatkan oleh generasi muda. Terbukanya arus informasi dewasa ini menjadi kekuatan
yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda untuk memotivasi dan menginspirasi diri untuk
melakukan berbagai kegiatan dan akvititas yang bermanfaat diantaranya mengembangkan
motivasi kewirausahaan.
Namun di sisi yang lain pula, arus globalisasi telah mendorong sebagian generasi muda
bersikap konsumerisme. Semakin banyaknya mall dan tempat-tempat hiburan, tidak hanya di
kota-kota besar, tetapi juga telah melanda kota-kota kecil telah mendorong konsumerisme di
kalangan generasi muda.  Apalagi arus informasi yang begitu cepat, sehingga generasi muda
kita dicekoki dengan berbagai produk dan budaya serta gaya hidup yang seringkali tidak
sesuai dan bahkan bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang telah lama berkembang dan
menjadi falsafah hidup bangsa ini.
Pemerintah Daerah harus mampu memberikan wadah dan merangsang pemuda untuk
meningkatkan kreativitas sehingga pemuda menjadi lokomotif perubahan dan dengan
diberikannya peluang bagi pemuda dalam pembangunan daerah, pemerataan pembangunan
dapat terwujud dan pemuda dapat berperan secara maksimal untuk mengelola potensi wilayah
di daerah masing-masing
Kebijakan pembangunan kepemudaan sepatutnya harus dilakukan untuk yaitu dengan
melakukan internalisasi nilai-nilai lokal melalui pengembangan potensi pemuda guna
mendukung pembangunan daerah.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Dalam rangka peningkatan perekonomian Kabupaten Bandung Barat, Pemuda
Kabupaten Bandung Barat akan dikelola dengan baik oleh Dinas Pemuda dan Olah raga agar
mampu menembus dunia industri, menjadi pelopor pembangunan, menjadi pencipta lapangan
kerja bahkan menjadi wirausahawan muda melalui upaya kolaborasi pentahelix bersama
Perangkat Daerah terkait diantaranya DISNAKER, DP2KBP3A, DINSOS, DISKOP UKM,
DPMD, DLH, DISPERINDAG, DISPARBUD, DISNAKAN, DPKP, KEMENAG,
BKPSDM, APINDO (user), dll
Kolaborasi ini pada titik awal akan difasilitasi oleh Bagian Kesejahteraan Masyarakat
Setda Kabupaten Bandung Barat, semata untuk menjadikan DISPORA sebagai Trigger
terciptanya Pemuda Kabupaten Bandung Barat berkualitas dan berdaya saing dalam mengisi
kebutuhan tenaga kerja profesional di bidang kepariwisataan, manupacture, pertanian (pemuda
zilenial), pertanian, keagamaan, sosial kemasyarakatan, dll. Pemuda juga dipersiapkan untuk
menjadi pelopor pembangunan bahkan pengusaha muda yang mau membuka perusahaannya
di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Ketersedian sumber daya pemuda dengan keahlian tertentu (skill) dan hadirnya para
pencipta lapangan kerja di berbagai bidang didukung berbagai kemudahan seperti dukungan
di berbagai level birokrasi, infra struktur, teknologi (teknologi pertanian, aplikasi,dll), pola
pembinaan, bantuan sarana usaha dan dengan kehadiran insentif tertentu diharapkan besarnya
komposisi usia pemuda (16 s.d. 30 tahun) yaitu 24,08% Total Penduduk Bandung Barat, yaitu
439.849 dari 1.akan menjadi bonus demografi yang mampu mendongkrak perekonomian
masyarakat Kabupaten Bandung Barat sekaligus mendukung terwujudnya pemulihan
ekonomi secara nasional.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,

Pemerintah Daerah harus hadir dalam menjawab permasalahan kepemudaan saat ini dan
segera mengambil kebijakan pembangunan kepemudaan sinkron dengan potensi wilayah
semisal destinasi wisata, maka segera persiapkan pemuda dengan berbagai pelatihan
keterampilan diantaranya kerajinan alat musik Kendang, wayang, kuliner, craft, podcast, seni
pertunjukan, dll yang menjadi ciri khas Kabupaten Bandung Barat.

Kebijakan pembangunan kepemudaan melalui program pemberdayaan pemuda harus


memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan berbagai macam varian dari
jenis product yang ada saat ini, pelatihan enterpreneur secara berkala, keterampilan tata kelola
keuangan dan pemasaran produk menjadi nilai tambah wawasan bagi pemuda.

Terobosan kebijakan lain yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung kreatifitas
pemuda yaitu kebijakan pemerintah untuk tidak diperkenankanya pusat perbelanjaan seperti
Mall berdiri bebas menguasai pasar di Kabupaten Bandung Barat, sehingga perlu difikirkan
agar UKM yang menampung produk lokal hasil karya pemuda Kabupaten Bandung Barat
dapat dipasarkan dengan bebas berkolaborasi dengan MALL atau pasar sendiri yang disiapkan
oleh pemerintah.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Pemuda memiliki peran yang sangat urgen dalam menggerakkan roda perekonomian
Kabupaten Bandung Barat, mengingat pemuda disokong dengan berbagai potensi baik ide-ide
cemerlang, jiwa juang tinggi, sebagai agen perubahan ke arah yang lebih baik, suka dengan
tantangan dan karya baru serta memiliki kekuatan moral yang baik dalam mengawal setiap
perjalanan dan pembangunan daerah.

Pembangunan kepemudaan hendaknya pula mampu mensinergiskan antara pilar


kebangsaan dengan pilar pembangunan kepemudaan yang menjadi embrio bagi pembangunan
wawasan kebangsaan dalam menghadapi dinamika global. Pilar pembangunan kepemudaan
tersebut harus tertuang dalam rencana aksi program pembangunan kepemudaan yaitu meliputi
Pilar Indentitas Kebangsaan, Kemampuan Diplomasi, Konsumerisme Positif, Produktifitas
dan Pilar Kewirausahaan. Dengan demikian, peran dari pemuda pada pembentukan global
citizenship menjadi unsur yang penting untuk mendorong ketahanan bangsa.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Pembangunan kepemudaan diarahkan pada peningkatan kualitas SDM, pembangunan
karakter bangsa dan partisipasi pemuda dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta politik berwawasan kebangsaan dan etika bangsa Indonesia.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki semangat yang besar dan
kesempatan yang luas dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Potensi tersebut
selayakanya harus digali sebagai bentuk pengembangan diri agar dapat berkontribusi besar
bagi kemajuan bangsa. Dengan berbekal kemampuan dan skill yang dimiliki oleh pemuda
maka, perlu adanya upaya untuk mewadahi kemampuan tersebut supaya memiliki nilai lebih.
Mengakomodir dan mewadahi potensi pemuda dapat merangsang kepekaan guna menciptakan
inovasi dari hasil karya yang telah dibuat. Terkait dengan pengelolaan potensi pemuda agar
memiliki produktivitas tinggi, maka pengembangan kreativitas dan inovasi terkait produk
yang dihasilkan oleh pemuda harus ditompang melalui 3 komponen yaitu
(1) kemampuan pribadi;
(2) kesempatan dan;
(3) kemampuan manejerial atau strategi.

Pembangunan kepemudaan dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kepemudaan, yang


berfungsi melaksanakan penyadaran , pemberdayaan, dan pengembangan potensi
kepemimpinan, kewirausahaan, serta kepeloporan pemudadalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Pelayanan kepemudaan diarahkan untuk pertama
menumbuhkan patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan semangat profesionalitas dan
kedua meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.

Sementara itu, tujuan pembangunan keolahragaan sesuai dengan amanat Undang-Undang


Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah memeliharadan
meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi,kualitas manusia, menanamkan nilai moral
dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dankesatuan
bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, sertamengangkat harkat, martabat, dan kehormatan
bangsa.
Saudara Hadirin yang Saya Hormati,
Beberapa program yang pernah menjadi unggulan urusan Kepemudaan dan Olah raga,
adalah :
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda diarahkan pada
meningkatnya kualitas kepemudaan melalui pembinaan ekstrakurikuler di sekolah,
mengembangkan even-even kepemudaan berupa lomba wawasan wiyata mandala di
sekolah-sekolah, pengembangan organisasi kepramukaan, organisasi sosial
kepemudaan di masyarakat (karang taruna).
2) Program peningkatan peran serta kepemudaan diarahkan pada meningkatnya
partisipasi pemuda, melalui Pembinaan Organisasi Kepemudaan, Pendidikan dan
pelatihan dasar kepemimpinan, Fasilitasi Pekan Temu Wicara Organisasi Pemuda,
Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba di kalangan generasi muda, Lomba
kreasi dan karya tulis ilmiah di kalangan pemuda, Pembinaan PPAP, PPAN, Kapal
Pemuda Nusantara dan Pemuda Pelopor Pembangunan.
3) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup
Pemuda diarahkan pada meningkatnya kreatifitas pemuda melalui pelatihan
Kewirausahaan bagi Pemuda.
4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga diarahkan pada
peningkatan profesionalisme tenaga keolahragaan dan pemantapan kelembagaan
organisasi keolahragaan melalui Peningkatan Mutu Organisasi & Tenaga
Keolahragaan dan Pengembangan sistem sertifikasi dan standarisasi profesi.
5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga diarahkan pada meningkatnya
prestasi olah raga melalui Identifikasi Bakat dan Potensi Pelajar dalam Olahraga,
Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi di Tingkat Daerah, Penyelenggaraan
Kompetensi olah raga (POPDA SD, POPDA SMP dan POPDA SMA/SMK),
pemasyarakatan olah raga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat berupa penyediaan
sarana prasarana olah raga yang memadai dan Pemberian Penghargaan Bagi Insan
Olahraga yang Berdedikasi dan Berprestasi.
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga diarahkan pada meningkatnya
kualitas sarana dan prasarana olahraga melalui perbaikan stadion, Gelanggang Olah
Raga, dan penyediaan ruang terbuka yang berfungsi untuk kepentingan olahraga.
Saudara Hadirin yang Saya Hormati,
Pengembangan kewirausahaan pemuda dilaksanakan meliputi tiga pilar program, yaitu :

 penyadaran,

 pemberdayaan dan

 pengembangan.

Ketiga pilar program tersebut merupakan program yang saling terkait dan tidak terpisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya.
Program penyadaran dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk
tumbuh dan berkembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk
berwirausaha. Program penyadaran ini ditujukan untuk menumbuhkan beberapa sikap mental
yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan.  Hal ini sangat penting dilaksanakan
mengingat motivasi sebagian besar pemuda Indonesia untuk berwirausaha masih cukup
rendah.

Program pemberdayaan pemuda dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan


ketrampilan kepada pemuda dalam mengembangkan wirausaha. Pengetahuan dan ketrampilan
yang diberikan setalah pemuda tersebut sadar akan pentingnya berwirausaha, sehingga mereka
memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide
usaha yang ada.

Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan


penyuluhan tentang kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang diberikan
harus melalui tahap anisis kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat
sasaran.

 1)      PELATIHAN

Pelatihan kewirausahaan pemuda adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan


pengetahuan, keterampilan, dan penyesuaian sikap seseorang pemuda untuk menjadi
wirausaha.

2)      PEMAGANGAN

Pemagangan  adalah kegiatan memberikan pengenalan hingga pemahaman tentang usaha


dengan cara mengamati, melakukan, dan merasakan secara langsung dalam proses mengelola
usaha dan/atau proses produksi (barang atau jasa) pada sebuah usaha tertentu.

3)     PEMBIMBINGAN

Pembimbingan bagi wirausaha muda pemula adalah kegiatan membantu individu atau
usaha pemuda agar dapat memaksimalkan potensinya dengan cara meneksplorasi kebutuhan,
memotivasi, membangkitkan hasrat, meningkatkan ketrampilan dan proses berpikir guna
membuat perubahan yang nyata dan berkesinambungan dalam usahanya.

4)      PENDAMPINGAN

Pendampingan wirausaha muda pemula adalah kegiatan pendampingan usaha oleh


seseorang yang dipandang lebih berpengalaman dalam berwirausaha (mentor) kepada seorang
atau beberapa orang wirausaha pemuda (mentee).

5)      KEMITRAAN

Kemitraan wirausaha muda pemula adalah jalinan kerjasama usaha antara wirausaha muda
dengan usaha besar dan/atau sumberdaya usaha lainnya untuk meningkatkan kemampuan
usaha pemuda agar menjadi tangguh dan mandiri.

6)      PROMOSI

Promosi  kewirausahaan pemuda adalah kegiatan memberikan wadah dan sarana bagi
wirausaha muda pemula untuk mempromosikan usahanya maupun produk usahanya.

7)      BANTUAN AKSES PEMODALAN

Bantuan  akses permodalan  bagi wirausaha muda pemula adalah kegiatan memfasilitasi
bantuan dan/atau penyertaan modal dari lembaga permodalan kepada wirausaha pemuda.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Untuk memajukan Olahraga Prestasi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan/atau masyarakat
dapat mengembangkan:
a. perkumpulan/klub Olahraga;
b. pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Keolahragaan;
c. sentra pembinaan Olahraga Prestasi;
d. pemusatan pelatihan Daerah Kabupaten;
e. pendidikan dan pelatihan tenaga Keolahragaan;
f. prasarana dan sarana Olahraga Prestasi;
g. sistem pemanduan dan pengembangan bakat Olahraga;
h. sistem informasi Keolahragaan; dan
i. melakukan uji coba kemampuan prestasi Olahragawan sesuai dengan kebutuhan.

Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
terencana berupa Rencana Operasional Keolahragaan yang disusun oleh Perangkat Daerah
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Olahraga dan Pemuda.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,

Untuk menciptakan kemandirian di masyarakat melalui kontribusi kepemimpinan


pemuda, maka kreativitas pemuda dituntut untuk dapat menghasilkan karya yang berguna bagi
masyarakat luas dan memicu kesadaran akan pentingnya kemandirian berbasiskan potensi
yang ada di masyarakat. Kreatifitas yang muncul berdasarkan jiwa kepemimpinan pemuda
dapat menghasilkan kegiatan kewirausahaan sebagai salah satu pilar kemandirian pemuda.

Melalui pembentukan kewirausahaan yang berbasiskan kreatifitas pemuda dengan jiwa


kepemimpinnya memberikan peluang untuk meningkatkan daya saing lokal dengan
membentuk jiwa kewirausahaan yang berkontribusi penciptaan lapangan pekerjaan,
meningkatkan pendapatan dan membentuk ketahanan masyarakat melalui bentuk-bentuk
pemberadayaan pemuda. Dampak yang dihasilkan dari penciptaan kewirausahaan yaitu dapat
meningkatkan pendapatan produk nasional negara melalui kegiatan kewirausahaan dan
menjaga stabilitas dan kemajuan ekonomi negara sebagai salah satu upaya pemerataan
pendapatan dan strategi pengentasan kemiskinan masyarakat.
Dengan demikian, hubungan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan sangat
besar, karena nilai kepemimpinan yang menjadi dasar pembentukan pemuda berkaitan
langsung dengan usaha-usaha untuk menciptakan kemandirian dengan menghasilkan inovasi
produk dibidang kewirausahaan sebagai salah satu basis ketahanan bangsa di bidang ekonomi.
Sedangkan munculnya jiwa kepemimpinan pemuda di bidang kewirausahaan dapat menjadi
simbol kedaulatan pemuda yang memiliki nilai startegis pembangunan ekonomi yang
berbasiskan pada keadilan dan pemerataan untuk mengembangakan produk lokal guna
menghadapi persaingan ekonomi global. Sehingga melalui kewiarausahaan, perekonomian
negara dapat bersaing dan menjadi bagian dari mainstrmening perekonomian bangsa yang
berbasiskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pilar negara

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Betapa pentingnya peran pemuda Kabupaten Bandung Barat dalam pemulihan ekonomi,
mengingat besarnya jumlah pemuda dalam struktur komposisi penduduk dapat dijadikan
bonus demografi dan sebagai sebagai tools (alat) untuk menggerakkan bidang ekonomi.
Aktualisasi peran pemuda dalam bidang ekonomi bisa kita lihat secara realistis dewasa ini
dengan munculnya enterpreneurship muda yang mulai berkembang memberikan peluang
yang signifikan dalam persaingan ekonomi Kabupaten Bandung Barat. Diharapkan kelak
lahir para pengusaha atau wirausahawan muda di Kabupaten Bandung Barat minimal 2
persen dari total populasi penduduk.

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,


Kebangkitan perekonomian Kabupaten Bandung Barat tidak akan terlepas dari konstribusi
serta sumbangsih para pemuda kreatif yang mampu aktif menciptakan lapangan pekerjaan
dan kreativitas pemuda inilah yang akan menumbuhkan kemandirian dalam segi finansial dan
produktifitas bagi pengembangan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Bandung Barat menyongsong Kabupaten Bandung Barat Ekonomi Kuat 2030.

Saudara Hadirin yang Berbahagia,


Demikian sambutan ini, akhirnya dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”
Rapat Koordinasi Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan terkait Kesejahteraan Masyarakat urusan
Pemuda dan Olah raga Tahun 2023, dengan ini saya nyatakan resmi dibuka.
Saya berpesan untuk kita terus berpartisipasi aktif dalam rapat ini, tingkatkan kerjasama
dan koordinasi antar-kelembagaan serta mitra lainnya agar terus tercipta hubungan baik dan
saling sinergis satu sama lain demi terwujudnya Kualitas Tinggi SDM Bandung Barat
secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang maju, adil, makmur, sejahtera, dan demokratis
dan dalam rangka menumbuhkan patriotisme, kemandirian, tanggung jawab dan
pencitraan jati diri pemuda Kabupaten Bandung Barat dalam pencapaian pembangunan
secara keseluruhan.
Semoga Rapat koordinasi ini dapat terus dijalankan dengan efektif dan dapat
ditindaklanjuti dengan baik dalam rangka meningkatkan kinerja dan komitmen kita bersama
untuk meningkatkan Prestasi Olahraga dan memajukan sektor Kepemudaan di wilayah
Kabupaten Bandung Barat.

Terima kasih.
Wabillahittaufiq walhidaayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA


KABUPATEN BANDUNG BARAT
 
 
Copyright © 2021, JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi)ISSN 0216-4493 (print), ISSN 2597-
6109 (online)
untuk tempat latihan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator sarana dan
prasarana diKota Tangerang Selatan masih dikatakan sangat minim sekali. Dari Sembilan
belas sarana olahragahanya tiga belas sarana olahraga yang bisa dipergunakan dan sudah
terdaftar dalam penarikanretribusi. Sarana olahraga yang sangat minim sekali dan banyaknya
atlet yang mandiri denganmenggunakan sarana olahraga pihak swasta dengan sistem bayar
iuran bulanan. Club-club cabangolahraga juga mempunyai peranan terhadap peningkatan para
atlet berprestasi. Banyaknya club-clubolahraga yang mempunyai sarana olahraga juga sangat
membantu dalam peningkatan atlet berprestasi.
 Karakteristik Organisasi Pelaksana
Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk
bekerjasama,terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumberdaya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material,
mesin, uang, dan beberapasumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.
Orang orang yang terkumpuldalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu
melalui sumber daya secarasistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin
organisasi yang akan memimpinoperasional organisasi dengan terencana.Tugas pokok dan
fungsi dalam suatu organisasi sangatdiperlukan pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi
organisasi formal dan organisasi informalyang akan terlibat pengimplementasian kebijakan
publik. Oleh sebab itu perlu adanya kecocokan para pelaksana terhadap kebijakan yang akan
dijalankan.
 
Organisasi sebagi pengurus cabang olahraga sangat dibutuhkan karena dengan
adanyakepengurusan maka dalam pencapaian akan pelaksanaan program maupun kegiatan
akan sesuaidengan output yang diharapkan. Oleh karena itu keharmonisan suatu kepengurusan
dalam cabangolahraga juga sangat mempengaruhi terhadap kualitas terhadap peningkatan atlet
berprestasi. Darihasil penelitian variabel ini menunjukkan bahwa karakteristik organisasi
pelaksana ini cukup baik, dimana keterlibatan antara organisasi formal dan informal yang
saling bersinergi dalam melaksanaknimplementasi kebijakan yang anantinya akan berdampak
kepada peningkatan atlet berprestasi.
 Sikap atau Disposisi Para Pelaksana
Kebijakan publik dapat terlaksana apabila arah dan tujuan nya sudah jelas, sehingga
para pelaksana dapat melaksanakan dengan baik dan benar. Para individu harus dapat dapat
memahamiapa yang menjadi tujuan dari sebuah kebijakan. Dalam hal ini sikap para pelaksana
harus
mampu berkomunikasi dengan baik kepada atasan ataupun kepada sesama pelaksana. Penyam
paiankomunikasi harus jelas dan terurai dalam penjabarannya, karena apabila
sipelaksanamenyalahartikan penerimaaan informasi maka akan mengalami gangguan baik
disengaja ataupuntidak disengaja. Sikap pelaksana harus mampu menunjukkan kemauannya
dalam melaksanakansuatu instruksi atau perintah dari atasan, karena jika sikap pelaksana
menunjukkan penolakkan dari para pelaksana maka hal ini akan memepengaruhi keberhasilan
suatu implementasi kebijakan.Ada beberapa yang informasi yang dapat diterima oleh para
pelaksana diantaranya secaraverbal ataupun secara tulisan. Jika secara verbal mungkin masih
bisa mengurangi kesalahpahamandalam mengimplemetasikan kebijakan, tetapi jika
komunikasi tersebut secara disposisi yang berupatulisan singkat maka penjabaran ini bisa
disalahartikan. Oleh karena itu, para pelaksana kebijakanharus benar-benar memahami dan
menguasai apa yang menjadi permasalahan yang sedang dihadapi.Implementasi Kebijakan
yang efektif sangat ditentukan oleh komunikasi kepada para pelaksanakebijakan secara akurat
dan konsisten. Dari uraian diatas diharapkan para pemangku kepentinganmampu menjadi
jembatan kepada seluruh pelatih ataupun atlet agar apa yang menjadi masalah-masalah mereka
dilapangan akan dapat diselesaikan dengan baik, untuk itu perlunya suatu arahanatau instruksi
yang baik sangatlah dibutuhkan. Dalam suatu organisasi hubungan antara pelatih danatlet
ibarat hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan dan komunikasi yang baik
akanmendapatkan hasil yang baik juga. Komunikasi yang terjalin juga harus cukup terarah
agar apa yangdituju akan tercapai.Dari hasil penelitian pada variabel ini ditemukan adanya
salah satu pemangku kepentingan,yakni Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh
Indonesia, yang tidak beroperasi. Padahal pemangkukepentingan tersebut adalah induk dari
para atlet pelajar. Ketidakmauan atau ketidakmampuandalam menjalankan organisasi tersebut
dikarenakan Ketua Umumnya yang selalu berganti-gantisebelum masa jabatannya selesai, hal
ini akan sangat terlihat terhadap ketidakmampuan para
 
JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 17 (1), 2021 - 7
Juniar Sirait, Khaerul Umam Noer 
 
Copyright © 2021, JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi)ISSN 0216-4493 (print), ISSN 2597-
6109 (online)
 pelaksana dalam menjalankan kebijakan keolahragaan dan akan sangat berdampak
negatif terhadap peningkatan para atlet- atlet berprestasi.
 Komunikasi antar Organisasi Pelaksana
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan atau ide dari seseorang keorang
lain.Komunikasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan, hal ini dikarenakan komunikasi
sangatmempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan publik.
Hal ini bisasaja terjadi karena kebijakan yang dilaksanakan adalah bukan kebutuhan dari
masyarakat setempatyang mengenal betul akan permasalahan yang mereka hadapi, akan tetapi
kebijakan public
tersebut biasanya bersifat dari atas kebawah sehingga memungkinkan para pengambil keputus
an tidakmengetahui atau bahkan tak mampu menyentuh kebutuhan, keinginan atau
permasalahan yang harusdiselesaikan. Pentingnya suatu komunikasi dalam organisasi guna
mengetahui sejauhmanaimplementasi kebijakan dapat dilaksanakan. Seringnya kegagalan
implementasi kebijakandikarenakan kepentingan-kepentingan para pimpinan, sehingga
berdampak terhadap pola pikir dan pandangan para pelaksana terhadap implementasi
kebijakan.Disamping itu, kemampuan dan kemauan para pelaksana juga harus dipertanyakan,
apakah para pelaksana sudah mengetahui betul dan paham akan apa yang menjadi tujuan dari 
kebijakan.Terdapat tiga macam elemen respon yang dapat mempengaruhi kemampuan dan
kemauannya untukmelaksanakan suatu kebijakan, antara lain terdiri dari pertama, pengetahuan
(coginition
), pemahaman dan pendalaman (
comprehension and understanding
) terhadap kebijakan dan ketigaIntensitas terhadap kebijakan. Dari elemen tersebut merupakan
satu kesatuan dari serangkaiankeberhasilan implementasi kebijakan. Pengetahuan pelaksana
akan isi dari kebijakan sangatmenentukan hasil dari kebijakan, pemahaman dan pendalaman
isi dari kebijakan juga sangatmemegang peranan yang penting agar pada saat pelaksanannya
kebijakan tersebut sudah sesuaidengan apa yang diharapkan. Minat atau Intensitas para
pelaksana juga sangat diperlukan.Hubungan yang baik akan terlihat dari keberhasilan
komunikasi yang dijalin apakahkomunikasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan
atau sebaliknya. Peranan stakeholderdalam komunikasi terhadap apa yang menjadi
permasalahan di para atlet adalah sangat dibutuhkan.Dengan adanya komunikasi yang baik
akan dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik pula.Dari hasil penelitian pada variabel
ini menunjukkan bahwa komunikasi antar organisasi pelaksanasudah berjalan cukup optimal
hal ini terlihat dari kolaborasi para pemangku kepentingan dalammenjalankan kegiatan dengan
tujuan untuk peningkatan para atlet berprestasi. Saling melengkapikekeurangan sesame
organisasi di bidang keolahragaan juga menjadi hal yang sangat berpengaruhterhadap
implementasi kebijakan yang tujuan akhirnya adalah peningkatan atlet berprestasi.
 Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik
Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi kebijakan
adalahsejauh mana lingkungan eksternal dapat berperan aktif dalam keberhasilan kebijakan
keolahragaan.Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi
sumber masalah darikegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu upaya
implementasi kebijakan mensyaratkankondisi lingkungan eksternal yang kondusif.
Lingkungan sosial ,ekonomi dan politik akan sangatmempengaruhi terhadap kegagalan para
atlet dalam peningkatan prestasi, di mana pada zaman ini banyaknya pengaruh
 – 
 pengaruh buruk dari media sosial yang sangat dominan. Oleh sebab itu perluadanya peran
pemangku kepentingan dalam mengahadapi permaslahan yang ada agar tidakterjadinya
hambatan dalam melaksanakan tujuan.Pada penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan
sosial,ekonomi dan politik
sangat berpengaruh terhadap implementasi kebijakan, hal ini terlihat dari keberhasilan tingkat 
ekonomiyang cukup tinggi di Kota Tangerang Selatan dengan banyaknya pusat-pusat
perbelanjaan
yang besar, juga banyaknya penggalangan bidang keolahragaan yang dilaksanakan senam seti
ap hariJumat di kantor Pemerintahan Kota Tangerang Selatan dengan berbagai komunitas
senam tradisionaldan rekreasi.
 
JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 17 (1), 2021 - 8
Juniar Sirait, Khaerul Umam Noer 
 
Copyright © 2021, JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi)ISSN 0216-4493 (print), ISSN 2597-
6109 (online)
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan permasalahan di lapangan, maka
dapatdisimpulkan bahwa peningkatan prestasi atlet tidak bisa dilepaskan dari adanya
sinergi dan kerjasamaantara seluruh pemangku kepentingan, dalam hal ini Dinas Pemuda dan
Olahraga, KONI, FORMI,atlet, vendor, dan pelatih. Dari beberapa variable, terdapat dua
variabel yang sangat mempengaruhiterhadap peningkatan atlet berprestasi yaitu
Pertama
, sumber 
 
daya, di mana ada sumber dayakeuangan/pendanaan dan sumber daya sarana dan prasarana
yang masih dalam masalah yang belumterselesaikan. Pendanaan yang sangat minim sekali
terhadap uang pembinaan, uang bonus dan jugauang jasa atlet pada saat event-event kejuaraan
tingkat Provinsi. Pendanaan yang sangat minim akansangat mempengaruhi terhadap
peningkatan prestasi atlet. Selain itu, sumber daya sarana dan prasarana juga masih dalam
kondisi yang minim sekali dikarenakan banyaknya sarana olahraga yang belum layak atau
ukuran yang belum standard, selain itu para atlet dan pelatih masih mempergunakansarana
olahraga dari pihak swasta dengan cara penyewaan dengan membayar sistem bayar
iuran bulanan melalui club-club olahraga.
Kedua
, sikap para pelaksana, di mana variabel ini diketahuiadanya stakeholder yang tidak berperan
aktif dikarenakan organisasi tersebut tidak beroperasi. Hal inidisebabkan karena para
pelaksana tidak melakukan kebijakan keolahragaan di mana para pelaksanatidak mengetahui
dan memahami apa yang menjadi tujuan dari kebijakan tersebut.Ketidakberperannya
organisasi ini dikarenakan ketidakmampuan dan pemahaman yang kurang akanmenjalankan
suatu organisasi. Hal ini akan sangat mempengaruhi terhadap peningkatan prestasi atlet.Kedua
variabel ini saling berkaitan dalam menjalankan perannya di bidang keolahragaan, dimulai
dari pendaan, pembinaan sehingga tercetaklah atlet-atlet berprestasi di Kota Tangerang
Selatan.Berdasarkan hasil uraian kesimpulan dari penelitian di lapangan mengenai sinergi
pemangkukepentingan dalam peningkatan prestasi atlet di Tangerang Selatan, ada beberapa
rekomendasi yang bisa diajukan, yaitu:
Pertama
, membuat strategi Memorandum Of Understanding (MOU) dalamrangka peningkatan prestasi
olahraga kepada semua pihak yang terkait dalam bidang keolahragaancontohnya; kerjasama
dengan pihak
 – 
 pihak sekolah swasta yang mempunyai banyak sarana dan prsasarana olahraga yang dapat me
ndukung pada saat adanya event-event kejuaran bergengsi baiktingkat Nasional ataupun
Internasional.
Kedua
, sinergi pemangku kepentingan terhadap keberhasilanimplementasi kebijakan keolahragaan
dimulai dari beberapa sumber, pertama meningkatkan sumberdaya pendanaan keolahragaan
mulai dari uang pembinaan kepada atlet dan pelatih,uang pemberian penghargaan
(bonus) tingkat Provinsi dan juga uang untuk jasa atlet selama bertanding dalam suatuevent
kejuaraan, hal ini dikarenakan adanya uang penghargaan yang lebih besar dari
kota/kabupatenyang lain sementara uang penghargaan tersebut selisih jauh dari yang didapat
oleh atlet KotaTangerang Selatan. Kedua meningkatkan sumber daya sarana dan prasarana
juga sangat berperanterhadap peningkatan prestasi atlet, untuk itu disarankan kepada
Pemerintah Tangerang Selatan untukmembuat sarana olahraga yang memadai, yang sesuai
standard Nasional, hal ini dikarenakan saranaolahraga diwilayah lain seperti Kabupaten
Tangerang yang sudah mempunyai gedung olahraga yangcukup luas dan standard Nasional

Saudara Hadirin yang Saya Hormati,

BEBERAPA CATATAN KOMITMEN KINERJA DISPORA


KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2022
Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai trigger penyiapan Tenaga kerja
berkualifikasi tinggi, selanjutnya akan melaksanakan langkah - langkah :
1). Berkolaborasi dengan Disnaker, UMKM, Dinsos, Disparbud serta
stakeholder terkait lainnya untuk berkolaborasi pentahelix di bidang
optimalisasi keberhasilan pelatihan – pelatihan atau kursus-kursus
keterampilan teknis;
2) Menstimulasi Pemuda agar lebih mengembangkan potensi dirinya menjadi
Wirausahawan atau pengusaha muda dengan memanfaatkan potensi wilayah
Kabupaten Bandung Barat;
3). Akan dilaksanakan percepatan pencapaian target kinerja pelaksanaan kebijakan
beserta pengusulan anggaran serta penyesuaian sisi kelembagaan, sumber
daya dan program/ kegiatan agar bisa selaras dengan target pencapaian
RPJMD 2018-2023 Bidang Pemuda dan Olah raga di Kabupaten Bandung
Barat.

Anda mungkin juga menyukai