Anda di halaman 1dari 9

SAMBUTAN

Sesuai dengan amanat UU No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan


dan Pembangunan Keluarga, maka Program Kependudukan dan Keluarga Berencana di
Kabupaten Pasaman merupakan urusan wajib yang dilaksanakan dalam mewujudkan
pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga kecil berkualitas, yang diarahkan
untuk mengupayakan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang berkualitas.

Salah satu kendala dalam percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di


Kabupaten Pasaman adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar
berdampak pada penawaran tenaga kerja menjadi tinggi, permintaan yang besar pada layanan
kesehatan, pendidikan, dan pangan. Sementara kemampuan daerah dalam menciptakan
kesempatan kerja terbatas, demikian pula percepatan peningkatan jangkauan layanan
pendidikan dan kesehatan dan kemampuan produksi pangan. Persoalan ini menjadi semakin
besar bila jumlah penduduk yang sudah besar ini semakin bertambah karena tingginya laju
pertumbuhan penduduk, sehingga beban daerah juga semakin besar. Untuk itu, jumlah
penduduk mesti dikendalikan agar tidak menghambat upaya pembangunan masyarakat.
Selaku Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten
Pasaman saya membentuk Tim Penyusun Profil Pembangunan Kependudukan, yang
anggotanya terdiri dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten
Pasaman dan STAI-YDI Kabupaten Pasaman. Hasil kerja tim tersebut adalah berupa Buku
Profil Pembangunan Kependudukan Kabupaten Pasaman. Buku Profil ini disusun sedemikian
rupa oleh tim dengan memperhatikan dan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka
Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehingga antara
RPJPD dan RPJMD dengan Profil Pembangunan Kependudukan Kabupaten Pasaman ini
saling melengkapi satu sama lainnya. Selain itu Profil Pembangunan Kependudukan ini juga
mengacu pada RPJP dan RPJM Propinsi Sumatera Barat, RPJP dan RPJM Nasional.

Besar harapan kami, Buku Profil ini menjadi acuan semua pihak terkait di dalam
menyusun dan mengembangkan rencana dan kegiatan Pembangunan yang Berwawasan
Kependuduk di Kabupaten Pasaman. Sehingga kebijakan dan program Pembangunan
Kabupaten Pasaman menjadi sinergis dan target pembangunan yang disusun dalam Buku
Profil ini dapat dicapai.

Lubuk Sikaping, September 2017


Kepala DPPKB Kabupaten Pasaman

Dra. YUSNIMAR, A.Pt


NIP. 19650606 199303 2 006
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayah-Nya semata
maka dapat disusun buku Profil Pembangunan Kependudukan Kabupaten Pasaman ini. Pada
buku ini akan diuraikan secara berturut-turut gambaran dinamika penduduk dari aspek jumlah
dan komposisinya, fertilitas, mortalitas, dan tingkat kepadatan penduduk serta gambaran
keluarga berencana di Kabupaten Pasaman. Sebahagian besar data yang digunakan adalah
data yang dihasilkan dari Sensus Penduduk (SP), survey-survey yang dilaksanakan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) seperti SDKI, disamping itu juga digunakan data dari catatan
administrasi instansi terkait di Kabupaten Pasaman dan berkerjasama dengan STAI-YDI
Pasaman .

Dengan menyediakan buku Profil Pembangunan Kependudukan Kabupaten Pasaman


2017 ini diharapkan dapat membantu penyediaan informasi bagi pemerintah Kabupaten
Pasaman, akademisi, pebisnis, dan masyarakat umum berkaitan dengan perkembangan
kependudukan di Kabupaten Pasaman. Selain itu data dan informasi yang disajikan dalam
profil ini diharapkan dapat tergali permasalahan kependudukan yang diperlukan oleh para
perumus kebijakan, pengambil keputusan dan perencana, terutama dalam mengintegrasikan
aspirasi, kepentingan dalam proses pembangunan di segala bidang.

Sebagai upaya awal, merupakan usaha yang terbaik dari satuan kerja pemerintah
daerah ini, meskipun mungkin masih belum bisa memenuhi kebutuhan informasi semua
pengguna. Oleh karena itu, kritik dan saran penyempurnaan sangat diharapkan dan
disampaikan terima kasih.

Dengan selesainya penulisan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyediakan data profil kependudukan ini. Segala kritik dan
saran untuk perbaikan publikasi ini di masa yang akan dating sangat diharapkan, semoga
bermanfaat bagi para pembaca.

Lubuk Sikaping, September 2017


Ketua Tim Penyusun Penulis

Suharti,SH Wahyuni Endila,SS.M.Hum


NIP. 19641231 198603 2 052 NIDN.2115118501
Profil pembangunan kependudukan kabupaten pasaman

2017

Hasil kerjasama:

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA


BERENCANA KABUPATEN PASAMAN
DENGAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KABUPATEN PASAMAN
(STAI-YDI)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu pulau dan tentunya juga

didukung dengan sumberdaya dan masyarakat yang beragam dan tentunya dengan

kuantitas dan kualitas yang berbeda. Oleh Karena itu dalam pengelolaan dan

pemberdayaan masyarakatnya terutama dalam aspek keluarga bangsa Indonesia perlu

melaksanakan beberapa usaha dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan

keluarga. Hal ini tidak terlepas dari amanat Undang-undang dan harapan seluruh

bangsa Indonesia. Maka dari itu permasalahan kependudukan dan keluarga adalah

masalah yang harus dijadikan perhatian besar bagi pemerintah maupun masyarakat itu

sendiri. Oleh karena itu dalam profil ini dipaparkan sedikit mengenai keadaan dan

posisi strategis yang dapat ditingkatkan dalam menjaga kualitas penduduk.

Kependudukan merupakan suatu alat untuk mempelajari perubahan-perubahan

kependudukan memanfaatkan data dan statistik kependudukan terutama mengenai

perubahan jumlah persebaran dan komposisi strukturnya. Permasalahan yang

menyangkut kependudukan adalah isu yang sangat strategis dan bersifat lintas sektoral,

Oleh karena itu pengintegrasian aspek kependudukan dan termasuk KB (KKB) ke

dalam perencanaan pembangunan menjadi prioritas penting agar pengelolaan,

perkembangan dan pencapaian program kependudukan sesuai dengan yang diharapkan

Undang undang 52 tahun 2009 mengamanatkan bahwa penduduk harus menjadi titi

sentral pembangunan yang berkelanjutan oleh karena itu pengelolaan perkembangan

kependudukan dalam pembangunan harus dapat mewujudkan keseimbangan yang serasi

antara kualitas dan kuantitas kependudukan


Pembangunan dan kesejahteraan penduduk adalah sesuatu yang tidak dapat

dipisahkan. Kesejahteraan masyarakat dengan pembangunan berbanding lurus agar

nanti terlihat kesetaraan dari perkembangan perekonomian masyarakat. Memperhatikan

dan memahami keseimbangan tersebut maka diharapkan sebagai salah satu pelaksanaan

perencanaan pembangunan pemerintah daerah ini muncul berbagai analisis dan usaha

agar dua variabel tadi sejalan dengan kondisi dan kestabilan kehidupan masyarakat baik

dari segi kesehatan, kondisi lingkungan dan sebagainya. Hal ini dikarenakan

kependudukan merupakan salah satu variabel penting dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Ketersediaan pangan misalnya, sangat ditentukan dengan kemampuan

menghasilkan pangan dari sisi supply dan tingkat permintaan, yang mana tingkat

permintaan sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Oleh karena itu, ukuran

keberhasilan pembangunan tidak lagi pada sejauh mana kita mampu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, namun pada sejauh mana kita mampu meningkatkan

kesejahteraan yang terlihat dari angka indeks pembangunan manusia (IPM) dan dalam

Millennium Development Goals (MDGs). Pemerintah Daerah juga telah merubah

paradigma pembangunan yang sebelumnya berorientasi pertumbuhan ekonomi, menuju

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan IPM sebagai salah satu

ukuran keberhasilan pembangunan. Untuk menekankan agar implementasi kegiatan

pembangunan ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut, Dinas

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana mendorong agar pembangunan yang

dilaksanakan berwawasan kependudukan. Dimana penekanannya adalah bahwa proses

pembangunan pada semua bidang mesti menempatkan penduduk sebagai fokusnya.

Fokus kependudukan terletak pada bagaimana perencanaan strategi

pembangunan yang berkesinambungan sejalan dengan program, visi dan misi


kepemerintahan. Apalagi sejalan dengan visi dan misi pemerintah saat ini adalah

mensejahterakan masyarakat dengan peningkatan pemahaman dan kecerdasan

masyarakat yang beriman dan bertaqwa. Keimanan dan ketaqwaan yang memang tidak

bisa diukur dengan kacamata biasa namun seluruhnya seolah telah terlihat dengan

sangat jelas. Sebagaimana sebuah asumsi mengatakan apabila ketenangan jiwa

sekelompok masyarakat telah tercapai maka akan tercapai pula kesejahteraan

masyarakat tersebut.

Karakteristik penduduk adalah variabel penting dalam menyusun perencanaan

pembangunan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut. Jumlah

penduduk usia sekolah, misalnya, mesti menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah

dalam menentukan berapa pembiayaan pendidikan akan dialokasikan. Angka kematian

bayi dan ibu melahirkan mesti menjadi pertimbangan utama pula bagi perencanaan

pembangunan bidang kesehatan.

1.2. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan profil pembangunan kependudukan

ini adalah untuk memberikan informasi tentang profil kependudukan Kabupten

Pasaman dan profil capaian pelaksanaan keluarga berencana.Adapun tujuan lainya dari

pelaksanaan dan penulisan profil ini agara jelas nantinya kerangka berfikir yang akan

dan telah dilakukan. Agar nantinya akan jelas langkah yang akan dicapai dan yang

belum dalam menjalankan program kerja dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu agar pengambilan kebijakan pembangunan dapat terlaksana dengan baik,

diperlukan informasi yang jelas dan akurat terkait dengan kependudukan. Dokumen ini

adalah profil pembangunan dan kependudukan yang menyediakan informasi tentang

kependudukan Kabupaten Pasaman. Profil ini diuraikan dalam beberapa porsi


diantaranya kependudukan, fertilitas, mortalitas, dan mobilitas penduduk. Selain itu,

dalam dokumen ini juga diuraikan profil keluarga berencana di Kabupaten Pasaman

yang menjelaskan tentang perilaku masyarakat Kabupaten Pasaman dalam

melaksanakan KB. Profil KB ini diperlukan untuk menggambarkan hasil dari

pelaksanaan program KB yang dilakukan di Kabuapaten Pasaman.

Pemanfaatan profil ini bisa saja dipakai oleh beberapa dinas terkait, sebagaimana

pula pembuatan profil ini di olah dengan data-data akurat dan dapat dipertanggung

jawabkan, dikarenakan berasal dari tinjauan kelapangan dan kolaborasi data dinas

terkait.

1.3. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir yang akan dipaparkan dalam tulisan ini berdasarkan dari

profil kependudukan dan teori tentang kependudukan. Kependudukan merupakan suatu

alat untuk mempelajari perubahan -perubahan kependudukan memanfaatkan data dan

statistik kependudukan terutama mengenai perubahan jumlah persebaran dan komposisi

strukturnya. Permasalahan yang menyangkut kependudukan adalah isu yang sangat

strategis dan bersifat lintas sektoral, Oleh karena itu pengintegrasian aspek

kependudukan dan termasuk KB (KKB) ke dalam perencanaan pembangunan menjadi

prioritas penting agar pengelolaan, perkembangan dan pencapaian program

kependudukan sesuai dengan yang diharapkan

Undang undang 52 tahun 2009 mengamanatkan bahwa penduduk harus menjadi

titi sentral pembangunan yang berkelanjutan oleh karena itu pengelolaan

perkembangan kependudukan dalam pembangunan harus dapat mewujudkan

keseimbangan yang serasi antara kualitas dan kuantitas kependudukan


Dalam menjelaskan beberapa data dan pengolahan data tersebut profil

kependudukan ini disusun secara sistematis dan data yang didapatkan diolah dengan

mendeskripsikan data-data tabel ke dalam data deskriptif kalimat.

1.5. Sumber Data

Data yang digunakan dalam menyusun profil pembangunan kependudukan ini

berasal dari Sensus Penduduk 2015 dan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) sert Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten Pasaman 2016. Selanjutnya

sumber data primer lainya adalah Pendataan Keluarga Berencana 2015 Dinas

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Pasaman dan Pasaman dalam

Angka data BPS 2016-2017 Kabupaten Pasaman.

1.6. Landasan Hukum

Secara garis besar dan tersirat amanat undang-undang dasar dalam pembukaan

Undang-undang dasar 45 telah tertuang bagaimana masyarakat dan bangsa Indonesia

harus diberikan tempat kemerdekaan yang layak. Serta dalam Undang-undang no 52

tahun 2009.

Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 mengamanatkan bahwa penduduk harus


menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pengelolaan
perkembangan kependudukan harus dapat mewujudkan keseimbangan yang serasi
antara kuantitas dan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas penduduk dan laju
pertumbuhan penduduk agar tercapai kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas
penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Keberhasilan dalam
mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mengembangkan kualitas
penduduk dapat mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai