Anda di halaman 1dari 12

Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-100 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA


OLEH DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (KBP3A) DALAM
MEWUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEJAHTERA
(Studi Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

Kiki Endah1, Windu Abdul Kholiq2


1)2)
Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Galuh

ABSTRAK

Kampung KB merupakan program dalam mengatasi masalah kependudukan dan


hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan pemerintah yaitu Nawacita yang di
dengungkan oleh Presiden Jokowi dimana membangun Indonesia mulai dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan. Menurut Badan Pusat Statistika pada tahun 2017 penduduk Indonesia
mencapai 261 juta jiwa dan menempati urutan keempat penduduk terbanyak di
dunia. Jawa Barat salah satu provinsi penyumbang angka kepadatan paling
tinggi di Indonesia dimana pada tahun 2017 jumlah penduduk Jawa Barat
mencapai 48 juta jiwa atau 18,34 persen dari total populasi Indonesia. Dan
diperkirakan akan bertambah pada tahun 2035 mencapai 57 juta jiwa atau 18.69
persen (BPS,2017). kurang kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kualitas
hidup keluarga dan masyarakat penyumbang angka kepadatan penduduk dan
bisa berdampak pada kemiskinan, keterbelakangan dan kesehatan yang rendah.
Kemudian kurang terbinanya hubungan yang erat antara pemerintah dan
masyarakat salah satu penyebab belum menurunnya angka kepadatan penduduk.
Program Kampung KB merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah dalam
upaya memecahkan masalah tersebut. Tetapi pelaksanaan kampung KB di Desa
Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran masih belum
berjalan dengan optimal dimana masih kurang pembinaan peserta di kampung
KB oleh Dinas KBP3A, masih kurangnya Sumber daya manusia sehingga
berimbas pada minimnya pelaporan perkembangan kampung KB serta masih
kurang aktifnya masyarakat dalam mengelola kampung KB. Metode yang
digunakan adalah deskriftif kualitatif dengan melihat indikator keberhasilan
program Kampung KB yaitu 1) indikator input,2) indikator proses dan 3)
indikator output.

Kata Kunci: Program Kampung KB, Dinas KBP3A, Masyarakat, Sejahtera.


A. PENDAHULUAN sebanyak 3 juta jiwa pertahun. Menurut
Penduduk Indonesia memiliki survey demografi kesehatan Indonesia
laju pertumbuhan mencapai 1,38% atau tahun 2017 bahwa total kelahiran

H a l a m a n | 101
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

menunjukan sebesar 2,4% hal ini pinggiran dengan memprioritaskan


berarti angka kelahiran belum dapat daerah-daerah dan Desa dalam
ditekan dan berimbas pada kepadatan kerangka NKRI (Nawacita Ke-3).
penduduk yang terus mengalami Tujuan dari penelitian ini adalah
peningkatan. Menurut Badan Pusat mendeskripsikan serta menganalisis
Statistika pada tahun 2017 penduduk Pelaksanaan Program Kampung
Indonesia mencapai 261 juta jiwa dan Keluarga Berencana Oleh Dinas
menempati urutan keempat penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan
terbanyak di dunia. Jawa Barat salah Perempuan Dan Perlindungan Anak
satu provinsi penyumbang angka (KBP3A) Dalam Upaya Mewujudkan
kepadatan paling tinggi di Indonesia Kehidupan Masyarakat Sejahtera.
dimana pada tahun 2017 jumlah Sedangkan manfaat dari penelitian ini
penduduk Jawa Barat mencapai 48 juta adalah memberikan masukan bagi
jiwa atau 18,34 persen dari total pihak terkait atau pemerintah daerah
populasi Indonesia. Dan diperkirakan khususnya Dinas keluarga berencana,
akan bertambah pada tahun 2035 pemberdayaan perempuan dan
mencapai 57 juta jiwa atau 18.69 perlindungan anak agar melakukan
persen (BPS,2017). Pertumbuhan laju pembinaan lebih intensif dalam
penduduk yang terus bertambah akan pengelolaan kampung KB, dan dinas
dapat memberikan pengaruh yang lebih memberikan pemahaman kepada
kurang baik terhadap keberadaan masyarakat akan pentingnya
sebuah Negara. Dimana pengaruh pengelolaan KB dalam mewujudkan
buruk bisa dari segi ekonomi dan juga kehidupan masyarakat lebih sejahtera.
kesehatan masyarakat. Karena Keluarga berencana Strategi yang
diketahui bahwa masyarakat tidak ditetapkan oleh pemerintah dan bangsa
semua dapat memenuhi kebutuhan Indonesia yaitu menggerakkan
hidup dasar keluarga. Kampung KB pembangunan nasional berwawasan
sebagai program kependudukan, KB kesehatan, mendorong kemandirian
dan pembangunan Keluarga yang masyarakat untuk hidup sehat,
memiliki tujuan meningkatkan kualitas memelihara dan meningkatkan
hidup masyarakat di tingkat kampung pelayanan kesehatan yang bermutu,
atau yang setara dalam mewujudkan rata dan terjangkau, memelihara dan
keluarga kecil berkualitas. meningkatkan pelayanan kesehatan
Dimana dengan dibentuknya individu, keluarga dan masyarakat
kampung KB maka pelibatan beserta lingkungannya.
masyarakat untuk dapat berdaya guna Dalam Undang-Undang Nomor
dan berperan nyata dalam 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
pembangunan bisa terlaksana sesuai Kependudukan dan Pembangunan
dengan cita-cita dari pemerintah Keluarga menegaskan bahwa
dimana pembangunan di mulai dari keberhasilan dalam mewujudkan

H a l a m a n | 102
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

pertumbuhan penduduk yang seimbang dan Pembangunan Keluarga agar


dan mengembangkan kualitas program ini dapat lebih dirasakan
penduduk serta keluarga akan manfaatnya oleh para keluarga dan
memperbaiki segala aspek dan dimensi masyarakat. Salah satunya melalui
pembangunan dan kehidupan program Kampung KB, yang
masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dikembangkan sebagai upaya
dan dapat berdampingan dengan meningkatkan kualitas hidup keluarga
bangsa lain dan dapat mempercepat dan masyarakat khususnya mereka
terwujudnya pembangunan yang berada di wilayah pinggiran,
berkelanjutan. miskin, padat penduduk, tertinggal,
Selanjutnya dalam Peraturan terpencil, Daerah Aliran Sungai, dan
Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 wilayah nelayan di seluruh tanah air.
tentang Perkembangan Kependudukan Selain itu, Kampung KB
dan Pembangunan Keluarga, Keluarga dikembangkan sebagai strategi untuk
Berencana, dan Sistem Informasi mendukung Nawacita yang merupakan
Keluarga menyatakan bahwa untuk prioritas pembangunan nasional,
melaksanakan Undang-Undang Nomor khususnya Cita ke-3 yaitu membangun
52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Indonesia dari pinggiran dengan
Kependudukan dan Pembangunan memprioritaskan daerah-daerah dan
Keluarga perlu ditetapkan Peraturan Desa dalam kerangka NKRI (Nawacita
Pemerintah tentang Perkembangan Ke-3).
Kependudukan dan Pembangunan Kampung KB merupakan salah
Keluarga, Keluarga Berencana, dan satu kegiatan prioritas yang sesuai
Sistem Informasi Keluarga. dengan instruksi Presiden, terutama
Peningkatan kualitas hidup sebagai bentuk investasi Program KB
masyarakat Indonesia merupakan salah yang manfaatnya dapat secara langsung
satu tujuan yang hendak dicapai dalam diterima oleh masyarakat. Untuk itu
pelaksanaan program pembangunan. perlu dilakukan langkah koordinasi
Kualitas hidup yang mencakup semua lintas sektor, terutama dalam integrasi
aspek kehidupan yang berhubungan kegiatan yang akan dilaksanakan di
dengan kemakmuran dan kesejahteraan Kampung KB.
manusia. Bukan hanya untuk golongan Menurut buku Pedoman
tertentu saja, tetapi kemakmuran dan Kampung KB (2017:3) menyatakan
kesejahteraan untuk semua golongan. bahwa pembangunan keluarga
Peningkatan kualitas hidup masyarakat sejahtera maknanya identik dengan
diantaranya dapat diwujudkan dengan pengentasan kemiskinan, karena
pelaksanaan program KB. tujuannya sama meningkatkan derajat
Saat ini Pemerintah sedang kesejahteraan individu, keluarga dan
berupaya merevitalisasi Program masyarakat. Secara sederhana keluarga
Kependudukan, Keluarga Berencana itu akan sejahtera, apabila bebannya

H a l a m a n | 103
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

tidak berat, ekonominya kuat, dan Kamurang Desa Babakan Kecamatan


ketahanannya mantap. Pangandaran Kabupaten Pangandaran
Selanjutnya menurut buku yang bertujuan untuk menunjang
Pedoman Kampung KB (2017:3) keberhasilan program Keluarga
menyatakan bahwa program Berencana (KB) tingkat Desa di
pembangunan keluarga yang Kabupaten Pangandaran dan untuk
terakumulasi dalam KKBPK dengan kesinambungan peran masyarakat
empat pokok garapan yaitu sebagai kekuatan penggerak
pendewasaan usia perkawinan, pembangunan penduduk dan keluarga,
pengaturan kelahiran, pemantapan perlu menetapkan lokasi kampung
ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga berencana sebagai sasaran
ekonomi keluarga serta ditambah pembangunan program.
dengan pengendalian, pemantauan, Peningkatan kualitas hidup
pengamatan serta pembinaan penduduk masyarakat Indonesia merupakan salah
merupakan bagian dari pengentasan satu tujuan yang hendak dicapai dalam
kemiskinan. pelaksanaan program pembangunan.
Kampung KB menjadi salah satu Kualitas hidup yang mencakup semua
inovasi strategis untuk aspek kehidupan yang berhubungan
mengimplementasikan kegiatan- dengan kemakmuran dan kesejahteraan
kegiatan prioritas Program KKBPK manusia. Bukan hanya untuk golongan
secara utuh di lini lapangan. Kampung tertentu saja, tetapi kemakmuran dan
KB merupakan salah satu kesejahteraan untuk semua golongan.
bentuk/model miniatur pelaksanaan Peningkatan kualitas hidup diantaranya
total Program KKBPK secara utuh dapat diwujudkan dengan adanya
yang melibatkan seluruh Bidang di program kampung KB.
lingkungan BKKBN dan bersinergi Namun berdasarkan hasil
dengan Kementerian/Lembaga, mitra observasi yang dilakukan oleh penulis
kerja, stakeholders instansi terkait diketahui bahwa Pelaksanaan Program
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Kampung KB oleh Dinas KBP3A
wilayah, serta dilaksanakan di dalam mewujudkan kehidupan
tingkatan pemerintahan terendah masyarakat sejahtera di Desa Babakan
(sesuai prasyarat penentuan lokasi Kecamatan Pangandaran Kabupaten
kampung KB) di seluruh kabupaten Pangandaran belum berjalan secara
dan kota. optimal dimana terlihat masih kurang
Pembentukan Kampung KB di pembinaan peserta di kampung KB
Kabupaten Pangandaran ditetapkan oleh Dinas KBP3A, masih kurang
berdasarkan Keputusan Bupati Sumber daya manusia sehingga
Pangandaran Nomor 476/Kpts. 161- berimbas pada minimnya pelaporan
Huk.Org/2016 tentang Pembentukan perkembangan kampung KB serta
Kampung Keluarga Berencana Dusun

H a l a m a n | 104
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

masih kurang aktifnya masyarakat dibangun berada pada tingkat RW atau


dalam ikut mengelola kampung KB, dusun dengan menggunakan
Upaya ini tentunya membutuhkan pendekatan budaya masing-masing
sinergitas peran antara Dinas Keluarga daerah.
Berencana, Pemberdayaan Perempuan Menurut Pedoman Pengelolaan
dan Perlindungan Anak (KBP3A), Kampung KB (2017:13) menyatakan
UPTD KBP3A, dan dinas-dinas serta bahwa Kampung KB adalah satuan
sektor terkait lainnya yang bergerak wilayah setingkat RW, dusun atau
dalam memberikan dukungan untuk setara, yang memiliki kriteria tertentu,
kampung KB agar dapat lebih baik dari dimana terdapat keterpaduan program
sisi kesehatan, pendidikan dan kependudukan, keluarga berencana,
pendapatan masyarakatnya sehingga pembanguan keluarga dan
dapat meningkatkan Pendapatan pembangunan sektor terkait yang
Keluarga. dilaksanakan secara sistemik dan
Berdasarkan latar belakang sistematis. Kampung KB merupakan
permasalahan di atas, maka dalam salah satu model pelaksanaan total
penelitian ini penulis merumuskan program Kependudukan Keluarga
masalah yaitu Bagaimana Pelaksanaan Berencana dan Pembangunan Keluarga
Program Kampung KB oleh Dinas serta merupakan program strategis
KBP3A dalam mewujudkan kehidupan dalam upaya percepatan agenda
masyarakat sejahtera di Desa Babakan program pembangunan khususnya pada
Kecamatan Pangandaran Kabupaten daerah pinggiran.
Pangandaran . Adanya kampung KB memiliki
tujuan utama untuk meningkatkan
B. KAJIAN PUSTAKA kualitas hidup masyarakat ditingkat
Kampung Keluarga Berencana kampung atau yang setara melalui
(KB) merupakan suatu upaya yang program kependudukan, keluarga
difokuskan untuk pengembangan yang berencana dan pembangunan keluarga
berawal dari tingkat paling rendah serta pembangunan sektor dalam
yaitu desa atau kampung. Kampung rangka mewujudkan keluarga kecil
KB juga dirancang sebagai upaya yang berkualitas. Selain itu, kampung
pendekatan akses pelayanan Keluarga KB juga meningkatkan partisipasi
Berencana kepada keluarga kecil di masyarakat, pemerintah, lembaga non
desa atau kampung dalam aktualisasi 8 pemerintah dan swasta dalam program
fungsi keluarga yaitu: fungsi agama, kependudukan keluarga berencana dan
fungsi sosialisasi/pendidikan,, fungsi pembangunan keluarga, meningkatkan
reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi kesadaran masyarakat tentang
perlindungan, fungsi kasih sayang, pembangunan berwawasan
fungsi sosial budaya maupun kependudukan, meningkatkan
pembinaan lingkungan. Kampung KB pengetahuan masyarakat tentang

H a l a m a n | 105
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

kesehatan dan hak-hak reproduksi, baik program pemerintah


meningkatkan ketahanan keluarga maupun inovasi masyarakat.
melalui program Bina Keluarga Balita 3. Besarnya sumber anggaran
(BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) Kampung KB yang didapat baik
dan Bina Keluarga Lansia (BKL), dari iuran masyarakat, bantuan
meningkatkan kualitas kesejahteraan pemerintah maupun donatur
masyarakat, meningkatkan sarana dan yang tidak mengikat.
prasarana pembangunan kampung serta 4. Ketersediaan sarana dan
meningkatkan taraf kehidupan dan prasarana.
kualitas masyarakat pada wilayah b. Indikator Proses
kampung KB melalui berbagai kegiatan 1. Berjalannya kegiatan dimasing-
lintas sektor lain yang disesuaikan masing seksi.
dengan kebutuhan masing-masing 2. Peran serta petugas Pemerintah
wilayah. dalam sinkronisasi kegiatan.
Kampung KB memiliki sasaran 3. Peran serta institusi masyarakat
tersendiri diantaranya adalah keluarga dalam pengelolaan Kampung
yang beranggotakan balita, remaja dan KB.
lansia, wanita usia subur, pasangan usia 4. Menjalankan 8 (delapan) fungsi
subur, remaja, posyandu, tokoh keluarga dilaksanakan disetiap
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat keluarga.
serta organisasi sosial kemasyarakatan. 5. Frekuensi dan kualitas kegiatan
Kriteria keluarga yang menjadi sasaran KIE/Penyuluhan.
utama adalah kampung yang memiliki 6. Frekuensi pelayanan KB-KR.
jumlah keluarga miskin Pra Keluarga 7. Frekuensi pelayanan dari sektor
Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I lainnya.
diatas rata-rata tingkat desa. Serta 8. Frekuensi pertemuan berkala
jumlah peserta KB di bawah rata-rata kelompok-kelompok kegiatan
pencapaian peserta KB tingkat Desa. (baik program Kependudukan
Selanjutnya dalam pedoman Keluarga Berencana dan
Pengelolaan Kampung KB (2017:40) Pembangunan Keluargamaupun
dinyatakan bahwa indikator kegiatan sektor terkait di
keberhasilan program Kampung KB Kampung KB).
adalah sebagai berikut : 9. Frekuensi kegiatan gerakan
a. Indikator Input masyarakat Kampung KB.
1. Tingginya Partisipasi seluruh c. Indikator Output
potensi Kampung untuk Keberhasilan kampung KB dapat
kemajuan Kampung KB. diukur dari pelaksanaan 8 fungsi di
2. Beragamnya kegiatan yang masing-masing keluarga yaitu :
dilaksanakan secara terpadu

H a l a m a n | 106
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

1. Meningkatnya pelaksanaan diselenggarakan dari, oleh dan untuk


keagamaan (Keluarga semakin masyarakat dalam memberdayakan dan
rajin beribadah). memberikan kemudahan bagi
2. Meningkatnya pengetahuan dan masyarakat untuk memperoleh
keterampilan masyarakat baik pelayanan total program KB sehingga
ilmu pengetahuan maupun dapat mewujudkan keluarga yang
profesionalisme (semakin berkualitas. Kampung KB
banyak orang yang memiliki direncanakan, dilaksanakan, dan di
keterampilan untuk evaluasi oleh dan untuk masyarakat.
meningkatkan usaha). Pemerintah pusat, pemerintah daerah,
3. Tercapainya rata-rata dua anak lembaga non pemerintah dan swasta
setiap keluarga, keluarga sehat, berperan dalam fasilitasi,
anak tumbuh dan berkembang pendampingan dan pembinaan.
dengan baik.
4. Meningkatnya income per C. METODE PENELITIAN
kapita keluarga dan Metode penelitian yang
pemanfaatannya menunjang digunakan dalam penelitian ini adalah
kepentingan keluarga. metode deskriptif analisis dengan
5. Terlindunginya pendekatan kualitatif. Menurut Denzin
masyarakat/keluarga dan hidup dan Lincoln (dalam Moleong, Lexy. J,
tentram dan nyaman. 2011:5) menyatakan penelitian
6. Semakin terjalinnya hubungan kualitatif adalah penelitian yang
harmonis antar anggota menggunakan latar alamiah, dengan
keluarga dan antara keluarga maksud untuk menafsirkan sebuah
dengan masyarakat dan fenomena yang terjadi dan dilakukan
lingkungan. dengan jalan melibatkan berbagai
7. Semakin berkembangnya budi metode yang ada. Fokus kajian dalam
pekerti, tata krama dan seni penelitian ini adalah Pelaksanaan
budaya baik di keluarga Program Kampung KB oleh Dinas
maupun masyarakat KBP3A dalam mewujudkan kehidupan
sekampung. masyarakat sejahtera di Desa Babakan
8. Semakin tertatanya lingkungan Kecamatan Pangandaran Kabupaten
yang serasi selaras dan Pangandaran dengan aspek kajian
seimbang antara perilaku dan meliputi indikator keberhasilan
lingkungan. program Kampung KB menurut
Dengan demikian kampung KB pedoman Pengelolaan Kampung KB
dibentuk sebagai salah satu upaya (2017: 40)
penguatan program Kependudukan Data primer dalam penelitian
Keluarga Berencana dan Pembangunan dilakukan dengan wawancara secara
Keluarga yang dikelola dan langsung terhadap informan yang

H a l a m a n | 107
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

mengetahui langsung dan terlibat Untuk lebih jelasnya penulis


dalam program kampung KB. melakukan pembahasan hasil penelitian
sebagai berikut :
D. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Indikator Input yang antara lain :
Pelaksanaan Program Kampung Berdasarkan hasil penelitian
KB oleh Dinas KBP3A dalam diketahui bahwa indikator input
mewujudkan kehidupan masyarakat sebagai indikator keberhasilan program
sejahtera di Desa Babakan Kecamatan KB di Desa Babakan Kecamatan
Pangandaran Kabupaten Pangandaran Pangandaran Kabupaten Pangandaran
diketahui hasil penelitian bahwa masih kurang partisipasi dari
Pelaksanaan Program Kampung KB masyarakat dalam mengelola potensi
oleh Dinas KBP3A dalam mewujudkan kampung untuk kemajuan Kampung
kehidupan masyarakat sejahtera di KB dan kurang beragamnya kegiatan
Desa Babakan Kecamatan Pangandaran yang dilaksanakan secara terpadu baik
Kabupaten Pangandaran masih kurang program pemerintah maupun inovasi
terlaksana dengan optimal sesuai masyarakat dan kurangnya besarnya
dengan indikator keberhasilan program sumber anggaran Kampung KB yang
Kampung KB pada pedoman didapat baik dari iuran masyarakat,
Pengelolaan Kampung KB (2017: 40). bantuan pemerintah maupun donatur
Hal ini dikarenakan masih adanya yang tidak mengikat serta kurangnya
beberapa indikator kurang terlaksana ketersediaan sarana dan prasarana.
dengan baik seperti pemahaman Sehingga menyebabkan belum dapat
masyarakat masih kurang terhadap merubah kualitas hidup masyarakat
keberadaan Kampung KB yang kearah yang lebih sejahtera.
menyebabkan kurang dapat berdaya b. Indikator Proses
guna masyarakat dalam Berdasarkan hasil penelitian
mengembangkan potensi yang ada di diketahui bahwa indikator proses
desa sehingga belum dapat sebagai indikator keberhasilan program
meningkatkan kesejahteraan keluarga. KB di Desa Babakan Kecamatan
anggaran dari pemerintah pusat Pangandaran Kabupaten Pangandaran
maupun pemerintah daerah yang belum masih kurang berjalannya kegiatan di
memadai jumlahnya sehingga masing-masing seksi serta kurangnya
menyebabkan pelaksananaan program peran serta petugas Pemerintah dalam
Kampung KB belum terlaksana dengan sinkronisasi kegiatan dan kurangnya
baik dan seksi-seksi kurang membantu peran serta institusi masyarakat dalam
mensosialisasikan program Kampung pengelolaan Kampung KB sehingga
KB kepada masyarakat, masih kurang setiap keluarga belum dapat
SDM dalam mengelola kampung KB. menjalankan 8 (delapan) fungsi
keluarga yang disebabkan masih
kurangnya frekuensi dan kualitas

H a l a m a n | 108
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

kegiatan KIE/Penyuluhan dan kurangnya sumber daya manusia


kurangnya frekuensi pelayanan KB-KR petugas lapangan sehingga sosialisasi,
serta kurangnya frekuensi pertemuan pembinaan, pengelolaan bagi
berkala kelompok-kelompok kegiatan masyarakat kampong KB masih kurang
(baik program KKBPK maupun dilakukan. Sehingga masih ada
kegiatan sektor terkait di Kampung masyarakat yang belum begitu
KB). memahami dan menjalankan segala
Dalam fase pelaksanaan ini perlu kegiatan yang sudah disusun oleh
dilakukan konsultasi dengan sebanyak petugas dari Dinas KBP3A terlaksana.
mungkin individu dan kelompok untuk Kampung KB belum dapat
menjamin seluruh aspek dari memberikan informasi yang
pengukuran telah terhubung sehingga dibutuhkan sehingga program KB
dapat berjalan dengan baik. Proses ini belum dapat dievaluasi dengan baik
dapat dilakukan dengan melakukan BKKBN (2016:22), proses
briefing (penjelasan singkat) ataupun pembentukan suatu wilayah akan
dengan pelatihan. dijadikan sebagai lokasi Kampung KB
Berjalannya kegiatan di masing- perlu memperhatikan prasyaratan wajib
masing seksi karena kurangnya yang harus dipenuhi, yaitu:
dukungan semua pihak seperti peran a. Tersedianya data kependudukan
serta petugas pemerintah dalam yang akurat. Data ini bersumber
sinkronisasi kegiatan dalam dari hasil Pendataan Keluarga, data
pengelolaan Kampung KB dalam Potensi Desa dan data Catatan Sipil
menjalankan 8 (delapan) fungsi yang akan digunakan sebagai dasar
keluarga. penetapan prioritas, sasaran dan
c. Indikator Output program yang akan dilaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian disuatu wilayah Kampung KB
diketahui bahwa indikator output secara berkesinambungan.
sebagai indikator keberhasilan program b. Dukungan dan komitmen
KB di Desa Babakan Kecamatan Pemerintah Daerah. Dukungan dan
Pangandaran Kabupaten Pangandaran komitmen yang dimaksud adalah
masih kurang meningkatkan dukungan, komitmen dan peran
pengetahuan dan keterampilan aktif se luruh instansi/unitkerja
masyarakat baik ilmu pengetahuan pemerintah khususnya Pemerintah
maupun profesionalisme, masih kurang Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
meningkatnya income per kapita Desa/Kelurahan dalam memberikan
keluarga dan pemanfaatannya dukungan pelaksanaan program dan
menunjang kepentingan keluarga serta kegiatan yang akan dilaksanakan di
kurang terlindunginya Kampung KB dan memberikan
masyarakat/keluarga dan hidup tentram pelayanan kepada masyarakat
dan nyaman. Kemudian dengan masih sesuai dengan bidang instansi

H a l a m a n | 109
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

masing-masing untuk Pangandaran, yang antara lain sebagai


meningkatkan taraf hidup berikut: 1) Kurangnya partisipasi
masyarakat. masyarakat dalam menggali seluruh
c. Partisipasi aktif masyarakat, potensi Kampung KB sehingga
partisipasi aktif masyarakat yang keberadaan potensi yang ada di desa
dimaksudkan adalah partisipasi belum dapat dikembangkan. 2)
dalam pengelolaan dan pelaksanaan Kurangnya kesinambungan dalam
seluruh kegiatan yang akan melaksanakan kegiatan sehingga
dilakukan di Kampung KB secara menyebabkan kurang mendapat
berkesinambungan guna dampak atau manfaat bagi masyarakat.
meningkatkan taraf hidup seluruh Hal ini dikarenakan dalam
masyarakat melaksanakan suatu kegiatan kurang
Permasalahan kependudukan ini memperhatikan dampak dari
juga menjadi salah satu permasalahan pelaksanaan suatu kegiatann. 3)
serius sehingga data kependudukan Kurangnya anggaran yang diberikan
harus akurat. Data ini bersumber dari oleh masyarakat secara memadai serta
hasil Pendataan Keluarga, data Potensi kurangnya anggaran dari pemerintah
Desa dan data Catatan Sipil yang akan pusat maupun pemerintah daerah yang
digunakan sebagai dasar penetapan belum memadai jumlahnya sehingga
prioritas, sasaran dan program yang menyebabkan pelaksananaan program
akan dilaksanakan disuatu wilayah Kampung KB belum terlaksana dengan
Kampung KB secara baik. 4) Kurangnya pengelola
berkesinambungan. Selain itu melakukan kunjungan kepada
terkendala komitmen pemerintah masyarakat dalam rangka memberikan
daerah (pemda) untuk melanjutkannya. penyuluhan KIE sehingga masih
Pemerintah daerah atau pimpinan banyak pasangan usia subur yang
wilayah tersebut seringkali tidak bisa belum menggunakan alat kontrasepsi
mempersatukan dinas-dinas terkait yang dilakukan secara rutin kepada
untuk menyelenggarakan kampung KB petugas.
dan rendahnya partisipasi dalam 1) Adapun upaya-upaya yang
pengelolaan dan pelaksanaan seluruh dilakukan untuk mengatasi
kegiatan yang akan dilakukan di hambatan-hambatan dalam
Kampung KB secara pelaksanaan Program Kampung
berkesinambungan. KB oleh Dinas KBP3A yaitu
Adapun Hambatan-hambatan yang Meningkatkan partisipasi
dihadapi oleh Dinas KBP3A dalam masyarakat dalam menggali
pelaksanaan program kampung KB seluruh potensi Kampung KB
dalam mewujudkan kehidupan sehingga keberadaan potensi yang
masyarakat sejahtera di Desa Babakan ada di desa dapat dikembangkan.
Kecamatan Pangandaran Kabupaten

H a l a m a n | 110
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

2) Mengajak peran aktif semua pedoman Pengelolaan Kampung


elemen masyarakat untuk dapat KB (2017: 40). Hal ini dikarenakan
melaksanakan berbagai kegiatan masih adanya beberapa indikator
yang beragam sehingga dapat kurang terlaksana dengan baik
dilaksanakan secara terpadu. seperti : pemahaman masyarakat
3) Meningkatkan anggaran yang masih kurang terhadap keberadaan
diberikan oleh masyarakat secara kampung KB yang menyebabkan
memadai serta mengajukan keberadaan potensi yang ada di
tambahan anggaran dari desa belum dapat dikembangkan,
pemerintah pusat maupun anggaran dari pemerintah pusat
pemerintah daerah yang memadai maupun pemerintah daerah yang
jumlahnya sehingga pelaksanaan belum memadai jumlahnya
Program Kampung KB terlaksana sehingga menyebabkan
dengan baik. pelaksananaan program kampung
4) Pengelola secara rutin melakukan KB belum terlaksana dengan baik
kunjungan kepada masyarakat dan seksi-seksi kurang membantu
kampung KB untuk melihat dan mensosialisasikan program
mengevaluasi peserta baik kampung KB kepada masyarakat.
kesulitan dan membantu 2. Ada beberapa hambatan dalam
memberikan ketrampilan dan Pelaksanaan Program Kampung
pelatihan untuk kesejahteraan KB oleh Dinas KBP3A dalam
masyarakat. mewujudkan kehidupan masyarakat
sejahtera di Desa Babakan
E. KESIMPULAN Kecamatan Pangandaran
Pelaksanaan Program Kampung Kabupaten Pangandaran, seperti
KB oleh Dinas KBP3A dalam pemahaman masyarakat terhadap
mewujudkan kehidupan masyarakat keberadaan kampung KB,
sejahtera di Desa Babakan Kecamatan kurangnya anggaran dari
Pangandaran Kabupaten Pangandaran, pemerintah pusat maupun
dapat diambil kesimpulan sebagai pemerintah daerah yang memadai
berikut : 3. Upaya dalam mengatasi
1. Pelaksanaan Program Kampung hambatan-hambatan Pelaksanaan
KB oleh Dinas KBP3A dalam Program Kampung KB oleh Dinas
mewujudkan kehidupan masyarakat KBP3A dalam mewujudkan
sejahtera di Desa Babakan kehidupan masyarakat sejahtera di
Kecamatan Pangandaran Desa Babakan Kecamatan
Kabupaten Pangandaran, kurang Pangandaran Kabupaten
terlaksana dengan optimal sesuai Pangandaran, dengan
dengan indikator keberhasilan meningkatkan pemahaman
program Kampung KB menurut masyarakat terhadap keberadaan

H a l a m a n | 111
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 101-112 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

kampung KB yang, mengusulkan Kependudukan dan


anggaran dari pemerintah pusat Pembangunan Keluarga
maupun pemerintah daerah yang
memadai sehingga pelaksananaan Peraturan Pemerintah Nomor 87
program kampung KB terlaksana Tahun 2014 tentang
dengan baik dan mengajak seksi- Perkembangan
seksi membantu mensosialisasikan Kependudukan dan
program kampung KB kepada Pembangunan Keluarga,
masyarakat. Keluarga Berencana, dan
Sistem Informasi Keluarga
F. DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, 2006, Buku Saku Bagi Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun
Petugas Lapangan Program 2016 tentang Kedudukan,
KB Nasional Materi. Tugas, Fungsi, Susunan
Konseling, Jakarta: BKKBN. Organisasi Serta Tata Kerja
Perangkat Daerah
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar
Pelayanan Keluarga
Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.

Hartanto, Hanafi. 2004, Keluarga


Berencana dan Kontrasepsi,
Pustaka. Sinar Harapan,
Jakarta.

Sebastian, 2010. Manajemen


Strategik Keorganisasian
Publik. Bandung: PT Refika
Aditama.

Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan
Nasional

Undang-Undang Nomor 52 Tahun


2009 tentang Perkembangan

H a l a m a n | 112

Anda mungkin juga menyukai