Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah maka Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu perlu menyiapkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) dan Rencana Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) yang dilaksanakan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah dengan melibatkan
masyarakat.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah menyiapkan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah ke
dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah,
dan arah kebijakan keuangan daerah selanjutnya.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, selanjutnya Rancangan Awal
RPJMD 2021-2025 yang telah disusun oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah tersebut akan disampaikan kepada semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) untuk digunakan sebagai rujukan penyusunan Rancangan Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah (RENSTRA OPD).

Ideologi patriaki yang dianut oleh sebagian besar masyarakat dunia sejak dulu
telah membatasi gerak kaum perempuan khususnya di ruang publik. Ideologi ini
merupakan akar masalah yang menimbulkan diskriminasi terhadap perempuan dan
kemudian muncul ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender. Hal ini termanifestasi dalam
bentuk stereotype, marjinalisasi, subordinasi, tindak kekerasan dan beban kerja
4
perempuan. Di Provinsi Bengkulu isu pengarasutamaan gender tertuang dalam Misi ke-
Lima Gubernur Bengkulu yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2021-2025 yaitu
memperkuat pemberdayaan dan perlindungan perempuan anak secara terpadu..

Untuk mengetahui hasil pembangunan yang perspektif gender digunakan


beberapa indikator, salah satu diantaranya adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
Angka IDG memperlihatkan sejauh mana peran aktif perempuan dalam kehidupan
ekonomi dan politik. Pembangunan manusia diukur melalui beberapa indikator, yaitu
angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah dan pengeluaran
perkapita.

Berdasarkan hasil perhitungan BPS dan Kementerian Perempuan dan


Perlindungan Anak yang dirilis akhir tahun 2019, angka IPG di Provinsi Bengkulu
mencapai 91,19 dan berada diatas IPG Nasional yang sebesar 91,03. Provinsi Bengkulu
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Namun, dibalik prestasi tersebut tentunya
masih ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan dan ada pula tantangan yang
harus segera diselesaikan ke depan.

Di pihak lain, anak sebagai generasi penerus bangsa merupakan investasi masa
depan bagi bangsa dan negara. Dalam rangka mewujudkan anak sebagai generasi
penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, bertaqwa dan terlindungi, maka pembangunan
nasional menetapkan bahwa Pembangunan Anak sebagai prioritas. Pembangunan Anak
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip non-diskriminasi, mempertimbangkan kepentingan
terbaik anak, perlindungan dan menghargai partisipasi anak. Semua itu diwujudkan dalam
bentuk pemenuhan Hak Anak.

Upaya untuk membangun anak menjadi SDM yang berkualitas sudah ditetapkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945, Konvensi Hak Anak (KHA) atau Convention on the
Right of the Child (CRC) sebagai salah satu instrumen internasional yang telah diratifikasi
oleh Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990, dan Undang-Undang No.
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan bahwa penjaminan dan
pemenuhan hak-hak anak merupakan tanggung jawab bersama antara orangtua,
keluarga, masyarakat, dan negara. Pada rancangan RPJMD Provinsi Bengkulu 2021-
2025 diharapkan pembangunan anak yang disebut perlindungan anak sudah dicakup di
dalamnya, pelaksanaannya masih mencari bentuk yang efektif. Uji coba yang dilakukan
5
dengan berbagai keterbatasan, menyebabkan pelaksanaan perlindungan anak yang
terpenggal-penggal (segmented), tidak berkelanjutan dan tidak terintegrasi. Anak masih
belum terlihat sosoknya, karena belum ada instrumen yang bisa menggambarkannya.
Selain itu, pemenuhan Hak Anak, baru dilakukan di beberapa bidang pembangunan dan
belum menjadi perhatian dalam pembangunan daerah.

Gambar 1.1
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah Provinsi

Renstra-KL
Renstra-KL
dan Renstra
Renstra-KL
dan Renstra
SKPD Kab/
dan Renstra
Kabupaten/
Kota
Kabupaten/
Kota
Kota Perumusan
visi dan misi Rancangan Renstra-SKPD
SKPD
Perumusan Nota Dinas Pengantar Kepala
Strategi dan SKPD perihal penyampaian
kebijakan Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda

Perumusan
Tujuan Perumusan
Penelaahan Perumusan rencana kegiatan,
RTRW Isu-isu indikator kinerja,
strategis kelompok sasaran
berdasarkan dan pendanaan
Penelaahan indikatif
KLHS tusi
berdasarkan
rencana program Rancangan
Perumusan prioritas RPJMD Renstra-SKPD
sasaran
· Pendahuluan
Analisis · Gambaran pelayanan SKPD
Gambaran Perumusan
pelayanan indikator kinerja · isu-isu strategis berdasarkan
SKPD SKPD yang tugas pokok dan fungsi
mengacu pada · visi, misi, tujuan dan sasaran,
tujuan dan sasaran strategi dan kebijakan
RPJMD · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang
SPM mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD.

Pengolahan
data dan
informasi

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan


Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan(Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 Tentang Pengesahan Ilo Convention No.
138 Concerning Minimum Age For Admission To Employment (Konvensi Ilo
Mengenai Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 56; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3835)

6
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 182
Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-Bentuk
Pekerjaan Terburuk untuk Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3941);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109), sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan
Lembaran Negara Ri Nomor4301);
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4419;
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
13. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

14. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);

7
15. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
16. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana
Pedagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4635);
17. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
18. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4928);
19. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Konvensi PBB
Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisir (UNLA TOL)
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960 );
20. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Mencegah,
Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan Anak
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4990);
21. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang
Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);
22. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
23. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5080);
24. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

25. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak


(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
26. Undang-Undang Nomor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
27. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8
28. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4585);

31. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan


Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

33. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan Mekanisme
Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak Pidana Perdagangan
Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4818);
34. Peraturan Presiden Nomor 69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan
Penanganan tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 162);

35. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan


Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);

37. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
38. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
9
39. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);
40. Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
41. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 3);
42. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarustamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional;
43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517).
45. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun 2010 Nomor 6);
46. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun 2010 Nomor 6);
47. Peraturan gubernur Bengkulu Nomor 47 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
berencana Provinsi Bengkulu

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan


Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu Tahun 2021-
2026 adalah untuk menjadi acuan arah kebijakan pembangunan yang secara umum akan
dilaksanakan Provinsi Bengkulu dalam bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sampai dengan 5 (lima) tahun
10
kedepan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Renstra Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Bengkulu ini secara umum adalah agar dokumen perencanaan yang
disusun dapat dijadikan acuan dalam pembangunan yang dilakukan oleh berbagai pihak
dalam melakukan aktivitas dalam bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Provinsi Bengkulu. Sehingga
diharapkan ada sinkronisasi antara aktivitas dan target pembangunan dalam bidang
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana.
Secara khusus Renstra ini mempunyai tujuan:
1. Menjadikan Renstra sebagai acuan dalam Perencanaan yang efektif, efisien dan
akuntabel dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
2. Mewujudkan Konsistensi dan Sinkronisasi perencanaan tahunan (Renja) Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana.
3. Menyelaraskan perencanaan program kegiatan dan penganggaran 5 (lima) tahun
kedepan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu.
4. Menyediakan informasi dan gambaran hasil evaluasi pelaksanaan fungsi Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu serta indikator kinerja Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Bengkulu yang diwujudkan dalam pelaksanaan program 5 (lima) tahun
kedepan.

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

11
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah maka Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu
perlu menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana
Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang
dilaksanakan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah
dengan melibatkan masyarakat. Selanjutnya Rancangan Awal RPJMD
2021-2026 yang telah disusun oleh Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah tersebut akan disampaikan kepada semua
Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk digunakan sebagai
rujukan penyusunan Rancangan Rencana Strategis Organisasi
Perangkat Daerah (RENSTRA OPD).

1.2. Landasan hukum

Berisi Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Dalam


Negeri, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Peraturan, Peraturan Daerah dan Peraturan
Gubernur Provinsi Bengkulu yang mengatur tata cara, sistem,
perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan Pemerintahan Daerah yang
menjadi acuan dalam penyusunan RENSTRA Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Bengkulu 2021-2026

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan,


Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Bengkulu Tahun 2021 – 2026 adalah untuk menjadi acuan arah
kebijakan pembangunan yang secara umum akan dilaksanakan Provinsi
Bengkulu dalam bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sampai dengan 5
(lima) tahun kedepan.

1.4. Sistematika Penulisan

Berisi tentang tata cara penulisan dan penyusunan Renstra Dinas


Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu Tahun 2021-2026

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD

Berisi Kedudukan, struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata


Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Provinsi Bengkulu.

2.2. Sumber Daya OPD


12
Berisi rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan
berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga berencana Provinsi Bengkulu.

2.3. Kinerja Pelayanan OPD

Mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/ Kegiatan


dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan
realisasinya.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Berisi tentang Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan


Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga berencana Provinsi Bengkulu.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


OPD

Berisi tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Provinsi Bengkulu.

3.2.Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih

Berisi tentang Visi, Misi dan Program Pembangunan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih 2021-2026.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD

Berisi tentang telaah Renstra Kementerian Pemberdayaan Perempuan


dan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana dengan Renstra OPD Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Bengkulu agar bersinergi dalam arah kebijakan.

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

Berisi Isu-isu strategis di bidang Pemberdayaan Perempuan dan


perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

BAB IV TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD


13
Berisi Tujuan dan sasaran Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Bengkulu

4.2. Strategi dan Kebijakan OPD

Berisi strategi dan arah kebijakan Dinas Pemberdayaan Perempuan,


Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Bengkulu dengan mengacu pada Misi dan sasaran dari
RPJMD Provinsi Bengkulu 2021-2025 dan mensinergikan dengan
RENSTRA K/L Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok


sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Bengkulu dalam mewujudkan visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih 2016 – 2021 yang tersaji secara lengkap dalam bentuk
tabel.

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD

Indikator kinerja OPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan


Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Bengkulu 2021-
2025 yang tersaji secara lengkap dalam bentuk tabel.

BAB VII PENUTUP

7.1 Simpulan

7.2 Saran

Lampiran-Lampiran

14
15
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN OPD

2.1 . Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD

Berdasarkan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 47 tahun 2016 tentang


kedudukan, organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja dinas pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana
Provinsi Bengkulu. Maka di Tahun 2016 badan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak provinsi bengkulu berubah menjadi dinas pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Provinsi Bengkulu
dengan Tipelogi A. Dan berdasarkan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 34 Tahun
2017 tentang pembentukan, susunan organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi serta tata
kerja unit pelaksana teknis daerah pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu tanggal 5
Oktober 2017 dibentuklah Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan
Anak (UPTD PPA) dengan kelas A.

Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan


keluarga berencana Provinsi Bengkulu mempunyai tugas membantu Gubernur
melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang pemberdayaan
perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang
menjadi kewenangan Daerah Provinsi.

Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan


keluarga berencana Provinsi Bengkulu melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diatas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan program di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,


pengendalian penduduk dan keluarga berencana sesuai dengan Rencana
Strategis Daerah/ RPJMD;
b. Perumusan kebijakan teknis di pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

16
c. Pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
d. Pembinaan teknis pemerintah di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan
anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
e. Pembinaan kelompok jabatan fungsional
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur di bidang pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

17
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
PERLINDUNGANANAK,PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI
BENGKULU
Jalan PembangunanNomor 13 Padang Harapan Bengkulu 38225 Telepon/Faks : (0736) 21124
KEPALA DINAS
Hj. FORITHA RAMADHANI WATI, SE,M.SI
NIP. 19691128 199303 2 006
Pembina Utama Muda
/IVc
SEKRETARIS

Elfrelo,S Sos, M.Si


NIP.197009271997031003
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

KASUB BAG UMU DAN KASUB BAG KASUB BAG


PERLENGKAPAN PERENCANAAN KEUANGAN

Deka Maryanti,, S.SosSE R. AGUSTI, SH YETTI WAHYUNI, SE


NIP. 19770829 200604 2 005
NIP. 197903032010012007 NIP. 19860531201001 1 003

KABID KABID DATA DAN PUG KABID PPH DAN PA KABID PENGENDALIAN
PENCEGAHAN pPPUG PENDUDUK DAN KB
KEKERASAN Dra.Mulyati Rasmawati.S.Sos
Hj.PEREMPUAN
OktomiHarlena, NIP.196403041990022001 NIP. 1965112419850032002 Wardaniar,S.Sos, M,Pd
SKM.,M.Si NIP. 196907021991032002
NIP. 19641022
199403 2 002
Pembina/ IV.a
KASI PUG KASI PPH DAN PA.
KASI PENCEGAHAN KEPALA SEKSI KB
KEKERASAN Tanti Aprianti,SH,M.H BID II
PEREMPUAN RAHIMA, S.Pd YeniHartini, SH
NIP.198004042011012005
YETTI SEPTINI, SH NIP. 19661118 1988032 006 NIP. 19670521 199002
NIP. 19710907 1996032 001
002 PenataTk.I / III.d
Penata TK I/ III.d KASI PENGELOLAAN
INFORMASI DATA KEPALA SEKSI PP,
KASI PPH DAN PA. ADVOKASI KIE DAN
KASI PP & GENDER DAN ANAK
PENINGKATAN BID III PENGGERAKAN
KUALITAS HIDUP NETI CHERAWATY, SKM kAN
PEREMPUAN NIP. 19711112 1989112 001 Tris Diani Fajar, SKM Dra.Liberty
Sonny Norissyah,
S.Kom.,MM NIP. 19691217 1989032 002 NIP.196502231986082001
NIP. 19870926200312 2
003 PenataTk.I/II.d
Penata / III.c KASI PENYAJIAN DATA
KASI PENYULUHAN, KASI PELEMBAGAAN KASI KETAHANAN
PERLINDUNGAN EDUKASI GENDER DAN PEMENUHAN HAK & & KES KELUARGA
PEREMPUAN ANAK PA BID I
MERY MURYANTI, SH RehestenLinarti, SE Aryati. S SKM.,MM
NIP. 19680524 1993032 NIP. 19800505 200604 2 014 Tanti Nasilva, S.Sos NIP. 1919771115
002 Penata TK I/ III.d NIP. 19701115 199203 2 004 200604 2 016
Penata TK I/ III.d

KEPALA UPTD PPA

Ainul Mardianti, S.Psi


NIP. 19800505 200604 2 014 18

KASUBBAG TATA USAHA KASIPENJANGKAUAN DAN KASI PELAYANAN


PENDAMPINGAN KASUS
Tugas pokok dan fungsinya Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana KB
adalah melakukan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Provinsi.
Adapun rincian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Provinsi Bengkulu adalah sebagai
berikut :

a. Kepala Dinas.
Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan
Daerah Provinsi;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan program di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta pengendalian
penduduk dan keluarga berencana;
b. pengkajian, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas;
c. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pengendalian Penduduk dan keluarga berencana sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk pedoman pelaksanaan kegiatan;
d. pembinaan pegawai Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
e. penyampaian telaahan masalah serta kepegawaian Dinas pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak serta pengendalian penduduk dan
keluarga berencana kepada Kepala Dinas;
f. pencapaian Standar Pelayanan Minimal secara tepat sesuai dengan target
kinerja yang akan dicapai secara berkala dan berkelanjutan;

19
g. pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan, evaluasi, pelaporan,
keuangan, umum, kepegawaian dan hubungan masyarakat sesuai prosedur
dan ketentuan yang berlaku;
h. pelaksanaan pembinaan teknis di bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku;
i. penyusunan rumusan dan menetapkan laporan pelaksanaan budaya kerja,
pengawasan melekat, akuntabilitas kinerja pemerintahan, LKPJ, LPPD,
laporan keuangan dan laporan kinerja daerah sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku;
j. penyelenggaraan kegiatan di bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku;
b. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas mengarahkan penyusunan program kerja; mengelola
urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan, dokumentasi dan informasi; mengkoordinasikan pengidentifikasian
produk hukum daerah serta menginventarisir permasalahan kelembagaan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sekretaris menyelenggarakan fungsi:


a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas sekretariat;
b. penyusunan rencana program kerja dan anggaran belanja Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
Dan Keluarga Berencana;
c. penyelenggaraan urusan Tata Usaha Kantor, rumah tangga Dinas, urusan
perlengkapan dan urusan kepegawaian di lingkungan Dinas;
d. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Dinas Kelautan dan Perikanan dan
memberikan pelayanan administrasi kepada bidang-bidang lain di lingkungan
Dinas ;
e. pelayanan informasi publik di bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
f. pengkoordinasian proses identifikasi produk hukum daerah;

20
g. pengkoordinasian dan pengidentifikasian permasalahan pada bidang teknis
dalam melaksanakan tugas fungsi serta pelaksanaan fasilitasi dalam
penyelesaian permasalahan pada Dinas;
h. menghadiri rapat-rapat kedinasan;
i. pengevaluasian pelaksanaan tugas sekretariat;
j. penyusunan laporan pelaksanaan tugas sekretariat; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretaris membawahi:
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
c. Kepala Sub Bagian Keuangan.

c. Kepala Bidang Pencegahan, Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan


Kepala Bidang Pencegahan, Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan
mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi,
sosialisasi dan distribusi pelaksanaan kegiatan bidang pencegahan, perlindungan
perempuan serta peningkatan kualitas keluarga. Untuk menyelenggarakan tugas
Kepala Bidang Pencegahan, Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan
menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Pencegahan dan


Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan;
b. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, penanganan kekerasan
terhadap perempuan;
c. pelaksanaan koordinasi, advokasi, fasilitasi dan sosialisasi di bidang
pencegahan, penanganan kekerasan terhadap perempuan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan;
e. pembinaan SDM pelaksanaan pencegahan, perlindungan perempuan serta
peningkatan kualitas keluarga, dengan cara mengadakan rapat, pertemuan
dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;

21
f. pengevaluasian terhadap semua realisasi kegiatan sesuai peraturan
perundangan-undangan potensi sumber daya untuk peningkatan kualitas
capaian kinerja dimasa mendatang;
g. mengikuti rapat teknis di bidang pencegahan, penanganan kekerasan
terhadap perempuan;
h. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Pencegahan, Penanganan
Kekerasan terhadap Perempuan; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
Kepala Bidang Pencegahan, Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan
membawahi:
a. Kepala Seksi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Rumah
Tangga dan Perdagangan Orang;
b. Kepala Seksi Perlindungan Perempuan; dan
c. Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan dan Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan.

d. Kepala Bidang Data dan Pengarustamaan Gender


Kepala Bidang Data dan Pengarustamaan Gender mempunyai tugas perumusan
kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi, fasilitasi dan distribusi pelaksanaan
kegiatan pengelolaan informasi data, penyediaan layanan data gender dan anak,
serta program pengarustamaan gender untuk mencapai tujuan dan sesuai sasaran
yang telah ditetapkan.
Untuk menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Data dan Pengarustamaan Gender
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Data dan Pengarustamaan
Gender;
b. penyiapan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
data dan pengarustamaan gender;
c. pengkoordinasian, advokasi dan sosialisasi dan distribusi kebijakan bidang
data dan pengarustamaan gender;
d. pemonitoringan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan bidang data dan
pengarustamaan gender;

22
e. mengikuti rapat teknis pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas
hidup perempuan;
f. pengevaluasian pelaksanaan tugas di bidang data dan pengarustamaan
gender;
g. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Data dan Pengarustamaan
Gender.
Kepala Bidang Data dan Pengarustamaan Gender membawahi:
a. Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Data Gender dan Anak;
b. Kepala Seksi Penyediaan Layanan Data, Penyuluhan dan Edukasi Gender
dan Anak; dan
c. Kepala Seksi Pengarustamaan Gender.

e. Kepala Bidang Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak


Kepala Bidang Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak mempunyai tugas perumusan
kebijakan, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi, fasilitasi dan distribusi pelaksanaan
pelembagaan pemenuhan hak anak. Untuk menyelenggarakan tugas Kepala
Bidang Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Pelembagaan Pemenuhan
Hak Anak;
b. penyiapan bahan dan dokumen pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan
Bidang Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak;
c. perumusan kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan
partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya serta
perlindungan anak;
d. pembentukan forum koordinasi penyusunan kebijakan pemenuhan hak anak
terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan
lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan
kegiatan budaya serta forum perlindungan anak;
e. pengkoordinasian dan sinkronisasi penerapan kebijakan pemenuhan hak
anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan
lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan
kegiatan budaya serta perlindungan anak;

23
f. perumusan kajian kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi
dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan
kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya serta
perlindungan anak;
g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pemenuhan
hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga
dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas
dan kegiatan budaya serta perlindungan anak;
h. pembentukan pelembagaan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus
anak pada lembaga pemerintah, non pemerintah, dan dunia usaha;
i. penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningatan
kualitas hidup anak;
j. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan
pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan,
keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan,
kreativitas dan kegiatan budaya serta perlindungan anak.
k. mengikuti rapat teknis di bidang pelembagaan pemenuhan hak anak;
l. pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang pelembagaan Pemenuhan Hak
Anak;
m. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Pelembagaan Pemenuhan
Hak Anak;
Kepala Bidang Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak membawahi :
a. Kepala Seksi Pelembagaan Pemenuhan Hak dan perlindungan Anak Bidang
I;
b. Kepala Seksi Pelembagaan Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Bidang
II;
c. Kepala Seksi Pelembagaan Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Bidang
III.

f. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk, advokasi,
komunikasi dan edukasi serta penggerakan. Untuk menyelenggarakan tugas

24
sebagaimana Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana;
b. penyiapan bahan dan dokumen pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan
Bidang Pengendalian Penduduk;
c. perumusan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk, sistem
informasi keluarga, penyuluhan, advokasi, dan penggerakan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
d. pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang pengendalian penduduk,
sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan Penggerakan di
bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
e. pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria di bidang pengendalian
penduduk, sistem informas keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan
bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
f. pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dalam
rangka pengendalian kuantitas penduduk;
g. pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter) pengendalian penduduk;
h. pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan di tingkat provinsi di bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
i. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk,
sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan di
bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
j. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk,
sistem formasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan di bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana.;
k. mengikuti rapat teknis di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi
keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan;
l. pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Pengendalian Penduduk, Sistem
Informasi Keluarga, Penyuluhan, Advokasi dan Penggerakan;
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana membawahi:

25
a. Kepala Seksi Pengendalian Penduduk, Advokasi Komunikasi Informasi
Edukasi dan Penggerakan;
b. Kepala Seksi Keluarga Berencana;
c. Kepala Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

G. UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak


UPTD mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan
teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di bidang pemberdayaan
perempuan dan pelindungan anak. Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak
dalam melaksanakan tugas dan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pelayanan, penjangkauan
dan pendampingan kasus;
b. pelaksanaan pelayanan terhadap korban kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
c. pemberian informasi gender dan anak;
d. pelaksanaan fasilitasi penyediaan pelayanan informasi, rujukan, konsultasi/
konseling dan pelatihan keterampilan untuk masyarakat;
e. pelaksanaan kerjasama dalam peningkatan kualitas hidup dan perlindungan bagi
perempuan dan anak;
f. pelaksanaan pelayanan terpadu dan sebagai lembaga mediasi;
g. penyusunan laporan hasil pengawasan;
h. pengevaluasian pelaksanaan tugas UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak;
i. penyusunan laporan pelaksanaan tugas UPTD Perlindungan Perempuan dan
Anak; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak
membawahi:
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
b. Kepala Seksi Pelayanan;
c. Kepala Seksi Penjangkauan dan Pendampingan Kasus; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

26
2.2. Sumber Daya OPD
Adapun jabatan-jabatan struktural pada Tahun 2020 telah terisi sebanyak 25 (dua
Puluh Lima) jabatan struktural, rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

JABATAN KONDISI
NO NAMA ESELON
STRUKTURAL TERISI BELUM
1 Kepala Dinas
Kepala Dinas II/a 
Pemberdayaan
Perempuan
Perlindungan
Anak,
Pengendalian
Penduduk dan KB
2 Sekretariat
Sekretaris III/a 

Kassubag Umum IV/a 


dan
Perlengkapan

Kassubag IV/a 
Perencanaan,
Evaluasi dan
Pelaporan

Kassubag IV/a 
keuangan

3 Bidang
Pencegahan Kepala Bidang III/a 
Penanganan Pencegahan
Kekerasan Penanganan
terhadap Kekerasan
Perempuan terhadap
Perempuan

Kepala seksi IV/a 


pencegahan
kekerasan
terhadap
perempuan dalam
rumah tangga
dan perdagangan
orang

Kepala seksi IV/a 


perlindungan
27
perempuan

Kepala seksi IV/a 


pemberdayaan
perempuan dan
peningkatan
kualitas hidup
perempuan

4 Bidang Data dan Kepala bidang


pengarusatamaan data dan III/a 
gender pengarusatamaan
gender

Kepala seksi
pengelolaan IV/a 
informasi data
gender dan anak

Kepala seksi
penyediaan IV/a 
layanan data,
penyuluhan dan
edukasi gender
dan anak

Kepala seksi IV/a 


pengarusatamaan
gender

28
5 Bidang
Pelembagaan Kepala Bidang III/a 
Pemenuhan Hak Pelembagaan
dan Perlindungan Pemenuhan Hak
Anak dan Perlindungan
Anak

Kepala seksi IV/a 


pelembagaan
pemenuhan hak
dan perlindungan
anak bidang I

Kepala seksi IV/a 


pelembagaan
pemenuhan hak
dan perlindungan
anak bidang II

Kepala seksi IV/a 


pelembagaan
pemenuhan hak
dan perlindungan
anak bidang III
6 Bidang
Pengendalian Kepala Bidang III/a 
Penduduk dan Pengendalian
Keluarga Penduduk dan
Berencana Keluarga
Berencana

Kepala seksi IV/a 


pengendalian
penduduk dan
Keluarga
Berencana

Kepala seksi IV/a 


pengendalian
penduduk,
advokasi, KIE dan
penggerakan

Kepala seksi IV/a 


keluarga
berencana

Kepala seksi IV/a 


29
ketahanan dan
kesejahteraan
keluarga
UPTD PPA Kepala Sub IV/a 
Bagian Tata
Usaha;

Kepala Seksi IV/a 


Pelayanan;
Kepala Seksi IV/a 
Penjangkauan
dan
Pendampingan
Kasus

Sumber Daya Manusia Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak


Pengendalian Penduduk dan KB sebanyak 81 orang dengan rincian : 25 orang Pejabat
Struktural (30%), dan 56 Fungsional Umum (69%). Tidak ada orang dengan Fungsional
Tertentu (0%) Untuk Lebih Jelasnya Bisa dilihat di Tabel sebagai berikut :

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan


DP3APPKB Provinsi Bengkulu
25%
Pejabat Struktural
69% 0%
Fungsional Lainnya
Staf

Sumber daya manusia aparatur di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan


anak Pengendalian Penduduk dan KB berasal dari berbagai disiplin ilmu/ latar
belakang pendidikan Untuk Lebih Jelasnya Bisa dilihat di Tabel sebagai berikut :

No. Tingkat Bidang Keilmuan Jumlah


Pendidikan (Orang)
1. Magister (S2) S2 Sains 4
S2 Ekonomi 1
S2 Manajemen 2
S2 Pendidikan 3
S2 Kesehatan Masyarakat 1
S2 Hukum 1
S2 Administrasi Publik 1
30
2. Sarjana (S1) S1 Sains 6
S1 Akuntansi 1
S1 Psikologi 1
S1 Ekonomi 10
S1 Pendidikan 2
S1 Sosial 6
S1 Farmasi 10
S1 Hukum 5
S1 Pemerintahan 1
S1 Kesehatan Masyarakat 13
3. Diploma 3 D3 Ekonomi 3
D3 Administrasi 3
4. SLTA - 7
JUMLAH 81

50
60
40 17 9 Strata 2
20 1
Strata 1
0
Diploma 3
Tingkat Pendidikan
SLTA & SD

Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dimiliki DP3APPKB Provinsi Bengkulu sampai dengan
tahun 2020 terdiri atas tanah, kantor, gedung kantor, kendaraan roda 2 (dua) dan
roda 4 (empat) serta alat kantor lainnya yang masih dapat dipergunakan rinciannya
dapat dilihat sebagai berikut :

31
32
33
34
2.3. Kinerja Pelayanan OPD

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian
Sasaran dan Program/ Kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat
Pencapaian Sasaran dan Program/ Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja
yang dibandingkan dengan realisasinya.
Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi
indikator sasaran. Sedangkan pencapaian kinerja program/ kegiatan diperoleh dengan
cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari
input, output, outcome, benefit, dan impact. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja
tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian
sasaran strategis yang terkait. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan
analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai
sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Capaian Kinerja Sasaran diperoleh melalui pengukuran kinerja. Aspek yang diukur adalah
Penetapan Kinerja minimal Indikator Kinerja Utama (IKU). Pencapaian Kinerja Sasaran
berdasarkan sasaran/target Renstra periode 5 (lima) tahun sebelumnya sebagaimana
tabel berikut :

35
36
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Berdasarkan hasil perhitungan BPS dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan


dan Perlindungan Anak RI yang dirilis akhir tahun 2019, angka IPG di Provinsi bengkulu
mencapai 91,38 dan berada diatas IPG Nasional yang sebesar 91,03. IPG Provinsi
Bengkulu menunjukkan peningkatan yang signifikan selama kurun waktu 10 tahun
terakhir. Pada tahun 2005, tercatat IPG Provinsi Bengkulu hanya mencapai 63,90. Hal ini
menunjukkan keberpihakkan kepada kaum perempuan. Namun dibalik prestasi tersebut
tentunya masih ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan dan ada pula tantangan
yang harus segera diselesaikan ke depan. Perihal tersebut adalah sebagai berikut :
2.4.1 Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Perangkat
Daerah pada lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman dan komitmen para pengambil kebijakan mengenai
pentingnya pengintegrasian perspektif gender di semua bidang dan
tahapan pembangunan masih kurang.
b. Kelembagaan pengarusutamaan gender belum berjalan secara efektif
dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan.
c. Angka kemiskinan perempuan masih cukup tinggi menjadikan hambatan
dalam perwujudan kesetaraan dan keadilan gender.
d. Pengungkapan kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
terhambat faktor psikologis keluarga sehingga sulit untuk mengungkap
kejahatan yang terjadi dalam keluarga.
e. Penggunaan media sosial dan aplikasi online oleh anak semakin
meningkat seiring dengan kemudahan akses untuk memiliki smartphone
menjadi tantangan dalam upaya perlindungan anak dari pornografi,
pelecehan seksual dan penipuan.

37
f. Hambatan regulasi dan kelembagaan perlindungan anak menyebabkan
pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kasus-kasus anak belum
berjalan secara efektif.
g. Adanya kewajiban pemerintah untuk menjamin semua anak harus
memiliki kartu identitas, mendapat akses pelayanan pendidikan, dan
menjamin kelangsungan hidup bayi menjadi tantangan dalam rangka
pemenuhan hak anak.
h. Adanya norma budaya dan agama di masyarakat yang menghambat
partisipasi organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
2.4.2 Peluang
Peluang yang dimiliki dalam pengembangan pelayanan Perangkat
Daerah pada lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan kesetaraan gender dan keadilan gender telah tertuang dalam
RPJMD, memberikan peluang untuk meningkatkan kesetaraan gender di
daerah.
b. Terbukanya peluang kerjasama antara pemerintah daerah dengan
lembaga PBB dalam pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan
dan anak, seperti UNICEF dan UNDP.
c. Komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan
kesepakatan internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah
Indonesia dalam peningkatan PPPA (meratifikasi Ratifikasi Konvensi
CEDAW, Rencana Aksi Beijing, Konvensi Hak Anak (KHA), Konvensi ILO
tentang Ketenagakerjaan, Konvensi Hyogo tentang Pengurangan Resiko
Bencana, dan Kesepakatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG`s)
Tahun 2015-2030).
d. Banyaknya potensi kelembagaan yang memiliki kepedulian terhadap
kasus-kasus perempuan dan anak yang dapat dioptimalkan perannya
dalam penanganan kasus terkait perempuan dan anak.

38
e. Adanya dukungan kebijakan dalam pengembangan Kabupaten/Kota Layak
Anak memberikan peluang dalam peningkatan kualitas pemenuhan hak
anak.
f. Banyaknya potensi organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan dunia usaha yang dapat dioptimalkan untuk
mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Melalui data Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Bengkulu yang dirilis
oleh BPS dan kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak RI pada
akhir tahun 2016, kita bersama-sama dapat mengetahui bahwa sesungguhnya
pembangunan gender di Provinsi Bengkulu sudah meningkat lebih baik, bahkan diatas
rata-rata Nasional. Suatu prestasi memang namun masih ada beberapa peluang dan
tantangan yang dihadapi agar kita bersama-sama dapat mempertahankan prestasi ini
atau bahkan meningkatkan capaian IPG lebih tinggi lagi. Memang tidaklah mudah untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Diperlukan upaya berkesinambungan dengan
melibatkan berbagi sektor (multi sektor) dan berbagai peran (multi aktor) mengingat
kompleksitas dan keterkaitan berbagai aspek pembangunan gender dalam kehidupan
yang nyata. Jika kita terus mampu merapatkan barisan dan melangkah bersama-sama,
niscaya pada tahun 2026 Visi “Mewujudkan Provinsi Bengkulu yang Maju, Sejahtera dan
Hebat” akan terwujud, tentunya dalam koridor pembangunan yang berkeadilan gender.

39
BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perangkat daerah dalam


pelaksanaan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan terkait kesekretariatan:
1) Belum optimalnya kualitas pelayanan informasi publik
2) Kualitas dokumen perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan perangkat daerah.
3) Kurang memadainya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan
perangkat daerah.
b. Permasalahan terkait kesetaraan dan keadilan gender:
1) Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) meningkat namun relatif rendah
dibandingkan kondisi ideal sebesar 100.
2) Angka Harapan Hidup perempuan relatif rendah dibandingkan daerah lain.
3) Rata-rata lama sekolah relatif rendah dibandingkan daerah lain.
4) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) relatif rendah dibandingkan kondisi ideal
dan daerah lain.
5) Keterlibatan perempuan di lembaga legislatif relatif rendah, terlihat dari rasio
Keterwakilan perempuan dalam parlemen.
6) Kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan tergolong tinggi,
terlihat dari pendapatan yang diperoleh penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan.
c. Permasalahan terkait perlindungan hak perempuan:
1) Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan, terlihat dari jumlah kasus
kekerasan terhadap perempuan dan jumlah kasus KDRT.
2) Perempuan banyak menjadi obyek pornografi, menjadikan perempuan sangat
rentan terhadap kekerasan.
3) Rendahnya perlindungan terhadap tenaga kerja dan buruh migran
perempuan, ditunjukkan dengan terjadinya kasus-kasus perlakuan buruk
40
terhadap buruh migran.
4) Belum optimalnya peran kelembagaan perlindungan hak perempuan.
5) Tingginya kerentanan perempuan pada situasi konflik dan bencana
d. Permasalahan terkait perlindungan anak:
1) Terjadinya berbagai praktik buruk yang mengancam hak-hak anak, seperti
pekerja anak perkawinan anak, dan anak berhadapan dengan hukum (ABH)
2) Munculnya berbagai tindak kekerasan di media online seperti pornografi,
pelecehan seksual, dan penipuan, terlihat dari kasus pornografi dan cyber
crime.
e. Permasalahan terkait tumbuh kembang anak:
1) Masih tingginya anak yang tidak memiliki akte kelahiran, terlihat dari
persentase anak yang tidak memiliki akte kelahiran.
2) Masih tingginya anak yang tidak mengikuti PAUD.
3) Tingginya kematian pada bayi dan balita.
4) Tingginya prevalensi gizi kurang pada balita
5) Kurangnya pengasuhan keluarga yang aman, terlihat dari anak yang diasuh
di dalam panti, dan adanya anak terlantar.
6) Masih ditemukannya perkawinan pada usia anak.
7) Belum semua Puskesmas termasuk kategori Puskesmas ramah anak
8) Belum semua sekolah termasuk kategori sekolah ramah anak.
f. Permasalahan terkait partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak
1) Masih belum meratanya pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
2) Perhatian dan partisipasi dari kalangan dunia usaha/dunia industri (DUDI)
tentang PPPA masih belum optimal.

41
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih

Sebagai salah satu OPD, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan


Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu berusaha
untuk turut serta mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih yang kemudian menjadi visi dan misi Pemerintah Provinsi Bengkulu
2021 -2024 yaitu “Terwujudnya Bengkulu Yang Maju, Sejahtera Dan Hebat” dengan
misi sebagai berikut :

1. Membangun ekonomi dan infrastruktur secara merata dan berkeadilan untuk


mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif
2. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan dan bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
3. Memperkuat kelembagaan pemerintahan, mewujudkan birokrasi yang bersih,
efektif dan profesional serta transformasi pelayanan publik
4. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing , dan berbudi
daya,toleransi dan religius
5. Memperkuat pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak serta
kelompok disabilitas secara pribadi

Strategi dan arah kebijakan merupakan komponen dari bagian yang diperlukan
dalam mencapai misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah sebagai
dasar perumusan program menurut urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah. Rumusan strategi merupakan uraian pernyataan yang menjelaskan bagaimana,
misi, tujuan dan sasaran akan diwujudkan. Strategi akan dilengkapi dengan arah
kebijakan yang menunjukkan prioritas yang ditetapkan untuk mendukung terjaganya
proses pembangunan agar menuju pada pencapaian misi, tujuan dan sasaran dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.

42
Dalam mendukung Visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu masa
bakti 2021-2024 khususnya Misi ke lima (5) yaitu, Memperkuat pemberdayaan dan
perlindungan perempuan dan anak secara terpadu, dengan strategi pembangunan :
1. Mempercepat Pengarusutamaan Gender dalam seluruh bidang pembangunan dan
penguatan pelaksanaan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender
2. Mempercepat Pengarusutamaan Hak Anak melalui keberpihakan program
pembangunan terhadap penghormatan, pemenuhan dan perlindungan hak hak anak
3. Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan, terutama
dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, tenaga kerja, serta politik, jabatan publik, dan
pengambilan keputusan
4. Memperkuat jejaring kerja sama dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan
dan anak
5. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman individu baik perempuan maupun laki-
laki, keluarga, komunitas, lembaga masyarakat, media massa, dan dunia usaha
dalam upaya pemberdayaan perempuan serta perlindungan perempuan dan anak
6. Memperkuat regulasi perlindungan perempuan dan anak.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD

Analisis permasalahan, faktor pendorong dan faktor penghambat dalam


pencapaian sasaran Renstra Kementerian/Lembaga tercantum pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
Sasaran Jangka Permasalahan Sebagai Faktor
No Menengah Pelayanan Perangkat
Penghambat Pendorong
Renstra K/L Daerah
1 a. Meningkatnya · IPG meningkat namun · Pelaksanaan · Adanya
capaian indeks relatif rendah Perencanaan komitmen
pembangunan dibandingkan kondisi dan kepala
gender ideal sebesar 100. penganggaran daerah untuk
b. Meningkatnya · IDG relatif rendah responsif
capaian indeks dibandingkan kondisi gender belum meningkatka

43
Sasaran Jangka Permasalahan Sebagai Faktor
No Menengah Pelayanan Perangkat
Penghambat Pendorong
Renstra K/L Daerah
pemberdayaan ideal dan daerah lain. optimal. n
gender · Terbatasnya Pemberdaya
anggaran an
program untuk Perempuan
mendukung
PUG dan
Perencanaan
dan
penganggaran
responsif
gender
2 a. Berkurangnya · Masih adanya kasus · Terbatasnya · Adanya
kasus kekerasan terhadap personil yang kerjasama
kekerasan perempuan dan melayani yang baik
terhadap jumlah kasus KDRT. penanganan antara
perempuan · Perempuan banyak kasus pemerintah
termasuk menjadi obyek kekerasan daerah dan
TPPO pornografi, terhadap instansi
menjadikan perempuan terkait melalui
perempuan sangat dan anak lembaga
rentan terhadap P2TP2A
kekerasan.
b. Meningkatnya · Rendahnya
kualitas perlindungan terhadap
penanganan tenaga kerja dan
kasus buruh migran
kekerasan perempuan,
terhadap ditunjukkan dengan
perempuan terjadinya kasus-
termasuk kasus perlakuan buruk
TPPO terhadap buruh
migran.
· Belum optimalnya
peran kelembagaan
perlindungan hak
perempuan.
3 a. Meningkatnya · Terjadinya berbagai · Terbatasnya · Adanya

44
Sasaran Jangka Permasalahan Sebagai Faktor
No Menengah Pelayanan Perangkat
Penghambat Pendorong
Renstra K/L Daerah
implementasi praktik buruk yang personil yang komitmen
kabupaten/kota mengancam hak-hak melayani kepala
layak anak di anak, seperti pekerja penanganan daerah untuk
Indonesia. anak perkawinan kasus mengembang
b. Meningkatnya anak, dan anak kekerasan kan Kota
kualitas berhadapan dengan terhadap Layak Anak
implementasi hukum (ABH). perempuan
kebijakan · Munculnya berbagai dan anak
terkait tindak kekerasan
perlindungan terhadap anak
khusus kepada
anak
c. Meningkatnya · Belum terpenuhinya
kualitas sistem hak-hak anak seperti
layanan akte kelahiran, PAUD,
perlindungan hidup sehat, sekolah
khusus kepada ramah anak,
anak Puskesmas ramah
anak, dan pengasuhan
yang aman.
4 Meningkatnya · Kurangnya partisipasi · Pengetahuan · Adanya
partisipasi dan masyarakat dalam dan beberapa
sinergitas Pemberdayaan kepedulian organisasi
lembaga profesi
perempuan dan organisasi masyarakat
dan dunia usaha,
media, dan perlindungan anak masyarakat dan LSM
organisasi dan LSM yang
agama dan dalam bergerak di
kemasyarakatan Pemberdayaa bidang
serta akademisi n perempuan Pemberdaya
dan lembaga dan an
riset dalam
pemberdayaan perlindungan perempuan
perempuan dan anak masih dan
perlindungan kurang perlindungan
anak anak

45
3.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.1.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Dalam RT/RW tidak diatur mengenai Rencana struktur tata ruang,
Struktur tata ruang saat ini, Rencana pola ruang, Pola ruang saat ini, dan
Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana Provinsi Bengkulu. Dalam
kurun waktu lima tahun kedepan perangkat daerah tidak melaksanakan
kegiatan pembangunan fisik dalam skala besar yang dapat berpengaruh
terhadap pola dan fungsi ruang
3.1.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi
Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu. tidak
berimplikasi terhadap lingkungan.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Sebagai salah satu OPD, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan


Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu berusaha
untuk turut serta mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih yang kemudian menjadi visi dan misi Pemerintah Provinsi Bengkulu
sesuai dengan tugas dan fungsinya menurut peraturan perundangan yang berlaku.
Setelah mengidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan OPD
dan mensinergikan Visi Misi Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Visi dan Misi
Kementerian lembaga, maka ada 2 (dua) mandat yang menjadi tugas DP3A & PP KB
yakni : 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesejahteraan sosial dan
layanan dasar dibidang pendidikan, kesehatan serta perekonomian rakyat berbasis
keunggulan lokal; dan 2) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selanjutnya
dijabarkan dalam 3 (tiga) isu strategis yaitu 1) Meningkatnya kualitas kehidupan dan
peran perempuan serta perlindungan anak; 2) Meningkatnya layanan perlindungan

46
kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan; dan 3) Meningkatnya akses dan
kualitas pelayanan pengendalian penduduk, KB dan kesehatan reproduksi remaja.
Disamping itu ada hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi Perangkat Daerah dimasa datang.
Penentuan isu-isu strategis pelayanan perangkat daerah dilakukan dengan menggunakan
metode Focussed Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil FGD ditetapkan isu
strategis pelayanan perangkat daerah adalah sebagai berikut:
1. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) setiap tahun meningkat namun masih relatif
rendah dibandingkan kondisi ideal sebesar 100.
2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) angkanya lebih rendah dibandingkan daerah
lain atau dibawah rata-rata provinsi dan atau nasional.
3. Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan, terlihat dari jumlah kasus
kekerasan terhadap perempuan dan jumlah kasus KDRT.
4. Terjadinya berbagai praktik buruk yang mengancam hak-hak anak seperti pekerja
anak, perkawinan dibawah umum dan anak berhadapan dengan hukum (ABH).
5. Munculnya berbagai tindak kekerasan di media online seperti pornografi, pelecehan
seksual, dan penipuan, kasus pornografi, cyber crime dll.
6. Masih tingginya anak yang tidak memiliki akte kelahiran terlihat dari persentase anak
yang tidak memiliki akte kelahiran.
7. Kurangnya pengasuhan keluarga yang aman, terlihat dari anak yang diasuh di dalam
panti dan adanya anak terlantar.

47
BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Cascading Perangkat Daerah

Secara rinci rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana di tuangkan dalam Cascading perangkat seperti dalam Tabel
4.1 dibawah ini:

48
49
50
51
52
53
4.2. Tujuan, Sasaran, Jangka Menengah Perangkat Daerah

Tujuan dan sasaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu menetapkan tujuan
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesejahteraan sosial dan layanan
dasar dibidang pendidikan, kesehatan serta perekonomian rakyat berbasis keunggulan
lokal; dan 2) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan strategi a)
Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi
remaja; b) Meningkatkan peran dan akses perempuan dalam pembangunan; dan c)
Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan untuk lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 4.2 di bawah ini :

54
TABEL 4.2
TUJUAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-


INDIKATOR
NO TUJUAN/SASARAN Target
SASARAN Capaian
Satuan Kinerja 2022 2023 2024 2025 2026
2020
2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tujuan :
Meningkatnya Tata Nilai Evaluasi SAKIP Huruf B A A AA AA AA AA
Kelola Kinerja DP3A&PPKB
DP3A&PPKB
Sasaran :
Meningkatnya Tata
Kelola Kinerja
DP3A&PPKB
2 Tujuan : Meningkatkan
kesetaraan gender,
pemberdayaan
perempuan bidang
politik, hukum, sosial Indeks
dan ekonomi Pemberdayaan Indeks 69,90 71,21 71,35 71,40 71,45 71,5 71,55
Gender (IDG)
Sasaran : Meningkatnya
kualitas hidup dan peran
perempuan dalam
pembangunan
3 Tujuan : Meningkatkan
Perlindungan Hak
Perempuan dari
kekerasan setra TPPO
Persentase Kasus
Sasaran : Menurunnya
Korban Kekerasan
segala bentuk kekerasan
Perempuan yang
terhadap perempuan di persen 85 87 90 92,50 95 97,5 100
Mendapatkan
ruang publik, domestik,
layanan
tempat kerja, situasi
pendampingan
darurat kondisi khusus,
serta meningkatnya
layanan bagi perempuan
korban kekerasan

4 Tujuan :
Meningkatkan
Pemenuhan Hak Anak
Persentase Kasus
dan Perlindungan Khusus
Korban Kekerasan
Anak dan TPPO
Anak yang
Sasaran : Persen 70 75 80 85 90 95 100
Mendapatkan
Meningkatnya Kualitas layanan
Tumbang Anak dan pendampingan
kapasitas kelembagaan
pemenuhan hak anak
kewenangan Provinsi
5 Tujuan :
Angka Kelahiran
Meningkatnya laju Total (TFR) per
Angka 2,28 2,25 2,21 2,19 2,1 2,0 1,9
pengendalian WUS usia 15-49
pertumbuhan penduduk Tahun

Sasaran :
Angka Prevalensi
Meningkatnya kesehatan
Kontrasepsi Modern
reproduksi
(Modern
Angka 61,29 61,90 62,54 62,92 63,41 63,90 64,39
Contraceptive
Prevalence
Rate/mCPR) 55
BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 Strategi dan Arah Kebijakan

Memperhatikan Misi dan sasaran dari RPJMD Provinsi Bengkulu 2021-2025 dan
mensinergikan dengan RENSTRA K/L Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, maka strategi dan arah kebijakan DP3A & PPKB dapat dilihat pada
tabel 5.1 berikut ini :

56
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI : Terwujudnya Bengkulu yang Maju, Hebat dan Bermartabat


MISI : Memperkuat Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak secara Terpadu
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatnya kualitas hidup Meningkatnya pemberdayaan Meningkatkan pemahaman dan komitmen pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan Peningkatan KKG dengan fokus pada penguatan kelembagaan
Pemberdayaan Perempuan dan perempuan serta perlindungan media massa tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam pembangunan di pengarustamaan gender, penyusunan PPRG dan pendampingan
Perlindungan Anak perempuan dan anak berbagai bidang implementasi PPRG.
Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program, kegiatan dan anggaran yang Peningkatan peran perempuan dalam berbagai tahapan dan proses
responsif gender pada perangkat daerah melalui pelaksanaan Perencanaan dan pembangunan di semua bidang.
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG).
Memperkuat lembaga/jejaring PUG di daerah untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi Peningkatan keberdayaan perempuan dalam pengelolaan ekonomi
pelaksanaan PUG rumah tangga dengan fokus pada UMKM perempuan

Memperkuat sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data pilah gender

Mengoptimalkan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan pelaksanaan dan hasil PUG di
tingkat daerah

57
Peningkatan keberdayaan perempuan dalam pengelolaan ekonomi
Peningkatan kapasitas perempuan, termasuk perempuan dari kelompok marginal dan rentan, rumah tangga dengan fokus pada UMKM perempuan
dalam rangka pemenuhan hak politik termasuk sebagai kader atau calon anggota legislatif,
serta sebagai pengambil keputusan di eksekutif dan yudikatif

Meningkatnya kualitas hidup perempuan pada kelompok masyarakat melalui pemberian


pelatihan keterampilan dan bantuan alat.

Meningkatnya perlindungan Menyusun, mereview, mengharmonisasikan dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan Peningkatan pencegahan terjadinya kekerasan terhadap perempuan
terhadap perempuan dan anak perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan sebagai acuan perangkat daerah termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang
dari tindakan kekerasan
Meningkatkan pemahaman pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat dan dunia usaha
tentang pencegahan dan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan termasuk
TPPO

Memperkuat mekanisme kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga Penguatan lembaga penyedia layanan perlindungan korban kekerasan
layanan, masyarakat dan dunia usaha dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan dan perdagangan orang dengan fokus pada penanganan wilayah on the
terhadap perempuan termasuk TPPO spot

58
Meningkatkan kualitas lembaga layanan termasuk SDM yang melayani perempuan korban
kekerasan, yang mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial,
penegakan dan bantuan hukum, serta pemulangan dan reintegrasi sosial

Memulihkan perempuan korban tindak kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO


untuk reintegrasi sosial
Menyusun, mereview, mengharmonisasikan, dan mengkoordinasikan, berbagai regulasi dan Pemenuhan hak anak dengan fokus pada percepatan pencapaian
kebijakan pemenuhan hak anak Kabupaten/Kota Layak Anak
Meningkatkan pemahaman dan komitmen pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media Peningkatan koordinasi dalam rangka percepatan implementasi
massa tentang pemenuhan hak anak di daerah kebijakan terkait perlindungan khusus kepada anak
Meningkatkan kapasitas dan kuantitas lembaga penyedia layanan pemenuhan hak anak Penguatan dan peningkatan peran lembaga penyedia layanan
yang ramah anak. perlindungan khusus anak dalam penanganan berbagai kasus anak

Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program, kegiatan dan anggaran yang
peduli anak melalui pelembagaan kabupaten/kota layak anak.

59
Meningkatkan advokasi kepada pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga pendidikan,
dan media massa tentang pentingnya perlindungan khusus anak dari tindak kekerasan,
eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya

Memperkuat jejaring kelembagaan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di pusat dan
daerah dalam pelaksanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi perlindungan khusus
anak.

Meningkatkan kapasitas SDM dan kualitas layanan anak korban kekerasan, yang mencakup
layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan hukum,
serta pemulangan, reintegrasi sosial dan pengasuhan alternatif

Meningkatkan pengawasan pelaksanaan penegakan hukum berbasis restorative justice,


termasuk pemberian bantuan hukum bagi anak sebagai pelaku, korban, atau saksi tindak
kekerasan dan rehabilitasi sosial anak
: Membangun SDM yang berkualitas, berdaya saing dan berbudaya, toleransi dan religius
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya kesehatan Menurunkan angka kelahiran Peningkatan akses dan pelayanan KB
reproduksi penduduk dan pemahaman yang merata dan berkualitas

Kesehatan reproduksi bagi Peningkatan intensitas layanan kesehatan


remaja reproduksi bagi remaja guna mencegah
kelahiran di usia remaja

60
BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK


SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan


Pendanaan Indikatif Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu dalam mewujudkan
visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih 2021 – 2024 dapat dilihat pada tabel
.6.1 berikut:

61
TABEL 6.1
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BENGKULU

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


Kondisi Kinerja Pada akhir Unit kerja
Capaian Target Periode Renstra SKPD
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Kinerja 2020 Kinerja 2021 Penanggung
Target jawab
Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Tujuan : Meningkatnya Tata Kelola Nilai Evaluasi SAKIP
Kinerja DP3A&PPKB DP3A&PPKB B A A AA AA AA AA

Sasaran : Meningkatnya Tata Kelola Nilai Evaluasi SAKIP


Kinerja DP3A&PPKB DP3A&PPKB A AA AA AA AA

PROGRAM PENUNJANG URUSAN Nilai Evaluasi SAKIP Kegiatan B A DP3APPKB


PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI DP3A&PPKB A 11.410.803.425,35 AA 11.846.660.510,98 AA 12.442.312.348,76 AA 13.057.005.482,48 AA 13.676.903.444,54 62.433.685.212,11

Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, Persentase dokumen perencanaan Persen 100 100 100 220.833.000 100 336.000.000 100 406.000.000 100 425.500.000 100 455.500.000 100 1.843.833.000 DP3APPKB
dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah

- Penyusunan Dokumen Perencanaan jumlah dokumen perencanaan, Dokumen 13 13 13 55.000.000 13 75.500.000 13 85.500.000 13 95.000.000 13 98.000.000 65 409.000.000 DP3APPKB
Perangkat Daerah perangkat daerah yang tersedia
- Koordinasi dan Penyusunan jumlah dokumen RKA, perangkat Dokumen - - 1 25.270.000 1 50.000.000 1 65.000.000 1 65.000.000 1 68.000.000 5 273.270.000 DP3APPKB
Dokumen RKA- SKPD daerah yang tersedia

62
- Koordinasi dan Penyusunan jumlah dokumen Perubahan RKA, Dokumen - - 1 28.363.000 1 45.000.000 1 60.000.000 1 60.000.000 1 67.000.000 5 260.363.000 DP3APPKB
Dokumen Perubahan RKA-SKPD perangkat daerah tersedia

- Koordinasi dan Penyusunan DPA- jumlah dokumen DPA, perangkat Dokumen - - 1 34.200.000 1 55.000.000 1 55.000.000 1 55.000.000 1 62.000.000 5 261.200.000 DP3APPKB
SKPD daerah tersedia

- Koordinasi dan Penyusunan jumlah dokumen Penyusunan DPA, Dokumen - - 1 33.000.000 1 45.000.000 1 65.000.000 1 65.000.000 1 70.000.000 5 278.000.000 DP3APPKB
Perubahan DPA- SKPD perangkat daerah yang tersdia

- Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah jumlah dokumen evaluasi kinerja, Dokumen 1 1 45.000.000 1 65.500.000 1 75.500.000 1 85.500.000 1 90.500.000 5 362.000.000 DP3APPKB
perangkat daerah
Kegiatan Administrasi Keuangan Persentase Administrasi Keuangan Persen 100 100 100 10.286.803.425 100 10.542.073.511 100 10.803.725.349 100 11.071.918.482 100 11.346.816.445 100 54.051.337.212 DP3APPKB
Perangkat Daerah Perangkat Daerah yang terlaksana

- Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Jumlah Penyediaan Gaji dan Bulan 12 12 12 10.210.803.425 12 10.466.073.511 12 10.727.725.349 12 10.995.918.482 12 11.270.816.445 60 53.671.337.212 DP3APPKB
Tunjangan ASN yang di Bayarkan
- Pelaksanaan Penatausahaan dan Jumlah Administrator Keuangan Bulan 12 12 12 76.000.000 12 76.000.000 12 76.000.000 12 76.000.000 12 76.000.000 60 380.000.000 DP3APPKB
Pengujian/Verifikasi Keuangan Pelaksanaan Penatausahaan dan
SKPD Pengujian/Verifikasi Keuangan
SKPD
Administrasi Kepegawaian Perangkat Persentase Administrasi Persen 100 100 100 30.000.000 - - - - - - 100 78.000.000 100 108.000.000 DP3APPKB
Daerah Kepegawaian Perangkat Daerah
yang terlaksana
- Sosialisasi Peraturan Perundang- Jumlah Sosialisasi Peraturan Kegiatan - - 2 30.000.000 - - - - - - 2 78.000.000 4 108.000.000 DP3APPKB
Undangan Perundang-Undangan yang
terlaksana

63
Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Persentase Kegiatan Administrasi Persen 100 100 100 245.000.000 100 265.000.000 100 370.000.000 100 468.000.000 100 518.000.000 100 1.866.000.000 DP3APPKB
Daerah Umum Perangkat Daerah yang
terlaksana
- Penyediaan Komponen Instalasi Jumlah Komponen Instalasi jenis 24 26.000.000 24 33.000.000 24 65.000.000 24 65.000.000 24 80.000.000 120 269.000.000 DP3APPKB
Listrik/Penerangan Bangunan Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor Kantor yang mampu disediakan
- Penyediaan Peralatan dan Jumlah Peralatan dan DP3APPKB
Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kantor yang mampu Jenis 46 15 18 35.000.000 19 36.000.000 20 65.000.000 21 65.000.000 22 70.000.000 100 271.000.000
disediakan
- Penyediaan Peralatan Rumah Jumlah Peralatan Rumah Tangga jenis 35 35 37 40.000.000 39 35.000.000 41 35.000.000 42 55.000.000 43 60.000.000 202 225.000.000 DP3APPKB
Tangga yang mampu disediakan
- Penyediaan Bahan Logistik Kantor Jumlah Paket bahan Logistik Kantor paket 80 (jenis) 80 (jenis) 1 35.000.000 1 36.000.000 1 40.000.000 1 45.000.000 1 50.000.000 5 206.000.000 DP3APPKB
yang mampu dipenuhi
- Penyediaan Barang Cetakan dan Jumlah Dokumen yang mampu kali 2 (jenis) 2 (jenis) 50 24.000.000 55 25.000.000 60 45.000.000 70 55.000.000 90 58.000.000 325 207.000.000 DP3APPKB
Penggandaan dicetak dan digandakan

- Penyediaan Bahan Bacaan dan Jumlah Bahan Bacaan dan exemplar 12 (bulan) 12 (bulan) 15 35.000.000 15 40.000.000 15 40.000.000 15 45.000.000 15 50.000.000 75 210.000.000 DP3APPKB
Peraturan Perundang-undangan Peraturan Perundang-undangan
yang disediakan
- Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Jumlah rapa-rapat koordinasi dan kali 12 (bulan) 12 (bulan) 20 50.000.000 22 60.000.000 30 80.000.000 45 138.000.000 50 150.000.000 167 478.000.000 DP3APPKB
dan Konsultasi SKPD konsultasi ke dalam dan luar daerah

64
Kegiatan Pengadaan Barang Milik Persentase Pengadaan Barang Persen 100 100 100 32.000.000 100 40.000.000 100 100.000.000 100 278.000.000 100 400.000.000 100 850.000.000 DP3APPKB
Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Milik Daerah Penunjang Urusan
Daerah Pemerintah Daerah yang terlaksana
- Pengadaan Kendaraan Perorangan Jumlah Kendaraan Perorangan Unit - - 1 16.000.000 - - - - - - 1 300.000.000 2 316.000.000 DP3APPKB
Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
yang mampu diakomodir
- Pengadaan Kendaraan Dinas Jumlah Kendaraan Dinas unit - - 10 16.000.000 10 40.000.000 10 100.000.000 10 278.000.000 10 100.000.000 50 534.000.000 DP3APPKB
Operasional atau Lapangan Operasional atau Lapangan yang
mampu diakomodir

Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Persentase Penyediaan Jasa Persen 100 100 100 426.587.000 100 465.587.000 100 492.587.000 100 503.587.000 100 528.587.000 100 2.416.935.000 DP3APPKB
Urusan Pemerintahan Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah yang terlaksana
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah surat menyurat yang Lembar 12 (Bulan) 12 (bulan) 50 4.000.000 60 8.000.000 70 15.000.000 80 16.000.000 90 18.000.000 350 61.000.000 DP3APPKB
mampu di akomodir

- Penyediaan Jasa Komunikasi, Frekuensi penyediaan jasa Bulan 12 12 12 60.000.000 12 65.000.000 12 85.000.000 12 95.000.000 12 98.000.000 60 403.000.000 DP3APPKB
Sumber Daya Air dan Listrik komunikasi, sumber daya air dan
listrik

- Penyediaan Jasa Peralatan dan Frekuensi Penyediaan Jasa Unit 12 (Bulan) 12 (bulan) 20 25.000.000 25 55.000.000 30 55.000.000 35 55.000.000 40 75.000.000 150 265.000.000 DP3APPKB
Perlengkapan Kantor Peralatan dan Perlengkapan Kantor

- Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Jumlah tenaga honor (tidak tetap) Orang 12 12 12 337.587.000 12 337.587.000 12 337.587.000 12 337.587.000 12 337.587.000 60 1.687.935.000 DP3APPKB
Kantor yang ada di DP3APPKB Prov
Bengkulu.

65
Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Persentase Pemeliharaan Barang DP3APPKB
Daerah Penunjang Urusan Milik Daerah Penunjang Urusan
Persen 100 100 100 169.580.000 100 198.000.000 100 270.000.000 100 310.000.000 100 350.000.000 100 1.297.580.000
Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah

- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Jumlah kendaraan perorangan Unit 1 1 1 38.580.000 1 40.000.000 1 55.000.000 1 65.000.000 1 70.000.000 5 268.580.000 DP3APPKB
Biaya Pemeliharaan dan Pajak dinas/ kendaraan dinas jabatan
Kendaraan Perorangan Dinas atau yang mampu di pelihara dengan
Kendaraan Dinas Jabatan baik

- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Jumlah Penyediaan Jasa Unit 10 10 10 56.000.000 10 58.000.000 10 60.000.000 10 70.000.000 10 85.000.000 50 329.000.000 DP3APPKB
Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan
Perizinan Kendaraan Dinas Kendaraan Dinas Operasional atau
Operasional atau Lapangan Lapangan dengan baik

- Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Jumlah Pemeliharaan Peralatan dan 3 (Buah) 1 (Buah) 10 25.000.000 10 45.000.000 10 55.000.000 10 65.000.000 10 75.000.000 50 265.000.000 DP3APPKB
Lainnya Mesin Lainnya yang mampu di rawat Unit

- Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Jumlah Pemeliharaan/Rehabilitasi Unit 2 50.000.000 2 55.000.000 2 100.000.000 2 110.000.000 2 120.000.000 10 435.000.000 DP3APPKB
Kantor danBangunan Lainnya Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya yang mampu di rawat

66
Tujuan : Meningkatkan Kesetaraan Indek Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 69,9 71,21 71,35 71,40 71,45 71,5 71,55 71,55 DP3APPKB
Gender, Pemberdayaan Perempuan
Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan
Ekonomi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Hidup Indek Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 69,9 71,21 71,35 71,40 71,45 71,5 71,55 71,55 DP3APPKB
dan Peran Perempuan Dalam
Pembangunan

PROGRAM PENGARUSUTAMAAN Indek Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 69,9 71,21 71,35 100.000.000 71,40 220.000.000 71,45 275.000.000 71,5 305.000.000 71,55 343.000.000 71,55 1.243.000.000 DP3APPKB
GENDER DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN

Kegiatan Pelembagaan Persentase Pertemuan Peningkatan - - 100 25.000.000 100 50.000.000 100 75.000.000 100 85.000.000 100 90.000.000 100 325.000.000 DP3APPKB
Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Pelembagaan Pengarusutamaan Persentas
Lembaga Pemerintah Kewenangan Gender (PUG) e
Provinsi
- Sosialisasi Kebijakan Jumlah Sosialisasi Kebijakan - - 1 25.000.000 2 50.000.000 3 75.000.000 3 85.000.000 4 90.000.000 13 325.000.000 DP3APPKB
Pelaksanaan PUG termasuk PPRG Pelaksanaan PUG termasuk PPRG Pertemua
Kewenangan Provinsi n
Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Persentase Pemberdayaan - - 100 25.000.000 100 50.000.000 100 60.000.000 100 70.000.000 100 88.000.000 100 293.000.000 DP3APPKB
Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Persentas
Ekonomi pada Organisasi Sosial, dan Ekonomi pada Organisasi e
Kemasyarakatan Kewenangan Provinsi Kemasyarakatan

- Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Jumlah Sosialisasi Peningkatan - - 1 25.000.000 2 50.000.000 3 60.000.000 3 70.000.000 4 88.000.000 13 293.000.000 DP3APPKB
Perempuan di Bidang Politik, Partisipasi Perempuan di Bidang Pertemua
Hukum, Sosial, dan Ekonomi Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi n
Kewenangan Provinsi

67
Kegiatan Penguatan dan Persentase Pertemuan Penguatan - 1 100 50.000.000 100 120.000.000 100 140.000.000 100 150.000.000 100 165.000.000 100 625.000.000 DP3APPKB
Pengembangan Lembaga Penyedia dan Pengembangan Lembaga persentas
Layanan Pemberdayaan Perempuan Penyedia Layanan Pemberdayaan e
Kewenangan Provinsi Perempuan
- Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Jumlah Kapasitas Sumberdaya - 1 1 25.000.000 2 55.000.000 3 75.000.000 3 75.000.000 3 80.000.000 12 310.000.000 DP3APPKB
Lembaga Penyedia Layanan Lembaga Penyedia Layanan Pertemua
Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Perempuan n
Kewenangan Provinsi Kewenangan Provinsi yang mampu
ditingkatkan

- Pengembangan Komunikasi Jumlah Komunikasi Informasi 1 25.000.000 2 65.000.000 3 65.000.000 3 75.000.000 3 85.000.000 12 315.000.000 DP3APPKB
Informasi dan Edukasi (KIE) dan Edukasi (KIE) Pemberdayaan Pertemua
Pemberdayaan Perempuan Perempuan yang mampu n
Kewenangan Provinsi dikembangkan

PROGRAM PENINGKATAN Indek Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 69,9 71,21 71,35 25.000.000 71,40 50.000.000 71,45 75.000.000 71,5 90.000.000 71,55 100.000.000 71,55 340.000.000 DP3APPKB
KUALITAS KELUARGA
Kegiatan Peningkatan Kualitas Keluarga Persentase pertemuan Peningkatan - 1 100 25.000.000 100 50.000.000 100 75.000.000 100 90.000.000 100 100.000.000 100 340.000.000 DP3APPKB
dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender Kualitas Keluarga dalam persentas
(KG) dan Hak Anak Kewenangan Mewujudkan Kesetaraan Gender e
Provinsi (KG) dan Hak Anak
- Pengembangan Kegiatan Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Kab/kota - 10 10 25.000.000 10 50.000.000 10 75.000.000 10 90.000.000 10 100.000.000 10 340.000.000 DP3APPKB
Masyarakat untuk Peningkatan Peningkatan Kualitas Keluarga
Kualitas Keluarga Kewenangan Kesetaraan Gender
Provinsi

PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM Indek Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 69,9 71,21 71,35 25.000.000 71,40 50.000.000 71,45 50.000.000 71,5 75.000.000 71,55 85.000.000 71,55 285.000.000 DP3APPKB
DATA GENDER DAN ANAK

Kegiatan Pengumpulan, Pengolahan Jumlah Dokumen Data Gender dan Buku 2 2 2 25.000.000 2 50.000.000 2 50.000.000 2 75.000.000 2 85.000.000 10 285.000.000 DP3APPKB
Analisis dan Penyajian Data Gender Anak dalam Kelembagaan Data di
dan Anak dalam Kelembagaan Data di Tingkat Daerah Provinsi
Tingkat Daerah Provinsi
- Penyediaan Data Gender dan Anak Jumlah Dokumen Data Gender dan Dokumen 2 2 2 25.000.000 2 50.000.000 2 50.000.000 2 75.000.000 2 85.000.000 10 285.000.000 DP3APPKB
Provinsi Anak Provinsi yang tersedia

68
Tujuan : Meningkatkan Perlindungan Pesentase Kasus Korban Kekerasan 85 87 90 92,5 95 97,5 100 100 DP3APPKB
Hak Perempuan dari kekerasan setra Perempuan yang Mendapatkan persentas
TPPO layanan pendampingan e

Sasaran : Menurunnya segala bentuk Pesentase Kasus Korban Kekerasan 85 87 90 0 92,5 0 95 0 97,5 0 100 0 100 0 DP3APPKB
kekerasan terhadap perempuan di Perempuan yang Mendapatkan persentas
ruang publik, domestik, tempat kerja, layanan pendampingan e
situasi darurat kondisi khusus, , serta
DP3APPKB
meningkatnya layanan bagi perempuan
korban kekerasan
PROGRAM PERLINDUNGAN Persentase Kasus Korban Kekerasan 85 87 90 50.000.000 92,5 100.000.000 95 105.000.000 97,5 155.000.000 100 180.000.000 100 590.000.000 DP3APPKB
PEREMPUAN Perempuan yang Mendapatkan persentas
layanan pendampingan e

Kegiatan Pencegahan Kekerasan Persentase Pertemuan para pihak - 1 1 25.000.000 2 55.000.000 2 55.000.000 3 75.000.000 3 95.000.000 11 305.000.000 DP3APPKB
terhadap Perempuan yang melibatkan Lingkup Daerah Provinsi dan Lintas persentas
para Pihak Lingkup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam e
Lintas Daerah Kabupaten/Kota Pencegahan Kekerasan terhadap
Perempuan
- Advokasi Kebijakan dan Jumlah Advokasi Kebijakan dan - 1 1 25.000.000 2 55.000.000 2 55.000.000 3 75.000.000 3 95.000.000 11 305.000.000 DP3APPKB
Pendampingan Layanan Pendampingan Layanan Pertemua
Perlindungan Perempuan Perlindungan Perempuan n
Kewenangan Provinsi Kewenangan Provinsi
Kegiatan Penguatan dan Persentase Kegiatan Penguatan - - 1 25.000.000 2 45.000.000 2 50.000.000 3 80.000.000 3 85.000.000 11 285.000.000 DP3APPKB
Pengembangan Lembag Penyedia dan Pengembangan Lembag persentas
Layanan Perlindungan Perempuan Penyedia Layanan Perlindungan e
Kewenangan Provinsi Perempuan

69
- Penguatan Jejaring antar Lembaga Jumlah Kegiatan Penguatan Jejaring - - 1 25.000.000 2 45.000.000 2 50.000.000 3 80.000.000 3 85.000.000 11 285.000.000 DP3APPKB
Penyedia Layanan Perlindungan antar Lembaga Penyedia Layanan Pertemua
Perempuan Kewenangan Provinsi Perlindungan Perempuan n
dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota

Tujuan : Meningkatkan Pemenuhan Persentase Kasus Korban Kekerasan 70 75 80 85 90 95 - 100 - 100 - DP3APPKB
Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak yang Mendapatkan layanan persentas
Anak serta TPPO pendampingan e

Sasaran : Meningkatnya Kualitas Persentase Kasus Korban Kekerasan 70 75 80 85 90 95 - 100 - 100 - DP3APPKB
Tumbuh Kembang Anak dan Kapasitas Anak yang Mendapatkan layanan persentas
Kelembagaan Pemenuhan Hak serta pendampingan e
Perlindungan Khusus Anak
PROGRAM PEMENUHAN HAK ANAK Persentase Kasus Korban Kekerasan 70 75 80 25.000.000 85 55.000.000 90 68.000.000 95 80.000.000 100 100.000.000 100 328.000.000 DP3APPKB
(PHA) Anak yang Mendapatkan layanan persentas
pendampingan e
Kegiatan Pelembagaan PHA pada Persentase Pertemuan - - 25.000.000 2 55.000.000 3 68.000.000 3 80.000.000 4 100.000.000 12 328.000.000 DP3APPKB
Lembaga Pemerintah, Non Pemerintah, Pelembagaan PHA pada Lembaga persentas
dan Dunia Usaha Kewenangan Provinsi Pemerintah, Non Pemerintah, dan e
Dunia Usaha

- Koordinasi dan Sinkronisasi Jumlah Koordinasi dan 1 1 1 25.000.000 2 55.000.000 3 68.000.000 3 80.000.000 4 100.000.000 13 328.000.000 DP3APPKB
Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak Sinkronisasi Pelembagaan Pertemua
Kewenangan Provinsi Pemenuhan Hak Anak Kewenangan n
Provinsi
PROGRAM PERLINDUNGAN KHUSUS Persentase Kasus Korban Kekerasan - - 80 25.000.000 85 40.000.000 90 60.000.000 95 68.000.000 100 95.000.000 100 288.000.000 DP3APPKB
ANAK Anak yang Mendapatkan layanan persentas
pendampingan e

70
Kegiatan Penguatan dan Persentase Pertemuan Penguatan - - 100 25.000.000 100 40.000.000 100 60.000.000 100 68.000.000 100 95.000.000 100 288.000.000 DP3APPKB
Pengembangan Lembaga Penyedia dan Pengembangan Lembaga persentas
Layanan bagi Anak yang Memerlukan Penyedia Layanan bagi Anak yang e
Perlindungan Khusus Tingkat Daerah Memerlukan Perlindungan Khusus
Provinsi dan Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
- Koordinasi dan Sinkronisasi Jumlah Penguatan Jejaring antar - - 1 25.000.000 2 40.000.000 3 60.000.000 3 68.000.000 3 95.000.000 12 288.000.000 DP3APPKB
Penguatan Jejaring antar Lembaga Lembaga Penyedia Layanan Anak Pertemua
Penyedia Layanan Anak yang yang Memerlukan Perlindungan n
Memerlukan Perlindungan Khusus Khusus
Kewenangan Provinsi

Tujuan : Meningkatnya Laju Total Fertility Rate (TFR) Angka Angka 2,28 2,25 2,21 2,19 2,1 2,0 1,9 1,9 DP3APPKB
pengendalian pertumbuhan penduduk kelahiran Total 15 s.d 49

Sasaran : Meningkatnya Kesehatan Total Fertility Rate (TFR) Angka Angka 2,28 2,25 2,21 2,19 2,1 2,0 1,9 1,9 DP3APPKB
Reproduksi kelahiran Total 15 s.d 49

PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK Total Fertility Rate (TFR) Angka Angka 2,28 2,25 2,21 25.000.000 2,19 50.000.000 2,1 70.000.000 2,0 80.913.000 1,9 90.913.000 1,9 316.826.000 DP3APPKB
kelahiran Total 15 s.d 49

Kegiatan Pemaduan dan Sinkronisasi Persentase Pertemuan Pemaduan Persen - 100 100 25.000.000 100 50.000.000 100 70.000.000 100 80.913.000 100 90.913.000 500 316.826.000 DP3APPKB
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan dan Sinkronisasi Kebijakan
Pemerintah Daerah Provinsi dalam Pemerintah Pusat dengan
rangka Pengendalian Kuantitas Pemerintah Daerah Provinsi dalam
Penduduk rangka Pengendalian Kuantitas
Penduduk

71
- Penyerasian Kebijakan Jumlah Kegiatan Penyerasian Kegiatan - 1 1 25.000.000 2 50.000.000 3 70.000.000 3 80.913.000 4 90.913.000 13 316.826.000 DP3APPKB
Pembangunan Daerah Provinsi Kebijakan Pembangunan Daerah
terhadap Kependudukan, Keluarga Provinsi terhadap Kependudukan,
Berencana dan Pembangunan Keluarga Berencana dan
Keluarga (KKBPK) Pembangunan Keluarga (KKBPK)
PROGRAM PEMBERDAYAAN Contraceptive Prevalence Rate Persen 61,29 61,90 62,54 25.000.000 62,92 54.413.000 63,41 82.413.000 63,90 85.000.000 64,39 100.000.000 64,39 346.826.000 DP3APPKB
DAN PENINGKATAN KELUARGA (CPR)
SEJAHTERA (KS)
Kegiatan Pengelolaan Pelaksanaan Persentase Pertemuan Pengelolaan Kegiatan - 100 100 25.000.000 100 54.413.000 100 82.413.000 100 85.000.000 100 100.000.000 500 346.826.000 DP3APPKB
Desain Program Pembangunan Keluarga Pelaksanaan Desain Program
Melalui Pembinaan Ketahanan dan Pembangunan Keluarga Melalui
Kesejahteraan Keluarga Pembinaan Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga
- Pembinaan Peningkatan Akses Jumlah Pembinaan Peningkatan Kegiatan - - 1 25.000.000 2 54.413.000 3 82.413.000 3 85.000.000 4 100.000.000 13 346.826.000 DP3APPKB
dan Kualitas Ketahanan Keluarga Akses dan Kualitas Ketahanan
dan Remaja Keluarga dan Remaja

72
BAB VII
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja OPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,


Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Bengkulu yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Bengkulu 2021-2025 dapat dilihat pada tabel
7.1 berikut (Lampiran):

73
TABEL 7.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BENGKULU

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Kondisi
Bidang Urusan Pemerintahan dan Kinerja Awal Kondisi Kinerja Pada akhir Perangkat Daerah
Kode Indikator Kinerja Program (Outcome) 2022 2023 2024 2025 2026
Program Prioritas Pembangunan RPJMD Periode RPJMD Penanggung Jawab
2021
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Tujuan : Meningkatnya Tata Kelola
Nilai Evaluasi SAKIP DP3A&PPKB A A A AA AA AA
Kinerja DP3A&PPKB
Sasaran : Meningkatnya Tata Kelola
Nilai Evaluasi SAKIP DP3A&PPKB A A A AA AA AA
Kinerja DP3A&PPKB
PROGRAM PENUNJANG URUSAN
Jumlah Penunjang urusan
PEMERINTAHAN DAERAH Kegiatan 11.410.803.425,35 11.846.660.510,98 12.442.312.348,76 13.057.005.482,48 13.676.903.444,54 62.433.685.212
Pemerintah daerah yang terpenuhi
PROVINSI
Tujuan : Meningkatkan Kesetaraan
Gender, Pemberdayaan Perempuan Indek Pemberdayaan Gender (IDG) 71,21 71,35 71,40 71,45 71,50 71,55
dan Perlindungan Hak Perempuan

74
Sasaran : Meningkatnya Kualitas
Indeks sumbangan pendapatan
Hidup dan Peran Perempuan Dalam
perempuan
Pembangunan
Indeks keterwakilan perempuan di
parlemen
Indeks sumbangan pendapatan
perempuan
PROGRAM PENGARUSUTAMAAN
4 8 12 12 14
GENDER DAN PEMBERDAYAAN Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 100.000.000,00 220.000.000,00 275.000.000,00 305.000.000,00 343.000.000,00 50 pertemuan 1.243.000.000
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
PEREMPUAN
PROGRAM PENINGKATAN 1 2 2 3 4
25.000.000,00 50.000.000,00 75.000.000,00 90.000.000,00 100.000.000,00 12 pertemuan 340.000.000
KUALITAS KELUARGA Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
PROGRAM PENGELOLAAN
1 2
SISTEM DATA GENDER DAN dokumen 25.000.000,00 50.000.000,00 2 dokumen 50.000.000,00 3 dokumen 75.000.000,00 3 dokumen 85.000.000,00 11 dokumen 285.000.000
dokumen dokumen
ANAK
Pesentase Kasus Korban Kekerasan
Tujuan : Meningkatkan Perlindungan
Perempuan yang Mendapatkan
Hak Perempuan dari kekerasan
layanan pendampingan

75
Sasaran : Menurunnya segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan di
Persentase pemda yg menyediakan
ruang publik, domestik, tempat kerja,
layanan bagi perempuan korban %
situasi darurat kondisi khusus, , serta
kekerasan yang sesuai standar (%)
meningkatnya layanan bagi
perempuan korban kekerasan
Pesentase Kasus Korban Kekerasan 2
PROGRAM PERLINDUNGAN 4 4 6 6
Perempuan yang Mendapatkan % pertemnua 50.000.000,00 100.000.000,00 105.000.000,00 155.000.000,00 180.000.000,00 22 pertemuan 590.000.000
PEREMPUAN pertemuan pertemuan pertemuan pertemuan
layanan pendampingan n
Tujuan : Meningkatkan Pemenuhan
Indeks Perlindungan Anak (IPA)
Hak Anak

Sasaran : Meningkatnya Kualitas


Tumbuh Kembang Anak dan
Indeks Perlindungan Anak (IPA)
Kapasitas Kelembagaan Pemenuhan
Hak serta Perlindungan Khusus Anak
PROGRAM PEMENUHAN HAK 1 2 3 3 4
Pertemuan 25.000.000,00 55.000.000,00 68.000.000,00 80.000.000,00 100.000.000,00 13 pertemuan 328.000.000
ANAK (PHA) pertemuan pertemuan pertemuan pertemuan pertemuan
PROGRAM PERLINDUNGAN 1 2 3 3 3
Pertemuan 25.000.000,00 40.000.000,00 60.000.000,00 68.000.000,00 95.000.000,00 12 pertemuan 288.000.000
KHUSUS ANAK pertemuan pertemuan pertemuan pertemuan pertemuan
Tujuan : Meningkatnya pengendalian Contraceptive Prevalence Rate
62,16 62,54 62,92 63,41 64,21 65,25 66
pertumbuhan penduduk (CPR)
Sasaran : Meningkatnya kesehatan
Persentase Unmed Need 8,30 8,00 7,70 7,40
reproduksi
Persentase remaja perempuan 15-19
24,00 21,00 20,00 18,00 17,00 16,00 15,00
tahun yang melahirkan (%)
PROGRAM PENGENDALIAN
Kegiatan 1 Kegiatan 25.000.000,00 2 Kegiatan 50.000.000,00 3 Kegiatan 70.000.000,00 3 Kegiatan 80.913.000,00 4 Kegiatan 90.913.000,00 13 kegiatan 316.826.000
PENDUDUK
PROGRAM
PEMBERDAYAAN DAN
Kegiatan 1 Kegiatan 25.000.000 2 Kegiatan 54.413.000 3 Kegiatan 82.413.000 3 Kegiatan 85.000.000 4 Kegiatan 100.000.000 13 kegiatan 346.826.000
PENINGKATAN KELUARGA
SEJAHTERA (KS)
JUMLAH 11.610.803.425,35 12.246.073.510,98 12.952.725.348,76 13.690.918.482,48 14.427.816.444,54 64.928.337.212,11

76
BAB VIII
PENUTUP

8.1 Simpulan

Berdasarkan telaahan isu-isu strategis dan prioritas serta analisis yang telah
dilakukan terkait pencapaian pemberdayaan perempuan, kesetaraan dan keadilan
gender, serta pembangunan sistem perlindungan perempuan maka dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu:

1. Upaya untuk mencapai kesetaraan gender telah mengalami kemajuan di beberapa


area kunci kebutuhan dasar yaitu pada bidang kesehatan dan pendidikan, terbuka
kesempatan yang lebih besar bagi perempuan untuk berpartisipasi dan pengambilan
keputusan maupun ketersediaan perangkat hukum yang diperlukan untuk
pengarusutamaan gender dalam pembangunan. Namun, beberapa tantangan yang
masih harus mendapatkan perhatian yang besar di masa depan, antara lain
implementasi komitmen global untuk kesetaraan gender, belum mantapnya
kelembagaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan, kekerasan terhadap
perempuan dan anak, pengarusutamaan gender dalam implementasi proses
pendidikan, isu-isu gender dan anak dalam kesehatan, ketenagakerjaan informal,
trafficking perempuan dan anak, politik dan pengambilan keputusan, serta
pengintegrasian isu gender dalam bencana alam dan perubahan iklim.

2. Prasyarat dan komponen kunci pengarusutamaan gender untuk pencapaian


kesetaraan gender melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan
permasalahan laki-laki dan perempuan kedalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi dari seluruh bidang pembangunan dan tingkatan
pemerintahan sebagian besar telah terbangun pada tingkat Kementerian dan
Lembaga serta pemerintah daerah provinsi. Namun, kelembagaan
pengarusutamaan gender masih perlu dimantapkan, khususnya pemantapan
komitmen dan kepemimpinan untuk pelaksanaan pengarusutamaan gender,
pengintegrasian isu gender dalam perencanaan, pengembangan sumber daya dan

77
penyediaan informasi gender atau data terpilah serta pelibatan lembaga masyarakat
dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender.

3. Diskriminasi dalam proses pembelajaran atau pendidikan yang terjadi disebabkan


karena perbedaan kondisi geografis sekolah, status sosial ekonomi masyarakat,
kecacatan fisik, dan proses pembelajaran yang masih belum sepenuhnya responsif
gender.

4. Isu gender diperlukan untuk pengembangan lingkungan yang kondusif, termasuk


pengurangan stigma dan diskriminasi, peningkatan komitmen pemerintah
khususnya dalam alokasi dana dan program kebijakan yang berkelanjutan untuk
mendukung upaya penanggulangan HIV/AIDS

5. Hambatan dan tantangan partisipasi perempuan dalam kehidupan publik mencakup


hambatan sosio-ekonomi, hambatan politis dan kelembagaan serta hambatan
pribadi dan lingkungan.

6. Pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender merupakan perihal yang sangat


esensial untuk implementasi pembangunan berkelanjutan karena peran perempuan
merupakan hal penting dalam tiga dimensi penopang pembangunan berkelanjutan,
yaitu pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan perlindungan lingkungan.

7. Pemberdayaan perempuan dilaksanakan sebagai suatu strategi pembangunan yang


mempunyai tujuan meningkatkan kesetaraan perempuan dan laki-laki, perluasan
pilihan kehidupan bagi perempuan secara individual serta meningkatkan kualitas
hidup perempuan yang berkeadilan sosial. Kemajuan pemberdayaan perempuan
mengacu pada tingkat kemajuan yang diperoleh perempuan setelah intervensi
pembangunan yang terkait dengan aset, pengetahuan dan ketrampilan, kemauan
serta kapasitas atau kemampuan perempuan.

8. Strategi implementasi yang dapat digunakan untuk mencapai perlindungan anak


yang efektif adalah a) penguatan dasar hukum dan pengembangan kebijakan
nasional dan daerah, b) peningkatan pemahaman tentang anak dan hak anak, c)
penguatan kelembagaan, d) peningkatan kualitas manajemen dan mekanisme kerja,
78
e) peningkatan kemampuan keluarga, lembaga masyarakat dan lembaga partisipasi
anak serta kemitraan.

8.2.Saran

Berdasarkan telaahan isu-isu strategis dan prioritas serta analisis yang telah
dilakukan terkait pencapaian pemberdayaan perempuan, kesetaraan dan keadilan
gender, serta pembangunan sistem perlindungan perempuan maka dapat disarankan
beberapa hal, yaitu:

1. Penguatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan


kelembagaan pemberdayaan perempuan pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota
dengan penyediaan sumber daya manusia, kemampuan teknis dan finansial agar
dapat berfungsi secara efektif serta memastikan aktifitasnya didukung secara penuh
pada semua tingkat.
2. Untuk mengatasi berbagai tantangan dan kendala dalam pelaksanaan PUG,
diperlukan penguatan jejaring dengan berbagai elemen institusi yang memiliki peran
strategis. Upaya ini merupakan upaya yang terpadu dengan kerangka waktu yang
jelas dan berkolaborasi dengan masyarakat madani dan melibatkan sistem sekolah,
media, komunitas keagamaan dan tokoh masyarakat untuk memberikan pendidikan
dan peningkatan kesadaran masyarakat.
3. Peningkatan perhatian kepada perempuan di perdesaan dan pedalaman perlu
dilakukan untuk memastikan ketersediaan akses terhadap kesehatan, pendidikan,
air bersih, sanitasi lingkungan dan kegiatan ekonomi untuk menambah penghasilan,
serta penghapusan diskriminasi terhadap perempuan dalam kepemilikan dan
pewarisan lahan.
4. Kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) masih perlu dimantapkan. Hal ini
sejalan dengan perkembangan dan dinamika pembangunan pada RPJMD, masih
perlu didorong dan dikembangkan kelembagaan PUG agar mempunyai dampak
yang lebih signifikan dan mantap guna tersusunnya kebijakan, program dan
kegiatan K/L dan pemerintah daerah yang responsif gender.

79
5. Penghapusan diskriminasi terhadap perempuan perlu diintensifkan dan dipercepat.
Untuk itu diperlukan mandat khusus kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB untuk mengkoordinasi dan
melaksanakannya.

6. Keterbatasan dana untuk mendukung kesuksesan pencegahan dan pelayanan


korban kekerasan terhadap perempuan maka anggaran khusus pemberdayaan
perempuan perlu diupayakan secara memadai dan jika memungkinkan
dikembangkan “trust fund” untuk komplementaritas dukungan pendanaan.

80

Anda mungkin juga menyukai