PERANGKAT DAERAH
PENYAJIAN RENSTRA
BAB 1 • Pendahuluan
BAB 8 • Penutup
GAMBARAN
dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam menjalankan
2.2. Sumber Daya PD tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber
daya fisik dan sarana prasarana.
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran/target RENSTRA-
2.3. Kinerja Pelayanan PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja
PD pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah
diratifikasi oleh pemerintah.
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan RENSTRA-PD
kabupaten/kota (untuk provinsi) dan RENSTRA-PD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil
2.4. Tantangan dan
telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai
Peluang Pengembangan
tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan PD pada lima tahun mendatang.
Pelayanan PD
Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan
arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
SISTEMATIKA GAMBARAN PELAYANAN PD
Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2022
SISTEMATIKA URAIAN
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD,
2.1. Tugas, Fungsi, dan serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah kepala PD. Uraian
Struktur PD tentang struktur organisasi PD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata
laksana PD (proses, prosedur, mekanisme).
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam menjalankan
2.2. Sumber Daya PD tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber
daya fisik dan sarana prasarana.
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran/target RENSTRA-
2.3. Kinerja Pelayanan PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja
PD pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah
diratifikasi oleh pemerintah.
2.4. Kelompok Sasaran Bagian ini mengemukakan macam pelayanan dan kelompok sasaran dari layanan yang
Layanan dilakukan, serta arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
TAHAPAN ANALISIS
CAPAIAN KINERJA
▪ Tentukan indikator kinerja yang akan digunakan untuk mengukur kinerja
pelayanan PD;
▪ Hitung realisasi capaian target kinerja setiap tahun s/d tahun ke-5;
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Persentase
Realisasi
Pencapaian
= x 100%
SEMAKIN TINGGI Rencana
Rencana
Tingkat Capaian
REALISASI
SEMAKIN BAIK
CAPAIAN KINERJA Contoh: Persentase masyarakat yang memanfaatkan
Puskesmas (Kesehatan); Persentase penduduk yang
menggunakan internet (Iptek); Proporsi jaringan jalan
dalam kondisi baik (PU)
METODE PENGUKURAN KINERJA
Persentase Rencana _ ( Realisasi _ Rencana )
Pencapaian = x 100%
Rencana
Rencana
Tingkat Capaian
SEMAKIN TINGGI
REALISASI
SEMAKIN RENDAH (2xTarget) _ Realisasi
CAPAIAN KINERJA Capian = x 100%
Target
Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Usia 15+ di Provinsi Kalimantan Timur
Tahun
No Kabupaten/Kota
2013 2014 2015 2016 2017
1 Kabupaten Berau 98,08 99,09 98,42 98,34 98,94
2 Kabupaten Kutai Barat 97,23 98,47 97,89 98,22 98,49
Kabupaten Kutai 2,32 1,40 1,76 1,48 98,85
3
Kartanegara
4 Kabupaten Kutai Timur 1,67 1,93 0,93 1,74 98,97
5 Kabupaten Paser 97,31 98,17 97,89 98,41 98,49
Kabupaten Penajam 95,64 97,05 97,25 96,71 98,21
6
Paser Utara
Kabupaten Mahakam n/a n/a n/a 97,13 97,33
7
Ulu
8 Kota Balikpapan 99,10 99,84 99,26 99,38 99,15
9 Kota Bontang 99,22 99,55 99,39 99,02 99,41
10 Kota Samarinda 98,40 98,84 99,64 99,61 99,27
Contoh (2)
Jenis Pelanggaran Angkutan Barang dan Tingkat Pelanggaran Jembatan Timbang
3,33%
Jenis
Persentase
Pelanggaran
27,92%
41,71%
Administrasi 3,33%
Dimensi 27,92%
Tonase 41,71
Berdasarkan grafik di atas, IPM Kabupaten Mamberamo Tengah berada di angka 43,19 pada tahun 2014.
Kemudian naik menjadi 43,55 pada tahun berikutnya dan terus meningkat hingga angka 45,5 pada tahun
2017. Sedangkan IPM Provinsi Papua mencapai angka 56,75 pada tahun 2014. Kemudian naik menjadi
57,25 dan 58,05 pada tahun 2015 dan 2016. Pada tahun 2017, IPM Provinsi Papua kembali meningkat
menjadi 59,09.
APA KELEMAHAN
PENYAJIAN DAN DESKRIPSI DATA DI ATAS?
75,12
74,59
Capaian IPM Provinsi Kalimantan Timur 74,17
73,82
tertinggi dibandingkan keempat provinsi 73,21
lainnya pada tahun 2013 - 2017. Namun
demikian, pertumbuhan IPM Provinsi
Kalimantan Timur paling rendah. IPM
69,84
provinsi lain meningkat dengan rata-rata 69,2 69,79
68,64 68,76
pertumbuhan sekitar 0,67% - 0,91% per 67,99 69,65
69,05 69,13
tahun sementara IPM Kalimantan Timur 68,38
68,53
67,77
hanya meningkat sebesar 0,65% per tahun. 67,63
67,17 67,41
Kondisi tersebut disebabkan oleh belum 66,26
meratanya layanan pendidikan dan 65,59 65,88
64,89
kesehatan, serta daya beli masyarakat. Oleh 64,3
karena itu, pemerataan kualitas pendidikan
2013 2014 2015 2016 2017
dan kesehatan, serta produktivitas
Kalimantan Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
masyarakat masih perlu untuk ditingkatkan. Kalimantan Selatan Kalimantan Utara
APA KEKUATAN
PENYAJIAN DAN DESKRIPSI DATA DI ATAS?
Perbandingan data harus setara, tetapi
memotivasi;
Bab II merupakan basis pemetaan masalah dan isu strategis di Bab III.