Anda di halaman 1dari 28

GAMBARAN PELAYANAN

Disampaikan oleh Fasilitator dan Peneliti

PERANGKAT DAERAH
PENYAJIAN RENSTRA
BAB 1 • Pendahuluan

BAB 2 • Gambaran pelayanan perangkat daerah

BAB 3 • Permasalahan dan isu strategis perangkat daerah

BAB 4 • Tujuan dan sasaran

BAB 5 • Strategi dan arah kebijakan

BAB 6 • Rencana program, kegiatan, dan sub kegiatan serta pendanaan

BAB 7 • Kinerja penyelenggaraan bidang urusan

BAB 8 • Penutup

RENSTRA PERANGKAT DAERAH


Peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah
dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah
Sumber daya yang dimiliki Perangkat
INFORMASI Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya
MUATAN Capaian-capaian penting yang telah

GAMBARAN
dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya

PELAYANAN Capaian program prioritas Perangkat


Daerah yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya

Hambatan-hambatan utama yang masih


dihadapi dan dinilai perlu untuk diatasi
SISTEMATIKA GAMBARAN PELAYANAN PD
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017
SISTEMATIKA URAIAN
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD,
2.1. Tugas, Fungsi, dan serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah kepala PD. Uraian
Struktur Organisasi PD tentang struktur organisasi PD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata
laksana PD (proses, prosedur, mekanisme).

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam menjalankan
2.2. Sumber Daya PD tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber
daya fisik dan sarana prasarana.
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran/target RENSTRA-
2.3. Kinerja Pelayanan PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja
PD pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah
diratifikasi oleh pemerintah.
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan RENSTRA-PD
kabupaten/kota (untuk provinsi) dan RENSTRA-PD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil
2.4. Tantangan dan
telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai
Peluang Pengembangan
tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan PD pada lima tahun mendatang.
Pelayanan PD
Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan
arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
SISTEMATIKA GAMBARAN PELAYANAN PD
Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2022

SISTEMATIKA URAIAN
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD,
2.1. Tugas, Fungsi, dan serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah kepala PD. Uraian
Struktur PD tentang struktur organisasi PD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata
laksana PD (proses, prosedur, mekanisme).

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki PD dalam menjalankan
2.2. Sumber Daya PD tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber
daya fisik dan sarana prasarana.
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan sasaran/target RENSTRA-
2.3. Kinerja Pelayanan PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja
PD pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah
diratifikasi oleh pemerintah.

2.4. Kelompok Sasaran Bagian ini mengemukakan macam pelayanan dan kelompok sasaran dari layanan yang
Layanan dilakukan, serta arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
TAHAPAN ANALISIS
CAPAIAN KINERJA
▪ Tentukan indikator kinerja yang akan digunakan untuk mengukur kinerja
pelayanan PD;

▪ Identifikasi target (besaran) kinerja dalam Renstra periode sebelumnya;

▪ Hitung realisasi capaian target kinerja setiap tahun s/d tahun ke-5;

▪ Hitung rasio antara capaian kinerja dengan kinerja yang ditargetkan;

▪ Identifikasi faktor-faktor yg mempengaruhi pencapaian target tersebut.


TABEL PENCAPAIAN KINERJA
Target dan Realisasi Capaian Kinerja PD* ... ..
Provinsi/Kabupaten/Kota**).. ………………

Target Renstra Perangkat


Indikator Kinerja Sesuai Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian Pada Tahun Ke-
Daerah Tahun Ke
Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

*) diisikan dengan nama PD


**) diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota ............, 20....
***) disesuaikan dengan kewenangan PD Kepala PD .. ....................
INDIKATOR UNTUK MENGUKUR
KINERJA PELAYANAN PD
Indikator Kinerja Utama PD, indikator keberhasilan PD dalam mencapai tujuan
dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran
tugas dan fungsi organisasi

Indikator kinerja SPM, jika PD telah memiliki SPM (Standar Pelayanan


Minimal)

Indikator Kinerja Kunci, Indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan


penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. PD dapat menggunakan indikator
dalam Lampiran Permendagri No.86 Tahun 2017 dan/atau Permendagri No.18
Tahun 2020 yang sesuai dengan tugas dan fungsi PD berkenaan.

Indikator Kinerja Mandiri, Indikator yang telah dikembangkan PD secara mandiri


berdasarkan hasil analisis standar kebutuhan pelayanan sesuai tugas dan fungsi
PD tersebut.

Indikator Sustainable Development Goals (SDGs) ataupun indikator lain yang


telah diratifikasi oleh Pemerintah yang sesuai dengan tugas dan fungsi PD
berkenaan.
METODE PENGUKURAN KINERJA

Persentase
Realisasi
Pencapaian
= x 100%
SEMAKIN TINGGI Rencana
Rencana
Tingkat Capaian
REALISASI
SEMAKIN BAIK
CAPAIAN KINERJA Contoh: Persentase masyarakat yang memanfaatkan
Puskesmas (Kesehatan); Persentase penduduk yang
menggunakan internet (Iptek); Proporsi jaringan jalan
dalam kondisi baik (PU)
METODE PENGUKURAN KINERJA
Persentase Rencana _ ( Realisasi _ Rencana )
Pencapaian = x 100%
Rencana
Rencana
Tingkat Capaian
SEMAKIN TINGGI
REALISASI
SEMAKIN RENDAH (2xTarget) _ Realisasi
CAPAIAN KINERJA Capian = x 100%
Target

Contoh: angka kematian ibu, angka kematian bayi, dll


TAHAPAN IDENTIFIKASI
TANTANGAN DAN PELUANG
Identifikasi tantangan dan peluang dilaksanakan berdasarkan capaian
kinerja Renstra selama periode sebelumnya.

Tantangan dan peluang dapat berupa faktor internal dan eksternal.

Tantangan dan peluang eksternal dapat dilihat dengan merujuk pada


Renstra K/L, RTRW dan KLHS, serta Renstra PD Provinsi.

Tantangan dan peluang sebaiknya dirumuskan dalam bentuk poin-poin


yang disertai perjelasan singkat.
PENYAJIAN DATA
GAMBARAN UMUM

Disampaikan oleh Fasilitator dan Peneliti


• Identifikasi progres/kemajuan
pembangunan;
• Basis penyusunan
TUJUAN permasalahan pembangunan
daerah dan isu strategis pada
PENULISAN Bab III;

BAB II • Basis penentuan target-target


kinerja di masa mendatang;
• Basis perumusan strategi,
arah kebijakan, dan program
pembangunan daerah.
JENIS DAN LEVEL DATA BAB II
Berdasarkan Perbedaan Periode

Data Cross-Section Data Time Series


▪ Data yang terdiri dari satu objek dan
• Data yang terdiri dari satu objek yang dikumpulkan dalam beberapa rentang
dikumpulkan dalam waktu bersamaan, waktu yang berbeda;
tetapi memerlukan pembanding subjek • Contoh: Data Pertumbuhan Ekonomi,
yang berbeda; Angka Kemiskinan;
• Contoh: Data Luas Wilayah, Rasio • Dianalisis dengan memperbandingkan
Guru-Murid; data antar waktu – yaitu dengan
• Dianalisis dengan cara membandingkan menjelaskan trend-nya;
antar subjek dengan memperhatikan • Trend ada tiga jenis:
proporsi perbandingan, tidak 1) Naik;
memperhatikan perbedaan waktu. 2) Turun;
3) Stagnan.
Contoh
Data Cross-Section Data Time-Series

Kecamatan Luas (Km2) Persentase


(1) (2) (3)
Jagakarsa 24,87 17,59
Pasar Minggu 21,69 15,35
Cilandak 18,16 12,85
Pesanggrahan 12,76 9,02
Kebayoran Lama 16,72 11,83
Kebayoran Baru 12,93 9,14
Mampang Prapatan 7,73 5,47
Pancoran 8,63 6,1
Tebet 9,03 6,39
Setiabudi 8,85 6,26
Jumlah 145,73 100,00
Contoh
Data Cross-Section Data Time-Series
Jenis dan Level Data BAB II
Berdasarkan Perbedaan Level

Data Dampak Data Proses


• Data bersifat mikro yang merupakan
▪ Data bersifat makro yang merupakan “pendukung” untuk mencapai tujuan tertentu;
“efek/akibat” dari berbagai intervensi
• Contoh: Cakupan K4, jumlah penduduk
kebijakan; berdasarkan jenjang Pendidikan, persentase
sebaran tenaga kesehatan, dll;
▪ Contoh: Angka Kematian Ibu, IPM,
Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Kualitas • Analisisnya difokuskan untuk menjelaskan
upaya-upaya yang sudah dilakukan
Lingkungan Hidu, dll; pemerintah dalam periode RPJMD
sebelumnya;
▪ Analisisnya ditujukan untuk memotret
progress pembangunan di level makro. • Maksimal sampai di level indikator program.
Contoh
Indeks Pembangunan Manusia Kecukupan Perawat di Puskesmas
TATA CARA PENYAJIAN DATA
Jika data cross-section:

• Data disajikan dengan utuh (mencakup semua komponen


didalamnya)
• Data disajikan dengan dengan berbagai variasi: diagram
batang, diagram lingkaran, peta, dll
• Sesuaikan dengan konteks data yang disajikan

Jika data time-series:


▪ Data mencakup rentang waktu minimal 3 tahun hingga 5 atau
10 tahun (disesuaikan konteksnya)
▪ Data disajikan dengan variasi: grafik, tabel, diagram batang dll
▪ Sesuaikan dengan konteks data yang disajikan
Contoh (1)

Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Usia 15+ di Provinsi Kalimantan Timur

Tahun
No Kabupaten/Kota
2013 2014 2015 2016 2017
1 Kabupaten Berau 98,08 99,09 98,42 98,34 98,94
2 Kabupaten Kutai Barat 97,23 98,47 97,89 98,22 98,49
Kabupaten Kutai 2,32 1,40 1,76 1,48 98,85
3
Kartanegara
4 Kabupaten Kutai Timur 1,67 1,93 0,93 1,74 98,97
5 Kabupaten Paser 97,31 98,17 97,89 98,41 98,49
Kabupaten Penajam 95,64 97,05 97,25 96,71 98,21
6
Paser Utara
Kabupaten Mahakam n/a n/a n/a 97,13 97,33
7
Ulu
8 Kota Balikpapan 99,10 99,84 99,26 99,38 99,15
9 Kota Bontang 99,22 99,55 99,39 99,02 99,41
10 Kota Samarinda 98,40 98,84 99,64 99,61 99,27
Contoh (2)
Jenis Pelanggaran Angkutan Barang dan Tingkat Pelanggaran Jembatan Timbang

3,33%
Jenis
Persentase
Pelanggaran
27,92%
41,71%
Administrasi 3,33%

Dimensi 27,92%

Tonase 41,71

Administrasi Dimensi Tonase


TATA CARA
DESKRIPSI DATA
Deskripsikan makna data, bukan mengulang data;

Bandingkan data dengan capaian tahun sebelumnyas capaian


daerah sekitar (jika data-data yang bersifat dampak), standar-
standar nasional;

Identifikasi faktor penyebab/pendorong capaian;

Narasi bab II tidak diakhiri dengan data tanpa narasi;

Gunakan perspektif spasial.


Contoh (1)
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Mamberamo Tengah Tahun 2014-2017

Kabupaten Mamberamo Tengah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Nasional


75 69,55 70,18
68,9
70 70,81
65
60 56,75 57,25 58,05 59,09
55 55,99
50 53,37 54,18 54,96
45 45,5
40 43,19 43,55 44,15
35
30
2014 2015 2016 2017

Berdasarkan grafik di atas, IPM Kabupaten Mamberamo Tengah berada di angka 43,19 pada tahun 2014.
Kemudian naik menjadi 43,55 pada tahun berikutnya dan terus meningkat hingga angka 45,5 pada tahun
2017. Sedangkan IPM Provinsi Papua mencapai angka 56,75 pada tahun 2014. Kemudian naik menjadi
57,25 dan 58,05 pada tahun 2015 dan 2016. Pada tahun 2017, IPM Provinsi Papua kembali meningkat
menjadi 59,09.
APA KELEMAHAN
PENYAJIAN DAN DESKRIPSI DATA DI ATAS?

Narasi tidak memberi


Narasi hanya makna apapun
mengulang data; terhadap keberadaan
data;

Deskripsi data tidak


utuh, hanya
Tidak ada narasi
menarasikan IPM
perbandingan di bagian
kabupaten
deskripsi;
Mamberamo Tengah
dan Provinsi Papua.
Contoh (2)
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Timur

75,12
74,59
Capaian IPM Provinsi Kalimantan Timur 74,17
73,82
tertinggi dibandingkan keempat provinsi 73,21
lainnya pada tahun 2013 - 2017. Namun
demikian, pertumbuhan IPM Provinsi
Kalimantan Timur paling rendah. IPM
69,84
provinsi lain meningkat dengan rata-rata 69,2 69,79
68,64 68,76
pertumbuhan sekitar 0,67% - 0,91% per 67,99 69,65
69,05 69,13
tahun sementara IPM Kalimantan Timur 68,38
68,53
67,77
hanya meningkat sebesar 0,65% per tahun. 67,63
67,17 67,41
Kondisi tersebut disebabkan oleh belum 66,26
meratanya layanan pendidikan dan 65,59 65,88
64,89
kesehatan, serta daya beli masyarakat. Oleh 64,3
karena itu, pemerataan kualitas pendidikan
2013 2014 2015 2016 2017
dan kesehatan, serta produktivitas
Kalimantan Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
masyarakat masih perlu untuk ditingkatkan. Kalimantan Selatan Kalimantan Utara
APA KEKUATAN
PENYAJIAN DAN DESKRIPSI DATA DI ATAS?
Perbandingan data harus setara, tetapi
memotivasi;

Narasi tidak hanya mengulang data, tapi


memberi makna;

Terdapat narasi perbandingan di bagian


deskripsi data;

Deskripsi data harus utuh, menarasikan


semua unit;

Terdapat identifikasi faktor yang


mempengaruhi capaian;

Terdapat kesimpulan di akhir kalimat narasi


berupa rekomendasi.
Kesimpulan

Bab II bukan hanya bank data

Bab II merupakan gambaran kondisi daerah, maka harus ada judgement


(penilaian).

Bab II merupakan basis pemetaan masalah dan isu strategis di Bab III.

Bab II menjadi acuan untuk penentuan target capaian.

Bab II merupakan ruh dokumen perencanaan.


Terima Kasih
Disampaikan oleh Fasilitator dan Peneliti

Consolidating Evidence, Strengthening Capacity

Anda mungkin juga menyukai