Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI


TANAH TUMBUH KABUPATEN BUNGO

Nova Elsyra1, Sasmita Rusnaini2

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Setih Setio


Jalan Setih Setio No. 05 Pasir Putih, Rimbo Tengah, Kab. Bungo, Jambi
elsyranova22@gmail.com, sasmitarusnaini@gmail.com

ABSTRAK

Bedasarkan Undang – Undang No.52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga pasal 4 ayat 2 menyebutkan bahwa
Pembangunan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul
rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin hal ini yang melatar belakangi tulisan ini dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang betujuan untuk mengetahui pelaksanaan program keluarga berencana dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Hasil penelitian dan pembahasan menggambarkan bahwa pelaksanaan program
keluarga berencana dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga masih kurang baik. Hal
tesebut dilihat dari beberapa hambatan di UPT – KB adalah kurangnya tenaga Pelaksanaan
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) atau Pelaksanaan Keluarga Berencana (PKB) di
kantor UPT – KB kecamatan tanah tumbuh, kurangnya keinginan dari Pasangan Usia Subur
(PUS) Untuk ikut serta dalam program keluarga berencana, masih banyak masyarakat yang
tabu akan penyampain pelaksanaan program keluaraga berencana (KB) dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga, Upaya - Upaya yang di lakukan oleh UPT – KB Kecamatan Tanah
Tumbuh Kabupaten Bungo diantaranya adalah Menambah Tenaga PLKB/PKB Guna
Meningkatkan Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga. Meningkatkan Keinginan dari Pasangan Usia Subur untuk ikut serta
dalam Program Keluarga Berencana (KB). Berupaya Memberikan Pemahaman tentang
manfaat program KB Kepada Masyarakat Yang Masih (TABU)

Kata Kunci : Pelaksanaan Program, Keluarga Berencana, Kesejahteraan Keluarga.

IKRAITH-humanira Vol 2 No 3 Bulan November 2018 1


1. PENDAHULUAN (KS), pembentukan dan Pembinaan
Institusi Masyarakat (PIM).
1.1. Latar Belakang Masalah
Bedasarkan Undang – Undang 1.2. Identifikasi Masalah
No.52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Berdasarkan latar belakang tersebut
Kependudukan dan Pembangunan diatas dapat dirumuskan identifikasi
Keluarga pasal 4 ayat 2 menyebutkan masalah yang diolah sebagai berikut:
bahwa Pembangunan keluarga bertujuan a) Kurangnya tenaga pegawai PLKB
untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dan PKB di Kantor Unit Pelaksana
dapat timbul rasa aman, tenteram, dan Teknis Keluarga Berencana.
harapan masa depan yang lebih baik dalam b) Kurangnya keinginan pasangan usia
mewujudkan kesejahteraan lahir dan subur untuk ikut merasakan manfaat
kebahagiaan batin hal ini yang melatar dari program keluarga berencana
belakangi tulisan ini dan Metode yang (KB)
digunakan dalam penelitian ini adalah c) Masih banyaknya masyarakat yang
metode deskriptif dengan pendekatan Tabu terhadap
kualitatif yang betujuan untuk mengetahui Penyampaian/penyuluhan tentang
pelaksanaan program keluarga berencana keluarga berencana (KB) khususnya
dalam meningkatkan kesejahteraan anak sekolah dibawah usia 17 (Tujuh
keluarga. belas) Tahun

Program Keluarga Berencana (KB) 1.3. Rumusan Masalah


adalah salah satu bentuk program yang Dalam artikel ini Penulis ingin
bertujuan untuk mensejahterakan keluarga, mengetahui bagaimana pelaksanaan
yaitu dengan cara mengatur perkawinan, program keluarga berencana dalam
kapan harus punya anak, jarak kelahiran, meningkatkan kesejahteraan keluarga pada
dan mengatur jumlah anak yang ideal UPT – KB Kecamatan Tanah Tumbuh
dalam suatu keluarga dengan Kabupaten Bungo?
menggunakan alat kontrasepsi yang
mengarah kepada pria dan wanita. 2. METODOLOGI
Kecamatan Tanah Tumbuh merupakan Metode penelitian yang digunakan
salah satu kecamatan dengan tingkat dalam penelitian ini adalah metode
partisipasi Keluarga Berencana (KB) yang deskriptif, dengan pendekatan analisis data
masih rendah. kualitatif yaitu dengan maksud untuk
mengetahui serta mendapatkan gambaran
Masalah utama yang bisa tentang permasalahan yang tejadi pada
mempengaruhi pelaksanaan program tempat dan waktu tertentu, kemudian
Keluarga Berencana tersebut yaitu kinerja berusaha menganalisa dan menjelaskan
pegawai, karena masing – masing pegawai penomena - penomena yang terjadi untuk
mempunyai tugas pokok dan fungsi baik pemecahan masalah mengenai fakta -
teknis maupun operasional dibidang fakta.
pemberdayaan perempuan dan pelayanan
keluarga berencana yang meliputi kegiatan 3. LANDASAN TEORI
penyediaan data dan infomasi data mikro
keluarga, bimbingan dan penyuluhan 3.1. Program Keluarga Berencana
bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan program keluarga berencana menurut
Reproduksi (KB-KR), Keluarga Sejahtera Undang - undang No. 10 Tahun 1992

2 IKRAITH-humanira Vol 2 No 3 Bulan November 2018


tentang perkembangan kependudukan dan 2. Aspek makro
pembangunan keluaga sejahtera adalah Dengan ber KB menuju keluarga
upaya peningkatan kepedulian dan peran kecil akan memberi peluang lebih
serta masyarakat melalui Pendewasaan untuk menyekolahkan anak. Ukuran
Usia Perkawinan (PUP), pengaturan yang lazim di pakai dalam bidang
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, pendidikan adalah :
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, a) Angka Partisipasi Kasar (APK)
bahagia dan sejahtera.
b) Angka Partisipasi Murni (APM)
3.2. Strategi Pendekatan dan Cara c) Angka melek huruf
Operasional Pelaksanaan Program d) Pendidikan yang ditawarkan.
KB e) Rata - rata lama sekolah.
Strategi tiga demensi pogram
Keluarga Berencana sebagai pendekatan 3.4. Pengaruh Pelaksanaan Program KB
program Keluarga Berencana Nasional. Terhadap Kehidupan Sosial
Strategi ini diharapkan atas dasar survei Ekonomi
terhadap kecenderungan respon pasangan Secara makro pengaruh pelaksanaan
usia subur (PUS) di Indonesia terhadap program KB terhadap pembangunan
ajakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi ekonomi banyak berkaitan dengan
(KIE), untuk ber Berkeluarga Berencana kebutuhan dan kemampuan negara untuk
(KB). melakukan investasi (Penanaman Modal).
Semakin tinggi laju pertumbuhan
Strategi tiga demensi ini juga penduduk akan berpengaruh terhadap
diterapkan untuk merespon investasi. Soemitro Djohohadikusumo
kemendesakannya untuk secepatnya mengemukakan apabila tingkat laju
menurunkan (Total Fertility Rate)TFR dan pertumbuhan penduduknya, maka akan
membudayakan NKKBS sebagai norma berakibat pada penurunan kualitas hidup
program Keluarga Berencana Nasional masyarakatnya. Setiap 1% pertambahan
(KBN). penduduk di indonesia memerlukan 4%
1. Tahap Perluasan Jangkauan investasi dari GNP (Gross National
2. Tahap Pelembagaan Product) nya.
3. Tahap pembudayaan Program KB
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.3. Dampak Program KB Terhadap
Kehidupan Sosial 4.1 Pelaksanaan Program Keluarga
Implikasi Program Keluarga Berencana (KB) Dalam Meningkatkan
Berencana terhadap bidang pendidikan. Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan
1. Aspek mikro Tanah Tumbuh
Merubah komposisi penduduk dari
komposisi expensipe menjadi Berdasarkan tugas dan fungsi PKB
kemampuan constructive dan dan PLKB telah tergambar bahwa PKB
stationare. Perubahan ini dan PLKB harus melakukan prosedur kerja
berpengaruh pada penggambaran PKB dan PLKB secara tepat, efektif,
antara kebutuhan sarana dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah
prasarana pendidikan dengan ditetapkan. Mekanisme kerja PKB dan
kemampuan negara untuk PLKB dalam penggarapan program
melaksanakan investasi dibidang merupakan acuan, prosedur kerja PKB
pendidikan. dan PLKB dalam melaksanakan berbagai
kegiatan operasional ditingkat lini

IKRAITH-humanira Vol 2 No 3 Bulan November 2018 3


dilapangan sebagai upaya untuk bayi. Selain itu, program KB juga dapat
mensosialisasikan program KB melalui memberi keuntungan bagi kehidupan
bermacam kegiatan. ekonomi sebuah keluarga dan masyarakat
sedangkan tujuan khusus dari program
Memperkenalkan Program Keluarga tersebut adalah untuk meningkatkan
Berencana dilakukan oleh PKB dan PLKB kesejahteraan suatu keluarga yaitu dengan
dengan cara pendekatan tokoh formal jalan penjarangan angka kelahiran atau
dalam suatu daerah atau dalam jumlah kelahiran yaitu dengan jalan
mengembangkan kegiatan baru dengan pemakaian alat kontrasepsi.
cara penyuluhan disetiap dusun di
Kecamatan Tanah Tumbuh, langkah ini Berdasarkan hasil wawancara
merupakan kunci bagi langkah dengan beberapa narasumber terkait
selanjutnya, karena dengan hubungan yang Pelaksanaan Program Keluarga Berencana
akrab dengan tokoh formal permasalahan (KB) dalam Meningkatkan Kesejahteraan
akan lebih mudah dipecahkan. Keluarga masih terdapat beberapa keluhan,
diantaranya yakni :
Pelaksanaan kegiatan program KB di
dusun/kelurahan itu adalah PLKB/PKB 1. kurangnya Tenaga PLKB/PKB di
yang bertanggungjawab dalam Kantor UPT – KB Kecamatan Tanah
pengelolaan program KB di UPT – KB
Tumbuh.
Kecamatan Tanah Tumbuh, Ketua UPT –
KB dan juga perperan sebagai PKB Tenaga kerja merupakan salah satu
dibantu dengan beberapa kader dan faktor penting, tenaga kerja ikut
seluruh lapisan masyarakat yang terlibat menentukan tercapainya tujuan dan proses
tugas didalamnya. Tugas mereka yang ingin dicapai oleh suatu organisasi
diantaranya adalah mengolah informasi ataupun instansi pemerintahan. Tanpa
dan bagaimana caranya program itu dapat adanya tenaga kerja yang memadai dan
diterima di kalangan masyarakat. PLKB berkualitas maka semua program kerja
dan PKB melakukan pendekatan kepada yang telah direncanakan akan sulit untuk
masyarakat mengunakan beberapa cara dicapai bahkan bisa mengakibatkan
diantaranya adalah melakukan penyuluhan kegagalan.
rutin di setiap dusun, baik pada waktu
seperti hari - hari besar keluarga nasional Salah satu hambatan dikantor UPT –
seperti memperingati hari ibu ataupun KB Kecamatan Tanah Tumbuh dalam
penyuluhan yang dilakukan sebulan sekali. pelaksanaan program keluarga berencana
PLKB dan PKB melakukan penyuluhan adalah kekurangan Tenaga PLKB dan
kepada masyarakat tidak sendiri di bantu PKB yang bertugas sebagai penyuluh
dengan beberapa pos/sub KB di setiap pelaksanaan program keluarga berencana
dusun dan bidan dusun, agar mengajak (KB) dilapangan, seharusnya 1 (satu)
masyarakat untuk ikut serta dalam orang PLKB/PKB idealnya membina 1-2
program KB. (satu – dua) dusun/kelurahan akan tetapi
kenyataan PLKB dan PKB di Kecamatan
Bicara manfaat mengikuti Program Tanah Tumbuh hanya memiliki 4 (empat
Keluarga Berencana (KB) Penulis melihat orang) yang terdiri dari 2 (dua) orang
manfaat mengikuti program keluarga PLKB dan 2 (dua) orang PKB tapi yang
berencana dapat meningkatkan status aktif cuma 2 (dua orang) karena yang 2
kesehatan ibu dan anak terutama dalam (dua orang) masih dirumahkan sedangkan
mencegah kehamilan tidak diinginkan, di Kecamatan Tanah Tumbuh terdiri dari
menjarangkan jarak kelahiran, serta 11 (sebelas) dusun berarti sekarang ini 1
mengurangi tingkat risiko kematian pada (satu) orang harus membina 6
dusun/kelurahan, 1 (satu) orang lagi

4 IKRAITH-humanira Vol 2 No 3 Bulan November 2018


membina 5 dusun/kelurahan sehingga menghadiri program - program penyuluhan
kami menjadi sulit untuk melaksanakan yang dilakukan.
penyampaian/penyuluhan tentang
pelaksanaan program keluarga berencana Untuk mengantisipasi hambatan
(KB) dalam meningkatkan kesejahteraan yang dihadapi oleh UPT-KB Kecamatan
keluarga, kepada masyarakat menjadi Tanah Tumbuh sebagaimana yang telah
terhambat karena kekurangan tenaga diuraikan diatas maka diperlukan berbagai
PLKB dan PKB. upaya untuk mengatasinya diantaranya :

2. Kurangnya Keinginan dari Pasangan 1. Mengusulkan penambahan Tenaga


Usia Subur Untuk Ikut Serta dalam PLKB dan PKB Guna Meningkatkan
Pelaksanaan Program Keluarga Pelaksanaan Program Keluarga
Berencana (KB) Berencana (KB) dalam
PUS (Pasangan Usia Subur) menjadi Meningkatkan Kesejahteraan
Perioritas utama dalam pelaksanaan Keluarga
Program Keluarga Berencana (KB)
2. Meningkatkan Keinginan dari
dikarenakan bahwa pasangan usia subur
tergolong kedalam pasangan yang Pasangan Usia Subur untuk ikut
mayoritas berusia muda yang berkisaran serta dalam Program Keluarga
antara 20 sampai 45 tahun dimana antara Berencana (KB)
laki – laki dan perempuan sudah cukup 3. Berupaya Memberikan Pemahaman
matang dalam segala hal terlebih organ Kepada Masyarakat Yang Masih
reproduksinya sudah berfungsi dengan
Tabu
baik. Oleh karena itu pasangan usia subur
(PUS) harus dapat menjaga dan
memanfaatkan reproduksinya yaitu dengan 5. KESIMPULAN
menekan angka kelahiran dengan metode 1. Pelaksanaan program keluarga
keluarga berencana sehingga jumlah dan berencana dalam meningkatkan
interval kehamilan dapat diperhitungkan kesejahteraan keluarga pada UPT-
untuk meningkatkan kualitas reproduksi KB Kecamatan Tanah Tumbuh
dan kualitas generasi yang akan datang. Kabupaten Bungo belum berjalan
secara optimal karena masih
3. Masih Banyak masyarakat yang tabu
ditemukan permasalahan atau
akan penyampaian Pelaksanaan
hambatan
Program Keluarga Berencana (KB)
2. Ada beberapa hambatan yang
dalam Meningkatkan Kesejahteraan
dihadapi oleh UPT-KB Kecamatan
Keluarga
Tanah Tumbuh terutama yang
Sebagian besar masyarakat
menjadi penghambat bagi PLKB dan
Kecamatan Tanah Tumbuh masih Tabu
akan penyampaian Pelaksanaan Program PKB dalam penyampaian atau
Keluarga Berencana (KB) dalam penyuluhan Pelaksanaan Program
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Keluarga Berencana (KB) dalam
dikarenakan menurut mereka penyuluhan Meningkatkan Kesejahteraan
tentang KB ini menggunakan bahasa atau Keluarga diantaranya yaitu:
kata - kata yang dilarang dan kotor untuk Kurangnya Tenaga PLKB/PKB di
dikatakan di muka umum. Sehingga hal
Kantor UPT – KB Kecamatan Tanah
semacam inilah yang mengakibatkan
masyarakat pada umumnya enggan untuk Tumbuh, Kurangnya Keinginan dari
Pasangan Usia Subur Untuk Ikut

IKRAITH-humanira Vol 2 No 3 Bulan November 2018 5


Serta dalam Pelaksanaan Program Sondang P. Siagan, Manajemen Sumber
Keluarga Berencana (KB), Masih Daya Manusia, bumi aksara,
Banyak masyarakat yang TABU jakarta, 2011.
akan penyampaian Pelaksanaan Suprajitno, Asuhan Keperawatan
Program Keluarga Berencana (KB) Keluarga, Kedokteran EGD,
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Jakarta, 2004
Keluarga.
3. Adapun upaya yang dilakukan oleh
UPT – KB Kecamatan Tanah
Tumbuh dalam mengatasi hambatan
tersebut yaitu: Menambah Tenaga
PLKB dan PKB Guna Meningkatkan
Pelaksanaan Program Keluarga
Berencana (KB) dalam
Meningkatkan Kesejahteraan
Keluarga, Meningkatkan Keinginan
dari Pasangan Usia Subur untuk ikut
serta dalam Program Keluarga
Berencana (KB), Berupaya
Memberikan Pemahaman Kepada
Masyarakat Yang Masih (TABU).

DAFTAR PUSTAKA
Dadang Narbuko, Metode Penelitian
Sosial, Pustaka Setia,
Bandung, 2011
Dyah Noviawati Setya Arum & Sujiyatini,
Panduan Lengkap Pelayanan KB
Terkini, Anggota IKAPI,
Yokjakarta, 2011
Ida Bagus Gde Manuaba, Kapita Sekala
Penatalaksanaan Rutin
Obstetri Ginekoli dan KB,
Kedokteran EGD, Jakarta,
2001
Indan Entjang. Pendidikan Kependudukan &
Keluarga Berencana, P.T.
Alumni, Bandung, 1986
Janu murdiatmoko & Dwi Septiningsih,
Sosiologi; Memahami dan
Mengkaji Masyarakat,
Bandung, Grafindo Media
Pratama, 2007

6 IKRAITH-humanira Vol 2 No 3 Bulan November 2018

Anda mungkin juga menyukai