A. Pengertian Program KB
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran
serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan
bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia
agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional (Depkes,1999).
Sejak pelita V, program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional yaitu gerakan
masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif
dalam melembagakan dan membudayakan NKKBS dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya
B. Tujuan Program KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun
kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk
1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera
kesejahteraan keluarga.
C. Sasaran Program KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung,
tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan
tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam
2. Konseling
3. Pelayanan Kontrasepsi
4. Pelayanan Infertilitas
7. Konsultasi genetik
8. Tes keganasan
9. Adopsi
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan
dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai tujuan dengan
Memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat mendorong dan menggerakkan potensi
yang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua
pihak.
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan
Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk
segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.
Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan program KB nasional, dimana program tersebut
atas dasar survey pasangan usia subur di Indonesia terhadap ajakan KIE yang terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu :
Strategi tiga dimensi dibagi dalam tiga tahap pengelolaan program KB sebagai berikut :
Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan lebih kepada sasaran :
1) Coverage wilayah
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada penggarapan wilayah
potensial, seperti wilayah Jawa, Bali dengan kondisi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan yang besar
2) Coverage khalayak
Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini pendekatan
b. Tahap pelembagaan
Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap perluasan jangkauan. Tahap
coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi luar Jawa Bali. Tahap ini inkator kuantitatif kesertaan ber-
KB pada kisaran 45-65 % dengan prioritas pelayanan kontrasepsi dengan metode jangka panjang,
coverage khalayak diperluas jangkauan sisa PUS yang menolak, oleh sebab itu pendekatan
Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling,
advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik.
perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan,
Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai calon ibu atau ibu,
merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE
dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi.
Reproduksi sehat sejahtera adalah suatu keadaan sehat baik fisk, mental dan kesejahteraan sosial
secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan
YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan
lingkungan.
yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan
Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa
PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan,
4. Pendidikan KB
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter berupa pelatihan
1. Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya :
a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu
b. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cuku untuk
mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya
a. Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan sehat
b. Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup karena kehadiran
a. Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak
memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga
b. Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih
banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak
c. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga
b. Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu
Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga.
Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh pendidikan
G. Hak-hak konsumen KB
Hak untuk mengetahui segala manfaat dan keterbatasan pilihan metode perencanaan keluarga.
2. Hak akses.
Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan kepercayaan,
Hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih dan menerapkan metode KB.
4. Hak keamanan
5. Hak privasi
Setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau bebas dari gangguan atau campur tangan
6. Hak kerahasiaan
Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang diberikan akan dirahasiakan.
7. Hak harkat
Yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh penghargaan dan perhatian.
8. Hak kenyamanan
9. Hak berpendapat
Hak untuk menyatakan pendapat secara bebas terhadap pelayanan yang ditawarkan.
Yaitu hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan metode KB secara lengkap dan pelayanan yang
Hak untuk mendapatkan ganti rugi apabila terjadi pelanggaran terhadap hak konsumen.
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan
Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode
Kalender, Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan
Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, dan spermisida.
progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode
Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong
atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma.
Sedangkan MOP sering dikenal dengan Vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR.
Kedaluwarsa
2. Kondom Simpan di tempat kering, yaitu suhu > 40C 3-5 tahun
matahari langsung
No Pertanyaan Ya Tidak
senggama
bengkak (oedem)
(diastolik)
No Pertanyaan Ya Tidak
istirahat baring
senggama
a. Tubektomi
Apendiksitis
b. Vasektomi
No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan
1. Keadaan umum (anamnesiK U baik, tidak ada tanda DM tidak terkontrol, riwayat
dan pemeriksaan fisik penyakit jantung, paru, ginjal gangguan pembekuan darah,
scrotum/inguinal kelainan
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/program-kb-di-indonesia.html#ixzz2x1l8QbXz
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan
mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tujuan
gerakan KB Nasional adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang
menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.
(bahan kuliah dan makalah kesehatan)
Aseptor KB (peserta keluarga berencana/family planning participant) ialah PUS
yang mana salah seorang menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi untuk
pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program
Tujuan umum dari program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang
Norama Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Sasaran dalam program ini
adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ditetapkan berdasarkan survei PUS
yang dilaksanakan sekali dalam satu tahun dan pelaksanaannya di
koordinasikan oleh Petugas Lapangan KB (PLKB)
RUMUSAN MASALAH
Menjelaskan Organisasi-organisasi KB di Indonesia
1. Ruang lingkup program KB
2. Strategi pendekatan dan cara operasional program KB
3. Dampak program KB terhadap pencegahan kelahiran
2. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pelayanan KB pada jurusan D3 Kebidanan Semester IV
3. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Program KB di
Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian KB
Ruang Lingkup KB
Ruang lingkup KB antara lain:
1. Keluarga berencana;
2. Kesehatan reproduksi remaja;
3. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
4. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas;
5. Keserasian kebijakan kependudukan;
6. Pengelolaan SDM aparatur;
7. Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan;
8. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.
9. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada
saat kunjungan rumah, posyandu, pertemuan dengan kelompok Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga, dasawisma dan sebagainya). Termasu ke dalamnya
kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
10. Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan
pengobatan efek samping KB.
11. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bersalin. Dukun
diharapkan dapat bekerjasama dengan Puskesmas dan bersedia menjadi
motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan dukun.
Strategi Program KB
Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:
1. Strategi dasar
2. Strategi operasional
Strategi dasar
Lima grand strategi (strategi dasar) yang merupakan program utama dalam
mensukseskan Keluarga Berencana Nasional guna mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera.
1. menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB,
2. menata kembali pengelolaan KB,
3. memperkuat sumber daya manusia operasional program KB,
4. meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB
5. meningkatkan pembiayaan program KB.
Untuk menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program
KB haruslah tokoh masyarakat dan tokoh agama aktif pada setiap desa serta
pelayanan KB berkualitas disetiap desa atau kelurahan tertinggal dan terpencil
serta di perbatasan, memberikan promosi dan konseling kesehatan reproduksi.
Program KB yang terintegrasi dengan outcome yang jelas, sitem informasi yang
up to date, fasilitas, advokasi dan supervise dari Pusat untuk daerah, jejaring
kerja yang aktif dengan mitra kerja serta adanya dukungan pemda dengan
membuat perda ini semua merupakan bentuk menata kembali pengelolaan KB.
Memperkuat SDM operasinal KB dengan mengelola KB untuk setiap kecamatan
serta petugas KB dengan jumlah yang memadai dengan kompetensi yang baik
dan petugas lapangan KB maupun petugas KB terlatih untuk setiap desa atau
kelurahan.
Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui KB untuk seluruh
keluarga dengan balita, aktif jadi anggota badab KB, pra keluarga sejahtera
anggota unit pembinaan dan peningkatan keluarga sejahtera punya usaha
ekonomi produktif, kelompok percontohan bina keluarha remaja untuk setiap
kecamatan serta bina lingkungan keluarga untuk kabupaten/kota.
Sedangkan untuk meningkatkan pembiayaan program KB dengan
memprioritaskan peanggaran dari pusat ke daerah, sistem pembiayaan
terutama bagi rakyat miskin serta alat/obat kontrasepsi dengan harga
terjangkau disetiap kecamatan.
Strategi operasional
KESIMPULAN
Dengan adanya program KB yang didukung dengan strategi pendekatan dan
cara operasional program pelayanan KB diharapkan dapat menurunkan angka
kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan
berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
DAFTAR PUSTAKA