PENGANTIN
No. Dokumen : KA/UKM.KIA-
KB..../2016
KA No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :1
UPTD Drg. Silas Asih Subekti
Puskesmas 197101222003122003
Pengadegan
A. Pendahuluan
Pernikahan adalah ikatan lahir dan batin seorang pria dengan seorang
wanita bagi suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Menikah tidak hanya
membutuhkan persiapan mental, tetapi kondisi fisik juga perlu mendapat perhatian.
Kelas Catin merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan untuk pasangan
catin yang akan segera melaksanakan pernikahan.
Selain menjaga kebugaran menjelang hari-H, ternyata ada beberapa
pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh paracalon suami dan istri.Berdasarkan
definisi Departemen Kesehatan, kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat
menyeluruh, sertafungsi reproduksi yang normal. Seseorang dengan reproduksi
yang sehat, bukan hanya kondisi bebas penyakit,tetapi juga kehidupan seksual
yang menyenangkan. Jika dilihat dari persiapan pernikahan, maka pemeriksaan
kesehatan reproduksi (kespro) hanya sebagian dari yang dibutuhkan
untukmempersiapkan suatu pernikahan yang "sehat".
B. Latar Belakang
Kelas calan pengantin adalah pemberian bekal pengetahuan kesehatan
reproduksi, upaya menjaga kesehatan ibu saat hamil, melahirkan, pentingnya
program keluarga berencana (KB). Pernikahan tidak hanya mempersatukan dua
hati yang memiliki perasaan dan tujuan hidup yang sama, namunumumnya juga
bertujuan untuk menghasilkan keturunan sebagai pewaris pasangan.
Pernikahan di Indonesia di izinkan jika pihak pria sudah mencapai 19 Tahun
dengan pihak wanita sudah mencapai 16 tahun. Pemeriksaan kesehatan pranikah
penting untuk mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan
pernikahan, terutama berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilisasi)
dan genetika (keturunan) juga untuk memperoleh kesiapan mental juga untuk
memperoleh mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi kesehatan
calon pasangan hidup masing-masing
Oleh karena itu,pemeriksaan kesehatan sebelum pernikahan lebih ditujukan
untuk persiapan menghasilkan keturunan yangsehat sejahtera. Pemeriksaan
kespro juga berfungsi untuk menciptakan hubungan pernikahan yang aman,artinya
bebas dari infeksi yang mungkin dibawa oleh salah satu atau kedua pasangan,
dan menjagakerhamonisan rumah tangga yang akan dibina kelak.
Idealnya pemeriksaan kesehatan pranikah dilakukan enam bulan sebelum
menikah.Namun ukuran idealnya itu bersifat fleksible, artinya kesehatan pranikah
dapat dilakukan kapanpun selama pernikahan belum berlangsung. Dalam tinjauan
medis, aspek-aspek yang perlu diperhatikan terkait kesehatan reproduksi. Apakah
calon pasutri memiliki potensi genetik penyakit tertentu misalkan diabetes melitus,
thalasemia minor/mayor, hemofilia, asma, risiko keganasan dalam keluarga
1. Resiko penyakit seksual menular. Misal faktor pekerjaan, pola hubungan
seksual, dll
2. Kondisi medis saat ini. Sakit yang dialami, obat-obatan yang dikonsumsi,
obesitas, dll.
3. Status imunologis. Riwayat imunisasi.
4. Usia pasutri. Kesiapan memiliki keturunan.
5. Kebiasaan. Rokok, alkohol, dll.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Semua calon pengantin dapat mengetahui tentang persiapan pernikahan
2. Tujuan Khusus
a. Calon pengantin mengetahui macam-macam pemeriksaan sebelum
pernikahan
b. Calon pengantin mengetahui kehamilan yang sehat
c. Calon pengantin mengetahui macam-macam KB
d. Calon pengantin mengetahui waktu yang tepat dilakukan pemeriksaan
pranikah
D. Tata Nilai
Tata nilai penyelenggaraan UKM Puskesmas Pengadegan yaitu BATIK :
1. B : Bekerja sama ditunjukan dalam pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas
tidak hanya dilaksanakan oleh satu program tetapi perlu dukungan dan kerja
sama dengan lintas program dan lintas sektor.
2. A : Antusias ditunjukkan dengan perilaku yang selalu bersemangat dalam
melaksanakan kegiatan baik di dalam maupun di luar gedung serta menerima
dengan terbuka semua bentuk masukan dan saran dari lintas program, lintas
sektor dan masyarakat
3. T : Tanggung jawab ditunjukkan dengan perilaku berupaya melaksanakan
semua kegiatan yang sudah direncanakan dan tugas yang diberikan kepada
masing-masing penanggung jawab maupun pelaksana program juga
mendokumentasikan
4. I : Inisiatif ditunjukkan dengan perilaku mampu mengambil solusi pada setiap
keadaan/ masalah yang dihadapi
5. K : Ketaatan ditunjukkan dalam perilaku mematuhi aturan atau prosedur yang
telah ditetapkan/ disepakati dalam melaksanakan kegiatan
G. Sasaran
1. 50% calon pengatin yang terdaftar di Puskesmas pengadegan mengikuti kelas
Catin
2. Pengetahuan dan pemahaman calon pengantin tentang kesehatan reproduksi
meningkat
3. Kejadian kehamilan sebelum umur <20 th berkurang