Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI SEKTOR PUBLIK

“PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Sektor Publik / E2


Dosen Pengampu : Dr. Febriandi Prima Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Fakhri Rizki Putra

2010513017

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ANDALAS

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Program Keluarga Berencana (KB)” sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penyusunan tugas ini adalah untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah
Ekonomi Sektor Publik. Saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan saran bapak,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa tugas ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sebagai masukan bagi saya kedepan dalam
pembuatan tugas ini sangatlah berarti. Akhir kata saya mengucapkan mohon maaf bila ada
kata-kata dalam penyampaian yang kurang berkenan.

Padang, 15 Juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI……….……………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….............4

A. Latar Belakang………………………………………………………………………4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………....5

C. Tujuan……………………………………………………………………………….5

D Manfaat………………………………………………………………………………6

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..7

A. Pengertian Program KB..……………………………………………………………7

B. Sejarah Program KB……..…………………………………………………………..7

C. Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Program KB……………………………..8

D. Kelebihan Program KB….………………………………………………………….10

E. Gambaran Program KB di Indonesia………………………………………………..10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….13

A. Kesimpulan………………………………………………………………………....13

B. Saran………………………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….............14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi, yang mana kondisi ini menimbulkan dua sisi yang
berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan atau
keunggulan yang besar untuk Indonesia. Tetapi disisi yang lain kondisi tersebut
menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban negara
kondisi ini juga menyebabkan permasalahan lain, dengan banyaknya jumlah
penduduk yang tidak diiringi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu
menampung seluruh angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran,
kejahatan/kriminalitas, kemiskinan dan berbagai masalah lainnya.

Karena kondisi laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berhubungan


dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan penghidupan yang layak
kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah berupaya untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah
satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan menggalakkan program
keluarga berencana (KB). Program ini pertama kali dilaksanakan pada masa
pemerintahan presiden Soeharto yaitu saat Orde Baru.

Program keluarga berencana adalah salah satu program pembangunan


nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia
sejahtera. Sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, dalam undang-undang itu
disebutkan bahwa Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
(UU 10/1992).

Keluarga berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran


anak, untuk menghindari kehamilan yang bersifar sementara dengan menggunakan
kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa
dilakukan dengan cara sterilisasi (Ekarini, 2008).

4
Program KB (Keluarga Berencana) ini termasuk ke dalam 17 Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang
disepakati oleh negara-negara anggota PBB tahun 2015. Keluarga berencana
terdapat pada tujuan untuk menjamin kehidupan sehat dan mendukung
kesejahteraan bagi semua di segala usia. Padan target ke-3 poin 7 dalam tujuan
tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 2030, pemerintah menjamin bahwasanya
akses universal terhadap layanan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi
termasuk untuk keluarga berencana, informasi pendidikan , dan integritas kesehatan
reproduksi ke dalam strategi nasional.

Melalui program KB masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah


kelahiran anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak. Program KB
diberlakukan kepada semua lapisan masyarakat, mulai dari lapisan bawah sampai
lapisan atas dalam masyarakat.

Berdasarkan pendahuluan di atas, penulis mengidentifikasi bagaimana seluk beluk


pelaksanan program KB ini di Indonesia, sejarah, proses pelaksanaan, kelebihan
dan kekurangan, dan bagaimana dampak dari pelaksanaan program KB tersebut..

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apa itu program KB?

2. Bagaimana sejarah adanya program KB di Indonesia?

3. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam program KB ?

4. Bagaimana kelebihan dengan adanya program KB?

5. Bagaimana gambaran program KB di Indonesia?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan resume ini yaitu:

1. Melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Sektor Publik.

2. Menjelaskan apa itu program Keluarga Berencana (KB).

3. Menjelaskan bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam


pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).
5
4. Menjelaskan bagaimana kelebihan yang ditimbulkan dengan adanya
program Keluarga Berencana (KB).

5. Menjelaskan bagaimana gambaran program Keluarga Berencana (KB) di


Indonesia

D. Manfaat
Beberapa manfaat yang diharapkan dari terlaksananya penelitian ini sebagai
berikut :
 Manfat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari pembahasan ini adalah dapat
menambah khasanah pengetahuan dalam bidang Ekonomi Sektor Publik
khususnya mengenai kebijakan pemerintah tentang program Keluara
Berencana (KB).
 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
mengevaluasi kebijakan pemerintah mengenai program Keluarga
Berencana (KB).

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian program Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB) adalah sebuah program dari pemerintah


yang dilakukan dalam skala nasional agar dapat menekan angka kelahiran dan juga
mengendalikan adanya pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Program KB ini
bertujuan untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan
dengan memakai alat kontrasepsi.

Keluarga berencana adalah membatasi jumlah anak dimana dalam satu


keluarga hanya diperbolehkan memiliki dua atau tiga anak. Keluarga berencana
yang diperbolehkan adalah suatu usaha pengaturan atau penjarangan kelahiran atau
usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami dan istri karena
situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan keluarga, masyarakat, maupun
negara.

Oleh karena itu KB disini mempunyai arti yang sama dengan pengaturan
keturunan. Penggunaan istilah keluarga berencana juga sama artinya dengan istilah
yang umum dipakai di dunia internasional yakni family planning atau planned
parenthood, seperti yang digunakan oleh International Planned Parenthood
Federation (IPPF) nama sebuah organisasi KB internasional yang berkedudukan di
London. KB juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan
menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuan serta sesuai dengan situasi
masyarakat dan negara.

Dengan demikian KB berbeda dengan birth control yang artinya pembatasan


atau penghapusan kelahiran. Istilah birth control dapat berkonotasi negatif karena
bisa berarti aborsi atau sterilisasi (pemandulan). Perencanaan keluarga yang merujuk
kepada pengguanaan metode-metode kontrasepsi oleh suami dan istri atas
persetujuan bersama diantara mereka, untuk mengatur kesuburan mereka dengan
tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan, kemasyarakatan dan ekonomi, selain
itu, untuk memungkinkan mereka memikul tanggung jawab terhadap anak-anaknya
dan masyarakat.

B. Sejarah Program Keluarga Berencana (KB)

7
Program Keluarga Berencana (KB) dipelopori oleh Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) yang berdiri di Djakarta pada tanggal 23 Desember
1957 dan diikuti sebagai badan hokum oleh Depkes tahun 1967 yang bergerak
secara silent operation.

Dalam rangka membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara


sukarela, usaha Keluarga Berencana terus meningkat terutama setelah pidato
pemimpin negara pada tanggal 16 Agustus 1967 dimana gerakan Keluarga
Berencana di Indonesia memasuki era peralihan jika selama orde lama program
gerakan Keluarga Berencana dilakukan oleh sekelompok tenaga sukarela yang
beroperasi secara diam-diam karena pimpinan negara pada waktu itu anti kepada
Keluarga Berencana maka dalam masa orde baru gerakan Keluarga Berencana
diakui dan dimasukkan dalam program pemerintah. Struktur organisasi program
gerakan Keluarga Berencana juga mengalami perubahan tanggal 17 Oktober 1968
didirikan LKBN yaitu Lembaga Keluarga Berencana Nasional sebagai semi
Pemerintah, kemudian pada tahun 1970 lembaga ini diganti menjadi BKKBN atau
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang merupakan badan resmi
pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
program Keluarga Berencana di Indonesia.

C. Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam program KB

1) Peran Pemerintah

Usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi masalah


kependudukan salah satunya yaitu dengan Program Keluarga Berencana (KB).
Visi dari program KB nasional diubah menjadi mewujudkan keluarga
berkualitas tahun 2015. Keluarga berkualitas itu merupakan keluarga yang
sejahtera, maju, sehat, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan
kedepan, bertanggung jawab harmonis (saifudin, 2003).

Program KB merupakan salah satu program dalam rangka menekan laju


pertumbuhan penduduk, salah satu pokok dalam program ini adalah
menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi
aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera dalam rangka meningkatkan mutu SDM Indonesia. Kurangnya peran
pemerintah dalam mengenalkan program KB mengakibatkan tingginya
pertambahan penduduk yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan pelayanan
8
kesehatan,lapangan kerja yg cukup, pendidikan, berdampak pada naiknya
pengangguran dan kemiskinan (Herlianto, 2008).

Badan dari pemerintah yang mengurus program KB (Keluarga Berencana)


adalah BKKBN (Badan Kependudukan atau Kearga Berencana Nasional).
Badan ini mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Dalam
melaksanakan tugas BKKBN menyelenggarakan fungsi berdasarkan pasal 43 :

a. Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan


penyelenggaraan keluarga berencana
b. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
c. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana;
d. Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
e. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk
dan penyelenggaraan keluarga berencana;
f. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk
dan penyelenggaraan keluarga berencana.

2) Peran Masyarakat

Membahas mengenai partisipasi masyarakat Indonesia terhadap program


KB, tentunya terdapat kelebihan dan juga kekurangannya. Partissipasi
berhubungan dengan peran serta masyarakat, baik dalam mengikuti program
tersebut atau sebagai actor pendukung program Keluarga Berencana.

Partisipasi masyarakat terhadap program KB ternyata hanya sedikit bahkan


bisa disebut dengan stagnan. Rendahnya jumlah peserta KB dan tingginya
jumlah anak membuat jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan
mencapai 312,4 juta jiwa.

Jadi peran serta masyarakat untuk mengikuti program KB ini sangat minim
dan itu bisa menimbulkan banyak permasalahan ketika laju pertumbuhan
penduduk tidak dapat dibendun, mulai dari masalah kemiskinan, Sumber Daya
Manusia rendah, dan masalah-masalah lainnya.
9
D. Kelebihan Program Keluarga Berencana (KB)

Kelebihan dari program KB disini antara lain sebagai berikut :

a) Mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam keluarga serta


membantu pemerintah mengurangi resiko ledakan penduduk atau baby
boomer
b) Penggunaan Alat pengaman berhubungan seksual akan membantu
mengurangi resiko penyebaran penyakit menular melalui hubungan seks
c) Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. karena, anggaran keuangan
keluarga akhirnya bisa digunakan untuk membeli makanan yang lebih
berkualitas dan bergizi
d) Menjaga kesehatan ibu dengan cara pengaturan waktu kelahiran dan juga
menghindarkan kehamilan dalam waktu yang singkat.
e) Mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus
dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat
dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal.

Jadi ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi


dan kesehatan Keluarga Berencana memberikan keuntungan ekonomi pada
pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat Dengan demikian, program KB
menjadi salah satu program pokok dalam meningkatkan status kesehatan dan
kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak. Program Keluarga Berencana
menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan
kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam
mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi
risiko kematian bayi.

E. Gambaran Program KB di Indonesia

1) Gambaran Keberhasilan Program KB

Kunci keberhasilan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di


Indonesia adalah Gontong Royong. Maksud dari gontong royong disini adalah

10
pelaksanaannya didukung oleh berbagai pihak yaitu semua komponen, termasuk
pemerintah, swasta, lembaga dan organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh
masyarakat, dan wartawan memberikan dukungan dalam bentuk yang berbeda-
beda. Wartawan mendukung program KB ini melalui penyebaran informasi
kepada masyarakat melalui media massa sementara tokoh agama dan adat
menyampaikan informasi mengenai program Keluarga Berencana ini melalui
pengajian, pertemuan adat, dan lain sebagainya.

Program KB telah berkontribusi terhadap penurunan angka fertilitas di


Indonesia dari 5,6 anak per wanita pada 1970-an menjadi 2,3 anak perwanita
pada 2000-an (SDKI 2002-2003, 2007). Selama 30 tahun, program KB telah
berhasil menghindari sebanyak 100 juta kelahiran.

2) Sasaran Program KB (Keluarga Berencana)

Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan


sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran
langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk
menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan
pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan
kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas, keluarga sejahtera.

Sasaran program keluarga berencana (KB) nasional lima tahun kedepan


seperti tercantum dalam RPP JM 2004-2009 adalah sebagai berikut:

a) Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) secara nasional


menjadi satu, 14% per-tahun.
b) Menurunkan angka kelahiran total FertililtyRate (TFR) menjadi 2,2
perperempuan.
c) Meningkatnya peserta KB Pria menjadi 4,5 %.
d) Meningkatnya pengguna metode Kontrasepsi yang efektif dan efisisen 
e) Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang
anak. 
f) Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluaga sejahtera 1 yang
aktif dalam usaha ekonomi produktif. 

11
g) Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggraan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi

3) Pelaksanaan Program KB (Keluarga Berencana)

Mengikuti program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu


perwujudan keluarga yang sakinah, Program KB secara prinsipil dapat diterima
oleh Islam, bahkan program KB bertujuan menciptakan keluarga sejahtera yang
berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh dan sejalan dengan tujuan
syari’at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya, Program KB
merupakan program yang dikoordinir oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPPKB), dengan program membangun keluarga-keluarga
bahagia, sejahtera dan menjadikan keluarga yang berkualitas.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Keluarga Berencana (KB) adalah sebuah program dari pemerintah


yang dilakukan dalam skala nasional agar dapat menekan angka kelahiran dan juga
mengendalikan adanya pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Sebagaimana
yang kita tahu sebelumnya laju pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa
mengakibatkan banyak masalah yang terjadi seperti kemiskinan,
kejahatan/kriminalitas, pengangguran dan lain sebagainya. Oleh karena itu
pemerintah membuat program KB untuk menghindari masalah-masalah tersebut.

Pelaksanaan Program KB di Indonesia belum sepenuhnya terlaksana hal itu


dikarenakan masih kurangnya kontribusi atau peran dari masyarakat tentang
pelaksanaan program Keluarga Berencana tersebut. Kunci keberhasilan dari
pelaksanaan program KB ini adalah gontong royong, yaitu pelaksanaannya
didukung oleh semua komponen termasuk pemerintah, swasta, lembaga dan
organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan wartawan memberikan
dukungan dalam bentuk yang berbeda-beda.

Jadi mari kita bekerja sama untuk melaksanakan program KB (Keluarga


Berencana) tersebut, agar tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) Negara Indonesia.

B. Saran

Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) hendaknya lebih digalakkan


lagi oleh pemerintah, edukasi terhadap program ini dapat dilakukan dengan mudah
karena adanya kecanggihan teknologi saat sekarang ini. Sehingga masyarakat
menjadi paham, tujuan dari pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana)
tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan

Masjfuk Zuhdi. 1991. Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Mas Agung

Nurzaman, Riza. 2012. “Sejarah Keluarga Berencana “ Diakses pada tanggal 16 Juni

2022 http://rizanurzaman.blogspot.com/2012/11/sejarah-keluarga-berencana.html

K24klik.com.2021. Program Keluarga Berencana : Pengertian, Tujuan dan

Manfaat. Diakses pada tanggal 16 Juni 2022 dari https://www.k24klik.com/blog/program-

keluarga-berencana-pengertian-manfaat-tujuan/

Daldukkpppa.bulelengkab.go.id.2015.”Makalah-Program-Keluarga-Berencana-di-

Indonesia” Diakses pada tanggal 16 juni 2022

https://daldukkbpppa.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/makalah-program-

keluarga-berencana-di-indonesia-65

14

Anda mungkin juga menyukai