Anda di halaman 1dari 19

Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)


PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA
OLEH PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB)
DI DESA KARANGJALADRI KECAMATAN PARIGI
KABUPATEN PANGANDARAN

SHISKA TRIANZIANI

ABSTRAK

Hasil observasi penulis diketahui bahwa pelaksanaan Program KB oleh Petugas


Lapangan KB (PLKB) di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran masih belum optimal. Berdasarkan latar belakang di atas, yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)
Bagaimana pelaksanaan Program KB oleh Petugas Lapangan KB (PLKB) ?; 2)
Bagaimana hambatan–hambatan dalam pelaksanaan Program KB oleh Petugas
Lapangan KB (PLKB)?; 3) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengatasi hambatan–hambatan dalam pelaksanaan Program KB oleh Petugas
Lapangan KB (PLKB)? Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan, bahwa: 1) Pelaksanaan Program KB oleh Petugas Lapangan
KB (PLKB) secara umum sudah dilaksanakan walaupun belum sepenuhnya
sesuai dengan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan program KB menurut buku
pedoman TPD (2012:61). Hal ini dapat dilihat dari pendapat informan bahwa
pelaksanaan Program KB oleh Petugas Lapangan KB (PLKB) yang menyatakan
sudah baik sebesar sebesar 14,16 % dan yang menyatakan masih kurang sebesar
85,84 %. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa pelaksanaan
Program KB oleh Petugas Lapangan KB (PLKB) belum dapat terlaksana
dengan baik hal ini dibuktikan dengan masih adanya beberapa permasalahan
yang terjadi seperti tida lengkapnya data yang dimiliki oleh kader sebagai bahan
evaluasi ketercapaian program KB serta kurangnya pembinaan kader IMP yang
ada sehingga tidak optimal dalam melaksanakan perannya selain itu pada tahap
pelaksanaan petugas PLKB kurang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak
terkait sehingga program KB belum terlaksana secara optimal. 2) Berdasarkan
hasil wawancara bahwa terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan Program KB oleh Petugas Lapangan KB (PLKB), antara lain yaitu :
kurangnya kerjasama dan koordinasi dengan pihak terkait sehingga
menyebabkan dukungan dari berbagai fihak dalam melaksanakan program KB
masih kurang. Untuk mengatasi berbagai hambatan-hambatan pelaksanaan
Program KB oleh Petugas Lapangan KB (PLKB), maka dilakukan berbagai
upaya yang antara lain: Melakukan pendekatan dan kerjasama melalui staf
meeting sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan dalam
melaksanakan program KB.

Kata Kunci : Program KB, PLKB.

H a l a m a n | 131
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
A. PENDAHULUAN bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Indonesia merupakan salah satu Esa.
negara berkembang dengan berbagai Masalah kependudukan di
jenis masalah. Masalah utama yang Indonesia sampai saat sekarang belum
dihadapi di Indonesia adalah di bidang dapat diatasi. Permasalahan ini antara
kependudukan yang masih tingginya lain diwarnai jumlah yang besar
pertumbuhan penduduk. Keadaan dengan pertumbuhan yang tinggi, serta
penduduk yang demikian telah angka kelahiran yang tinggi. Secara
mempersulit usaha peningkatan dan garis besar terdapat tiga aspek
pemerataan kesejahteraan rakyat. permasalahan kependudukan di
Semakin tinggi pertumbuhan penduduk Indonesia yaitu struktur umur muda,
semakin besar usaha yang dilakukan kualitas pendudukan, dan persebaran
untuk mempertahankan kesejahteraan penduduk antar wilayah yang tidak
rakyat. Oleh karena itu, Pemerintah merata (BKKBN, 2013). Jumlah
terus berupaya untuk menekan laju penduduk Indonesia berdasarkan hasil
pertumbuhan dengan Program sensus penduduk Indonesia tahun 2010
Kependudukan dan Keluarga sebanyak 237,6 juta jiwa , terdiri atas
Berencana (KKB). 119,6 juta pria dan 118 juta wanita
Pertumbuhan dan kemampuan dengan laju pertumbuhan penduduk
mengembangkan sumber daya alam Indonesia sebesar 1,49% per tahun
laksana deret hitung, sedangkan sehingga merupakan jumlah penduduk
pertumbuhan dan perkembangan terbesar keempat didunia setelah
manusia laksana deret ukur, sehingga China, India, dan Amerika Serikat.
pada suatu titik sumber daya alam tidak Pertumbuhan penduduk ini tentu
mampu menampung pertumbuhan saja berimplikasi secara signifikan
manusia yang sangat cepat sekali. terhadap perkembangan ekonomi dan
Diharapkan setiap keluarga kesejahteraan negara. Berdasarkan
memperhatikan dan merencanakan jumlah tersebut, maka setiap harinya
jumlah keluarga yang diinginkan penduduk Indonesia bertambah sebesar
berkenaan dengan hal tersebut. 9.027 jiwa. Setiap jam terjadi
Paradigma baru program KKB nasional pertambahan pertumbuhan penduduk
telah diubah visinya dari mewujudkan sebanyak 377 jiwa, bahkan setiap detik
Norma Keluarga Kecil Bahagia jumlah pertambahan penduduk masih
Sejahtera (NKKBS) menjadi “Keluarga tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 %
Berkualitas 2025” untuk mewujudkan (1-2 juta jiwa). Pertambahan penduduk
keluarga yang berkualitas adalah di Indonesia umumnya bisa dikatakan
keluarga sejahtera, sehat, maju, 99,9% disebabkan oleh kelahiran,
mandiri, memiliki jumlah anak yang sisanya berupa migrasi. Dengan
ideal berwawasan kedepan, demikian dapat disimpulkan bahwa
bertanggung jawab, harmonis dan dalam 1 detik di Indonesia terjadi

H a l a m a n | 132
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa kontrasepsi dan menciptakan
(Irianto, 2014). Oleh karena itu, kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi
dibentuklah suatu program Keluarga seluruh masyarakat melalui usaha-
Berencana (KB) untuk mengatasi usaha perencanaan dan penjaringan
permasalahan di atas guna mencapai penduduk. Program kependudukan dan
tujuan pembangunan jangka panjang KB merupakan salah satu upaya untuk
bidang kesehatan. meningkatkan kualitas Sumber Daya
Program Keluarga Berencana manusia (SDM).
(KB) merupakan salah satu upaya Sesuai dengan Undang-Undang
pemerintah untuk mengendalikan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
jumlah penduduk. Meskipun program 2014 tentang pemerintahan Daerah
KB telah dilakukan, namun jumlah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
penduduk Indonesia masih terus ayat (2) bahwa : ”Urusan pemerintahan
bertambah. wajib terdiri atas urusan pemerintahan
Laju pertumbuhan penduduk di yang berkaitan dengan pelayanan dasar
Indonesia yang terus meningkat. Hal dan urusan pemerintahan yang tidak
ini dibuktikan dengan hasil sensus berkaitan dengan pelayanan dasar”.
penduduk yang menunjukkan bahwa Selanjutnya pada pasal 12 ayat (2)
pertumbuhan penduduk Indonesia dijelaskan bahwa : ”Urusan
sudah melebihi dari proyeksi Badan pemerintahan wajib yang tidak
Pusat Statistik Indonesia (Indrayani, berkaitan dengan Pelayanan Dasar
2014) serta upaya pemerintah dalam salah satunya adalah pengendalian
pengendalian kuantitas penduduk penduduk dan keluarga berencana”.
melalui Keluarga Berencana, Undang-undang ini telah di perjelas
pengembangan dan peningkatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
kualitas penduduk melalui perwujudan 87 Tahun 2014 tentang perkembangan
keluarga kecil yang berkualitas. kependudukan dan pembangunan
Perwujudan keluarga kecil yang keluarga, Keluarga Berencana dan
berkualitas dapat dilakukan melalui Sistem Informasi Keluarga pada Pasal
program keluarga berencana. 37 ayat (1) dijelaskan bahwa
Pelaksanaan keluarga berencana ini :”Penggerakan penyelenggaraan
salah satunya dengan penggunaan alat Keluarga Berencana dilaksanakan
kontrasepsi yang tersedia bagi pria dan melalui mekanisme operasional
wanita. pelayanan dasar Program Pengendalian
Program KB adalah salah satu Penduduk dan Keluarga Berencana”.
program dari Badan Kependudukan Pembangunan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional dan Keluarga berencana merupakan
(BKKBN). Program ini salah satu salah satu program sosial dasar yang
tujuannya adalah penjaringan sangat strategis dalam upaya
kehamilan menggunakan metode meningkatkan kualitas penduduk dan

H a l a m a n | 133
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
sekaligus berkontribusi terhadap kesehatan. Adapun mekanisme dari
pengendalian pertumbuhan penduduk. kegiatan program ini ialah pemerintah
Untuk melaksanakan program tersebut seperti menjemput bola, karena
telah mendapat dukungan yang kuat sifatnya yang dinamis. Terdapat
dengan adanya komitmen nasional berbagai kemudahan dalam program
yaitu telah dilembagakannya program ini, yaitu berbagai fasilitas telah
KKB nasional melalui Undang-Undang dikerahkan pemerintah untuk
No. 10 Tahun 2010 tentang masyarakat yang mau mengikuti
perkembangan kependudukan dan program KB ini, serta tidak dipungut
pembangunan keluarga sejahtera. biaya sama sekali. Program ini
Dengan disahkannya undang-undang merupakan salah satu kegiatan yang
tersebut bangsa Indonesia telah diadakan oleh Badan Kependudukan
mempunyai komitmen resmi untuk dan Keluarga Berencana Nasional yang
membangun keluarga kecil bahagia dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
sejahtera. untuk menahan atau meminimalisir
Untuk mewujudkan apa yang angka kelahiran serta mengantisipasi
dimaksudkan dengan Keluarga laju pertumbuhan penduduk yang
Berencana tersebut, maka pemerintah semakin meningkat.
sebagai policy maker telah berupaya Pelaksanaan program KB tidak
dengan membuat berbagai kebijakan lagi semata mata diarahkan hanya
yang diturunkan menjadi berbagai kepada upaya pencapaian target
program Keluarga Berencana demi kuantitas penduduknya, melainkan jauh
berkurangnya masalah kependudukan lebih luas lagi sudah harus menyentuh
yang ada. banyak aspek terkait dengan upaya
Salah satu upaya dari Badan kualitas dalam rangka mewujudkan
Kependudukan dan Keluarga sebuah keluarga yang berkualitas.
Berencana Nasional untuk mengatasi Dalam rangka pelaksanaan
masalah pertumbuhan penduduk program KB di Kabupaten
tersebut adalah melalui peningkatan Pangandaran maka Dinas Dinas
pelayanan program KB. Program KB Keluarga Berencana, Pemberdayaan
merupakan sebuah program yang Perempuan dan Perlindungan Anak
pemerintah buat, dimana di dalam Kecamatan Parigi melakukan berbagai
program tersebut terdapat berbagai upaya untuk menunjang keberhasilan
kegiatan medis seperti pemakaian dan pelaksanaan program KB dengan
pelepasan alat kontrasepsi KB serta melakukan kerjasama baik dengan
terdapat berbagai penyuluhan yang UPTD Dinas Keluarga Berencana,
berkaitan dengan kesehatan reproduksi, Pemberdayaan Perempuan dan
serta terdapat juga pelayanan untuk Perlindungan Anak Kecamatan Parigi
masyarakat apabila ada yang ingin yang ada di kecamatan maupun dengan
berkonsultasi mengenai masalah

H a l a m a n | 134
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
instansi lain yang mendukung harus melaksanakan tahapan-tahapan
terlaksananya program KB. dalam pelaksanaan program KB
Untuk menunjang keberhasilan menurut buku pegangan Tenaga
pelaksanaan program KB di Kabupaten Penggerak Desa (2012:61) sebagai
Pangandaran maka UPTD Dinas berikut:
Keluarga Berencana, Pemberdayaan 1. Melaksanakan tahap persiapan
Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menyiapkan data dasar
Kecamatan Parigi melibatkan berbagai program KB di setiap RT sebagai
unsur yang terkait seperti petugas dasar dalam penyusunan peta kerja
lapangan KB untuk melakukan tugas untuk memudahkan penyusunan
dan fungsinya dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan program
program KB dan institusi masyarakat KB.
pedesaan yang ada di Kecamatan Parigi 2. Melaksanakan kerjasama dengan
sehingga ada kerjasama yang lebih baik seluruh komponen yang ada di
lagi dalam pelaksanaan program KB. masyarakat untuk menganalisa
Kegiatan pelayanan program KB berbagai permasalahan dalam
dilaksanakan oleh UPTD Dinas pelaksanaan program KB sebagai
Keluarga Berencana, Pemberdayaan dasar dalam penyusunan mekanisme
Perempuan dan Perlindungan Anak operasional di setiap wilayah.
Kecamatan Parigi di Desa 3. Melaksanakan koordinasi dengan
Karangjaladri Kecamatan Parigi berbagai pihak terkait untuk
Kabupaten Pangandaran melalui membahas teknis operasional
Petugas Lapangan Keluarga Berencana pelaksanaan program KB sehingga
(PLKB) dengan memberikan pelayanan setiap kegiatan dapat memperoleh
KB berupa pemasangan alat dukungan.
kontrasepsi secara gratis kepada Namun sebagaimana hal tersebut
akseptor (peserta KB, yang di atas, berdasarkan hasil observasi
menggunakan salah satu alat/obat diketahui bahwa pelaksanaan Program
kontrasepsi) di setiap desa atau KB oleh Petugas Lapangan KB
kecamatan. Kegiatan ini melibatkan (PLKB) di Desa Karangjaladri
sejumlah ahli medis seperti penyuluh Kecamatan Parigi Kabupaten
dari Dinas Kesehatan, ahli dari Pangandaran belum optimal, terlihat
Puskesmas setempat dan ahli lainnya bahwa di Desa Karangjaladri dalam
untuk melakukan pemasangan atau waktu tiga tahun terakhir mengalami
pencopotan alat kontrasepsi kepada kenaikan jumlah penduduk yang sangat
para akseptor, khususnya kepada cepat, yaitu hampir 4% per tahun.
Pasangan Usia Subur (PUS). Untuk mengatasi hal tersebut, maka
Dengan demikian dalam peran Petugas Lapangan KB (PLKB)
pelaksanaan program KB maka petugas sangatlah penting dalam melaksanakan
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) tugas pemerintahan di bidang

H a l a m a n | 135
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
pengendalian penduduk dan 3. Masih kurangnya pelaksanaan
penyelenggaraan keluarga berencana. koordinasi dengan berbagai pihak
Permasalahan tersebut sejalan terkait untuk membahas teknis
dengan hasil observasi awal yang operasional pelaksanaan program
penulis lakukan ditemukan gejala– KB sehingga setiap kegiatan kurang
gejala bahwa pelaksanaan Program KB memperoleh dukungan. Contohnya :
oleh Petugas Lapangan KB (PLKB) di masih kurangnya dukungan
Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi anggaran biaya yang memadai
Kabupaten Pangandaran masih belum dalam melaksanakan program KB
optimal, dapat dilihat pada indikator- sehingga berbagai kegiatan yang
indikator sebagai berikut : telah direncanakan tidak dapat
1. Terdapat kekurangan dalam direalisasikan. Seperti program
pelaksanaan tahap persiapan untuk pertemuan dengan akseptor kurang
menyiapkan data dasar program KB dilaksanakan secara rutin karena
di setiap RT sebagai dasar dalam kurangnya anggaran sehingga
penyusunan peta kerja untuk selama 6 bulan baru dilakukan
memudahkan penyusunan pertemuan 1 kali.
perencanaan pelaksanaan program Berdasarkan hal yang telah
KB. Contohnya masih kurangnya diuraikan di atas, maka penulis tertarik
informasi tentang gambaran untuk mempelajari, memahami, dan
perkembangan program KB di meneliti secara lebih mendalam
setiap wilayah sehingga terdapat mengenai pelaksanaan Program KB
pasangan usia subur yang tidak oleh Petugas Lapangan KB (PLKB).
menggunakan alat kontrasepsi. Berdasarkan uraian latar
2. Masih kurangnya pelaksanaan belakang di atas maka rumusan
kerjasama dengan seluruh masalah yang akan diteliti dan dikaji
komponen yang ada di masyarakat oleh penulis sebagai berikut.
untuk menganalisa berbagai 1. Bagaimana pelaksanaan Program
permasalahan dalam pelaksanaan KB oleh Petugas Lapangan KB
program KB sebagai dasar dalam (PLKB) di Desa Karangjaladri
penyusunan mekanisme operasional Kecamatan Parigi Kabupaten
di setiap wilayah. Contohnya masih Pangandaran?
kurangnya pendekatan yang 2. Bagaimana hambatan–hambatan
dilakukan dengan tokoh formal dalam pelaksanaan Program KB
maupun informal dalam membantu oleh Petugas Lapangan KB (PLKB)
mengatasi permasalahan dalam di Desa Karangjaladri Kecamatan
pelaksanaan program KB sehingga Parigi Kabupaten Pangandaran?
permasalahan tersebut tidak cepat 3. Bagaimana upaya-upaya yang
diselesaikan. dilakukan untuk mengatasi
hambatan–hambatan dalam

H a l a m a n | 136
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
pelaksanaan Program KB oleh Salah satu aspek yang menunjang
Petugas Lapangan KB (PLKB) di keberhasilan program KB adalah
Desa Karangjaladri Kecamatan penyuluh lapangan keluarga berencana
Parigi Kabupaten Pangandaran ? (PLKB). Secara umum tujuan PLKB
menurut Badan Kependudukan dan
B. LANDASAN TEORITIS Keluarga Berencana Nasional (2007:3)
Salah satu pihak yang dapat adalah: Meningkatkan dan
mendorong keberhasilan suatu program memantapkan peran petugas untuk
KB di masyarakat adalah Petugas melaksanakan tugas dan fungsi dalam
Lapangan Keluarga Berencana. mengelola Program Keluarga
Keberhasilan program keluarga Berencana melalui mekanisme
berencana dititikberatkan pada peran operasional dan berbagai jenis
dan fungsi Petugas Lapangan Keluarga pencatatan pelaporan Progam Keluarga
Berencana dalam meningkatkan Berencana yang berada pada lini
keikutsertaan masyarakat dalam lapangan.
program KB. Menurut Sutrisno Menurut Mahardika (2012:89)
(2009:28) menyatakan bahwa : menyatakan, bahwa PLKB/PKB adalah
PLKB/PKB adalah Pegawai Pegawai Pemerintah Daerah (Pemda)
Pemerintah Daerah (Pemda) Kab/Kota berkedudukan di
Kab/Kota berkedudukan di Desa/Kelurahan yang bertugas
Desa/Kelurahan yang bertugas melaksanakan atau mengelola,
melaksanakan/mengelola, menggerakkan, memberdayakan serta
menggerakkan, memberdayakan menggalang dan mengembangkan
serta menggalang dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
mengembangkan kemitraan dengan pelaksanaan program kependudukan
berbagai pihak dalam pelaksanaan dan KB bersama institusi masyarakat
program kependudukan dan KB pedesaan atau perkotaan ditingkat
bersama institusi masyarakat Desa/Kelurahan.
pedesaan/perkotaan ditingkat Berdasarkan pendapat para ahli
Desa/Kelurahan. tersebut di atas, bahwa untuk mencapai
Menurut Badan Kependudukan tujuan pelaksanaan program keluarga
dan Keluarga Berencana Nasional berencana diperlukan petugas lapangan
(2007: 5) penyuluh lapangan keluarga yang dapat memberikan informasi
berencana (PLKB) adalah : “Aparat kepada masyarakat tentang tujuan dan
SKPD pengelola program manfaat dari kebijakan program
kabupaten/kota berkedudukan di keluarga berencana. Keluarga dengan
tingkat desa/kelurahan yang berfungsi jumlah anak yang tidak banyak serta
sebagai pembantu Teknis kepala jarak kelahiran yang ideal tentu
Desa/kelurahan dalam pelaksanaan diharapkan keluarga mampu
Program Keluarga Berencana”. menciptakan manusia-manusia yang

H a l a m a n | 137
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
berkualitas. Usia ideal untuk a. Tahap Persiapan
perkawinan yang diharapkan dilakukan 1.) Penyiapan data dasar program
oleh masyarakat bertujuan agar KB di daerah kerja
masyarakat mempunyai cukup petugas/pelaksana program,
kesadaran dan kesiapan yang matang meliputi :
dalam perilakunya sehingga akan a) Menyiapkan data dasar
mampu pula berpikir secara tepat program KB mencakup data
mengenai masa depan keluarga yang demografi, data program
dibangun, meliputi jumlah anak dan KB, data keluarga dan data
jarak kelahiran yang ideal. tahapan Keluarga sejahtera.
Selanjutnya mengenai b) Menyusun peta kerja agar
pelaksanaan program dikemukakan petugas dan pengelola
oleh Farida (2008:9), bahwa: program KB dapat bekerja
”Pelaksanaan program merupakan secara terarah dan tepat
segala sesuatu yang dilakukan oleh pada sasarannya.
seseorang dengan harapan akan c) Melaksanakan pendataan
mendatangkan hasil atau pengaruh.” keluarga secara berkala
Lebih lengkap lagi, Hasibuan (2006: serta melakukan pencatatan
72) juga mengungkapkan bahwa rutin
pelaksanaan program adalah suatu 2.) Melaksanakan analisis data
pelaksanaan jenis rencana yang jelas dasar untuk memperleh
dan konkret karena di dalamnya sudah informasi tentang kondisi dan
tercantum sasaran, kebijaksanaan, gambaran perkembangan
prosedur, anggaran, dan waktu program KB, melaksanakan
pelaksanaan yang telah ditetapkan. teknik dan cara menganalisi
Berdasarkan pengertian tersebut data melalui pembahasan staf
dapat diketahui bahwa pelaksanaan meeting sehingga petugas
program merupakan serangkaian memiliki kejelasan sasaran
kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk diolah lebih lanjut dalam
maupun kelompok berbentuk mekanisme operasional.
pelaksanaan kegiatan yang didukung b. Tahap Pelaksanaan
kebijaksanaan, prosedur, dan sumber 1.) Melaksanakan staf meeting
daya yang dimaksudkan membawa (pertemuan staf).
suatu hasil untuk mencapai tujuan dan 2.) Pertemuan koordinasi teknis
sasaran yang telah ditetapkan. pelayanan KB.
Selanjutnya, dalam buku 3.) Pertemuan koordinasi KB
pegangan TPD (2012:61) yang tingkat kecamatan.
dinyatakan bahwa terdapat tahapan- 4.) Pertemuan koordinasi
tahapan dalam pelaksanaan program minggonan (rapat minggon).
KB yang antara lain sebagai berikut :

H a l a m a n | 138
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
5.) Pertemuan institusi masyarakat program KB yang antara lain, sebagai
tingkat kecamatan. berikut:
6.) Pertemuan institusi masyarakat a. Tahap Persiapan
tingkat desa. a. Penyiapan data dasar program
7.) Pertemuan dengan kelompok KB di daerah kerja
askeptor KB. petugas/pelaksana program,
8.) Pertemuan pelayanan meliputi :
kontrasepsi, pelayanan bina- 1) Menyiapkan data dasar
bina keluarga dan peningkatan program KB mencakup data
ekonomi keluarga. demografi, data program
KB, data keluarga dan data
C. METODE PENELITIAN tahapan Keluarga sejahtera.
Metode penelitian dalam 2) Menyusun peta kerja agar
penelitian ini adalah metode deskriptif petugas dan pengelola
analitis. Lamanya penelitian selama 8 program KB dapat bekerja
bulan. Teknik pengumpulan data secara terarah dan tepat pada
melalui studi kepustakaan, studi sasarannya.
lapangan (observasi, wawancara dan 3) Melaksanakan pendataan
dokumentasi). Jumlah informan dalam keluarga secara berkala serta
penelitian ini sebanyak 10 orang. melakukan pencatatan rutin
Teknik analisa data dengan dengan b. Melaksanakan analisis data
cara deskriptif, yaitu mengumpulkan dasar untuk memperleh
data, mengolah data, menganaalisa data informasi tentang kondisi dan
serta menginterpretasikannya pada data gambaran perkembangan
kualitatif. program KB, melaksanakan
teknik dan cara menganalisi
D. PEMBAHASAN DAN HASIL data melalui pembahasan staf
PENELITIAN meeting sehingga petugas
1. Pelaksanaan Program KB oleh memiliki kejelasan sasaran
Petugas Lapangan KB (PLKB) di untuk diolah lebih lanjut dalam
Desa Karangjaladri Kecamatan mekanisme operasional.
Parigi Kabupaten Pangandaran b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan Program KB oleh a. Melaksanakan staf meeting
Petugas Lapangan KB (PLKB) di Desa (pertemuan staf).
Karangjaladri Kecamatan Parigi b. Pertemuan koordinasi teknis
Kabupaten Pangandaran belum pelayanan KB.
dilaksanakan dengan baik sesuai c. Pertemuan koordinasi KB
dengan buku pegangan TPD (2012:61) tingkat kecamatan.
yang dinyatakan bahwa terdapat d. Pertemuan koordinasi
tahapan-tahapan dalam pelaksanaan minggonan (rapat minggon).

H a l a m a n | 139
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
e. Pertemuan institusi masyarakat dapat menyiapkan data dasar program
tingkat kecamatan. KB sebagai informasi yang tepat, cepat
f. Pertemuan institusi masyarakat dan akurat, hal ini dikarenakan
tingkat desa. kurangnya dukungan semua pihak
g. Pertemuan dengan kelompok terkait dalam mengumpulkan data
akseptor KB. dasar yang dibutuhkan PLKB sehingga
h. Pertemuan pelayanan hal tersebut mengakibatkan petugas
kontrasepsi, pelayanan bina- lapangan KB kesulitan dalam
bina keluarga dan peningkatan mengetahui perkembangan program
ekonomi keluarga. KB di suatu wilayah.
Untuk lebih jelasnya penulis 2) Menyusun peta kerja agar petugas
melakukan pembahasan hasil penelitian dan pengelola program KB dapat
terhadap tahapan-tahapan dalam bekerja secara terarah dan tepat
pelaksanaan program KB yang, antara pada sasarannya.
lain : Berdasarkan hasil penelitian
1. Tahap Persiapan diketahui bahwa PLKB masih kurang
a. Penyiapan data dasar program KB menyusun peta kerja sehingga petugas
di daerah kerja petugas/pelaksana dan pengelola program KB belum
program, meliputi: bekerja secara terarah dan tepat pada
1) Menyiapkan data dasar program sasarannya, hal ini dikarenakan
KB mencakup data demografi, kurangnya kader membantu PLKB
data program KB, data keluarga dengan memberikan data dasar
dan data tahapan Keluarga program KB yang dibutuhkan dalam
sejahtera. penyusunan peta kerja sehingga
Berdasarkan hasil penelitian penyebabkan petugas dan pengelola
diketahui bahwa PLKB masih kurang program KB belum dapat mencapai
menyiapkan data dasar program KB sasaran pelaksanaan program KB.
mencakup data demografi, data Dengan demikian penyusunan
program KB, data keluarga dan data peta kerja agar petugas dan pengelola
tahapan Keluarga sejahtera hal ini program KB dapat bekerja secara
dikarenakan masih kurangnya PLKB terarah dan tepat pada sasarannya
dalam melakukan kerjasama dengan belum terlaksana dengan baik
pemerintah desa dalam pengumpulan mengingat kurangnya dukungan data
data dasar program KB serta kurangnya dasar yang diperoleh PLKB dalam
dukungan kader yang ada di tiap menyusun peta kerja sebagai sasaran
wilayah dalam membantu menyiapkan dalam bekerja.
data dasar. 3) Melaksanakan pendataan keluarga
Dengan demikain PLKB belum secara berkala serta melakukan
dapat memberikan informasi dalam pencatatan rutin.
pengelolaan program KB karena belum

H a l a m a n | 140
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Berdasarkan hasil penelitian memperoleh informasi tentang kondisi
diketahui bahwa PLKB belum dapat dan gambaran perkembangan program
melaksanakan pendataan keluarga KB hal ini dikarenakan masih
secara berkala serta melakukan kurangnya PLKB melakukan
pencatatan rutin data KB dan data yang kunjungan langsung ke setiap rumah
relevan dengan kegiatan baru yang sehingga belum memiliki data dasar
akan dikembangkan (misalnya program KB yang dapat berguna untuk
BKB,BKR,BKL) hal ini disebabkan melakukan analisis data dasar sehingga
oleh kurangnya dukungan tokoh belum dapat memberikan informasi
formal terkait dan tokoh informal di kepada masyarakat terkait
masing-masing RW/RT sehingga perkembangan masyarakat.
belum dapat melakukan pemetaan data Dengan demikian pelaksanaan
sebagai dasar kegiatan operasional ke analisis data dasar untuk memperoleh
depan. informasi tentang kondisi dan
Dengan demikian pelaksanaan gambaran perkembangan program KB
pendataan dan pencatatan yang belum dapat dilaksanakan dengan baik
dilakukan oleh PLKB belum oleh PLKB karena kurangnya dalam
dilaksanakan secara rutin hal ini melakukan kunungan rutin ke setiap
disebabkan oleh kurangnya dukungan rumah serta kurangnya dukungan dari
sumber daya manusia yang memadai kader yang ada di tiap wilayah
sehingga PLKB kesulitan dalam sehingga belum dapat memberikan
melaksanakan pendataan dan informasi terkait perkembangan KB di
pencatatan data kependudukan. setiap wilayah.
b. Melaksanakan analisis data dasar 2.) Melaksanakan teknik dan cara
untuk memperleh informasi tentang menganalisis data melalui
kondisi dan gambaran pembahasan staf meeting untuk
perkembangan program KB, melaksanakan mekanisme
melaksanakan teknik dan cara operasional.
menganalisis data melalui Berdasarkan hasil penelitian
pembahasan staf meeting sehingga PLKB masih kurang melaksanakan
petugas memiliki kejelasan sasaran teknik dan cara menganalisis data
untuk diolah lebih lanjut dalam melalui pembahasan staf meeting untuk
mekanisme operasional. melaksanakan mekanisme operasional
1.) Melaksanakan analisis data dasar di setiap wilayah di desanya karena
untuk memperoleh informasi kurangnya dukungan kemampuan
tentang kondisi dan gambaran teknis yang dimiliki oleh kader institusi
perkembangan program KB masyarakat yang ada di tiap desa.
Berdasarkan hasil penelitian Dengan demikian selama ini
diketahui bahwa PLKB kurang masih kendala dalam melaksanakan
melaksanakan analisis data dasar untuk teknik dan cara menganalisis data

H a l a m a n | 141
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
melalui pembahasan staf meeting untuk dilaksanakan dengan baik oleh PLKB
melaksanakan mekanisme operasional sehingga belum dapat menyusun
yang disebabkan oleh kurangnya mekanisme operasional di tingkat lini
dukungan kemampuan teknik kader lapangan sebagai urat nadi dan jantung
institusi masyarakat dalam memberikan pertahanan penyelenggaraan program
data sebagai bahan dalam melakukan KB.
analisis teknis. Dengan demikian pelaksanaan
2. Tahap Pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan KB yang
a. Melaksanakan staf meeting dilakukan dengan melakukan
(pertemuan staf) pertemuan di tingkat kecamatan belum
Berdasarkan hasil penelitian terlaksana secara optimal hal ini lebih
pelaksanaan pertemuan staf yang cenderung disebabkan oleh dukungan
dilakukan oleh PLKB belum dapat yang diberikan kepada petugas masih
melakukan pembentukan kurang sehingga petugas kesulitan
kesepakatan yang dilakukan secara dalam menyampaikan hal-hal teknis
sistematis untuk mencapai kesepakatan yang akan dilaksanakan.
politis dan teknis penggarapan program c. Pertemuan koordinasi KB tingkat
kependudukan dan KB. Dalam kecamatan.
kegiatan tersebut, PLKB kurang Berdasarkan hasil penelitian
mengundang para tokoh baik yang diketahui bahwa PLKB kurang
telah menyatakan kesediaannya dan melakukan pertemuan koordinasi KB
yang masih ragu untuk mendukung di tingkat kecamatan hal ini
program KB dengan tujuan untuk dikarenakan kurang keterlibatan
mengajak para tokoh berpartsisipasi perangkat kecamatan dan perangkat
secara aktif. Desa dalam mendukung pelaksanaan
Dengan demikian selama ini koordinasi sehingga menyebabkan
masih kendala dalam pelaksanaan staff permasalahan-permasalahan program
meeting sehingga tidak dapat KB di tingkat desa belum dilaksanakan
dilaksanakan dengan baik karena tidak pembahasan secara bersama-sama
diikuti oleh semua PLKB hal ini untuk mengatasi masalah tersebut.
disebabkan dalam penentuan jadwal Dengan demikian maka diketahui
kegiatan pertemuan tidak didasarkan bahwa pertemuan koodinasi KB di
pada kesepakatan PLKB namun lebih tingkat kecamatan masih kurang
ditentukan oleh Dinas atau UPTD KB. sehingga PLKB belum dapat
menyampaikan informasi kepada pihak
b. Pertemuan koordinasi teknis lain dalam hal ini kader kesehatan yang
pelayanan KB ada di wilayah kecamatan, tokoh
Berdasarkan hasil penelitian formal maupun informal serta pihak-
diketahui bahwa pertemuan koordinasi pihak lain yang memiliki keterkaitan
teknik pelayanan KB kurang

H a l a m a n | 142
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
dengan masalah yang akan di tingkat kecamatan hal ini disebabkan
disampaikan. kurangnya dukungan kader institusi
d. Pertemuan koordinasi minggonan masyarakat di tingkat kecamatan dalam
(rapat minggon) mengikuti berbagai kegiatan pertemuan
Berdasarkan hasil penelitian dengan PLKB sehingga permasalahan
pertemuan koordinasi minggonan program KB di setiap wilayah belum
(rapat minggon) yang dilakukan dalam dapat diselesaikana secara cepat,
rangka meningkatkan kerjasama antar f. Pertemuan institusi masyarakat
petugas PLKB dalam melaksanakan tingkat desa
tugas dan fungsinya kurang berjalan Berdasarkan hasil penelitian
lancer hal ini dikarenakan dalam diketahui bahwa pertemuan dengan
kegiatan tersebut belum dilaksanakan institusi masyarakat ditingkat desa
secara rutin sesuai dengan jadwal yang masih kurang terlaksana dengan baik
ditetapkan hal ini disebabkan oleh karena petugas mengalami berbagai
kurangnya dukungan dari berbagai kendala seperti kurangnya ketersediaan
pihak terkait dalam mengikuti setiap jumlah PLKB untuk melaksanakan
kegiatan rapat minggonan sehingga pertemuan secara rutin dengan kader
setiap diundang untuk mengikuti rapat Masyarakat Pedesaan sehingga
minggon hanya sedikit yang mengikuti menyebabkan permasalahan di institusi
kegiatan rapat tersebut. masyarakat pedesaan kurang
e. Pertemuan institusi masyarakat diselesaikan dengan cepat.
tingkat kecamatan Dengan demikian diketahui
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan pertemuan yang dilakukan
diketahui bahwa PLKB kurang dengan institusi masyarakat di tingkat
melaksanakan pertemuan dengan desa kurang terlaksana dengan baik
institusi masyarakat di tingkat mengingat masih kurangnya
kecamatan sehingga dalam keikutsertaan institusi masyarakat di
pelaksanaanya musyawarah hanya tingkat desa dalam mengikuti kegiatan
sedikit kader Institusi Masyarakat pertemuan yang diselenggarakan oleh
Pedesaan yang ikut berperan aktif PLKB sehingga menyebabkan
sehingga hal ini menyebabkan PLKB permasalahan di tingkat RT atau RW
kesulitan untuk dapat mengatasi belum dapat diselesaikan.
permasalahan-permasalahan dalam g. Pertemuan dengan kelompok
program KB mengingat Masyarakat akseptor KB
Pedesaan merupakan kader yang lebih Berdasarkan hasil penelitian
tahu permasalahan sebenarnya karena diketahui bahwa pertemuan dengan
lebih dekat dengan masyarakat. kelompok akseptor KB belum dapat
Dengan demikian maka diketahui dilaksanakan secara rutin hal ini
bahwa PLKB kurang melaksanakan terkendala kurangnya keikutsertaan
pertemuan dengan institusi masyarakat akspetor KB dalam mengikuti berbagai

H a l a m a n | 143
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
pertemuan yang diselenggarakan oleh beberapa permasalahan sehingga
PLKB. pertemuan tersebut cenderung hanya
Dengan demikian hasil penelitian dilakukan secara formalitas sehingga
tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemandirian dan
kendala yang menyebabkan pertemuan kesejahteraan masyarakat kurang
dengan kelompok akseptor KB belum mendapat perhatian.
terlaksana dengan baik hal ini 2. Hambatan–hambatan dalam
dikarenakan masih jarangnya pelaksanaan Program KB oleh
keikutsertaan akseptor KB dalam Petugas Lapangan KB (PLKB) di
mengikuti berbagai pertemuan yang Desa Karangjaladri Kecamatan
diselenggarakan oleh PLKB padahal Parigi Kabupaten Pangandaran
pertemuan dengan kelompok aksptor Berdasarkan hasil penelitian
KB sangat penting dalam pelaksanaan diketahui adanya hambatan-hambatan
program KB mengingat dapat dalam pelaksanaan Program KB oleh
mempenagruhi pola pikir dan Petugas Lapangan KB (PLKB) di Desa
pemahamannya terhadap program KB. Karangjaladri Kecamatan Parigi
h. Pertemuan pelayanan kontrasepsi, Kabupaten Pangandaran yang, antara
pelayanan bina-bina keluarga dan lain:
peningkatan ekonomi keluarga. 1) Pemerintahan Desa, masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian dan kader kurang memberikan
diketahui bahwa PLKB masih kurang dukungan dalam pengumpulan data
melaksanakan pertemuan pelayanan yang dilakukan oleh PLKB
kontrasepsi, pelayanan bina-bina sehingga PLKB kurang memiliki
keluarga dan peningkatan ekonomi data dasar program KB.
keluarga sehingga belum adanya 2) Kurangnya kerjasama kader yang
peningkatan kepesertaan KB aktif ada di tiap desa dengan PLKB
maupun peningkatan ekonomi keluarga sehingga menyebabkan rencana
hal ini dikarenakan kegiatan kerja yang disusun tidak dapat
pertemuan jarang dilakukan dan direalisasikan secara optimal
kurang mendapatkan dukungan dari sehingga sasaran dari program KB
instansi terkait dalam membantu tidak tercapai sesuai dengan yang
mengembangkan wawasan serta diharapkan.
menggalan kemitraan dalam rangka 3) Penentuan kegiatan pertemuan staf
meningkatkan kemandirian dan meeting yang dilaksanakan dibuat
kesejahteraan masyarakat. oleh UPTD DKBP3A sehingga
Dengan demikian pelaksanaan menyebabkan tidak semua PLKB
pertemuan yang diselenggarakan dapat menghadiri pertemuan staf
sebagai bentuk pelayanan kontrasepsi meeting karena keterbatasan jumlah
yang dilakukan oleh PLKB belum PLKB di lapangan.
terlaksana dengan baik karena adanya

H a l a m a n | 144
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
4) Kurangnya data yang diterima dari 1) Memberdayakan masyarakat
kader menyebabkan PLKB kurang untuk membangun keluarga
memiliki rencana kerja sebagai kecil berkualitas.
dasar dalam melakukan analisis 2) Menggalang kemitraan dalam
perkembangan program KB di meningkatkan kesejahteraan,
wilayah desa masing-masing. kemandirian, dan ketahanan
5) Kurangnya dukungan dari institusi keluarga.
masyarakat pedesaan dalam 3) Meningkatkan kualitas
melakukan berbagai pertemuan pelayanan KB dan kesehatan
teknsi sehingga terdapat beberapa reproduksi.
permasalahan dalam pelaksanaan 4) Meningkatkan promosi,
program KB belum dapat perlindungan dan upaya
ditindaklanjuti sehingga mewujudkan hak- hak
permasalahan tersebut tidak dapat reproduksi.
dikupas secara tuntas. 5) Meningkatkan upaya
6) Akseptor KB kurang memiliki pemberdayaan perempuan
pemahaman yang baik terhadap untuk mewujudkan kesetaraan
program KB sehingga PLKB jender melalui program KB,
kesulitan dalam melakukan dan
pertemuan dengan akseptor KB 6) Mempersiapkan Sumber Daya
karena walaupun telah dijadwalkan Manusia berkualitas sejak
dan diundang oleh PLKB namun pembuahan dalam kandungan
dalam pertemuan tidak hadir sampai dengan lanjut usia.
semuanya. Dengan demikian hambatan-
Hasil observasi menunjukkan hambatan dalam pelaksanaan program
bahwa adanya hambatan-hambatan KB disebabkan oleh kurangnya
pelaksanaan Program KB oleh Petugas memberdayakan masyarakat untuk
Lapangan KB (PLKB) di Desa membangun keluarga kecil berkualitas,
Karangjaladri Kecamatan Parigi kurangnya menggalang kemitraan
Kabupaten Pangandaran yang dalam meningkatkan kesejahteraan,
mengakibatkan pelaksanaan program kemandirian, dan ketahanan keluarga
KB kurang dilaksanakan secara serta kurangnya meningkatkan kualitas
optimal. pelayanan KB dan kesehatan
Untuk itu perlu dilakukan misi reproduksi kepada pasangan usia subur.
program KB sebagai upaya integral 3. Upaya-upaya yang dilakukan
dalam meningkatkan kualitas keluarga. untuk mengatasi hambatan–
Hal tersebut menurut Saifuddin, A. hambatan dalam pelaksanaan
(2003). dijabarkan ke dalam misi Program KB oleh Petugas
program KB, sebagai berikut: Lapangan KB (PLKB) di Desa

H a l a m a n | 145
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Karangjaladri Kecamatan Parigi 5) Meminta dukungan dari institusi
Kabupaten Pangandaran masyarakat pedesaan dalam
Berdasarkan hasil penelitian melakukan berbagai pertemuan
diketahui adanya upaya-upaya dalam teknsi sehingga permasalahan
mengatasi hambatan-hambatan dalam dalam pelaksanaan program KB
pelaksanaan Program KB oleh Petugas dapat ditindaklanjuti sehingga
Lapangan KB (PLKB) di Desa permasalahan tersebut dapat
Karangjaladri Kecamatan Parigi dikupas secara tuntas.
Kabupaten Pangandaran, yang antara 6) Meningkatkan pemahaman
lain, sebagai berikut: akseptor KB terhadap program KB
1) Melakukan pendekatan dan melalui kegiatan pertemuan yang
kerjasama dengan Pemerintahan dilaksanakan secara rutin sehingga
desa, masyarakat dan kader dapat meningkatkan pemahaman
sehingga dapat memberikan akseptor KB.
dukungan dalam pengumpulan data Hasil observasi menunjukkan
yang dilakukan oleh PLKB bahwa adanya upaya-upaya dalam
sehingga PLKB memiliki data mengatasi hambatan-hambatan
dasar program KB sebagai salah pelaksanaan Program KB oleh Petugas
satu bahan dalam melakukan Lapangan KB (PLKB) di Desa
evaluasi perkembangan program Karangjaladri Kecamatan Parigi
KB. Kabupaten Pangandaran agar
2) Meningkatkan kerjasama dengan pelaksanaan program KB dapat
kader yang ada di tiap desa dilaksanakan secara optimal.
sehingga semua rencana kerja yang Untuk itu dalam pelaksanaan
disusun dapat direalisasikan secara program KB sesuai dengan buku
optimal sehingga sasaran dari pegangan TPD (2012:14) dinyatakan
program KB dapat tercapai sesuai bahwa PLKB diharapkan dapat
dengan yang diharapkan. melaksanakan tugas dan fungsinya
3) Menentukan kegiatan pertemuan dalam merencanakan,
staf meeting yang akan mengorganisasikan, melaksanakan
dilaksanakan dibuat dengan serta mengendalikan program KB,
persetujuan PLKB sehingga PLKB sebagai berikut:
dapat menghadiri pertemuan staf 1) Rapat/Pertemuan koordinasi tingkat
meeting. desa atau sejenisnya untuk
4) Meminta data dari kader untuk menggalang kesepakatan dalam
membuat rencana kerja sebagai pelaksanaan KIE, pelayanan
dasar dalam melakukan analisis konstrasepsi dan Pemberdayaan
perkembangan program KB di Keluarga dan PUP, kepada
wilayah desa masing-masing. masyarakatyang membutuhkan.

H a l a m a n | 146
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
2) Mendorong dan memfasilitasi masyarakatyang membutuhkan dan
pertemuan institusi masyarakat mendorong dan memfasilitasi
pedesaan paling sedikit 1 x dalam 2 pertemuan institusi masyarakat
bulan. Pertemuan*ni perlu pedesaan paling sedikit 1 x dalam 2
dilakukan untuk mengatur, bulan. Pertemuan ini perlu dilakukan
menjaga, membina dan memelihara untuk mengatur, menjaga, membina
rasa persatuan dan semangat dan memelihara rasa persatuan dan
pengabdian dan kerelawanan Pos semangat pengabdian dan kerelawanan
KB Desa, Sub Pos KB desa dan Pos KB Desa, Sub Pos KB desa dan
kelompok akseptor di desanya. kelompok akseptor di desanya.
Pertemuan ini juga dapat Pertemuan ini juga dapat dimanfaatkan
dimanfaatkan sebagai forum untuk sebagai forum untuk mengatur,
mengatur, menjaga, membina dan menjaga, membina dan meningkatkan
meningkatkan pengetahuan dan pengetahuan dan kemampuan kader
kemampuan kaderdesa. desa.
3) Mendorong terselenggaranya
pelayanan kontrasepsi yang E. KESIMPULAN
terjangkau oleh keluarga pra Berdasarkan hasil penelitian dan
Sejahtera dan Sejahtera I alasan pembahasan di uraikan dalam bab-bab
ekonomi (Keluarga miskin). sebelumnya mengenai pelaksanaan
4) Mendorong terselenggaranya Program KB oleh Petugas Lapangan
pelayanan kontrasepsi mandiri bagi KB (PLKB) di Desa Karangjaladri
keluarga yang telah mampu. Kecamatan Parigi Kabupaten
5) Mendorong terselenggaranya Pangandaran dapat ditarik kesimpulan,
pelayanan program KB terintegrasi sebagai berikut:
pada kegiatan ekonomi produktif, 1. Program KB oleh Petugas Lapangan
BKB, BKR dsb. KB (PLKB) di Desa Karangjaladri
6) Mendorong terselenggaranya Kecamatan Parigi Kabupaten
pelayanan Pendewasaan Usia Pangandaran dilaksanakan kurang
Perkawinan. baik sesuai dengan tahapan-tahapan
Dengan demikian perlu adanya dalam pelaksanaan program KB
upaya-upaya dalam mengatasi menurut buku pedoman TPD
hambatan-hambatan pelaksanaan (2012:61) hal ini di tuliskan bahwa
program KB yang antara lain dengan PLKB dalam melakukan pendataan
melakukan rapat/pertemuan koordinasi keluarga pada suatu wilayah belum
tingkat desa atau sejenisnya untuk melakukan kunjungan secara
menggalang kesepakatan dalam langsung ketiap rumah selain itu
pelaksanaan KIE, pelayanan PLKB kurang melaksanakan
konstrasepsi dan Pemberdayaan berbagai pertemuan dengan akseptor
Keluarga dan PUP, kepada KB sehingga permasalahan-

H a l a m a n | 147
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
permasalahan di lapangan belum PLKB dalam melaksanakan
dapat dipecahkan. Selain itu program KB sehingga terdapat
kurangnya koordinasi yang terjalin beberapa permasalahan dalam
dengan pihak-pihak terkait sehingga pelaksanaan program KB belum
permasalahan dalam program KB dapat ditindaklanjuti sehingga
belum dapat diselesaikan dengan permasalahan tersebut tidak dapat
baik. Begitupula dengan hasil dikupas secara tuntas.
observasi dapat diketahui bahwa 3. Untuk mengatasi berbagai
pelaksanaan Program KB oleh hambatan-hambatan pelaksanaan
Petugas Lapangan KB (PLKB) di program KB oleh Petugas
Desa Karangjaladri Kecamatan Lapangan KB (PLKB) di Desa
Parigi Kabupaten Pangandaran Karangjaladri Kecamatan Parigi
belum terlaksana dengan baik karena Kabupaten Pangandaran, maka
masih adanya beberapa dilakukan berbagai upaya yang
permasalahan yang terjadi seperti antara lain : melakukan pendekatan
tidak lengkapnya data yang dimiliki dan kerjasama dengan
oleh kader sebagai bahan evaluasi Pemerintahan desa, masyarakat dan
ketercapaian program KB serta kader sehingga dapat memberikan
kurangnya pembinaan kader IMP dukungan dalam pengumpulan data
yang ada sehingga tidak optimal yang dilakukan oleh PLKB dan
dalam melaksanakan perannya selain meningkatkan kerjasama dengan
itu pada tahap pelaksanaan petugas kader yang ada di tiap desa
PLKB kurang melakukan koordinasi sehingga semua rencana kerja yang
dengan berbagai pihak terkait disusun dapat direalisasikan secara
sehingga program KB belum optimal sehingga permasalahan
terlaksana secara optimal. dalam pelaksanaan program KB
2. Adanya hambatan-hambatan yang dapat diselesaikan.
dihadapi dalam pelaksanaan
Program KB oleh Petugas
Lapangan KB (PLKB) di Desa F. DAFTAR PUSTAKA
Karangjaladri Kecamatan Parigi
Kabupaten Pangandaran seperti: BKKBN, 2013. Program Keluarga
kurangnya perhatian pemerintahan Berencana Nasional. Jakarta:
desa, masyarakat dan kader dalam BKKBN.
memberikan dukungan terhadap
PLKB dalam pengumpulan data Farida. 2008. Membangun Desa
dan kurangnya kerjasama kader Partisipatif. Makasar: Graha
yang ada di tiap desa dengan PLKB Ilmu.
selain itu kurangnya sarana dan
prasarana yang dapat menunjang

H a l a m a n | 148
Jurnal MODERAT,Volume 4,Nomor 4,November 2018,hlm 131-149 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Indrayani, 2014. Keluarga Berencana Undang-Undang Republik Indonesia
dan Kontrasepsi, Pustaka. Sinar Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Harapan, Jakarta. Pemerintahan Daerah.

Irianto, 2014. Pelayanan Keluarga Undang-Undang Nomor 10 Tahun


Berencana. Jakarta: Salemba., 1992 tentang Perkembangan
Empat. Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga
Mahardika, 2012. Buku Ilmu Sejahtera.
Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: Yayasan Undang-Undang Nomor 52 Tahun
Bina Pustaka. 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Pembangunan Keluarga
Sumber Daya Manusia Edisi Sejahtera.
pertama. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun
2014 tentang Perkembangan
Undang-Undang No. 10 Tahun 2010 Kependudukan dan
tentang Perkembangan Pembangunan Keluarga.
Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga
Sejahtera.

H a l a m a n | 149

Anda mungkin juga menyukai