Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH DASAR KEPENDUDUKAN

01KSMP003
Anggota kelompok:
1. Abi Rafdi Al-Razaan
2. Adham Priyanto
3. Kamila Rizka Dinova
4. Keysza Malina
5. Muhammad Ridho
6. Naila Hammataki Basmallah

Stikes Widya Darma Husada


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang studi
Kependudukan mengenai Analisis Kejadian dalam beberapa teori studi
Kependudukan.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Studi Kependudukan dalam
pembahasan materi Demografi dan Studi Kependudukan. Penulisan makalah
ini dilaksanakan atas kerja sama rekan kelompok. Oleh karena itu perkenankan
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Rekan yang saling membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karen itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.
Pamulang, 09 Semptember 2021
DAFTAR ISI
Latar belakang kia…………………………………………………………………………..I
Pengertian Kia…………………………………………………………………………….…II
Tujuan Kia………………………………………………………………………………….….III
Latar Belakang KB………………………………………………………………….………IV
Pengertian Kb………………………………………………………………………….……VI
Manfaat KB………………………………………………………………………………….VII
Kesimpulan………………………………………………………………………………….VIII
LATAR BELAKANG KIA
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan bayi neonatal.
Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian
sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga
kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan
dasar dan pelayanan rujukan primer
Pamulang, 2021
PROGRAM KIA-KB DENGAN KESEHATAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pengertian Program KIA


Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju norma keluarga kecil Bahagia sederhana sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat Kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.

Tujuan Program KIA


Sedangkan tujuan khusus progam KAI asalah:
1. Meningkatnya kemampuan ibu (Pengetahuan, sikap dan prilaku)dalam
mengatasi Kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan Kesehatan
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
meneteki, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
6. Prinsip Pengelolaan Program KIAPrinsip pengelolaan Program KIA adalah
memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok :

Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu


yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan
pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.
Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan
maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan
pengamatannya secara terus menerus.
Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan
mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya

LATAR BELAKANG KB
besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi seseorang, baik itu untuk
kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi pria. Peran
Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan
nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia
yang sejahtera. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,
disebutkan bahwa Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga
serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera (UU 10/1992). Keluarga berencana juga berarti
mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak, untuk menghindari kehamilan
yang bersifat sementara dengan menggunakan kontrasepsi sedangkan untuk
menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan dengan cara
sterilisasi (Ekarini, 2008). Peran program KB sangat KB bagi kesehatan
reproduksi wanita diantaranya yaitu menghindari dari bahaya infeksi,
eklamsia, abortus, emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum (nifas), serta
terjadinya pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses
persalinan (Depkes, 2007). Selain itu program KB juga bertujuan untuk
mengatur umur ibu yang tepat untuk melakukan proses persalinan, sebab
jika umur ibu terlalu muda atau terlalu tua ketika melakukan persalinan, hal
ini akan sangat beresiko mengakibatkan perdarahan serius yang bisa
mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya (Depkes, 2007). Di
Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup (SDKI,
2007). Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih berada pada posisi
tertinggi di Asia untuk angka kematian ibu. Angka tersebut juga masih jauh
dari target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI 102 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Oleh karena
itu dengan program KB yang terus digalakan pemerintah, diharapkan nantinya
MDGs 2015 dapat tercapai sesuai target. Program KB juga berperan bagi
kesehatan reproduksi suami antara lain untuk mencegah terkena Penyakit
Menular Seksual (PMS) seperti: sifilis, gonorhea, dan penyakit kelamin lain
yang diakibatkan oleh tidak menggunakan alat kontrasepsi (kondom) ketika
melakukan hubungan seksual dengan istrinya yang terkena PMS . Selain
mencegah terkena penyakit menular seksual Program KB juga dimaksudkan
untuk membantu pria yang mengalami gangguan disfungsi seksual serta
membantu pasangan yang telah menikah lebih dari setahun tetapi belum
juga memiliki keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga
bahagia (Suratun, dkk, 2008).
PENGERTIAN PROGRAM KB
Keluarga Berencana atau yang lebih akrab disebut KB adalah program skala
nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan
penduduk di suatu negara. Sebagai contoh, Amerika Serikat punya program KB
yang disebut dengan Planned Parenthood.
Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan kemajuan,
kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual setiap
penduduknya. Program KB di Indonesia diatur dalam UU N0 10 tahun 1992,
yang dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN),
Wujud dari program Keluarga Berencana adalah pemakaian alat kontrasepsi
untuk menunda/mencegah kehamilan kehamilan. Berikut alat kontrasepsi yang
paling sering digunakan:
- Kondom
- Pil KB
-IUD
-Suntik
-KB implan/susuk
- vasektomi dan tubektomi (KB permanen)
Mencatut berbagai sumber, data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) terbaru dari BKKBN menyebutkan tren angka kelahiran total (total
fertility rate/TFR) di Indonesia nyatanya memang mengalami penurunan sejak
tahun 1991.
Pada akhir tahun 1991, angka kelahiran total tercatat mencapai tiga persen.
Catatan terbaru melaporkan bahwa angka kelahiran total di Indonesia berhasil
diturunkan dari 2,6 anak per wanita pada 2012 menjadi 2,4 anak per wanita
pada 2017. Penurunan tren ini sejalan beriringan dengan semakin
meningkatnya jumlah pemakaian alat kontrasepsi (alat KB) dari 62% pada
tahun 2012 menjadi 66 persen hingga 2017 silam.
Namun meski angka total kelahiran dinyatakan menurun, angka tersebut
diakui oleh KBBN belum mencapai sasaran Renstra (Rencana Strategis) yang
bertujuan untuk menurunkan TFR hingga 2,28 anak per wanita.
MANFAAT KB
 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
 Mengurangi resiko aborsi
 Menurunkan angka kematian ibu
 Mengurangi angka kematian bayi
 Membantu mencegah HIV dan AIDS
 Menjaga Kesehatan mental keluarga

KESIMPULAN
Dengan adanya program KIA dan KB maka akan tercapai kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan. anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal.

Anda mungkin juga menyukai