Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dewi Ayu Yuniar

NPM : 41153010190015

Kelas : V-IP/A-1

Materi Kuliah : Manajemen Strategik

PROGRAM UNIT KB POSYANDU

Program Keterpaduan KB-Kesehatan adalah penyatuan/penyerasian dinamis kegiatan dari


program kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), imunisasi, Journal of Rural
and Development Volume I No. 2 Agustus 2010 92 gizi, serta penanggulangan diare, untuk
saling mendukung dalam mencapai tujuan dan sasaran yang disepakati bersama. Kelima program
Keterpaduan KB-Kesehatan tersebut mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka
kematian bayi, anak balita, dan angka kelahiran. Sedangkan sasaran penduduk yang dilayani
kelima program tersebut adalah sama, yaitu : pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, bayi,
dan anak balita. Pelayanan KB di posyandu umumnya diberikan oleh kader dalam bentuk
pemberian kondom dan pil KB. Sedangkan, suntik KB hanya dapat diberikan oleh tenaga
puskesmas. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih,
posyandu juga dapat dilakukan pemasangan IUD dan implan.

Adapun tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah: (1) Menurunkan angka kematian bayi (AKB),
angka kematian ibu (ibu hamil, melahirkan dan nifas) dan penurunan angka kelahiran, (2)
Membudayakan Norma Keluarga Berkualitas, (3) Meningkatkan peran serta dan kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan KB dan kesehatan serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera, dan (4) Berfungsi sebagai Wahana
Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
 Visi dan Misi Program KB

Strategi keluarga berencana berbasis hak ini sejalan dengan visi Nawacita. Strategi ini juga
selaras dengan Rencana Pembangunan Strategis Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015 – 2019,
serta disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BKKBN dan Renstra Kemenkes terkait
dengan KB serta Renstra kementerian terkait lainnya. Untuk memicu upaya bersama antara
BKKBN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementarian Pendidikan,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama,
Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan
Informasi, Badan Pusat Statistik, LSM, mitra pihak swasta, organisasi profesi, lembaga donor
serta pemerintah daerah untuk mencapai akses universal terhadap pelayanan keluarga berencana
yang berkualitas tinggi menurut kebutuhan individu dan pasangan serta untuk memenuhi tujuan
reproduksi mereka.

Fungsi-Fungsi Manajemen :

1. Fungsi Perencanaan (Planning)

Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai
tujuan yang digariskan, planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk
pemilihan alternatif-alternatif.

2. Fungsi Pengorganisasian

(Organizing) Organizing mencakup :

a) membagi komponen- komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke


dalam kelompok-kelompok,

b) membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokan tersebut

c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi. Permasalahan


pengorganisasian
Permasalahan

Terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tahap persiapan untuk menyiapkan data dasar
program KB di setiap RT sebagai dasar dalam penyusunan peta kerja untuk memudahkan
penyusunan perencanaan pelaksanaan program KB. Contohnya masih kurangnya informasi
tentang gambaran perkembangan program KB di setiap wilayah sehingga terdapat pasangan
usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Masih kurangnya pelaksanaan kerjasama
dengan seluruh komponen yang ada di masyarakat untuk menganalisa berbagai permasalahan
dalam pelaksanaan program KB sebagai dasar dalam penyusunan mekanisme operasional di
setiap wilayah. Contohnya masih kurangnya pendekatan yang dilakukan dengan tokoh formal
maupun informal dalam membantu mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan program KB
sehingga permasalahan tersebut tidak cepat diselesaikan. Masih kurangnya pelaksanaan
koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membahas teknis operasional pelaksanaan
program KB sehingga setiap kegiatan kurang memperoleh dukungan. Contohnya : masih
kurangnya dukungan anggaran biaya yang memadai dalam melaksanakan program KB sehingga
berbagai kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat direalisasikan. Seperti program
pertemuan dengan akseptor kurang dilaksanakan secara rutin karena kurangnya anggaran
sehingga selama 6 bulan baru dilakukan pertemuan 1 kali.

3. Fungsi Penggerakan

Fungsi penggerakan (actuating) lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan


langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber
daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia
yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.

4. Pengawasan (controlling) akan tercapai apabila hasil-hasil pengawasan maupun memperluas


dasar untuk pengambilan keputusan setiap pimpinan. Hasil pengawasan juga dapat digunakan
sebagai dasar untuk penyempurnaan rencana kegiatan rutin dan rencana berikutnya. Pada
dasarnya pengawasan bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi nantinya
dapat digunakan sebai pedoman untuk mengambil kebijakan guna mencapai sasaran yang
optimal.
Pakar kependudukan sekaligus Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan
Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Agus Joko Pitoyo mengatakan pengenduran
program KB saat ini bukan tanpa alasan. Pengenduran terjadi lantaran program KB di
Indonesia sejak tahun 1970 sempat dinilai sudah berhasil karena total fertility rate atau
tingkat kelahiran rata-rata pada waktu itu turun dari 5,6 persen menjadi 2,6 persen.

Hal tersebut juga didorong oleh perspektif masyarakat yang pada zaman dahulu
berpandangan anak sebagai rezeki. Sementara saat ini generasi sekarang berspespektif
anak merupakan beban.

Analisa SWOT

1. Faktor internal :
A. Kekuatan
 Menjaga kesehatan ibu dan bayi.
 Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak.
 Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
 Mencegah penyakit menular seksual.
 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
B. Kelemahan
 Kurangnya sosialisasi tentang program KB yg menjadikan masyarakat enggan mengikuti
program KB

2. Faktor Eksternal :
A. Peluang :
 Kenaikan penduduk tidak akan melonjak dan lebih stabil
B.

Anda mungkin juga menyukai