KEBIJAKAN KESEHATANIBU
IBU
DANANAK
DAN ANAK
masih rendah
Proses kebijakan
Kebijakan KIA sering ditetapkan secara top-down dari pemerintah pusat. Di masa
lalu inisiatif kebijakan sering berasal dari lembaga di luar negeri. Kebijakan yang
berasal dari daerah belum banyak muncul. Saat ini dari NTT dan DIY sudah mulai
ada inisiatif untuk kebijakan di daerah. Inisiatif daerah ini menimbulkan berbagai
inovasi seperti adanya Revolusi KIA di NTT atau penyusunan manual rujukan dan
Peraturan Gubernur tentang Rujukan KIA di DIY. Saat ini belum popular adanya tim
monitoring dan evaluasi kebijakan dan program KIA yang independen. Akibatnya
belum ada mekanisme kontrol yang sehat terhadap efektifitas kebijakan dan program
KIA
Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu telah
dicanangkan oleh badan internasional dan pemerintah guna
meningkatkan kesadaran dunia tentang pengaruh kematian
dan kesakitan ibu serta untuk mendapatkan pemecahan
masalahnya.
nasional. Sebagian besar kebijakan utama KIA adalah inisiatif nasional yang
lebih Aman, dan Manajemen Terintegrasi dari Penyakit Masa Anak-anak, Kebijakan
KIA adalah program yang sangat kuat di level pemerintah pusat, tetapi bukan
kebijakan KIA sangat jelas. Program KIA dibahas dengan baik di Tindakan-tindakan
kelemahan kebijakan utama nasional juga jelas. Tidak ada rencana pendanaan KIA
anggaran untuk KIA masih rendah. Kebijakan KIA terlihat hanya satu
Dalam lima tahun terakhir, anggaran pemerintah pusat tidak dapat diandalkan (naik
turun), penundaan dalam pengeluaran dana, dan sulit dalam penyaluran kepada
penerima manfaat program KIA. Kebijakan alokasi sumber daya KIA pemerintah
Kebijakan yang berlaku tidak cukup kuat untuk memaksimalkan dampak positif yang
daerah untuk KIA terbatas. Hal ini menjadi situasi yang rawan; program KIA
dengan sumber daya yang tidak dapat diandalkan dan penyaluran dana yang rentan.
lokal dan implementasinya menjadi tidak cukup aktif untuk program KIA.
Berdasarkan data pengeluaran KIA di Kementrian Kesehatan dan Kementrian
Keuangan, proporsi pengeluaran KIA didominasi oleh sumber-sumber
pemerintah pusat (di luar anggaran Jamkesmas). Pengeluaran pemerintah
daerah hanya kurang dari 15%. Ada beberapa penjelasan dari rasa ikut
memiliki pemerintah daerah yang rendah:
untuk menggunakan data absolut sebagai cara mengukur kinerja serta manajemen
program KIA. Data absolut dipergunakan untuk pengambilan keputusan segera dan
Dengan demikian kematian ibu dan anak harus segera diaudit melalui AMP. Dalam
untuk menilai ada tidaknya perbaikan dalam program pencapaian MDG4 dan MDG5
• Perubahan kebijakan program KIA ini merupakan hal mendasar yang perlu
untuk usaha pengurangan kematian ibu dan bayi di kabupaten. Penggunaan data
absolut di kabupaten/kota.