Anda di halaman 1dari 84

ILPPD 2013

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( ILPPD )


KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013

A. PENGANTAR

Om Swastiastu.
Sesanti Angayubagia / puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, berkat Asung Kertha Wara Nugraha – Nya, sehingga

penyampaian Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pemerintah

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebagai implementasi amanat konstitusi dapat kami

informasikan kepada masyarakat tepat waktu sebagaimana ketentuan peraturan perundang

- undangan. Dengan terbitnya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada pemerintahan daerah untuk

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 1


ILPPD 2013

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan, menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan

prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman

daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyampaian ILPPD Tahun

2013 ini berpedoman kepada Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang _

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat

dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

Penyampaian ILPPD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 kepada masyarakat pada dasarnya

mengetengahkan gambaran kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng secara utuh

sepanjang Tahun 2013, berdasarkan tolok ukur kinerja yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Buleleng 2005 – 2025 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng 2012 –

2017, sebagai penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke

dalam Setrategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, Program Prioritas Kepala Daerah

dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah, serta sebagai implementasi pencapaian sasaran

terhadap program dan kegiatan Pemerintah Daerah yang tertuang melalui Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2013. Dengan demikian gambaran

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 2


ILPPD 2013

kinerja tahun ini merupakan sebuah implementasi kebijakan dalam penyelenggaraan Urusan

Desentralisasi, Tugas Pembantuan dan Tugas Umum Pemerintahan.

Dan kami bersyukur, dengan keterbatasan dan kekurangan yang ada, pencapaian target

kinerja di tahun 2013 dapat kami penuhi. Dan untuk target pembangunan yang belum

tercapai secara optimal, akan kami jadikan refrensi untuk bahan evaluasi peningkatan

pencapaian sasaran program/kegiatan di tahun anggaran berikutnya.

Akhirnya, kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam

penyelesaian laporan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih dengan harapan

semoga segala upaya kita dalam rangka membangun Bumi Panji Sakti tercinta akan

senantiasa mendapatkan tuntunan dan petunjuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang

Maha Esa.

Om Cantih,Cantih,Cantih Om.

B. PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BULELENG
Secara geografis Kabupaten Buleleng terletak pada posisi 6 o03’40” - 8o23’00” LS dan

114o25’55” - 115o27’28”

BT; berada di belahan

Utara Pulau Bali

memanjang dari Barat

ke Timur. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Buleleng cukup bervariasi, sebagian

berupa daerah berbukit dan bergunung yang membentang di bagian Selatan, sedangkan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 3


ILPPD 2013

di bagian Utara sepanjang pantai merupakan dataran rendah yang sempit dan kurang

landai. Tipologi geografis yang demikian dikenal sebagai Nyegara Gunung, posisi yang

cukup strategis menurut konsep Hindu yang menganut sistem hulu ( ulun) dan hilir

(teben). Kabupaten Buleleng memiliki potensi pembangunan berupa luas wilayah yang

cukup besar, yaitu 1.365,88 Km2 atau 24,25% dari luas Provinsi Bali, dengan batas-batas

wilayah di Sebelah Barat Kabupaten Jembrana, Sebelah Utara Laut Bali, Sebelah Timur

Kabupaten Karangasem dan di Sebelah Selatan Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung

dan Bangli. Secara administrasi, wilayah Kabupaten Buleleng mencakup 9 (sembilan)

kecamatan, 129 desa, 19 kelurahan, dan 166 Desa Pakraman.


Jumlah penduduk Kabupaten Buleleng pada Desember tahun 2013 tercatat sebanyak

809.897 orang yang terdiri dari 413.454 orang laki-laki dan 396.443 orang perempuan.

Sex Ratio mencapai 104,29. Dengan kepadatan penduduk di Kabupaten Buleleng pada

tahun 2013 mencapai 592,95 orang / Km2. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Buleleng

sampai Tahun 2012 mencapai 3,31%.

2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH ( RPJMD ) DAN


RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH ( RKPD )

RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017 merupakan dokumen perencanaan

pembangunan daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai penjabaran visi, misi,

dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2012-2017 yang memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program

SKPD, program lintas SKPD, program kewilayahan, rencana kerja dalam kerangka regulasi

yang bersifat indikatif, dan rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat

indikatif.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 4


ILPPD 2013

Berdasarkan kondisi umum daerah Kabupaten Buleleng saat ini, permasalahan, tantangan

dan isu-isu strategis yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan

faktor strategis, potensi Sumberdaya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM),

pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah, maka dalam pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2012-2017 dicanangkan Visi

Pembangunan Kabupaten Buleleng yakni :


” Terwujudnya Masyarakat Buleleng Yang Mandiri, Sejahtera, Damai Dan Lestari

Berlandaskan Tri Hita Karana ”


Visi pembangunan Kabupaten Buleleng Tahun 2012 – 2017 ini menjadi arah cita-cita

pembangunan yang sistematis bagi penyelenggara pemerintah Kabupaten Buleleng dan

segenap pemangku kepentingan. Arah menuju visi tersebut dapat diukur melalui

indikator-indikator sebagai berikut:


1. Mandiri, diukur dengan:
 Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang berbasis kinerja.
 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menerapkan prinsip-

prinsip pemerintahan yang baik (Good and Clean Governance), yaitu profesional,

transparan, akuntabel, memiliki kredibilitas dan bebas KKN.


 Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi

masyarakat.
 Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi

tuntutan dan kemajuan pembangunan daerah.


 Meningkatnya partisipasi/swadaya masyarakat dalam memenuhi sendiri

kebutuhan pokok.
 Terwujudnya pariwisata berbasis budaya dan keindahan alam yang unik, serta

terbangunya sinergitas dengan sektor pertanian.


2. Sejahtera, diukur dengan :
 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditunjukkan oleh:

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 5


ILPPD 2013

 Tingkat Pendidikan antara lain: terlaksananya wajib belajar 12 tahun,

meningkatnya jumlah penduduk berpendidikan tinggi, menurunnya tingkat

pendidikan terendah, meningkatnya angka partisipasi sekolah, dan tersedianya

tenaga siap pakai melalui pendidikan kejuruan.


 Tingkat Kesehatan antara lain: meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,

angka harapan hidup dan terpenuhnya sistem pelayanan sosial melalui Asuransi

Kesehatan.
 Kemampuan daya beli masyarakat yang ditunjukan oleh meningkatnya

pendapatan riil per kapita.


 Berkurangnya jumlah penduduk miskin, pengangguran terbuka dan kesenjangan

antar wilayah dan kesenjangan sosial.


 Meningkatnya akses masyarakat miskin terhadap pemenuhan kebutuhan dasar

(sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, sanitasi, dan kesempatan

berusaha).
 Berkembangnya keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan potensi ekonomi

daerah yang berwawasan lingkungan.


 Tersedianya jaringan Infrastruktur yang mampu mendorong perekonomian

perdesaan.
3. Damai, diukur dengan:
 Teraktualisasinya keragaman budaya lokal.
 Terjaminnya kebebasan beribadah.
 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketentraman, ketertiban

umum, dan penegakan supremasi hukum.


4. Lestari, diukur dengan:
 Terkelolanya lingkungan hidup dan pemanfaatan SDA secara berkelanjutan.
 Terpeliharanya adat istiadat dan nilai-nilai budaya Bali sebagai pedoman di dalam

kehidupan bermasyarakat.
 Terwujudnya lingkungan permukiman yang berlandaskan kearifan lokal.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 6


ILPPD 2013

 Terwujudnya penggunaan ruang dan lahan sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata

bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya. Adapun misi pembangunan Kabupaten Buleleng untuk 5 tahun kedepan

adalah sebagai berikut:


1. Percepatan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi,

merata dan berkualitas.


2. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah.
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas yang profesional, berbudaya dan

bermoral.
4. Menumbuhkembangkan sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam

setiap tahapan pembangunan.


5. Pelestarian budaya Bali yang ditumbuhkembangkan pada masyarakat.
6. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
7. Mewujudkan pembangunan Buleleng yang berkelanjutan (sustainable development).

Mengacu pada pernyataan visi dan misi yang didasarkan pada isu-isu dan analisis

strategik, maka tujuan yang secara spesifik ingin dicapai dalam 5 tahun kedepan adalah:
1. Meningkatkan perekonomian daerah.
2. Meningkatkan daya saing daerah.
3. Meningkatkan daya beli masyarakat.
4. Meningkatkan produksi dan daya saing produk unggulan daerah.
5. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta terjangkau

oleh seluruh lapisan masyarakat.


6. Mewujudkan sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan.
7. Lestarinya kebudayaan Bali yang adiluhung.
8. Mewujudkan keadilan di semua bidang pembangunan, dan
9. Mewujudkan pembangunan sesuai peruntukan ruang dan berwawasan lingkungan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 7


ILPPD 2013

Sedangkan sasaran umum yang merupakan target atau hasil yang diharapkan dari

pembangunan Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017, dimana atas keberhasilan target ini

diharapkan berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat adalah sebagai

berikut:
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.
2. Meningkatnya penanaman modal baik asing maupun dalam negeri.
3. Meningkatnya pendapatan masyarakat.
4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas produk unggulan daerah.
5. Meningkatnya daya saing produk-produk unggulan daerah di pasaran.
6. Terwujudnya struktur perekonomian yang tangguh berbasis unggulan daerah.
7. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat.
8. Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat.
9. Meningkatnya profesionalisme dan kemandirian Aparatur Pemerintah.
10. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
11. Meningkatnya partisipasi pemangku kepentingan dalam setiap tahapan

pembangunan.
12. Tumbuhnya rasa memiliki dikalangan pemangku kepentingan.
13. Meningkatnya peran pemangku kepentingan dalam pengendalian pembangunan.
14. Meningkatnya apresiasi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal

yang adiluhung.
15. Tumbuh dan berkembangnya kesenian berbasis budaya Bali.
16. Tegaknya supremasi hukum, ketentraman, dan keadilan disemua aspek kehidupan.
17. Terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan sosial.
18. Terwujudnya kesetaraan gender dalam pembangunan.
19. Terjaganya kualitas sumber daya alam.
20. Terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan
21. Meningkatnya pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Dengan penyampaian Informasi laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kabupaten Buleleng ini, diharapkan masyarakat dapat melihat dan memahami gambaran

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 8


ILPPD 2013

pelaksanaan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng sesuai dengan prioritas umum

pembangunan daerah selama Tahun Anggaran 2013.


Selanjutnya melalui media ini disampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 dengan sistematika penyajian

meliputi : kinerja keuangan daerah, prioritas pembangunan daerah dan indikator kinerja

makro sebagai akumulasi atas seluruh kinerja pembangunan daerah Kabupaten Buleleng

sampai dengan Tahun 2013.

C. PEMBAHASAN
1. Kinerja Keuangan Daerah.
1.1. Pendapatan Daerah.
Kinerja Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng pada Tahun Anggaran 2013

dicapai melalui kontribusi pendapatan asli daerah ( PAD ), Dana Perimbangan

dan lain – lain pendapatan daerah yang sah. Tahun 2013 pendapatan daerah

terealisasi sebesar Rp. 1.390.657.292.565,49 ( satu triliun tiga ratus sembilan

puluh milyar enam ratus lima puluh tujuh juta dua ratus sembilan puluh

dua ribu lima ratus enam puluh lima koma empat puluh sembilan

rupiah ), dengan capaian 100,82% dari target yang direncanakan dalam APBD

TA.2013 yang berjumlah sebesar Rp. 1.379.352.731.560,25 ( satu triliun tiga

ratus tujuh puluh sembilan milyar tiga ratus lima puluh dua juta tujuh

ratus tiga puluh satu ribu lima ratus enam puluh koma dua puluh lima

rupiah ). Kontribusi tiga sumber pendapatan dimaksud meliputi :

1.1.1. Pendapatan Asli Daerah ( PAD , Tahun 2013 pendapatan asli daerah

terealisasi sebesar Rp. 160.292.010.539,05 ( seratus enam puluh milyar

dua ratus sembilan puluh dua juta sepuluh ribu lima ratus tiga

puluh sembilan koma nol lima rupiah ), dengan capaian kinerja

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 9


ILPPD 2013

110,82% dari target yang direncanakan yang berjumlah sebesar Rp.

144.637.112.330,00 ( seratus empat puluh empat milyar enam ratus

tiga puluh tujuh juta seratus dua belas ribu tiga ratus tiga puluh

rupiah ). Pencapaian kinerja pendapatan daerah yang bersumber dari

PAD tercapai dari kontribusi Pajak daerah yang terealisasi sebesar

57.770.211.026,14, Retribusi daerah sebesar Rp. 14.872.963.266,00, Hasil

Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp.

12.732.894.317,67 dan Lain – lain pendapatan asli daerah yang sah yang

terealisasi sebesar Rp. 74.915.941.929,24.

1.1.2. Dana Perimbangan Tahun 2013 sebesar Rp. 907.851.102.755,00

( sembilan ratus tujuh milyar delapan ratus lima puluh satu juta

seratus dua ribu tujuh ratus lima puluh lima rupiah ) , realisasi ini

tercapai 99,84% dari target yang direncanakan yakni sebesar Rp.

909.280.394.976,70 ( sembilan ratus sembilan milyar dua

ratus delapan puluh juta tiga ratus sembilan puluh empat ribu

sembilan ratus tujuh puluh enam koma tujuh puluh rupiah ). Realisasi

dana perimbangan meliputi realisasi Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan

pajak sebesar Rp. 44.119.858.755,00, realisasi Dana Alokasi Umum sebesar

Rp. 796.419.224.000,00 dan Dana Alokasi khusus yang terealisasi sebesar

Rp. 67.212.020.000,00.
1.1.3. Lain – lain pendapatan daerah yang sah, meliputi Dana bagi hasil pajak

dari Provinsi dengan realisasi sebesar Rp.131.792.220.196,44, Dana

Penyesuaian dan otonomi khusus dengan realisasi sebesar Rp.

186.572.702.118,00 dan Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 10


ILPPD 2013

daerah lainnya sebesar Rp. 3.208.920.625,00 serta Sumbangan Pihak

Ketiga sebesar Rp. 940.336.332,00. Tahun 2013 lain – lain pendapatan

daerah yang sah sebesar Rp. 322.514.179.271,44 ( tiga ratus dua puluh

dua milyar lima ratus empat belas juta seratus tujuh puluh sembilan

ribu dua ratus tujuh puluh satu koma empat puluh empat rupiah )

atau tercapai 90,10% dari target yang direncanakan pada tahun 2013

yakni sebesar Rp. 325.435.224.253,55 ( tiga ratus dua puluh lima milyar

empat ratus tiga puluh lima juta dua ratus dua puluh empat ribu

dua ratus lima puluh tiga koma lima puluh lima rupiah ).

1.2. Belanja Daerah.


Kinerja Belanja Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar

Rp. 1.412.985.948.148,45 (satu triliun empat ratus dua belas milyar

sembilan ratus delapan puluh lima juta sembilan ratus empat puluh

delapan ribu seratus empat puluh delapan koma empat puluh lima

rupiah ) atau 93,35% dari target yang direncanakan yakni sebesar Rp.

1.513.581.004.661,80 ( satu triliun lima ratus tiga belas milyar lima ratus

delapan puluh satu juta empat ribu enam ratus enam puluh satu koma

delapan puluh rupiah ). Pencapaian kinerja tersebut sebagai langkah efesiensi

penggunaan anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan

yang direncanakan dalam tahun anggaran 2013, yang tercermin dari realisasi

belanja daerah sebagai berikut : (1). belanja tidak langsung sebesar Rp.

944.333.237.530,45 ( sembilan ratus empat puluh empat milyar tiga ratus

tiga puluh tiga juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 11


ILPPD 2013

koma empat puluh lima rupiah ) atau 95,14% dari target yang direncanakan

yakni sebesar Rp. 992.536.357.790,80 ( sembilan ratus sembilan puluh dua

milyar lima ratus tiga puluh enam juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu

tujuh ratus sembilan puluh koma delapan puluh rupiah ). Realisasi belanja

tidak langsung meliputi : realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp.

828.895.331.876,33, Belanja Bunga sebesar Rp. 52.092.493,45, Belanja Hibah

sebesar Rp.36.751.500.000,00, Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp.

4.618.811.146,00, Belanja bagi hasil Kepada Provinsi/kabupaten/Kota dan

pemerintahan desa sebesar Rp. 3.930.092.210,00, Belanja bantuan keuangan

kepada provinsi/kabupaten/Kota dan pemerintahan desa sebesar Rp.

69.352.869.833,71 dan Belanja tidak terduga terealisasi sebesar Rp.

732.539.970,96. (2). Belanja langsung sebesar Rp. 468.652.710.618,00 ( empat

ratus enam puluh delapan milyar enam ratus lima puluh dua juta tujuh

ratus sepuluh ribu enam ratus delapan belas rupiah ) atau 89,94% dari

anggaran yang direncanakan yakni sebesar Rp. 521.044.646.871,00 ( lima ratus

dua puluh satu milyar empat puluh empat juta enam ratus empat puluh

enam ribu delapan ratus tujuh puluh satu rupiah ). Realisasi belanja

langsung tahun 2013 meliputi : Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp.

30.315.013.350,00, realisasi belanja Barang dan Jasa sebesar Rp.

252.440.106.848,00 dan realisasi Belanja Modal Rp. 185.897.590.420,00. Kinerja

belanja langsung merupakan upaya efesiensi atas kelompok belanja langsung

dan sebagaian kecil sebagai pengaruh dari beberapa penundaan kegiatan yang

tidak terealisasi di Tahun Anggaran 2013 dan dilanjutkan pada Tahun Anggaran

2014.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 12


ILPPD 2013

1.3. Pembiayaan
Kinerja pembiayaan daerah sebesar Rp. 134.355.571.851,55 ( seratus tiga

puluh empat milyar tiga ratus lima puluh lima juta lima ratus tujuh puluh

satu ribu delapan ratus lima puluh satu koma lima puluh lima rupiah )

atau 100,09 dari target pembiayaan daerah tahun 2013. Capaian kinerja

pembiayaan daerah berasal dari kontribusi capaian kinerja pembiayaan

penerimaan daerah yang terealisasi sebesar Rp. 145.944.218.848,80, berbanding

jumlah pembiayaan pengeluaran daerah sebesar Rp. 11.588.646.997,25. Sisa

Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA) pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.

111.631.931.788,59.

2. Kinerja Urusan Pemerintahan.


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota, terdapat 26 ( dua puluh enam ) Urusan Wajib dan 8

( delapan ) Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng

melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng. Seluruh urusan tersebut

telah disahkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 3 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten

Buleleng. Keberhasilan pelaksanaan Urusan Pemerintahan diukur melalui Indikator

Kinerja Kunci ( IKK ) Tataran Pengambil Kebijakan, Tataran Pelaksana Kebijakan pada

Aspek Capaian Kinerja Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, Penyelenggaraan Tugas

Umum Pemerintahan serta Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.


2.1. Indikator Kinerja Kunci pada Tataran Pengambil Kebijakan dengan

tingkat capaian sebagai berikut :

a. Aspek Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah.


1. Fokus Peraturan tentang ketertiban dan penataan ruang.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 13


ILPPD 2013

IKK Keberadaan Perda IMB.


Ketentraman dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan. Kondisi tentram dan tertib secara umum akan

terwujud apabila adanya dukungan berbagai komponen masyarakat dan

aparatur terkait guna mendukung akselerasi pembangunan daerah. Untuk

mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah diperlukan adanya peraturan – peraturan sebagai produk

hukum daerah yang nantinya mengatur dan membatasi penyimpangan yang

mungkin terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.Tercakup dalam

aspek tersebut adalah Peraturan Daerah mengenai penataan ruang. Penataan

ruang sebagaimana diatur dalam UU No. 26 Tahun 2007 merupakan urusan

strategis yang menyangkut pengendalian dan pemanfaatan ruang sesuai

dengan rencana tata ruang yang ada (RTRWK, RDTR, RTBL) sehingga

pemanfaatan ruang oleh semua pihak perlu dikendalikan. Pemerintah

Kabupaten Buleleng telah menjabarkan kebijakan ini melalui penerbitan IMB

sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat yang dalam hal ini

berhubungan dengan kegiatan penataan bangunan – bangunan yang

selanjutnya diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang

Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan. Penerbitan Peraturan daerah ini adalah

langkah nyata pencapaian sasaran penyelenggaraan urusan Penataan Ruang

yaitu terwujudnya pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah yang dijabarkan melalui Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang,

program ini dilaksanakan untuk mewujudkan pengendalian dan pemanfaatan

ruang. Perkembangan jumlah Ijin Mendirikan Bangunan menjadi hal yang sangat

penting dalam penataan ruang. Program ini dilaksanakan untuk mewujudkan

pengendalian dan pemanfaatan ruang.


IKK Rasio Rumah Ber IMB.
Adanya peralihan kewenangan pemberian ijin IMB yang semula dilaksanakan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 14


ILPPD 2013

oleh Dinas PU Kabupaten Buleleng namun kini ditangani oleh Kantor Pelayanan

Terpadu Kabupaten Buleleng meningkatkan efektifitas pelayanan. Tahun 2013

Rasio rumah yang memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten

Buleleng dengan rasio bangunan ber-IMB yang diperkirakan mencapai 9.278

rumah. Dari perhitungan terakhir jumlah rumah di Kabupaten Buleleng adalah

157.169 rumah, sehingga rasio rumah ber-IMB mencapai 5,90%, meningkat

dibandingkan tahun 2012 dimana rasio rumah ber-IMB hanya mencapai 5,22%.

Sebagai catatan angka ini merupakan angka yang belum pasti karena seperti

diketahui bahwa arsip mengenai jumlah pasti kepemilikan ijin IMB di kabupaten

Buleleng ikut terbakar pasca rusuh Tahun 1999. Angka yang didapat hanya

merupakan akumulasi rata – rata penerbitan ijin IMB selama 6 tahun terakhir

yang mencapai 2,092 dengan rata – rata per tahun 418 ijin yang diterbitkan.
IKK Keberadaan PERDA RTRW,
Untuk pengaturan tata ruang wilayah di Kabupaten Buleleng tahun 2013 telah

berpedoman pada PERDA RTRW Nomor 9 Tahun 2013 tentang RTRW

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 – 2033.


2. Fokus Peraturan Tentang Kependudukan,
IKK Pengurusan E- KTP,
Bagian yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan ketentraman dan

ketertiban umum adalah tertib administrasi kependudukan. Begitu banyaknya

masalah yang terjadi sebagai akibat belum tertatanya tertib administrasi

kependudukan. Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam rangka mengantisipasi

persoalan yang timbul dari masalah kependudukan telah mengesahkan

Peraturan Daerah tentang kependudukan sebagai mana tertuang dalam

Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2011. Tertibnya administrasi kependudukan

juga tidak terlepas dari ketepatan pelayanan aparatur dalam rangka memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka pelayanan E-KTP sebagai

program baru kependudukan dari Pemerintah, maka sampai keadaan Desember

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 15


ILPPD 2013

2013 data penduduk Kabupaten Buleleng yang sudah terekam E-KTP berjumlah

431.576 orang dari jumlah penduduk yang wajib ber-KTP yang berjumlah

621,164 orang atau tercapai 69,60%


IKK Biaya KTP,
Untuk biaya pengurusan KTP Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng tidak

ingin biaya tersebut menjadi beban bagi masyarakat, namun di satu sisi Pemkab

belum bisa menbebaskan biaya pengurusan KTP sehingga kebijaksanaan bahwa

biaya kepengurusan KTP sebagaimana diatur dalam PERDA No.19 tahun 2011

ditetapkan sebesar Rp. 10.000 ( sepuluh Ribu Rupiah ).


3. Fokus Personil Sat Pol PP ( Kebijakan Ketersediaan Aparat Trantibum ),
IKK Rasio Personil Sat Pol PP terhadap jumlah penduduk,
Selanjutnya dalam rangka penegakan Peraturan Daerah peran Satuan Polisi

Pamong Praja sangat vital, karena diperlukan tindakan – tindakan yang

refesentatif terhadap pelanggaran peraturan daerah. Melihat luas wilayah dan

jumlah penduduk Kabupaten Buleleng dirasakan bahwa diperlukan adanya

penambahan terhadap jumlah personil Sat Pol PP yang ada saat ini. Sampai

Tahun 2013 jumlah personil Sat pol PP (PNS) Kabupaten Buleleng berjumlah 66

orang jika harus dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng

sesuai data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

berjumlah sekitar 809.897 jiwa, sangatlah memungkinkan diperlukan

penambahan personil. Dan hal ini akan menjadi perencanaan di Tahun

Anggaran 2014. Berdasarkan data rasio jumlah Sat Pol PP terhadap jumlah

penduduk mencapai 0,8 per 10.000 penduduk. Untuk penambahan tenaga saat

ini telah direkrut tenaga kontrak.


4. Fokus Kebijakan Bidang Penanganan PSK, PKL atau PMKS,
IKK Keberadaan PERDA tentang PSK, PKL atau PMKS,
Masalah PSK,PKL atau PMKS selalu menjadi kendala dalam rangka menciptakan

keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya

aturan –aturan yang akan menjadi acuan dalam rangka meminimalisasi terhadap

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 16


ILPPD 2013

pelanggaran – pelanggaran yang disebabkan oleh PSK, PKL atau PMKS.Untuk

mewujudkan rasa aman, tertib dan tentram pada masyarakat dari gangguan

yang ditimbulkan oleh keberadaan PSK, PKL atau PMKS, maka Pemerintah

Kabupaten Buleleng telah menetapkan Peraturan Daerah yang mengatur

tentang PSK melalui Perda No. 6 Tahun 2009 tentang ketertiban umum dan

Perda No. 7 Tahun 2009 yang mengatur tentang penanggulangan pelacuran.


5. Fokus Peraturan Tentang Kebersihan Kabupaten,
IKK Keberadaan Peraturan tentang Kebersihan Kabupaten,
Kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor pendukung sinerginya

pelaksanaan pemerintahan daerah. Kabupaten Buleleng sebagai kabupaten

terluas di Provinsi Bali berhasil dalam rangka mewujudkan penataan kebersihan

wilayah melalui pengakuan pemerintah dengan Penghargaan Tropy Adipura

Tahun 2013.
Mengacu pada keberhasilan yang telah dicapai tentunya tidak bisa dipisahkan

dengan Kebijakan – Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dalam

mengatur penataan kebersihan wilayah yang dituangkan melalui Peraturan

Daerah Kabupaten Buleleng Nomor : 17 Tahun 2011 tentang retribusi pelayanan

persampahan dan Perda No 1 Tahun 2013 tentang pengolahan persampahan.


b. Aspek Keselarasan dan Efektifitas Hubungan Antara Pemerintahan

Daerah dan Pemerintah, Serta Antara Pemerintahan Daerah Dalam Rangka

Pengembangan Otonomi Daerah.


6. Fokus Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah
IKK Ketepatan Waktu Penyampaian LPPD Berdasarkan PP No. 3 Tahun 2007,
Dalam rangka keselarasan dan efektifitas hubungan antara Pemerintah dengan

Pemerintah daerah maka penyampaian laporan penyelenggaraan pemerintahan

daerah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah di

dalam menyampaian informasi pelaksanaan pemerintahan daerah kepada

pemerintah. Laporan ini nantinya akan dipakai sebagai bahan evaluasi dan

pembinaan lebih lanjut oleh pemerintah kepada pemerintah daerah. Laporan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 17


ILPPD 2013

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013

disampaikan tepat pada waktunya.


7. Fokus Penyampaian laporan Keuangan dan Kinerja
IKK Ketepatan Penyampaian Laporan Kinerja dan Keuangan berdasarkan PP No.

8 tahun 2006.
Penyampaian laporan keuangan dan kinerja kepada pemerintah juga dinilai

berdasarkan indikator ketepatan waktu penyampaian laporan. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, adapun batas waktu penyampaian

laporan keuangan dan laporan kinerja adalah 2 (bulan) setelah tahun anggaran

berakhir, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah memenuhi kewajiban tersebut

dan menyampaiakan laporan tepat waktu.


8. Fokus Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
IKK Urusan yang sudah diterapkan SPMnya berdasarkan pedoman yang

ditetapkan oleh Pemerintah,


Sebagai penjabaran PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang PEMBAGIAN URUSAN

PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI,

DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA dari 26 urusan wajib yang

menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, maka implementasi Standar

Pelayanan Minimal (SPM), diukur melalui indikator jumlah urusan wajib yang

sudah ditetapkan SPM-nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh

Pemerintah. Pemerintah Kabupaten Buleleng sampai tahun 2013 sudah

menerapkan SPM untuk pelaksanaan urusan wajib maupun pilihan, namun

belum ditetapkan baik dengan Peraturan Bupati maupun Peraturan Daerah.


9. Fokus Hubungan Antar Daerah
IKK Kerjasama dengan daerah lain,
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerjasama maka Pemerintah Kabupaten

Buleleng melalui Sub. Bagian Kerjasama yang dibentuk berdasarkan PP 41

Tahun 2007 telah melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama

Pemerintah Daerah. MOU dengan daerah lain yang masih berlaku sampai

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 18


ILPPD 2013

dengan tahun 2013 yakni :


- MOU dengan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah tentang kerjasama

Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi

(UPT) Bungku Pesisir.


- MOU dengan Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Perjanjian

Kerjasama Nomor : 475.1/1934.a/2011-075/4597/PEM/2011 tentang

Penyeleng-garaan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi

(UPT) Lengora Pantai Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.


- MOU dengan Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah melalui

perjanjian kerjasama nomor : 075/11/KS/2013 – 28 Tahun 2013 tanggal 24

April 2013 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit

Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tumbang Jutuh Kec. Rungan Kab. Gunung

Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.


c. Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah
10. Fokus Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional dan Pembangunan

daerah,
IKK Kesesuaian Prioritas Pembangunan,
Sebagaimana tertuang dalam RKP Tahun 2010 ditetapkan 11 prioritas

pembangunan nasional dan dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan

pembangunan nasional dan pembangunan daerah maka kabupaten Buleleng

sebagaimana dituangkan dalam RKPD Tahun 2013 melaksanakan 8 prioritas

pembangunan yang sesuai dengan RKP Tahun 2010 atau 72,73% dari prioritas

pembangunan nasional.
11. Fokus Kewenangan
IKK Urusan Wajib yang diselenggarakan daerah,
Implementasi PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang PEMBAGIAN URUSAN

PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI,

DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA dari 26 urusan wajib yang

menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Untuk Tahun 2013 Pemerintah

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 19


ILPPD 2013

Kabupaten Buleleng melaksanakan 26 urusan wajib.


IKK Waktu Penetapan PERDA APBD,
ABPD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 telah dituangkan dalam Ketetapan

Peraturan Daerah Nomor : 6 tahun 2012 tanggal 28 Desember 2012. Batas

penetapan APBD Tahun 2013 adalah 31 Desember 2012 sehingga Pemerintah

Kabupaten Buleleng memenuhi ketepatan waktu penetapan APBD TA. 2013.


IKK Keberadaan Perda tentang Pengelolaan Keuangan Daerah berdasarkan PP

No 58 Tahun 2005,
Penjabaran terhadap PP No. 5 Tahun 2005 telah dituangkan dalam Peraturan

daerah No. 1 Tahun 2007 tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Buleleng.


12. Fokus Keuangan
IKK Belanja Pelayanan Dasar,
Efektivitas pengelolaan keuangan daerah juga didukung oleh perbandingan

belanja pelayanan dasar dengan APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 yang

mencapai 67,88%. Pelayanan dasar ini dimaksud sebagai pelayanan umum

(public service) yang merupakan salah satu tugas dan fungsi Pemerintah Daerah

dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik melalui

penyelenggaraan pemerintahan maupun pelayanan dasar masyarakat pada

bidang Pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, sosial,

tenaga kerja, koperasi, sat pol pp dan kependudukan dan catatan sipil. Untuk

Tahun Anggaran 2013 jumlah belanja dasar sebesar Rp. 1.025.890.194.699,02.

Perincian Belanja pelayanan dasar APBD Tahun 2013 meliputi :

Belanja Pelayanan Dasar


No Urusan Pemerintahan
(Rp)
1. Pendidikan : 733.296.491.642,00
2. Kesehatan : 165.794.774.381,00
3. Lingkungan Hidup : 25.083.448.345,00
4. Pekerjaan Umum : 66.729.717.985,00
5. Sosial : 7.023.476.857,02

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 20


ILPPD 2013

6. Tenaga Kerja : 7.938.404.178,00


7. Koperasi : 6.878.817.761
4.981.257.129
8. Pol PP :

Kependudukan dan Catatan Sipil


9. : 8.163.806.288

Jumlah 1.025.890.194.699,02

Dan total Belanja APBD Kabupaten Buleleng tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.

1.513.581.004.661,80, sehingga belanja pelayanan dasar mencapai 67,78% dari

total belanja APBD TA. 2013.


IKK Belanja Untuk Urusan Pendidikan dan Kesehatan,
Sedangkan perbandingan total belanja urusan pendidikan dan kesehatan

dengan total belanja APBD mencapai 59,40%. Dengan rincian untuk total

Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan sebesar Rp. 899.091.266.156,00 dan

total Belanja APBD Kabupaten Buleleng tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.

1.513.581.004.661,80
13. Fokus Pelayanan Publik
IKK Keberadaan PERDA tentang Standar Pelayanan Publik sesuai dengan

Peraturan Perundang – undangan,


Sampai saat ini Kabupaten Buleleng belum menetapkan PERDA mengenai

standar pelayanan publik, namun dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

diupayakan untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitas pelayanan yang prima.
14. Fokus Kepegawaian
IKK Ratio PNS terhadap penduduk,
Perbandingan antara jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Jumlah Penduduk di

Kabupaten Buleleng mencapai 1,28 Hal ini berdasarkan data bahwa jumlah PNS

di Kabupaten Buleleng sampai dengan Tahun 2013 mencapai 10.403 orang.

Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Buleleng Tahun 2013 berjumlah

809.897 jiwa.
IKK Sistem Informasi Kepegawaian,
Dalam rangka penataan kepegawaian daerah, maka Pemerintah Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 21


ILPPD 2013

Buleleng telah membuat Sistem Informasi Kepegawaian ( SIMPEG )Kabupaten

Buleleng yang memuat data seluruh aparatur pemerintahan yang ada di

Kabupaten Buleleng.
15. Fokus Kelembagaan
IKK Penataan SKPD,
Sebagaimana yang diamanatkan PP No 41 Tahun 2007 Pemerintah Kabupaten

Buleleng telah menyusun Organisasi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah beserta

tugas pokok dan fungsinya. Kebijakan ini dituangkan dalam PERDA No. 11 Th.

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah kabupaten

Buleleng yang terdiri atas : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD , Inspektorat, 15

Dinas Daerah , 6 Badan, 3 Kantor, Sat Pol PP, RSUD, dan 9 Kecamatan. Jadi

Satuan Kerja Perangkat Kerja Kabupaten Buleleng berjumlah 38 unit.


d. Aspek Efektifitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan DPRD
16. Fokus Produk Peraturan Perundang – Undangan,
IKK PERDA yang ditetapkan,
Pemerintah daerah dan DPRD merupakan mitra yang mempunyai kedudukan

sejajar dalam pelaksanaan pemerintahan daerah. Peraturan daerah sebagai

produk hukum daerah merupakan bukti kemitran eksekutif dan legeslatif.

Dimana dalam legitimasinya merupakan hasil sinkronisasi kebijakan antara

keduanya. Tahun 2013 Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng yang ditetapkan

berjumlah 8 PERDA yang meliputi :


1) Perda Kab. Buleleng No. 1 Th. 2013 tentang Pengolahan Sampah
2) Perda Kab. Buleleng No. 2 Th. 2013 tentang Penyertaan Modal Daerah

Pemerintahan Kabupaten Buleleng Kepada Lembaga Perseroan Terbatas

Lembaga Penjaminan Kredit Provinsi Bali.


3) Perda Kab. Buleleng No. 3 Th. 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Buleleng Tahun 2005-2025.


4) Perda Kab. Buleleng No. 4 Th. 2013 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Buleleng Tahun 2012-2017

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 22


ILPPD 2013

5) Perda Kab. Buleleng No. 5 Th. 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan.


6) Perda Kab. Buleleng No. 9 Th. 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2033.


7) Perda Kab. Buleleng No. 10 Th. 2013 tentang Penataan, Pembinaan,

Perlindungan Pasar Tradisional, Pusat Perbrlanjaan dan Toko Modern di

Kabupaten Buleleng
8) Perda Kab. Buleleng No. 11 Th. 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Nomor 4 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng.


17. Fokus Ranperda yang diajukan tahun berjalan.
IKK Ranperda yang disetujui DPRD Tahun 2012,
Ranperda yang disetujui DPRD dalam tahun 2012 tercapai 100 %, karena dari 6

Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan tahun berjalan semuanya disetujui

oleh DPRD, yaitu :


1) Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Buleleng Tahun 2005-2025.


2) Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Buleleng tahun 2012-2017.


3) Raperda tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja

Asing.
4) Raperda tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.
5) Raperda tentang Perusahaan Daerah Pakir Kabupeten Buleleng.
6) Raperda tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun

2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Buleleng.


e. Efektifitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut

Pelaksanaan Keputusan.
18. Fokus Keputusan DPRD Yang ditindak lanjuti,
IKK Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti
Tahun 2013 dari 12 Keputusan yang dihasilkan DPRD semuanya atau 100 %

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 23


ILPPD 2013

ditindak lanjuti sebagai penjabaran fungsi DPRD terhadap jalannya

penyelenggaraan pemerintahan daerah.


f. Aspek Efektifitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta

Tindak Lanjut Hasil Keputusan.


19. Fokus Tindak Lanjut Keputusan Bupati,
IKK Keputusan Bupati Yang Ditindaklanjuti,
Keputusan Kepala Daerah adalah produk hukum yang mengatur tatanan kinerja

perangkat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Di dalamnya

terkandung muatan hukum yang mengatur jalannya roda pemerintahan daerah

yang bersinergi dan selalu berlandaskan aturan perundang-undangan yang

lebih tinggi. Tahun 2013 dalam proses pengambilan keputusan oleh Bupati

sebagai kepala daerah menghasilkan 1.325 keputusan yang semuanya (100 % )

telah ditindak lanjuti.


20. Fokus Tindak Lanjut Peraturan Bupati.
IKK Peraturan Bupati yang Ditindak lanjuti,
Peraturan Bupati yang juga merupakan dasar kebijakan – kebijakan

penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Buleleng pada tahun 2013

berjumlah 72 Peraturan Bupati. Dan semua telah ditindak lanjuti.


g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan daerah Pada Peraturan

Perundang – Undangan
21. Fokus Perda yang Dibatalkan.
IKK Jumlah Perda Yang Dibatalkan,
Tidak ada PERDA yang dibatalkan dalam Tahun 2013.
h. Intensitas dan efektifitas Proses Konsultasi Publik Antara Pemerintahan Daerah

dengan masyarakat Atas Penetapan Kebijakan Publik Yang Setrategis dan

relevan Untuk daerah.


22. Fokus Perda tentang Konsultasi Publik.
IKK Keberadaan PERDA/PerBup tentang konsultasi publik,
Sampai tahun 2013 belum ditetapkan peraturan daerah yang mengatur tentang

konsultasi publik.
23. Fokus Media Informasi pemda yang dapat diakses publik

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 24


ILPPD 2013

IKK Adanya media informasi Pemda yang dapat diakses oleh publik

( website kabupaten, pos , bag/giro humas, leaflet/brosur ),


Informasi terkini tentang jalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah

Kabupaten Buleleng untuk Tahun 2013 dapat diakses melalui media informasi

yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah baik melalui

website.www.bulelengkab.go.id maupun dari majalah Singa Manggala dan

Tabloid Kabar Buleleng.


i. Aspek Transparansi Dalam Pemanfaatan Alokasi Pencairan dan Penyerapan

DAU, DAK dan Bagi Hasil


24. Fokus Serapan Dana Perimbangan.
IKK Dana Perimbangan yang diserap dibanding yang direncanakan,
Penyerapan dana perimbangan dari pusat oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng

Tahun 2013 tercapai 99,84 % dari target yang direncanakan. Dimana

penyerapan dana perimbangan yang ditargetkan Rp. 909.280.394.976,70

realisasinya Rp. 907.851.102.755,00


25. Fokus Alokasi Belanja APBD dari DAU.
IKK Belanja Publik terhadap DAU,
Proporsi Belanja Publik dalam APBD Kabupaten Buleleng terhadap Dana Alokasi

Umum mencapai 65,42 %. Hal ini tercermin melalui Belanja Publik yang

berjumlah Rp. 521.044.648.871 dan Dana Alokasi Umum yang berjumlah

Rp. 796.419.220.000.
26. Fokus Alokasi Belanja pada APBD.
IKK Belanja Langsung terhadap total APBD,
Perbandingan Belanja Langsung dalam APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013

mencapai 34,42%. Belanja langsung dialokasikan sebesar Rp.521.044.648.871

dari Total Belanja APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2013 yang besarnya

Rp. 1.513.581.004.661,80.
j. Aspek Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan Sumber – Sumber

PAD dan Pinjaman /Obligasi Daerah


27. Fokus Besaran Pendapatan Asli Daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 25


ILPPD 2013

IKK Besaran PAD terhadap seluruh Pendapatan dalam APBD (realisasi),


Tahun 2013 PAD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 160.292.010.539,05 atau

mencapai 11,53% dari total pendapatan (realisasi) dalam APBD Kabupaten

Buleleng yang berjumlah Rp. 1.390.657.292.565,49


k. Aspek Efektifitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha,

Pertanggung Jawaban Dan Pengawasan APBD.


28. Fokus Kewajaran Laporan Keuangan.
IKK Opini BPK terhadap Laporan Keuangan,
Untuk tahun 2011 berdasarkan hasil audit Tim BPK di Kabupaten Buleleng

terhadap efektifitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,

pertanggungjawaban dan pengawasan APBD kewajaran laporan keuangan

daerah adalah opini Wajar Dengan Pengecualian ( WDP) dan Demikian juga

tahun 2012 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP ).


29. Fokus Besaran Silpa
IKK Rasio Silpa terhadap total pendapatan,
Besaran silpa dalam APBD Kabupaten Buleleng dalam Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp. 111.631.931.788,59 atau 8,03% dari total pendapatan daerah yang

terealisasi sebesar Rp. 1.390.657.292.565,49.


30. Fokus Realisasi Belanja.
IKK Rasio realisasi belanja terhadap anggaran belanja,
Anggaran Belanja Daerah kabupaten Buleleng yang direncanakan sebesar Rp.

1.513.581.004.661,80 terealisasi sebesar Rp. 1.412.985.948.148,45 atau mencapai

93,95 %.
31. Fokus Pengawasan Inspektorat Kabupaten.
IKK Rasio temuan BPK RI yang ditindak lanjuti,
Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah temuan BPK RI atas efektifitas

perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban dan

pengawasan APBD Kabupaten Buleleng berjumlah 22 temuan dan yang sudah

ditindak lanjuti tahun 2012 adalah 18 temuan.


l. Aspek Pengelolaan Potensi Daerah.
32. Fokus Peta Potensi daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 26


ILPPD 2013

IKK Rasio realisasi PAD 2013 terhadap potensi PAD,


Potensi PAD pada APBD tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 128.000.000.000

dan Realiasasi PAD Kabupaten Buleleng Tahun anggaran 2013 sebesar Rp.

160.292.010.539,05. Sehingga rasio realisasi PAD 2013 terhadap potensi PAD

mencapai 125,23%
33. Fokus Peningkatan PAD.
IKK Peningkatan PAD,
PAD untuk Tahun Anggaran 2013 realisasinya mengalami peningkatan terhadap

PAD tahun sebelumnya yaitu mencapai 24,25 %, dimana realisasi PAD untuk

Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 160.292.010.539,05 dibandingkan realisasi

PAD Tahun Anggaran 2012 yang mencapai Rp. 129.003.994.687,39


m. Aspek terobosan / inovasi baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
34. Fokus Penghargaan.
IKK Penghargaan dari Pemerintah yang diterima pemerintah Daerah dalam

tahun 2013,
Penghargaaan yang diterima dari pemerintah sebagai pengakuan keberhasilan

pelaksanaan pembangunan dalam tahun 2013 meliputi:

1. Tropy SLDH
2. Tropy WTN
3. Tropy Raksaniyata
4. Adipura
5. Paramadhana Utama Nugraha
6. Satker Terbaik Lingkup Ditjen KP3K
7. Percepatan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan P3K
Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng tahun 2013

berjumlah 7 penghargaan.
35. Fokus Pengadaan Barang dan Jasa.
IKK Keberadaan E-procurement,
Proses pengadaan barang dan jasa yang telah menggunakan sistem e-

procurement dimaksudkan untuk mendukung transparansi dalam melakukan

lelang tender pekerjaan, karena semakin sedikitnya kesempatan untuk melakukan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 27


ILPPD 2013

negosiasi antara panitia pengadaan dan peserta lelang tender. Tahun 2013

Pemerintah Kabupaten Buleleng sudah menggunakan sistem e-procurement.


36. Fokus Daya saing Daerah.
IKK Jumlah Persetujuan Investasi,
Daya saing daerah akan semakin terlihat dari banyaknya investasi yang

berkembang di daerah. Meningkatnya investasi akan menciptakan lapangan

kerja dan penyerapan tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2013 ijin investasi yang

mendapat rekomendasi berjumlah 40 ijin investasi , dengan penyerapan tenaga

kerja sebanyak 440 orang dan nilai investasinya mencapai Rp. 63.505.000.000,00

2.2. Tataran Pelaksana Kebijakan pada Aspek Capaian Kinerja Urusan Wajib dan

Urusan Pilihan, dengan tingkat capaian sebagai berikut :


2.2.1 Urusan Wajib.
a. Urusan Pendidikan ;
1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mecapai 41,27 %, hasil ini sebagai

perbandingan jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan anak, 7.061 anak

dibagi jumlah anak usia 4 – 6 tahun , 17.109 anak.


2) Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 97,72%,

hasil ini merupakan persentase dari perbandingan jumlah penduduk usua

15 tahun keatas yang dapat baca tulis, 30.382 dibagi jumlah penduduk usia

15 tahun ke atas, 31.092


3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 98,54 %, dimana jumlah siswa

usia 7-12 tahun di jenjang SD/MI /paket A, 64.463, dibagi jumlah penduduk

kelompok usia 7-12 tahun, 65.417.


4) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 74,56 %, dimana jumlah

siswa usia 13-15 tahun di jenjang SMP/MTs /paket B, 25.554, dibagi jumlah

penduduk kelompok usia 7-12 tahun, 34.271.


5) Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C 75,36 %, Angka

Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 74,56 %, dimana jumlah siswa usia

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 28


ILPPD 2013

16-18 tahun di jenjang SMA/SMK/MA/paket C, 23.431, dibagi jumlah

penduduk kelompok usia 16-18 tahun, 31.092.


6) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,16 %, jumlah siswa putus sekolah pada

jenjang SD/MI berjumlah 122, dibagi jumlah siswa pada tingkat yang sama

pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya, 74.525.


7) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,39%, dimana jumlah putus sekolah

pada jenjang SMP/MTs berjumlah 129 dibagi jumlah siswa pada tingkat yang

sama pada jenjang SMP/MTs yang berjumlah 32.975.


8) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,46 %, siswa putus sekolah pada

jenjang SMA/SMK/MA, 199 dibagi jumlah siswa pada tingkat yang sama

pada jenjang SMA/SMK/MA yang berjumlah 25.641.


9) Angka Kelulusan (AL) SD/MI 98,13 %, jumlah lulusan SD/MI pada tahun

2013, 11.658 dibagi jumlah siswa pada tingkat tertinggi SD/MI pada tahun

ajaran sebelumnya, 11.880.


10) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 94,56 %, jumlah lulusan SMP/MTs pada

tahun 2013, 9.431 dibagi jumlah siswa pada tingkat tertinggi SMP/MTs pada

tahun ajaran sebelumnya, 9.974.


11) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 94,45 %, Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMK/MA 94,56 %, jumlah lulusan SMA/SMK/MA pada tahun 2013,

7.050 dibagi jumlah siswa pada tingkat tertinggi SMA/SMK/MA pada tahun

ajaran sebelumnya, 7.464.


12) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 98,84 %, jumlah siswa baru

Tk.1 pada jenjang SMP/MTs, 11.523, dibagi jumlah lulusan SD/MI tahun

ajaran sebelumnya, 11.658.


13) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 89,21 %, jumlah

siswa baru Tk.1 pada jenjang SMA/SMK/MA, 8.898, dibagi jumlah lulusan

SMP/MTs tahun ajaran sebelumnya, 9.974.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 29


ILPPD 2013

14) Guru yang memenuhi kualifikasi Sl/D-IV 85,20 % ( PNS dan NON PNS , TK –

SMK Negeri dan swasta ), dimana jumlah guru berijasah kualifikasi SI/D-IV,

7.542, dibagi jumlah guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, 8.852.


b. Urusan Kesehatan,
1) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani, dengan capaian 100 persen,

jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 1.723 dibagi Jumlah ibu

dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg

sama pada tahun 2013 sebanyak 1.723 orang.


2) Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki

Kompetensi Kebidanan, dengan pencapaian 90,64 persen, hal ini ditunjukkan

oleh jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 11.242 berbanding dengan

seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama

sebanyak 12.403 orang.


3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI), dengan

pencapaian sebesar 82,4 persen, dimana jumlah desa/kelurahan UCI 148

desa/kelurahan berbanding dengan jumlah seluruh desa / kelurahan di

kabupaten Buleleng sebanyak 148 desa/kelurahan.


4) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan, dengan pencapaian 100

persen, Tahun 2013 balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana

Pelayanan Kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di

Kabupaten Buleleng berjumlah 18 orang dibagi dengan seluruh balita gizi

buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama yang

berjumlah 18 orang.
5) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita TBC BTA +, dengan

pencapaian sebesar 66,9 persen, ditunjukan oleh indicator penderita baru

TBC BTA (+) yang ditemukan di satu wilayah kerja selama 1 tahun sebanyak

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 30


ILPPD 2013

293 orang dibagi Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun

waktu yg sama yang berjumlah 438 orang.


6) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD, dengan

capaian sebesar 100 persen, indikatornya dari 1.052 penderita DBD yg

ditangani sesuai SOP di satu wilayah kerja selama 1 tahun dibagi 1.052

penderita DBD yg ditemukan di satu wilayah dalam kurun waktu yg sama.


7) Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin, dengan

capaian 2,81 persen, dengan indicator pada tahun 2013 terdapat 6.867

kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata 1 dibagi Jumlah seluruh

maskin di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 224.299 orang.


8) Cakupan Kunjungan Bayi, dengan pencapaian sebesar 91,25 persen, dengan

indicator 10.249 kunjungan bayi memperoleh pelyanan kes sesuasi standar

di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi 11.232 bayi lahir

hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.


c. Urusan Lingkungan Hidup,
1) Penanganan Sampah, tercapai 83,31 persen, hal ini ditunjukkan melalui

indikator : Volume sampah yang ditangani tahun 2013, 1.657 M3 dibagi

dengan Volume produksi sampah tahun 2013 yang berjumlah 1.989,02 M3


2) Kebersihan, 27,27%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah pasar tradisional

tergolong baik, 3 pasar dengan jumlah seluruh pasar tradisional, 11 pasar.


3) Tempat Pembuangan Sampah ( TPS ) per Satuan Penduduk, tercapai 2,46,

Angka pencapaian ini ditunjukkan melalui jumlah daya tampung TPS tahun

2013, 1.989,02 M3 dikali 1000 dibagi jumlah penduduk kabupaten Buleleng

tahun 2013 yang berjumlah 809.897 jiwa.


4) Penegakan Hukum Lingkungan, tercapai 100 %, Tahun 2013 di Kabupaten

Buleleng tidak ada kasus lingkungan yang terjadi dan ditangani oleh

Pemerintah kabupaten Buleleng.


d. Urusan Pekerjaan Umum,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 31


ILPPD 2013

1) Panjang jalan kabupaten tahun 2013 dalam kondisi baik 198,193 Km2 dibagi

panjang seluruh jalan kabupaten tahun 2013, 821,402 Km2 dikali seratus

sehingga hasilnya 24,13%


2) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik, 12.036 M2 dibagi dengan luas

irigasi kabupaten 17.015 M2 dikali seratus hasilnya 71,75%.


3) Rumah Tangga bersanitasi 130.536 dibagi total rumah tangga 250.416 dikali

seratus, hasilnya 52,13%.


e. Urusan Penataan Ruang,
Capaian kinerja pelaksanaan urusan tata ruang ditunjukkan melalui indicator luas

ruang terbuka hijau per satuan wialayah berHPL/HGU. Tahun 2013 belum ada

data terkait luasan ruang terbuka hijau dan luas wilayah berHPL/HGU. Namun

dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buleleng, dalam rangka

pengembangan wilayah khususnya optimalisasi pengembangan wilayah budi

daya termasuk didalamnya pengembangan kawasan Kawasan peruntukan

lainnya, meliputi diantaranya kawasan peruntukan ruang terbuka hijau kawasan

perkotaan yang luasnya minimal 30% dari luas kawasan perkotaan


f. Urusan Perencanaan Pembangunan,
1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Buleleng Tahun 2005 – 2025, telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Buleleng Nomor 3 Tahun 2013 tanggal 15 Pebruari 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Buleleng Tahun 2005 – 2025.


2) Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Buleleng 2012-2017 ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Buleleng No. 4 Tahun 2013 tentang RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun

2012-2017.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 32


ILPPD 2013

3) RKPD Tahun 2013 ditetapkan dengan Peraturan Bupati No.33A tahun 2012

tanggal 13 September 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kabupaten Buleleng tahun 2013.


4) Terdapat 88 program yang tercantum dalam RPJMD 2007-2013 dan

semuanya telah dijabarkan dalam RKPD tahun 2013.


g. Urusan Perumahan,
1) Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 52,50%, yang merupakan hasil

pembagian antara jumlah rumah tangga pengguna air bersih, 131.480

dengan jumlah seluruh rumah tangga di Kabupaten Buleleng pada tahun

2013, 250.416.
2) Lingkungan pemukiman kumuh sampai saat ini belum ada data.
3) Rumah layak huni mencapai 90,40%, sebagai perbandingan jumlah rumah

layak huni yang mencapai 142.089 berbanding dengan jumlah rumah yang

ada di Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 yang berjumlah 157.159

Rumah.
h. Urusan Pemuda dan Olah Raga,
1) Jumlah Gelanggang / Balai Remaja (selain milik swasta) 0,07 Per 1000

penduduk.
2) Rasio Lapangan Olah Raga 0,51 Per 1000 Penduduk, dimana jumlah

lapangan olah raga di kabupaten mencapai 411 lapangan dibagi jumlah

penduduk, 809.897 jiwa dikali 1000.


3) Keberhasilan pelaksanaan urusan pemuda dan olah raga juga ditandai

dengan raihan prestasi bidang olah raga tingkat nasional Tahun 2013 oleh para

pelajar di kabupaten Buleleng, meliputi :


1. Kadek Agus Satria Winaya Putra Cabang Olahraga Tenis Lapangan,

mendapatkan Medali Emas Tunggal POPNAS dari SMK N 3 Singaraja,


2. Made Sisca Pratiwi Cabang Olahraga Tenis Meja Mendapatkan Medali

Emas Tunggal OOSN Dari SD 4 Banyuasri


3. Ketut Teguh Bimantara Cabang Olahraga Catur Mendapatkan Medali

Emas Tunggal OOSN dari SMK N 3 Singaraja

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 33


ILPPD 2013

4. Kadek Berlian Adi Pranatha cabang olahraga Karate Mendapatkan

Medali Perak Tunggal OOSN dari SMP N 1 Singaraja.


5. Komang Sugita cabang olahraga Tenis Meja Mendapatkan Medali

Perak Tunggal OOSN dari SMA N 4 Singaraja.


6. I Gede Budiarta, I Putu Jati Artawan dan I Gusti Andy Suprianto cabang

olahraga Pencak Silat mendapatkan medali perak Beregu POPNAS dari

SMAN 1 gerokgak
7. Putu Ary Suryawan cabang olahraga Tenis Lapangan Mendapatkan

medali Perunggu Tunggal OOSN dari SDN 4 Banyuasri


8. Ni Putu Armini cabang olahraga Tenis lapangan Mendapatkan Medali

Perunggu Tunggal OOSN dari SMKN 3 Singaraja


9. I Putu Niko Supriadi cabang Olahraga Pencak Silat mendapatkan

Medali Perunggu Tunggal POPNAS dari SMAN 1 gerokgak


10. Desak Anggun Amorrolin Monica Cabang Olahraga Tenis Lapangan

Mendapatkan Medali Perunggu Tungal OOSN Dari SDN 1 Kampung

Bugis
11. Ketut Ria Darmiyanti, Luh Ita Yani dan Luh Sara Sendi cabang Olahraga

Sepak Takraw Mendapatkan Medali Perunggu Beregu POPNAS dari

SMAN 1 Kubutambahan
12. Kadek Ratnadi cabang olahraga Sepak Takraw mendapatkan Medali

Perunggu Beregu POPNAS dari SMA N 4 Kubutambahan.


i. Urusan Penanaman Modal,
Keberhasilan pelaksanaan urusan penanaman modal ditunjukkan melalui

indicator kenaikan / penurunan nilai realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri

pada tahun 2013. Nilai Realisasi PMDN tahun 2013 Rp.65.505.000.000

Dikurang niali realisasi PMDN Tahun 2012 Rp.144.316.539.250, dibagi nilai

realisasi PMDN Tahun 2012 dikali seratus sehingga hasilnya -56%. Jadi terjadi

penurunan nilai realisasi PMDN sebesar 56%.


j. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 34


ILPPD 2013

Capaian kinerja pelaksanaan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah

ditunjukkan melalui indicator sebagai berikut :


- Jumlah koperasi aktif di Kabupaten Buleleng mencapai 88,74 % yang

didapat melalui pembagian jumlah koperasi yang aktif 339 dibagi jumlah

seluruh koperasi 382 dikali seratus.


- Jumlah usaha kecil dan menengah aktif 10.214 UKM dibagi seluruh jumlah

UKM 10.263 di kali seratus sehingga hasilnya 99,62%


Berdasarkan data Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri Kabupaten Buleleng

pada tahun 2013 di kabupaten Buleleng terdapat 382 koperasi yang terdiri atas

KUD 13 koperasi, KSU 176, KSP 58, KPN 52, KOPKAR26, KOPTAN 20,

KOPPONTREN 3, KOPWAN 8, KOPDIT 2, PRIMKOPAD 6, KOPERASI SEKUNDER

4 DAN Koperasi lainnya 13 koperasi, dengan asset mencapai Rp.

418.656.127.164,00. Modal luar mencapai Rp. 266.098.996.359,00, modal sendiri

Rp. 152.557.130.795,00, SHU Rp. 7.713.804.022,00 Dari keseluruhan jumlah

koperasi tersebut terdiri atas 66.389 anggota, dimana keanggotaan terbanyak

pada koperasi unit desa yang mencapai 27.635 anggota.


Perkembangan Keragaan UKM di Kabupaten Buleleng pad atahun 2013 meliputi

: pada bidang perdagangan berjumlah 6.421, industry pertanian 1.725, industry

non pertanian 1.342, aneka jasa 765, sehingga total berjumlah 10.253 UKM.

UKM aktif mencapai 10.214 sedangkan 39 UKM tidak aktif/beku.


k. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil,
Indikator capaian kinerja urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada tahun

2013 meliputi :
- Penerbitan Kartu Keluarga (KK).
Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2015 seluruh Kepala Keluarga

wajib KK sudah memiliki Kartu Keluarga (KK). Pada Tahun 2013, dari wajib KK

sebanyak 478.605 yang telah memiliki KK sebanyak 402.514 atau 84 %.

sehingga ada kesenjangan sebesar 16 % yang harus dituntaskan sampai

dengan tahun 2015.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 35


ILPPD 2013

- Penerbitan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP el)


Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2015 seluruh (100%) wajib

KTP harus memiliki KTP elektronik. Sedangkan untuk penerbitan KTP sampai

dengan tahun 2013, dari wajib KTP sebanyak 602.164 yang telah terlayani

perekaman KTP elektronik sebanyak 431.576 atau 69,60 % sehingga ada

kesenjangan sebesar 30,4 % yang harus dituntaskan sampai dengan tahun

2015.
- Penerbitan Akta Kelahiran.
Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2020 masyarakat yang

memiliki akta kelahiran sebesar 90% dari jumlah masyarakat Kabupaten

Buleleng. Sedangkan untuk penerbitan Akta Kelahiran dari jumlah penduduk

sebanyak 809.897 jiwa yang telah memiliki akta sebanyak 253.570 atau

31,31% sehingga ada kesenjangan sebesar 68,69% yang harus dituntaskan

sampai dengan tahun 2020.


- Penerbitan Akta Kematian.
Sesuai dengan target SPM bahwa pada Tahun 2020 masyarakat yang telah

meninggal wajib memiliki akta kematian dengan target sebesar 70% dari

jumlah masyarakat yang meninggal. Sedangkan untuk penerbitan Akta

Kematian sampai dengan tahun 2013 belum bisa dicari prosentasenya

karena tidak adanya laporan/data tentang kematian. Untuk itu pada tahun-

tahun mendatang diperlukan sosialisasi yang lebih intensif tentang perlunya

laporan/ pentingnya akta kematian bagi masyarakat, karena akan

mempengaruhi validitas jumlah penduduk.


l. Urusan Tenaga Kerja,
- Tingkat partisipasi tenaga kerja mencapai 84,44%, hasil yang didapat dari

perbandingan penduduk angkatan kerja 343.638 dengan penduduk usia

kerja yang berjumlah 450.897 dikali seratus sehingga hasilnya 76,12%.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 36


ILPPD 2013

- Prosentase tenaga kerja yang ditempatkan, dengan tingkat pencapaian 8,08

persen, sebagai hasil jumlah pekerja yang ditempatkan 496 orang dibagi

6134 pekerja yang mendaftar dikali seratus sehingga hasilnya 8,08%.


- Pelayanan kepesertaan Jaminan sosial bagi pekerja / buruh mencapai

21,06%, dimana Jumlah pekerja / buruh peserta program jamsostek aktif

2.228 orang dibagi Jumlah pekerja / buruh 10.579 orang dikali seratus

sehingga hasilnya 21,06%.


m. Urusan Ketahanan Pangan,
Ketersediaan pangan utama 213,30 , rata – rata ketersediaan pangan utama per

tahun 172.753 ton dibagi jumlah penduduk tahun 2013, 809. 897 jiwa. Struktur

corak agraris yang dimiliki Kabupaten Buleleng yang menjadi andalan

perekonomian disamping sektor lain di luar sektor pertanian, memperlihatkan

bahwa produktifitas tanaman bahan pangan masih cukup tinggi. Tahun 2013

luas tanam padi mencapai 24,353 Ha, dengan luas panen mencapai 22,804 Ha

dengan produksi sebesar 136.286 ton/GKG. Dengan rata – rata produktifitas

59,80 Kw/Ha GKG. Untuk produksi jagung tahun 2013 mencapai 23.524 ton/

pipilan kering, dari luas tanam seluas 6.680 Ha. Sedangkan untuk ubi kayu dan

ubi jalar untuk tahun 2013 dari luas tanam seluas 562 Ha, produksi yang

dihasilkan mencapai 12.943 ton.


n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Tingkat capaian kinerja urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak ditunjukkan melalui indicator berikut :


- Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan, tercapai sebesar 2,51 %,

sebagai hasil pembagian jumlah Pekerja Perempuan di Lembaga

Pemerintah 4.261, dengan Jumlah Pekerja Perempuan 169.536 sehingga

hasilnya 2,51%.
- Angka Melek Huruf Perempuan Usia 15 Tahun Ke Atas, mencapai sebesar

41,80 %, sebagai hasil perbandingan antara Jumlah Anak Perempuan Usia >

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 37


ILPPD 2013

15 yang melek huruf 9.978 dibagi Jumlah Anak Perempuan Usia > 15 tahun

23.873 orang.
- Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan, tercapai sebesar 97,30 %, jumlah

Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 164.966 dibagi Jumlah Angkatan Kerja

Perempuan 169.536 dikali seratus sehingga hasilnya 97,30%.


o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,
- Tingkat Prevalensasi peserta KB aktif dengan capaian kinerja sebesar 86,20

%, angka ini sebagi perbandingan jumlah peserta program KB aktif 114.427

peserta dengan jumlah pasangan usia subur 132.741.


- Rasio petugas lapangan KB /PKB (PLKB/PKB) ; 1,11 Rasio ini didapat dari

perbandingan jumlah desa/ kelurahan yang berjumlah 148 dengan jumlah

petugas PLKB/PKB, 133 orang.


- Tingkat Prevalensasi Kesertaan KB Pria (1.445 Peserta) mencapai 9,30 %

terhadap PB (15.538 Peserta).


- Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja 100,00 % dari target

KKP Propinsi dan Jumlah Keluarga Balita Aktif dari sasaran 37.025 yang aktif

32.788 ( 88,56 % ).
p. Urusan Perhubungan,
Capaian kinerja urusan perhubungan ditunjukkan melalui indikator angkutan

darat yang mencapai 11,15% sebagai perbandingan jumlah angkutan darat

67.595 dengan jumlah penumpang angkutan darat yang berjumlah 606.104

orang.
q. Urusan Komunikasi dan Informatika,
Tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan Komunikasi dan Informasi

ditunjukkan melalui indicator Website milik pemerintah kabupaten, yaitu

www.bulelengkab.go.id
r. Urusan Pertanahan,
Pencapaian kinerja bidang pertanahan ditunjukkan melalui indikator berikut :
- Luas lahan bersertifikat mencapai 15,65 % , angka ini didapat dari

perbandingan luas lahan milik pemkab yang sudah bersertifikat seluas

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 38


ILPPD 2013

104,2742 ha dengan luas lahan milik pemkab yang seharusnya bersertifikat

seluas 666,0272 ha.


- Penyelesaian kasus tanah negara mencapai 0 %, jumlah kasus tanah negara

yang diselesaikan 0 dibagi jumlah kasus yang terdaftar sebanyak 2 kasus.


- Jumlah ijin lokasi mencapai 100%, dimana jumlah ijin lokasi yang diterbitkan

pada tahun 2013 7 ijin dibagi jumlah permohonan ijin lokasi pada tahun

2013 sebanyak 7 permohonan.


s. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri,
- Kegiatan Pembinaan Politik Daerah yakni jumlah pembinaan Politik Daerah

yaitu Kegiatan Fasilitasi Bantuan Keuangan Partai Politik dan Kegiatan

Penataan Atribut lainnya sebanyak 2 kegiatan.


- Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP yakni jumlah kegiatan

pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP yaitu Kegiatan Fasilitasi Ormas

dan Kegiatan Kerjasama dengan Ormas dan Lembaga Nirlaba Lainnya

sebanyak 2 kegiatan.
t. Urusan Otonomi Daerah,
- Peraturan Daerah yang ditetapkan pada Tahun 2013 mencapai 8 PERDA,
- Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) diajukan ke legislatif Tahun 2013

berjumlah 6 Raperda,
- Jumlah Keputusan Bupati dalam 1 (satu) tahun berjumlah 2267 SK,
- Jumlah Peraturan Bupati selama 1 (satu) tahun berjumlah 72 Perbub,
- Selama Tahun 2013 tidak ada PERDA yang dibatalkan.
- Sistem Informasi Managemen Pemerintah Daerah ada 5 yakni ; SIMPEG,

SIPKD, SIMDA, SIRUP, SIAK.


- Survey indeks kepuasan masyarakat, ada.
- Tersedianya dokumen administrasi keuangan berupa 9.050 SPM/SPP serta

tersedianya dokumen administrasi keuangan gaji PNSD dari 37 SKPD.


- tersedianya 60 buku dokumen pelaporan keuangan semesteran, 60 buku

laporan prognosis realisasi anggaran dan 300 buku laporan keuangan akhir

tahun.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 39


ILPPD 2013

- Tersedianya 680 buku pedoman dalam pelaksanaan APBD, 300 buku

Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan Perda

tentang pertanggungjawaban APBD.


- Tersedianya 46 dukumen pengelolaan keuangan daerah.
- Ditetapkannya 9 ( Sembilan ) Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng.
- Terfasilitasinya dialog dan koordinasi dengan 299 pejabat pemerintah

daerah, tokoh masyarakat dan tokoh agama.


- Terfasilitasinya kegiatan reses 90 Anggota DPRD Kabupaten Buleleng.
- Terlaksananya 100 kali sidang – sidang anggota DPRD.
- Terselenggaranya 16 kali sidang paripurna.
- Terealisasinya kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten

Buleleng yang beranggotakan 992 orang.


- Terwujudnya peningkatan kapasitas 66 orang pimpinan dan anggota DPRD

Kabupaten Buleleng.
- Tersusunnya program kerja pemeriksaan tahunan terhadap 38 SKPD

Kabupaten Buleleng.
- Tindak lanjut dan LHP yang terbit tepat waktu sebanyak 48 LHP.
- Tindak lanjut dan prosentase penanganan penyelesaian kasus tepat waktu

sebanyak 16 kasus.
- Tindak lanjut dan prosentase temuan pemeriksaan yang selesai

ditindaklanjuti sebanyak 724 temuan dari target 819 temuan atau 88,40%.

Dimana sisa temuan masih dalam proses penyelesaian 38 temuan financial

dan 92 temuan administrasi.


- Pendapatan asli daerah ( PAD ) tahun 2013 tercapai Rp. 160.292.010.539,05

dari taget yang direncanakan sebesar Rp. 144.637.112.330 atau tercapai

110,82%, yang meliputi :


- Pajak daerah yang ditargetkan Rp. 47.943.687.000 terealisasi Rp.

57.770.211.026,14 atau 120,50%. Retribusi daerah tercapai Rp.

14.872.963.266 dari target Rp. 12.869.027.498 atau 115,57%. Hasil

pengeloaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari target sebesar Rp.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 40


ILPPD 2013

12.767.218.000 terealisasi sebesar Rp. 12.732.894.317,67 atau tercapai

99,73%. Serta lain – lain pendapatan asli daerah yang sah terealisasi sebesar

Rp.74.915.941.929,24 dari target sebesar Rp. 71.057.179.832 atau tercapai

105,43%.
u. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Capaian kinerja pelaksanaan urusan Pemberdayaan Masuarakat ditunjukkan

melalui indicator :
- PKK Aktif di Kabupaten Buleleng sebagai hasil bagi jumlah Kader PKK aktif

3.565 dibagi jumlah keseluruhan PKK 3.565 kader dikali seratus sehingga

hasilnya 100%.
- Posyandu aktif sebagai hasil bagi jumlah posyandu aktif 714 dengan total

jumlah posyandu 714 dikali seratus sehingga hasilnya 100%


v. Urusan Sosial,
- Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang

ada berjumlah 19 buah.


- Persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang

tidak potensial yang telah menerima jaminan social 48,32%, hasil ini sebagai

hasil perbandingan Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut

usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam satu tahun

32.212 orang dan Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut

usia tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan sosial dalam satu

tahun 66.656 orang.


- PMKS yg memperoleh bantuan social 100%, sebagai hasil perbandingan

jumlah PMKS yang diberikan bantuan 3.197 orang dibagi umlah PMKS yang

seharusnya menerima bantuan yang berjumlah 3.197 orang.


w. Urusan Kebudayaan,
Indikator kinerja Urusan Kebudayaan adalah :
1. Peyelenggaraan seni dan budaya sebanyak 10 festival
2. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya sejumlah 8 sarana.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 41


ILPPD 2013

3. Benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebanyak 86,27%,

dimana Benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebanyak

44 buah sedangkan Benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dimiliki

daerah berjumlah 51 buah.


x. Urusan Statistik,
Sebagai indikator keberhasilan pencapaian kinerja pelaksanaan urusan statistik,

Bappeda Kabupaten Buleleng mempulikasikan Buku Buleleng Dalam Angka

Tahun 2013. Sedangkan untuk mengukur kinerja ekonomi Kabupaten Buleleng

telah disusun Buku PDRB Kabupaten Buleleng Tahun 2012.


y. Urusan Kearsipan,
- Penerapan Pengelolaan Arsip Secara Baku mencapai 100%, hasil ini sebagai

perbandingan jumlah SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara

baku yang berjumlah 38 SKPD dibagi jumlah seluruh SKPD sebanyak 38

SKPD.
- Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan, 2 kegiatan yakni

Pembinaan kepada petugas pengelola arsip di masing-masing SKPD

dilingkup Kabupaten Buleleng, sebanyak 38 instansi dan Monitoring

terhadap hasil pengelolaan arsip setelah mengikuti lomba pengelolaan ke

Arsipan TK. Propinsi Bali.


z. Urusan Perpustakaan,
- Koleksi buku yang ada di pepustakaan daerah mencapai 50%, hasil ini

sebagai perbandingan jumlah koleksi judul buku yang tersedia di

perpustakaan daerah, 12.768 judul dibagi jumlah koleksi buku yang tersedia

di perpustakaan daerah, sebanyak 25.536 buku.


- Jumlah pengunjung pepustakaan, mencapai 96,39%, dimana jumlah

kunjungan ke perpustakaan selama 1 tahun berjumlah 5.575 kunjungan

dibagi jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani yang berjumlah

5.785 orang.

2.2.2 Urusan Pilihan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 42


ILPPD 2013

a. Urusan Perikanan dan Kelautan,


Capaian kinerja pembangunan Urusan Perikanan dan Kelautan ditunjukkan

melalui indikator – indikator sebagai berikut :


1. Produksi perikanan 105,55%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah produksi

perikanan Kabupaten Buleleng mencapai 16.327,7 Ton dibagi target produksi

Tahun 2013 yang berjumlah 15.468,7 Ton.


2. Konsumsi Ikan mencapai 96,99%, hasil ini sebagai perbandingan jumlah

konsumsi ikan per kapita di Kabupaten Buleleng 25,15 kg/kp/Thn dibagi

target konsumsi ikan daerah sebesar 26,55 Kg/Kp/Thn.


b. Urusan Pertanian,
Capaian kinerja pembangunan bidang pertanian ditunjukkan melalui indikator

berikut ini:
1. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal per hektar 5,47 Ton/Ha,

hasil ini sebagai rasio perbandingan Produksi tanaman padi/bahan pangan

utama lokal lainnya 172.753(ton) dibagi Luas areal tanaman padi/bahan

pangan utama lokal lainya 31.595(ha)


2. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB adalah 28,68%, Jumlah kontribusi

PDRB dari sektor Pertanian 2.614,8 milayar Rupiah dibagi Jumlah total PDRB

9.155,7 milyar Rupiah.


c. Urusan Kehutanan,
1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis.
Luas lahan kritis dalam kawasan hutan yang direhabilitasi dalam tahun 2013

seluas 150 Ha. Luas total lahan kritis dalam kawasan hutan adalah 18.968,78

Ha, tingkat realisasi capaian rehabilitasi lahan kritis dalam kawasan adalah

0,79 %. Luas lahan kritis di luar kawasan hutan yang direhabilitasi dalam

tahun 2013 seluas 950 Ha. Luas total lahan kritis di luar kawasan hutan

adalah 31.895,06 Ha, tingkat realisasi capaian rehabilitasi lahan kritis luar

kawasan adalah 2,98 %.


2. Kerusakan Kawasan Hutan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 43


ILPPD 2013

Luas kerusakan kawasan hutan akibat kebakaran tahun 2013 seluas 37 Ha.

Luas total kawasan hutan adalah 51.436,21 Ha. Luas kerusakan kawasan

hutan akibat illegal logging dan kekeringan dalam tahun 2013 nihil.
d. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral,
Capaian kinerja pelaksanaan urusan energy dan sumber daya mineral

ditunjukkan melalui indikator berikut :


1. Pertambangan tanpa ijin, 0,43%, luas penambangan liar yang ditertibkan

seluas 19,6 Hektar dari keseluruhan luas areal penambangan seluas 4.606

Hektar.
2. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB, 0,84%. Jumlah kontribusi

PDRB dari sektor Pertambangan 76,1 milyar rupiah dari total PDRB yang

berjumlah 9.115,7 milyar rupiah.


e. Urusan Pariwisata,
Capaian kinerja urusan pariwisata ditunjukkan melalui indikator berikut :
1. Jumlah kunjungan wisatawan Tahun 2013 mencapai 638.147 orang
2. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB mencapai 10,71%, Jumlah

Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata 976,2 milayar rupiah dari total PDRB

yang berjumlah 9.115,7 milyar rupiah.


f. Urusan Perdagangan,
1. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB, 19,46%,
2. Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Perdagangan 1.773,9 milyar rupiah

dibagi jumlah total PDRB, 9.115,7 milyar rupiah.


g. Urusan Industri,
1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, 9,48%, Jumlah Kontribusi PDRB

dari sektor industry 864,2 milyar rupiah dibagi jumlah total PDRB 9.115,7

milyar rupiah.
2. Pertumbuhan Industri secara keseluruhan -18,84%,Jumlah industri s.d tahun

2013, 56 industri dikurangi jumlah industri sd tahun 2012, 69, dan dibagi

jumlah industri s/d tahun 2012. Sehingga tahun 2013 terjadi penurunan

jumlah industry sebesar 18,84%.


h. Urusan Transmigrasi,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 44


ILPPD 2013

Transmigrasi swakarsa, tingkat pencapaian 0 %, dimana tidak ada transmigrasi

swakarsa tahun 2013 dari jumlah transmigran yang berjumlah 25 KK.

2.3. Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan,


Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan di Kabupaten Buleleng

merupakan salah satu substansi penting sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, yang wajib diinformasikan sebagai

perwujudan adanya tranparansi dan akuntabilitas kepala daerah terhadap

masyarakat. Sebagaimana dimaklumi bahwa Tugas Umum Pemerintahan

merupakan tugas yang dilakukan diluar pelaksanaan asas desentralisasi dan asas

tugas pembantuan. Menarik untuk dicermati bahwa pelaksanaan tugas dimaksud

mengalami perubahan mendasar sejalan dengan perubahan kebijakan desentralisasi

dari Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1974, hingga Undang-Undang Nomor 22

Tahun 1999 dan Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004. Berdasarkan Undang

- Undang Nomor 5 Tahun 1974, dikenal dengan Tugas Pemerintahan Umum (TPU)

yang meliputi : koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta urusan residual.

Namun dengan ditetapkannya Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang

bersifat sangat desentralistik, maka pelaksanaan asas dekonsentrasi sangat dibatasi di

Daerah. Fungsi dekonsentrasi secara limitatif berada di tingkat Propinsi saja. Sebagai

konsekuensi logis dari kebijakan desentralisasi tersebut, maka dalam Undang Undang

Nomor 22 Tahun 1999 yang selanjutnya diganti dengan Undang - Undang

Nomor 32 Tahun 2004, tidak ada lagi pengertian Tugas Pemerintahan Umum

(TPU), yang ada adalah Tugas Umum Pemerintahan (TUP) yang isinya berbeda

dengan Tugas Pemerintahan Umum (TPU). Dalam peraturan pelaksanaan Undang -

Undang Nomor 32 Tahun 2004, terdapat dua pengertian Tugas Umum

Pemerintahan (TUP) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3

Tahun 2007, serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008. Tugas

umum Pemerintahan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 45


ILPPD 2013

adalah tugas Kepala Daerah Propinsi, dan Kabupaten/Kota diluar pelaksanaan asas

desentralisasi dan asas tugas pembantuan. Sedangkan menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 menegaskan tentang tugas Camat untuk

melaksanakan Tugas Umum Pemerintahan, namun dengan substansi yang berbeda

dengan pengertian Tugas Umum Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007.

2.3.1 Kerjasama Antar Daerah,


Perjanjian kerjasama antar daerah yang telah dilakukan dan masih berlaku sampai

dengan tahun 2013, yaitu :


1) Dalam bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas

Kesehatan Kabupaten Buleleng mengadakan perjanjian kerjasama dengan

Pemerintah Provinsi Bali yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama Bupati

Buleleng dengan Gubernur Bali Nomor 075/2484/pem/2011 tanggal 8 Juni 2011

tentang Kerjasama Praktik Klinik Kebidanan dan Keterampilan Dasar Praktik

Klinik. Maksud dari perjanjian ini adalah untuk melaksanakan pendidikan

kebidanan dalam rangka meningkatkan keterampilan mahasiswa kebidanan

dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat; Tujuan perjanjian

adalah memperoleh sumber daya manusia yang terampil di bidang kebidanan.

Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun sejak perjanjian

kerjasama ini ditandatangani.


2) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten

Bombana melalui Perjanjian Kerjasama Nomor : 475.1/1934.a/2011-

075/4597/PEM/2011 tentang Penyeleng-garaan Program Transmigrasi Di Unit

Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lengora Pantai Kabupaten Bombana Provinsi

Sulawesi Tenggara. Maksud dan tujuan pelaksanaan kerjasama antara kedua

daerah adalah untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan semua potensi

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 46


ILPPD 2013

yang ada di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bombana, sehingga dapat

memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di kedua daerah tersebut.

Jangka waktu pelaksanaan kerjasama adalah dari tahun 2011-2016, dan dapat

diperpanjang oleh kedua belah pihak selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

sebelum perjanjian berakhir, sepanjang memenuhi ketentuan atau syarat-syarat

yang telah disepakati bersama. Kegiatan kerjasama ini dijabarkan dalam

pelaksanaan program Transmigrasi Regional yang dilaksanakan oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng melalui kegiatan

Pemberangkatan/ Penempatan Transmigrasi dan Peninjauan Lokasi Transmigrasi

dengan anggaran pembiayaan dari APBD Kabupaten Buleleng sebesar Rp.

88.540.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 87.510.000,- atau 97,02%. Hasil

kerjasama yang dilaksanakan adalah : Diberangkatkannya 25 KK transmigran asal

Kabupaten Buleleng ke Unit Pemukiman Trasmigrasi (UPT) Lengora, Kabupaten

Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Tersedianya lahan bagi para trasmigran

asal Kabupaten Buleleng sesuai kebutuhan dengan perolehan lahan seluas 2 Ha

untuk tiap kepala keluarga dengan perincian : lahan pekarangan seluas 0,25 Ha,

lahan usaha I (siap olah) seluas 0,75 Ha, lahan usaha II (kondisi belum siap)

seluas 1 Ha.
3) Pada Tahun 2012 sebagai penjabaran Pelaksanaan Urusan Trasmigrasi,

Pemerintah Kabupaten Bulelengmelalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Kabupaten Morowali

Provinsi Sulawesi Tengah dengan Perjanjian Kerjasama Nomor : 075/19/KB/2012

tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi Di Unit Pemukiman

Transmigrasi (UPT) Buleleng Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali

Provinsi Sulawesi Tengah. Maksud dan tujuan pelaksanaan kerjasama antara

kedua daerah adalah untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan semua

potensi yang ada di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Morowali, sehingga

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 47


ILPPD 2013

dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di kedua daerah

tersebut. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama adalah dari tahun 2012-2016,

dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak selambat-lambatnya 3 (tiga)

bulan sebelum perjanjian berakhir, sepanjang memenuhi ketentuan atau syarat-

syarat yang telah disepakati bersama. Kegiatan kerjasama ini dijabarkan dalam

pelaksanaan program Transmigrasi Regional yang dilaksanakan oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng melalui kegiatan

Pemberangkatan/ Penempatan Transmigrasi dan Peninjauan Lokasi Transmigrasi

dengan anggaran pembiayaan dari APBD Kabupaten Buleleng sebesar Rp.

25.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp23.845.300,00 atau 95,38%. Hasil

kerjasama yang dilaksanakan adalah : Diberangkatkannya 13 KK transmigran asal

Kabupaten Buleleng ke Unit Pemukiman Trasmigrasi (UPT) Buleleng, Kecamatan

Bungku Pesisir Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Tersedianya

lahan bagi para trasmigran asal Kabupaten Buleleng sesuai kebutuhan dengan

perolehan lahan seluas 2 Ha untuk tiap kepala keluarga dengan perincian : lahan

pekarangan seluas 0,10 Ha, lahan usaha I (siap olah) seluas 0,90 Ha, lahan usaha

II (kondisi belum siap) seluas 1 Ha.


4) Pada tahun 2013 berdasarkan perjanjian kerjasama nomor : 075/11/KS/2013 –

28 Tahun 2013 tanggal 24 April 2013 tentang Penyelenggaraan Program

Transmigrasi Di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tumbang Jutuh Kec.

Rungan Kab. Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Pemerintah Kabupaten

Buleleng melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng

mengadakan kerjasama bidang transmigrasi dengan Pemerintah Kabupaten

Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah melalui kegiatan peningkatan lokasi

transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng,

dengan pembiayaan dari APBD Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 61.320.000,00.

Penyelenggaraan kerjasama ini dalam rangka meningkatkan dan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 48


ILPPD 2013

mengembangkan semua potensi yang ada di Kabupaten Buleleng maupun di di

kabupaten Gunung Mas, dengan jangka waktu pelaksanaan kerjasama 5 ( lima )

tahun sejak perjanjian ini ditandatangani dan dapat diperpanjang 3 ( tiga ) bulan

sebelum perjanjian ini berakhir. Hasil pelaksanaan kerjasama ini :

Diberangkatkannya 15 KK transmigran asal Kabupaten Buleleng ke Unit

Pemukiman Trasmigrasi (UPT) Tumbang Jutuh SP.1 Kecamatan Rungan

Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. Tersedianya lahan siap

olah bagi transmigan asal Kabupaten Buleleng sesuai kebutuhan dengan

perolehan lahan seluas 2 Ha per KK dengan perincian : lahan pekarangan seluas

0,25 Ha , lahan usaha I ; 0,75 Ha, lahan usaha II ; 1 Ha, dan rumah tipe 36 M2.
5) Perjanjian kerjasama Gubernur Bali dengan Bupati Buleleng Nomor:

075/02/PKS/B.PEM/II/2013 - 075/05.b/2013 - tanggal 4 Pebruari 2013 tentang

penanggulangan kemiskinan melalui PNPM Pedesaan ( BPMPD ). Kerjasama ini

dilaksanakan dalam rangka penaggulangan kemiskinan melalui PNPM mandiri

Pedesaan. SKPD pelaksana kerjasama adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat

dan Pemerintahan Desa Kabupaten Buleleng. Perjanjian kerjasama ini meliputi

penyaluran dana secara tunai langsung kepada masyarakat, kelompok

masyarakat dan atau lembaga partisipasi masyarakat di 8 Kecamatan di

kabupaten Buleleng. Dana yang disalurkan di Kabupaten Buleleng sebesar Rp.

800.000.000 yang ditampung oleh masing – masing UPK Kecamatan lokasi

PNPM Mandiri Pedesaan. Dan Pemerintah kabupaten Buleleng wajib

menyediakan cost sharing sesuai kapasitas fiscal Kabupaten Buleleng.


6) Kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Pemerintah

kabupaten Buleleng Nomor 075/25/KB/2013 tanggal 25 Oktober 2013 tentang

Gerbangsadu Mandara. SKPD Pelakasana kesepatan bersama ini adalah Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Buleleng


7) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan Pemerintah

Provinsi Bali Nomor : 075/24/KS/2013 tentang Jaminan Kesehatan bali Mandara

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 49


ILPPD 2013

( JKBM). SKPD Pelaksana untuk perjanjian kerjasama ini adalah Dinas Kesehatan

Kabupaten Buleleng.

2.3.2 Kerjasama Dengan Pihak Ketiga


Kerjasama dengan Pihak Ketiga yang masih berlaku sampai Tahun 2013 meliputi :
1) Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui PD. Swatantra

melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu dengan PT. Cendana Wangi

Cipta. Dengan perjanjian kerjasama nomor : 002/KM-MOU/V/2011/

075/2206/Pem/2011 tanggal 1 Mei 2011 tentang Pengembangan Budi daya

Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Buleleng. Tujuan daripada kesepakatan

bersama ini untuk mengembangkan Budidaya Kelautan dan perikanan serta

kedepannya dengan melihat potensi Buleleng tidak menutup kemungkinan

bahwa kegiatan usaha dikembangkan kearah usaha pertanian dalam arti luas,

bisnis properti, serta ekspor impor barang di Kabupaten Buleleng dengan

menggandeng perusahaan nasional dan perusahaan daerah. Kegiatan dari

kerjasama ini meliputi : Budidaya Rumput Laut dan Pengolahannya; Budidaya

Udang, Kepiting, Kerapu dan bandeng serta Pengolahannya; dan Perikanan

Tuna baik segar maupun beku, lemuru (Sarden). Untuk anggaran yang muncul

akibat kerjasama tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT. Cendana

Wangi Cipta sedangkan Pemerintah Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh PD

Swatantra menyediakan kawasan seluas 3.000 Ha untuk budi daya rumput laut

dan 100 Ha untuk fasilitas pabrik. Jangka waktu kerjasama kegiatan ini berlaku

selama sepuluh tahun tahun sejak penanda-tanganan perjanjian dan dapat

diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.


2) Melalui perjanjian kerjasama Nomor : 075/02/KS/2013-005/PASCA-UM/I/2013,

tanggal 5 Januari 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Humas

dan Protokol melaksanakan kerjasama dengan Universitas Pendidikan Nasional

Denpasar tentang pelaksanaan Tri Dharma Pergiuruan Tinggi. Kerjasama ini

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 50


ILPPD 2013

dilaksanakan dalam rangka penelitian dan pengkajian pengembangan sumber

daya manusia dalam membangun ekonomi kreatif guna mewujudkan produk

unggulan di Kabupaten Buleleng. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini

adalah 1 ( satu ) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para

pihak.
3) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bappeda Kabupaten Buleleng

mengadakan kerjasama dengan Universitas Panji Sakti Singaraja, dengan dasar

kesepakatan bersama Nomor : 075/17/KB/2013 – 172/UNIPAS/UM

10101/X/2013 tanggal 1 Oktober 2013 tentang pelaksanaan Tri Dharma

Pergiuruan Tinggi. Kesepakatan bersama ini dilaksanakan dalam rangka

pengembangan sumber daya aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Buleleng dan optimalisasi kontribusi Universitas Panji Sakti Singaraja terhadap

pembangunan di Kabupaten Buleleng melalui pengembangan Tri Dharma

Perguruan Tinggi. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini adalah satu tahun

dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.


4) Pemerintah Kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja melalui Bagian Organisasi Setda Kabupaten

Buleleng dan LPM Universitas Pendidikan Ganesa, dengan perjanjian kerjasama

Nomor : . 075/16/KS/2013 – 2731/UN 48/KS/2013 tanggal 1 Agustus 2013

tentang Pengkajian perubahan dan penataan organisasi perangkat kerja

Kabupaten Buleleng yaitu Kantor Pelayanan Terpadu, Kantor Lingkungan Hidup,

Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, Bagian Perlengkapan dan asset Daerah

Sekretariat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja. Kerjasama ini bertujuan

untuk menghasilkan naskah akademik tentang perubahan dan penataan

organisasi perangkat kerja Kabupaten Buleleng. Perjanjian ini berlaku dari

tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan 30 September 2013.


5) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan

Setda Kabupaten Buleleng melaksanakan Kerjasama dengan Badan Kerjasama

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 51


ILPPD 2013

Lembaga Perkreditan Desa ( BKS-LPD) yang dituangkan melalui perjanjian

kerjasama Nomor : 075/09/KS/2013 – 81/SP.PEMB/BKS/BLL/III/2013 tanggal 6

Maret 2013 tentang pembinaan dan pengawasan LPD di Kabupaten Buleleng.

Mewlalui kerjasama ini diharapkan tercapai peningkatan kinerja LPD sehingga

terwujud LPD yang sehat dan member manfaat social, ekonomi dan budaya

kepada masyarakat. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama adalah satu tahun dan

dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.


6) Melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng pada tahun 2013 Pemerintah

kabupaten Buleleng mengadakan kerjasama dengan Advokat/Konsultan Hukum

Gede Indria,SH yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar dengan

Perjanjian Kerjasama Nomor : 075/05A/KS/2013-26/GI&R/Adv/02/2013 tanggal

4 Pebruari 2013, tentang pemberian bantuan hukum kepada Pemerintah

Kabupaten Buleleng. Kerjasama ini dilaksanakan untuk memberikan bantuan

hokum dalam penyelesaian perkara gugatan tata usaha Negara Nomor :

32/G/2012/PTUN.Dps yang diajukan oleh Nyoman Parsua,MBA kepada Panitia

Pengadaan Barang dan jasa Dinas Pendidikan kabupaten Buleleng Tahun 2012

dalam obyek sengketa pengumuman pemenang pelelangan Nomor :

027/68/P2BJ-PJ/DISDIK/2012 tertanggal 22 Nopember 2012. Biaya atas

pelaksanaan kerjasama ini bersumber pada APBD Kabupaten Buleleng tahun

2013 sebesar Rp. 75.000.000,00. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka

waktu tertentu hingga perkara gugatan tata usaha Negara (PTUN ) Nomor:

32/G/2012/PTUN.Dps selesai di tingkat PTUN Denpasar.


7) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan kabupaten Buleleng

melaksanakan Kerajsama dengan Advokat/Konsultan Hukum Gede Indria,SH

yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar dengan perjanjian

kersama Nomor : 075/21/KS/2013 - 37/GI&R/Adv/02/2013 tanggal 28 Juni

2013 tentang pemberian bantuan hukum kepada Pemerintah Kabupaten

Buleleng. Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka pemberian

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 52


ILPPD 2013

bantuan hokum atas upaya banding atas Putusan PTUN Denpasar Nomor :

32/G/2012/PTUN.Dps tanggal 11 Juni 2013. Perjanjian kerjasama ini berlaku

untuk jangka waktu tertentu hingga upaya hokum banding atas Putusan PTUN

Denpasar Nomor : 32/G/2012/PTUN.Dps selesai di tingkat PTUN Surabaya.

Pembiayaan yang timbul akibat kerjasama ini bersumber melalui APBD

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar Rp. 50.000.000,00


8) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Hukum Setda Kabupaten

Buleleng melaksanakan kerjasama dengan /Konsultan Hukum Gede Indria,SH

yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar, dengan perjanjian

kerjasama Nomor : 075/19/KS/Pem/2013 – 35.KS/Adv/GI&R/VII/2013 tanggal 8

Juli 2013 tentang pemberian bantuan hokum pada Pemerintah Kabupaten

Buleleng. Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka pemberian bantuan hokum

kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam kapasitas sebagai pemohon

kasasi dalam upaya hokum kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi Denpasar

Nomor : 26 PDT/2013/PT.Dps tertanggal 21 Mei 2013 jo Putusan Pengadilan

Negeri Singaraja Nomor : 31/Pdt.G/2012/PN.Sgr tertanggal 11 September 2012.

Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu sampai dengan

upaya hukum kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi Denpasar Nomor : 26

PDT/2013/PT.Dps tertanggal 21 Mei 2013 jo Putusan Pengadilan Negeri

Singaraja Nomor : 31/Pdt.G/2012/PN.Sgr tertanggal 11 September 2012.

Pembiayaan atas pelaksanaaan kerjasama ini bersumber melalui APBD

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 sebesar Rp. 50.000.000,00


9) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Hukum Setda Kabupaten

Buleleng melaksanakan kerjasama dengan /Konsultan Hukum Gede Indria,SH

yang bekedudukan di Jalan Suli Nomor 119 B1 Denpasar, dengan perjanjian

kerjasama Nomor : 075/05/KS/Pem/2013 – 25 /GI&R/Adv/02/2013 tanggal 4

Pebruari 2013 tentang pemberian bantuan hokum pada Pemerintah Kabupaten

Buleleng. Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka penyelesaian gugatan tata

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 53


ILPPD 2013

usaha Negara Nomor : 02/G/2013/PTUN.Dps yang diajukan oleh Komang Yoga

dalam obyek sengketa Keputusan Bupati Buleleng Nomor: 503/1661/HK/2012

tentang pencabutan ijin usaha bar Nomor : 503-22/013/IUB/KPT/2010

tertanggal 5 Oktober 2012. Ruang lingkup kerjasama ini adalah pemberian

bantuan hokum, konsultasi hokum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi,

membela dan melakukan tindakan hokum untuk kepentingan Pemerintah

kabupaten Buleleng baik di dalam maupun di luar pengadilan. Perjanjian

kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu tertentu sampai gugatan tata usaha

Negara Nomor : 02/G/2013/PTUN.Dps selesai di tingkat PTUN Denpasar. Biaya

atas pelaksanaan kerjasama ini bersumber pada APBD Kabupaten Buleleng

tahun 2013 sebesar Rp. 75.000.000,00.


10) Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor : JAN-08/C.5.7/TAS/07/2013, tanggal

1 Juli 2013, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Keuangan Setda

kabupaten Buleleng melaksanakan kerjasama dengan PT.Taspen (Persero) yang

berkedudukan di Jalan Raya Puputan No.21 Niti Mandala Renon, Denpasar

tentang penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil

Daerah Dan Pelayanan Proaktif PNS Daerah. Kerjasama ini dilaksanakan

berkaitan dengan terbitnya Peraturan Direksi PT Taspen (Persero) Nomor : PD-

07/DIR/2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang penerapan aplikasi system informasi

managemen gaji (SIMGAJI) PNS daerah dan pelayanan proaktif. Jangka waktu

pelaksanaan kerjasama ini 5 ( lima ) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan

kesepakatan para pihak.


11) Pada Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng mengadakan Perjanjian

Kerjasama dengan Advokat, Penasehat Hukum/Konsultan Hukum Trias Law Firm

yang beralamat di Jln. Anggrek Nomor 36 Singaraja. Bidang kerjasama adalah

kerjasama bidang hukum berupa Pemberian Bantuan Hukum kepada

Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam Gugatan Tata Usaha Negara Nomor :

01/G/2013/PTUN.Dps, Gugatan Tata Usaha Negara Nomor :

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 54


ILPPD 2013

04/G/2013/PTUN.Dps, Gugatan Tata Usaha Negara Nomor :

09/G/2013/PTUN.Dps dan, Gugatan Perdata Nomor : 31/G/2013/PN.Sgr.

Kerjasama ini dilaksanakan melalui Program Penataan Peraturan Perundang-

undangan pada Kegiatan Koordinasi Kerjasama Permasalahan Perundang-

undangan. Pembiayaan kerjasama ini adalah sebesar Rp 115.000.000,- yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

Buleleng Tahun Anggaran 2013. Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu

tertentu hingga perkara selesai di tingkat Pengadilan Negeri Singaraja dan

Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar. Dari realisasi kegiatan tersebut

dilaporkan pula perkembangan terakhir kasus-kasus yang dihadapi Pemerintah

Daerah yaitu : Bahwa untuk Gugatan Nomor 02/G/2013/PTUN.dps (kasus Ijin

Usaha Bar Zurich) pada sidang tanggal 21 Mei 2013 telah di putus berdasarkan

Keputusan Hakim PTUN No. 02/G/2013/PTUN.dps yang pada intinya pada amar

Putusannya memenangkan pihak Tergugat atau Bupati Buleleng Keputusan

Hakim sudah incraht); Begitu pula terkait Gugatan Nomor 32/G/2012/PTUN.dps

( Kasus Gugatan Panitia Pengadadaan Barang Alat Peraga Siswa di Dinas

Pendidikan Kabupaten Buleleng Tahun 2012) pada sidang tanggal 14 Mei 2013

telah diputus berdasarkan Keputusan Hakim TUN Nomor 02/G/2013/PTUN.Dps

yang pada intinya amar Putusannya memenangkan pihak Tergugat atau Panitia

Pengadaan Barang dan Jasa (pihak Penggugat menyatakan Banding ke PTUN

Surabaya);
12) Pemerintah Kabupaten Buleleng (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Buleleng) mengadakan kerjasama dengan PT Tropical Ocean Prawn (PT. TOP),

Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Mina Bahari dan Sekolah Tinggi Perikanan (STP).

Melalui Perjanjian kerjasama antara PT. Tropical Ocean Prawn dengan Kepala

Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Buleleng Nomor : 028/2697/Per/2012

tentang perjanjian sewa pakai fasilitas di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI)Sangsit

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 55


ILPPD 2013

Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng dan Perjanjian Kerjasama

Pemanfaatan/Pengelolaan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng

dengan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Mina Bahari Nomor : 028/2702

/Perl/2012 - 024/KPN – MB/VII/2012 Tentang Pemanfaatan/Pengelolaan

Solar Packed Dealer Nelayan SPDN) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa

Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Bidang kerjasama yang

dilaksanakan dengan pihak ketiga adalah tentang sewa pakai fasilitas yang ada

di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) berupa 1 unit rumah jaga, kios, mes dan satu

areal lahan di sebelah selatan SPDN yang digunakan sebagai kantor untuk

fasilitas pengembangan budidaya udang dengan system aquapot. Di samping

itu juga adalah pemanfaatan atau pengelolaan Solar Pocked Dealer Nelayan

(SPDN)di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) desa Sangsit Kecamatan Sawan.

Nama kegiatan yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah Perjanjian

sewa pakai fasilitas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit

Pemanfaatan/pengelolaan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit.

2.3.3 Kerjasama Dengan Instansi Vertikal


Untuk menumbuhkan pelaksanaan kegiatan yang serasi dan selaras antara berbagai

komponen pemerintahan Daerah dalam menyelenggarakan kebijakan Pemerintah

Daerah, maka koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah perlu

dilaksanakan dengan mantap dan berkelanjutan. Kerjasama dengan instansi vertiKal

yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2013 meliputi :


1) Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Hukum Setda Kabupaten

Buleleng telah melaksanakan koordinasi dan bekerja sama dengan instansi

vertikal seperti Kepolisian, Pengadilan, Kejaksaan, Komando Distrik Militer

(Kodim) serta unsur akademisi dari perguruan tinggi. Kerjasama antar instansi ini

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 56


ILPPD 2013

secara nyata dilaksanakan pada Program dan kegiatan-kegiatan, sebagai berikut

:
a) Kegiatan Koordinasi Kerjasama Permasalahan Perundang-undangan.
Pada kegiatan ini dilakukan koordinasi/kerjasama dengan unsur praktisi dan

Perguruan Tinggi di Buleleng. Kegiatan ini merupakan wahana penanganan

permasalahan atau kasus hukum yang menyangkut pejabat / aparat

pemerintah daerah sehingga masalah tersebut cepat mendapat solusi serta

dapat terselesaikan. Dari kerjasama ini didapatkan berupa 5 (lima) dokumen

penyelesaian kasus hukum / permasalahan pemerintah daerah Kabupaten

Buleleng. Adapun jangka waktu kerjasama selama satu tahun mata

anggaran, dana yang dianggarkan pada kegiatan ini adalah Rp

441.896.752,- dengan dengan realisasi Rp 400.002.764,- atau 91%.


b) Kegiatan Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-undangan.
Dalam menjamin Kepastian Hukum dan penegakan Supremasi Hukum di

Kabupaten Buleleng diperlukan perangkat lunak berupa landasan / dasar

hukum untuk melandasi pelaksanaan hukum, maka untuk itu dilaksanakan

kegiatan Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-undangan, yang

mencakup pengkajian dan penyusunan produk-produk hukum daerah yang

masih berlaku maupun yang akan dibentuk. Kegiatan ini dilaksanakan adalah

untuk membentuk/menyusun produk hukum daerah berupa Rancangan

Peraturan Daerah (Ranperda) yang nantinya menjadi Peraturan Daerah

(Perda) setelah mendapat pembahasan dan disetujui oleh DPRD Kabupaten

Buleleng. Dalam pelaksanaannya, Bagian Hukum bekerjasama dengan unsur

akademisi dari Universitas Panji Sakti serta instasi terkait (leading sector)

yang berwenang terhadap materi Raperda dan sebagai pelaksana teknis

apabila Raperda dimaksud telah menjadi Perda. Alokasi dana pada

kegiatan ini adalah Rp 323.798.248,- dengan realisasi Rp.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 57


ILPPD 2013

300.626.478- atau 93 %. Pada tahun 2013 kegiatan ini telah menghasilkan

6 (enam) Rancangan Peraturan Daerah, yaitu :


- Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2005-2025.


- Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Buleleng tahun 2012-2017.


- Raperda tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga

Kerja Asing.
- Raperda tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.
- Raperda tentang Perusahaan Daerah Pakir Kabupeten Buleleng.
- Raperda tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 4

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng.


Sedangkan Peraturan Daerah yang telah diterbitkan pada tahun 2013

sejumlah 8 (delapan) Peraturan Daerah yang telah diterbitkan yaitu :


- Perda Kab. Buleleng No. 1 Th. 2013 tentang Pengolahan Sampah
- Perda Kab. Buleleng No. 2 Th. 2013 tentang Penyertaan Modal

Daerah Pemerintahan Kabupaten Buleleng Kepada Lembaga

Perseroan Terbatas Lembaga Penjaminan Kredit Provinsi Bali.


- Perda Kab. Buleleng No. 3 Th. 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Buleleng Tahun 2005-2025.


- Perda Kab. Buleleng No. 4 Th. 2013 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Buleleng Tahun 2012-2017


- Perda Kab. Bulelng No. 5 Th. 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan.


- Perda Kab. Bulelng No. 9 Th. 2013 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2033.


- Perda Kab. Bulelng No. 10 Th. 2013 tentang Penataan, Pembinaan,

Perlindungan Pasar Tradisional, Pusat Perbrlanjaan dan Toko Modern

di Kabupaten Buleleng

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 58


ILPPD 2013

- Perda Kab. Bulelng No. 11 Th. 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Nomor 4 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng.


Serta 72 (Tujuh puluh dua) Peraturan Bupati yang merupakan penjabaran

Perda atau petunjuk pelaksanaan Perda maupun keputusan yang bersifat

pengaturan yang memberikan pembebanan pada masyarakat.


c) Kegiatan Fasilitasi Sosialisai Peraturan Perundang-undangan.
Dalam upaya mewujudkan pemahaman masyarakat mengenai produk

hukum, utamanya produk hukum daerah serta untuk lebih meningkatkan

ketaatan serta kesadaran hukum masyarakat maka perlu diadakan sosialisasi

produk hukum daerah. Alokasi dana pada kegiatan ini adalah Rp

27.000.000.- dengan realisasi Rp 24.847.115,- atau 92 %. Pelaksanaan

kegiatan dilakukan di 9 kecamatan dengan menyasar 30 orang peserta

disetiap kecamatan. Jadi total peserta sosialisasi adalah 270 orang peserta

atau 100 % dari target rencana kegiatan. Peserta sosialisasi terdiri dari

Perbekel, Lurah dan Tokoh Masyarakat. Narasumber kegiatan ini adalah dari

Bagian Hukum, Unsur Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng, Dinas

Pariwisata Kabupaten Buleleng, Kantor Pelayanan Terpadu Serta Kantor

lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. Materi sosialisasi yang diberikan

adalah:
- Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 3 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Persampahan,
- Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Retribusi Izin Usaha Perikanan


- Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan- PerdesaanPerda Kab. Buleleng.


d) Kegiatan Publikasi Peraturan Perundang-undangan
Disamping penyebarluasan langsung melalui sosialisasi kepada masyarakat,

dilaksanakan pula penyebarluasan peraturan hukum melalui publikasi

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 59


ILPPD 2013

peraturan perundang-undangan dengan penerbitan buku Lembaran Daerah,

Himpunan Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati. Alokasi dana pada

kegiatan ini adalah Rp 209.000.000,- realisasi sejumlah Rp 197.558.935,-

atau 95 %. Realisasi target berupa pengadaan 250 buku Lembaran Daerah,

Buku Himpunan Peraturan dan Keputusan Bupati terealisasi 100%.


e) Pembinaan dan Penuntunan Penyuratan Awig-awig
Untuk menciptakan kepastian hukum bagi masyarakat adat, maka diperlukan

aturan hukum yang mengaturnya. Hukum adat masyarakat adat di Bali

adalah awig-awig, tetapi seiring dengan berjalannya waktu banyak aturan-

aturan dalam awig-awig yang perlu diselaraskan dengan aturan hukum

nasional serta harmonisasi dengan ketentuan HAM sehingga perlu

dilaksanakan kegiatan pembinaan dan penuntunan penyuratan awig-awig.

Alokasi anggaran kegiatan ini adalah Rp 29.575.000,- realisasi sejumlah

Rp. 29382.801 ,- atau 99 %. Pada tahun 2013 terdapat 5 awig-awig desa

pakraman yang menjadi sasaran kegiatan ini yang terealisasi 6 awig-awig

desa pakraman atau 120 % yaitu:


- Desa Pakraman Bayad,
- Desa Pakraman Lumbanan,
- Desa Pakraman Munduk Kunci,
- Desa Pakraman Banyuning,
- Desa Pakraman Banyuatis,
- Desa Pakraman Buleleng.
f) Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (RAN HAM )
Kegiatan ini merupakan amanat dari pemerintah pusat melalui Keputusan

Presiden Nomor 40 tahun 2004 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Azasi

Manusia (RAN HAM ), dimana agar dalam pelaksanaan pembentukan

peraturan hukum maupun pelaksanaanya tidak bertentangan dengan HAM

perlu dilakukan harmonisasi dan diseminasi HAM. Alokasi anggaran

kegiatan ini adalah Rp. 75.730.000,- realisasi sejumlah Rp 65.564.612,-

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 60


ILPPD 2013

atau 87 %. Pada tahun 2013 Bagian Hukum menyasar 50 orang peserta

diseminasi RANHAM yang terdiri dari Teruna dan Teruni Sekehe Teruna –

teruni Se- Kabupaten Buleleng. Sasaran yang ingin dicapai adalah

terwujudnya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang Hak Azasi

Manusia (HAM) bagi peserta. Materi yang diberikan pada diseminasi adalah :

Pengantar umum tentang HAM dan Kebijakan Pemerintah terhadap

Perkembangan HAM dari kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM

Provinsi Bali, Sejarah Perkembangan HAM dari universitas Panji Sakti

Singaraja,Peran Kepolisian dalam Penangan Kasusu Hukum/ HAM dari

Kepolisian Resort Buleleng, Peran Kejaksaan dalam Penangan Kasus hokum /

HAM, Peran Pengadilan dalam menangani Kasus Hukum/HAM


2) Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Bagian Keuang Sekretariat

Daerah Kabupaten Buleleng mengadakan kesepakatan bersama dengan BPK RI

Perwakilan Provinsi Bali terkait petunjuk teknis pengembangan dan pengelolaan

sistem informasi untuk akses data pada Pemkab. Buleleng dalam rangka

pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara, dengan dasar

hokum kegiatan Kesepakatan Bersama Nomor : 075/03/KS/2013 tanggal 21

Januari 2013.
3) Pemerintah kabupaten Buleleng juga melaksanakan kerjasama dengan

Kejaksaan Negeri Singaraja melalui kesepakatan bersama Nomor :

075/14/KB/2013 tanggal 29 Juli 2013 terkait penanganan masalah hukum

bidang perdata dan tata usaha Negara.


4) Dalam rangka keselarasan dan keserasian pelaksanaan pemerintahan daerah,

diperlukan adanya koordinasi yang mantap dan berkelanjutan antar para unsur

pimpinan daerah. Kegiatan koordinasi ini di kabupaten Buleleng pada tahun

2013 dilaksanakan melalui rapat koordinasi, rapat kerja maupun pertemuan –

pertemuan formal para anggota muspida Kabupaten Buleleng. Sebagai dasar

hokum pelaksanaan koordinasi dimaksud, pada tahun 2013 melalui Kepurusan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 61


ILPPD 2013

Bupati Buleleng Nomor : 130/24/HK/2013 tanggal 23 Januari 2013. Selain

pertemuan formal melalui rapat maka koordinasi para anggota muspida setiap

saat dilaksanakan baik melalui komunikasi langsung, via telpon, maupun surat.

Dengan adanya koordinasi antar para pimpinan daerah membawa dampak

adanya jalinan hubungan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng

dengan instansi vertikal daerah yang mewakili kewenangan pemerintah di

daerah. Hal tersebut berimplikasi kepada semakin terarahnya kebijakan –

kebijakan dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah. Isu –isu

strategis, aktual dan memerlukan penanganan cepat yang menyangkut kondisi

politik, sosial, budaya dan keamanan ketertiban di Kabupaten Buleleng adalah

hal – hal pokok yang dibahas dalam forum koordinasi. Adapun instansi vertikal

yang turut dalam Forum koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan pembinaan masyarakat di Kabupaten Buleleng adalah

Kodim 1609/Buleleng, Polres Buleleng, Pengadilan Negeri Singaraja, Kejaksaan

Negeri Singaraja. Disamping itu koordinasi juga dilaksanakan dengan Badan

Statistik Kabupaten Buleleng, Kantor Pertanahan Kabupaten Buleleng, Kantor

Kementrian Agama Kabupaten Buleleng, Kantor Pajak Pratama Kabupaten

Buleleng serta instansi lainnya. Untuk pelaksanaan koordinasi dibiayai APBD

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 melalui Program Peningkatan Pelayanan

Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan kegiatan Rapat

Koordinasi Unsur Muspida , dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

831.521.150,00 dan terealisasi sebesar Rp. 829.971.080,00 atau 99,81%, dengan

hasil kegiatan secara umum adalah semakin lancarnya pelaksanaan tugas –tugas

pemerintahan di daerah dan tertanganinya permasalahan – permasalahan

terkait kondisi daerah Kabupaten Buleleng secara umum baik permasalahan

sosial, ekonomi, politik, budaya dan keamanan dan ketertiban sebagai

penjabaran dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkan melalui rapat – rapat unsur

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 62


ILPPD 2013

muspida. Forum Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan

instansi vertikal di daerah telah berjalan dengan baik, dimana kebijakan –

kebijakan yang telah dihasilkan melalui forum ini dapat ditindak lanjuti dan

membawa dampak yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat di

Kabupaten Buleleng. Tidak ada hambatan ataupun permasalahan dalam

pelaksanaan koordinasi.
5) Bahwa untuk meningkatkan efektifitas capaian sasaran kinerja kegiatan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Buleleng, di pandang

perlu membentuk Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng

yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 360/288/HK/2013

tentang Pembentukan Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Buleleng Tahun 2013. BPBD yang merupakan sebuah instansi yang berwenang

dalam kaitan dengan penanggulangan bencana memiliki TUPOKSI yang telah

diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 yang memiliki fungsi koordinasi,

komando dan pelaksanaan. Sehubungan dengan itu dalam rangka untuk

mempermudah koordinasi penanganan bencana baik yang termasuk dalam fase

pra bencana, tanggap darurat maupun rehabilitasi dan rekonstruksi, maka

dengan Menyikapi amanat UU 24 Tahun 2007 yang antara lain menyebutkan

bahwa fungsi dari BPBD adalah koordinasi, komando, dan pelaksana.

Sehubungan dengan fungsi dari lembaga tersebut, maka dibentuklah suatu

Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 yang

beranggotakan SKPD terkait, TNI/ POLRI, Pramuka, PMI, RRI RAPI dan ORARI,

serta Komunitas Jurnalis . Dengan adanya Forum ini, diharapkan dalam rangka

pelaksanaan urusan pemerintah dalam bidang penanggulangan bencana bisa

berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam rangka penanggulangan bencana,

Tim Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013

membahas permasalahan yang terkait dengan upaya strategis yang

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 63


ILPPD 2013

dilaksanakan untuk senantiasa dapat mengambil langkah-langkah strategis

dalam keadaan darurat bencana yang terjadi di Kabupaten Buleleng dengan

cara cepat, tepat, efektif dan efisien. Disamping itu juga, dalam rangka

mewujudkan sinergitas, segenap anggota Tim Forum merumuskan suatu kajian

terhadap kejadian bencana yang mana hasil kajian itu akan diserahkan kepada

Bupati selaku kepala daerah untuk kiranya bisa diambil suatu pengambilan

keputusan. Sumber dana yang digunakan dalam rangka kegiatan koordinasi Tim

Forum Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 ini,

sepenuhnya dianggarkan melalui APBD Tahun 2013 yang mana direalisasikan

dalam program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam,

melalui kegiatan Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana

alam, nilai pagunya adalah Rp 167,505,000.00,- Hasil dan Manfaat yang selama

ini didapatkan dari terbentuknya Tim Forum Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Buleleng :
- Tercapainya koordinasi dan komunikasi dalam penanggulangan bencana.
- Terumusnya beberapa langkah dan upaya prefentive dalam

penanggulangan bencana.
- Kajian terhadap dampak terjadinya suatu bencana.

2.3.4 Pembinaan Batas Wilayah


Sebagaimana amanat Peraturan Menteri dalam Negeri RI Nomor 76 Tahun 2012

tentang Pedoman Penegasan batas Daerah, bahwa penegasan batas wilayah

bertujuan untuk menciptakan tertib administrasi pemerintahan, memberikan kejelasan

dan kepastian hokum terhadap batas wilayah suatu daerah yang memenuhi aspek

teknis dan yiridis.


Kabupaten Buleleng yang memiliki potensi pembangunan berupa luas wilayah yang

cukup besar, yaitu 1.365,88 Km2 atau 24,25% dari luas Provinsi Bali, berbatasan

langsung dengan 5 ( lima ) kabupaten lain di Provinsi Bali, dengan batas-batas

wilayah di Sebelah Barat Kabupaten Jembrana, Sebelah Utara Laut Bali, Sebelah

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 64


ILPPD 2013

Timur Kabupaten Karangasem dan di Sebelah Selatan Kabupaten Jembrana, Tabanan,

Badung dan Bangli. Memperhatikan kondisi tersebut maka penetapan dan

penegasan batas wilayah memiliki fungsi yang setrategis dalam rangka mewujudkan

tertib administrasi pemerintahan dan penyelenggaraan kewenangan pada berbagai

fungsi bidang pemerintahan. Kebijakan yang ditempuh terkait penetapan dan

penegasan batas wilayah diarahkan dalam rangka menginventarisasi , mengkaji, dan

menetapkan dasar hukum tertulis maupaun tidak tertulis yang nantinya akan dijadikan

dasar hukum dalam mensosialisasikan mekanisme penetapan dan penegasan batas

wilayah tersebut. Dalam rangka penataan batas wilayah dengan Kabupaten lain,

Pemerintah Kabupaten Buleleng telah membentuk Tim Penegasan Batas daerah

Kabupaten Buleleng yang dituangkan melalui Keputusan Bupati Buleleng Nomor :

130/758/HK/2013 tanggal 24 Juni 2013. Terkait batas wilayah Kabupaten Buleleng

dengan kabupaten lainnya di Bali telah dilaksanakan kegiatan penegasan batas

daerah secara pasti dilapangan. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut hasil rapat

koordinasi yang dilaksanakan oleh Dirjen Pemerintahan Umum Kementrian Dalam

Negeri RI pada tanggal 13 s/15 Pebruari 2013 di Balairung Jakarta Timur, yang diikuti

oleh perwakilan dari 4 provinsi dan 17 perwakilan kabupaten / kota termasuk

Kabupaten Buleleng. Dari hasil rapat tersebut bahwa pelaksanakan kegiatan

penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antar Kabupaten Kota di Provinsi Bali

dilaksanakan pada tahun 2013, dimana anggaran kegiatan pelaksanaan penegasan

batas daerah dialokasikan memalalui Angaran dana DEKON tahun anggaran 2013.

Untuk kabupaten/Kota ditegaskan untuk membantu melibatkan instansi terkait agar

pelaksanaan penegasan batas daerah tidak terjadi permasalahan serta agar dibuatkan

Berita Acara Rapat dan Data Cakupan Wilayah Perbatasan Kabupaten Buleleng

dengan Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan Bangli. Terkait hal tersebut

selanjutnya Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan Pertemuan/ Rapat Kordinasi,

Fasilitasi dan Sosialisasii penegasan Batas Daerah secara pasti di lapangan yang

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 65


ILPPD 2013

dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 12 Juni 2013 di Hotel Harrads Denpasar, yang

dihadiri oleh Para Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten/Kota se – Bali, Para camat

yang ada di Perbatasan yaitu 6 (enam) Camat dari Kabuapen Buleleng, 3 (tiga) Camat

dari Kabupaten Tabanan, 4 (empat) Camat dari Kabupaten Jembrana, 1 (satu) Camat

dari Kabupaten Badung, 1 (satu) Camat dari Kabupaten Bangli, . Anggota Tim

Pelaksana Kegiatan Penegasan Batas Daerah Provinsi Bali dan Instansi terkait di

Provinsi Bali. Dalam pertemuan tersebut beberapa hal yang dibahas antara lain

Sosialisasi Permendagri No. 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas

Daerah oleh Direktur Wilayah Administrasi dan Perbatasan Ditjen Pemerintahan

Umum Kementrian dalam Negeri. Kemudian Kebijakan Penegasan Batas Daerah dan

Teknis Penegasan Batas Daerah Oleh Sub. Dit.Batas Wilayah II Direktorat Wilayah

Administrasi Perbatasan Ditjen Pemerintahan Umum Kementrian Dsalam Negeri .

Serta penentuan segmen batas untuk Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten

Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung serta Kabupaten Buleleng dengan

Kabupaten Bangli. Kegiatan penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara

Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Jembrana dilaksanakan pada tanggal 1 Juli

2013 dan 3 Juli 2013 meliputi panjang batas 81,4 Km dengan medan batas meliputi

Gunung Bakungan, Gunung Penginuman, Gunung Bangkiangjaran, Gunung

Banyuwedang, Gunung Pengumbahan, Gunung Merebuk, Gunung Pangkung lesung

dan Gunung Lesung. Untuk penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara

Kabupaten Buleleng dengan kabupaten Tabanan dilaksanakan pada tanggal 3 Juli

2013 dan 5 Juli 2013, meliputi panjang batas 48,2 Km dengan medan batas meliputi

Tukad Yeh Leh, Tukad Yeh Aya, Tukad Saba, Tukad Getas, Tukad Dati, Gunung

Sengayang, Gunung Pohan dan Gunung Pengelengan. Penegasan batas daerah

secara pasti dilapangan antara Kabupaten Buleleng dengan kabupaten Badung

dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2013 meliputi panjang batas 5,5 Km dengan medan

batas meliputi Gunung Pengelengan dan Gunung Catur. Tanggal 4 Juli 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 66


ILPPD 2013

dilaksanakan penegasan batas daerah secara pasti dilapangan antara Kabupaten

Buleleng dengan kabupaten Bangli meliputi panjang batas 42,6 Km dengan medan

batas meliputi Tukad Bon, Tukad Sagae, Tukad maesam, Tukad Bangkah, Tukad

Samuh dan Tukad Yeh batu. Terhadap hasil lacak lapangan terhadap batas daerah

antara kabupaten Buleleng dengan kabupaten Jembrana, badung, Tabanan dan

Bangli telah dibuatkan berita acara penegasan dan penetapan batas daerah, yang

nantinya dilaporkan ke Kementrian Dalam Negeri RI untuk ditetapkan melalui

Peraturan Menteri Dalam Negeri RI. Untuk batas wilayah antara Kabupaten Buleleng

dan Kabupaten Karangasem telah dilaksanakan penegasan dan penetapan pada

Tahun 2006 dan telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor

36 Tahun 2006 tanggal 28 Desember 2006, tentang batas daerah Kabupaten Buleleng

dengan Kabupaten Karangasem Di Provinsi Bali.

2.3.5 Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana


Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan yang disebabkan baik oleh faktor alam

dan / faktor non alam maupun faktor manusia yang mengakibatkan kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam merupakan

bencana yang terjadi sebagai akibat gejala alam yang terjadi. Kabupaten Buleleng dari

letak geografis, keadaan geologis, iklim dan fisiografi yang “Nyegara Gunung “

merupakan daerah yang sering terjadi kerawanan terhadap bencana alam dimana

terdapat wilayah perbukitan yang sering longsor, sering terjadi gelombang pasang,

banjir, kekeringan, angin puting beliung. Sepanjang tahun 2013 Kabupaten Buleleng

pernah tertimpa bencana diantaranya :


a) Tanah Longsor : Desa Tejakula, Desa Les, Desa Tembok, Desa Bontihing, Desa

Tajun, Desa Tunjung, Desa Tamblang, Desa Bengkala, Desa Bebetin, Desa

Lemukih, Desa Sekumpul, Desa Sudaji, Desa Galungan, Desa Bungkulan, Desa

Sangsit, Jalan ruas Bungkulan – Jagaraga, Desa Penarungan, Desa Penglatan,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 67


ILPPD 2013

Kelurahan Banjar Jawa, Desa Alas Angker, Kelurahan Penarukan, Desa Poh

Bergong, Kelurahan Banyuning, Desa Pegadungan, Desa Silangjana, Desa Panji

Anom, Desa Gitgit, Desa Padangbulia, Desa Ambengan, Desa Sambangan, Desa

Selat, Desa Gesing, Desa Kayu Putih, Desa Munduk, Desa Banyuseri, Desa

Cempaga, Desa Banjar, Desa Tirta Sari, dan Desa Pangkung Paruk.
b) Hujan Deras disertai angin kencang : Desa Sambirenteng, Desa Tamblang, Desa

Kubutambahan, Desa Sangsit, Desa Bungkulan, Desa Padangbulia, Desa

Ambengan, Desa Sambangan, dan Desa Pedawa.


c) Senderan jalan jebol : Desa Sembiran, Desa Tembok, dan Kelurahan Sukasada.
d) Banjir : Desa Tejakula, Desa Penuktukan, Desa Tembok, Desa Bontihing, Desa

Kerobokan, Desa Bungkulan, Desa Lemukih, Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan

Kendran, Kelurahan Kampung Kajanan, Desa Pemaron, Desa Temukus, Desa

Patemon, Desa Bubunan, Kelurahan Seririt, dan Desa Pejarakan.


e) Pohon Tumbang : Desa Pacung, Desa Bontihing, Desa Tambakan, Desa Tamblang,

Desa Tunjung, Desa Sawan, Kelurahan Banjar Tegal, Desa Gitgit, Desa Kayu Putih,

Desa Temukus, Desa Munduk, Desa Banjar, dan Desa Gesing.


f) Kebakaran : Desa Bondalem, Desa Pacung, Desa Les, Desa Tunjung, Desa Depeha,

Desa Tajun, Desa Kubutambahan, Desa Jagaraga, Desa Bungkulan, Desa Pemaron,

Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan Banyuning, Kelurahan Sukasada, Desa

Padangbulia, Desa Panji Anom, Desa Silangjana, Desa Gesing, Desa Pedawa, Desa

Gobleg, Desa Tigawasa, Desa Sanggalangit, Desa Pejarakan, Desa Pemuteran,

Desa Sumberkima, dan Desa Tinga tinga.


g) Krisis air bersih : Desa Pacung, Desa Julah, Desa Tegallinggah, dan Desa Selat.

Angin Kencang : Desa Kubutambahan, Desa Tunjung, dan Desa Bukti.


h) Gelombang Pasang : Desa Kubutambahan, Desa Bungkulan, Kelurahan Kampung

Bugis, Desa Banjar, dan Desa Patas.


i) Angin Puting Beliung : Desa Kubutambahan, Desa Bebetin, Kelurahan Kampung

Anyar, Kelurahan Kampung Baru, Desa Sari Mekar, Desa Tegallinggah, dan Desa

Tigawasa.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 68


ILPPD 2013

j) Tembok penyengker jebol : Desa Bungkulan. Sambaran petir : Desa Sangsit.


k) Orang tenggelam : Desa Anturan.

2.3.6 Pengelolaan Kawasan Khusus


Kawasan Khusus yang ada di Kabupaten Buleleng bukan merupakan kawasan tertentu

yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah pusat, tetapi lebih merupakan

arahan pemanfaatan kawasan agar jelas peruntukannya berdasarkan karakteristik dan

potensi daya dukungnya. Pengelolaan kawasan khusus ini merupakan kebijakan

daerah yang diatur melalui Peraturan Daerah ( PERDA ) Propinsi Bali maupun

Peraturan daerah ( PERDA ) Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil kajian Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan PT. Tri

Angga Utama dalam rangka penyusunan Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Daerah Kabupaten Buleleng, maka pengembangan wilayah Kabupaten

Buleleng diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan kawasan meliputi Kawasan

budidaya seluas 89.593,67 Ha atau 65,59% dari luas wilayah kabupaten, meliputi :
Kawasan peruntukan hutan produksi seluas 4.731,95 Ha; meliputi hutan produksi

terbatas seluas 3.207 Ha yang terdapat di Kecamatan Gerokgak; 2.910,40 Ha,

Kecamatan Seririt ; 112 ha dan Kecamatan Tejakula 185,55 Ha, dan hutan produksi

tetap seluas kurang lebih 1.524 Ha, yang terdapat di Kecamatan Gerokgak seluas

1.274,40 Ha dan di Kecamatan Seririt ; 249,60 Ha. Kawasan hutan rakyat, terutama

pada kawasan-kawasan dengan kemiringan di atas 40%, pada kawasan berbatasan

dengan hutan lindung, pada kawasan di dalam radius kawasan tempat suci, serta

kawasan lainnya, meliputi Kecamatan Gerokgak, Seririt, Sukasada dan Kubutambahan.

Kawasan peruntukan pertanian dirancang seluas 48.741,51 Ha atau 35,68% dari luas

wilayah Kabupaten Buleleng, terdiri atas :


- Kawasan peruntukan tanaman pangan seluas sekitar 11.070 Ha, dengan jenis

tanaman pangan yang banyak dikembangkan adalah padi, jagung, kacang tanah,

kedelai, ketela pohon dan ubi jalar.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 69


ILPPD 2013

- Kawasan peruntukan hortikultura seluas 5.391 Ha. Komoditas tanaman buah-

buahan: mangga (Mangga Arumanis dan Lalijiwa/Madu) dan rambutan di

Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, sawan dan Gerokgak. Tanaman pisang

hampir di semua kecamatan. Durian, wani dan manggis di Kecamatan Sawan,

Banjar dan Busungbiu. Pembibitan tanaman buah-buahan di Desa Suwug,

Sinabun dan Sudaji Kecamatan Sawan; Desa Bila Kecamatan Kubutambahan; dan

Desa Les Kecamatan Tejakula. Komoditi sayur-sayuran dataran tinggi di

Kecamatan Sukasada, dan sayuran dataran rendah di Kecamatan Kubutambahan,

Sawan dan Seririt. Tanaman hias banyak dikembangkan di Kecamatan Sukasada

dan Banjar. Tanaman biofarmaka banyak dikembangkan di Kecamatan Seririt,

Busungbiu dan Banjar.


- Kawasan peruntukan perkebunan seluas sekitar 20.274 Ha, meliputi

pengembangan Komoditas kopi Robusta pada dataran sedang dan Arabika pada

dataran tinggi di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada, dan Kubutambahan.

Komoditas kakao di kawasan perkebunan dataran sedang di setiap kecamatan.

Komoditi cengkeh dan vanili di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada,

Kubutambahan, dan Tejakula. Komoditi tembakau Virginia di Kecamatan

Buleleng, Sukasada dan Sawan.Komoditi kelapa dan jambu mete tersebar di

dataran rendah dan sedang hampir di setiap kecamatan.


- Kawasan peruntukan peternakan, meliputi potensi ternak yang ada dan sudah

berkembang selama ini yaitu Ternak besar : sapi, babi, kambing dan kerbau.

Ternak unggas : ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging dan itik.
- Kawasan peruntukan perikanan, Kabupaten Buleleng memiliki pantai sepanjang ±

157,05 Km atau ± 1.166,75 Km2 luas radius 4 mil perairan laut yang

membentang dari Barat ke Timur mulai dari Desa Sumberkelampok di Kecamatan

Gerokgak sampai Desa Tembok di Kecamatan Tejakula.


- Kawasan peruntukan pariwisata, Kawasan pariwisata, meliputi 3 (tiga) kawasan,

yaitu : Kawasan Pariwisata Kalibukbuk, meliputi : Desa Kalibukbuk, Pemaron,

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 70


ILPPD 2013

Tukad Mungga dan Anturan di Kecamatan Buleleng, dan Desa Kaliasem,

Temukus, dan Tigawasa di Kecamatan Banjar. Desa Kayuputih Melaka di

Kecamatan Sukasada, dipromosikan menjadi bagian dari kawasan pariwisata

kalibukbuk. Kawasan Pariwisata Batu Ampar meliputi Desa Penyabangan, desa

Banyupoh, desa Pemuteran, desa Sumberkima dan desa pejarakan di Kecamatan

Gerokgak dan Kawasan Pariwisata Air Sanih meliputi : Desa Tembok,

Sambirenteng, Penuktukan, Les, Bondalem, Tejakula, Julah, Sembiran dan Pacung

di Kecamatan Tejakula, dan Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan. Kawasan Daya

Tarik Wisata Khusus (DTWK) Meliputi : Desa Pancasari dan Wanagiri di Kecamatan

Sukasada, Desa Munduk, Gesing dan Gobleg di Kecamatan Banjar, dan Desa

Umejero di Kecamatan Busungbiu. Daerah Tujuan Wisata (DTW) terdiri dari :

Wisata Alam meliputi Monkey Forest,Air Terjun Gitgit,Air Terjun Bertingkat Gitgit,

Air Terjun Sambangan, Wisata Alam Ambengan-Sambangan, Ricefield Terrces

Ambengan,Air Terjun Carat di Kecamatan Kubutambahan,Air Terjun Melanting,

Munduk Air Panes BGanyuwedang, Yeh Panes Nirmala Banjar, Air Terjun Singsing

di Kecamatan Banjar, Air Terjun Les, Air Terjun Yeh Mampeh di Kecamatan

Tejakula, Pantai Penimbangan, Pantai Kerobokan, Wisata Alam Sudaji di

Kecamatan Sawan. Wisata Budaya/Sejarah Meliputi : Makam Jayaprana dan

Lingkungan Pura Pulaki di Kecamatan Gerokgak, Brahma Wihara

Asrama,DesaTua Sidatapa,Desa Tua Pedawa.Desa Tua Cempaga, Desa Tua

Banyuseri, dan Desa Tua Tigawasa di Kecamatan BAnjar, Tugu Bhuana Kerta di

Kecamatan Sukasada, Lingkungan Pura Beji, Lingkungan Pura Dalem

Sangsit,Lingkungan Pura Dalem Jagaraga di Kecamatan Sawan, Lingkungan Pura

Medue Karang di Kecamatan Kubutambahan, Eks Pelabuhan Buleleng, Tugu

Singa Ambara Raja, Gedong Kertya, Museum Buleleng, di Kecamatan Buleleng,

Lingkungan Ponjok Batu, Pemandian Kuda, Desa Tua Sambiran, PAcung,

MAdenan dan Desa Tua Julah di Kecamatan Tejakula dan Wiasata Buatan yang

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 71


ILPPD 2013

meliputi ; Bendung Renon di Kecamatan Seririt, Rencana Bendungan Titab di

KEcamatan Seririt dan Kecamatan Busungbiu, Perkebunan Rakyat komoditas

Anggur di Desa Dencarik Kecamatan Bajar, Tugu Tri Yuda Sakti di Kecamatan

Sukasada
- Kawasan peruntukan pertambangan berupa pertambangan skala kecil, meliputi :

Lokasi kawasan pertambangan batuan tersebar di Wilayah Kecamatan sesuai

dengan potensi masing-masing meliputi : Pertambangan Batu Kapur, batu

andesit, dan batu mulia di Kecamatan Gerokgak, BAtu apung, batu merah, dan

batu lahar, batu andesit di Kecamatan Kubutambahan, Batu pilah dan batu

andesit di Kecamatan Tejakula, Tanah liat, dan batu andesit di Kecamatan

Buleleng dan Seririt dan di tegaskan lebih lanjut dalam Rencana Rinci Tata Ruang

Kawasan, Lokasi kegiatan pertambangan pengambilan air bawah tanah tersebar

di seluruh wilayah Kabupaten dengan kapasitas pengeboran sesuai dengan

potensi yang tersedia dan pemanfaatannya mengacu pada ketentuan

penatagunaan air; dan Kawasan peruntukan pertambangan sumber energi

minyak lepas pantai di perairan Laut Bali sesuai potensi yang ada setelah

diadakan penelitian serta dinilai layak baik secara ekonomis maupun lingkungan.
- Kawasan peruntukan industry mencakup kawasan : Kawasan peruntukan aneka

industri Celukan Bawang yang meliputi : Desa Patas, Tinga-tinga, Celukan

Bawang, Pengulon dan Tukad Sumaga di Kecamatan Gerokgak seluas sekitar

1.762 Ha. Sentra-sentra industri kecil kreatif dan kerajinan rumah tangga,

makanan olahan dan unggulan lainnya yang lokasinya tersebar pada kawasan

permukiman dan Pengembangan agroindustri di kawasan Agropolitan Depeha,

Tista, Banjar dan Pancasari.


- Kawasan peruntukan pemukiman merupakan kawasan yang diperuntukan bagi

kegiatan permukiman atau didominasi oleh lingkunan hunian uang di arahkan

seluas 10.960,72 Ha atau 8,03 % dari luas wilayah Kabupaten meliputi Kawasan

permukiman perkotaan sebagaimana adalah bagian dari kawasan perkotaan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 72


ILPPD 2013

yang diperuntukan sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat

kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan, beserta

penyediaan pusat-pusat pelayanan sesuai fungsi kawasan perkotaan , terdiri atas

Kawasan permukiman di kawasan perkotaan fungsi PKW di perkotaan Singaraja;

Kawasan permukiman di kawasan perkotaan fungsi PKL di perkotaan Seririt;

Kawasan permukiman di kawasan perkotaan yang berfungsi PKK meliputi

kawasan perkotaan Gerokgak, Celukan Bawang, Busungbiu, Banjar, Kalibukbuk,

Pancasari, Kubutambahan, Sangsit dan Tejakula.


- Kawasan permukiman perdesaan adalah bagian dari kawasan perdesaan yang

diperuntukan untuk tempat tingga atau lingkungan huniandan tempat kegiatan

yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan beserta pusat-pusat

pelayanan kawasan perdesaan sesuai fungsi kawasan baik yang berfungsi PPL,

KAwasan Agropolitan maupun kawasan perdesaan murni, yang sebarannya

mencakup seluruh pemusatan permukiman pada desa-desa yang berfungsi PPL.

Agropolitan dan Kawasan perdesaan laninnya.


- Kawasan peruntukan fasilitas penunjang permukiman, Kawasan ini merupakan

bagian dari kawasan permukiman baik permukiman perkotaan maupun

permukiman perdesaan meliputi : a) fasilitas perdagangan dan jasa, b) fasilitas

perkantoran dan pemerintahan, c) fasilitas pendidikan, d) fasilitas kesehatan, e)

fasilitas peribadatan, dan e) fasilitas rekreasi dan olahraga.


- Kawasan peruntukan lainnya, meliputi : Kawasan peruntukan pertahanan dan

keamanan terdapat di Desa Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan,

Kelurahan Banyuning dan Banjar Tegal di Kecamatan Buleleng, dan Kawasan

Dodiklat TNI AD di Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak; Kawasan peruntukan

ruang terbuka hijau kawasan perkotaan yang luasnya minimal 30% dari luas

kawasan perkotaan; Kawasan minapolitan; Kawasan agropolitan; dan Kawasan

andalan.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 73


ILPPD 2013

2.3.7 Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum


Ketentraman dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan. Imbas dari aura reformasi membawa perubahan yang signifikan dalam

tatanan kehidupan social masyarakat, dimana masyarakat begitu mudah merespon

suatu hal bahkan terkadang terlalu responsive. Hal ini jika tidak ada penanganan

secara dini akan menimbulkan gejolak social di masyarakat. Situasi tentram dan tertib

secara umum akan terwujud apabila adanya dukungan berbagai komponen

masyarakat dan aparatur terkait guna mendukung akselerasi pembangunan daerah.

Secara umum situasi dan kondisi ketentraman dan ketertiban di Kabupaten Buleleng

Tahun 2013 berlangsung kondusif, dalam hal ini pemerintah daerah berhasil

mengantisipasi secara dini setiap kemungkinan akan terjadinya konflik. Sehingga

situasi tentram dan tertib tetap terjaga dalam kelangsungan penyelenggaraan

pembangunan dan tatanan kehidupan masyarakat, dan tidak terjadi konflik-konflik

baik yang berbasis sara, anarkisme, dan separatisme dalam kehidupan masyarakat.

Selama tahun 2013 gangguan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban lebih

banyak di timbulkan oleh masalah-masalah social yang memegang potensi

berkembang karena berhubungan dengan kehidupan perekonomian masyarakat,

diantaranya adalah gangguan karena adanya gelandangan dan pengemis ( gepeng )

yang merupakan eksodus dari daerah lain, pelanggaran oleh pedagang kaki lima dan

gangguan akibat keberadaan wanita tuna susila ( WTS ). Kesatuan Polisi Pamong

Praja dalam pelaksanaan kewenangannya didukung dengan personil sebanyak 121

orang dengan pembiayaan kegiatan yang dialokasikan melalui APBD Kabupaten

Buleleng Tahun 2013 sebesar Rp. 4.981.257.129,- .Penanggulangan gangguan

ketentraman dan ketertiban ( Pedagang Kaki Lima, Gelandangan dan Pengemis dan

Wanita Tuna Susila ) di Kabupaten Buleleng oleh Satuan Polisi Pamong Praja

dilakukan melalui pembinaan secara rutin, apabila dari hasil pembinaan masih

ditemukan pelanggaran ketentraman dan ketertiban masyarakat dilaporkan ke Tim

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 74


ILPPD 2013

Yustisi Kabupaten Buleleng untuk mendapat tindak lanjut. Kendala yang terjadi dalam

penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban diantaranya adalah para gepeng

yang telah di amankan dan di bina serta dikembalikan ke daerah asalnya ternyata

kemudian balik kembali dan melakukuan aktivitas di Kabupaten Buleleng dan hal ini

terjadi secara kontinyu. Sedangkan untuk penataan pedagang kaki lima sering terjadi

kesalahpahaman antara petugas dan pedagang di karenakan para pedagang kaki

lima kurang memahami aturan – aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan

daerah, sehingga sering terjadi adu agumentasi dengan tensi tinggi dan main kucing-

kucingan antara petugas dan pedagang. Selanjutnya dalam penanganan para wanita

tuna susila, sama halnya dengan daerah lain berbagai upaya, pembinanaan dan

sangsi yang dikenakan terkadang mentah dan mubasir karena ternyata masih saja ada

penduduk/anggota masyarakat yang kemudian menampung kembali. Namun

terlepas dari semua kendala tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Buleleng

melalui berbagai pendekatan dan usaha berupaya untuk secara terus menerus

melaksanakan pengamanan dan penegakan peraturan daerah sehingga kondisi

tentram dan tertib dalam tatanan kehidupan Buleleng bisa terwujud. Dalam

penanggulangan gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat Sat Pol PP selalu

berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam hal ini dengan Kepolisian Republik

Indonesia Resort Buleleng dan kepolisian sector Buleleng yang ada di 9 kecamatan.

2.4. Penyelenggaraan Tugas Pembantuan,


2.4.1 Tugas Pembantuan Dari Pemerintah
Tahun 2013 Tugas Pembantuan / Urusan Bersama yang dilaksanakan oleh Satuan

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng terinci sebagai berikut :

1) Bidang Perikanan dan Kelautan.

DIPA Nomor : 032-07.4.229175/2013, Tanggal 5 Desember 2012 untuk kegiatan

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 75


ILPPD 2013

Pemberi tugas dari kegiatan yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan (TP)

yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dari Dirjen Kelautan, Pesisir dan

Pulau Pulau Kecil (KP3K), dengan harapan masyarakat nelayan ataupun

pembudidaya dapat meningkatkan produktivitas usahanya. Program

Pengembangan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Program ini

dilaksanakan melalui kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan

Pengembangan Usaha atau Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR),

outcomenya adalah terwujudnya bantuan langsung masyarakat (BLM) kepada

masyarakat pesisir/petambak garam. Adapun anggarannya sebesar

Rp.1.413.300.000,-, Realisasi fisiknya mencapai 100,00% dan realisasi keuangannya

sebesar Rp.1.357.369.655,- Kegiatan PUGAR ini berupa bantuan langsung

masyarakat (BLM) dengan nilai BLM Rp. 825.000.000,-. Adapun kelompok usaha

garam rakyat yang menerima BLM ada 35 klp ditambah dengan kelompok induk.

2) Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Bahwa dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan pemerintah dan

pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program penanggulangan

kemiskinan. Secara garis besar program penanggulangan kemiskinan dibagi

menjadi 3 kelompok, yaitu program penanggulangan kemiskinan yang bersifat

bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis

pemberdayaan masyarakat dan program penanggulangan kemiskinan yang

berbasis pemberdayaan ekonomi mikro/kecil.


Penanggulangan kemiskinan merupakan agenda pokok pembangunan

Pemerintah Kabupaten Buleleng sebagaimana termuat pada RPJMD Tahun 2012-

2017. Pada RPJMD Tahun 2012-2017 dirancang adanya penurunan jumlah

penduduk miskin di Kabupaten Buleleng sebesar 6,75% per-tahun. Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kabupaten

Buleleng sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan berbasis

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 76


ILPPD 2013

pemberdayaan masyarakat telah menunjukkan hasil nyata dan masyarakat telah

banyak merasakan hasil/manfaat dari PNPM Mandiri Perdesaan. Pelaksanaan

PNPM Mandiri Perdesaan dengan subyek masyarakat perdesaan terdiri dari 3

(tiga) komponen utama, yaitu; (a) Dana BLM untuk pembangunan

sarana/prasarana infrastuktur perdesaan; (b) Dana BLM operasional untuk

kegiatan perencanaan dan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat; dan (c)

pendampingan masyarakat yang dilaksanakan oleh fasilitator. PNPM Mandiri

Perdesaan merupakan kegiatan urusan bersama antara Pemerintah dan

Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan diperlukan sinergitas pelaksanaan program mulai dari perencanaan

penganggaran /pendanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian

program.
Kegiatan urusan bersama yang dilaksanakan adalah urusan bersama untuk

penanggulangan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan antara Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri dengan Pemerintah Kabupaten

Buleleng. Pelaksanaan kegiatan urusan bersama dimaksud dituangkan dalam

Naskah Perjanjian Urusan Bersama (NPUB) antara Pemerintah dengan Pemerintah

Kabupaten Buleleng Nomor : NPUB-16-08/PNPM Mandiri Perdesaan/I/2013

tanggal 02 Januari 2013. Pelaksanan kegiatan urusan bersama Program

Penanggulangan Kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013 antara

Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Buleleng, terdiri atas 1 (satu) program

dan 1 (satu) kegiatan, yaitu :Program Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa; Kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat (PNPM).

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 melaksanakan Kebijakan Optimalisasi dan

Pengintergrasian. Kebijakan optimalisasi dan pengintegrasian dimaksud bahwa

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 77


ILPPD 2013

tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan terintegrasi dengan tahapan

pelaksanaan pembangunan reguler, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan

kegiatan, monitoring dan evaluasi (rincian tahapan dan realisasi pelaksanaan

kegiatan sebagaimana terlampir). Cakupan Program PNPM Mandiri Perdesaan di

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 terdiri dari 8 (delapan) kecamatan inti dan 1

(satu) kecamatan fase out yakni Kecamatan Buleleng. Sedangkan kecamatan inti

dan jumlah desa yang tercakup pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

Kabupaten Buleleng Tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kecamatan Tejakula

terdiri dari 10 desa; Kecamatan Kubutambahan terdiri dari 15 desa; Kecamatan

Sawan Terdiri dari 14 desa; Kecamatan Sukasada terdiri dari 15 desa; Kecamatan

banjar terdiri dari 17 desa; Kecamatan Busungbiu terdiri dari 15 desa; Kecamatan

Seririt terdiri dari 21 desa; Kecamatan Gerokgak terdiri dari 14 desa; Pendanaan

program PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2013 merupakan kegiatan urusan

bersama, sehingga sumber dana kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tidak hanya

bersumber dari dana APBN, akan tetapi juga bersumber dari dana APBD Provinsi

dan APBD Kabupaten sebagai Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) dengan

jumlah dana total sebesar Rp. 12.966.163.000,-Jumlah Dana Urusan Bersama dan

Dana Daerah Urusan Bersama dapat dirinci sebagai berikut : Dana yang berasal

dari APBN : Dana operasional Rp. 273.264.000,- BLM Rp. 7.892.899.000,- Dari

APBD Provinsi Bali BLM sebesar Rp. 800.000.000,- Dari APBD Kabupaten Buleleng
BLM sebesar Rp. 4.000.000.000,-
Sedangkan rincian lokasi dan alokasi dana per-kecamatan dan

kabupaten kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng

TA. 2013 adalah sebagai berikut :


NAMA BLM DOK DOK PL UPK TOTAL
NO
KECAMATAN Kegiatan PNPM-MPd PNPM-MPd

1. Tejakula 1.360.000.000 80.767.000 - 1.440.767.000


2. Kubutambahan 1.692.500.000 90.501.000 12.000.000 1.795.001.000
3. Sawan 1.692.500.000 93.746.000 12.000.000 1.798.246.000
4. Sukasada 1.455.000.000 105.409.000 12.000.000 1.572.409.000
5. Banjar 1.455.000.000 108.380.000 12.000.000 1.575.380.000

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 78


ILPPD 2013

6. Seririt 1.455.000.000 121.359.000 12.000.000 1.588.359.000


7. Busungbiu 1.265.000.000 96.991.000 - 1.361.991.000
8. Gerokgak 1.455.000.000 93.746.000 12.000.000 1.560.746.000
9. Satker BPMPD - - - 255.314.000
10. Pengawasan
- - - 17.950.000
Inspek.
Total 11.830.000.000 790.899.000 72.000.000 12.966.163.000

Satker PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng TA. 2013 adalah Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Buleleng

yang memfasilitasi pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2013.

Dalam pelaksanaannya pada BPMPD Kabupaten Buleleng di bentuk Perangkat

Satuan Kerja BPMPD Kabupaten Buleleng ditetapkan oleh Kepala BPMPD

Kabupaten Buleleng selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) PNPM Mandiri

Kabupaten Buleleng TA. 2013. Untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas

operasional pembinaan, pemantauan, pengawasan, evaluasi dan monitoring

PNPM Mandiri Perdesaan di Tingkat Kabupaten Buleleng juga dibentuk Tim

Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Buleleng yang ditetapkan oleh

Bupati Buleleng.

3) Bidang Kesehatan

Tahun 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng melaksanakan tugas

pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Ditjen Bina

Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan dasar pelaksanaan tertuang melalui

DIPA Nomor : 024-03.4.229/20013. Pelaksanaan tugas pembantuan ini dijabarkan

melalui Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dengan kegiatan Bantuan

Operasional Kesehatan untuk Puskesmas. Pembiayaan program dan kegiatan

dengan anggaran yang bersumber dari dana tugas pembantuan dialokasikan

dengan anggaran sebesar Rp.1.749.000.000,00 yang terealisasi sebesar

Rp.1.744.802.400,00 atau tercapai 99,76%. Dengan hasil yang dapat dicapai

adalah terwujudnya bantuan operasional kesehatan, alat kedokteran, kesehatan

dan KB sebanyak 4 unit.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 79


ILPPD 2013

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng melaksanakan tugas

pembantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Ditjen Bina

Upaya Kesehatan, dengan dasar pelaksanaan DIPA Nomor : 024-

04.4.229/172/2013. Pelaksanaan Tugas Pembantuan ini dituangkan dalam

pelaksanaan program pembinaan upaya kesehatan dengan kegiatan yaitu

dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen

Bina Upaya Kesehatan. Alokasi anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan tugas

pembatuan ini bersumber melalui dana tugas pembantuan sebesar Rp.

12.500.000.000,00 yang berhasil direalisasikan sebesar Rp. 12.182.500.000,00 atau

97,46%.

4) Bidang Tenaga Kerja

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng melaksanakan tugas

pembantuan yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia melalui DIPA Nomor : 026-04.4.220/149/2013. Pelaksanaannya

dituangkan melalui Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja yang

dijabarkan melalui kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan

Kesempatan Kerja. Pelaksanaan program dan kegiatan dibiayai melalui dana tugas

pembantuan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 546.485.000,00 yang terealisasi

sebesar Rp. 541.949.175,00 atau mencapai 99,17%. Hasil pelaksanaan tugas

pembantuan ini adalah terlaksananya padat karya produktif pembuatan

infrasetruktur badan jalan di Desa Bubunan dan Desa Tamblang.

2.4.2 Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Kepada Desa.


Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

Pemerintah Kabupaten Buleleng, maka beberapa Tugas Pembantuan dalam berbagai

bidang pembangunan diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng kepada

Pemerintah Desa. Untuk Tahun 2013 tugas pembantuan tersebut dilaksanakan melalui

pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) bagi 129 desa di Kabupaten Buleleng. Dengan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 80


ILPPD 2013

dasar hukum yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng Nomor

12 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa dan Perencanaan Pembangunan Desa,

Peraturan Bupati Buleleng Nomor 212 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Desa. Kegiatan ini masuk dalam penyelenggaraan pembangunan urusan

pemberdayaan masyarakat desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan Kabupaten Buleleng yang dijabarkan

melalui Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa. Dengan arah

kebijakan untuk menciptakan pedoman/acuan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa

sehingga pengelolaan keuangan desa dapat dilaksanakan secara lebih mudah, terarah

dan lebih transparan serta menganut system efektif dan efesien. Sasaran/target

program adalah 129 pemerintah Desa di Kabupaten Buleleng dengan hasil yang

dicapai yaitu terarahnya pemanfaatan alokasi dana desa di 129 desa. Selanjutnya

berdasarkan Keputusan Bupati Nomor: 900/16/HK/2013, tanggal 21 Januari 2013

tentang Perincian Dana Perimbangan Desa Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran

2013, maka besaran ADD yang diterima 129 Desa di Kabupaten Buleleng didasarkan

atas beberapa variable pokok antara lain: luas wilayah, jumlah penduduk dan

keterjangkauan/jarak desa dari Ibu Kota Kabupaten. Alokasi Dana Perimbangan Desa

Kabupaten Buleleng untuk Tahun Anggaran 2013 terinci sebagai berikut : Bagi Hasil

Pajak sebesar Rp. 2.932.557.760,00, Bagi Hasil Retribusi sebesar Rp. 997.536.780,00,

TPAPD sebesar Rp. 24.091.600.000,00, Alokasi Dana Desa sebesar RP.

23.530.700.220,00, Total Dana Perimbangan Desa sebesar Rp. 51.552.394.760,00


Alokasi Dana Desa ( ADD ), Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi diarahkan untuk

kegiatan operasional Pemerintahan Desa dan untuk kegiatan pemberdayaan

masyarakat desa dengan porsi 30% untuk operasional pemerintahan desa dan 70%

untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Pengalokasian dana ini diharapkan

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 81


ILPPD 2013

mampu mengoptimalisasikan penyenggaraan pembangunan di pedesaan dalam

rangka menuju tatanan masyarakat desa yang lebih sejahtera.

D. PENUTUP.

Demikian Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng

terhadap penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan dalam Tahun

Anggaran 2013 dengan tingkat capaiannya. Namun demikian ada beberapa hal yang

perlu ditekankan dalam laporan ini sehubungan dengan pelaksanaaan dan hasil yang

dicapai dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada tahun anggaran

2013 sebagai berikut:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng Tahun


Anggaran 2013 telah dilaksanakan. Pendapatan Daerah yang dirancang sebesar
Rp. 1.379.352.731.560,25 realisasinya mencapai sebesar Rp. 1.390.657.292.565,49
atau sebesar 100,82 %. Belanja Daerah yang dirancang sebesar Rp.
1.513.581.004.661,80 realisasinya mencapai sebesar 1.412.985.948.148,45 atau
sebesar 93,35 %. Kemudian penyerapan dana perimbangan dari pusat oleh
Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun 2013 tercapai 99,84% dari target yang
direncanakan. Dimana penyerapan dana perimbangan ditargetkan Rp.
909.280.394.976,70 realisasinya Rp. 907.851.102.755,00. Dan Tahun 2013 PAD
Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 160.292.010.539,05 atau 110,82 % dari target yang
direncanakan sebesar Rp. 144.637.112.330,00

2. Secara umum kondisi perekonomian dan sosial sudah semakin membaik.


Pembangunan di bidang ekonomi sudah menunjukkan hasil yang positif, hal ini
diantaranya dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng yang
semakin meningkat, dimana pada tahun 2008 sebesar 5,84 persen, meningkat lagi di
tahun 2009 menjadi sebesar 6,10 %, namun sedikit melambat pada tahun 2010 yang
hanya mencapai 5,85% , meningkat mencapai 6,11% pada Tahun 2011. Dan Tahun
2012 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng mencapai 6,52%.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 82


ILPPD 2013

3. Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Buleleng juga menunjukkan peningkatan


sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. PDRB Kabupaten Buleleng atas dasar Harga
Berlaku pada Tahun 2007 sebesar Rp. 5,001 Trilyun lebih dan pada Tahun 2012 naik
menjadi Rp. 9,115 Trilyun lebih. Kontribusi paling besar dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Buleleng adalah sektor pertanian, kemudian diikuti sektor perdagangan,
hotel dan restoran. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian merupakan
sektor usaha yang memberikan kontribusi paling kecil.

4. Peningkatan PDRB Kabupaten Buleleng berdampak positif pada peningkatan PDRB


per Kapita penduduk Kabupaten Buleleng. PDRB Per Kapita baik atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2007 sebesar Rp. 8.081.593,10, sedangkan Tahun 2012 naik menjadi
sebesar Rp. 14.218.072,94. Untuk kedepannya dalam rangka pencapaian
peningkatan pendapatan per Kapita, perlu dilakukan pengendalian atas
pertumbuhan penduduk sehingga optimalisasi pertumbuhan ekonomi bisa tercapai
guna lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Disamping keberhasilan yang telah dicapai, disadari masih ada kekurangan atau

kelemahan dalam penyelenggaraan umum pemerintahan dan pembangunan maupun

dalam pelayanan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan dan

kendala yang masih kita hadapi. Tentunya hal ini dapat diatasi dengan

menumbuhkembangkan kerjasama dan partisipasi dari semua pihak. Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng yang meliputi penyelenggaran urusan

desentralisasi yang mencakup pelaksanaan urusan wajib dan pilihan, tugas – tugas

pembantuan serta tugas – tugas umum pemerintahan telah terlaksana dengan baik, hal

ini terjadi melalui kerja sama dan hubungan yang harmonis antara Pemerintah Daerah,

masyarakat dan swasta serta seluruh komponen masyarakat Kabupaten Buleleng dalam

kerangka Good Governace berlandaskan falsafah Tri Hita Karana.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 83


ILPPD 2013

Singaraja, 25 Maret 2014

BUPATI BULELENG,

PUTU AGUS SURADNYANA,ST.

PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG 84

Anda mungkin juga menyukai