Anda di halaman 1dari 37

BAB II

DINAMIKA PENDUDUK

2.1. Kuantitas Penduduk

2.1.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Pasaman tahun 2016 sebanyak 272.804

jiwa. Hasil sensus penduduk 2016 memperlihatkan bahwa Laju Pertumbuhan

Penduduk (LPP) Kabupaten Pasaman 1.23% per tahunnya selama 2000-2010

(BPS Prop. Sumbar, 2011). LPP ini sudah lebih rendah jika dibandingkan

dengan laju pertumbuhan selama 1990-2000 yang mencapai 1,35% (BPS

Prop. Sumbar, 2011). Jika angka LPP tahun 2010 ini stagnan selama 52

tahun ke depan, maka jumlah penduduk Kabupaten Pasaman diperkirakan

akan menjadi dua kali lipat dari jumlah penduduk sekarang.

Perkembangan ini sangat mengkhawatirkan karena dengan pertumbuhan

jumlah penduduk yang sedemikian, akan menimbulkan permasalahan sosial

ekonomi dan lingkungan. Akibatnya tujuan pembangunan berkelanjutan di

Kabupaten Pasaman akan sulit pula dicapai jika trend ini tidak berubah.
Tabel. Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten kota di provinsi

Sumatera Barat 2011-2017


2.1.2. Perubahan Struktur Umur Dan Jenis Kelamin Penduduk :

 Piramida penduduk

Diag1. Piramida penduduk menurut sex ratio Kabupaten Pasaman

Diag.2. Piramida penduduk menurut sex ratio (menurut jenis kelamin)

menurut umur tahun 2010 dan 2016.

Diagram di atas menunjukan bagaimana keseimbangan sex ratio

menurut jenis kelamin dan umur masyarakat kabupaten Pasaman dari beberapa

tahun ke depan termasuk prediksi sex ration penduduk menurut jenis kelamin
dan umur. Terlihat antara laki-laki dan perempuan serta usia dewasa akan

semakin meningkat berbanding terbalik dengan usia anak-anak yang semakin

kecil tahun demi tahunya.

 Kelompok Umur

Jumlah penduduk berdasarkan sex ratio atau antara perempuan dan

laki-laki. Sementara jumlah penduduk kabupaten Pasaman berdasarkan dari

data statistik tahun 2016 dalam Pasaman in Regency (Pasaman dalam angka)

272.804 jiwa, untuk perempuan berjumlah 137.626 dan jumlah penduduk laki-

laki adalah 135.178 jiwa.

Jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Kecamatan Lubuk

Sikaping sejumlah 45.260 jiwa. Diikuti oleh Kecamatan Panti dengan jumlah

penduduk 38.095 jiwa dan Kecamatan Dua Koto 26.599 jiwa. Sedangkan

Kecamatan Mapat Tunggul Selatan dengan jumlah penduduk 9.327 jiwa

merupakan kecamatan yang relatif kecil jumlah penduduknya di Kabupaten

Pasaman. Namun jika dibandingkan dengan luas wilayah, penduduk terpadat

berada di Kecamatan Panti dengan kepadatan penduduk 179 jiwa/Km2.

Diikuti oleh Kecamatan Simpang Alahan Mati dengan 167 jiwa/Km2. Mulai

publikasi tahun 2006, disajikan sebaran penduduk menurut kelompok umur di

setiap kecamatan.

Salah satu contoh jumlah penduduk dalam suatu kecamatan di

Kabupaten Pasaman:
Tabel. Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur Kec. Tigo Nagari

Dari tabel diatas dapat kita liahat jumlah penduduk di kecamatan Tigo nagari

sebanayak 27.701 orang dengan perbandingan perbandingan antara jumlah

laki-laki 13.049 orang, sedangkan jumlah perempuan sebanyak 12.652 orang

dengan demikian masih terjadi keseimbangan.

 Rasio ketergantungan
Table. Rasio ketergantungan menurut kabupaten/kota di Sumatera Barat

tahun 2011-2016

Beban tanggungan penduduk cukup tinggi. Rasio ketergantungan

penduduk pada tahun 2010-2020 dari sekitar 64,66-61,15 sebesar 67,31 yang

menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun)


terdapat sekitar 66-61 orang usia tidak produktif (0-14 dan 65+) (Perhitungan

Spectrum. 4)

Tabel angka harapan hidup kabupaten Pasaman

Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pasaman 64,6 64,1 63,6 63,1 62,7 62,3 62,0 61,7 61,5 61,5 61,1

6 9 6 5 0 3 4 7 8 8 5

Angka kematian bayi Kabupaten Pasaman masih sangat tinggi. Infant

Mortality Rate (IMR) Kabupaten Pasaman tahun 2016 adalah 33, artinya

terdapat 33 kematian bayi kurang dari satu tahun dari 1000 kelahiran hidup

(Perhitungan Spectrum 4). Angka ini jauh lebih tinggi dari IMR Propinsi

Sumatera Barat yang sebesar 30,5.

 Rasio Jennis Kelamin

Tabel. Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis

Kelamin
Tabel sex Ratio

Menurut jenis kelamin Penduduk Kabupaten Pasaman

Rasio
Kelompok
Laki-laki Perempuan Jumlah Jenis
Umur
Kelamin

(1) (2) (3) (4) (5)

Tigo Nagari 13049 12652 25071 103

Bonjol 13241 13112 26326 101

Simpang Alahan 5828 5806 11634 100

Mati

Lubuk Sikaping 22414 22864 46260 98

Dua Koto 12963 13363 26599 95

Panti 18856 19239 38095 98

Padang Gelugur 11452 12017 23469 95

Rao 11625 12128 23753 96

Rao Utara 5283 5343 10626 99

Rao Selatan 11107 11541 22648 96

Mapat Tunggul 4695 4632 9327 101

Mapat Tgl 4692 4674 9366 100

Selatan

Jumlah 2013 130508 133330 263838 98

2012 129498 132503 262001 98

2011 128063 130843 258906 98


2010 126181 129005 255186 98

2009 130730 133050 263780 98

Tabel diatas menunjukan bagaimana jumlah penduduk kabupaten Pasaman

dari tahun 2009 sampai tahun 2013 dimana ketercapaian dari data yang didapat

dari tabel tersebut adalah keseimbangan antara jumlah penduduk laki-laki

dengan perempuan yang menjadi titik kajian seperti pada tahun 2013 jumlah

penduduk laki-laki adalah 130.508 orang sementara jumlah penduduk

perempuan adalah 133.330 maka dari itu adanya balance/keseimbangan antara

kedua jenis kelamin penduduk tersebut.

Tabel. Jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan dan

rasio per kecamatan.


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendududuk pada 2013 tidak

berbeda jauh dengan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk

perempuan pada tahun 2016, berdasarkan data pasaman dalam angka 2017

menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki Pasaman adalah 135.178 dan

jumlah penduduk perempuan 137.626 dengan rasio 98.

2.1.3. Persebaran Penduduk :

 Persebaran penduduk di daerah perkotaan

Tabel. Jumlah penduduk menurut kabupaten/kota di sumatera barat

tahun 2011-2016.
Dari tabel diatas jumlah penduduk terbanyak pada tahun 2016 ada di kota

Padang dan penduduk paling sedikit ada di kota Padang Panjang, sedangkan

kabupaten dengan penduduk terbanyak adalah kabupaten Agam dan kabupaten

dengan populasi penduduk terendah adalah kabupaten Mentawai , jumlah

penduduk di kota Padang sebanyak 914.968 jiwa dan jumlah penduduk di kota

Padang Panjang 51.712 jiwa, jumlah penduduk di kabupaten Agam sebanyak

480.722 jiwa dan jumlah pendduduk di kabupaten Mentawai 86.981 jiwa.

 Urbanisasi

 Kepadatan penduduk

Tabel. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk per kecamatan 2016


Tingkat kepadatan penduduk adalah 69 jiwa/km2. Daerah yang

terpadat adalah Kecamatan Lubuk Sikaping sebesar 131 jiwa/km2

sementara yang terendah adalah Kecamatan Mapat Tunggul Selatan

sebesar 20 jiwa/km2 (Pasaman Dalam Angka, 2016).

2.2. Fertilitas dan Faktor yang Mempengaruhinya

2.2.1 Kecendrungan dan pola fertilitas

 Angka kelahiran kasar

Angka kelahiran menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas

kabupaten Pasaman tahun 2016


Bayi laki-laki lahir hidup dan mati sebanyak 2.966 dengan 2.937

bayi laki-laki lahir hidup dan 29 bayi laki-laki lahir mati (9,78 per

1.000 kelahiran), sedangkan bayi perempuan lahir hidup dan mati

sebanyak 2.544 dengan 2.523 bayi perempuan hidup dan 21 bayi

perempuan lahir mati (8,25 per 1.000 kelahiran). Jika digabungkan

maka dari jumlah kelahiran sebanyak 5.510 kelahiran, jumlah lahir

hidup sebanyak 5.460 dan 50 lahir mati.

2.2.2. Pola Perkawinan

 Media Usia Perkawinan Pertama di Kabupaten Pasaman

 Usia Kawin pertama di Kabupaten Pasaman tahun 2016-2017 adalah

pada umur 21 tahun, dan Untuk median usia perkawinan pada laki-laki

adalah 25 tahun.

2.2.3. Kesertaan ber KB

Pasangan Usia subur yang menggunakan Kb di Kecamatan Lubuk

Sikaping menjadi jumlah yang cukup signifikan berbanding lurus

dengan Pasangan Usia suburnya 7.254 dengan peserta KB Prianya

sebanyak 46 orang. Semnetara kesertaan Pria Ber KB di Kabupaten

Pasaman Terendah sesuai dengan data dari Dinas Pengendalian

Penduduk dan KB adalah MT Selatan yaitu dua orang dari Pasangan

usia suburnya 1.9911 dengan pasangan aktif ber Kbnya 1.093 orang.
DATA PESERTA KB TAHUN 2016

NO KECAMATAN PUS PA PESERTA KB PRIA

1 Bonjol 3.230 1.950 39

2 Lubuk Sikaping 7.254 4.128 46

3 Panti 6.429 3.874 18

4 Mapat Tunggul 2.293 1.601 0

5 Duo Koto 4.127 2.295 9

6 Tigo Nagari 4.262 1.991 16

7 Rao 4.349 2.698 18

8 MT.Selatan 1.911 1.093 2

9 Simpati 1.407 689 6

10 Padang Gelugur 5.637 3.075 13

11 Rao Utara 1.654 832 11

12 Rao Selatan 4.153 2.612 49


2.2.3.1. Pasangan Usia Subur

Tabel. Banyaknya Pasangan Usia Subur dan peserta aktif ber KB

perkecamatan
Menurut pantauan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

pada tahun 2016 di Kabupaten Pasaman terdapat Pasangan Usia Subur

sebanyak 46. 706 pasangan, menurun dibanding 2015 yaitu 48.920. dari

PUS yang ada, sebanyak 26.838 atau 57,46 % merupakan akseptor KB.
 Angka fertilitas total tahun 2016

Angka jumlah fertilisasi atau pasangan usia subur yang ada

dikabupaten Pasaman berjumlah 47.641 jiwa dengan pasangan

pengguna KB aktif di Kabupaten Pasaman berjumlah 29.681 jiwa.

2.2.3.2. Contraceptive prevalence rate dan mix kontrasepsi

 Pengetahuan mengenai alat/cara KB

 Pemakaian kontrasepsi dengan kecenderungannya

Dari Tabel yang telah dijelaskan sebelumnya, di bawah ini

terihat tentang penggunaan alat kontrasepsi secara ringkas

dapat dijelaskan pemakaian Pil Kb cendrung terlihat lebih

dominan hampir dari seluruh kecamatan yang ada di

Kabupaten Pasaman. Sementara untuk wilayah ibukota

Kabupaten penggunaan pil KB sebanyak 7.254 sementara

IUD 842 orang dengan kondom sebanyak 443 orang peserta

KB aktifnya. Hal ini menunjukkan kecendrungan ber KB

dengan menggunakan pil Kb terlihat lebih dominan.


 Distribusi persentase peserta KB menurut tempat dan cara

memperoleh pelayanan kontrasepsi

2.3. Mortaritas dan Faktor yang Mempengaruhinya

2.3.2. Kecenderungan dan pola mortalitas

 Kematian kasar (crude death rate/CDR)

 Angka kematian bayi (infant mortality rate/IMR)

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat IMR tetapi tidak

mudah menemukan factor yang dominan. Data kematian yang

terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survey, karena

sebagian besar kejadian terjadi dirumah, sedangkan data kematian

pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan akses

rujukan. Kalau kita lihat di kabupaten pasaman pada tahun 2016

jumlah kematian bayi sebanyak 26 kasus, 2016 sebanyak 7 kasus,


terjadi peningkatan kasus dari tahun 2015 sebanyak 2 kasus. Adapun

total kematian balita tahun 2016 sebanyak 33 kasus.

Tabel. Jumlah kematian Neonatal, bayi, dan balita kecamatan dan

puskesmas Kabupaten Pasaman.

No. KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

NEONATAL BAYI ANAK BALITA

BALITA

1 2 3 4 5 6 7

1 Tigo Nagari Ladang Panjang 0 1 0 1

2 Simpati Simpati 0 1 0 1

3 Bonjol Kumpulan 0 3 0 3

4 Bonjol 4 0 0 0

5 Lubuk Sikaping Lubuk Sikaping 0 0 0 0

6 Sundatar 0 0 0 0

7 Panti Pegang Baru 0 0 0 0

8 Kuamang 12 0 0 0

9 Pd. Gelugur Tapus 0 1 0 1

10 Rao Selatan Lansat Kadap 0 0 0 0

11 M. Tunggul Pintu Padang 0 0 0 0


12 MT. Selatan Silayang 0 0 0 0

13 Rao Utara Koto Rajo 0 2 0 2

14 Rao Rao 0 0 0 0

15 Dua Koto Cubadak 0 0 0 0

16 Simpang 0 0 0 0

Tonang

Jumlah (Kabupaten/Kota) 16 8 0 8

Angka Kematian (Dilaporkan) 3 1 0 1

Dari data yang didapatkan dari Dinas kesehatan diperoleh angka kematian 8

orang kematian balita pada tahun 2016.

 Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (life expectancy) jumlah yang menunjukan rata-rata

kemungkinan lamanya seorang bayi yang lahir diperkirakan 66,40% pada

tahun 2016. Hal ini menunjukkan hampir 66,40% bayi yang lahir di

kabuipaten Pasaman mampu bertahan hidup mulai dari saat kelahiranya.

2.3.3. Penyebab Kematian

Daftar sepuluh penyakit utama Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman

No. Jenis Penyakit Jumlah Persentase

Penderita

1 Ispa 26.496 32,75

2 Gastritis 15.616 19,30

3 Penyakit pada sistem otot dan 10.796 13,35


jaringan

4 Hipertensi 9.212 11,39

5 Diare 4.814 5,95

6 Penyakit kulit alergi 4.537 5,61

7 Penyakit kulit infeksi 2.968 3,67

8 Penyakit lainnya 2.304 2,85

9 Asma 2.282 2,82

10 Bronhchitis 1.874 2,31

Total 80.899 100

Dari table dapat kita lihat penyakit yang mendominasi pada tahun 2016

adalah penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dengan jumlah

penderita 26.496 (32,75%). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara

lain asupan gizi dalam tubuh.


BAB III

PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN

3.1 Kesehatan

Pembangunan dibidang kesehatan, pemerintah telah menyediakan sarana

kesehatan masyarakat Kabupaten Pasaman. Terdapat 1 buah Rumah Sakit

Umum (RSU), 16 buah Puskesmas dan Puskesmas pembantu ada 50 buah

yang tersebar di 12 kecamatan. Setiap kecamatan telah ditempati bidan desa

yang semuanya berjumlah 198 orang

 Tenaga kesehatan (Dokter dan Bidan)

Tabel tenaga kesehatan di kabupaten Pasaman


Jumlah tenaga kesehatan

1. Dokter

Di Kabupaten Pasaman terdapat 10 dokter spesialis, 29 dokter umum

dan 12 dokter gigi.

2. Perawat

Di Kabupaten Pasaman terdapat 191 perawat umum dan 17 perawat

gigi

3. Bidan

Di Kabupaten Pasaman terdapat 98 bidan Puskesmas, 198 bidan desa

dan 143 dukun bermitra


 Sarana layanan kesehatan (Puskesmas dan rumah sakit)

Tabel sarana layanan kesehatan (puskesmas dan rumah sakit)

Kabupaten Pasaman memiliki 1 RSUD yang berasa di Lubuk Sikaping, 16

Puskesmas, 50 pustu, dan 29 tempat praktek yang tersebar di 12 kecamatan di

kabupaten Pasaman. Adapun petugas kesehatan sebanyak 29 orang Dokter, 29

paramedis dan 107 non paramedis.


3.2. Pelayanan Pendidikan

Pendidikan di Kabupaten Pasaman dikelola dua institusi yaitu Dinas

Pendidikan dan Kementrian Agama

 Sarana pendidikan (sekolah)

1. Sarana pendidikan yang dikelola Dinas Pendidikan seperti TK, SD,

SMP, dan SLTA


Tabel TK dan SD di kabupaten Pasaman

Dari table diatas dapat dilihat banyak TK ada 58 unit dengan

banyaknya lokal 190 buah. Dan terdapat SD 244 unit dengan lokal 1.797.
Tabel SLTP dan SLTA di Kabupaten Pasaman

Dari tabel diatas dapat dilihat SLTP terdiri dari 38 buah dengan 402

kelas sedangkan SLTA negeri ada 21 unit dengan 347 buah lokal

2. Sarana pendidikan yang dikelola Kementrian Agama seperti MI, MTs,

dan MA
Tabel MI, MTs dan MA di kabupaten Pasamanan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 10 MI yang terdiri dari 2 MIN

dan 8 MIS dengan 64 lokal. Adapun untuk MTs terdapat 15 MTs yang

terdiri dari 5 MTsN dan 8 MTsS. Sedangkan untuk Mandrasah Aliaya

terdapat 12 MA yang terdiri dari 2 MAN dan 10 MAS.

 Tenaga pengajar

1. Tenaga pengajar di bawah Dinas Pendidikan

a. Guru TK sebanyak 8.464 orang


b. Guru SD sebanyak 2.697 orang

c. Guru SLTP sebanyak 971 orang

d. Guru SLTA sebanyak 827 orang

2. Tenaga pengajar di bawah Kementrian Agama

a. Guru MI sebanyak 61 orang

b. Guru MTs sebanyak 422 orang

c. Guru MA sebanyak 204 orang

3.3..Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

3.3.1.Pubertas

 Pengetahuan remaja tentang masa subur

Pengetahuan kesehatan dan reproduksi remaja di Kabupaten

pasaman sudah disinergikan dengan teknologi dan perkembangan

zaman. Bentuk edukasi yang telah dan akan terus berlanjut

dilaksanakan dengan adanya pelatihan yang rutin tahunan dalam

bentuk PIK remaja dan GENDER. Rincian kegiatanya dalam bentuk

penyuluhan pengetahuan pubertas, pengetahuan Kespro pra nikah,

pengetahuan HIV /AIDS dan IMS serta pengetahuan remaja tentang

alat KB. Kegiatan ini berupa pelatihan dan seminar serta pemilihan

remaja berprestasi yang akan dijadikan duta remaja. Duta remaja

inilah yang nantinya akan menyampaikan penyuluhan kepada teman-

temanya dan beberapa program kerja yang senergi antara Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan Dinas

Kesehatan Kabupaten Pasaman.


Salah Satu bentuk Kegiatan yang telah dilakukan terlihat dari persebaran

PIKR di Kabupaten Pasaman.

DATA KELOMPOK PIK REMAJA SEKOLAH TAHUN 201


PIK R PIK R PIK R TIDAK
NO NAMA SEKOLAH AKTIF
TUMBUH TEGAK TEGAR AKTIF

I KECAMATAN BONJOL 1     V  

1 SMKN 1 BONJOL     1 V  

2 MTSN BONJOL   1   V  

3 SMAN 1 BONJOL   1   v  

II KECAMATAN LUBUK SIKAPING          

1 SMK KOSGORO 1     V  

2 SMAN 1 LUBUK SIKAPING 1     V  

3 MAN LUBUK SIKAPING   1   V  

4 SMPN 1   1   V  

5 SMPN 2   1   V  

6 SMPN 3   1   V  

7 STAI   1   V  

8 SMAN 2   1   V  

9 SMKN 1     1 V  

10 MTSN     1 V  

III KECAMATAN PANTI          

1 SMPN 2 1     V  

2 SMK HARSA   1   V  

3 SMAN 1     1 V  

4 SMP 1   1   V  
IV KECAMATAN SIMPATI          

1 SMPN 1 1     V  

2 SMKN 1     V  

3 SMPN 2 1     V  

V KECAMAAN TIGO NAGARI          

1 SMPN 3 1     V  

2 SMPN 1 1     V  

3 SMAN 1 1     V  

VI KECAMATAN DUO KOTO 1     V  

1 SMAN 1       V  

2 MAS 1     V  

VII PADANG GELUGUR          

1 SMKN 1 1     V  

2 SMPN 1 1     V  

3 SMAN 1 1     V  

VIII RAO SELATAN          

1 SMKN 1 1     V  

2 MAN RAO 1     V  

3 SMPN 1 1     V  

4 SMPN 2 1     V  

5 SMPN 3 1     V  

IX RAO          

1 SMPN 1 1     V  

2 SMPN 2 1     V  

3 SMAN 1 1     V  

4 MTsN 1     V  
X RAO UTARA          

1 SMAN 1 1     V  

2 SMPN 1 1     V  

3 MTsN 1     V  

XI MAPAT TUNGGUL          

1 SMAN 1 1     V  

2 SMPN 1 1     V  

3 SMPN 4 1     V  

4 SMPN 2 1     V  

XII MT.SELATAN          

1 SMPN 1 SILAYANG 1     V  

2 SMAN MT ,SELATAN 1     V  

3 SMPN 2 MT.SELATAN 1     V  

             
Dari beberapa penerangan yang dilakukan dengan remaja di

Kabupaten Pasaman dan hampir seluruhnya adalah peserta aktif

dimasing-masing Sekolah yang bekerjasama dengan Dinas

Pengendalian Pendududkdan Keluarga Berencana, para remaja dapat

menjalankan 3 tujuan dan misi dari Pemerintah: Tidak melakukan

hubungan seks diluar nikah , menunda perkawinan dan tidak

mengkonsumsi narkoba dan kegiatan ini meminimalisir arus

pengaruh yang cukup kuat dari media yang ada pada tahun 2017

yang tidak dapat dihambat laju percepatanya.


3.2.2.Kespro Pra Nikah

Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Kb

dilakukan sekali sebulan dengan dengan sekolah dan Dinas melakukan Mou

kerjasama dengan DPPdan KB menjadi dan menyediakan fasilitator untuk

pihak sekolah dan remaja kabupaten Pasaman di sekolah formal khususnya.

Sebagaimana pada tabel PIKR sebelumnya kegiatan ini berimbas pada

bagaimana remaja mengetahui fungsi dan apa saja yang harus dihindari dari

pergaulan.

3.4..Kesehatan Anak

3.4.1.Cakupan Imunisasi

Pada tahun 2014, Kabupaten Pasaman telah mencapai Nagari UCI sebesar

68,9% (144 Jorong). Sedangkan Tahun 2015 Kabupaten Pasaman telah

mencapai jorong UCI sebanyak 153 jorong (68%) dari total 225 Jorong.

Pada tahun 2016 cakupan UCI Kabupaten Pasaman 148 jorong (66,07%)

dari total 225 jorong. Terjadi penurunan dari tahu sebelumnnya dimana

masih rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan, pekerjaan dan dukungan

suami. Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksin Hb0, BCG, DPT (3 kali),

polio (4 kali) Hepatitis B (3 kali) dan Imunisasi campak (1 kali), yang

dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas kesehatan

lainnya.

Cakupan Imunisasi rutin pada tahun 2016 yaitu Hb0 4.896 bayi (76,05%),

BCG 5.331 bayi (82,81%), DPT3+HB3 5.199 bayi (80,75%), polio 4 4.191

bayi dan Campak 4.876 bayi (75,74%) dari jumlah 6.438 bayi yang lahir
hidup. Cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2016 adalah 4.199 bayi

(65,22%).

Jika kita lihat terjadi penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap dari tahun

sebelumny, dimana cakupan pada tahun 2015 adalah 92% sedangkan

cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2016 adalah 65,22%

3.4.2. Pemberian Makan Pada Anak (ASI Dan MPASI)

Jumlah bayi di Kabupaten Pasaman adalah 2.576 yang terdiri 1.278 bayi

laki-laki dan 1.298 bayi perempuan. Adapun jumlah bayi yang diberi ASI

eksklusif usia 0-6 bulan adalah 2.180 atau 84.63 % dimana 1.105 (86,46%)

bayi laki dan 1.075 (82,81%) bayi perempuan

3.4.3. Berat dan Panjang Badan Saat Lahir

Pada tahun 2016 terdapat 5.460 bayi lahir hidup dan bayi yang baru lahir

ditimbang sebanya 5.460 bayi atau 100% bayi ditimbang. Adapun bayi

dengan Berat Badan Rendah (BBR) sebanyak 92 (1,68%) bayi yang terdiri

dari 59 bayi laki-laki dan 33 bayi perempuan.

3.5..Kesehatan Ibu

3.5.1 Jumlah Ibu Hamil

Jumlah ibu hamil di Kabupaten Pasaman pada Tahun 2016 sebanyak

7.084 Ibu hamil dengan cakupan pelayanan K1 sebanyak 6.336 ibu hamil

(89,44%) dan cakupan pelayanan K4 sebanyak 5.626 ibu hamil (79,42%).

3.5.2.Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter


umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya,

hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil yang telah

melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan antenatal.

Sedangkan k4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali

kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada

trimester kedua dan dua kali pada trimester ke tiga. Angka ini dapat

dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.

Gambaran presentase cakupan layanan K4 di kabupaten Pasaman pada tahun

2016 sebesar 5.626 (79,42%), sedangkan pada tahun 2015 cakupan

kunjungan pelayanan K4 sebesar 5.307 (84%). Jika dibandingkan terjadi

penurunan cakupan k4 dari tahun 2015 ke tahun 2016.

3.5.3.Pertolongan Persalinan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi dibidang

kebidanan (professional). Hasil data / indikator kinerja SPM bidang

kesehatan di Kabupaten Pasaman pada tahu 2016 sebesar 5. 375 (77,4%)

angka ini telah mencapai target. Tapi jika kita bandingkan dengan tahun

2015 terjadi penurunan, dimana persalinan yang dilakukan oleh tenaga

medis sebanyak 5.214 ibu hamil (87%).


3.6..Kasus HIV/AIDS

Tabel Kasus HIV/AIDS dan Jumlah kematian yang diakibatkan

No. KELOMPOK HIV AIDS JUMLAH

UMUR KEMATIAN

AKIBAT AIDS

L P L+P PROPORSI L P L+P PROPORSI L P L+P

KELOMPOK KELOMPOK

UMUR UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 5-14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TAHUN

3 15-19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TAHUN

4 20-24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TAHUN

5 25-49 3 3 5 100 0 0 0 0 2 1 3

TAHUN

6 <50 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 3 2 5 0 0 0 2 1 3

(KAB/KOTA)

PROPORSI 60 40 0 0 66,67 33,33


JENIS

KELAMIN

Berdasarkan tabel diatas terdapat 5 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pasaman

pada tahun 2016 dan menyebabkan 3 kematian. Korban HIV Aid 2 orang

dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan 1 orang. Sementara yang

terjangkit HIV AIDS sebenarnya ada 5 orang dengan 3 orang laki-laki dan 2

orang perempuan.

Anda mungkin juga menyukai