Anda di halaman 1dari 88

3.

1 GAMBARAN UMUM NAGARI SARILAMAK

3.1.1 Letak dan kondisi Geografis

Nagari Sarilamak merupakan salah satu nagari yang berada di Kecamatan


Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Nagari Sarilamak termasuk Kawasan Perkotaan
Sarilamak yang merupakan wilayah perkotaan dan juga merupakan Ibu kota dari
Kabupaten Lima Puluh Kota, kawasan ini terdiri dari 5 (lima) wilayah kenagarian, yaitu:
Nagari Tarantang, Nagari Sarilamak, Nagari Pilubang, Nagari Gurun, Nagari dan Lubuak
Batingkok.
Secara geografis Nagari Sarilamak terletak pada 0015’ LS’–0022’ LS dan 100039’
30’’ BT-100040’20” BT . Dilihat dari luas wilayah, Nagari Sarilamak merupakan nagari
yang memiliki luas wilayah paling luas di Kecamatan Harau denga luas wilayah 117,79

Bab| III - 1
Km2 atau 28,30% dari luas Kecamatan Harau. Untuk melihat batasan wilayah
administrasi Nagari Sarilamak dapat dilihat berikut ini :

Sebelah Utara : Nagari Solok Bio-Bio dan Nagari Tarantang


Sebelah Selatan : Nagari Batu Balang dan Nagari Koto Tuo
Sebelah Barat : Nagari Gurun
Sebelah Timur : Nagari Pilubang, Nagari Taram Kec. Harau dan Desa
Tanjung Permai, Pangkalan Kapas Kec. Kampar Kiri
Hulu Kab. Kampar Prov. Riau

Secara administratif Nagari Sarilamak terbagi ke dalam 5 Jorong yakni Jorong


Sarilamak, Jorong Purwajaya, Jorong Ketinggian, Jorong Aie Putih dan Jorong Buluh
Kasok. Untuk lebih jelasnya batasan administrasi Nagari Sarilamak dapat dilihat pada
gambar peta dibawah ini:

Bab| III - 2
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kecamatan Harau

Bab| III - 3
Gambar 3.2
Peta Deliniasi Kawasan Perencanaan

Bab| III - 4
3.1.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi Nagari Sarilamak
Nagari Sarilamak memiliki topografi bervariasi mulai dari datar, lereng,
bergelombang dan berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 500-1000 m dari
permukaan laut (dpl). Perbukitan di Nagari Sarilamak mempunyai tingkat
kemiringan yang bervariasi dan sebagian besar diatas 15 % dengan kondisi
berbatuan dan memiliki solum tanah yang dangkal. Dibagian wilayah yang
datar terdiri dari rawa, persawahan dan lahan kering yang terbentuk dari bahan
induk endapan aluvial dengan kesuburan relatif rendah.

b. Kondisi Geologi
Keadaan tanah di Nagari Sarilamak sangat bervariasi. Tingkat kesuburan
bervariasi dari tingkat kesuburan rendah sampai pada tingkat kesuburan
sedang dengan pH rata-rata antara 4,1 sampai 5,0 dengan kandungan bahan
organik yang rendah.

c. Kondisi Hidrologi
Di Nagari Sarilamak juga terdapat 3 buah sungai yang melalui beberapa
Jorong, diantaranya adalah sungai Batang Harau yang melintasi Jorong
Sarilamak, sungai Batang Sinipan yang melintasi Jorong Aie Putih dan Jorong
Ketinggian dan bermuara di Batang Harau, kemudian Batang Mungo yang
melewati Jorong Buluh Kasok.

3.1.3 Kondisi Kependudukan

a. Pertumbuhan Penduduk
Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan per waktu unit untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk
terjadi disebabkan oleh pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk
akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan
alami, adapun perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non
alami.

Bab| III - 5
Nagari Sarilamak mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya selama
lima tahun terakhir, dimana pada tahun 2016 jumlah penduduk pada Nagari
Sarilamak berjumlah 13.513 jiwa dan pada tahun 2021 penduduk berkembang
menjadi 14.818 jiwa. Untuk perkembangan kepadatan penduduk pada tahu
2016 yaitu 115 jiwa perkilometer persegi (km 2) dan pada tahun 2021
bertambah dengan kepadatan 126 jiwa perkilometer persegi (km 2). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1
Pertumbuhan penduduk Nagari Sarilamak Tahun 2016-2021
Kepedatan Penduduk
No Tahun Jumlah
Per Km2
1 2016 13.513 115
2 2017 13.740 117
3 2018 13.973 119
4 2019 14.200 121
5 2020 14.660 124
6 2021 14.818 126
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Untuk melihat perkembangan penduduk di Nagari Sarilamak dalam bentuk


grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.3
Diagram Pertumbuhan penduduk Nagari Sarilamak Tahun 2016-2021

Bab| III - 6
Gambar 3.4
Diagram Perkembangan Kepadatan penduduk
Nagari Sarilamak Tahun 2016-2021

b. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga


Jumlah penduduk di Nagari Sarilamak pada tahun 2021 berjumlah 14.818 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga (KK) yaitu 4.386 KK. Jumlah penduduk yang
paling banyak terdapat di Jorong Sarilamak yang berjumlah 4.949 jiwa dengan
jumlah kepala keluarga yaitu 1.468 KK. Jumlah penduduk terbanyak kedua
yaitu Jorong Ketinggian yaitu 3.855 jiwa dengan jumlah kepala keluarga yaitu
1.117 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah
ini:

Tabel 3.2
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Nagari Sarilamak
Jumlah Penduduk Jumlah Kepala
No Jorong
(jiwa) Keluarga (KK)

1 Air Putih 2.444 732


2 Buluh Kasok 1.007 288
3 Ketinggian 3.855 1.117
4 Purwajaya 2.563 781
5 Sarilamak 4.949 1.468
Jumlah 14.818 4.386
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Bab| III - 7
Untuk melihat besar perbandingan jumlah penduduk menurut jorong di Nagari
Sarilamak dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.5
Diagram Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Nagari Sarilamak

c. Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin

Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam


membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi
penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing. Baik
kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan
sebagainya. Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,
misalnya kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi
yang baik dan perawatan kesehatan. Bagi penduduk perempuan remaja
misalnya, mempunyai kebutuhan untuk meningkatkan status kesehatan agar
ketika memasuki usia perkawinan tidak terkena anemia, sedangkan kelompok
penduduk usia lanjut juga membutuhkan pelayanan berkaitan dengan
kesehatan dan lain-lain.

Rasio Jenis Kelamin adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan


banyaknya jumlah penduduk laki-laki dan banyaknya jumlah penduduk
perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam
banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Data rasio

Bab| III - 8
jenis kelamin ini, berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan
yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan
pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Rasio Jenis kelamin juga
digunakan untuk melihat proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan
untuk berbagai perencanaan kegiatan seperti penyediaan Rumah Sakit
Bersalin, penyediaan ragam pendidikan dan lain sebagainya.

Dilihat dari jumlah penduduk menurut jenid kelamin di Nagari Sarilamak


dimana jumlah penduduk laki-laki berjumlah 7.506 jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah7.312 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3.3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Nagari Sarilamak Tahun 2021
Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
No Jorong
Laki-laki Perempuan (jiwa)
1 Air Putih 1.232 1.212 2.444
2 Buluh Kasok 521 486 1.007
3 Ketinggian 1.953 1.902 3.855
4 Purwajaya 1.296 1.267 2.563
5 Sarilamak 2.504 1.445 4.949
Jumlah 7.506 7.312 14.818
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Berikut ini diagram jumlah penduduk menurut kelompok umur di Nagari


Sarilamak, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Gambar 3.6
Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di
Nagari Sarilamak Tahun 2021

Bab| III - 9
d. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Penduduk Nagari Sarilamak menurut kelompok umur yang paling dominan
adalah kelompok umur 10-14 tahun dengan jumlah 1.536 jiwa yang kedua
kelompok umur 5-9 tahun yang berjumlah 1.444 jiwa dan yang ketiga
kelompok umur 15-19 tahun yang berjumlah 1.340 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk kelompok umur 75+ berjumlah 230 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di
Nagari Sarilamak
Jenis Kelamin Jumlah
Kelompok
No Penduduk
Umur laki-laki perempuan
(jiwa)
1 0-4 603 540 1143
2 5-9 785 659 1444
3 10-14 808 728 1536
4 15-19 687 653 1340
5 20-24 664 624 1288
6 25-29 562 514 1076
7 30-34 479 521 1000
8 35-39 558 560 1118
9 40-45 534 515 1049
10 46-49 449 487 936
11 50-55 409 399 808
12 56-59 314 359 673
13 60-65 294 298 592

Bab| III - 10
Kelompok Jenis Kelamin Jumlah
No
Umur laki-laki perempuan Penduduk
14 66-69 183 219 (jiwa)
402
15 70-74 88 95 183
16 75+ 89 141 230
Jumlah 7506 7312 14818
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi
menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan
jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima
tahunan. Pada grafik Piramida dibawah ditunjukkan dengan Penduduk laki-laki
digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan.
berdasarkan tabel dibawah Nagari Sarilamak termasuk ke dalam piramida
penduduk ekpansi.

Gambar 3.7
Diagram Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Nagari Sarilamak

e. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Bab| III - 11
Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan
kriteria tertentu. Jadi komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan akan
mempresentasikan riwayat pendidikan penduduk suatu wilayah. Manfaat
komposisi penduduk berdasarkan pendidikan dapat digunakan untuk
menghitung dan mengetahui potensi sumber daya manusia dan juga potensi
tenaga kerja terdidik suatu wilayah.

Di Nagari Sarilamak jenjang pendidikan yang paling banyak adalah belum tamat
Sekolah Dasar (SD) berjumlah 4.252 jiwa hal ini dikarenakan kelompok usia 5-9
tahun juga besar. Ke dua merupakan jenjang pendidikan SLTA sederajat dengan
jumlah penduduk 2.653 jiwa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan di Nagari Sarilamak

Jorong Nagari
No Jenjang Pendidikan
Air Putih Buluh Kasok Ketinggian Purwajaya Sarilamak Sarilamak
1 Tidak/Belum Sekolah 486 188 812 498 932 2.915
2 Belum Tamat
844 423 1.424 442 1.301 4.252
SD/Sederajat
3 Tamat SD/Sederajat 393 203 608 308 725 2.237
4 SLTP/Sederajat 273 91 423 284 443 1.514
5 SLTA/Sederajat 356 85 566 655 991 2.653
6 Diplomat I/II 3 - 8 13 21 33
7 Akademi/Diplomat
26 7 64 112 136 345
III/S. Muda
8 Diplomat IV/Strata I 60 10 123 238 358 789
9 Strata II 3 - 9 14 41 67
10 Strata III - - - 1 1
Jumlah 2.444 1.007 3.855 2.563 4.949 14.818
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Untuk melihat perbandingan tingkat pendidikan penduduk di Nagari Sarilamak


dapat juga dilihat pada gambar diagram dibawah ini:

Gambar 3.8
Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan
di Nagari Sarilamak

Bab| III - 12
f. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

Dilihat dari jenis mata pencaharian atau jenis pekerjaan penduduk yang ada di
Nagari Sarilamak terdapat 17 jenis. Di Nagari Sarilamak banyak penduduk yang
belum bekerja yang berjumlah 3.456 jiwa, sebagai pelajar berjumlah 3.379 jiwa
dan penduduk yang mengurus rumah tangga berjumlah 3.257 jiwa.

Sedangkankan penduduk yang memiliki pekerjaan lebih banyak bekerja di


bidang wiraswasta atau berdagang berjumlah 1.797 jiwa, hal ini dikarenakan di
Nagari Sarilamak terdapat pasar, dan yang kedua penduduk banyak bekerja
sebagai petani atau pekebun yang berjumlah 1.046 jiwa. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Nagari Sarilamak
Jorong Nagari
No Jenis Pekerjaan
Air Putih Buluh Kasok Ketinggian Purwajaya Sarilamak Sarilamak
1 Petani/Pekebun 222 189 290 50 295 1046
2 Mengurus Rumah Tangga 619 231 897 478 1.032 3257
3 Buruh Tani/Perkebunan 2 3 6 4 6 21
4 Buruh Harian Lepas 63 8 93 50 123 337
5 Pegawai Negeri Sipil 20 4 72 147 217 460

Bab| III - 13
(PNS)
6 Karyawan 48 12 77 103 153 393
Swasta/BUMN/BUMD
7 Wiraswasta/Pedagang 283 70 489 365 590 1797
8 Tentara Nasional 1 - 2 39 17 59
Indonesia (TNI)
9 Kepolisian RI (POLRI) 1 - 16 24 33 74
10 Dokter - - - - 6 6
11 Bidan - - 1 6 4 11
12 Perawat - - 1 1 6 8
13 Pelajar/Mahasiswa 527 228 871 580 1.173 3379
14 Karyawan Honorer 12 6 24 43 46 131
15 Tukang (Batu, Kayu dan 10 2 10 8 8 38
Bangunan)
16 Tidak/Belum Bekerja 589 245 938 573 1.111 3456
17 Lainnya 47 9 68 92 129 345
Jumlah 2.444 1.007 3.855 2.563 4.949 14.818
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Gambar 3.9
Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Nagari Sarilamak

g. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Bab| III - 14
Dilihat dari jumlah penduduk menurut agama yang di peluk, di Nagari
Sarilamak mayoritas penduduk beragama Islam dengan jumlah penduduk
yaitu14.322 jiwa, penduduk yang memeluk agama Kristen jerjumlah 331 jiwa
sedangkan penduduk pemeluk agama Katholik berjumlah 165 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Jenis Agama
No Jorong Jumlah
Islam Kristen Katholik
1 Air Putih 2.444 - - 2.444
2 Buluh Kasok 1.006 1 - 1.007
3 Ketinggian 3.850 5 - 3.855
4 Purwajaya 2.109 294 160 2.563
5 Sarilamak 4.913 31 5 4.949
Jumlah 14.322 331 165 14.818
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

Berikut ini merupakan diagram jumlah penduduk berdasarkan agama yang


dipeluk, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.10
Diagram Jumlah Penduduk Menurut Agama

3.1.4 Kondisi Sarana Nagari Sarilamak

a. Kondisi Sarana Pendidikan

Bab| III - 15
Pendidikan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi suatu potensi
sumber daya manusia yang ada pada suatu wilayah tersebut. Adanya sarana
pendidikan yang baik dan memenuhi standar dapat memunculkan sumber daya
manusia yang berpotensi, yang sangat berguna sebagai generasi penerus dalam
pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu dalam suatu perencanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan sarana pendidikan. Sarana pendidikan Nagari
Sarilamak terdiri dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dilihat dari
jumlah sarana pendidikan dimana Taman Kanak-Kanak (TK) berjumlah 6 buah,
Sekolah Dasar (SD) berjumlah 9 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP)
berjumlah 3 buah, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 1 buah. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8
Jumlah Sarana Pendidikan di Nagari Sarilamak
No Jenis Sarana Jumlah (buah)
1 Pustaka Nagar 1
2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ada
3 Taman Kanak-kanak (TK) 6
4 Sekolah Dasar (SD) 9
5 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3
6 Seklah Menengah Atas (SMA) 1
Jumlah 20
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

b. Kondisi Sarana Kesehatan


Dalam hubungannya dengan kesehatan, maka ketersediaan sarana kesehatan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu kebutuhan akan sarana kesehatan sangat penting
dalam suatu perncanaan. Nagari Sarilamak terdapat tiga Jenis sarana kesehatan
yaitu terdapat puskesmas, 3 buah poskesri dan 9 buah posyandu. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.9
Jumlah Sarana Kesehatan di Nagari Sarilamak

Bab| III - 16
No Jenis Sarana Jumlah (buah)
1 Puskesmas Ada
2 Poskesri 3
3 UKBM (Posyandu) 9
Jumlah 12
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

c. Kondisi Sarana Peribadatan


Tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat
beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka
masing-masing. Nagari Sarilamak penduduk mayoritas beragama islam. Hal ini
ditandai dengan adanya 2 jenis sarana peribadatan yaitu masjid berjumlah 11
buah dan mushola berjumlah 46 buah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.10
Jumlah Sarana Peribadatan di Nagari Sarilamak
No Jenis Sarana Jumlah (buah)
1 Masjid 11
2 Mushola 46
Jumlah 57
Sumber: Demografi Nagari Sarilamak

3.1.5 Kondisi Prasarana Nagari Sarilamak


a. Kondisi Jalan

Nagari Sarilamak merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam


kawasan Ibu Kota Kabupaten (IKK) dan memiliki laokasi sangat strategis, akan
tetapi kondisi jalan pada nagari ini masih banyak dalam kondisi buruk. Berikur
ini merupakan data panjang jalan di Nagari Sarilamak berdasar Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Nagari Sarilamak tahun 2016 – 2022.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.11
Kondisi Jalan di Nagari Sarilamak Pada Tahun 2016

Bab| III - 17
Ruas Jalan Dan
No PJG (M) Kondisi
Jembatan
A JALAN
I JORONG PURWAJAYA
1 Samping Kantor Camat 300 Aspal lapen
2 Gang Perdagangan 300 Aspal lapen
3 Jl. Ahmat Salim 450 Aspal lapen 350 m dan Kerekel 100 m
4 Gang Candra 350 Aspal Lapen (Berlobang)
5 Gang Karya 350 Krekel 200 m dan jalan tanah 150 m
6 Jl. Utama 450 Aspal lapen 350 m berlobang, 100 m jalan tanah
7 Gang Surya 350 Krekel
8 Jl.Mesjid Hayatunnufus 300 Jalan tanah
9 Jalan Kompi 1.400 Aspal Beton 1100 m, jalan tanah 300 m
10 Simp. Yasni-Wagiman 400 Krekel
11 Paiman-Masnok 900 Aspal lapen
12 Asril-Kantor Bupati 1300 Aspal lapen 300 m, krekel 400 m, tanah 500 m
13 Wiraguna- Bl. Tinggi 300 Jalan tanah
14 Wiraguna-Kantor DPRD 550 Aspal lapen 150 m, jalan tanah 450 m
15 Wiraguna-SD 05 150 Aspal lapen
16 Kompi C-Balai Tinggi 300 Jalan tanah
17 Metal-Marijo 200 Jalan Tanah
18 Siringgo-Apek 150 Jalan tanah
19 Miswadi-Rusdi 150 Jalan tanah
20 Tarno-Nasrap 400 Jalan Tanah

II JORONG SARILAMAK
21 Jl Negara-Kdg Lamo 600 Aspal Beton 150 m, jalan Tanah 450 m
22 RS. Harapan Bunda 800 Aspal Lapen
23 Kantor Bupati- Kompi C 100 Jalan Tanah
24 Jl. Taratak 500 Krekel, berlobang
25 Koto Kociak-Topi Arau 465 Aspal Lapen
26 Jl. Pauh-Piliang Ateh 117 Aspal lapen
27 Jl. Kutianyia 100 Aspal lapen
28 Simp Pauh-Bodi 150 Aspal Lapen
29 Sembilan-Kampai 287 Aspal lapen
30 Simp. Mesjid Raya 422 Aspal lapen 300 m, jalan tanah 122 m

Bab| III - 18
Ruas Jalan Dan
No PJG (M) Kondisi
Jembatan
31 Kampai- Pasar Sarilamak 150 Jalan tanah, becek
32 Jl. LP Anak 300 Aspal Lapen
33 Jl. Kabun 1000 200 m krekel, 800 m jalan tanah
34 Jalan GOR 1000 Aspal Lapen

III JORONG KETINGGIAN


35 Simp. Polres 500 Jalan tanah
36 GOR- Lereng Bukik 500 Jalan Tanah
37 Padang Torok-Muaro 2000 Jalan Krekel, bercampur tanah
38 Ketinggian-Boncah 4000 Sedang dalam pengaspalan
39 Jl. Bukik-Tarantang 3300 Aspal beton1500, krekel 1800
40 Padang Tongah-Melayu 300 Jalan Krekel, becek
41 Padang Torok- Tongah 300 Jalan krekel, becek
42 Pd. Ambacang-Kondua 400 Jalan tanah, becek
43 Simp. Melayu- L. Kulin 1000 Jalan tanah, becek
IV JORONG AIE PUTIEH
44 Aie Putih-Buluh Kasok 4000 Jalan Krekel dan rusak berat
45 Jl. Pasia 200 Jalan Tanah
46 Jl. Tobing Tinggi 300 Jalan Tanah

V JORONG BL. KASOK


47 Napa-Pilubang 3000 Jalan Krekel
48 Napa- Parantian Papan 11000 Jalan krekek dan tanah (Rusak Berat)
49 Napa- Bl Kasok Kociak 4500 Jalan tanah dan krekel(Rusak Berat)

B JEMBATAN
1 Jembatan Pd. Ambacang 12 Jembatan kayu rusak berat
2 Jembatan Pd. Tongah 12 Belum ada jembatan
3 Jembatan Tbg. Tinggi 12 Jembatan gantung rusak berat
4 Jembatan Tbg Tinggi 8 Jembatan kayu rusak berat
5 Jembatan Pasia 12 Jembatan bambu, rusak berat
6 Jembatan Aie Putieh 12 Jembatan Kerangka Beton, kondisi baik
7 Jembatan B. Kasok 12 Semi Permanen. Rusak sedang
Sumber: RPJMD Nagari Tahun 2016 - 2022

Bab| III - 19
b. Listrik
Nagari Sarilamak pada saat ini sudah terlayani listrik yang hampir tersebar pada
seluruh wilayah nagari, hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pelanggan
listrik.

c. Air Bersih
Untuk kebutuhan air bersih, Nagari Sarilamak sudah terlayani air bersih dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma dengan bersumber dari
Ulu Sungan, Solok Bio Bio dengan kapasitas terpasang 20 liter/detik, dengan
jenis air permukaan (Sungai).

d. Persampahan
Untuk masalah persampahan wilayah Nagari Sarilamak sudah dilayani sistem
persampahan dari Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Rakyat dan
Permukiman Kabupaten Lima Puluh Kota dengan waktu pengangkutan 2 kali
seminggu. Tetapi sebagian wilayah tidak terlayani sistem pengangkutan
persampahan karena belum bsa dilalui kendaraan roda empat.

e. Limbah
Untuk kondisi air limbah di Nagari Sarilamak, rata-rata masyarakat sudah
memiliki septiktank untuk membuangan air limbah manusia atau black wate,
sedangkan untuk pembungan air limah seperti cuci dan mandi kebanyakan
masyarakat membuang limbah ke drainase dan kolam.

3.2 GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN


3.2.1 Lokasi Kawasan Perencanaan
Lokasi kawasan perencanaan berada di Nagari Sarilamak Kecamatan Harau
Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Jorong Sarilamak. Berdasarkan Surat
Keputusan Bupati No 309 Tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Lima Puluh Kota, luasan kawasan kumuh

Bab| III - 20
Sarilamak seluas 41,06 Hektar berdasarkan hasil survei dan deliniasi kawasan kumuh di
lapangan, luasan kawasan kumuh Sarilamak berkurang menjadi 14,9 Hektar.
Berdasarkan batas administrasi kawasan perencanaan berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Permukiman dan sawah


Sebelah Selatan : permukiman
Sebelah Barat : Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota
Sebelah Timur : Sungai Batang Harau
Untuk lebih jelasnya batas wilayah administrasi kawasan perencanaan dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.11 Peta Kawasan Perencanaan

Bab| III - 21
3.2.2 Kondisi Fisik Kawasan Perencanaan
Berdasarkan hasil survei lapangan, topografi kawasan perencanan relatif datar
dam memiliki ketinggian wilayah 500 m dari permukaan laut (dpl). Kawasan
perencanaan dilalui oleh sungai batang Harau yang juga merupakan batas dari
kawasan perencanaan.

3.2.3 Penggunaan Lahan Pada Kawasan Peerencanaan

Berdasarkan hasil survei lapangan dan digitasi pemetaan, guna lahan pada
kawasan perencanaan terdapat 14 macam penggunaan lahan yang terdiri dari hunia,
peribadatan, bangunan kosong, jasa, toko, ruko, warung, kantor, gudang, kesehatan,
pendidikan, perkarangan, badan jalan dan kolam. Berdasarkan luasan guna lahan yang
paling luas yaitu pekarangan dengan luasan 8,18 hektar atau 54,5%, luasan yang
terbesar kedua yaitu hunia dengan luasan 4,22 hektar atau 28,1 %. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar peta dibawah ini:
Tabel 3.12
Penggunaan Lahan Kawasan Perencanaan
No Guna Lahan Luas Ha Persentase (%)
1 Hunian 4,22 28,1
2 Peribadatan 0,07 0,5
3 Bangunan Kosong 0,23 1,5
4 Jasa 0,13 0,9
5 Toko 0,03 0,2
6 Ruko 0,29 1,9
7 Warung 0,06 0,4
8 Kantor 0,04 0,2
9 Gudang 0,01 0,1
10 Kesehatan 0,02 0,1
11 Pendidikan 0,14 0,9
12 Pekarangan 8,18 54,5
13 Badan Jalan 1,23 8,2
14 Kolam 0,36 2,4
Jumlah 14,998 100,0
Sumber: Hasil Digitasi Pada Argis Tahun 2019

Gambar 3.12
Diagram Penggunaan Lahan Kawasan Perencanaan

Bab| III - 22
3.2.4 Kondisi Sosial Ekonomi Kawasan Perencanaan
a. Kondisi Kependudukan Kawasan Perencanaan

Berdasarkan hasil survei lapangan, jumlah penduduk pada kawasan


perencanaan berjumlah 952 jiwa dengan jumlah kepala keluarga yaitu 319 KK.
Pada kawasan perencanaan rata-rata satu bangunan memiliki 1 KK. Jumlah
bangunan yang memiliki 1 KK yaitu 196 KK dengan jumlah penduduk 665 jiwa,
sedangkan bangunan yang memiliki 2KK berjumlah 90 KK dan bangunan yang
memiliki 3 KK dengan jumlah penduduk 252 jiwa, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini;

Tabel 3.13
Kondisi Kependudukan Kawasan Perencanaan
Jumlah
Jumlah
Jenis Kepala Bangunan Jumlah Kepala
No Penduduk Persentase (%)
Keluarga Hunia Keluarga (KK)
(jiwa)
(unit)
1 1 KK 196 665 196 69,85
2 2 KK 45 252 90 26,47
3 3 KK 7 63 21 6,62
4 4 KK 3 35 12 3,68
Jumlah 251 952 319 100,0
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021
Gambar 3.13 Peta Penggunaan Lahan

Bab| III - 23
b. Tingkat Pendidikan Penduduk Pada Kawasan Perencanaan

Pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana
untuk mewujudkan proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi diri
serta keterampilan. Manfaat pendidikan bagi kita sebagai manusia adalah
membentuk karakter, memperluas wawasan, mempersiapkan karir, semakin
dekat dengan sang pencipta, membentuk seseorang lebih beretika.

Pada kawasan perencanaan, untuk jenjang pendidikan terakhir penduduk


terdapat 8 klasifikasi pendidikan terakhir penduduk yaitu sekolah dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertaman (SMP), Sekolah Menengah Atas, Diplomat 1,
Diplomat 2, Diplomat 3, Strata 1 dan Strata 2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.14
Tingkat Pendidikan Penduduk Pada Kawasan Perencanaan
Jumlah Bangunan Hunia Persentase
No Pendidikan
(unit) (%)
1 SD 72 28,69
2 SMP 48 19,12
3 SMA 103 41,04
4 D/1 1 0,40
5 D/2 1 0,40
6 D/3 3 1,20
7 S1 22 8,76
8 S2 1 0,40
Jumlah 251 100
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

c. Mata Pencaharian Penduduk Pada Kawasan Perencanaan

Mata pencaharian adalah pekerjaan yang menjadi pokok penghidupan. Mata


pencaharian diartikan pula sebagai segala aktivitas manusia dalam memberdayakan
potensi sumber daya alam. Pada kawasan perencanaan, terdapat enam klasifikasi
mata pencaharian penduduk yaitu sebagai nelayan, petani, pedagang, pegawai negari
sipil (PNS), tegana honorer dan wiraswasta. Untuk melihat klasifikasi macam-macam

Bab| III - 24
mata pencaharian penduduk pada kawasan perencanaan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3.15
Mata Pencaharian Penduduk Pada Kawasan Perencanaan
Jumlah Kepala Persentase
No Jenis Pekerjaan
Keluarga (KK) (%)
1 Buruh Harian Lepas 34 10,7
2 Honorer 8 2,5
3 Pedagang 67 21,0
4 Pegawai Negeri Sipil 9 2,8
5 Pensiunan 14 4,4
6 Petani 89 27,9
7 Ibu Ruma Tangga 21 6,6
8 Jasa 26 8,2
9 Wiraswasta 51 16,0
Jumlah 319 100,0
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

d. Sosial Budaya Kawasan Perencanaan

Untuk sosial budaya pada kawasan perencanaan dapat dilihat dari kegiatan yang
dilakukan masyarakat dalam lingkungannya salah satunya unsur Eksekutif Nagari
dan Badan Permusyawarahan Nagari (BAMUS) sebagai unsur Legislatif Nagari.
Lembaga adat adalah kelembagaan adat yang sudah ada dan hidup ditengah-
tengah masyarakat Nagari Sarilamak yang disebut dengan Kerapatan Adat
Nagari ( KAN ).
Di Nagari Sarilamak terdapat empat Balai Adat yakni :
1. Balai Adat Nagari Sarilamak di Sarilamak
2. Balai Ujung Rapek Nagari Sarilamak di Ketinggian
3. Balai Totak Barih Nagari Sarilamak di Aie Putih
4. Balai Alua Patuik Nagari Sarilamak di Buluh Kasok

Lembaga Kemasyarakatan yang ada di nagari Sarilamak Antara Lain :


1. LPM; adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang memiliki fungsi
sebagai mitra Pemerintah Nagari dalam pelaksanaan pembangunan
partisipatif dan pemberdayaan masyarakat
2. TP-PKK; adalah kelembagaan perempuan yang mempunyai peran dalam
pemberdayaan perempuan

Bab| III - 25
3. Majelis Ulama Nagari Sarilamak
4. BUNDO KANDUANG ; adalah kelembagaan adat perempuan yang
mempunyai peran dalam pemberdayaan perempuan khususnya dalam
Adat
5. IKATAN PEMUDA NAGARI ; adalah lembaga kekaryaan pemuda di tingkat
nagari. Lembaga ini memiliki fungsi pembinaan dan pemberdayaan
generasi muda.
6. GP3A dan P3A; adalah lembaga yang berfungsi menaungi petani pemakai
air dan mengelola jaringan irigasi.
7. Gapoktan dan Kelompok Tani; lembaga yang bersifat sosial dan ekonomi
yang bergerak dalam kegiatan produksi pertanian
8. Yasinan dan Majelis Taklim; lembaga kemasyaratan ini berperan dalam
kegiatan pengajian kelompok perempuan
9. Koperasi, Kelompok Simpan Pinjam, berperan dalam penyediaan modal
bagi masyarakat.
10. Kelompok Pemuda : adalah wadah pemuda di tingkat nagari dan jorong
yang memiliki fungsi Pemberdayaan pemuda

3.2.5 Kondisi Tujuh Indikator Kekumuhan Pada Kawasan Perencanaan

3.2.5.1 Kondisi Bangunan

a. Fungsi Bangunan
Kawasan perencanaan memiliki luas 14,9 hektar dengan bangunan yang ada
saat ini berjumlah 293 unit dengan kepadatan bangunan 20 unit/hektar.
Berdasarkan hasil survey lapangan terdapat 36 unit bangunan (12%) yang tidak
memiliki keteraturan bangunan, 9 unit bangunan (3,3%) yang tidak memenuhi
syarat teknis bangunan yang terkait kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan
bangunan. Untuk tingkat kepadatan bangunan pada kawasan perencanaan
dapat dikatakan rendah.

Pada kawasan perencanaan terdapat 11 macam fungsi bangunan yang ada


seperti hunia, jasa, ruko, toko, warung, kantor, sarana kesehatan, sarana

Bab| III - 26
pendidikan, sarana peribadatan, gudang dan bangunan kosong. Jika dilihat dari
fungsi bangunan yang paling dominan merupakan hunian sebanyak 244 unit
atau 76,45 %, yang kedua bangunan kosong sebanyak 23 unit atau 7,85%.
berdasarkan hasil wawancana dengan masyarakat sekitar, banyak bangunan
kosong pada kawasan perencanaan dikarenakan banyaknya masyarakat pergi
merantau dan hanya pulang pada hari-hari tertentu saja.

Untuk jumlah lantai bangunan yang ada pada kawasan kumuh Sarilamak terdiri
dari 1 lantai dan 2 lantai. Jumlah lantai yang paling dominan pada kawasan
perencanaan yaitu 1 lantai. Untuk melihat jenis fungsi bangunan yang ada pada
kawasan perencanaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.16
Fungsi Bangunan Kawasan Perencanaan
Jumlah Banguan
No Fungsi Bangunan Persentase (%)
(unit)
1 Hunian 224 76,45
2 Jasa 6 2,05
3 Ruko 19 6,48
4 Toko 5 1,71
5 Warung 8 2,73
6 Kantor 1 0,34
7 Kesehatan 1 0,34
8 Pendidikan 1 0,34
9 Peribadatan 4 1,37
10 Gudang 1 0,34
11 Bangunan Kosong 23 7,85
Jumlah 293 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.14
Diagram Fungsi Bangunan Kawasan Perencanaan

Bab| III - 27
b. Peta Jenis Bangunan
Jenis bangunan pada kawasan perencanaan terbagi 3 macam yang terdiri dari
permanen, semi permanen dan temporer. Jenis banguna yang paling banyak
pada kawasan ini yaitu bangunan permanen yang berjumlah 245 unit atau
83,63%, bangunan temporer berjumlah 25 unit atau 8,53% dan jumlah
bangunan semi permanen berjumlah 23 unit atau 7,85%. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabek dibawah ini:

Tabel 3.17
Jenis Bangunan Kawasan Perencanaan
No Jenis Bangunan Jumlah Bangunan (Unit) Persentase (%)

1 Permanen 245 83,62


2 Semi Permanen 23 7,85
3 Temporer 25 8,53
Jumlah 293 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 28
Gambar 3.15 Peta Fungsi Bangunan Kawasan Perencanaan

Bab| III - 29
Gambar 3.16
Jenis Bangunan Kawasan Perencanaan

Bagunan Permanen

Bangunan Temporer

Bangunan Temporer

Bab| III - 30
Gambar 3.17 Peta Jenis Bangunan Kawasan Perencanaan

Bab| III - 31
c. Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah rumah yang tidak memenuhi
persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan
kesehatan penghuni.
Umumnya rumah tidak layak huni berupa tipe rumah kayu/temporer dengan
bentuk rumah biasa dan rumah panggung. Pada bangunan ini sesuai dengan
indikator rumah yang tidak layak huni dilihat dari :
 Jenis atap rumah yang terdiri dari rumbia dan seng.
 Jenis dinding rumah masih berupa kayu dan geribik.
 Jenis lantai kayu atau tanah.
 Tidak adanya sirkulasi udara yang baik.
 Tidak adanya sanitasi.
Berdasarkan tabel sebelumnya jumlah permukiman atau hunian pada kawasan
perencanaan berjumlah 257 unit dari jumlah tersebut terdapat beberapa
rumah yang tidak layak huni berdasarkan indikator diatas. Untuk lebih jelasnya
jumlah rumah tidak layak huni pada kawasan perencanaan dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 3.18
Kelayakan Bangunan Hunian
Jumlah Bangunan
No Kualitas Bangunan Persentase (%)
(Unit)
1 Layak Huni 248 96,50
2 Tidak Layak Huni 9 3,50
Jumlah 257 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 32
Gambar 3.18
Rumah Tidak Layak Huni

Bab| III - 33
Gambar 3.19 Peta Rumah Tidak Layak Huni

Bab| III - 34
3.2.5.2 Kondisi Jalan Lingkungan Kawasan Perencanaan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 disebutkan bahwa


jalan adalah suatu prasarana transportasi yang meliputi segala bagian jalan
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan
jalan kabel. Jalan mempunyai peranan penting terutama yang menyangkut
perwujudan perkembangan antar wilayah yang seimbang, pemerataan hasil
pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan nasional dalam
rangka mewujudkan pembangunan nasional.

Kawasan perencanaan dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan


Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kawasan
perencanaan terdiri dari jalan primer atau jalan nasional, jalan kolektor atau
jalan kabupaten dan jalan lokal atau jalan lingkungan. Kondisi Jalan primer dan
jalan kolektor sudah cukup baik, namun untuk jalan lokal atau lingkungan
masih dengan kondisi sangat buruk. Panjan jalan primer yaitu 358 meter denga
lebar 6,5 meter, panjang jalan kolektor yaitu 554 meter dengan lebar jalan 6,5
meter. Sedangkan panjang jalan lokal atau lingkungan yaitu 2.928 meter
dengan jalan mulai dari 1 sampai 3 meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.19
Kondisi Jalan Kawasan Perencanaan
Kondisi Panjang LebarJalan
No No Ruas Fungsi Jalan Jenis Jalan
Jalan Jalan (m) (m)
1 1 Jalan Primer Aspal Baik 358 6,5
2 2 Jalan Kolektor Aspal Baik 416 6,5
3 3 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 132 2
4 4 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 290 3
5 5 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 125 3
6 6 Jalan Lokal Kerikil Buruk 69 1
7 7 Jalan Lokal Beton Baik 78 2
8 8 Jalan Lokal Tanah Buruk 95 1
9 9 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 284 3
10 10 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 26 1,5
11 11 Jalan Kolektor Aspal Baik 138 3,5

Bab| III - 35
Kondisi Panjang LebarJalan
No No Ruas Fungsi Jalan Jenis Jalan
Jalan Jalan (m) (m)
12 12 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 182 2,5
13 13 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 146 3
14 14 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 109 2,5
15 15 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 288 3
16 16 Jalan Lokal Tanah Buruk 61 2
17 17 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 215 2
18 18 Jalan Lokal Tanah Buruk 45 3
19 19 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 78 1
20 20 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 69 3
21 21 Jalan Lokal Tanah Buruk 107 1
22 22 Jalan Lokal Tanah Buruk 46 2
23 23 Jalan Lokal Tanah Buruk 45 3
24 24 Jalan Lokal Tanah Buruk 143 3
25 25 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 232 3
26 26 Jalan Lokal Kerikil/Tanah Buruk 33 3
27 27 Jalan Lokal Tanah Buruk 30 3
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Berikut ini merupakan gambar atau kondisi masing-masing ruas jalan yang ada
pada kawasan perencanaan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.20
Kondisi Jalan Ruas 1

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 1 Fungsi Jalan : Jalan Primer


Panjang Jalan : 358 Meter Jenis Perkerasan jalan : Aspal
Lebar Jalan : 6,5 Meter Kondisi Jalan : Baik
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 36
Gambar 3.21
Kondisi Jalan Ruas 2

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 2 Fungsi Jalan : Jalan Kolektor


Panjang Jalan : 416 Meter Jenis Perkerasan jalan : Aspal
Lebar Jalan : 6,5 Meter Kondisi Jalan : Baik
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.22
Kondisi Jalan Ruas 3

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 3 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 132 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 2 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 37
Gambar 3.23
Kondisi Jalan Ruas 4

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 4 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 290 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.24
Kondisi Jalan Ruas 5

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 5 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 125 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 38
Gambar 3.25
Kondisi Jalan Ruas 6

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 6 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 69 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 1 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.26
Kondisi Jalan Ruas 7

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 7 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 78 Meter Jenis Perkerasan jalan : Beton
Lebar Jalan : 2 Meter Kondisi Jalan : Baik
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 39
Gambar 3.27
Kondisi Jalan Ruas 8

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 8 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 95 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 1 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.28
Kondisi Jalan Ruas 9

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 9 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 284 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 40
Gambar 3.29
Kondisi Jalan Ruas 10

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 10 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 26 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 1,5 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.30
Kondisi Jalan Ruas 11

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 11 Fungsi Jalan : Jalan Kolektor


Panjang Jalan : 138 Meter Jenis Perkerasan jalan : Aspal
Lebar Jalan : 3,5 Meter Kondisi Jalan : Baik
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 41
Gambar 3.31
Kondisi Jalan Ruas 12

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 12 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 182 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.32
Kondisi Jalan Ruas 13

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 13 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 146 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 42
Gambar 3.33
Kondisi Jalan Ruas 14

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 14 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 109 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 2,5 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.34
Kondisi Jalan Ruas 15

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 15 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 288 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 43
Gambar 3.35
Kondisi Jalan Ruas 16

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 61 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 2 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.36
Kondisi Jalan Ruas 17

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 215 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 2 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 44
Gambar 3.37
Kondisi Jalan Ruas 18

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 18 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 45 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.38
Kondisi Jalan Ruas 19

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 19 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 69 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 45
Gambar 3.39
Kondisi Jalan Ruas 20

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 20 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.40
Kondisi Jalan Ruas 21

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 21 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 107 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 1 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 46
Gambar 3.41
Kondisi Jalan Ruas 22

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 22 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 46 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 2 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.42
Kondisi Jalan Ruas 23

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 23 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 45 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 47
Gambar 3.43
Kondisi Jalan Ruas 24

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 24 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 143 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.44
Kondisi Jalan Ruas 25

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 25 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 232 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 48
Gambar 3.45
Kondisi Jalan Ruas 26

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 26 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 33 Meter Jenis Perkerasan jalan : Kerikil/Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.46
Kondisi Jalan Ruas 27

Nama Ruang Jalan : Ruas Jalan 27 Fungsi Jalan : Jalan Lokal


Panjang Jalan : 30 Meter Jenis Perkerasan jalan : Tanah
Lebar Jalan : 3 Meter Kondisi Jalan : Buruk
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 49
Gambar 3.47 Peta Jaringan Jalan Kawasan Perencanaan

Bab| III - 50
Gambar 3.48 Peta kondisi jalan kawasan perencanaan

Bab| III - 51
3.2.5.3 Kondisi Penyediaan Air Bersih

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.32 tahun 2017 dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan air adalah Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi,
dan kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan.
Menurut Depkes RI (1995), menyatakan bahwa untuk keperluan sehari – hari
air dapat diperoleh dari air hujan, air permukaan dan air tanah.

Pada kawasan perencanaan untuk emenuhan kebutuhan air bersih untuk


kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi oleh air PDAM Tirta Dharma. Sumber
air bersih kawasan prencanaan merupakan SPAM IKK Sarilamak yang
bersumber dari Ulu Sungan Nagari Solok Bio Bio dengan kapasitas terpasang 20
liter/detik, jenis air adalah air permukaan (Sungai) daerah yang dilayani ialah
Ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota ( Kecamatan Harau).

Berdasarkan hasil survei lapangan, sumber air bersih penduduk dalam kawasan
perencanaan aitu PDAM, sumur dan minta ke tetangga. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.20
Sumber Air Bersih Pada Kawasan Perencanaan

No Sumber Air Bersih Jumlah (Unit) Persentase (%)

1 Minta Ketetangga 3 1,20


2 PDAM 247 98,41

3 Sumur 1 0,40

Jumlah 251 100


Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Untuk sumber air minum pada kawasan perencanaan lebih didominasi oleh
Depot Air Minum dengan jumlah pemakai yiatu 165 unit atau 65,74 %, untu
sumber air minum dari PDAM berjumlah 8 unit atau 32,27% dan sumber air
minum dari bukit berjumlah 5 unit rumah atau 1,99%. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Bab| III - 52
Tabel 3.21
Sumber Air Minum Pada Kawasan Perencanaan
No Sumber Air Minum Jumlah (Unit) Persentase (%)

1 Air Bukit 5 1,99


2 Depot Air Minum 165 65,74
3 PDAM 81 32,27

Jumlah 251 100


Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.49
Diagram Sumber Air Minum Pada Kawasan Perencanaan

Gambar 3.50
Jenis Sumber Air dari PDAM Di Kawasan Perencanaan

Intek Ulu Sungan Nagari Solok Bio-Bio

Meteran Air PDAM ke rumah-rumah masyarakat

Bab| III - 53
Bab| III - 54
Gambar 3.51 Peta Sumber Air Bersih

Bab| III - 55
Gambar 3.52 Peta Sumbar Air Minum

Bab| III - 56
3.2.5.4 Kondisi Drainase Lingkungan

Kawasan perencanaan sudah terdapat jaringan drainase dengan panjang


1.578,31 meter yang terbagi ke dalam 6 buah ruas. Kondisi drainase baik dengan
panjang 387,65 meter, kondisi drainase sedang dengan panjang 1.085, 54 meter dan
panjang drainase dengan kondisi buruk yaitu 105,12 meter.
Berikut ini ada beberapa kondisi dan masalah jaringan drainase yang ada dalam
kawasan perencanaan:
• Pada Kawasan masih ada area yang belum ada jaringan drainase
• Untuk dimensi drainase masih ada yang tidak sesuai dengan standar yang
ada.
• Beberapa jaringan drainase yang ada tidak terkoneksi (terputus)
• Kondisi Jaringan drainase Sebagian besar tidak terpelihara dengan baik.
Saluran drainase mengalami penyumbatan dan pendangkalan akibat tanah dan
sampah
Berikut ini merupakan kondisi jaringan drainase pada kawasan perencanaan
dapat dlilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.22
Kondisi Drainase Kawasan Perencanaan
Drainase
No
No Jenis Konstruksi Kondisi Lebar (cm) Tinggi (cm)
Ruas Panjang (m)
Ki Ka Ki Ka Ki Ka Ki Ka
1 1 778,15 Beton Beton Sedang Sedang 150 150 50 50
2 2 200,10 Beton - Baik - 50 - 40 -
3 4 139,29 Beton - Sedang - 40 - 30 -
4 10 187,55 Beton - Baik - 50 - 75 -
5 12 168,10 Beton - Sedang - 40 - - 50
6 13 105,12 - Beton - Buruk - 50 - 30
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 57
Gambar 3.53
Kondisi Drainase Eksisting Ruas 1

Nama : Ruas 1 Kiri Nama : Ruas 1 Kanan


Jenis : Tertutup Jenis : Tertutup
Kondisi : Sedang Kondisi : Sedang
Kedalaman : 75 x 150 cm Kedalaman : 75 x 150 cm
Konstruksi : Beton Konstruksi : Beton
Panjang 778,15 meter
keadaan drainase banyak penumpukan material sedimentasi dan sampah
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.54
Kondisi Drainase Eksisting Ruas 2

Nama : Ruas 2 Kiri


Jenis : Terbuka
Kondisi : Baik
Kedalaman : 40 x 40 cm
Konstruksi : Beton
Panjang 200,10 meter
Kondisi drainase terputus baik karena dapat mengalirkan limpasan air hujan dengan baik
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 58
Gambar 3.55
Kondisi Drainase Eksisting Ruas 4

Nama : Ruas 4 Kiri


Jenis : Terbuka
Kondisi : Buruk
Kedalaman : 30 x 40 cm
Kontruksi : Beton
Panjang 139,29 meter
Genangan terjadi karena luapan air sungai

Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.56
Kondisi Drainase Eksisting Ruas 10

Nama : Ruas 10 Kiri


Jenis : Terbuka
Kondisi : Baik
Lebar dan Kedalaman : 50 x 75 cm
Konturksi : Beton
Panjang 187,55 meter
Drainase yang berada pada pinggiran pasar, lebar drainase kecil namun masih dapat
mengalirkan air dengan baik

Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 59
Gambar 3.57
Kondisi Drainase Eksisting Ruas 12

Nama : Ruas 12 Kiri


Jenis : Terbuka
Kondisi : Sedang
Lebar dan Kedalaman : 40 x 50 cm
Konturksi : Beton
Panjang 168,10 meter
Sebagian drainase dapat mengaliri ke drainase primer, dan terdapat banyak tumpukan
sedimentasi

Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Gambar 3.58
Kondisi Drainase Eksisting Ruas 13

Nama : Ruas 12 Kanan


Jenis : Terbuka
Kondisi : Buruk
Lebar dan Kedalaman : 30 x 50 cm
Konturksi : Beton
Panjang 105,12 meter
Banyak penumpukan sedimentasi dan drainase terputus

Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 60
Gambar 3.59 Peta Jaringan Drainase Kawasan Kawasan Perencanaan

Bab| III - 61
Gambar 3.60 Peta Kondisi Jaringan Drainase

Bab| III - 62
3.2.5.5 Kondisi Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan air limbah domestik pada kawasan perencanaan dilakukan sistem


setempat/on-site, baik secara individual maupun komunal. Air limbah yang dikelolah
hanya air limbah yang berasal dari WC (water closet).

Pada kawasan perencanaan pada umumnya masyarakat telah memiliki MCK, namun
masih ada beberapa masyarakat yang tidak memiliki MCK, dan pembuangan air limbahnya
yaitu dengan sistem cemplung dan ada juga masih menumpang. Berikut ini merupakan tabel
kepemilikan kamar mandi dan jamban pada kawasan perencanaan sapat dilihat sebagai
berikut ini:
Tabel 3.23
Kepemilikan Kamar Mandi dan Jamban
Jenis Kepemilikan Kamar
No Jumlah (unit) Persentase (%)
Mandi dan Jamban

1 Cemplung 2 0,80

2 Menumpang 13 5,18

3 Sendiri/Pribadi 236 94,02

Jumlah 251 100


Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Dari tabel diatas, jumlah bangunan yang dihuni pada kawasan perencanaan
berjumlah 251 jiwa, jumlah bangunan yang memiliki kamar mandi dan jamban sendiri
berjumlah 236 unit, penduduk yang belum memiliki jamban dan masih menumpang
berjumlah 13 unit rumah, dan kepemilikan cemplung sebanyak 2 unit.
Tabel 3.24
Jenis Kepemilikan Kloset
No Jenis Kloset Jumlah (unit) Persentase (%)

1 Cemplung 2 0,80

2 Kloset Duduk 11 4,38

3 Klose Jongkok 226 90,04

4 Tidak Punya Kloset 12 4,78


Jumlah 251 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 63
Gambar 3.61
Jenis Kepemilikan Kloset Pada Kawasan Perencanaan

Kloset Jongkok

Cemplung

Untuk penyaluran pembuangan akhir limbah manusia pada kawasan


perencanaan terdapat beberapa macam seperti cubluk, kolam, sungai, tangki septik
tank. Pada kawasan perencanaan sekitar 76% masyarakat sudah memiliki tangki septik
tank untuk penampungan limbah manusia dan terdapat 36 unit bangunan yang
meyalurkan ke kolam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.25
Tempat Penyaluran Pembuangan Akhir
No Jenis Pembuangan Akhir Jumlah (unit) Persentase (%)

1 Cubluk 7 2,79
2 Kolam 36 14,34
3 Sungai 3 1,20
4 Tangki Septic Tank 193 76,89
5 Tidak Ada 12 4,78
Jumlah 251 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 64
Gambar 3.62
Diagram Tempat Penyaluran Pembuangan Akhir

Untuk pembuangan limbah rumah tangga pada kawasan perencanaan terbagi


menjadi 5 jenis yaitu tangki septik tank, drainase, kolam, sungai dan dibiarkan ke
tanah. Pada kawasan perencanaan pembuangan limbah rumah tangga lebih banyak ke
kolam dan drainase. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.26
Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga
Jenis Pembuangan Limbah
No Jumlah (unit) Persentase (%)
Rumah Tangga (Unit)
1 Tangki Septic Tank 35 13,94
2 Drainase 52 20,72
3 Kolam 103 41,04
4 Sungai 5 1,99
5 Dibiarkan saja ketanah 23 9,16
6 Tidak Ada 33 13,15
Jumlah 251 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Untuk melihat kondisi tempat penyaluran buangan akhir pada kawasan


perencanaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Bab| III - 65
Gambar 3.63
Jenis Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga

Septik Tank Dibiarkan ke Tanah /Galian Tanah

Kolam Sungai

Bab| III - 66
Gambar 3.64 Peta Kepemilikan Kloset

Bab| III - 67
Gambar 3.65 Peta Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga

Bab| III - 68
3.2.5.6 Kondisi Pengelolaan Persampahan

Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan


perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Karena untuk saat ini sampah
masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya.
Padahal jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat jika
penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada
menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan, potensi terjadi banjir akan
lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan
menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir dan menurunnya
kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah.
Pada kawasan perencanaan sudah terlayani sistem pengolahan sampah,
dimana sistem pengangkutan dilakukan dua kali dalam seminggu. Tapi terjadi
beberapa permasalahan terhadap persampahan pada kawasan perencanaan
diantarnya yaitu :
 Penumpukan sampah pada spot-spot disebabkan karena kurangnya sarana
pembuangan sampah (TPS/TPST) sehingga menimbulkan sampah yang
berserakan.
 Ketidakteraturan jadwal pengangkutan sampah pada kawasan perencanaan.
 Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan terutama
mengurangi timbulan sampah masih rendah.
Sistem pengolahan sampah pada kawasan perencanaan terdapat lima jenis,
yaitu diangkut petugas sampah, dibakar, dibuang ke kolam dan dibawa ketempat
sampah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ada tabel dibawah ini:
Tabel 3.27
Cara Pengololaan Sampah Masyarakat
No Jenis Pengololaan Sampah Jumlah (Rumah) Persentase (%)
1 Dibakar 98 39,04
2 Dibawa Ketempat Sampah 11 4,38
3 Dibuang Ke Kolam 5 1,99
4 Dibuang Ke Lahan Kosong 14 5,58
5 Telah Dikelolah Dinas Terkait 123 49,00
Jumlah 251 100,00
Sumber: Hasil Survei Lapangan, 2021

Bab| III - 69
Berdasarkan tabel diatas, rata-rata sampah pada kawasan sudah diangkut oleh
petugas kebersihan dengan jumlah rumah yang terlayani sebanyak 123 atau 49%
sedangkan sampah yang dibakar sebanyak 98 unit atau 39,04% dan sampah yang
dibuang ke lahan kosong sebanyak 11 unit atau 4,38%. berikut ini merupakan foto-foto
jenis pengolahan sampah pada kawasan perencanaan dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.66
Pengololaan Sampah Masyarakat

Bab| III - 70
Gambar 3.67 Peta Pengolahan Persampahan

Bab| III - 71
3.2.5.7 Proteksi Kebakaran

Pada kawasan perencanaan belum terdapat sarana dan prasaran kebakaran terutama
hydrant dan apar. Namun ada beberapa prasarana yang bisa menunjang apabila terjadi
kebakaran pada kawasan perencanaan seperti tersedianya kebutuha atau pasokan air yang
ada di lokasi kawasan perencanaan yaitu sungai dan kolam dan selanjutnya jalan yang
mendukung untuk dilalui kendaraan roda empat. Untuk gambaran prasarana pendukung
proteksi kebakaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.68
Prasaran Pendukung Proteksi Kebakaran pada Kawasan Perencanaan

Air Sungai sebagai Pemasok Air Air kolam sebagai Pemasok Air

Lebar Jalan yang bisa dilalui kendaraan pemadam kebakaran

3.2.5.8 Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok,


yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau public
merupakan ruang terbuka yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang
digunakan unutk kepentingan masyarakat secara umum. Yang termasuk ruang terbuka

Bab| III - 72
hijau public antara lain adalah taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau
sepanjang jalan, sungai, dan pantai.

Untuk ruang terbuka hijau pada kawasan secara khusus belum ada, seperti
taman bermain anak-anak atau sarana olahraga. Tetapi setelah dilakukan tinjauan
lapangan terdapat beberapa spot potensi yang bisa dikembangkan sebagai ruang
terbuka hijau karena masih banyak lahan-lahan kosong pada kawasan selain itu
seperti garis sempadan sungai juga bisa kembangkan sebagai ruang terbuka hijau.

Gambar 3.69
Potensi Pengembangan Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Bab| III - 73
Berdasarkan gambaran kondisi kawasan perencanaan menurut tujuh indikator kekumuhan diatas maka tabel dibawah ini merupakan
tabel penilaian tingkat kekumuhan kawasan perencanaan. Pada tabel tersebut dapat dilihat nilai kekumuhan kawasan perencanaan yakni
dengan nilai 27 point. Dengan niali tersebut berdasarkan reng penilaian berdasarkan peraturan Permen PUPR No 14 tahun 2018, kawasan
perencanaan termasuk kategori Kumuh Ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.28
Penilaian Tingkat Kekumuhan Permukiman Kumuh Kawasan Jorong SarilamakNagari Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota
NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI (%) Bobot
A Identifikasi Kekumuhan Fisik
1. Kondisi a. Ketidakteraturan  Tidak memenuhi ketentuan tata  76% - 100% bangunan pada lokasi
Bangunan Bangunan bangunan dalam RDTR, meliputi tidak memiliki keteraturan
pengaturan bentuk, besaran, perletakan,  51% - 75% bangunan pada lokasi
dan tampilan bangunan pada suatu zona; tidak memiliki keteraturan
dan/atau  25% - 50% bangunan pada lokasi
 Tidak memenuhi ketetntuan tata tidak memiliki keteraturan 20 % 0
bangunan dan tata kualitas lingkungan
dalam RTBL, meliputi pengaturan blok
bangunan, kapling, bangunan, ketinggian
dan elevasi lantai, konsep identitas
lingkungan, konsep orientasi lingkungan,
dan wajah jalan.
b.Tingkat Kepadatan  KDB melebihi ketentuan RDTR, dan/atau  76% - 100% bangunan memiliki 20 % 0
Bangunan RTBL kepadatan tidak sesuai
 KLB melebihi ketentuan dalam RDTR, ketentuan
dan/atau RTBL; dan/atau  51% - 75% bangunan memiliki

Bab| III - 74
PARAMETER NILAI (%) Bobot
NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR
 Kepadatan bangunan yang tinggi pada kepadatan tidak sesuai ketentuan
lokasi, yaitu:  25% - 50% bangunan memiliki
o Untuk kota metropolitan dan kota kepadatan tidak sesuai ketentuan
besar ≥ 250 unit/Ha
o Untuk kota sedang dan kota kecil ≥
200 unit/Ha
c. Ketidaksesuaian  Kondisi bangunan pada lokasi tidak  76% - 100% bangunan pada lokasi
dengan memenuhi persyaratan : tidak memenuhi persyaratan teknis
Persyaratan - Pengendalian dampak lingkungan  51% - 75% bangunan pada lokasi
Teknis Bangunan - Pembangunan bangunan gedung di atas tidak memenuhi persyaratan teknis
dan/atau di bawah tanah, air dan/atau  25% - 50% bangunan pada lokasi 5% 0
prasarana/sarana umum tidak memenuhi persyaratan teknis
- Keselamatan bangunan gedung
- Kenyamanan bangunan gedung
- Kemudahan bangunan gedung
2. Kondisi Jalan a. Jaringan jalan  Sebagian lokasi perumahan atau  76% - 100% area tidak terlayani oleh
Lingkungan lingkungan tidak permukiman tidak terlayani dengan jalan jaringan jalan lingkungan
melayani seluruh lingkungan yang sesuai dengan ketentuan  51% - 75% area tidak terlayani oleh
0% 0
lingkungan teknis jaringan jalan lingkungan
perumahan atau  25% - 50% area tidak terlayani oleh
permukiman jaringan jalan lingkungan
b. Kualitas Permukaan  Sebagian atau seluruh jalan lingkungan  76% - 100% area memiliki kualitas
Jalan Lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan pada permukaan jalan yang buruk
yang Buruk lokasi perumahan atau permukiman  51% - 75% area memiliki kualitas
75 % 3
permukaan jalan yang buruk
 25% - 50% area memiliki kualitas
permukaan jalan yang buruk

Bab| III - 75
PARAMETER NILAI (%) Bobot
NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR
3. Kondisi a. Akses Aman Air  Masyarakat pada lokasi perumahan dan  76% - 100% populasi tidak dapat
Penyediaan Minum Tidak permukiman tidak dapat mengakses air mengakses air minum yang aman
Air Minum Tersedia minum yang memiliki kualitas tidak  51% - 75% populasi tidak dapat
2% 0
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa mengakses air minum yang aman
 25% - 50% populasi tidak dapat
mengakses air minum yang aman
b. Kebutuhan Air  Kebutuhan air minum masyarakat pada  76% - 100% populasi tidak terpenuhi
Minum Minimal lokasi perumahan atau permukiman tidak kebutuhan air minum minimalnya
Tidak Terpenuhi mencapai minimal sebanyak 60  51% - 75% populasi tidak terpenuhi
0% 0
liter/orang/hari kebutuhan air minum minimalnya
 25% - 50% populasi tidak terpenuhi
kebutuhan air minum minimalnya
4. Kondisi a. Drainase  Saluran tersier dan/atau saluran lokal  76% - 100% area tidak tersedia
Drainase Lingkungan tidak tidak drainase lingkungan dan/atau tidak
Lingkungan Tersedia tersedia, dan/atau tidak terhubung terhubung dengan hirarki di atasnya
dengan saluran pada hierarki di atasnya  51% - 75% area tidak tersedia
sehingga menyebabkan air tidak dapat drainase lingkungan dan/atau tidak
mengalir dan menimbulkan genangan terhubung dengan hirarki 75 % 3
di atasnya
 25% - 50% area tidak tersedia
drainase lingkungan dan/atau tidak
terhubung dengan hirarki
di atasnya
b. Drainase  Jaringan drainase lingkungan tidak mampu  76% - 100% area terjadi genangan > 78 % 5
Lingkungan Tidak mengalirkan limpasan air sehingga 30cm, > 2 jam dan > 2 x setahun
Mampu menimbulkan genangan dengan tinggi  51% - 75% area terjadi genangan >
Mengalirkan lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 kali 30cm, > 2 jam dan > 2 x setahun

Bab| III - 76
PARAMETER NILAI (%) Bobot
NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR
Limpasan Air setahun  25% - 50%area terjadi genangan >
Hujan Sehingga 30cm, > 2 jam dan > 2 x setahun
Menimbulkan
Genangan
c. Kualitas Konstruksi  Kualitas konstruksi drainase buruk, karena  76% - 100% area memiliki kualitas
Drainase berupa galian tanah tanpa material pelapis konstruksi drainase lingkungan buruk
Lingkungan Buruk atau penutup maupun karena telah terjadi  51% - 75% area memiliki kualitas
10 % 0
kerusakan konstruksi drainase lingkungan buruk
 25% - 50% area memiliki kualitas
konstruksi drainase lingkungan buruk
5. Kondisi a. Sistem  Pengelolaan air limbah pada lokasi  76% - 100% area memiliki sistem air
Pengelolaan Pengelolaan Air perumahan atau permukiman tidak limbah yang tidak sesuai standar
Air Limbah Limbah Tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu teknis
Memenuhi kakus/kloset yang tidak terhubung dengan  51% - 75% area memiliki sistem air
Persyaratan Teknis tangki septik baik secara individual/ limbah yang tidak sesuai standar 51 % 3
domestik, komunal maupun terpusat. teknis
 25% - 50% area memiliki sistem air
limbah yang tidak sesuai standar
teknis
b.Prasarana dan  Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan  76% - 100% area memiliki sarpras air
Sarana Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau limbah tidak sesuai persyaratan teknis
Air Limbah Tidak permukiman dimana :  51% - 75% area memiliki sarpras air
Tidak Memenuhi - Kakus/Kloset tidak terhubung dengan limbah tidak sesuai persyaratan teknis
25 % 1
Persyaratan Teknis tangki septik;  25% - 50% area memiliki sarpras air
- Tidak tersedianya sistem pengolahan limbah tidak sesuai persyaratan teknis
limbah setempat atau terpusat
-

Bab| III - 77
PARAMETER NILAI (%) Bobot
NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR
6. Kondisi a.Prasarana dan  Prasarana dan Sarana Persampahan pada  76% - 100% area memiliki sarpras
Pengolahan Sarana lokasi perumahan atau permukiman tidak pengelolaan persampahan yang tidak
Persampahan Persampahan Tidak sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu : memenuhi persyaratan teknis
Sesuai Dengan - Tempat sampah dengan pemilahan  51% - 75% area memiliki sarpras
Persyaratan Teknis sampah pada skala domestik atau pengelolaan persampahan yang tidak
rumah tangga; memenuhi persyaratan teknis
- Tempat pengumpulan sampah (TPS)  25% - 50% area memiliki sarpras 77 % 3
atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pengelolaan persampahan yang tidak
pada skala lingkungan; memenuhi persyaratan teknis
- Sarana pengangkutan sampah pada
skala lingkungan; dan
- Tempat pengolahan sampah terpadu
(TPST) pada skala lingkungan
b. Sistem  Pengelolaan persampahan pada  76% - 100% area memiliki sistem
Pengelolaan lingkungan perumahan atau permukiman persampahan tidak sesuai standar
Persampahan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai  51% - 75% area memiliki sistem
Tidak Memenuhi berikut : persampahan tidak sesuai standar
48 % 1
Persyaratan Teknis - Pewadahan dan pemilahan domestik;  25% - 50% area memiliki sistem
- Pengumpulan lingkungan; persampahan tidak sesuai standar
- Pengangkutan lingkungan;
- Pengolahan lingkungan
7. Kondisi a.Prasarana Proteksi  Tidak tersedianya prasarana proteksi  76% - 100% area tidak memiliki 55 % 3
Proteksi Kebakaran Tidak kebakaran pada lokasi, yaitu : prasarana proteksi kebakaran
Kebakaran Tersedia - Pasokan air;  51% - 75% area tidak memiliki
- Jalan lingkungan; prasarana proteksi kebakaran
- Sarana komunikasi;  25% - 50% area tidak memiliki
- Data proteksi kebakaran lingkungan prasarana proteksi kebakaran

Bab| III - 78
PARAMETER NILAI (%) Bobot
NO. ASPEK KRITERIA INDIKATOR
b.Sarana Proteksi  Tidak tersedianya sarana proteksi  76% - 100% area tidak memiliki sarana
Kebakaran Tidak kebakaran pada lokasi, yaitu : proteksi kebakaran
Tersedia - Alat Pemadam Api Ringan (APAR);  51% - 75% area tidak memiliki sarana
100% 5
- Kendaraan Pemadam Kebakaran ; proteksi kebakaran
dan/atau  25% - 50% area tidak memiliki sarana
- Mobil tangga sesuai kebutuhan proteksi kebakaran
27

B Identifikasi Pertimbangan Lainnya


8. Pertimbangan A. Nilai Strategis Lokasi  Pertimbangan letak lokasi perumahan atau  Lokasi terletak pada fungsi strategis 5
Lain permukiman pada: kabupaten/kota
- Fungsi strategis kabupaten/kota; atau  Lokasi tidak terletak pada fungsi strategis -
- Bukan fungsi strategis kabupaten/kota kabupaten/ kota

B. Kependudukan  Pertimbangan kepadatan penduduk pada lokasi  Untuk Metropolitan dan Kota Besar : -
perumahan atau permukiman dengan Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar >400
klasifikasi : jiwa/Ha
- Rendah yaitu kepadatan penduduk di bawah  Untuk Kota Sedang dan Kota Kecil:
150 jiwa/ha; Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar >200
- Sedang yaitu kepadatan penduduk antara jiwa/Ha
151 – 200 jiwa/ha  Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar 151 - -
- Tinggi yaitu kepadatan penduduk antara 201 200 jiwa/Ha
– 400 jiwa/ha  Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar <151 1
- Sangat padat yaitu kepadatan penduduk jiwa/Ha
diatas 400 jiwa/ha

Bab| III - 79
 Lokasi memiliki potensi sosial, ekonomi 5
C. Kondisi Sosial,  Pertimbangan potensi yang dimiliki lokasi dan budaya untuk dikembangkan atau dipelihara
ekonomi dan perumahan atau permukiman berupa :
budaya - Potensi sosial yaitu tingkat partisipasi  Lokasi tidak memiliki potensi sosial, ekonomi dan -
masyarakat dalam mendukung budaya untuk dikembangkan atau dipelihara
pembangunan;
- Potensi ekonomi yaitu adanya kegiatan
ekonomi tertentu yang bersifat strategis
bagi masyarakat setempat;
- Potensi budaya yaitu adanya kegiatan atau
warisan budaya tertentu yang dimiliki
masyarakat setempat
C. Identifikasi Legelitas Lahan
9. Legalitas Lahan 1. Kejelasan status Kejelasan terhadap status penguasaan lahan berupa : Keseluruhan lokasi memiliki kejelasan status (+)
penguasaan Lahan - Kepemilikan sendiri, dengan bukti dokumen penguasaan lahan, baik milik sendiri atau
sertifikat hak atas tanah atau bentuk dokumen milik pihak lain
keterangan status tanah lainnya yang sah; atau Sebagian atau keseluruhan lokasi tidak (-)
- Kepemilikan pihak lain (termasuk milik memiliki kejelasan status penguasaan lahan,
adat/ulayat) dengan bukti ijin pemanfaatan tanah baik milik sendiri atau milik pihak lain
dari pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah
dalam bentuk perjanjian tertulis antara
pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah
dengan pihak lain
2. Kesesuaian RTR Kesesuaian terhadap peruntukan lahan dalam rencana Keseluruhan lokasi berada pada Zona (+)
tata ruang (RTR), dengan bukti Izin Mendirikan peruntukan perumahan/permukiman sesuai
bangunan atau Surat Keterangan Rencana RTR
Kabupaten/Kota (SKRK) Sebagian atau keseluruhan lokasi berada (-)
bukan pada peruntukan
perumahan/permukiman sesuai RTR
Sumber: Permen PUPR no 14 tahun 2018

Bab| III - 80
Bab| III - 81
3.3 POTENSI DAN MASALAH KAWASAN

3.3.1 Potensi Kawasan Perencanaan

Berikut ini merupakan potensi kawasan perencanaan secara umum dapat


dijabarkan sebagai berikut ini:

A. Potensi Kawasan Perencanaan Secara Umum

1. Letak kawasan sangat strategis

2. Merupakan kawasan Pusat Ibu Kota Kabupaten IKK)

3. Berada di dekat kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota

4. Kawasan perencanaan merupakan kawasan perdagangan dan jasa

5. Dekat dengan kawasan objek wisata Harau

6. Dilalui oleh jalan lintas provinsi

7. Dilalui oleh sungai Batang Harau yang berpotensi sebagai sumber daya air
dan juga dapat menjadi objek penunjang kawasan pariwisata

8. Dekat dengan pusat pendidikan

B. Potensi Kawasan Berdasarkan 7 (Tujuh) Indikator Kekumuhan

1. Kondisi Bangunan
- Kepadatan bangunan pada kawasan masih kategori rendah dan jarak
antar bangunan sebagian besar masih memiliki jarak seusia dengan
aturan yang berlaku.

- Terdapat beberapa rumah adat yang juga dapat sebagai penunjang


kepariwisataan Kabupaten Lima Puluh Kota

2. Kondis Jalan
- Kawasan Perencanaan di lalui oleh jalan lintas provinsi yang
menghubungkan Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Kabupaten Kampar
Provinsi Riau.

Bab| III - 82
3. Ketersediaan Penydiaan Air Bersih/Air Minum
- Untuk Penyediaan air minum, kawasan perencanaan dilalui oleh jalur
PDAM dan sudah dilayani oleh jaringan PDAM Tirta Dharma. Dan sudah
90% masyarakan sudah menggunakan PDAM untuk kebutuhan sehari-
hari.

4. Proteksi Kebakaran
- Pada kawasan perencanaan sudah terdapat sumber air sebagai pemasok
air jika terjadi kebakaran dan didukung dengan jalan yang sudah bisa
dimasuki kendaraan roda empat.

5. Ruang Terbuka Hijau


- Pada kawasan saat ini belum ada ruang yang berfungsi sebagai RTH. Dari
kondis lahan yang ada, potensi penyediaan ruang terbuka hijau masih
ada yakni masih banyaknya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk
RTH baik yang bersifat public maupun privat. Kemudian pemanfaatan
ruang sempadan sungai Batang Harau dimana berdasarkan RTRW
Kabupaten Lima Puluh Kota, Sungai Batang Harau memiliki Garis
Sempadan Sungai kurang lebih antara 10 – 15 meter dan ini dapat
dimanfaatkan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH).

3.3.2 Masalah Yang Terdapat Pada Kawasan Perencanaan

1. Kondisi Bangunan
- Masih terdapatnya rumah tidak layak huni sekitar 9 unit
- Terdapatnya ketidak teraturan bangunan di beberapa titik dalam kawasan
sekitar 12% atau 36 bangunan yang tidak teratur

2. Kondisi Jalan
- Untuk jalan lingkungan dalam kawasan masih terdapat banyak jalan berupa
kerikil dan tanah

3. Penyediaan Air Bersih

Bab| III - 83
- Untuk konsumsi air minum, rata-rata masyarakat bersumber dari depot air
isi ulang karena lebih praktis dan kadang kondisi air PDAM pada waktu-
waktu tertentu kualitasnya kurang bagus.

4. Drainase Lingkungan
- Masih banyak ruas jalan pada kawasan perencanaan yang belum memiliki
saluran drainase lingkungan
- Untuk jaringan drainae yang ada, kondisinya sebagian terdapat sedimentasi
dan tidak terkoneksi dengan jaringan drainase lainnya (terputus)
- Dari segi besaran drainase yang ada juga masih terdapat ukuran drainase
yang tidak sesuia dengan standar
- Terdapatnya daerah atau area genangan pada satu ruas karena limpasan air
sungai Batang Harau.

5. Air Limbah
- Masih adanya masyarakat atau rumah (24 %) yang tidak memiliki tempat
pembuang akhir limbah padat rumah tangga ke septiktank.

6. Persampahan
- masih banyak masyarakat pada kawasan perencanaan yang belum terlayani
oleh sistem pengelolaan persampahan
- masih banyak tumpukan sampah pada kawasan perencanaan
- belum tersedianya sarana pesampahan seperti bak-bak sampah atau tempat
pembuangan sementra (TPS) dalam kawasan.
- belum adanya sistem pemilahan persampahan

7. Proteksi Kebakaran
- belum tersedianya sarana proteksi kebakaran seperti hydrant dan apar atau
sistem proteksi kebakaran

Bab| III - 84
3.1 GAMBARAN UMUM NAGARI SARILAMAK........................................................................1
3.1.1 Letak dan kondisi Geografis.....................................................................................1
3.1.2 Kondisi Fisik..............................................................................................................5
3.1.3 Kondisi Kependudukan.............................................................................................5
3.1.4 Kondisi Sarana Nagari Sarilamak............................................................................15
3.1.5 Kondisi Prasarana Nagari Sarilamak.......................................................................17
3.2 GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN............................................................20
3.2.1 Lokasi Kawasan Perencanaan.................................................................................20
3.2.2 Kondisi Fisik Kawasan Perencanaan.......................................................................22
Berdasarkan hasil survei lapangan, topografi kawasan perencanan relatif datar dam
memiliki ketinggian wilayah 500 m dari permukaan laut (dpl). Kawasan perencanaan dilalui
oleh sungai batang Harau yang juga merupakan batas dari kawasan perencanaan............22
3.2.3 Penggunaan Lahan Pada Kawasan Peerencanaan..................................................22
3.2.4 Kondisi Sosial Ekonomi Kawasan Perencanaan......................................................23
3.2.5 Kondisi Tujuh Indikator Kekumuhan Pada Kawasan Perencanaan.........................27
3.2.5.1 Kondisi Bangunan..............................................................................................27
3.2.5.2 Kondisi Jalan Lingkungan Kawasan Perencanaan.............................................36
3.2.5.3 Kondisi Penyediaan Air Bersih...........................................................................53
3.2.5.4 Kondisi Drainase Lingkungan............................................................................58
3.2.5.5 Kondisi Pengelolaan Air Limbah........................................................................64
3.2.5.6 Kondisi Pengelolaan Persampahan...................................................................69
3.2.5.7 Proteksi Kebakaran............................................................................................69
3.2.5.8 Ruang Terbuka Hijau.........................................................................................69
3.3.1 Potensi Kawasan Perencanaan...............................................................................69
3.3.2 Masalah Yang Terdapat Pada Kawasan Perencanaan............................................69

Tabel 3.1 Pertumbuhan penduduk Nagari Sarilamak Tahun 2016-2021.................................6


Tabel 3.2 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Nagari Sarilamak....................................7
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Nagari Sarilamak Tahun 2021............9
Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Nagari Sarilamak........................10
Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan di Nagari Sarilamak.....................12
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Nagari Sarilamak...........................13

Bab| III - 85
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama........................................................................14
Tabel 3.8 Jumlah Sarana Pendidikan di Nagari Sarilamak......................................................16
Tabel 3.9 Jumlah Sarana Kesehatan di Nagari Sarilamak.......................................................16
Tabel 3.10 Jumlah Sarana Peribadatan di Nagari Sarilamak................................................17
Tabel 3.11 Kondisi Jalan di Nagari Sarilamak Pada Tahun 2016...........................................17
Tabel 3.12 Penggunaan Lahan Kawasan Perencanaan........................................................22
Tabel 3.13 Kondisi Kependudukan Kawasan Perencanaan..................................................23
Tabel 3.14 Tingkat Pendidikan Penduduk Pada Kawasan Perencanaan..............................25
Tabel 3.15 Mata Pencaharian Penduduk Pada Kawasan Perencanaan................................26
Tabel 3.16 Fungsi Bangunan Kawasan Perencanaan...........................................................28
Tabel 3.17 Jenis Bangunan Kawasan Perencanaan..............................................................29
Tabel 3.18 Kelayakan Bangunan Hunian..............................................................................33
Tabel 3.19 Kondisi Jalan Kawasan Perencanaan..................................................................36
Tabel 3.20 Sumber Air Bersih Pada Kawasan Perencanaan.................................................53
Tabel 3.21 Sumber Air Minum Pada Kawasan Perencanaan................................................54
Tabel 3.22 Kondisi Drainase Kawasan Perencanaan............................................................58
Tabel 3.23 Kepemilikan Kamar Mandi dan Jamban.............................................................64
Tabel 3.24 Jenis Kepemilikan Kloset....................................................................................64
Tabel 3.25 Tempat Penyaluran Pembuangan Akhir.............................................................65
Tabel 3.26 Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga....................................................66
Tabel 3.27 Cara Pengololaan Sampah Masyarakat..............................................................69
Tabel 3.28 Penilaian Tingkat Kekumuhan Permukiman Kumuh Kawasan Jorong
SarilamakNagari Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota...........................................................69

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Harau....................................................................3


Gambar 3.2 Peta Deliniasi Kawasan Perencanaan...................................................................4
Gambar 3.3 Diagram Pertumbuhan penduduk Nagari Sarilamak Tahun 2016-2021...............6
Gambar 3.4 Diagram Perkembangan Kepadatan penduduk Nagari Sarilamak Tahun 2016-
2021 7
Gambar 3.5 Diagram Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Nagari Sarilamak..................8
Gambar 3.6 Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Nagari Sarilamak Tahun
2021 9
Gambar 3.7 Diagram Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Nagari Sarilamak......11
Gambar 3.8 Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan di Nagari Sarilamak..12

Bab| III - 86
Gambar 3.9 Diagram Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan di Nagari Sarilamak.........14
Gambar 3.10 Diagram Jumlah Penduduk Menurut Agama..................................................15
Gambar 3.11 Peta Kawasan Perencanaan...........................................................................21
Gambar 3.12 Diagram Penggunaan Lahan Kawasan Perencanaan......................................23
Gambar 3.13 Peta Penggunaan Lahan.................................................................................24
Gambar 3.14 Diagram Fungsi Bangunan Kawasan Perencanaan.........................................29
Gambar 3.15 Peta Fungsi Bangunan Kawasan Perencanaan...............................................30
Gambar 3.16 Jenis Bangunan Kawasan Perencanaan..........................................................31
Gambar 3.17 Peta Jenis Bangunan Kawasan Perencanaan..................................................32
Gambar 3.18 Rumah Tidak Layak Huni................................................................................34
Gambar 3.19 Peta Rumah Tidak Layak Huni........................................................................35
Gambar 3.20 Kondisi Jalan Ruas 1.......................................................................................37
Gambar 3.21 Kondisi Jalan Ruas 2.......................................................................................38
Gambar 3.22 Kondisi Jalan Ruas 3.......................................................................................38
Gambar 3.23 Kondisi Jalan Ruas 4.......................................................................................39
Gambar 3.24 Kondisi Jalan Ruas 5.......................................................................................39
Gambar 3.25 Kondisi Jalan Ruas 6.......................................................................................40
Gambar 3.26 Kondisi Jalan Ruas 7.......................................................................................40
Gambar 3.27 Kondisi Jalan Ruas 8.......................................................................................41
Gambar 3.28 Kondisi Jalan Ruas 9.......................................................................................41
Gambar 3.29 Kondisi Jalan Ruas 10.....................................................................................42
Gambar 3.30 Kondisi Jalan Ruas 11.....................................................................................42
Gambar 3.31 Kondisi Jalan Ruas 12.....................................................................................43
Gambar 3.32 Kondisi Jalan Ruas 13.....................................................................................43
Gambar 3.33 Kondisi Jalan Ruas 14.....................................................................................44
Gambar 3.34 Kondisi Jalan Ruas 15.....................................................................................44
Gambar 3.35 Kondisi Jalan Ruas 16.....................................................................................45
Gambar 3.36 Kondisi Jalan Ruas 17.....................................................................................45
Gambar 3.37 Kondisi Jalan Ruas 18.....................................................................................46
Gambar 3.38 Kondisi Jalan Ruas 19.....................................................................................46
Gambar 3.39 Kondisi Jalan Ruas 20.....................................................................................47
Gambar 3.40 Kondisi Jalan Ruas 21.....................................................................................47
Gambar 3.41 Kondisi Jalan Ruas 22.....................................................................................48

Bab| III - 87
Gambar 3.42 Kondisi Jalan Ruas 23.....................................................................................48
Gambar 3.43 Kondisi Jalan Ruas 24.....................................................................................49
Gambar 3.44 Kondisi Jalan Ruas 25.....................................................................................49
Gambar 3.45 Kondisi Jalan Ruas 26.....................................................................................50
Gambar 3.46 Kondisi Jalan Ruas 27.....................................................................................50
Gambar 3.47 Peta Jaringan Jalan Kawasan Perencanaan....................................................51
Gambar 3.48 Peta kondisi jalan kawasan perencanaan.......................................................52
Gambar 3.49 Diagram Sumber Air Minum Pada Kawasan Perencanaan.............................54
Gambar 3.50 Jenis Sumber Air dari PDAM Di Kawasan Perencanaan..................................54
Gambar 3.51 Peta Sumber Air Bersih...................................................................................56
Gambar 3.52 Peta Sumbar Air.............................................................................................57
Gambar 3.53 Kondisi Drainase Eksisting Ruas 1...................................................................59
Gambar 3.54 Kondisi Drainase Eksisting Ruas 2...................................................................59
Gambar 3.55 Kondisi Drainase Eksisting Ruas 4...................................................................60
Gambar 3.56 Kondisi Drainase Eksisting Ruas 10.................................................................60
Gambar 3.57 Kondisi Drainase Eksisting Ruas 12.................................................................61
Gambar 3.58 Kondisi Drainase Eksisting Ruas 13.................................................................61
Gambar 3.59 Peta Jaringan Drainase Kawasan Kawasan Perencanaan...............................62
Gambar 3.60 Peta Kondisi Jaringan Drainase.......................................................................63
Gambar 3.61 Jenis Kepemilikan Kloset Pada Kawasan Perencanaan...................................65
Gambar 3.62 Diagram Tempat Penyaluran Pembuangan Akhir...........................................66
Gambar 3.63 Jenis Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga.......................................67
Gambar 3.64 Peta Kepemilikan Kloset.................................................................................68
Gambar 3.65 Peta Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga........................................69
Gambar 3.66 Pengololaan Sampah Masyarakat..................................................................69
Gambar 3.67 Peta Pengolahan Persampahan......................................................................69
Gambar 3.68 Prasaran Pendukung Proteksi Kebakaran pada Kawasan Perencanaan.........69
Gambar 3.69 Potensi Pengembangan Kawasan Ruang Terbuka Hijau.................................69

Bab| III - 88

Anda mungkin juga menyukai