Anda di halaman 1dari 26

BAB 5

RENCANA KERJA

5.1 RENCANA KERJA

Pada bagian ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana kerja dan
jadual pelaksanaan Kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan Museum dan Monumen
PDRI di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
Jadual ini disusun berdasarkan rencana kerja yang telah diuraikan sebelumnya dan
yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan adanya jadual ini diharapkan
masing-masing tenaga ahli dan tenaga pendukung dapat bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pekerjaan agar tepat waktu sesuai dengan kontrak kerjaan
dengan pihak pemberi kerja. Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan RDTR Kawasan
Museum dan Monumen PDRI di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Agam
Provinsi Sumatera Barat meliputi beberapa tahapan seperti:

1. Tahap persiapan meliputi:


a. kajian KAK, pengembangan metodologi, penyusunan rencana kerja rinci;
b. identifikasi kebutuhan data dan informasi yang terkait penyusunan
rencana detail tata ruang;
c. melakukan kajian pustaka dan perundang-undangan terkait penyusunan
rencana detil tata ruang; dan
d. Menyiapkan desain survei primer dan sekunder.
2. Tahap kompilasi data, meliputi:
a. melakukan pengumpulan data primer dan sekunder;

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 1


b. melakukan survey awal ke instansi pusat untuk Peta Dasar RBI, data
dasar, DEM dan CSRT dari BIG/LAPAN, jika tidak tersedia maka
dilakukan pembelian, dan jika tersedia namun masih merupakan citra
raw bukan ortho maka langsung dilakukan pengolahan citra;
c. melakukan pembelian peta citra satelit resolusi tinggi (CSRT) bagi
wilayah yang belum tersedia CSRT-nya di BIG/LAPAN dengan waktu
perekaman data antara bulan Desember 2019 hingga bulan Desember
2021 dan melakukan pengolahan peta citra untuk dapat digunakan lebih
lanjut dalam penyusunan rencana. Standard penyediaan data peta
mengikuti ketentuan dari BIG;
d. melakukan pengolahan citra satelit resolusi tinggi (CSRT) untuk dapat
digunakan lebih lanjut dalam penyusunan peta dasar, peta tematik dan
peta rencana. Standar penyediaan data peta mengikuti ketentuan dari
BIG;
e. melakukan survey ke instansi pusat untuk mendapatkan data sektoral,
dilakukan sebelum survey lapangan;
f. melakukan kunjungan awal ke instansi provinsi dan kabupaten/kota
wilayah perencanaan untuk melakukan konfirmasi terkait wilayah
perencanaan awal (apakah sudah disusun RDTR nya serta penjaringan
isu awal dan survey data sekunder provinsi atau kabupaten). Dilakukan
oleh sekurang-kurangnya 4 anggota tim penyusun dengan membawa
konsep awal delineasi kawasan. Pada saat ini Tim GIS mengidentifikasi
peta citra sebelum digunakan untuk survey menetap;
g. melakukan kunjungan lapangan ke nagari atau kecamatan wilayah
perencanaan dengan menetap di kawasan perencanaan selama 3 minggu
yang dilaksanakan oleh sekurang-kurangnya 5 anggota tim penyusun
dan tim penyusun dapat menyewa rumah sebagai basis/studio
perencanaan. Tim survey sekurang-kurangnya dibagi menjadi dua
bagian yaitu tim planner bertugas untuk memvalidasi data sekunder,
survey data primer, pengamatan lapangan serta tim GIS melakukan
survey GC ICP dan toponimi untuk keperluan pengolahan citra dan
pembuatan peta. Pada survey menetap juga melakukan rapat biasa
untuk keperluan penggalian informasi dan diskusi perencanaan kawasan
deliniasi minimal sebanyak 2 kali dengan para pemangku kepentingan
termasuk masyarakat di wilayah perencanaan dan di rapat biasa

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 2


terakhir untuk menyepakati delineasi kawasan perencanaan (dilakukan
bersama supervisi dan pemerintah terkait). Diskusi dilakukan dengan
peserta minimal 12 orang.

3. Tahap analisis, meliputi:


Tahap analisis dilakukan sesuai Permen ATR/BPN No. 16 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota. Secara umum berikut merupakan rangkuman tahap
analisisnya.

a. Pengolahan dan analisis data untuk penyusunan RDTR, yang terdiri atas:
 analisis struktur internal BWP;
 analisis sistem penggunaan lahan (land use);
 analisis kedudukan dan peran BWP dalam wilayah yang lebih luas;
 analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan BWP;
 analisis sosial budaya;
 analisis kependudukan;
 analisis ekonomi dan sektor unggulan;
 analisis transportasi (pergerakan);
 analisis sumber daya buatan;
 analisis kondisi lingkungan binaan;
 analisis kelembagaan; dan
 analisis pembiayaan pembangunan.

Dalam melakukan analisis penyusunan RDTR perlu dilakukan integrasi


aspek pertanahan dengan kondisi fisik dasar. Keluaran dari pengolahan
data meliputi:
 potensi dan masalah pengembangan di BWP;
 peluang dan tantangan pengembangan;
 tema pengembangan BWP;
 kecenderungan perkembangan;
 perkiraan kebutuhan pengembangan di BWP;
 intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung (termasuk prasarana/infrastruktur dan utilitas);
 teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan dan
lingkungan.

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 3


b. Analisis untuk penyusunan PZ, yang terdiri atas:
 analisis karakteristik peruntukan, zona dan zona berdasarkan
kondisi yang diharapkan (berdasarkan nilai sejarah, lokasi,
kerentanan dan risiko bencana, persepsi maupun preferensi
pemangku kepentingan);
 analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang
dan mungkin akan berkembang di masa mendatang;
 analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub
zona (karakteristik kegiatan, fasilitas penunjang dll);
 analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub
zona;
 analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu
zona;
 analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang
diharapkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan (peruntukan
saat ini, perizinan yang sudah dikeluarkan; status guna lahan,
konflik pemanfaatan ruang);
 analisis karakteristik spesifik lokasi (obyek strategis
nasional/provinsi, ruang dalam bumi);
 analisis ketentuan, standar setiap sektor terkait; dan
 analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.

Keluaran dari analisis di atas meliputi:


 definisi zona dan kualitas lokal minimum yang diharapkan;
 kesesuaian/kompatibilitas kegiatan dengan peruntukan/zona/sub
zona;
 kesesuaian/kompatibilitas kegiatan dengan kualitas lokal
peruntukan/zona/ subzona sebagai dasar perumusan ketentuan
ITBX;
 dampak kegiatan terhadap peruntukan/zona/subzona, sebagai
dasar perumusan ketentuan ITBX;
 lokasi-lokasi dengan karakteristik spesifik yang membutuhkan
pengaturan yang berbeda (khusus atau perlu penerapan teknik
pengaturan zonasi);

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 4


 rumusan tabel atribut kegiatan untuk peta zonasi;
 kebutuhan prasarana minimum/maksimum dan standar-standar
pemanfaatan ruang;
 kebutuhan teknik pengaturan zonasi (disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik perkembangan perkotaan di wilayah
perencanaan); dan
 konsep awal peraturan zonasi termasuk untuk mitigasi bencana,
pemanfaatan ruang dalam bumi, dan lain-lain.
 Melakukan pengolahan citra satelit resolusi tinggi menjadi peta
dasar dengan koordinasi dan arahan instansi yang berwenang
dalam penyediaan peta;
 Analisis data spasial yang akan menghasilkan peta-peta tematik,
antara lain:
- peta orientasi
- peta administrasi
- peta status (kepemilikan) lahan
- peta guna lahan
- peta sebaran persil bangunan
- peta rawan bencana
- penetapan sebaran penduduk
- peta kesesuaian lahan
- peta topografi
- peta kelerengan
- peta klimatologi
- peta geologi
- peta daerah aliran sungai/wilayah sungai
- peta jaringan jalan
- peta jaringan telekomunikasi
- peta jaringan energi
- peta jaringan air minum
- peta jaringan drainase
- peta air limbah
- peta prasarana lainnya (evakuasi bencana, persampahan,
utilitas perkotaan, dll)

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 5


- peta sebaran fasilitas (pendidikan, peribadatan, RTH,
kesehatan, olah raga, sosial budaya, halte, terminal,
bandara, stasiun, pelabuhan, parkir, penyeberangan,
wisata)
- peta kondisi tata bangunan (intensitas pemanfaatan lahan,
tata massa bangunan, kondisi bangunan)
- peta-peta tematik lainnya yang dirasa perlu untuk
ditampilkan dalam album peta.

4. Tahap Pembahasan dalam rangka Penyusunan RDTR Kawasan Museum dan


Monumen PDRI, yang meliputi:
a. Pembahasan Laporan Pendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan segera
menyusun Laporan Pendahuluan serta bahan tayang yang akan
disampaikan pada pembahasan Laporan Pendahuluan.
Menyelenggarakan rapat pembahasan laporan pendahuluan dalam
bentuk seminar/presentasi dengan mengundang seluruh tim teknis.
b. Pembahasan Laporan Data dan Analisa
Segera setelah laporan pendahuluan disahkan, tim tenaga ahli
konsultan segera menyusun Laporan Data dan Analisa serta bahan
tayang yang akan disampaikan pada Rapat pembahasan Laporan Data
dan Analisa.

Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli
konsultan segera mengagendakan dan menyelenggarakan rapat
pembahasan Laporan Data dan Analisa dengan mengundang tim
teknis, serta unsur Pemerintah Daerah terkait lainnya, unsur
kecamatan dan nagari, unsur masyarakat umum serta unsur
asosiasi/komunitas masyarakat yang terkait dengan penyusunan
RDTR.
c. Focus Group Discussion (FGD)
FGD dilaksanakan setidaknya sebanyak 1 (satu) kali sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD)
dalam rentang waktu penyusunan laporan data dan analisa. Setiap

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 6


pelaksanaan FGD mengundang tim teknis daerah, dinas terkait di
daerah, LSM, serta tokoh masyarakat.
d. Konsultasi publik dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali yang
diselenggarakan dalam rentang waktu penyusunan rancangan
peraturan bupati dengan melibatkan DPRD, Dinas/Badan/Kantor
terkait di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Dinas/Badan/Kantor
terkait di Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, LSM dan tokoh
masyarakat. Pelaksanaan FGD dan konsultasi publik menghasilkan
Berita Acara yang ditandatangani oleh perwakilan dari masing-masing
unsur terkait.
e. Pembahasan Draft Laporan Rencana
Setelah pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dan konsultasi
publik, tim tenaga ahli konsultan segera menyusun Draft Laporan
Rencana serta bahan tayang yang akan disampaikan pada Rapat
Pembahasan Draf Laporan Rencana.
Pada tahap ini tim tenaga ahli konsultan menyampaikan paparan yang
lengkap dan utuh mencakup keseluruhan materi Dokumen RDTR dan
Draf Rancangan Peraturan Bupati dihadapan Tim teknis.
Keseluruhan dokumen tersebut dituangkan dalam Berita Acara
Pembahasan Draf Laporan Rencana dan ditandatangani bersama oleh
Tim Teknis serta Tim Tenaga Ahli Konsultan.

5. Tahap penyusunan rencana:


a. melakukan penyusunan materi teknis RDTR Kawasan Museum dan
Monumen PDRI di wilayah perencanaan yang telah ditetapkan;
b. melakukan penyusunan konsep rencana detail penataan kawasan
Museum dan Monumen PDRI termasuk peraturan zonasi di wilayah
perencanaan yang telah ditetapkan; dan
c. melakukan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan
tentang RDTR Kawasan Museum dan Monumen PDRI.

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam penyusunan kegiatan ini,
Waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada
Konsultan adalah selama 150 ( seratus lima puluh) hari kalender atau 5 (lima)
bulan. Untuk lebih jelasnya jadwal pelaksanaan penyusunan Dokumen RDTR

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 7


Kawasan Museum dan Monumen PDRI dapat dilihat pada uraian kegiatan dalam
tabel 5.1.

5.2 PELAPORAN

Pekerjaan ini melalui beberapa tahapan kegiatan yang masing-masing


tahapannya menghasilkan produk laporan yang harus diserahkan sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi informasi:
• Penjelasan dan uraian mengenai pendekatan dan metode metode
analisis yang akan digunakan dalam penyusunan RDTR Kawasan
Museum dan Monumen PDRI;
• Analisis awal yang memuat hasil identifikasi isu dan permasalahan yang
ada di kawasan.
• Rencana kerja yang menjelaskan uraian kegiatan yang akan dilakukan
oleh konsultan termasuk kegiatan survei primer.
• Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

2. Laporan Antara
Laporan ini berisi informasi kemajuan pekerjaan yang dimanfaatkan untuk
memeriksa perkembangan perjalanan pekerjaan Tim, memuat :
• Kompilasi Data yang berisikan data dan uraian tentang kondisi
Kecamatan yang sebenarnya yang dilengkapi dengan peta-peta,

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 8


Tabel 5.1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Meseum Dan Monumen PDRI di Kab Lima Puluh Kota dan Kab. Agam

BULAN KE-
I II III IV V

28 Nov-2 Des
31 Okt-4 Nov
15-19 Agust

29-31 Agust
22-26 Agust
NO LINGKUP KEGIATAN

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept
8-12 Agust

21-25 Nov
14-18 Nov

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
10-14 Okt

17-21 Okt

24-28 Okt
1-5 Agust

7-11 Nov
5-9 Sept
1-2 Sept

5-9 Des
3-7 Okt
I Persiapan
Menyiapkan tim, strategi, rencana
1 pelaksanaan kegiatan dan pembagian
peran antar pelaku.
Melakukan kajian terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan pengembangan
2
terhadap metodologi kerja serta
menyusun rencana kerja detail.
3 Kajian awal data sekunder, yang
mencakup kegiatan:
·      Melakukan kajian teoritik berkaitan
penyusunan RDTR
·      Melakukan review studi terdahulu
·      Melakukan kajian terhadap
kebijakan-kebijakan terkait termasuk
RTRW Kabupaten Lima Puluh Kota dan
Kabupaten Agam
4 Persiapan teknis pelaksanaan yang
meliputi:

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 9


BULAN KE-
I II III IV V

28 Nov-2 Des
31 Okt-4 Nov
15-19 Agust

29-31 Agust
22-26 Agust
NO LINGKUP KEGIATAN

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept
8-12 Agust

21-25 Nov
14-18 Nov

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
10-14 Okt

17-21 Okt

24-28 Okt
1-5 Agust

7-11 Nov
5-9 Sept
1-2 Sept

5-9 Des
3-7 Okt
·      penyimpulan informasi dan data
awal (termasuk dengan menyimpulkan
hasil kajian awal data sekunder di langkah
sebelumnya)
·      penyiapan metodologi pendekatan
pelaksanaan kegiatan
·      penyiapan rencana kerja rinci
·      penyiapan perangkat survei (peta
dasar, checklist data yang dibutuhkan,
panduan wawancara, kuesioner, panduan
observasi dan dokumentasi, dan lain-lain),
serta mobilisasi peralatan dan personil
yang dibutuhkan.
II Tahap Pengumpulan Data
1 Survey Pendahuluan
Pengumpulan data dan literatur terkait
·     Dokumen Kebijakan
·     Fisik Dasar
·     Kependudukan
·     Perekonomian
·     Fasilitas Pelayanan

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 10


BULAN KE-
I II III IV V

28 Nov-2 Des
31 Okt-4 Nov
15-19 Agust

29-31 Agust
22-26 Agust
NO LINGKUP KEGIATAN

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept
8-12 Agust

21-25 Nov
14-18 Nov

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
10-14 Okt

17-21 Okt

24-28 Okt
1-5 Agust

7-11 Nov
5-9 Sept
1-2 Sept

5-9 Des
3-7 Okt
·     Utilitas Kawasan
2 Survey Menetap
Pengumpulan data terkait
·     Identifikasi Bangunan dan
penggunaan Lahan
·     Identifikasi Jenis Kegiatan
·     Identifikasi karakteristik Kegiatan
·     Identifikasi Prasarana dan Sarana
Lingkungan
·     Melakukan pengamatan lapangan
serta tim GIS melakukan survey GC ICP
dan toponimi
III Tahap Kompilasi Data dan Analisis
1 Analisis struktur internal BWP
Analisis sistem penggunaan lahan (land
2
use)
Analisis kedudukan dan peran BWP dalam
3
wilayah yang lebih luas
Analisis sumber daya alam dan fisik atau
4
lingkungan BWP
5 Analisis sosial budaya

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 11


BULAN KE-
I II III IV V

28 Nov-2 Des
31 Okt-4 Nov
15-19 Agust

29-31 Agust
22-26 Agust
NO LINGKUP KEGIATAN

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept
8-12 Agust

21-25 Nov
14-18 Nov

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
10-14 Okt

17-21 Okt

24-28 Okt
1-5 Agust

7-11 Nov
5-9 Sept
1-2 Sept

5-9 Des
3-7 Okt
6 Analisis kependudukan
7 Analisis ekonomi dan sektor unggulan
8 Analisis transportasi (pergerakan)
9 Analisis sumber daya buatan
10 Analisis kondisi lingkungan binaan
11 Analisis kelembagaan
12 Analisis pembiayaan pembangunan
IV Tahap Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
1 Perumusan Tujuan Penataan BWP
Penyusunan Struktur Ruang Kawasan
2
Museum dan Monumen PDRI
Penyusunan Pola Ruang Kawasan
3
Kawasan Museum dan Monumen PDRI
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan
4
Penangannya
5 Ketentuan Pemanfaatan Lahan
V Tahap Penyusunan Peraturan Zonasi
Analisis karakteristik peruntukan zona
1
dan sub zona
2 Analisis jenis dan karakteristik kegiatan

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 12


BULAN KE-
I II III IV V

28 Nov-2 Des
31 Okt-4 Nov
15-19 Agust

29-31 Agust
22-26 Agust
NO LINGKUP KEGIATAN

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept
8-12 Agust

21-25 Nov
14-18 Nov

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
10-14 Okt

17-21 Okt

24-28 Okt
1-5 Agust

7-11 Nov
5-9 Sept
1-2 Sept

5-9 Des
3-7 Okt
Analisis kesesuaian kegiatan terhadap
3
zona
4 Analisis Dampak kegiatan
5 Analisis Proyeksi penduduk
Analisis gap antara kulaitas zona dengan
6
kondisi eksisting
7 Analisis karakteristik spesifikasi sektor
8 Analisis kewenangan
VI Penyempurnaan Produk Akhir
Penyusunan Rancangan Peraturan
1 Perundangan RDTR Kawasan Museum
dan Monumen PDRI
Finalisasi Dokumen RDTR Kawasan
2
Museum dan Monumen PDRI
VII Tahap Penyusunan dan Pembahasan
1 Pembahasan Laporan Pendahuluan
2 Pembahasan Laporan Antara
3 Pembahasan Laporan Akhir
4 FGD I
5 FGD II

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 13


BULAN KE-
I II III IV V

28 Nov-2 Des
31 Okt-4 Nov
15-19 Agust

29-31 Agust
22-26 Agust
NO LINGKUP KEGIATAN

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept
8-12 Agust

21-25 Nov
14-18 Nov

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
10-14 Okt

17-21 Okt

24-28 Okt
1-5 Agust

7-11 Nov
5-9 Sept
1-2 Sept

5-9 Des
3-7 Okt
6 Konsultasi Publik I
7 Konsultasi Publik II
Koordinasi/Asistensi pengolahan peta
8
(4x)
9 Klinik Peta (2x)
10 Legal Drafting (1x)
VIII Pelaporan
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
4 Laporan Bulanan
5 Materi Teknis (Buku Fakta dan Analisa)
6 Materi Teknis (Buku RDTR)
Dokumen rancangan peraturan
7 perundangan Rencana Detil Tata Ruang
Museum dan Monumen PDRI
8 Album Peta Tematik ukuran A3 dan A1
9 Eksekutif summary
10 CD Laporan, external harddisk 2 unit

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 14


NO

kapasitas 1 TB dengan USB 3


LINGKUP KEGIATAN

1-5 Agust

8-12 Agust
I

15-19 Agust

22-26 Agust

29-31 Agust

1-2 Sept

5-9 Sept
II

12-16 Sept

19-23 Sept

26-30 Sept

3-7 Okt

10-14 Okt
III
BULAN KE-

17-21 Okt

24-28 Okt

31 Okt-4 Nov

7-11 Nov
IV

14-18 Nov

21-25 Nov

28 Nov-2 Des

5-9 Des
Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 15
V

12-16 Des

19-23 Des

26-30 Des
• tabel-tabel, grafik, diagram dan sebagainya, yang dihimpun dari survey
primer dan sekunder.
• Proses analisis perencanaan dilakukan dengan menggunakan metode
perencanaan, overlaping map yang dilengkapi dengan peta-peta,
tabulasi, diagram dan grafik. Muatan keluaran dari data dan analisa
disesuaikan dengan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 tahun 2021.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 2,5 (dua setengah) bulan


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

3. Laporan Akhir

Laporan ini merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses pelaksanaan


pekerjaan, juga memuat rangkuman kronologis pelaksanaan pekerjaan.
Laporan akhir harus diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke 5 (lima)
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 8 (delapan) eksemplar.
• Naskah Akademis, yang dicetak sebanyak 5 (lima) buku.
• Rancangan Peraturan Bupati, beserta lampiran peta A3, dicetak
sebanyak 5 (lima) buku.
• Softcopy file seluruh pekerjaan dalam 1unit eksternal disk dengan
kapasitas 1 Terabyte.
• Album Peta A1, dengan skala 1: 5.000, dicetak warna sebanyak 2 (dua)
album peta dan Album Peta A3 dengan skala 1: 5.000, dicetak warna
sebanyak 5 (lima) album peta.

4. Dokumen Pelaporan Format Digital

Dokumen Pelaporan (hardcopy dan softcopy/CD dan external harddisk 1


unit), yang berisi seluruh file keluaran, data yang didapat selama
pelaksanaan kegiatan, kertas kerja, dan laporan pembahasan dan survey.
Serta CD Laporan yang memuat dokumen Rencana Detail Kawasan PDRI
beserta data atau dokumen pendukung lainnya (10 CD).

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 16


5.3 SRTUKTUR ORGANISASI DAN PERSONIL

Organisasi pelaksanaan kerja pada kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan


Museum dan Monumen PDRI pada dasarnya menjelaskan garis hubungan kerja
antara pemberi kerja (pengguna jasa) dengan pelaksana kerja (penyedia jasa).
Kedua pihak tersebut dalam organisasi pelaksanaan pekerjaan berada pada garis
komando dan koordinasi yang jelas. Dalam upaya memudahkan koordinasi
pelaksanaan pekerjaan kedua belah pihak, baik pengguna jasa maupun penyedia
jasa (Konsultan) membentuk tim pelaksana. Pengguna jasa menunjuk pemimpin
proyek dan membentuk satu tim teknis yang menangani pekerjaan ini. Begitu pula
halnya dengan pihak Konsultan, dibentuk tim penyusun yang terdiri atas ketua tim,
tenaga ahli, dan tenaga pendukung lainnya.

5.3.1 Pengguna Jasa

Pengguna jasa dalam kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan Museum dan


Monumen PDRI adalah Bidang Tata Ruang Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata
Ruang Provinsi Sumatera Barat, sedangkan pelaksana kerja dalam hal ini adalah
Konsultan Perencana. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pengguna jasa akan
menunjuk seorang Pejabat Pembuat Komitmen, yang selanjutnya akan membentuk
Tim Teknis.

Dalam Pekerjaan Penyusunan RDTR Kawasan Museum dan Monumen PDRI,


beberapa fungsi dan peranan dari pengguna jasa yaitu :

 Pemilik pekerjaan sekaligus sebagai pemberi tugas bagi penyedia jasa


(Konsultan).
 Penyusun kerangka acuan kerja dan spesifikasi teknis yang jelas sesuai dengan
lingkup pekerjaan maupun lingkup wilayah pekerjaan.
 Pemberi informasi yang diperlukan bagi Tim Pelaksana kegiatan, dalam hal ini
Konsultan Perencanaan.
 Partner Konsultan dalam melakukan konsultasi, perundingan, dan negoisasi
yang bersifat administratif maupun teknis.
 Pemberi masukan (saran, usul dan kritik) yang sifatnya substantif maupun
teknis terhadap proses penyusunan maupun hasil rancangan yang dihasilkan
Tim Konsultan apabila kurang sesuai dengan permasalahan yang ada di
lapangan.

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 17


5.3.2 Tim Konsultan

Tim Konsultan, yang terdiri dari : ketua tim (team leader), tenaga ahli, dan
tenaga pendukung.

 Manager Proyek bertanggung jawab kepada Direktur Utama Konsultan


terhadap pelaksanaan, kelancaran, dan penyelesaian proyek.
 Ketua Tim (team leader) bertanggung jawab secara keseluruhan kepada tim
supervisi, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan dengan dibantu
oleh sub-bidang keahlian.
 Tenaga Ahli yang merupakan sub-bidang keahlian, yang dirinci berdasarkan
disiplin ilmu yang digunakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
 Tenaga pendukung bertugas melaksanakan tugas survey, studio dan
kesekretariatan dalam pekerjaan ini.

5.3.3 Pengorganisasian Pekerjaan

Penyusunan pengorganisasian pelaksana kerja pada kegiatan Penyusunan


RDTR Kawasan Museum dan Monumen PDRI, menyangkut hubungan antara
pemberi kerja dengan pelaksana kerja (konsultan), yang terdiri dari tenaga-tenaga
ahli dari berbagai bidang beserta tenaga pendukungnya.

Pemberi Tugas adalah Penyusunan RDTR Kawasan Museum dan Monumen


PDRI. Peran dan fungsi antara pengguna jasa (pemberi tugas) dan Konsultan sebagai
penyedia jasa dalam organisasi pelaksanaan kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan
Museum dan Monumen PDRI adalah sebagai berikut:

a. Pengguna Jasa (pemberi tugas)


Peran dan fungsi Pengguna Jasa dalam kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan
Museum dan Monumen PDRI adalah sebagai berikut:
 Pemberi tugas
 Penyusun kerangka acuan tugas dan spesifikasi teknis yang jelas sesuai
dengan pekerjaan
 Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerjaan Konsultan.
 Pemberi informasi yang diperlukan Tim Pekerja Konsultan
 Partner Konsultan dalam melakukan konsultasi, perundingan dan negoisasi
yang bersifat administratif maupun teknis.

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 18


 Pemberi saran, usul dan kritik, terhadap hasil rancangan yang dihasilkan tim
Konsultan apabila kurang sesuai dengan permasalahan yang ada.

b. Penyedia Jasa (Konsultan)

Kewajiban Penyedia Jasa dalam hal ini konsultan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut:

 Wajib mengikuti kebijakan/ peraturan, ketentuan-ketentuan dan petunjuk


yang ditetapkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Direktorat
Perencanaan Tata Ruang.
 Wajib berkonsultasi kepada pemberi tugas atau tim teknis yang ditunjuk.
 Wajib menciptakan dan membina hubungan yang baik dengan
instansi/organisasi berkaitan dalam pelaksanaan kegiatan ini di tingkat
Pusat

c. Tim Kerja Konsultan

Tim Kerja Konsultan terdiri dari: Ketua Tim (Team Leader), Tenaga ahli, dan
Tenaga Pendukung, dengan peran dan fungsi yang dimiliki adalah sebagai
berikut:
 Ketua Tim (Team Leader): Bertanggung jawab secara keseluruhan kepada
pemimpin proyek, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan
dengan bantuan tenaga pendukung.
 Tenaga Ahli yang merupakan personil yang memiliki keahlian di bidangnya
yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan bidang tugasnya masing masing.
 Tenaga Pendukung bertugas melaksanakan tugas survey, studio, dan kantor
dalam pekerjaan ini
Dalam struktur organisasi yang terbentuk, terdapat jalur koordinasi dan
komando sebagai berikut :

a. Ketua Tim (Team Leader/TL) akan bekerja penuh mulai dari


ditandatanganinya kontrak sampai berakhirnya kegiatan sesuai dengan
kontrak. Ketua Tim (Team Leader/TL)juga dibantu dengan manajemen
konsultan yang bertanggung jawab terhadap pejabat pembuat komitmen
beserta tim teknis yang dibentuknya dalam hal pelaksanaan pekerjaan.

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 19


b. Dalam struktur organisasi Konsultan, Ketua Tim (Team Leader/TL) juga
bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan pekerjaan kepada manajemen
konsultan.
c. Tim ahli yang terdiri dari berbagai disiplin keilmuan yang terkait
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya kepada Ketua Tim (Team
Leader/ TL) dan bersama-sama dengan Ketua Tim (Team Leader/
TL)melakukan serangakaian pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
kerja yang telah disusun dan disepakati.

d. Tenaga pendukung bertugas membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan


yang berkaitan dengan studio dan pekerjaan kantor lainnya

5.3.4 Komposisi Tim

Pelaksanaan pekerjaan ini, dapat berhasil dengan baik jika pihak pelaksana
pekerjaan mampu menyediakan beberapa tenaga profesional bidang/disiplin ilmu
yang dibutuhkan untuk tujuan pekerjaan tersebut. Tenaga-tenaga ahli ini
bekerjasama dalam satu tim kerja (team work) dibantu oleh beberapa tenaga ahli
menengah (sub profesional staff) dan tenaga-tenaga pendukung lainnya (supporting
staff).

Penentuan tenaga ahli yang dilibatkan dalam proses pekerjaan ini


didasarkan pada substansi materi yang akan dilakukan, begitu pula halnya dengan
kebutuhan tenaga pendukung yang disesuaikan dengan substansi materi tersebut.
Tenaga ahli yang disediakan meliputi:

1. Team Leader, berijazah minimal S1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, ahli
madya dengan pengalaman profesional 3 (tiga) tahun pada pekerjaan
penyusunan Rencana Tata Ruang dan pernah menyusun RDTR (dibuktikan
dengan referensi). Memiliki SKA tentang Perencanaan Wilayah yang dikeluarkan
oleh asosiasi keilmuan terkait.

2. Ahli Pemetaan dan SIG, berijazah minimal S1 PWK/Geografi/Geodesi dengan


pengalaman profesional selama 2 (dua) tahun pada bidangnya dan pekerjaan
penyusunan Rencana Tata Ruang (dibuktikan dengan referensi) dan memiliki
sertifikasi keahlian pemetaan/GIS dari asosiasi terkait.

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 20


3. Ahli Sipil berijazah minimal S1 Teknik Sipil dengan pengalaman profesional
selama 2 (dua) tahun pada bidangnya dan pada pekerjaan penyusunan Rencana
Tata Ruang (dibuktikan dengan referensi) dan memiliki sertifikasi keahlian
(SKA) Geoteknik dari asosiasi terkait.

4. Ahli Lingkungan, berijazah minimal S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman


profesional selama 2 (dua) tahun pada bidangnya dan pada pekerjaan
penyusunan Rencana Tata Ruang (dibuktikan dengan referensi) dan memiliki
sertifikasi keahlian teknik lingkungan dari asosiasi terkait.

5. Tenaga Asisten Ahli Perencanaan Wilayah

a. Memiliki pendidikan minimal Sarjana/S1 bidang Perencanaan Wilayah


dan Kota dari universitas / perguruan tinggi negeri/swasta yang
disamakan;
b. Berpengalaman menjadi Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
minimal 2 (dua) tahun atau 12 (dua belas) bulan dalam bidangnya;
c. Tenaga ahli ini sebanyak 1 (satu) orang dan akan bertugas selama 8
(delapan) bulan.

6. Tenaga Asisten Ahli Pemetaan/GIS


a. Memiliki pendidikan minimal Sarjana/S1 bidang Geografi/Geodesi dari
universitas / perguruan tinggi negeri/swasta yang disamakan;
b. Berpengalaman menjadi Asisten GIS minimal 2 (dua) tahun atau 12 (dua
belas) bulan dalam bidangnya;
c. Tenaga ahli ini sebanyak 1 (satu) orang dan akan bertugas selama 7 (tujuh)
bulan.

7. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan ini dibutuhkan tenaga pendukung


sekretaris dan operator komputer.

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 21


Gambar 5.1
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaanan

Tabel 5.2
Personil Yang Terlibat Dalam Penyusunan Dokumen RDTR
Kawasan Museum dan Monumen PDRI
Jumlah
No Posisi Diusulkan
OB
I. Tenaga Ahli
1 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Ketua Tim) 5

2 Ahli Pemetaan/GIS 5

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 22


Jumlah
No Posisi Diusulkan
OB
3 Ahli Sipil 5
4 Ahli Lingkungan 5
II. Tenaga Pendukung
1 Asisten Ahli Perencanaan Wilayah 5
2 Asisten Ahli Pemetaan/GIS 5
3 Tenaga Administrasi/ Sekretaris 5
4 Operator Komputer 5

Tabel 5.3
Tugas Masing-Masing Personil Yang Terlibat Dalam Penyusunan Dokumen RDTR
Kawasan Museum dan Monumen PDRI

Uraian Tugas
No Personil

1 Ahli Perencanaan 1. Melakukan persiapan tim


Wilayah dan Kota/ 2. Melakukan studi kepustakaan
Ketua Tim
3. Menyiapkan metodologi, rencana kerja dan
perangkat survey serta jadwal penugasan tim
pelaksanaan pekerjaan
4. Bersama tim melakukan survey dan
pengumpulan data
5. Bersama tim melakukan identifikasi delineasi
kawasan perencanaan
6. Bersama tim melakukan analisis kebijakan
pembangunan
7. Bersama tim melakukan analisis karakteristik
wilayah
9. Bersama tim melakukan analisis potensi dan
masalah (SWOT) pengembangan BWP
10. Bersama tim melakukan analisis intensitas
pemanfaatan ruang
11. Bersama tim melakukan analisis jaringan
prasarana
12. Bersama tim melakukan konsep RDTR
13. Bersama tim melakukan konsep Peraturan
Zonasi
14. Bersama Ahli Hukum menyusun legal draft
15. Bersama tim melakukan persiapan konsinyasi,
pembahasan di daerah, diseminasi, rapat RDTR,
FGD serta pembahasan peta
16. Menyusun laporan (pendahuluan, antara dan
akhir) bersama dengan seluruh tim
17. Bersama dengan ahli hukum menyusun legal
draft

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 23


Uraian Tugas
No Personil

18. Memimpin dan mengoordinir seluruh kegiatan


anggota tim dalam pelaksanaan pekerjaan
19. Melakukan koordinasi dan asistensi dengan
pemberi pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal penugasannya
2 Ahli Pemetaan/GIS 1. Melakukan studi kepustakaan dan kajian
terhadap RDTR Kawasan Musium dan Monumen
PDRI
2. Memberikan masukan kepada ketua tim untuk
menyusun perangkat survey
3.
Melakukan survey GC ICP dan toponimi
4. Melakukan analisis topografi dan geologi lahan
serta kemampuan lahan, analisis spasial terkait
bahaya resiko bencana, dan bertanggung jawab
terhadap hasil analisisnya
Analisis data spasial yang akan
menghasilkan peta-peta tematik
5. Bersama tim menyusun konsep penataan ruang
Kawasan Musium dan Monumen PDRI
6. Melakukan pengolahan citra satelit resolusi
tinggi menjadi peta dasar dengan
koordinasi dan arahan instansi yang
berwenang dalam penyediaan peta
7. Menyusun zoning maps
8. Bersama tim menyusun KLHS
9. Bersama dengan tenaga ahli lain menyiapkan
bahan pelaksanaan FGD terutama terkait
pemetaan
10. Melakukan koordinasi dan asistensi dengan
pemberi pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal penugasannya
10.
Melakukan klinik peta dengan BIG
3 Ahli Sipil 1. Melakukan persiapan tim
2. Melakukan studi kepustakaan
3. Menyiapkan metodologi, rencana kerja dan
perangkat survey serta jadwal penugasan tim
pelaksanaan pekerjaan
4.
Melakukan survey dan pengumpulan data
5. Melakukan identifikasi delineasi kawasan
perencanaan
6. Bersama tim menyusun konsep RDTR
7.
Bersama tim menyusun konsep Peraturan Zonasi
8. Bersama tim menyusun KLHS
9. Bersama tim melakukan persiapan konsinyasi,

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 24


Uraian Tugas
No Personil

pembahasan di daerah,diseminasi, rapat RDTR,


FGD serta pembahasan peta
10. Menyusun laporan (antara dan draft akhir)
bersama dengan seluruh tim
4 Ahli Lingkungan / 1. Menganalisis daya dukung dan daya tampung
Ahli Teknik ruang
Lingkungan 2.
Menyusun konsep penataan ruang
3.
Menyusun rencana struktur dan pola ruang
4.
Bersama tim menyusun materi teknis
5. Bersama tim menyusun zoning text dan zoning
maps
6. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) untuk wilayah
perencanaan yang telah ditetapkan
mengikuti ketentuan dari KLHK
7. Bersama dengan tenaga ahli lain menyiapkan
bahan pelaksanaan FGD terutama terkait
pemetaan
8. Melakukan koordinasi dan asistensi dengan
pemberi pekerjaan sesuai dengan bidang
keahliannya sesuai dengan jadwal penugasannya
9. Bersama dengan seluruh tim menyusun laporan
(akhir) terutama pada aspek hukum

II Tenaga Pendukung
1. Membantu Ketua Tim dan tenaga ahli lainnya
Asisten dalam mempersiapkan data-data yang
1 Perencanaan diperlukan
Wilayah
2. Melakukan Survey dan analisis
1. Membantu tenaga ahli SIG dan tenaga ahli
Asisten GIS/ lainnya dalam mempersiapkan peta-peta tematik
2
Drafter yang diperlukan
2. Membantu menganalisis aspek fisik

5.4 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Jadual Penugasan tenaga ahli pada kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan


Museum dan Monumen PDRI, dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 5.4
Jadwal Personil Yang Terlibat Dalam Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Museum
dan Monumen PDRI

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 25


BULAN KE-
NO TENAGA AHLI I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Tenaga Ahli
Ahli Perencanaan
Wilayah dan Kota (Ketua
1
Tim)

Ahli Pemetaan/GIS
2
Ahli Sipil
3
Ahli Lingkungan
4

II Tenaga Pendukung
Asisten Ahli Perencanaan
1
Wilayah
2 Asisten Ahli Pemetaan/GIS

Laporan Pendahuluan | Bab 5 - 26

Anda mungkin juga menyukai